Вы находитесь на странице: 1из 2

Menuju Indonesia Maju

Oleh: Muhammad Latiful Khuluq

Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) menuai


kritikan keras atas pembangunan Pusat Unggulan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau yang
lebih dikenal dengan istilah PUI. Hal itu karena penyebarannya dinilai belum merata.
Pasalnya, dari 27 PUI yang sudah dibangun dan ditetapkan pemerintah, mayoritas berada di
Pulau Jawa. Adapun PUI yang berlokasi di daerah Indonesia Timur hanya ada dua, satu di
Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dan satu lagi di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Hal ini menunjukkan masih belum meratanya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi di Indonesia. Masih banyak daerah daerah yang berada di pelosok negeri yang
belum bisa mengikuti perkembangan IPTEK yang semakin hari semakin maju. Selain itu,
banyak masyarakat Indonesia yang seakan tidak peduli dan tidak mau ikut serta dalam
mengembangkan IPTEK di Indonesia. Saat negara-negara lain berlomba - lomba
menciptakan inovasi terbaru dalam bidang IPTEK, kita hanya duduk manis sambil menikmati
perkembangan yang ada. Hal tersebut menyebabkan rendahnya kualitas SDM di Indonesia
yang berakibat pada rendahnya daya saing bangsa kita.
Oleh karena itu, peranan masyarakat sangat diperlukan untuk meningkatkan
perkembangan IPTEK di Indonesia. Dari berbagai lapisan masyarakat, yang mempunyai
peran paling vital adalah civitas akademikanya. Civitas akademika merupakan kelompok
terpelajar yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan staf pelayanan sehingga memungkinkan
mereka untuk lebih memahami mengenai suatu permasalahan dan solusi untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut.
Kita sebagai seorang mahasiswa mempunyai peran serta tanggung jawab yang besar
untuk mewujudkan hal tersebut. Kita harus terus belajar secara bersungguh-sungguh dalam
mendalami perkembangan IPTEK sehingga saat kita nanti diterjunkan di dalam masyarakat
kita sudah siap untuk membengun masyarakat Indonesia serta membimbing mereka untuk
menjadi masyarakat yang lebih baik.
Selain itu kita juga harus bisa memberikan contoh yang baik bagi masyarakat
Indonesia tentang bagaimana cara menyikapi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi .dan bagaimana memanfaatkan perkembangan IPTEK yang pesat ini dengan baik
dan benar. Supaya kedepannya tidak ada lagi penyalahgunaan IPTEK maupun kejahatan –
kejahatan yang berkaitan dengan IPTEK khususnya. Mahasiswa juga dituntut untuk bisa
mensosialisasikan tentang perkembangan IPTEK kepada masyarakat, serta mengajak
masyarakat untuk memanfaatkan perkembangan IPTEK dengan baik.
Mahasiswa juga bertanggung jawab akan perkembangan IPTEK di negeri ini. Kita
sebagai kaum yang terpelajar tentunya harus bisa ikut meningkatkan perkembangan IPTEK
di indonesia, baik dengan penelitian, riset, maupun mengadakan percobaan – percobaan yang
mampu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan berguna untuk meningkatkan kemajuan
bangsa terutama dibidang IPTEK.
Namun untuk mewujudkan itu semua, dibutuhkan kerjasama yang baik antara
mahasiswa dan civitas akademika lainnya serta peran aktif dari masyarakat. Mahasiswa juga
masih memerlukan bimbingan dari dosen untuk lebih memperdalam ilmunya. Dosen
berperan sebagai guru, mentor, sekaligus pembimbing bagi mahasiswa untuk
mengembangkan IPTEK di Indonesia. Sementara masyarakat sebagai konsumen IPTEK
hendaknya perlu memfilter perkembangan IPTEK yang masuk ke dalam masyarakat. Dalam
era globalisasi tentu masyarakatnya tidak harus seperti suku badui dalam (Banten) yang anti
teknologi modern, tetapi masyarakat kita juga harus sadar bahwa kita sebagai masyarakat
timur harus mampu men-cerna IPTEK yang bermanfaat bagi kemajuan masyarakat, bangsa,
dan negara kita.

Daftar Pustaka

Media Indonesia. Pusat Unggulan Iptek belum Merata http://mediaindonesia.com/news/


read/88311/pusat-unggulan-iptek-belum-merata/2017-01-19 (Diakses pada 01
Agustus 2017)

Вам также может понравиться