Вы находитесь на странице: 1из 6

NAMA : SUCI DEWI SAFITRI

KELAS : 5C6

NPM : 780
1. URAIKAN JENIS-JENIS ALAT UKUR KINERJA
PERSEDIAAN?
JAWAB:

Alat Ukur Persediaan


Perusahaan perlu menggunakan ukuran-ukuran untuk melihat kinerja persediaan.
Beberapa ukuran yang bisa digunakan untuk memonitor kinerja persediaan
adalah:
1. Tingkat perputaran persediaan (inventory turnover rate)
2. Inventory days of supply
3. Fill rate
1. Inventory Turnover Rate
Untuk melihat seberapa cepat produk atau barang mengalir relatif
terhadap jumlah yang rata-rata tersimpan sebagai persediaan. Nilainya bisa
diukur untuk tiap individu produk atau secara mewakili satu kelompok atau
keseluruhan produk. Tingkat perputaran biasanya diukur selama setahun.
Misalkan sebuah perusahaan menjual 150 jenis produk. Nilai persediaan
yang dimiliki rata-rata Rp. 3 milyar. Nilai penjualan dalam setahun untuk
keseluruhan produk adalah 40 milyar dimana 25%nya merupakan margin.
Berarti nilai persediaan yang terjual dalam setahun adalah 30 milyar
sehingga tingkat perputarannya 10 kali dalam setahun. Semakin besar
nilainya semakin bagus.
2. Inventory Days Of Supply
Didefinisikan sebagai rata-rata jumlah hari suatu perusahaan bisa
beroperasi dengan jumlah persediaan yang dimiliki. Ukuran ini sebenarnya
bisa dikatakan seirama dengan tingkat perputaran persediaan. Kalau
inventory days of supply panjang maka tingkat perputaran rendah.
Misalkan untuk kasus diatas perusahaan beroperasi selama 300 hari
dalam setahun. Berarti nilai persediaan yang terjual per hari adalah 30 milyar
/ 300 hari = 0,10 milyar. Dengan demikian maka nilai inventory days of
supply dari kasus tersebut adalah 3 milyar perhari dibagi 0,10 milyar = 30
hari. Jadi rata-rata perusahaan memiliki persediaan untuk kebutuhan 30 hari
kerja.
3. Fill Rate
Fill rate adalah persentase jumlah item yang tersedia ketika diminta oleh
pelanggan. Jadi fill rate 97% berarti ada kemungkinan 3% dari item yang
diminta oleh pelanggan tidak tersedia. Akibatnya pelanggan harus menunggu
beberapa lama atau pindah ke tempat lain untuk medapatkanya.
Fill rate bisa diukur untuk tiap produk secara individual maupun
keseluruhan produk. Untuk menciptakan supply chain manajemen yang
efektif, perusahaan mungkin harus membedakan target fill rate untuk tiap
pelanggan dan tiap item. Perbedaan target fill rate ini biasanya
mencerminkan nilai strategis dari tiap kelompok item atau kelompok
pelanggan tersebut.

2. SEBUTKAN KEPUTUSAN-KEPUTUSAN YANG HARUS


DIAMBIL TERKAIT DENGAN MANAJEMEN PERSEDIAAN?

JAWAB:
keputusan-keputusan yang diambil sehingga kebutuhan akan bahan untuk
keperluan proses produksi dapat terpenuhi secara optimal dengan resiko yang
sekecil mungkin. Persediaan yang terlalu besar (over stock) merupakan
pemborosan karena menyebabkan terlalu tingginya beban-beban biaya guna
penyimpanan dan pemeliharaan selama penyimpanan di gudang. Disamping itu
juga persediaan yang terlalu besar berarti terlalu besar juga barang modal yang
menganggur dan tidak berputar. Begitu juga sebaliknya kekurangan persediaan
(out of stock) dapat menganggu kelancaran proses produksi sehingga ketepatan
waktu pengiriman sebagaimana telah ditetapkan oleh pelanggan tidak terpenuhi
yang ada sehingga pelanggan lari ke perusahaan lain.

3. URAIKAN MODEL-MODEL PERSEDIAAN YANG DAPAT


DIGUNAKAN SEBAGAI ALAT ANALISIS DALAM MENGAMBIL
KEPUTUSAN PERSEDIAAN?

JAWAB :

Model-model persedian adapun sebagai berikut:


 EOQ dengan adanya kebutuhan tetap
Model ini dapat diterapkan apabila kebutuhan-kebutuhan permintaan
dimasa yang akan datang memiliki jumlah yang konstan dan relatif memiliki
fluktuasi perubahan yang sangat kecil. Apabila jumlah permintaan telah
diketahui, maka kita dapat mengasumsikan bahwa jumlah permintaan dan
masa tenggang merupakan bilangan yang konstan dan dapat
diketahui. Optimum order size dihitung dengan menganalisis total biaya
persediaan.
 EOQ dengan adanya stock out
Apabila jumlah permintaan atau kebutuhan lebih besar dari tingkat
persediaan yang ada, maka akan terjadi kekurangan persediaan atau biasa
disebut dengan ” Stock Out”. Pada situasi terjadinya kekurangan persediaan,
seseorang pengusaha akan menghadapi dua kemungkinan yaitu permintaan
akan di batalkan dan barang yang masih kurang akan dipenuhi kemudian.
Sehingga akan timbul biaya kekurangan (stock out cost/shortage cost).

 EOQ dengan adanya kapasitas lebih


Model EOQ sederhana mengganggap bahwa kuantitas yang di pesan
akan diterima sekaligus dalam suatu saat yang sama. Jika item diproduksi
sendiri, umumnya pesanan tidak dapat datang sekaligus karena keterbatasan
tingkat produksi. Persediaan akan tiba secara bertahap dan juga dikurangi
secara bertahap karena untuk memenuhi kebutuhan.
 EOQ dengan adanya potongan harga
Potongan harga merupakan suatu kebijakan dimana harga beli per
unitnya akan lebih murah dibandingkan dengan harga beli per unit rata-rata.
Hal ini sangat dimungkinkan karena jumlah produk yang dibeli telah mencapai
batasan pembelian minimum tertentu.
Pada umumnya harga beli per unit menurun sebesar kenaikan jumlah
pembelian, disebabkan karena adanya prinsip skala ekonomis dalam bidang
produksi maupun distribusi.
Apabila permintaan telah diketahui jumlahnya, maka dengan
sendirinya dalam persediaan tidak terjadi kehabisan stok. Sehingga harga beli
per unitnya menjadi bervariasi tergantung pada jumlah barang yang dibeli.
Kondisi inilah yang disebut dengan EOQ dengan potongan harga.
 EOQ dengan asumsi aliran produk kontinu
Selain menerima order pada saat yang bersamaan, perusahaan juga
dapat menghasilnya produk secara kontinu. Dengan demikian produk yang
dihasilkan dapat dikirim ke persediaan dalam kelompok sebesar Q. Asumsinya
jumlah unit yang digunakan sebesar D, yang dihasilnya dengan tingkat
produksi sebesar P.

4. JELASKAN KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN VMI?


JAWAB:

KEUNTUNGAN VMI
bagi supplier tersebut dalam mengelola inventory dengan cara memperkirakan
kapan suatu barang harus diproduksi dan/ atau disiapkan. Dengan adanya perkiraan
ini, supplier tidak perlu mengelola inventory barang tersebut terlalu lama. Dalam
sistem VMI ini, supplier dan perusahaan menggunakan suatu sistem informasi
yang memuat segala jenis informasi baik yang dibutuhkan supplier maupun
perusahaan .
Manfaat VMI antara lain :
1. Mengurangi Cost atau biaya
2. Meningkatkan Pelayanan
KELEMAHAN VMI
masalah yang sering terjadi adalah perubahan permintaan yang tak terduga oleh
pelanggan yang ditujukan kepada pemasok. Perubahan permintaan dapat
diakibatkan oleh pelanggan yang mendapatkan pembeli-pembeli baru yang
membeli barang dengan jumlah besar dan dalam waktu singkat. Meningkatnya
permintaan bisa juga terjadi apabila ada promosi khusus. Pemasok mungkin belum
dapat menjadwalkan produksi atau pengiriman pada waktu yang tepat, sehingga
dapat menyebabkan kurangnya persediaan. Lonjakan permintaan dapat juga
menciptakan beban atau masalah bagi pemasok, karena menyusun kembali
rencana produksi atau inventarisasi ulang para pelanggannya. Oleh karenanya ,
jika pemasok mengalami lonjakan permintaan yang signifikan dari pelanggan
utama, pemasok perlu memberi tahukan kepada pelanggan VMI, bahwa sebagi
pemasok juga memiliki keterbatasan agar para pelanggan dapat menyesuaikannya.

5. JELASKAN KENDALA-KENDALA DALAM MENCIPTAKAN


MANAJEMEN PERSEDIAAN YANG EFEKTIF DAN TEMUKAN
SOLUSINYA?

JAWAB:

Kendala-kendala dalam menciptakan manajemen persediaan yaitu:

1) Bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan proses produksi


perusahaan tersebut tidak dapat dibeli atau didatangkan secara satu persatu
dalam jumlah unit yang diperlukan perusahaan serta pada saat barang
tersebut akan dipergunakan untuk proses produksi perusahaan tersebut.
Bahan baku tersebut pada umumnya akan dibeli dalam jumlah tertentu,
dimana jumlah tertentu ini akan dipergunakan untuk menunjang
pelaksanaan proses produksi perusahaan yang bersangkutan dalam
beberapa waktu tertentu pula

2) Apabila perusahaan tidak mempunyai persediaan bahan baku,


sedangkan bahan baku yang dipesan belum datang maka pelaksanaan
proses produksi dalam perusahaan tersebut akan terganggu. Ketiadaan
bahan baku tersebut akan mengakibatkan terhentinya pelaksanaan
proses produksi pengadaan bahan baku dengan cara tersebut akan
membawa konsekuensi bertambah tingginya harga beli bahan baku
yang dipergunakan oleh perusahaan.

Solusi nya yaitu:


1) Menyediakan bahan dan suku cadang yang dibutuhkan bagi operasi
yang efisien dan lancar.
2) Menyediakan cukup banyak stock dalam periode kekurangan
pasokan (musiman, siklus atau pemogokan), dan dapat
mengantisipasi perubahan harga.
3) Menyiapkan bahan dengan waktu dan biaya penanganan yang
minimum serta melindunginya dari kebakaran, pencurian, dan
kerusakan selama bahan tersebut ditangani
4) Mengusahakan agar jumlah persediaan yang tidak terpakai, berlebih,
atau yang rusak sekecil mungkin dengan melaporkan perubahan
produk secara sistematik, dimana perubahan tersebut mungkin akan
mempengaruhi bahan suku cadang.
5) Menjamin kemandirian persediaan bagi pengiriman yang tepat waktu
kepada pelanggan.
6) Menjaga agar jumlah modal yang diinvestasikan dalam persediaan
berada pada tingkat yang konsisten dengan kebutuhan operasi dan
rencana manajemen.

Вам также может понравиться