Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Batuan Sedimen
1.1 Batuan Sedimen Klastik
SAYATAN KETERANGAN
PPL Claystone ( Menurut Klasifikasi Gilbert, 1975)
Pemerian Petrografis:
Sayatan tipis batuan sedimen silisiklastik; warna : coklat
muda ; bertekstur : klastik ; butiran didukung oleh mud
supported ; ukuran butir 0,001 – 0,2 mm; bentuk
butiran : agak membundar – agak meyudut ; terpilah
buruk ; kemas terbuka ; disusun oleh: Lempung, kuarsa,
opak
Komposisi Mineral:
1.Lempung (97 %) : Berwarna coklat kehitaman, hadir
merata didalam sayatan Matrix.
2.Kuarsa (1 %) : Berwarna tak bewarna, ukuran 0,1 –
0,2 mm, bentuk butiran subrounded, hadir merata
dalam sayatan sebagai Fragmen.
3.Opaq (1 %) : Berwarna hitam, ukuran 0,1 – 0,2 mm,
XPL bentuk butiran subrounded, hadir merata dalam sayatan.
4.Pori (2 %) : Porositas yang membentuk vugular dan
moldic.
Deskripsi Mikroskopis:
Secara mikroskopis sayatan tipis batupasir memperlihatkan
warna coklat terang, terdiri dari k-feldspar 4F (36 %),
kuarsa 1G (24 %), lithik 5A (12 %) dan pecahan fosil 2H (4
%) sebagai matriks. Massa dasar hadir berupa gelas 2A (16
%) dan lempung 1C (8 %). Kemas terbuka memperlihatkan
hingga mengambang, porositas intrapartikel dan
interpartikel, pemilahan buruk, bentuk butir menyudut
tanggung hingga membundar tanggung, ukuran butir
berkisar antara halus hingga 0,6 mm.
XPL
Deskripsi Mikroskopis :
Secara mikroskopis sayatan tipis batupasir memperlihatkan
warna coklat terang, terdiri dari kuarsa 3B (52 %), k-
feldspar 2I (18 %), lithik 5G (12 %) dan mineral logam 1A
(2 %) sebagai matriks. Massa dasar hadir berupa gelas 5I
(10 %) dan lempung 5F (6 %). Kemas terbuka
memperlihatkan hingga mengambang, porositas
intrapartikel dan interpartikel, pemilahan sedang, bentuk
butir menyudut tanggung hingga membundar tanggung,
ukuran butir berkisar antara halus hingga 1,2 mm.
XPL
Pemerian Petrografis:
Sayatan tipis batuan sedimen silisiklastik; warna : coklat
muda ; bertekstur : klastik ; butiran didukung oleh mud
supported ; ukuran butir 0,01 – 1,2 mm; bentuk butiran : agak
membundar – agak meyudut ; terpilah buruk ; kemas terbuka
; disusun oleh: Plagioklas, kuarsa, kalsit, hrnblende, litik,
glaukonit, opaq, lempung
Komposisi Mineral:
SAYATAN KETERANGAN
Grainstone (Batugamping massif )(Klasifikasi Dunham, 1962)
Pemerian Petrografis:
Warna abu-abu keruh, tekstur non klastik, didukung oleh butiran
(grain supported) berukuran pasir halus (0,1-1)mm, pemilahan
sedang, komposisi karbonat, terdiri dari butiran skeletal yang
terdiri dari fosil, algae, kalsit dan mikrit (lumpur karbonat).
Komposisi Mineral:
a. Skeletal : Tidak berwarna, dijumpai sebagai butiran yang sudah
menyatu berukuran (0,3-1mm, berupa fosil bentuk
menyerupai lensa, algae bentuk memanjang, sebagian
telah mengalami rekristalisasi, warna interferensi
kuning orde IV.
b. Kalsit : Tidak berwarna – jernih, berukuran (0,1- 0,3) mm,
warna interferensi kuning orde IV, sebagian telah
mengalami rekristalisasi.
c. Lumpur karbonat : Warna abu - abu kotor, warna interferensi kuning
orde IV.
Pemerian Petrografis:
Sayatan tipis batugamping kristalin, berwarna coklat, klastik,
komposisi tersusun oleh mineral kalsit dengan sedikit detritus
mineral opak, berukuran 0,05–1,5mm.
Komposisi Mineral:
1. Kalsit (95%), tidak berwarna, relief sedang,
berukuran 0,05–1,5mm, bias rangkap ekstrim, hadir merata
dalam sayatan. (A-E,1-5)
2. Mineral opak (5%), hitam, isotrop, relief tinggi, ukuran
0,05-0,08mm. (D,3)
XPL
XPL Coal
Pemerian Petrografis:
Coal is mostly opaque under the microscope, as you might expect. The
red-black material (vitrinite) in the thin section is the part of the coal
that appears shiny black in hand sample, and is made from compressed
wood tissue. The loop-shaped orange-yellow objects are the flattened
large spores of plants. Field of view 3 mm.
Deskripsi Petrografi :\
Sayatan pada kenampakan nikol sejajar (//) berwarna putih
kecoklatan dan pada kenampakan nikol bersilang (X) berwarna
abu-abu gelap. Sayatan ini mempunyai ukuran kristal 0,2 mm –
0,6 mm, dengan derajat kebolaan sub-rounded, grain supported,
porositas fenestra. Komposisi berupa kuarsa dan silika amorf.
Komposisi Mineralogi :
1. Kuarsa pada kenampakan nikol sejajar (//), berwarna putih
kecoklatan, tidak ada belahan, terlihat adanya pecahan, dan tidak ada
pleokroisme. Ada kenampakan nikol bersilang (X), berwarna
interferensi putih – abu – abu, ukuran mineral 0.2 mm – 0.5 mm,
gelapan wavy, kelimpahannya adalah 49 %.
XPL : 2. Silika amorf pada kenampakkan nikol sejajar (//) berwarna
coklat, ukuran 0,2-0,3 mm, bentuk rounded, kelimpahan cukup
melimpah.
SAYATAN KETERANGAN
PPL Calcareous Claystone (Batulempung karbonatan (Klasifikasi
Pettijohn, 1975)
Pemerian Petrografis:
Sayatan tipis batulempung, warna abu-abu kecoklatan, tekstur
klastik dengan komposisi didominasi mineral berukuran lempung-
lanau (< 0,00006-0,031 mm) dengan butiran fosil, feldspar, mineral
opak dan kwarsa, dengan ukuran butir 0,05-0,3mm, bentuk butir
menyudut tanggung-membulat tanggung, butiran mengambang dalam
matrik lempung dan lumpur karbonat.
Komposisi Mineral :
Pemerian Petrografis :
Pemerian Petrografis:
Sayatan tipis batuan sedimen karbonat ; warna : coklat muda ;
bertekstur : klastik ; butiran didukung oleh mud supported; ukuran
butir 0,01 – 1 mm; bentuk butiran : agak membundar – agak
meyudut ; terpilah buruk ; kemas terbuka ; disusun oleh:
Plagioklas, kalsit, red algae, small benthic foraminifera, planktic
foraminifera, mollusk, lime mud, sparit.
Komposisi Mineral:
1.Planktic foraminifera (55 %) : Berwarna coklat, ukuran 0,6 – 0,8
XPL mm;. beberapa fosil planktic foraminifera tersebut mengalami
mikritisasi; hadir merata dalam sayatan sebagai Allochem.
2.Kalsit (5 %) : Berwarna coklat cerah; ukuran ; 0,4 – 0,8 mm; bentuk
butiran subrounded, hadrir setempat dalam sayatn sebagai Allochem.
3.Plagioklas (5 %) : Berwarna abu-abu; ukuran ; 0,4 – 0,8 mm; bentuk
butiran subangular, hadrir setempat dalam sayatan sebagai
Allochem.
4.Mollusk (5 %) : Berwarna coklat, ukuran : 0,7 -1 mm, hadir setempat
dalam sayatan sebagai Allochem.
5.Red algae (5 %) : Berwarna coklat, ukuran : 0,7 -1 mm, hadir
setempat dalam sayatan sebagai Allochem.
6.Small Benthic Foraminifera (6%) : Berwarna coklat; ukuran 0,5-0,6
mm, berbentuk terputar; hadir setemapat dalam sayatan sebagai
Allochem.
7.Opaq (2 %) : Berwarna hitam, ukuran ; 0,7 – 0,8 mm; bentuk butiran
subrounded, hadrir setempat dalam sayatan.
8.Lime mud (7%) : Berwarna coklat keruh, hadir merata dalam
sayatan sebagai Mikrit.
9.Kalsit (10%) : Berupa blocky sparit; Tidak berwarna; ukuran 0,02
mm; berupa kristal kalsit yang saling terikat, berperan sebagai
material pengisi ruang antar butir hadir merata dalam sayatan
sebagai Sparit
Pemerian Petrografis:
Sayatan tipis batuan sedimen karbonat; warna : coklat muda ;
bertekstur : klastik ; butiran
didukung oleh mud supported; ukuran butir 0,01 – 1 mm; bentuk
butiran : agak membundar –
agak meyudut ; terpilah buruk ; kemas terbuka ; disusun oleh:
Plagioklas, kuarsa, kalsit, red
algae, hornblende, litik, opaq, lime mud, sparit.
Komposisi Mineral:
1.Kalsit (30 %) : Berwarna coklat cerah; ukuran ; 0,4 – 0,8 mm; bentuk
butiran
subrounded, hadrir setempat dalam sayatn sebagai Allochem.
2.Plagioklas (25 %) : Berwarna abu-abu; ukuran ; 0,4 – 0,8 mm;
bentuk butiran
subangular, hadrir setempat dalam sayatan sebagai Allochem.
B. Batuan Metamorf
2.1 Batuan Metamorf Foliasi
SAYATAN KETERANGAN
Slate
Deskripsi :
spesimen ini adalah batuan metamorf granoblastic
didominasi oleh poikiloblasts dari cordierite dalam matriks kuarsa ,
biotit , orthopyroxene dan spinel . poikiloblasts cordierite hadir
sebagai kristal anhedral hingga 0,3 mm dalam ukuran dan
menunjukkan banyak subgrains dengan orientasi yang sedikit
berbeda . matriks didominasi oleh butir kuarsa granoblastic ~ 0,002
mm dalam ukuran dan ringan , berorientasi secara acak , biotit . Di
tempat-tempat kelompok orthopyroxene dan spinel terjadi . Beberapa
daerah sangat spinel kaya . matriks dipotong oleh tipis ( < 0,1 mm )
pembuluh darah dari biotit . A 5 mm urat lebar yang mengandung
kuarsa grafis dan feldspar alkali terjadi . kristal biotit garis margin
vena dan menjadi lebih halus - grained ke dalam matriks . Sillimanite
terkonsentrasi sepanjang margin batin .
Mineral Penyusun : kuarsa , biotit , cordierite , orthopyroxene
, spinel , sillimanite
Petrogenesis :
sampel ini merupakan metamorfosis termal dari protolith
batu tulis di bawah piroksen tinggi untuk sillimanite hornfels kelas .
pencairan sebagian telah terjadi dan leucosomes kuarsa , feldspar
alkali dan biotit dihasilkan .
Deskripsi Mineral :
Nama Keterangan
No
Mineral
XPL
Warna coklat kehijauan , bentuk subhedral,
1 Muskovit belahan 1 arah, relief rendah
Mineral Penyusun :
glaukofan , epidot , garnet , titanite , klorit , kuarsa , muskovit
Petrogenesis :
Spesimen ini merupakan daerah , facies blueschist ,
metamorfosis dari protolith mafik . Kelimpahan epidot mungkin
menyarankan protolith kaya zat besi . Terjadinya klorit , muskovit
dan kuarsa dalam urat menunjukkan pengenalan cairan hidrotermal
pada tahap akhir .
Pemerian Petrografis:
Sayatan batuan metamorf dengan struktur skistosa, berwarna
abu-abu kecoklatan, terdiri dari perselingan mineral lepidoblas
(muskovit, aktinolit, klorit), sedikit epidot, kristal-kristal
granoblas dan mineral opak. Batuan mengalami proses deformasi
ditandai dengan kenampakan mineral yang sebagian besar
terfrakturkan.
Komposisi Mineral:
• Muskovit (30%) : Tidak berwarna - hijau pucat, bias rangkap
tinggi (orde 2), pleokroik, hadir membentuk kesejajaran
(orientasi lepidoblas), tabular ditunjukkan oleh (CD1).
• Klorit (30%) : Hijau - hijau pucat, belahan parallel / satu arah,
fibrous, ukuran butir, bias rangkap rendah orde 1 (biru –
kehitaman) ditunjukkan oleh (DE4).
• Aktinolit (20%) : Coklat - kehijauan, beragregat, pleokrois hijau,
memperlihatkan bentuk menjarum, pemadaman bergelombang,
bias rangkap sedang (kuning – merah), ditunjukkan oleh (I4-5).
• Epidot (15%) : Coklat pucat - kuning terang, relief bergelombang,
prismatic panjang, hadir sebagai kristal granular hasil ubahan
dari piroksen ditunjukkan oleh (I8).
• Mineral opak (5%) : Berwarna hitam tidak tembus cahaya, bentuk
membundar tanggung, isotrop relief tinggi ditunjukkan oleh
(GH4).
Pemerian Petrografis:
Sayatan batuan metamorf dengan struktur skistosa, berwarna
abu-abu kecoklatan, terdiri dari perselingan mineral lepidoblas
(muskovit), kristal-kristal granoblas (kuarsa), sedikit plagioklas
dan mineral opak. Batuan mengalami proses deformasi ditandai
dengan kenampakan mineral yang sebagian besar terfrakturkan.
Komposisi Mineral:
• Hornblende (40%) : Berwarna coklat berbentuk prismatik
panjang. subhedral – anhedral, berbutir sedang sampai kasar,
belahan dua arah, menunjukkan pemadaman bergelombang.
Ditunjukkan oleh (J9-10)
• Kuarsa (30%) : Tidak berwarna, anhedral, interferensi kuning
terang, menyudut tanggung, tidak ada belahan, tidak mempunyai
kembar, relief sedang, pemadaman bergelombang, dijumpai
sebagai agregat kristal xenoblas ditunjukkan oleh (F9).
• Piroksen (15%) : Kuning kecoklatan – agak kehijauan; subhedral,
prismatik panjang dan pendek; sedang, belahan 1 dan 2 arah,
relief tinggi sebagian telah terubah menjadi tremolit.
• Muskovit (10%) : Tidak berwarna - hijau pucat, bias rangkap
tinggi (orde 2), pleokroik, hadir membentuk kesejajaran
(orientasi lepidoblas), tabular, ditunjukkan oleh (I4).
• Mineral opak (5%) : Berwarna hitam tidak tembus cahaya, bentuk
membundar tanggung, isotrop relief tinggi. Ditunjukkan oleh (J3)
Pemerian Petrografis:
Sayatan batuan metamorf dengan struktur filitik, berwarna abu-abu
kecoklatan, terdiri dari mineral-mineral mafik seperti hornblende,
piroksen, dan kuarsa. Selain itu batuan ini telah mengalami ubahan
menghasilkan tremolit dan epidot. Kalsit juga hadir sebagai urat-
urat halus.
Komposisi Mineral:
• Hornblende (30%) : Berwarna coklat berbentuk prismatik
panjang. subhedral – anhedral, berbutir sedang sampai kasar,
belahan dua arah, menunjukkan pemadaman bergelombang.
sebagian besar dari mineral ini telah terubah sebagian menjadi
tremolit. Ditunjukkan oleh (H1).
• Kuarsa (30%) : Tidak berwarna, anhedral, interferensi kuning
terang, menyudut tanggung, tidak ada belahan, tidak mempunyai
kembar, relief sedang, pemadaman bergelombang, dijumpai
sebagai agregat kristal xenoblas. Ditunjukkan oleh (F1).
• Piroksen (10%) : Kuning kecoklatan – agak kehijauan; subhedral,
prismatik panjang dan pendek; sedang, belahan 1 dan 2 arah,
relief tinggi sebagian telah terubah menjadi tremolit. Ditunjukkan
oleh (J4-5).
• Epidot (10%) : Coklat pucat - kuning terang, relief bergelombang,
prismatic panjang, hadir sebagai kristal granular hasil ubahan
dari piroksen. Ditunjukkan oleh (F5).
SAYATAN KETERANGAN
Quartzite
Deskripsi :
Sampel ini adalah batuan metamorf granular halus
didominasi oleh kuarsa ( 90 % ) dengan plagioklas minor ( 10 % )
. Quartz terjadi sebagai intergrowth granular kristal anhedral hingga
0,1 mm dalam ukuran beberapa di antaranya menunjukkan
kepunahan undulose . batas butir antara kristal kuarsa termasuk
bergigi dan batas cekung - cembung . kristal plagioklas sebagian
besar digantikan oleh serisit .
Petrogenesis :
Kuarsit adalah batuan metamorf didominasi oleh kuarsa
dan biasanya memiliki tekstur granoblastic . Spesimen ini
merupakan bagian dari quartzites Cambrian basal NW Skotlandia
dari unit pipa -rock dengan skolithos berlimpah liang . sampel
bermetamorfosis ke kelas sangat rendah dan beberapa butir pasir
asli dapat diamati , bagaimanapun , batas-batas cekung - cembung
dan dijahit menunjukkan tekanan solusi dan migrasi batas-butir di
bawah tekanan .
Pemerian Petrografis:
Sayatan tipis batuan metamorf, berwarna abu-abu – abu-abu
terang, non foliasi, homeoblastik granular, granoblastik, ukuran
mineral: 0.01 – 1.6 mm tersusun oleh mineral mineral grup
karbonat, terdapat rekahan.
Komposisi Mineral:
Kalsit (90%) ukuran butir 0.01 - 1.6 mm, colourless,
XPL anhedral, relief tinggi, belahan 2 arah, bias rangkap
ekstrim, pemadaman bersudut.
Aragonit (10%) ukuran butir 0.3 - 1 mm, colourless,
fibrous, anhedral, relief tinggi, belahan 1 arah, bias rangkap
ekstrim, pemadaman bersudut.
Deskripsi Petrografi :
Sayatan pada kenampakan nikol sejajar (//) berwarna colorless,
warna pada nikol bersilang (x) hijau tua, ukuran kristal 0,5-1 mm,
struktur non foliasi (hornfelsik), tekstur umum kristaloblastik,
ukuran kristal halus, bentuk mineral xenoblastik, bentuk individu
kristal lepidoblastik, tekstur khusus decussate texture.
Komposisi Mineralogi :
1. Serpentin pada nikol sejajar (//) berwarna colorless,
ukuran mineral 0,5-1 mm, relief rendah, bentuk anhedral, tidak
ada belahan, pecahan uneven, tidak ada pleokroisme,ketembusan
cahaya translucent, pada nikol bersilang (x) warna interferensi
green orde 2, gelapan miring 10o.Kelimpahan 100%
XPL
https://id.scribd.com/upload-
document?archive_doc=284584062&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A%22archive_view_rest
ricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action%22%3Afalse%2C%22logged_in%22%3Afalse
%2C%22platform%22%3A%22web%22%7D
https://adriantosetiadi.wordpress.com/tag/geologi-2/
https://id.scribd.com/doc/195787355/Analisis-petrografi
https://www.earth.ox.ac.uk/~oesis/micro/
https://id.scribd.com/doc/309456961/Album-PETROGRAFI-Batuan
https://id.scribd.com/document/239044859/Album-Sayatan-Fieldtrip-Petrografi-Kelompok-8