Вы находитесь на странице: 1из 7

Hari Anak Nasional

Hari Anak se-dunia diperingati setiap 23 November. Sejarah Hari Anak Nasional berawal
dari Alm. Soeharto, presiden RI ke-2, yang melihat anak-anak sebagai aset kemajuan bangsa.
Kemudian pada tahun 1984 berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 44 tahun 1984, maka
ditetapkanlah setiap tahunnya tanggal 23 Juli sebagai Hari Anak Nasional. Peringatan Hari
Anak Nasional diselenggarakan setiap tahun sejak 1986 hingga sekarang.

Sebagaimana kita ketahui bahwa belum seluruh anak Indonesia dapat terpenuhi kebutuhan
dan hak-hak dasarnya. Oleh karena itu peringatan Hari Anak Nasional bukan hanya
seremonial dari ketentuan penyelenggaraan Hari Anak Nasional. Namun pada hakekatnya
merupakan momentum yang penting untuk meningkatkan kepedulian maupun partisipasi
seluruh rakyat Indonesia dalam menghormati dan menjamin hak-hak anak tanpa dibedakan
atau diskriminasi, memberikan yang terbaik untuk anak, menjamin semaksimal mungkin
kelangsungan hidup dan perkembangan anak serta menghargai pendapat anak.

Kepedulian terhadap anak bukan hanya ditunjukkan di hari ini saja, namun harus ditunjukkan
juga setiap harinya. Sebab anak memerlukan kasih sayang yang berlimpah dari orangtua,
anggota keluarga lain serta semua orang yang berada di sekitar lingkungannya.

Maraknya kejahatan terhadap anak sangat perlu perhatian, karena anak juga memiliki hak
yang sama, di antaranya hak-hak asasi manusia yaitu hak untuk memperoleh kebebasan,
keadilan dan kedamaian di negaranya bahkan di dunia. Anak-anak lebih memerlukan
perhatian, dukungan dan keamanan.
Hari Pendidikan Nasional

Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei, bertepatan dengan hari ulang
tahun Ki Hadjar Dewantara, pahlawan nasional yang dihormati sebagai bapak pendidikan
nasional di Indonesia. Ki Hadjar Dewantara lahir dari keluarga kaya Indonesia selama era
kolonialisme Belanda, ia dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah
Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda
atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan.

Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan ke Belanda,


dan ia kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Taman Siswa setelah
kembali ke Indonesia. Ki Hadjar Dewantara diangkat sebagai menteri pendidikan setelah
kemerdekaan Indonesia. Filosofinya, tut wuri handayani ("di belakang memberi dorongan"),
digunakan sebagai semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia. Ia wafat pada tanggal 26
April 1959. Untuk menghormati jasa-jasanya terhadap dunia pendidikan Indonesia,
pemerintah Indonesia menetapkan tanggal kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Meskipun bukan hari libur nasional, Hari Pendidikan Nasional dirayakan secara luas di
Indonesia. Perayaannya biasanya ditandai dengan pelaksanaan upacara bendera di sekolah-
sekolah dan perguruan tinggi, dari tingkat kecamatan hingga pusat, disertai dengan
penyampaian pidato bertema pendidikan oleh pejabat terkait.
Hari Anak Nasional
Hari Anak merupakan event yang diselenggarakan pada tanggal yang berbeda-beda di
berbagai negara di belahan dunia. Hari Anak Internasional diperingati setiap 1 Juni,
sedangkan Hari Anak Universal diperingati setiap 20 November. Tanggal tersebut
diumumkan oleh PBB sebagai hari anak-anak sedunia.

Organisasi anak di bawah PBB sendiri yaitu UNICEF pertama kali menyelenggarakan
peringatan hari anak sedunia pada bulan Oktober tahun 1953. kemudia pada Tanggal 14
Desember 1954, Majelis Umum PBB lewat sebuah resolusi mengumumkan satu hari tertentu
dalam setahun sebagai hari anak se-dunia yaitu pada tanggal 20 November. Setiap Negara
bisa saja merayakan Hari Anak pada tanggal yang berbeda-beda, namun perayaan ini tetap
bertujuan sama yaitu menghormati hak-hak anak di seluruh dunia.

Di Indonesia sendiri, Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli sesuai dengan
Keputusan Presiden Republik Indonesia (Presiden Soeharto) Nomor 44 Tahun 1984 tanggal
19 Juli 1984

Sejarah hari anak nasional berawal dari gagasan mantan presiden RI ke-2 (Soeharto), yang
melihat anak-anak sebagai aset kemajuan bangsa, sehingga sejak tahun 1984 berdasarkan
Keputusan Presiden RI No 44 tahun 1984, ditetapkan setiap tanggal 23 Juli sebagai Hari
Anak Nasional (HAN). Kegiatan Hari Anak Nasional dilaksanakan mulai dari tingkat pusat,
hingga daerah.

Kemudian untuk menunjang Kesejahteraan anak serta melindungi hak-hak anak-anak


Sebenarnya secara hukum dan perundangan, telah banyak hal dilakukan oleh negara.
Diantaranya pemerintah Republik Indonesia seperti telah diundangkannya UU No. 4 tahun
1979 tentang Kesejahteraan Anak yang memuat berbagai ketentuan tentang masalah anak di
Indonesia. Instruksi Presiden No. 2 tahun 1989 telah ditetapkan tentang Pembinaan
Kesejahteraan Anak sebagai landasan hukum terciptanya Dasawarsa Anak Indonesia 1 pada
tahun 1986 - 1996 dan Dasawarsa Anak II pada tahun 1996 - 2006.

Selanjutnya, dibentuknya Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). KPAI sebagai


insitusi independen guna melakukan pengawasan pelaksanaan upaya perlindungan anak yang
dilakukan oleh institusi negara serta melakukan investigasi terhadap pelanggaran hak anak
yang dilakukan negara, KPAI juga dapat memberikan saran dan masukkan secara langsung
ke Presiden tentang berbagai upaya yang perlu dilakukan berkaitan dengan perlindungan
anak.

Usaha lain yang dilakukan pemerintah untuk melindungi anak-anak, yaitu pada Kabinet
Indonesia bersatu jilid kedua, Presiden RI (Susilo Bambang Yudhoyono) mengganti nama
Kementerian Pemberdayaan Perempuan menjadi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak. Dengan harapan masalah anak menjadi lebih intens dan fokus untuk
diperhatikan dan ditangani.
Hari Air Sedunia
Hari Air Sedunia atau World Water Day dan sering pula disebut sebagai World Day for Water
merupakan hari perayaan yang ditujukan untuk menarik perhatian masyarakat sedunia
(internasional) akan pentingnya air bagi kehidupan serta untuk melindungi pengelolaan
sumber daya air secara berkelanjutan. Peringatan Hari Air Sedunia dilaksanakan setiap
tanggal 22 Maret. Pun pada tahun 2011. Peringatan hari air sedunia atau World Water Day
dilaksanakan pada tanggal 22 Maret 2011 di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Sejarah
Hari Air Sedunia. Berdasarkan sejarahnya Hari Air Sedunia dicetuskan kali pertama saat
digelar United Nations Conference on Environment and Development (UNCED) atau
Konferensi Bumi oleh PBB di Rio de Janeiro pada tahun 1992. Pada Sidang Umum PBB ke-47
yang dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 1992, keluarlah Resolusi Nomor 147/1993
yang menetapkan pelaksanaan peringatan Hari Air se-Dunia setiap tanggal 22 Maret dan
mulai diperingati pertama kali pada tahun 1993. Tema dan Logo Hari Air Sedunia. Setiap
tahun peringatan Hari Air Sedunia memiliki tema dan logo tersendiri yang ditetapkan PBB.
Sebagai contoh pada tahun 2009 silam tema yang diangkat adalah “Shared Waters Shared
Opportunities” yang di-Indonesiakan menjadi “Air Bersama, Peluang Bersama”. Sedang pada
Hari Air Sedunia tahun 2010 mengambil tema “Clean Water for a Healthy World“. Dan kini
pada peringatan Hari Air Sedunia tahun 2011, tema yang diangkat adalah “Water for Cities,
Responding to The Urban Challenge“. Tema ini dialihbahasakan dalam tema hari air tingkat
nasional menjadi “Air Perkotaan dan Tantangannya”. Uniknya, logo resmi Hari Air Sedunia
Tahun 2011 yang dirilis olehwww.worldwaterday2011.org (situs resmi World Water Day
2011) dibuat dalam 40 bahasa yang berbeda. Dan salah satu logo tersebut ternyata dibuat
dalam bahasa Indonesia. Hari Air Sedunia – Word Water Day Tahun 2011. Dari tema dan
logo ini terlihat bahwa isu khusus yang diangkat PBB dalam Hari Air Sedunia tahun 2011
berkaitan dengan air di daerah perkotaan dan berbagai permasalahannya terutama terkait
urbanisasi. Di Indonesia yang katanya negeri kaya air, ternyata juga tidak terlepas dari
persoalan air. Di kota-kota, berbagai permasalahan air telah menghantui setiap orang.
Ketersediaan Air bersih yang semakin mahal dan langka serta pencemaran air menjadi
masalah nyata terutama di kota-kota besar Indonesia. Untuk itu, peringatan Hari Air Sedunia
2012 seharusnya menjadi tonggak awal kesadaran kita bahwa kita perlu melakukan
tindakan nyata untuk menyelamatkan air kita. Tiga hal paling sederhana namun berdampak
besar yang bisa kita lakukan adalah mulai hemat air, mengurangi pencemaran air, dan
menanam air hujan.
25 November : Hari Internasional untuk Penghapusan
Kekerasan terhadap Perempuan
Tanggal ini dipilih sebagai penghormatan atas meninggalnya Mirabal bersaudara (Patria,
Minerva & Maria Teresa) pada tanggal yang sama di tahun 1960 akibat pembunuhan keji
yang dilakukan oleh kaki tangan pengusasa diktator Republik Dominika pada waktu itu, yaitu
Rafael Trujillo.

Mirabal bersaudara merupakan aktivis politik yang tak henti memperjuangkan demokrasi dan
keadilan, serta menjadi simbol perlawanan terhadap kediktatoran peguasa Republik
Dominika pada waktu itu. Berkali-kali mereka mendapat tekanan dan penganiayaan dari
penguasa yang berakhir pada pembunuhan keji tersebut.

Tanggal ini sekaligus juga menandai ada dan diakuinya kekerasan berbasis jender. Tanggal
ini dideklarasikan pertama kalinya sebagai Hari Internasional untuk Penghapusan Kekerasan
terhadap Perempuan pada tahun 1981 dalam Kongres Perempuan Amerika Latin yang
pertama.
Hari Batik Nasional
Tepatnya pada 2 Oktober 2009, Badan PBB untuk kebudayaan UNESCO menetapkan batik
sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the
Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Bahkan menurut wikipedia, tanggal ini tidak hanya diperingati sebagai Hari Batik nasional,
namun juga UNESCO menetapkan sebagai hari batik sedunia.

UNESCO menulis dalam situs resminya, batik Indonesia memiliki banyak simbol yang
bertautan erat dengan status sosial, kebudayaan lokal, alam dan sejarah itu sendiri. Batik
dinilai sebagai identitas bangsa Indonesia dan menjadi bagian penting seseorang di
Indonesia sejak lahir hingga meninggal.

Bicara tentang batik, pasti bicara juga tentang etimologinya. Batik, berasal dari kata
‘ngembat (disingkat mbat)’ dan titik (tik)’. Kedua kata ini bermakna ‘melontarkan titik’.
Artinya, kegiatan membatik sama dengan melemparkan atau melontarkan titik demi titik
pada sebuah kain yang berwarna putih.

Batik sendiri berkembang sejak zaman Majapahit dan masa-masa awal persebaran Islam di
tanah Jawa. Pada awalnya, batik bersifat eksklusif, hanya dibuat dan dikenakan untuk
kalangan keraton. Namun, seiring dengan perjalanan waktu, penggunaan batik meluas
hingga ke kalangan rakyat jelata.

Perkembangan batik dewasa ini pun sudah sangat pesat. Pada tahun 1960-an, penggunaan
baju batik dilakukan sebagai pakaian resmi non-Barat khas Indonesia. Dan kini, ia tidak
hanya dianggap sebagai pakaian resmi atau formal. Bukan pula pakaian orang-orang tua
yang dipakai ketika ada hajatan.
Bukan hanya pakaian ‘resmi’ di kantor setiap hari Jumat. Inovasi demi inovasi, membuat
kalangan muda tidak hanya tak malu dengan batik, tetapi juga bangga mengenakannya. Kala
memakai batik, ada segenggam kebanggaan terhadap Indonesia di dalamnya.

Nah, esok hari, ketika mengenakan batik untuk merayakan Hari Batik Nasional, layak jika
secercah asa menyala. Jangan sampai kita hanya ikut-ikutan kebanyakan orang dan
mengatasnamakan ‘cinta tanah air’ kala memakai batik.

Identitas. Ya, batik sudah menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Dan, para pemakainya juga
hendaknya tak pernah melupakan akar budaya kita: kesantunan, keramahan, dan
kegotongroyongan di negeri ini. Kerukunan di atas segala perbedaan, seperti halnya
beragamnya corak batik. Memakai batik, adalah menjadi Indonesia yang sesungguh-
sungguhnya Indonesia

Вам также может понравиться