Вы находитесь на странице: 1из 14

LAPORAN CBR

MK.PROFESI KEPENDIDIKAN

PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK


MESIN

SKOR NILAI :

PROSESI KEPENDIDIKAN

( Dr.Yasaratodo Wau, M.Pd,2018 )

NAMA MAHASISWA : ASTONI SINAMBELA

NIM : 5171121001

DOSEN PENGAMPU : Prof.Dr.Julaga Situmorang, M.Pd.

MATA KULIAH : PROFESI KEPENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

20 MARET 2018

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan tugas Pendidikan Kewarganegaraadengan tepat waktu yang
berjudul “CRITICAL BOOK REPORT”.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada
Ibu“Prof.Dr.Julaga Situmorang, M.Pd. ‘’ selaku dosen mata kuliah Profesi
Kependidikan, yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam
pembuatan Critical Book Report ini.

Saya sebagai penulis menyadari bahwa isi dan juga penyampaian


dalam ”CRITICAL BOOK REPORT”ini masih kurang sempurna. Oleh sebab itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
dan semoga critical book report ini memberikan manfaat bagi para
pembaca.

Medan,12 Maret 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 4

1.2 Tujuan ................................................................................................................. 4

BAB II Identitas buku ...................................................................................................... 5

2.1 Identitas buku ................................................................................................. 6

2.2 Ringkasan buku .............................................................................................. 6

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan dan Kelemahan kedua buku ............................................... 11

BAB IV PENUTUP .............................................................................................................. 13

4.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 13

4.2 Saran ................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 1

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATARBELAKANG
Bimbingan konseling disekolah merupakan salah satu aktivitas
pendidikan yang tidak boleh lepas dari perhatian administrator,
manajer dan guru disekolah. Kemampuan mengenal dan
menyelenggarakan program bimbingan konseling merupakan salah
satu tuntutan bagi seorang kepala sekolah sebagai manajer dan guru
sebagai pembimbing. Penyelenggaraan program bimbingan konseling
disekolah berada dibawah tanggung jawab kepala sekolah sebagai
manajer sekolah. Kepala sekolah harus mengelola program bimbingan
konseling disekolah dengan memberdayakan seluruh sumberdaya
manusia yang dimiliki sekolah dibidang konseling baik konselor, guru
pembimbing, guru bidang studi, maupun staf lain yang memilki
kompetensi bidang konseling. Sementara bagi guru bidang studi,
program layanan bidang konseling merupakan salah satu kemampuan
yang melekat pada dirinyanya untuk berpartisipasi penuh dengan
mendampingi peserta didik dan guru pembimbing lainnya dalam
memberikan pelayanan bagi peserta didik sebagai konseling.
Secara historis Bimbingan dan Konseling (BK) di Indonesia
masuk dan berkembang melalui dunia pendidikan, yang agak berbada
dengan asalnya BK di Amerika yang mulai di masyarakatt oleh F.
Parsondi kota Boston. Kebutuhan BK mulai dari masyarakat karena
adanya kebutuhan dan masalah pekerjaan disana saat itu dan baru
kemudian dirasakan kepentingannya untuk diberikan duidunia
pendidikan atau sekolah.

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan critical books report ini adalah :


Untuk mengetahui bagaimana perbandingan kelemahan dan kelebihan Buku
Profesi Kependidikan karangan Prof. Dr. Sudarwan Danim dan Dr. H. Khairil,
karangan Deliati S.Ag. M.Ag ; ElfriantoNasution, M.Pd dan Muhhamad Arifin,
S.Pd, M.Pd dengan Buku untuk Perguruan Tinggi karangan Dr. Yasaratodo
Wau, M.Pd pada materi Bimbingan Konseling dan Peran Guru.

4
BAB II
RINGKASAN BUKU

A. IDENTITAS BUKU PERTAMA


Judul Buku : Profesi Kependidikan (Edisi Revisi)
Judul Materi : Bimbingan Konseling dan Peran Guru
Nomor ISBN : 978-602-7938-05-2
Pengarang : Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd
Penerbit : UNIMED PRESS, Gedung Lembaga
Penelitian Lantai
1 Jl. Williem Iskandar Psr V, Medan
Tahun Terbit : Cetakan pertama : Januari 2013
Cetakan Kedua : Januari 2014
Cetakan Ketiga : Januari 2015
Cetakan keempat : Januari 2016
Cetakan keempat : Januari 2017
Banyak Halaman : 341 halaman
Ukuran Buku : 16 x 24 cm

B. IDENTITAS BUKU KEDUA


Judul Buku : Profesi Kependidikan
Judul Materi : Keprofesian Bidang Bimbingan dan
Konseling
Nomor ISBN : 978-602-8800-44-0
Pengarang : Prof. Dr. Sudarwan Danim dan Dr. H.
Khairik
Penerbit : ALFABETA, cv
Jl. Gegerkalong Hilir no.84 Bandung

Tahun terbit : Desember 2012

Cetakan : kesatu

Banyak halaman : 238 halaman

Ukuran Buku : 16 x 24 c

5
C. RINGKASAN BUKU PERTAMA

1. Konsep Dasar Konseling

Secara umum Konseling dapat diartikan sebagai bantuan. Namun dalam


pengertian sebenarnya, tidak setiap bentuk bantuan adalah konseling.
Bentuk bantuan dalam arti konseling membutuhkan syarat, bentuk,
prosedur dan pelaksanaan tertentu sesuai dengan dasar, prinsip dan
tujuannya ( Rochman Natawijaya, 1981). Dalam keseluruhan proses
pendidikan disekolah meliputi tiga bidang, yaitu bidang pengajaran, bidang
administrasi dan kepemimpinan serta bidang pemberian bantuan.

Secara khusus bidan pelayanan kepada siswa membantu siswa dalam


mengatasi masalah yang dihadapinya atau melayani kebutuhannya.

Para siswa sedang berada dalam perkembangan. Pendidikan


menyediakan faslilitas agar para siswa berkembang seoptimal mungkin.
Pengajaran menyediakan materi pelajaaran, pengetahuan , kecakapan,
keterampilan dan sikap yang perlu dikuasai dan dikembangkan.

2. Pengertian Konseling

Konseling merupakan suatu proses pertemuan langsung antar konselor


dengan konseli (face to face relationship) yang bermasalh, dimana
pembimbing membantu konseling dalam mengusahakan perubahan sikap
dan tingkah laku.

Sasaran utama dari konseling adalah perubahan sikap dan tingkahlaku


sesuai dengan definisi konseling yang dikemukakan oleh Carl R Rogers “
Counseling is a series of direct with the individual which ains to offer him
assistance in changing his attitudes ang behavior”. Antar sikap dengan
tingkahlaku terdapat hubungan yang sangat erat. Sesuatu sikap
dimanifestasikan dalam tingkah laku tertentu.

6
3. Tujuan Konseling

Tujuan ini dirumuskan berdasarkan kenyataan adanya perbedaan antar


siswa sesamanya.Secara khusus pelayanan konseling disekolah
bertujuan agar siswa dapat :

a. Memahami dirinya dengan baik, yaitu mengenal segala


kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya berkenaan
dengan bakat, kemampuan, minat sikap dan perasaannya.
b. Memahami lingkungan dengan baik
c. Membuat pilihan dan keputusan yang bijaksana

4. Fungsi Konseling

Dikaitkan dengan pelayanan konseling disekolah, dapat dikemukakan


beberapa fungsi konseling, yaitu:

a. Fungsi pemahaman adalah mengetahui siapa dan bagaimana


individu yang dikonseling itu
b. Fungsi pencegahan dapat berfunngsi pencegahan artinya
merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah.
c. Fungsi Penyaluran artinya membantu siswa mendapatkan
kesempatan penyaluran pribadinya masing-masing
d. Fungsi penyesuaian adalah pelayanan konseling yang
berfungsi untuk membantu terciptanya penyesuaian antar
siswa dan lingkungannya.

D. RINGKASAN BUKU KEDUA

1. Urgensi Layanan Guru Bimbingan Konseling

Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk siswa, baik


secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara
optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma
yang berlaku.

Bimbingan dan Konseling merupakan upaya proaktif dan sistematik


guru dalam memfasilitasi perserta didik untuk mengoptimasi
pengembangan potensinya. Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang
penyelenggaraan bimbingan dan konseling disekolah/madrasah adalah

7
perlunya memfasilitasi siswa agar mampu mengembangkan potensi dirinya
atau mencapai tugas-tugas perkembangan secara optimal. Pengalaman
menunjukkan bahwa layanan bimbingan dan konseling disekolah/madrasah
sangat dibutuhkan, karena banyaknya masalah siswa, besarnya kebutuhan
siswa akan pengarahan diri dalam memilih dan mengambil keputusan,
perlunya aturan yang memayungi layanan bimbingan konselingan
disekolah/madrasah.

Menuurut Ahmad Sudrajat (2008) mengemukakan fungsi bimbingan


dan konseling disekolah, seperti berikut ini:

a. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling


membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap diriya dan
lingkungannya
b. Fungsi preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya
konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang
mungkin terjadii dan berupaya untuk menvegahnya.
c. Fungsi pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang
sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya.konselor
senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli.
d. Fungsi penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang
ersifat kuratif. Fungsi ini erkaitan erat dengan upaya pemberian
bantuan kepada konseli yang telah mengalami masalah.
2. Pelaksanaan Program
a. Kegiatan supervisi BK meliputi pembinaan dan pemantauan
pelaksanaan BK disekolah.
b. Pelaksanaan penilaian pengawasan BK dimaksudkan untuk
menilai kinerja guru dalam merencanakan, melaksanakan dan
menilai proses pembiimbingan
c. semua kegiatan tercatat rapi.

1. Pengertian konseling

Istilah konseling yang berasal dari bahasa inggris “conseling” didalam


kamus memiliki beberapa arti, yaitu nasihat, anjuran dan pembicaraan.

Sedangkan secara terminologis konseling dilihat dalam tatanan


prakteknya, yaitu:

8
a. proses pertemuan tatap muka atau hubungan atau relasi timbal
balik antara pembimbing dengan klien
b. prosese pertemuan atau hubungan timbal balik tersebut terjadi
dialog atau pembicaraan yang diseut dengan wawncara konseling.

2. Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan

a. Faktor Perkembangan Pendidikan,


Perluasan program pendidikan dimensi meninggi
termanifestasi dalam bertambahnya kesempatan dan
kemudahan bagi pesertadidik untuk mencapai tingkat
pendidikan setinggi mungkin, sesuai dengan potensi
yang dimilikinya.
b. Faktor Sosio Kultural
Peserta didik harus dipersiapkan untuk mengatasi
tantangan yang timbul dan masalah-maslah yang
dihadapi yang sedang ditempuhnya.
c. Faktor Psikologis
Untuk mencapai perkembangan yang baik dan optimal
harus ada asuhan yang terarah. Pelayanan bimbingan
dan konseling diharapkan dapat membantu peserta
didik untuk mencapai fase-fase perkembangan dengan
berbagai perubahan menuju kematangan dalam
berbagai aspek, seperti aspek biologis, intelektual,
emosional, sikap, nilai dan lain sebagainya.

3. Tujuan Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan

Tujuan bimbingan dan konseling ditinjau dari perilaku:

a. Membantu mengembangkan kualitas kepribadian individu yang


dikonseling
b. Membantu mengembangkan kualitas kesehatan mental klien
c. membantu mengembangkan perilakuu-periilaku yang lebih efektif
pada diri individu terhadap lingkungannya

9
4. Fungsi Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan

Menurut Akhmad Sudjarat (2008) Fungsi bimbingan dan konseling


sebagai berikut:

a. Pencegahan, untuk mencegah timbulnya masalah pada diri siswa


b. Pemahaman, untuk membantu konseli aagar memiliki pemahman
terhadap dirinya.
c. Pengembangan, sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainya..
konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan rlajar
yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan konseli.

10
BAB III

PEMBAHASAN

A. KELEMAHAN BUKU PERTAMA “ PROFESI KEPENDIDIKAN” karangan Dr.


Yasaratodo Wau, M.Pd
1. Penjabaran kalimat yang berulang-ulang.
2. Dalam buku pertama terdapat banyak sekali perbedaan isi dengan
buku pembanding. Hal ini menunjukkan adanya variasi penulisan.
Tidak merangkumnya dan menjelaskannya dengan gaya bahasa
sendiri.

B. KELEMAHAN BUKU KEDUA “ PROFESI KEPENDIDIKAN” karangan Prof.


Dr. Sudarwan Danim dan Dr. H. Khairil :
1. Buku tersebut lebih dominan membahas konselor dibandingkan
dengan klien (siswa). Materi tentang Tugas-tugas perkembangan
remaja tidak dipaparkan dalam buku pertama, sebagaimana yang
dapat kita temui pada buku pembanding atau buku kedua. Buku kedua
hanya menjelaskan secara umum bagaimana perkembangan bahasa
yang dimulai sejak bayi yang tertera pada halaman 186-210 pada
baris kelimadan selanjutnya jelaskan pada paragraf kedua.
2. Tidak Terdapat materi yang menjelaskan tentang tugas dan fungsi
bimbingan konseling.
3. Hanya sedikit menyinggung tentang klien(siswa).

C. KELEMAHAN BUKU KETIGA “PROFESI KEPENDIDIKAN” karangan Deliati


S.Ag , Elfrianto Nasution, M.Pd dan Muhammad Arifin, S.Pd, M.Pd
1. penjabaran ltentang bimbingan konseling yang berulangulang.
2. menggunakan kata-kata yang sulit untuk pembaca kaum awam
3. Tidak mencantumkan jumlah halaman dan tebal buku

11
D. KELEBIHAN BUKU PERTAMA “ PROFESI KEPENDIDIKAN” karangan Dr,.
Yasaratodo Wau, M.Pd

1. Aplikasi materi mudah dipahami karena diambil langsung dari


kehidupan klien(siswa).
2. Tidak terdapat kesalahan pada penulisan dan penjelasan materi, hal
tersebut tidak membuat kekeliruan pembaca untuk memahami makna
yang disampaikan..
3. Terdapat rangkuman pada akhir pembahasan materi. Hal ini akan
memudahkan pembaca untuk mengingat kembali garis besar materi
tersebut tanpa harus membaca ulang keseluruhan materi tersebut.

E. KELEBIHAN BUKU KEDUA “ PROFESI KEPENDIDIKAN” karangan Prof.


Dr. Sudarwan Danim dan Dr. H. Khairil

1. penggunaan kata-kata yang mudah dipahami memudahkan pembaca


untuk mengerti makna yang tersirat dari buku tersebut.

2. Pada buku kedua dipaparkan secara jelas bagaimana tugas-tugas


kepala sekolah sebagai manajer dan guru sebagai konselor dalm
bidang tugas bimbingan dan konnseling.

12
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan untuk


siswa, baik secara perorangan maupun kelompok agaar
mandiri dan bisa berkembang secara optimal, dalam
bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui
berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan
norma-norma yang berlaku.

Perlunya usaha pelayanan bimbingan dan konseling


dalam pendidikan dilatarbelakangi oleh beberapa faktor
diantaranya, yaitu : faktor perkembangan pendidikan, faktor
sosio-kultural dan faktor psiokologi. Dengan demikian
perlunya adanya pelayanan bimbingan dan konseling dalam
dunia pendidikan terutama dalam dunia pendidikan formal.

B. SARAN

Demikianlah hasil critical book yang dapat penulis paparkan.


Semoga bermanfaat dan menambah wawasan pembaca.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Yasaratodo.2013.Profesi Kependidikan, Medan: UNIMED PRESS


Prof. Dr. Sudarwan Danim.2012.Profesi Kependidikan, Bandung ;
ALFABETA,cv
Deliati S.Ag, M.Ag, dkk.2015.PROFESI KEPENDIDIKAN, Bandung ;
Citapustaka Media

14

Вам также может понравиться