Вы находитесь на странице: 1из 8

SISTEM INJEKSI ELEKTRONIK DIESEL (COMMON RAIL DIESEL)

MAKALAH
Diajukan kepada
Bpk. Amat Nyoto
untuk memenuhi salah satu tugas

Oleh :
Soeleman Padli (160513609608)
Syahrizal Achmad A. (160513609622)
Than Eric Andias (160513609674)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
PRODI STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FEBRUARI 2018
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Di jaman yang semakin modern ini teknologi berkembang sangat pesat,
salah satunya pada kendaraan mesin diesel. Di jaman modern ini sudah banyak
mesin diesel yang menggunakan sistem injeksi elektronik yakni sistem Common
Rail. Sistem common rail ini memiliki banyak keunggulan seperti : effisiensi
penggunaan bahan bakar, tekanan bahan bakar yang maksimal, tenaga yang
dikeluarkan maksimal, konstruksi lebih praktis dll.
Dari banyaknya penggunaan sistem ini maka perlu pengetahuan yang
mendukung pada sistem common rail pasti diperlukan diantaranya untuk
mengetahui prinsip kerja dan cara perawatan. Maka dari alasan tersebut diatas
kami membuat makalah ini yang memuat sistem injeksi elektronik pada mesin
diesel yaitu Common Rail System.

Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud sistem Common Rail?
2. Apa kelebihan sistem Common Rail dibandingkan dengan sistem
konvensional mesin diesel?
3. Apa saja komponen mesin sistem Common Rail?
4. Bagaimana prinsip kerja dari sistem Common Rail?

Tujuan Penulisan
Makalah ini ditulis untuk mendukung ilmu pengetahuan teknologi
khususnya tentang sistem injeksi elektronik Common Rail, dari situ makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Disamping itu makalah ini juga ditulis
untuk menyelesaikan salah satu tugas dari mata kuliah Teknologi Motor Diesel
yang dibimbing oleh bapak Amat Nyoto.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Common Rail


Common Rail system (sistem injeksi rel bersama) adalah mesin diesel yang
sistem bahan bakarnya dikontrol secara elektrikal. Pada saat mesin bekerja selalu
terdapat tekanan bahan bakar yang cukup tinggi. Kontrol tekanan tinggi tersebut
pada setiap injector diatur secara independen. Sistem tekanan dan waktu
penginjeksian dirangcang untuk mesin high speed direct injection. Parameter
injeksi seperti waktu penginjeksian, jumlah injeksi dan tekanan dikontrol oleh
Electronic Control Module (ECM). Berdasarkan jenisnya diesel common rail
termasuk direct injection (injeksi langsung), dimana bahan bakar langsung
disemprotkan ke piston.

1. Perbandingan sistem Common Rail dengan sistem konvensional diesel

Gambar 1. Perbandingan sistem Common Rail dengan sistem Konvensional


diesel.

Pada mesin diesel biasa, pompa digerakkan oleh engine dan fungsinya
adalah untuk memastikan jumlah bahan bakar yang sesuai dan distribusi
bahan bakar ke setiap injector dan mengatur bukaannya. Pada sistem
Common Rail, pompa hanya bertugas untuk manumpuk bahan bakar pada
tekanan yang sangat tinggi di dalam jalur pengumpan biasa (common feeding
line) dari cabang injectors.
2. Kelebihan dan kekurangan penggunaan sistem Common Rail
Kelebihan:
- Sistem common rail menawarkan peningkatan atomisasi bahan bakar,
sehingga meningkatkan pengapian dan pembakaran dalam mesin.
- Sistem common rail juga memberikan peningkatan kinerja, menurunkan
konsumsi bahan bakar, dan membuat getaran mesin lebih halus
dibandingkan dengan sistem konvensional diesel yang banyak
menggunakan tenaga mekanik untuk penyemprotan bahan bakar.
- Waktu pembakaran yang lebih sempurna karena menggunakan perangkat
elektronik, sehingga menghasilkan tenaga mesin yang jauh lebih baik.

Kelemahan:
- Penggunaan dari sistem injeksi rel bersama adalah tekanan kerja yang
sangat tinggi menyebabkan ketegangan material yang tinggi. Implikasi
dari hal ini adalah risiko kebakaran dan ledakan yang tinggi bila terjadi
kebocoran sehingga perlu penempatan yang hati-hati dari sistem injeksi.

B. Komponen-komponen utama sistem Common Rail

Gambar 2. Komponen-komponen sistem common rail.

1. Fuel tank (tangki bahan bakar)


2. Fuel filter (saringan bahan bakar)
3. High presure pump (pompa bertekanan tinggi)
4. Common rail (rel bahan bakar)
5. Rail pressure sensor (sensor tekanan rail)
6. Other sensors (sensor-sensor lainnya)
7. Nozzel injector (pengabut bahan bakar)
8. Electronic Control Modul (ECM)

Pada dasarnya komponen-komponen pada mesin diesel dengan sistem


Common Rail tidak jauh berbeda. Perbedaan utama terletak pada komponen
pompa tekanan tinggi yang mampu menekan bahan bakar bakar hingga pada
tekanan 1800 bar, common rail yang berfungsi sebagai penyimpan bahan
bakar bertekanan tinggi yang siap untuk diinjeksikan, dan sensor tekanan
tinggi pada common rail.

C. Prinsip kerja sistem common rail


Prinsip kerja pada sistem injeksi common rail adalah dengan menekan
bahan bakar ke dalam rail pada tekanan yang sangat tinggi yaitu hingga
mencapai 1800 bar. Pada rail terdapat pressure control valve (katup
pengontrol tekanan) yang berguna untuk memastikan bahwa tekanan di dalam
rail tidak melebihi angka yang diperbolehkan atau turun dibawah standar
sehingga bahan bakar pada rail tetap dapat berada dalam tekanan yang
konstan.
Cara Kerja aliran sistem Common Rail

Gambar 3. Cara kerja aliran sisterm Common Rail.

Bahan bakar pada tangki bahan bakar akan dipompa menuju high
pressure pump (pompa bertekanan tinggi) dengan menggunakan delivery
pump (pompa pembagi). Dari high pressure pump bahan bakar akan dipompa
menuju ke common rail pada tekanan tinggi, tekanan bahan bakar yang
melebihi spesifikasi pada high pressure pump akan disalurkan kembali ke
tangki dengan terbukanya pressure control valve (katup pengontrol tekanan),
tekanan bahan bakar pada common rail akan tetap konstan yang juga dijaga
oleh pressure control valve dan siap diinjeksikan. Saat tekanan bahan bakar
melebihi spesifikasi presurre control valve akan terbuka dan menyalurkan
bahan bakar kembali ke tangki untuk menyetabilkan tekanan.
Waktu pembukaan nozzel (penyemprotan bahan bakar) diatur oleh
ECM (Electronic Control Modul) berdasarkan sinyal yang dikirim oleh
sensor-sensor pendukung. Apabila ada tekanan yang berlebih pada nozzel
juga terdapat pressure control valve yang akan terbuka untuk menyalurkan
bahan bakar kembali ke tangki.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Sistem injeksi Common Rail merupakan sistem injeksi yang saat ini sudah
banyak digunakan. Sistem Common Rail memeiliki banyak keunggulan
diantaranya: mampu menciptakan tekanan yang sangat tinggi, waktu
penginjeksian lebih tepat karena diatur menggunakan perangkat elektronik,
effisiensi bahan bakar lebih baik dll. Dengan keunggulan tersebut akan
menciptakan tenaga mesin yang maksimal dan penggunaan bahan bakar menjadi
lebih hemat.
DAFTAR PUSTAKA
Zainal. 2012. Sistim Injeksi Motor Diesel Commonrail, (Online),
(blog.uny.ac.id/zainalarifin/files/2012/08/Diesel-Commonrail1.pdf), diakses 24
Februari 2018
Prasetyo. 2014. Common Rail BOSCH, (Online),
(https://prasetyods.files.wordpress.com/2014/09/step-2-engine-common-rail-
bosch.pdf), diakses 24 Februari 2018

Вам также может понравиться