Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) menuai
kritikan keras atas pembangunan Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau yang lebih dikenal dengan istilah PUI. Hal itu karena penyebarannya dinilai belum merata. Pasalnya, dari 27 PUI yang sudah dibangun dan ditetapkan pemerintah, mayoritas berada di Pulau Jawa. Adapun PUI yang berlokasi di daerah Indonesia Timur hanya ada dua, satu di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dan satu lagi di Kota Manado, Sulawesi Utara. Hal ini menunjukkan masih belum meratanya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Indonesia. Masih banyak daerah daerah yang berada di pelosok negeri yang belum bisa mengikuti perkembangan IPTEK yang semakin hari semakin maju. Selain itu, banyak masyarakat Indonesia yang seakan tidak peduli dan tidak mau ikut serta dalam mengembangkan IPTEK di Indonesia. Saat negara-negara lain berlomba - lomba menciptakan inovasi terbaru dalam bidang IPTEK, kita hanya duduk manis sambil menikmati perkembangan yang ada. Hal tersebut menyebabkan rendahnya kualitas SDM di Indonesia yang berakibat pada rendahnya daya saing bangsa kita. Oleh karena itu, peranan masyarakat sangat diperlukan untuk meningkatkan perkembangan IPTEK di Indonesia. Dari berbagai lapisan masyarakat, yang mempunyai peran paling vital adalah civitas akademikanya. Civitas akademika merupakan kelompok terpelajar yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan staf pelayanan sehingga memungkinkan mereka untuk lebih memahami mengenai suatu permasalahan dan solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Kita sebagai seorang mahasiswa mempunyai peran serta tanggung jawab yang besar untuk mewujudkan hal tersebut. Kita harus terus belajar secara bersungguh-sungguh dalam mendalami perkembangan IPTEK sehingga saat kita nanti diterjunkan di dalam masyarakat kita sudah siap untuk membengun masyarakat Indonesia serta membimbing mereka untuk menjadi masyarakat yang lebih baik. Selain itu kita juga harus bisa memberikan contoh yang baik bagi masyarakat Indonesia tentang bagaimana cara menyikapi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi .dan bagaimana memanfaatkan perkembangan IPTEK yang pesat ini dengan baik dan benar. Supaya kedepannya tidak ada lagi penyalahgunaan IPTEK maupun kejahatan – kejahatan yang berkaitan dengan IPTEK khususnya. Mahasiswa juga dituntut untuk bisa mensosialisasikan tentang perkembangan IPTEK kepada masyarakat, serta mengajak masyarakat untuk memanfaatkan perkembangan IPTEK dengan baik. Mahasiswa juga bertanggung jawab akan perkembangan IPTEK di negeri ini. Kita sebagai kaum yang terpelajar tentunya harus bisa ikut meningkatkan perkembangan IPTEK di indonesia, baik dengan penelitian, riset, maupun mengadakan percobaan – percobaan yang mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan berguna untuk meningkatkan kemajuan bangsa terutama dibidang IPTEK. Namun untuk mewujudkan itu semua, dibutuhkan kerjasama yang baik antara mahasiswa dan civitas akademika lainnya serta peran aktif dari masyarakat. Mahasiswa juga masih memerlukan bimbingan dari dosen untuk lebih memperdalam ilmunya. Dosen berperan sebagai guru, mentor, sekaligus pembimbing bagi mahasiswa untuk mengembangkan IPTEK di Indonesia. Sementara masyarakat sebagai konsumen IPTEK hendaknya perlu memfilter perkembangan IPTEK yang masuk ke dalam masyarakat. Dalam era globalisasi tentu masyarakatnya tidak harus seperti suku badui dalam (Banten) yang anti teknologi modern, tetapi masyarakat kita juga harus sadar bahwa kita sebagai masyarakat timur harus mampu men-cerna IPTEK yang bermanfaat bagi kemajuan masyarakat, bangsa, dan negara kita.
Daftar Pustaka
Media Indonesia. Pusat Unggulan Iptek belum Merata http://mediaindonesia.com/news/
read/88311/pusat-unggulan-iptek-belum-merata/2017-01-19 (Diakses pada 01 Agustus 2017)