Вы находитесь на странице: 1из 22

MAKALAH REKAYASA GEMPA

PENGERTIAN GEMPA

DI SUSUN OLEH :
GHIZA SYIENA AUDIA (2015103403110)
ZAHRA PANGESTU (2015103403110)
NUR IKHSAN FEBRYANTO (201510340311058)
ACHMAD NIZAR FAUZI (201510340311061)
FIKRI ZAKARIA FAUZI (2015103403110)
REZA TRIADMAJA (2015103403110100)
AHMAD FAUZI (201410340311188)

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang gempa
bumi.Makalah ini ditujukan guna memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Gempa di program studi
Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai Pengertian Gempa. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik,saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Malang, 28 Februari 2018

Penulis
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi
secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi
energi penyebab terjadinya gempa bumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng
tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempa bumi
sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi.

Katalog United States Geological Survey (USGS) mencatat empat kejadian gempa bumi
besar di Indonesia yaitu gempa bumi Banda (8,5 Mw) tahun 1983, gempa bumi Sumatera–
Andaman Islands (9,1 Mw) tahun 2004, gempa bumi Sumatera Utara/Nias (8,6 Mw) tahun
2005 (USGS, 2009) dan gempa bumi Pantai Barat Sumatera (8,6 Mw) tahun 2012 (USGS,
2012). Data ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat
intesitas kegempaan yang tinggi. Ini menjadikan Indonesia tidak terhindarkan dari dampak
negatif yang akan ditimbulkan oleh gempa bumi.

Selain mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, gempa bumi juga menyebabkan kerusakan
infrastrktur fisik dimana kerusakan unit bangunan menjadi yang paling dominan. Angka
kerusakan bangunan akibat gempa bumi besar yang pernah tercatat diketahui terjadi di kota
Banda Aceh tahun 2004 dengan angka kerusakan total bangunan mencapai 35 persen dari
keseluruhan bangunan yang ada (Irwansyah, 2010).

Mengetahui fakta diatas, dibutuhkan suatu upaya untuk meminimalisasikan kerusakan


bangunan yang ditimbulkan akibat gempa bumi. Upaya untuk mengurangi dampak negatif
gempa bumi terhadap kerusakan pada bangunan dapat dilakukan dengan mengoptimalkan
upaya-upaya mitigasi. Salah satu upaya mitigasi gempa adalah dengan melakukan penataan
ruang yang baik.Untuk itu dibutuhkan suatu program yang dapat menampilkan klasterisasi
data suatu wilayah berdasarkan tingkat bahaya kerusakan bangunan akibat kejadian gempa
bumi.
Penelitian terkait topik kegempaan masih sangat jarang di Indonesia. Padahal seperti yang
telah dibahas sebelumnya, Indonesia merupakan negara yang rawan mengalami gempa bumi.
Penelitian terdahulu meliputi analisa spasial kerusakan bangunan akibat gempa bumi
(Irwansyah, 2010) dan penilaian kerusakan bangunan akibat gempa bumi menggunakan
metode computational intelligence (Silva dan Garcia, 2001).

Silva dan Garcia, 2001 melakukan penelitian dengan metode gabungan jaringan syaraf
tiruan (JST) dan sistem fuzzy. Carreno el at, 2010 menggunakan model hybrid neuro-fuzzy
system dengan tiga layer khusus feedforward ANN dan fuzzy rule based guna pengambilan
keputusan mengenai keamanan bangunan setelah gempa. Model ini membatasi setiap
parameter input untuk tidak dipengaruhi oleh parameter lain dalam group yang berbeda serta
menggunakan proses training di output layer untuk menentukan kontribusi tiap parameter
pada indeks kerusakan bangunan dan hierarchical fuzzy rule based dalam pengambilan
keputusan.

Metode dan model diatas menggunakan berbagai parameter fisik seperti nilai kegempaan
untuk menghasilkan nilai akselerasi dibatuan dasar melalui nilai PGA, data N-SPT untuk
menghitung potensi likuifaksi, data deskripsi dan karakterisktik batuan (litologi), data geologi
keteknikan dan struktur geologi serta penentuan kelas zona bahaya kerusakan bangunan akibat
gempa bumi. Data parameter fisik ini dapat digunakan untuk melakukan klasterisasi dan
zonasi wilayah berdasarkan tingkat bahaya kerusakan bangunan akibat gempa bumi.

Ketersediaan data yang ada memungkinkan penulis mengimplementasikan algoritma


hybrid untuk aplikasi kebencanaan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan
kumpulan data gempa bumi serta data geografis kota Banda Aceh untuk menjadi parameter
fisik dengan pendeketan algoritma Fuzzy Kohonen Clustering Network (FKCN).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan makalah ini adalah:
1.2.1. Apa itu gempa
1.2.2. Jelaskan apa saja penyebab gempa ?
1.2.3. Jelaskan tipe tumbukan lempeng (mekanisme patahan) beserta bagaimana pengaruhnya
terhadap bentuk muka bumi yang terus berubah ?
1.2.4. Jelaskan mengenai gempa susulan (aftershock) ? beri beberapa contoh nyata gempa
susulan yang pernah terjadi dan jelaskan ?
1.2.5. Jelaskan beberapa patahan/sesar/fault yang ada di dunia selain Indonesia dan jelaskan
kejadian gempa bumi yang timbul di sekitar patahan tersebut ?

1.3. Tujuan Pembahasan

1.3.1 Dapat menjelaskan pengertian gempa

1.3.2 Dapat menjelaskan penyebab gempa

1.3.3 Dapat menjelaskan tipe tumbukan lempeng

1.3.4 Dapat menjelaskan mengenai gempa susulan

1.3.5 Dapat menjelaskan beberapa patahan selain di indonesia


BAB II
Pembahasan

2.1 Pengertian Gempa

Gempa Bumi berasal dari dua kata berbeda, yaitu: gempa yang artinya getaran atau
guncangan. Dan kata yang kedua adalah Bumi yang dapat diartikan sebagai planet Bumi atau
tempat tinggal kita. Apabila digabungkan maka dua kata ini menjadi, sebuah getaran yang
terjadi di muka Bumi dengan adanya sebab tertentu.Juga dapat diartikan dengan guncangan
yang terjadi di permukaan Bumi yang disebabkan Gelombang Seismik. Gempa bumi pada
umumnya terjadi disebabkan adanya pergeseran Kerak Bumi dari dasar Bumi. Frekuensi suatu
wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu.

2.2 Penyebab Gempa

Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan
yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar
dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh
pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.

Pergeseran lempeng bumi dapat mengakibatkan gempa bumi karena dalam peristiwa
tersebut disertai dengan pelepasan sejumlah energi yang besar. Selain pergeseran lempeng
bumi, gerak lempeng bumi yang saling menjauhi satu sama lain juga dapat mengakibatkan
gempa bumi. Hal tersebut dikarenakan saat dua lempeng bumi bergerak saling menjauh, akan
terbentuk lempeng baru di antara keduanya. Lempeng baru yang terbentuk memiliki berat
jenis yang jauh lebih kecil dari berat jenis lempeng yang lama. Lempeng yang baru terbentuk
tersebut akan mendapatkan tekanan yang besar dari dua lempeng lama sehingga akan bergerak
ke bawah dan menimbulkan pelepasan energi yang juga sangat besar. Terakhir adalah gerak
lempeng yang saling mendekat juga dapat mengakibatkan gempa bumi. Pergerakan dua
lempeng yang saling mendekat juga berdampak pada terbentuknya gunung. Seperti yang
terjadi pada gunung Everest yang terus tumbuh tinggi akibat gerak lempeng di bawahnya yang
semakin mendekat dan saling bertumpuk.[1]

Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa


Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan
litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.

Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung
berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang
sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga)
juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh. pada
beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir,
gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan
memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa Bumi yang
disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.

2.3 Tipe tumbukan lempeng (mekanisme patahan) beserta bagaiamana pengaruhnya


terhadap bentuk muka bumi yang terus berubah ?

Lempeng litosfer yang kita kenal sekarang ini ada 6 lempeng besar, yaitu lempeng
Eurasia, Amerika utara, Amerika selatan, Afrika, Pasifik, dan Hindia Australia. Lempeng-
lempeng tersebut bergerak di atas lapisan astenosfir (kedalaman 500 km di dalam selubung
dan bersifat kampir melebur atau hampir berbentuk cair).
Karena hal tersebut, maka terjadi interaksi antar lempeng pada batas-batas lempeng yang
dapat berbentuk :
Divergen : lempeng-lempeng bergerak saling menjauh dan mengakibatkan material dari
selubung naik membentuk lantai samudra baru dan membentuk jalur magmatik atau gunung
api.
Konvergen : lempeng-lempeng saling mendekati dan menyebabkan tumbukan dimana
salah satu dari lempeng akan menunjam (menyusup) ke bawah yang lain masuk ke selubung.
Daerah penunjaman membentuk suatu palung yang dalam, yang biasanya merupakan jalur
gempa bumi yang kuat. Dibelakang jalur penunjaman akan terbentuk rangkaian kegiatan
magmatik dan gunungapi serta berbagai cekungan pengendapan. Salah satu contohnya terjadi
di Indonesia, pertemuan antara lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia menghasilkan
jalur penunjaman di selatan Pulau Jawa dan jalur gunungapi Sumatera, Jawa dan
Nusatenggara dan berbagai cekungan seperti Cekungan Sumatera Utara, Sumatera Tengah,
Sumatera Selatan dan Cekungan Jawa Utara.
Transform : lempeng-lempeng saling bergesekan tanpa membentuk atau merusak litosfer.
Hai ini dicirikan oleh adanya sesar mendatar yang besar seperti misalnya Sesar Besar San
Andreas di Amerika.
1. Pada daerah konvergen terjadi perusakan litosfer yang berlebihan. Tumbukan pada zona
konvergen ini dipengaruhi oleh tipe material yang terlibat.
Tumbukan itu dapat berupa : Tumbukan lempeng benua dengan lempeng samudra
Tumbukan ini, lempeng samudra akan tertekuk ke bawah dengan sudut 45º atau lebih,
menyusup ke bawah blok benua menuju atenosfer.
2. Tumbukan lempeng samudra dengan lempeng samudra
Bila dua lempeng saling bertumbukan, maka salah satu akan menyusup di bawah yang lain
dan menghasilkan aktivitas vulkanik. Gunung api yang terbentuk cenderung di lantai samudra.
Bila tumbuh ke atas permukan laut, maka akan terjadi serangkaian pulau-pulau gunung api
baru yang terletak beberapa ratus kilometer dari palung laut dimana kedua lempeng samudra
bertemu.
3. Tumbukan lempeng benua dengan lempeng benua
Pada tumbukan ini, terjadi penyusupan lempeng ke bawah benua sehingga menyebabkan
massa benua dan sedimen lantai samudra tertekan , terlipat, dan terdeformasi. Akibatnya
adalah terbentuknya formasi pegunungan baru. Peristiwa ini terjadi pada saat bersatunya India
ke benua Asia yang menghasilkan pegunungan Himalaya.

Teori lempeng tektonik,Teori ini dikemukakan kali pertama oleh Descrates (1596–
1650).
Ia menyatakan bahwa bumi semakin lama semakin susut dan mengerut disebabkan terjadinya
proses pendinginan sehingga di bagian permukaannya terbentuk relief berupa gunung,
lembah, dan dataran.
Teori Kontraksi didukung pula oleh James Dana (1847) dan Elie de Baumant (1852).
Keduanya berpendapat bahwa bumi mengalami pengerutan karena terjadi proses pendinginan
pada bagian dalam bumi yang mengakibatkan bagian permukaan bumi mengerut membentuk
pegunungan dan lembah-lembah.
Teori apungan benua ,Teori pengapungan benua dikemukakan oleh Alfred
Wegener pada 1912.Ia menyatakan bahwa pada awalnya di bumi hanya ada satu benua maha
besar disebut Pangea. Menurutnya benua tersebut kemudian terpecah-pecah dan terus
mengalami perubahan melalui pergerakan dasar laut. Gerakan rotasi bumi yang sentripugal,
mengakibatkan pecahan benua tersebut bergerak ke arah barat menuju ekuator. Teori ini
didukung oleh bukti-bukti berupa kesamaan garis pantai Afrika bagian barat dengan Amerika
Selatan bagian timur, serta adanya kesamaan batuan dan fosil di kedua daerah tersebut.
Teori Laurasia-Gondwana kali pertama dikemukakan oleh Edward Zuess pada 1884.
Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya bumi terdiri atas dua benua yang sangat besar,
yaitu Laurasia di sekitar kutub utara dan Gondwana di sekitar kutub selatan bumi. Kedua
benua tersebut kemudian bergerak perlahan ke arah equator bumi sehingga pada akhirnya
terpecah-pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil. Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa,
dan Amerika Utara, sedangkan Gondwana terpecah menjadi Afrika, Australia, dan Amerika
Selatan.
Teori Konveksi Menurut Teori Konveksi yang dikemukakan oleh Arthur Holmes dan
Harry H. Hess dan dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz, dikemukakan bahwa di
dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah
lapisan kulit bumi yang berada di atasnya. Ketika arus konveksi yang membawa materi berupa
lava sampai ke permukaan bumi di mid oceanic ridge (punggung tengah samudra), lava
tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru sehingga menggeser dan
menggantikan kulit bumi yang lebih tua.
Bukti dari adanya kebenaran Teori Konveksi yaitu terdapatnya mid oceanic ridge, seperti
mid Atlantic Ridge, dan Pasific-Atlantic Ridge di permukaan bumi.
Bukti lainnya didasarkan pada penelitian umur dasar laut yang membuktikan semakin
jauh dari punggung tengah samudra, umur batuan semakin tua. Artinya, terdapat gerakan yang
berasal dari mid oceanic ridge ke arah yang berlawanan disebabkan oleh adanya arus konveksi
dari lapisan di bawah kulit bumi.
Teori Lempeng Tektonik dikemukakan oleh Tozo Wilson.Berdasarkan Teori Lempeng
Tektonik, kulit bumi terdiri atas beberapa lempeng tektonik yang berada di atas lapisan
astenosfer yang berwujud cair kental. Lempeng-lempeng tektonik pembentuk kulit bumi
selalu bergerak karena adanya pengaruh arus konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer
dengan posisi berada di bawah lempeng tektonik kulit bumi.
Teori lempeng tektonik muncul setelah Alfred Lothar Wagener, seorang ahli
meteorologi dan geologi dari Jerman dalam buku The Origin of Continents an Oceans (1915),
mengemukakan bahwa benua yang padat sebenarnya terapung dan bergerak di atas massa
yang relatif lembek (continental drift). Selain itu, berdasarkan hasil pengamatannya beberapa
bagian benua terdapat kesamaan bentuk pantai antara benua satu dengan lainnya. Ia juga
mendapati kesamaan geologi dan kesamaan makhluk yang hidup di pantai seberang.
Inti dari teori lempeng tektonik adalah kerak Bumi sebetulnya terdiri atas lempengan-
lempengan besar yang seolah mengapung dan bergerak pada lapisan inti Bumi yang lebih cair.
Teori ini dibuktikan oleh pakar-pakar geologi dengan waktu hampir setengah abad dan
diterima sejak tahun 1960-an. Hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai
peristiwa geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, serta
bagaimana terbentuknya gunung, benua, dan samudra. Teori ini juga membuktikan bahwa
benua-benua selalu bergeser.
Berdasarkan arahnya, gerakan lempeng-lempeng tektonik dapat dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu sebagai berikut:
a) Konvergen,
yaitu gerakan saling bertumbukan antar lempeng tektonik.
· Tumbukan antar lempeng tektonik dapat berupa tumbukan antara lempeng benua dan benua,
atau antara lempeng benua dan lempeng dasar samudra.
Pada bidang batas pertemuan akan terjadi palung laut atau lipatan.Zona atau tempat
terjadinya tumbukan antara lempeng tektonik benua dan benua disebut zona konvergen.
Contohnya tumbukan antara lempeng India dan lempeng benua Eurasia yang menghasilkan
terbentuknya pegunungan lipatan muda Himalaya dan merupakan pegunungan tertinggi di
dunia dengan puncak tertingginya, Mount Everest. Contoh lainnya, tumbukan lempeng Italia
dengan Eropa yang menghasilkan terbentuknya jalur Pegunungan Alpen.
· Zona berupa jalur tumbukan antara lempeng benua dan lempeng dasar samudra,
disebut zona subduksi (subduction zone), contohnya, tumbukan antara lempeng benua
Amerika dan lempeng dasar Samudra Pasifik yang menghasilkan terbentuknya Pegunungan
Rocky dan Andes.
· Di wilayah ini umumnya rawan terhadap gempa bumi dan banyak ditemui gunung api
b) Divergen
Divergen yaitu gerakan saling menjauh antar lempeng tektonik, contohnya gerakan saling
menjauh antara lempeng Afrika dan Amerika bagian selatan.
· Zona berupa jalur tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut zona divergen
(zona sebar pisah).
· Lempeng bergerak saling menjauh ( berlawanan ).
· Pada batas pergerakan akan terbentuk kerak bumi yang baru karena naiknya materi dari
lapisan mantel ( magma ) ke permukaan bumi dan membeku sehingga membentuk punggung
laut.
Teori lempengan mendatar transfrom
yaitu gerakan saling bergesekan (berlawanan arah) antarlempeng tektonik. Contohnya
gesekan antara lempeng Samudra Pasifik dan lempeng daratan Amerika Utara
yang mengakibatkan terbentuknya Sesar San Andreas yang membentang sepanjang kurang
lebih 1.200 km dari San Francisco di utara sampai Los Angeles di selatan Amerika Serikat.
Zona berupa jalur tempat bergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut Zona Sesar
Mendatar (zona transform).
· Terjadi pergeseran dua lempeng dengan arah yang berlawanan
· Pergersaran tidak menimbulkan penghilang atau pemunculan kerak bumi, tetapi akan
terjadi patahan ( sesar )
· Gerakan ini akan menimbulkan terjadi gempa tektonik
Struktur Bumi Suess dan Wiechert mengadakan pembagian perlapisan bagian dalam Bumi

2.4 Pegertian gempa susulan (aftershock) ? beri beberapa contoh nyata gempa susulan yang
pernah terjadi dan jelaskan ?

Gempa susulan adalah gempa bumi yang terjadi di wilayah yang sama dengan gempa utama
tetapi memiliki magnitudo yang lebih kecil dan muncul dengan pola yang mengikuti hukum
Omori. Hukum Omori (diperbaharui dengan Hukum Omori yang dimodifikasi) adalah rumus
empiris yang menghitung skala gempa susulan. Omori mempublikasikan hasil penelitiannya
pada 1894mengenai gempa susulan, dimana ia menyatakan bahwa frekuensi gempa susulan
menurun berdasarkan resiprokal waktu setelah gempa utama terjadi.
Hukum lain yang menggambarkan gempa susulan juga dikenal sebagai Hukum Bath yang
mengatakan gempa utama umumnya memiliki gempa susulan yang berkekuatan 1 (rata-rata 1,2)
magnitudo lebih kecil dari kekuatan gempa utamanya. Urut-urutan gempa susulan juga
umumnya mengikuti skala Guttenberg-Richter.
Gempa susulan sangat berbahaya karena selain tidak bisa diramalkan, dapat berupa
sebuah gempat dengan magnitudo besar dan dapat menghancurkan bangunan-bangunan yang
rusak dikarenakan gempa utama.
Gempa besar dapat memiliki gempa susulan yang lebih banyak dan lebih kuat dimana
kemunculannya dapat bertahan dalam hitungan tahun atau lebih lama. Contohnya dapat dilihat
pada New Madrid Seismic Zone dimana gempa susulan masih bermunculan mengikuti hukum
Omori setelah gempa utamanya pada 1811/1812.
Getaran gempa dari hiposentrum merambat dan menyebar ke segala arah. Getaran itu berupa
gelombang primer dan gelombang sekunder. Dari episentrum, juga terjadi rambatan getaran di
permukaan bumi dalam bentuk gelombang panjang. Jadi, gelombang gempa dapat dibedakan
atas:
1. gelombang primer (P): merupakan gelombang longitudinal yang merambat di permukaan
bumi dengan kecepatan 4-7 km per detik
2. gelombang sekunder (S): berupa gelombang transversal yang merambat di permukaan
bumi dengan kecepatan 2-6 km per detik
3. gelombang panjang (L): merupakan gelombang permukaan dengan kecepatan lebih
lambat.
2.5 Penjelasan beberapa patahan/sesar/fault yang ada di dunia selain Indonesia dan
Jelaskan kejadian gempa bumi yang timbul di sekitar patahan tersebut ?

Sesar atau fault adalah rekahan yang mengalami geser-geseran yang jelas. pergeseran
dapat berkisar dari beberapa milimeter sampai ratusan meter dan panjangnya dapat mencapai
beberapa desimeter hingga ribuan meter. sesar dapat terjadi pada segala jenis batuan. akibat
terjadinya pergeseran itu, sesar akan mengubah perkembangan topografi, mengontrol air
permukaan dan bawah permukaan, merusak stratigrafi batuan dan sebagainya.

Ada beberapa tipe sesar, diantaranya :

 Sesar normal
 Sesar naik (thrust fault)/translasi
 Sesar geser(strike-slip or transform, or wrench fault)
Sesar normal
Hanging wall relatif turun terhadap foot wall, bidang sesarnya mempunyai kemiringan yang
besar. Sesar ini biasanya disebut juga sesar turun.

Sesar Naik / Translasi


Sesar ini mengalami pergeseran sepanjang garis lurus. Biasanya Hanging wall relatif naik
terhadap foot wall, dengan kemiringan bidang sesar besar. Umumnya sesar normal dan sesar
naik pergerakannya hanya vertikal, jadi sering disebut sebagai sesar dip-slip.
Sesar mendatar

Pergerakan dari sesar ini horizontal. Sesar mendatar ditentukan dengan menghadap bidang
sesar, bila bidang didepan bergerak kekiri seperti diagram disebut mendatar sinistal, dan
sebaliknya sesar mendatar dekstral.

Ciri-ciri Sesar

Secara garis besar, sesar dibagi menjadi dua, yaitu sesar tampak dan sesar buta (blind fault).
Sesar yang tampak adalah sesar yang mencapai permukaan bumi sedangkan sesar buta adalah
sesar yang terjadi di bawah permukaan bumi dan tertutupi oleh lapisan seperti lapisan deposisi
sedimen.

Pengenalan sesar di lapangan biasanya cukup sulit. Beberapa kenampakan yang dapat
digunakan sebagai penunjuk adanya sesar antara lain

a. adanya struktur yang tidak menerus (lapisan terpotong dengan tiba-tiba)


b. adanya perulangan lapisan atau hilangnya lapisan batuan.
c. kenampakan khas pada bidang sesar, seperti cermin sesar, gores garis.
d. kenampakan khas pada zona sesar, seperti seretan (drag), breksi sesar, horses, atau slices,
milonit.
e. silisifikasi dan mineralisasi sepanjang zona sesar.
f. perbedaan fasies sedimen.
g. petunjuk fisiografi, seperti gawir (scarp), scarplets (piedmont scarp), triangular facet, dan
terpotongnya bagian depan rangkaian pegunungan structural.
Kenampakan-kenampakan tersebut tidak harus semua tampak di lapangan sebagai syarat
adanya sesar. Beberapa kenampakan diantaranya yang tampak di lapangan sudah dapat
digunakan untuk menentukan adanya sesar di lokasi tersebut.

Patahan, baik yang terjadi di bawah permukaan maupun di bawah bumi yang cukup dalam,
mempunyai banyak manfaat.

– terjadinya jebakan atau daerah tempat terakumulasinya minyak bumi. Akibat tertutup
patahan, minyak bumi tidak bisa mengalir ke tempat dengan tekanan lebih rendah. Jebakan
bisa ditemukan lewat eksplorasi dengan cara seismik. Salah satu daerah yang terkenal dengan
jebakan seperti ini adalah daerah Kutai, Kalimantan.

– eksploitasi pertambangan menjadi mudah karena adanya patahan. Bila di suatu daerah
terdapat tambang batu bara dan di salah satu sisi terjadi patahan, pola lapisan batu bara akan
semakin terlihat. Tambang batu bara seperti ini ada di Australia.

– bidang pertanian, terutama di pegunungan kapur selatan. Misalnya, di Kecamatan Besuki,


Campurdarat, atau Pakel dan sekitarnya di Tulungagung terlihat hamparan sawah atau ladang
luas yang dibatasi bukit kapur. Hamparan sawah itu dahulu merupakan pegunungan kapur.
Akibat patahan, bagian atas dari blok yang turun mengalami proses sedimentasi sehingga
permukaan tanah bisa dijadikan sawah. Hal serupa terjadi di perladangan di Malang selatan
13 Tewas dan 175 Terluka dalam Gempa Bumi
Sichuan Tiongkok
9 Agustus, 2017 - 10:33
LUAR NEGERI

Evakuasi/REUTERS
Tentara Tiongkok melakukan evaluasi korban yang terjebak tanah longsor, akibat gempa bumi di cagar alam Jiuzhaigou.
Gempa 7.0 SR melanda Tiongkok, tepatnya di sebuah daerah pegunungan terpencil di provinsi Sichuan, Tiongkok barat
daya.*

SHANGHAI (PR).- Gempa bumi melanda Tiongkok, tepatnya di sebuah daerah


pegunungan terpencil di provinsi Sichuan, Tiongkok barat daya. Gempa bumi tersebut terjadi
pada Selasa, 8 Agustus 2017 malam, sekitar 200 kilometer (120 mil) dari kota Guangyuan di
kedalaman 10 kilometer (6 mil), ujar U.S Geological Survey.

Surat kabar China News Service mengatakan pada hari Rabu, 9 Agustus 2017, bahwa ada
sembilan korban yang tewas. Namun menurut berita terbaru dalam SFGate yang diperbaharui
pukul 09.50 waktu setempat, pemerintah Tiongkok menaikkan angka korban jiwa menjadi 13
orang dalam bencana ini. 175 orang lainnya mengalami cedera, 28 di antaranya mengalami
luka parah. Menurut Reuters, 6 dari korban jiwa yang ditemukan adalah wisatawan.
Menurut survey geologi Amerika Serikat yang dilansir dari Reuters, gempa tersebut melanda
wilayah yang berpenduduk jarang 200 km (120 mil) arah barat laut dari kota Guangyuan pada
Selasa malam sekitar pukul 9.20 waktu setempat. Pusat gempa berada di kedalaman 10 km (6
mil). Lokasi itu juga dekat dengan cagar alam Jiuzhaigou, yang sering dijadikan destinasi
wisata. Sebuah taman nasional yang terkenal dengan air terjunnya yang spektakuler dan
bentuk-bentuk karst.Kawasan ini terletak di ujung Dataran Tinggi Tibet di provinsi Sichuan
utara, merupakan rumah bagi banyak desa dan etnis minoritas dari Tibet.

Terjebak longsor
Pemerintah Sichuan mengatakan terdapat 100 wisatawan yang terjebak tanah longsor
yang terjadi setelah gempa bumi mengguncang daerah tersebut. Adapun Kantor berita resmi
Tingkok Xinhua mengabarkan bahwa sebanyak 31,500 wisatawan telah dievakuasi dari zona
gempa tersebut. Dinas pemadam kebakaran Sichuan mengatakan bahwa area reception di
sebuah hotel runtuh dan mengakibatkan beberapa orang terjebak. Namun, sebanyak 2,800
orang berhasil dievakuasi dengan selamat dari hotel tersebut.

Belum ada konfirmasi resmi mengenai kewarganegaraan para wisatawan yang berada di
zona gempa tersebut. Sampai sekarang mereka masih belum diketahui berasal dari daerah
mana. Namun, cagar alam Jiuzhaigou jauh lebih popular diantara wisatawan lokal Tiongkok
daripada wisatawan asing.

Gempa yang terjadi pada malam hari tersebut terukur 7.0. skala richter. Pemerintah
mengatakan pusat gempa berada di ibukota provinsi Ngawa. Ditulis di Belfast Telegraph,
badan yang mengurusi gempa di Tiongkok mengatakan gempa pertama disusul sekitar 20
menit kemudian oleh gempa susulan yang 3,3 skala richter di kedalaman sembilan kilometer
(5,5 mil).Presiden Tiongkok, Xi Jinping, menyerukan upaya cepat untuk menanggapi gempa
tersebut dan menyelamatkan yang terluka.
"Getarannya sangat kuat," kata seorang wanita di kota Jiuzhaigou yang ditulis pada
Belfast Telegraph. Wanita itu hanya memberi nama keluarganya, Wang, dan mengatakan
bahwa dia bekerja untuk sebuah travel agent. “Orang-orang dari daerah lain sangat
ketakutan,” lanjutnya.
Sichuan beberapa kali terserang gempa bumi. Gempa paling parah di Tiongkok dalam
kurun waktu seratus tahun, terjadi pada Mei tahun 2008. Gempa berskala 7,9 dengan
kedalaman 19 kilometer (12 mil), melanda provinsi Sichuan dan menewaskan hampir 70.000
orang. Gempa bumi tersebut merupakan gempa bumi terdahsyat yang pernah terjadi di
Tiongkok dalam 30 tahun terakhir. Lebih dari 50,000 tentara dikerahkan untuk mengevakuasi
korban gempa.
BAB III

Penutup
3.1. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.
2. Ada beberapa jenis gempa bumi , yaitu : Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ), Gempa
bumi tektonik, Gempa bumi runtuhan dan Gempa bumi buatan
3. Adalah bentukan-bentukan alam di muka bumi sebagai akibat adanya proses pematahan
(faulting process) pada lapisan batuan pembentuk kulit bumi (litosfera). Proses pematahan
lapisan batuan pembentuk litosfera disebutSESAR.
4. Pada sarnya, para ahli membagi proses terjadinya gempa bumi atau asal muasal gempa ke
dalam dua kelompok besar yakni: Teori Pergeseran Sesar dan Teori Kekenyalan Elastis atau
elastic rebound theory. Menurut para ahli, gempa yang banyak terjadi disebabkan oleh
pergeseran lempengan sepanjang sesar dan terjadi secara tiba-tiba atau dikenal dengan istilah
sudden slip.

3.2. Saran
 Pembaca diharapkan mampu memahami pengertian dari gempa bumi
 Pembaca diharapkan mampu mengetahui penyebab gempa
 Pembaca diharapkan mampu memahami tipe tumbukan lempeng
 Pembaca diharapkan mampu memahami gempa susulan
 Pembaca diharapkan mampu mengetahui beberapa patahan dan kejadian gempa bumi
DAFTAR PUSTAKA

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2013-1-01020-IF%20Bab1001.pdf

http://stiebanten.blogspot.co.id/2011/06/makalah-gempa-bumi.html

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/34571/Chapter%20I.pdf;jsessionid=39
D073DDE1053C3617FAFB7A149A479E?sequence=5

https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi

http://warnetalbarokah.blogspot.co.id/2013/10/contoh-makalah-gempa-bumi.html

Вам также может понравиться