Вы находитесь на странице: 1из 7

NAMA : NI PUTU ANGGI PUTRI MIJAYA

NIM : 1513071040
SEMESTER :III. B
JURUSAN/FAK : PENDIDIKAN IPA / MIPA
MATA KULIAH : STRATEGI BELAJAR DAN MENGAJAR IPA
RESUME PERKULIAHAN
TENTANG METODOLOGI PEMBELAJARAN
Metodologi Pembelajaran
Perkuliahan pada 22 September 2016 membahas mengenai “Metodologi
Pembelajaran”. Metodologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu
methodos dan logos. Dimana, methodos artinya cara atau langkah – langkah, sedangkan
logos artinya ilmu. Jadi, metodologi berarti ilmu yang mempelajari tentang cara atau langkah
– langkah untuk memperoleh sesuatu atau melaksanakan sesuatu. Berdasarkan hal itu, maka
metodologi pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari tentang cara atau langkah – langkah
untuk melaksanakan pembelajaran. Di dalam pembelajaran mempunyai aspek – aspek
penting yang menunjang pelaksanaan pembelajaran yang baik. Yaitu terdapat pendekatan
pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, teknik pembelajaran, dan taktik
pembelajaran. Kelima aspek penting dalam pembelajaran ini biasanya disebut dengan “Model
Pembelajaran”.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran , yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan
melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Dilihat dari pendekatannya,
pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu 1) pendekatan pembelajaran yang
berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach), dan 2) pendekatan
pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach), dikutip
dari (Suryani, dkk, 2012 : 5). Beberapa jenis pendekatan pembelajaran yaitu sebagai berikut :
1) Pendekatan Kontekstual
Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang
membantu guru dalam mengaitkan materi pelajaran dengan situasi nyata siswa dan
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan sehari – hari mereka baik sebagai anggota keluarga
maupun masyarakat. Dalam penerapan pembelajaran kontekstual, siswa perlu
mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dan bagaimana mencapai tujuan
belajarnya. Salah satu peran guru dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual
ini adalah menumbuhkan kesadaran siswa bahwa apa yang mereka pelajari memang
berguna dalam hidupnya nanti.
2) Pendekatan Konstruktivisme
Dikutip dalam (Sadia, 2014 : 15) konstruktivisme adalah salah satu filsafat
pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan adalah kontruksi kita sendiri dan
bahwa pengetahuan bukanlah suatu tiruan dari realita. Berdasarkan pengertian
tersebut, maka pembelajara yang menggunakan pendekatan konstruktivisme adalah
pembelajaran yang pengajarnya ingin menuntun siswanya untuk bisa menemukan
sendiri pengetahuan dan pengetahuan tersebut bisa dibangun pada pikiran pembelajar
itu sendiri. Karena itu, pengetahuan tidak dapat dipindahkan secara utuh dari pikiran
guru ke pikiran siswa.
3) Pendekatan STS (Sains Technologi Society)
Pendekatan STS (Sains Technologi Society) merupakan pendekatan pembelajaran
yang mengarahkan pembelajaran pada kesinergisan antara konsep dan prinsip sains,
teknologi dan masyarakat. Pembelajaran sains akan lebih bermakna jika konsep –
konsep, prinsip – prinsip, dan teori – teori sains dikemas dalam kerangka yang
bertalian dengan penerapan teknologi dan isu – isu sains yang terdapat di masyarakat.
4) Pendekatan Behavioristik
Pembelajaran berdasarkan pendekatan behavioristik adalah pendekatan yang
menggunakan stimulus dan respon. Stimulus itu merupakan input yang berada di luar
individu dan respons adalah output yang juga berada di luar individu sebagai hasil
belajar yang dapat diamati.
5) Pendekatan Student Centered
Pendekatan ini pada pembelajaran merupakan pendekatan dengan pusat
pembelajarannya terdapat pada siswa itu sendiri. Sehingga guru atau pengajar hanya
sebagai fasilitator dan mediator saja. Pada pendekatan ini menghasilkan siswa atau
pembelajar yang lebih aktif dan juga inovatif. Aktif karena mereka sebagai pusat
pembelajaran dan inovatif karena mereka tidak menerima pengetahuan langsung dari
pengajar melainkan berusaha sendiri terlebih dahulu untuk memecahkan suatu kasus
pembelajaran.
6) Pendekatan Teaching Centered
Pendekatan pembelajaran dengan Teaching Centered merupakan kebalikan dari
pendekatan pembelajaran Student Centered. Dimana pada pendekatan ini, seluruh
pembelajaran berpusat pada guru. Sehingga peran gurulah yang lebih dominan pada
pendekatan ini.
7) Pendekatan Deduktif
Pembelajaran dengan pendekatan deduktif adalah suatu pendekatan pembelajaran
yang memaparkan materi dari umum ke khusus. Dengan kata lain, pembelajaran
disampaikan dengan ulasan materi yang general dari suatu topik tertentu dan merujuk
pada ulasan materi yang lebih khusus. Sehingga pembelajar diberi wawasan mengenai
kegeneralan dari suatu topik pembelajaran setelah itu barulah merujuk pada inti
materi yang menyinggung tentang manfaat – manfaat, fungsi – fungsi tertentu dari
topik pembelajaran yang diberikan.
8) Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif adalah kebalikan pendekatan pembelajaran dari pendekatan
deduktif. Pada pendekatan ini materi lebih dirujuk dengan penyampaian materi yang
khusus barulah menambah wawasan siswa dengan pemberian wawasan materi secara
umum.
9) Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan pembalajaran dengan keterampilan proses merupakan sistem belajar
mengajar yang sifatnya klasikal (bersama – sama dalam suatu kelas), guru harus
berusaha agar proses belajar mengajar mencerminkan komunikasi dua arah. Mengajar
bukan semata – mata merupakan pemberian informasi seraya tanpa mengembangkan
kemampuan mental, fisik, dan penampilan diri. Oleh karena itu, proses belajar
mengajar di kelas harus dapat mengembangkan cara belajar siswa untuk
mendapatkan, mengelola, menggunakan dan mengomukasikan apa yang telah
diperoleh dalam proses belajar tersebut.
10) Pendekatan Resource Based Learning
Resource Based Learning adalah suatu pendekatan yang dirancang untuk
memudahkan siswa dalam mengatasi keterampilan siswa tentang luas dan
keanekaragaman sumber – sumber informasi yang dpat dimanfaatkan untuk belajar.
Sumber – sumber informasi tersebut dapat berupa buku, jurnal, surat kabar, multi
media, dan sebagainya. Dengan memanfaatkan sepenuhnya segala sumber informasi
sebagai sumber belajar maka diharapkan peserta didik dengan mudah dapat
memahami konsep materi pembelajaran, dikutip dari (Suryosubroto, 2009 : 215)
Menurut Wina Sanjaya dalam (Suryani, dkk, 2012 : 5) strategi pembelajaran adalah
suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran
dapat dicapai secara efektif dan efisien. Beberapa strategi dalam pembelajaran yaitu :
1) Strategi Exposition Discovery Learning
Dalam strategi ini, bahan pelajaran disajikan dalam bentuk jadi dan siswa dituntut
untuk menguasai bahan tersebut. Dengan demikian, dalam strategi ekposition ini,
guru berfungsi sebagai penyaji informasi. Strategi ini sering disebut strategi
pembelajaran langsung (direct instruction) karena siswa tidak dituntut untuk
mengolahnya.
2) Strategi Group Individual Learning
Pada strategi ini, bahan pelajaran dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa melalui
berbagai aktivitas, sehingga tugas guru lebih banyak sebagai fasilitator dan
pembimbing bagi siswanya. Karena sifatnya yang demikian, strategi ini sering
juga dinamakan strategi pembelajaran tidak langsung (indirect instruction).
3) Strategi Creatif Problem Solving
Strategi ini adalah strategi yang digunakan dengan tujuan membentuk kreativitas
berpikir siswa mengenai pemasalahan – permasalahan yang juga didukung dengan
pemikiran yang kritis. Strategi ini memungkinkan berkembangnya kemampuan
berpikir kreatif – kritis agar mencapai prestasi belajar yang memuaskan.
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis
untuk mencapai tujuan pembelajaran, dikutip dari (Suryani, dkk 2012 : 7). Terdapat beberapa
metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi
pembelajaran, yaitu :
1) Metode Ceramah
Metode ceramah adalah cara penyajian materi pelajaran yang dilakukan guru dengan
penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa, dikutip dari
(Djamarah, dkk, 2006 : 97).
2) Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa- siswa dihadapkan
kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat
problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama, , dikutip dari (Djamarah, dkk,
2006 : 87).
3) Metode Demonstrasi
Metode demonsrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau
mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang
dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan penjelasan
lisan, dikutip dari (Djamarah, dkk, 2006 : 90).
4) Metode Karya Wisata
Metode karya wisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajar siswa
ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk dipelajari/diselidiki, dikutip
dari (Djamarah, dkk, 2006 : 93).
5) Metode Proyek
Metode proyek atau unit adalah cara penyajian pelajaran yang bertitik tolak dari suatu
masalah, kemudian dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga
pemecahannya secara keseluruhan dan bermakna, dikutip dari (Djamarah, dkk, 2006 :
83).
6) Metode Eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari, dikutip dari (Djamarah, dkk, 2006 : 84).
7) Metode Tugas Dan Resitasi
Metode resitasi (penugasaan) adalah metode penyajian bahan di mana guru
memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar, dikutip dari
(Djamarah, dkk, 2006 : 85).
8) Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyan yang
harus dijawab, terutana dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa terhadap
guru, dikutip dari (Djamarah, dkk, 2006 : 94).
9) Metode Penemuan
Metode penemuan merupakan komponen dari praktik pendidikan yang meliputi
metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif, berorientasi pada proses,
mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan reflektif, dikutip dari (Suryosubroto, 2009 :
178).
10) Metode Pengalaman Lapangan
Metode pengalaman lapangan adalah cara penyajian yang dilakukan guru untuk
mengajak siswa belajar dengan mendapatkan pengalaman lapangan secara langsung
seperti mengamati lingkungan sekitar.
11) Metode Debat
Metode debat adalah metode penyajian yang digunakan sebagai latihan dalam
mengalurkan pendapat.
12) Metode Bermain Peran
Metode bermain peran adalah cara penyajian guru yang menggunakan peran siswa
atau peran guru itu sendiri sebagai contoh pembelajaran.
13) Metode Latihan Soal
Metode latihan soal adalah metode dimana guru memberikan soal – soal latihan
kepada siswa.
14) Metode Simulasi
Metode simulasi adalah cara penyajian guru dengan membawa alat pendukung suatu
penyampaian materi.
Menurut Suryani, dkk (2012 : 7) Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara
yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Sedangkan taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau
teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual.
Identifikasi aspek – aspek pembelajaran dari cara mengajar guru SMA
Nama Guru : I Wayan Sunaya, S.Pd
Profesi : Guru SMA di SMA Negeri 1 Kuta Selatan
Materi Pembelajaran : Pembelahan Sel
“Pada hari itu adalah pelajaran Biologi dimana materinya mengenai pembelahan sel.
Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dilanjutkan dengan absensi siswa.
Kemudian guru menyampaian tujuan pembelajaran serta memberikan sedikit apersepsi
pembelajaran kepada kami. Setelah itu, guru memulai menjelaskan materi dengan ceramah,
penyampaian power point, menuliskan materi dipapan tulis. Guru memberikan tanya jawab
kepada kami dari materi yang telah dipaparkan. Ketika pembelajaran sampai pada proses
pembelahan sel, guru sebelumnya telah memberikan sedikit uraian materi beserta
penjelasannya dan selanjutnya guru menggunakan media atau alat bantu dalam menjelaskan
proses pembelahan sel. Guru menginstruksikan kami untuk duduk melingkar di kelas, dan
guru berada pada tengah – tengah lingkaran. Dimana guru membawa beberapa benang dan
plastisin. Beberapa dari kami diminta untuk membantu membuat beberapa bentuk dari
plastisin dan ada yang memotong – motong benang dalam ukuran tertentu. Media tersebut
digunakannya untuk menjelaskan bagaimana proses pembelahan sel itu terjadi. Selesai
praktik dengan media tersebut, guru meminta semua siswa untuk mencatat tentang apa yang
telah kita tangkap dari penjelasan serta simulasi yang telah dibuat guru. Selanjutnya guru
kembali melakukan tanya jawab kepada siswa. Diakhir pembelajaran guru melakukan review
kembali mengenai konsep – konsep penting dari pembelajaran pada hari itu. Pembelajaran
pun kembali ditutup dengan salam penutup.”
Berdasarkan ilustrasi singkat mengenai pengalaman belajar saya sewaktu SMA kelas
9 tersebut. Identifikasi cara pembelajaran guru tersebut yang dapat saya amati yaitu sebagai
berikut :
1) Pendekatan pembelajaran yang digunakan guru yaitu terdiri dari pendekatan teacher
centered, pendekatan deduktif, pendekatan STS, dan pendekatan keterampilan proses.
Dikatakan guru menggunakan pendekatan teacher centered karena sebagian besar dari
pembelaran guru berperan aktif dimulai dari pemaparan materi hingga simulasi yang
telah dilakukannya. Dikatan menggunakan pendekatan deduktif karena penjelasan
materi oleh guru disampaikan dari hal yang berwawasan umum mengenai pembelahan
sel dan barulah masuk pada hal – hal yang semakin khusus dari materi pembelajaran
tersebut. Dikatan menggunakan pendekatan STS karena di dalam penyampaian materi
guru menggunakan juga power point yang mana pada PPT tersebut juga menampilkan
video – video mengenai pembelahan sel. Serta guru dikatakan menggunakan
pendekatan keterampilan proses karena guru tidak hanya memaparkan materi dengan
ceramah saja tetapi juga ada kreasi dari penyampaian materi dari media bantu yang
beliau bawa.
2) Strategi pembelajaran yang digunakan guru yaitu Strategi Exposition Discovery
Learning, mengapa demikian karena guru menyajikan materi dengan apa yang sudah
jadi dan siswa dituntut untuk mengerti dengan apa yang sudah dipersiapkan oleh
beliau.
3) Metode pembelajaran yang digunakan guru yaitu metode ceramah karena guru diawal
pembelajaran memaparkan materi dengan ceramah, metode simulai karena guru juga
menyiapkan media bantu seperti yang telah dijelaskan pada ilustrasi tersebut, dan
metode tanya jawab karena pada sela – sela pembelajaran beliau selalu melemparkan
pertanyaan dan memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.
4) Teknik dan taktik yang digunakan guru yaitu dengan cara yang efektif dan gaya
penyampaian oleh guru santai sehingga siswa mudah memahami pembelajaran.

Identifikasi aspek – aspek pembelajaran dari cara mengajar guru pada contoh video I

Berikut adalah ilustrasi dari tayangan video tentang cara mengajar guru pada siswa
SMP. Dimana topik materinya adalah mengenai fotosintesis, yaitu sebagai berikut :
“Pada saat memasuki ruangan, guru memulai dengan mengucapkan salam yaitu
Assalamualaikum Wr.Wb. Dilanjutkan dengan menanya kabar siswa tentang bagaimana
kondisi serta aktivitas mereka sebelum ke sekolah. Dari stimulus yang diberikan guru
tersebut, ternyata guru memancing siswa untuk memberikan suatu apersepsi pembelajaran.
Hal ini terlihat ketika guru mengaitkan kondisi siswa apakah sudah makan atau belum dan
aktivitasnya bagaimana sebelum sekolah dengan konsep energi. Guru menggali pengetahuan
awal siswa dengan memberikan stimulus atau pertanyaan mengenai menyebutkan macam –
macam energi. Apersepsi tersebut diperdalam dengan mengulas konsep energi pada
tumbuhan dalam fotosintesis. Setelah itu guru melanjutkan langkah pembelajarannya dengan
mengulas kembali sedikit materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya tentang
fotosintesis. Selanjutnya guru meminta siswa untuk membentuk kelompok. Kelompok yang
dibentuk tersebut diinstruksikan untuk melaksanakan praktikum mengenai pembuktian
terhadap daun bahwa mengandung klorofil. Seluruh siswa pada masing – masing
kelompoknya pun melakukan praktikum dengan tertib. Pada sela – sela pelaksanaan
praktikum guru memantau dan membantu siswa dalam proses praktikum tersebut. Disini guru
berposisi sebagai fasilitator dan mediator. Setelah selesai seluruh kelompok melakukan
praktikum, guru menginstruksikan untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka.
Penampilan presentasi dari setiap kelompok menimbulkan suatu diskusi dari siswa ke siswa.
Setelah selesai melakukan presentasi guru menyampaikan kembali kesimpulan materi dan
melakukan diskusi serta tanya jawab. Di akhir presentasi guru melakukan penilaian terhadap
siswa dan melanjutkan kegiatan dengan memberikan siswa latihan soal serta memberikan
hadiah bagi mereka yang mempredikati kelompok terbaik. Selanjutnya guru menutup
pembelajaran dengan salam penutup Wassalamualaikum Wr.Wb ”.
Berdasarkan ilustrasi singkat dari rekaman video yang telah ditayangkan tersebut,
maka identifikasi cara pembelajaran yang dilakukan oleh guru tersebut yaitu sebagai berikut :
1) Pendekatan pembelajaran yang digunakan yaitu pendekatan kontekstual karena
guru memberikan siswa untuk praktikum dimana mereka akan belajar secara
empiris dari pengamatan secara langsung yang mereka lakukan, pendekatan
konstruktivisme karena dari praktikum yang dilakuakn dengan study kasus yang
tercakup di dalamnya guru menginginkan siswa untuk membentuk sendiri dan
menggali sendiri pengetahuan itu, pendekatan student centered karena peran siswa
lebih aktif dan lebih dominan daripada guru, dan pendekatan induktif karena
diawal ketika penyampaian materi hingga praktikum guru memberikan point –
point penting atau khusus kepada siswa dan setelah selesai praktikum barulah
guru menjelaskan secara generalisasi materi tersebut. Dari keempat pendekatan
pembelajaran yang digunakan guru, pendekatan yang lebih dominan adalah
pendekatan kontruktivisme. Karena dilihat dari keaktifan siswa yang lebih
dominan sesungguhnya itu untuk membentuk siswa agar dapat menggali dan
menemukan sendiri pengetahuan mengenai materi tersebut. Hal ini terlihat dari
usaha siswa ketika melakukan praktikum dan menemui suatu permasalahan
hingga pada akhirnya siswa dapat memahami konsep fotosintesis.
2) Strategi pembelajaran yang digunakan yaitu strategi group individual learning
karena siswa ditugasi untuk menemukan sendiri permasalahan pada materi dan
guru lebih banyak sebagai fasilitator dan mediator pada proses pembelajaran
tersebut. Guru juga menggunakan strategi creatif problem solving dimana hal ini
terlihat ketika siswa menemui suatu permasalahan pada proses praktikum dan
siswa berpikir kritis dalam menanggapi permasalahan tersebut.
3) Metode yang digunakan guru yaitu metode ceramah karena diawal guru juga
memaparkan sedikit materi, metode diskusi karena guru juga melakukan diskusi
terhadap siswa ataupun dari siswa ke siswa itu sendiri dari presentasi yang
dilakukan, serta metode latihan soal karena pada akhir presentasi guru
memberikan soal - soal latihan kepada siswa.
4) Teknik dan taktik yang digunakan guru efisien, efektif dan gaya penyampaian
pembelajaran menarik sehingga tidak membosankan.

DAFTAR PUSTAKA :
Djamarah, Bahri dan Aswan Zain. 2006. “Strategi Belajar Mengajar”. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.
Nasution. 2015. “Berbagai Pendakatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar”. Jakarta : PT
Bumi Aksara.
Suryosubroto. 2009. “Proses Belajar Mengajar Di Sekolah”. Jakarta : Rineka Cipta.
Sadia, Wayan. 2014. “Model – Model Pembelajaran Sains Kontruktivisme”. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Suryani, Nunuk dan Leo Agung. 2012. “Strategi Belajar Mengajar”. Yogyakarta : Penerbit
Ombak.

Вам также может понравиться