Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
LATAR BELAKANG
1. Judul Jurnal
Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap Kualitas Hidup Pasien Breast Cancer
Yang Menjalani Kemoterapi Di Rumah Sakit Dr.Moewardi Surakarta
2. Nama Penulis
a. Eska Dwi Prajayanti
b. Irma Mustika Sari
3. Nama Jurnal
Gaster | Jurnal Ilmu Kesehatan
4. Volume/ penerbit jurnal
Volume XV No. 2, Agustus 2017; hal 159-165
5. Rangkuman Isi Jurnal
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup adalah
dengan menggunakan terapi modalitas komplementer seperti yoga, akupuntur,
naturopati, terapi musik, interaksi pikiran tubuh dan relaksasi. Salah satu teknik
relaksasi yang dapat digunakan adalah Relaksasi Benson. Relaksasi Benson
adalah suatu jenis terapi untuk penanganan kegiatan mental dan menjauhkan
tubuh dan pikiran dari rangsangan luar untuk mempersiapkan tercapainya
hubungan yang lebih dalam dengan pencipta, yang dapat dicapai dengan
metode hypnosis, meditasi yoga, dan bentuk latihan-latihan yang ada
hubungannya dengan penjajakan pikiran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pegaruh pemberian
relaksasi benson terhadap kualitas hidup pasien ca mamae yang menjalani
kemoterapi meliputi dimensi fisik, psikologi dan lingkungan.
Dimensi fisik, pada pasien yang mengalami ca mamae akan merasakan
nyeri pada area payudara. Pemberian relaksasi benson mampu menurunkan
skala nyeri pada pasien ca mamae. Pada kelompok yang mendapat teknik
relaksasi Benson mengalami penurunan skala nyeri dikarenakan teknik
relaksasi benson tersebut akan mempengaruhi sistem saraf simpatis dan para
simpatis sehingga menyebabkan otot-otot menjadi rileks dan nyeri akan
berkurang.
Dimensi psikologis, didapatkan bahwa ada pengaruh pemberian terapi
benson terhadap kondisi psikologis pasien ca mamae yang menjalani
kemoterapi. Kondisi psikologis yang dialami penderita ca mamae biasanya
berupa kecemasan dalam menghadapi penyakitnya dan proses kemoterapi.
Salah satu terapi yang digunakan menurunkan cemas adalah relaksasi Benson.
Relaksasi Benson merupakan teknik relaksasi yang digabung dengan
keyakinan yang dianut oleh pasien. Benson dan Poctor (2000) menjelaskan
bahwa relaksasi Benson akan menghambat aktivitas saraf simpatis yang dapat
menurunkan konsumsi oksigen oleh tubuh dan selanjutnya otot-otot tubuh
menjadi relaks sehingga menimbulkan perasan tenang dan nyaman. Terapi
relaksasi benson mampu menurunkan kadar kortisol yaitu hormon stress yang
berkontribusi besar dalam tekanan darah tinggi.
Dimensi lingkungan, hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh
pemberian teknik relaksasi Benson terhadap dimensi lingkungan pasien ca
mamae yang menjalani kemoterapi. Perasaan takut yang dialami oleh pasien ca
mamae disebabkan oleh adanya kekhawatiran mereka terhadap kondisi
kesehatan mereka. Kondisi penyakit yang dialami dan proses pengobatan
menyebabkan timbulnya kesedihan pada pasien ca mamae. Kondisi ini
menyebabkan pasien Ca mamae berusaha mencari cara untuk mengjibur diri
terhadap mereka. Salah satu caranya adalah dengan melakukan teknik relaksasi
Benson.
6. Manfaat untuk Ilmu Keperawatan
Penelitian ini dapat dijadikan acuan sebagai salah satu teknik relaksasi
yang dapat digunakan dalam dunia keperawatan.
JURNAL III
1. Judul
Efektifitas Terapi Benson Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pada
Lansia di Kelurahan Karang Klesem, Kecamatan Purwokerto Selatan,
Kabupaten Banyumas
2. Penulis
a. Tri Anasari
b. Artathi Eka S.
c. Yuli Trisnawati
3. Nama Jurnal
Jurnal Kebidanan
4. Volume/ penerbitjurnal
Volume VII, No. 02, Desember 2015 2014; hal 176-184
5. Rangkuman Isi Jurnal
Menua atau menjadi tua adalah suatu proses biologis yang tidak dapat
dihindari. Proses penuaan terjadi secara alamiah. Hal ini dapat menimbulkan
masalah fisik, mental, sosial, ekonomi dan psikologis. Gejala-gejala psikologis
pada lansia salah satu diantaranya adalah kecemasan. Cemas merupakan reaksi
terhadap persepsi adanya bahaya baik yang nyata maupun yang hanya
dibayangkan. Rasa khawatir, gelisah, takut, was-was, tidak tentram, panik dan
sebagainya merupakan gejala umum akibat cemas. Sering kali cemas
menimbulkan keluhan fisik berupa berdebar-debar, berkeringat, sakit kepala,
bahkan gangguan fungsi seksual dan lain-lain.
Kondisi pikiran, perasaan dan fisik merupakan satu kesatuan yang
saling berkaitan. Kecemasan yang dirasakan merupakan awal dari masalah
selanjutnya, ini dikarenakan sebagian besar penyakit disebabkan oleh psikis
atau spiritual. Tingkat kecemasan yang dirasakan oleh lansia dapat diturunkan
dengan berbagai cara, salah satunya menggunakan metode teknik relaksasi
pernafasan yang mengandung unsur penenangan diri yaitu terapi Benson yang
ditemukan oleh seorang ilmuwan yang bernama Herbert Benson.
Teknik yang disebut relaksasi Benson ini merupakan suatu prosedur
membantu individu yang mengalami situasi penuh stress dan usaha untuk
menghilangkan stress. Relaksasi benson merupakan pengembangan metode
respon relaksasi pernafasan dengan melibatkan faktor keyakinan pasien yang
dapat menciptakan suatu lingkungan internal, sehingga dapat membantu pasien
mencapai kondisi kesehatan dan kesejahteraan yang lebih tinggi. Selain teknik
ini mudah dilakukan oleh pasien, relaksasi ini dapat menekan biaya pengobatan
dan dapat digunakan untuk mencegah terjadinya stress, sedangkan kita tahu
pemberian obat-obatan kimia dalam waktu lama dapat menimbulkan efek
samping yang dapat membahayakan pemakainya seperti gangguan pada ginjal.
Hasil penelitian sebelum dilakukan terapi benson dapat diketahui semua
responden mengalami kecemasan mulai dari kecemasan ringan sampai dengan
berat sekali, sehingga semua responden dapat diberikan terapi benson.
Mayoritas responden mempunyai kecemasan ringan yaitu 13 orang (32,5%)
dan yang paling sedikit mempunyai kecemasan berat sekali yaitu 3 orang
(7,5%). Hasil penelitian sesudah dilakukan terapi benson mayoritas responden
mempunyai kecemasan ringan yaitu 15 orang (37,5%) dan yang paling sedikit
mempunyai kecemasan berat yaitu 3 orang (7,5%). Sedangkan responden yang
mempunyai kecemasan berat sekali tidak ada.
6. Manfaat untuk Ilmu Keperawatan
Untuk lebih menerapkan dan memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap
terapi relaksasi benson.
Untuk menambah wawasan bagi perawat untuk mengatasi tingkat kecemasan
pada pasien.
JURNAL IV
1. Judul Jurnal
2. Nama Penulis
a. Eni Hidayati
b. Sri Widodo
3. Nama Jurnal
Jurnal Keperawatan
4. Volume/ penerbit jurnal
Volume. 2 No. 3 November 2014, hlm 130-142
5. Rangkuman Isi Jurnal
Penelitian ini, menggunakan intervensi Terapi kelompok Suportif sebagai
intervensi untuk penderita TBC. Mengingat bahwa tingkat kekambuhan pada
penderitan TBC di wilayah kota Semarang sangat tinggi. Dari informasi
beberapa keluarga yang memiliki anggota keluarga dengan penyakit TBC,
bahwa apabila klien berada di rumah dibiarkan melakukan kegiatan yang
disenangi, klien sering batuk – batuk di sembarang tempat, bila batuk tidak
ditutup, sering di jauhi anggota masyarakat karena penyakitnya, penderita
kadang stress dengan seringnya minum obat dengan terputusnya minum obat
makan akan menampah tingkat stress yang berkepanjangan, jarang melakukan
interaksi yang efektif dengan lingkungan,TBC itu sendiri merupakan hasil dari
proses belajar dalam cara menyelesaikan masalah untuk teratur minum obat
dalam jangka waktu enam bulan sehingga banyak klien yang mengalami putus
obat karena ketidaktahuan klien pentingnya keteraturan dalam mengkonsumsi
obat. Perilaku inilah yang membuat penderita TBC mengalami stres dengan
penyakitnya dan malas dalam
keteraturan minum obat.
Terapi kelompok Suportif merupakan sekumpulan orang-orang yang
berencana, mengatur dan berespon secara langsung terhadap issue-isue dan
tekanan yang khusus maupun keadaan yang merugikan (dukungan kelompok)
berhubungan dengan peningkatan fungsi secara psikologis. Sedangkan
dukungan yang bermanfaat adalah suatu proses pastisipasi dimana terjadi
aktifitas berbagi pengalaman (sharing experiences), situasi, dan masalah yang
difokuskan pada prinsip memberi dan menerima, mengaplikasikan
keterampilan (self help), dan pengembangan pengetahuan.
Hasil penelitian, terdaat perbedaan kemampuan mengatasi stress klien
TBC dalam sebelum dan sesudah pemberian terapi kelompok suportif.
Kemampuan klien tentang penyakit TBC merupakan alasan tersendiri bagi
klien untuk mengetahui tentang TBC bagi klien yang tidak teratur dalam
meminum obat TBC dengan baik. Berdasarkan hal tersebut perlu peningkatan
kemampuan mengatsi stress pada klien TBC sehingga memiliki pemahaman
dan kemampuan mengatasi dalam menghadapi penyakit TBC. Dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa pemberian terapi generalis dan terapi kelompok
suportif efektif untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan klien TBC
sehingga lebih adaptif dalam menghadapi suatu adanya stressor.
JURNAL V
1. Judul Jurnal
1. Judul Jurnal
2. Nama Penulis
c. Purnomo
3. Nama Jurnal
Salah satu cara menangani stress yaitu dengan relaksasi benson. Reaksi
benson pada intinya memberi keyakinan dalam menghadapi masalahnya.
Teknik ini mudah dalam pelaksanaannya dan tidak memakan biaya. Karena
ini merupakan pengembangan dari teknik pernafasan.
Cara lain dalam menangani stress yaitu terapi suportif yang pada intinya
yaitu ada dukungan dari teman atau orang lain. Ada cara lain untuk
mengobati stress yaitu terapi aktivitas kelompok. Terapi ini menggunakan
metode yang hampir sama dengan mentoring, yaitu terdapat satu perawat
yang memberikan intervensi atau semangat kepada sekumpulan pasien
yang memiliki masalah yang sama.
Seperti itulah terapi yang dapat diberikan kepada pasien dalam menangani
stress. Pada intinya terapi stress ini hanya untuk meyakinkan pasien dalam
menangani masalahnya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Anasari, T., dkk. (2015). Efektifitas Terapi Benson Terhadap Penurunan Tingkat
Kecemasan Pada Lansia Di Kelurahan Karang Klesem,Kecamatan
Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas. Jurnal Kebidanan, 7(02),
176-184.
Aryana, K. O., & Novitasari, D. (2013). Pengaruh Tehnik Relaksasi Benson
Terhadap Penurunan Tingkat Stres Lansia Di Unit Rehabilitas Sosial
Wening Wardoyo Ungaran. Jurnal Keperawatan Jiwa, 1(2), 186-195.
Hidayati, E.,& Widodo, S. (2014). Pengaruh Terapi Kelompok Suportif terhadap
Kemampuan Mengatasi Stress pada Klien TBC di Wilayah Kota
Semarang. Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol. 2 No. 3 hlm 130-142.
Isnaeni, et.al. (2008). Efektifitas Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi
Halusinasi terhadap Penurunan Kecemasan Klien Halusinasi
Pendengaran di Ruang Sakura RSUD Banyumas. Jurnal Keperawatan
Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 3 No.1.
halaman 32-39.
Prajayanti, E. D., & Sari, I. M. (2017). Pengaruh Relaksasi Benson Terhadap
Kualitas Hidup Pasien Breast Cancer Yang Menjalani Kemoterapi Di
Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta. Gaster| Jurnal Ilmu
Kesehatan, 15(2), 159-165.