Вы находитесь на странице: 1из 10

MAKALAH ANATOMI RADIOLOGI TENTANG KARIES

( Gigi Berkarang )

Disusun oleh:

DIAH AYU NURIL AZIZAH

151141012

D3 RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI

STIkes WIDYA CIPTA HUSADA KEPANJEN-MALANG

TAHUN AJARAN 2016/2017

1
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Tugas ini dengan Judul “Karies (Gigi
Berlubang)” Laporan ini dibuat atau diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam
menyelesaikan mata kuliah anatomi radiologi .
Saya berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di kesempatan
yang akan datang.

Malang, Mei 2017

Penyusun,

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2


DAFTAR ISI........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 4
1.1 Latar belakang....................................................................................... 4
1.2 Tujuan................................................................................................ ...4
1.2.1. Tujuan Umum................................................................................... 4
1.2.2. Tujuan Khusus........................................................................………4
1.2.3. Manfaat............................................................................................. 4

BAB II DASAR TEORI .................................................................................... 5


2.1. Pengertian ...........................................................................................5
2.2. Penyebab........................................................................................... .6
2.3. Identifikasi....................................................................................... ..7
2.4. Penanganan........................................................................................7
2.5. Pencegahan ..................................................................................... .8

BAB III PENUTUP............................................................................................ 9


4.1. Kesimpulan.........................................................................................9
4.2. Saran...................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Diperkirakan bahwa 90% dari anak-anak usia sekolah di seluruh dunia dan sebagian besar
orang dewasa pernah menderita karies. Ada beberapa cara untuk mengelompokkan karies gigi.
Walaupun apa yang terlihat dapat berbeda, faktor-faktor risiko dan perkembangan karies hampir
serupa. Mula-mula, lokasi terjadinya karies dapat tampak seperti daerah berkapur namun
berkembang menjadi lubang coklat. Walaupun karies mungkin dapat saja dilihat dengan mata
telanjang, kadang-kadang diperlukan bantuan radiografi untuk mengamati daerah-daerah pada
gigi dan menetapkan seberapa jauh penyakit itu merusak gigi.
Lubang gigi disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asam yang dapat
merusak karena reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa, fruktosa, dan glukosa. Hal ini
menyebabkan lebih banyak mineral gigi yang luluh dan membuat lubang pada gigi.
Walaupun demikian, belum diketahui cara untuk meregenerasi secara besar-besaran
struktur gigi, sehingga organisasi kesehatan gigi terus menjalankan penyuluhan untuk mencegah
kerusakan gigi, misalnya dengan menjaga kesehatan gigi dan makanan.

1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan umum
 Sebagai acuan untuk para orangtua agar dapat mendidik anaknya untuk menjaga
kesehatan mulut dan giginya agar terhindar dari segala gangguan atau penyakit pada mulut
dan gigi.

1.2.2. Tujuan khusus


 Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Manajemen Kesehatan Anak dan Balita.

1.3 Manfaat
 Supaya para orangtua dapat membimbing anak-anaknya menjaga kesehatan gigi dan
mulut, memberikan pencegahan ataupun perawatan jika anaknya mengalami karies (gigi
berlubang).

4
BAB II
DASAR TEORI

2.1. Pengertian
Salah satu gangguan kesehatan yang sangat khas dan sering terjadi pada anak-anak adalah
penyakit gigi berlubang atau yang di kenal dengan istilah karies. Faktor penyebab utamanya
adalah sisa makanan yang tertinggal pada gigi dan oleh bakteri pada mulut yang akan
membentuk asam pada permukaan gigi sehingga dapat menghancurkan struktur gigi. Pada
permulaan akan tampak pada email yang berubah warna menjadi suram dan terasa kasar, sampai
akhirnya menjadi lubang.
Lubang gigi disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asam yang dapat
merusak karena reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa, fruktosa, dan glukosa. Hal ini
menyebabkan lebih banyak mineral gigi yang luluh dan membuat lubang pada gigi.
Secara umum, ada dua tipe karies gigi bila dibedakan letaknya, yaitu karies yang
ditemukan di permukaan halus dan karies di celah atau fisura gigi.
 Karies celah dan fisura
Celah dan fisura adalah tanda anatomis gigi. Fisura terbentuk saat perkembangan alur,
dan tidak sepenuhnya menyatu, dan membuat suatu turunan atau depresio yang khas pada
strutkur permukaan email. Tempat ini mudah sekali menjadi lokasi karies gigi. Celah yang ada
daerah pipi atau bukal ditemukan di gigi geraham.
Karies celah dan fisura kadang-kadang sulit dideteksi. Semakin berkembangnya proses
perlubangan akrena karies, email atau enamel terdekat berlubang semakin dalam. Ketika karies
telah mencapai dentin pada pertemuan enamel dengan dental, lubang akan menyebar secara
lateral. Di dentin, proses perlubangan akan mengikuti pola segitiga ke arah pulpa gigi.
 Karies permukaan halus
Ada tiga macam karies permukaan halus. Karies proksimal, atau dikenal juga sebagai
karies interproksimal, terbentuk pada permukaan halus antara batas gigi.
Karies proksimal adalah tipe yang paling sulit dideteksi. Tipe ini kadang tidak dapat
dideteksi secara visual atau manual dengan sebuah eksplorer gigi. Karies proksimal ini
memerlukan pemeriksaan radiografi.

5
Karies akar adalah tipe karies yang sering terjadi dan biasanya terbentuk ketika
permukaan akar telah terbuka karena resesi gusi. Bila gusi sehat, karies ini tidak akan
berkembang karena tidak dapat terpapar oleh plak bakteri. Gigi geraham atas merupakan lokasi
tersering dari karies akar.

2.2. Penyebab
 Gigi
Ada penyakit dan gangguan tertentu pada gigi yang dapat mempertinggi faktor risiko
terkena karies.
Anatomi gigi juga berpengaruh pada pembentukan karies. Celah atau alur yang dalam
pada gigi dapat menjadi lokasi perkembangan karies. Karies juga sering terjadi pada tempat yang
sering terselip sisa makanan.
 Bakteri
Mulut merupakan tempat berkembanganya banyak bakteri, namun hanya sedikit bakteri
penyebab karies, yaitu Streptococcus mutans dan Lactobacilli di antaranya. Khusus untuk karies
akar, bakteri yang sering ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus, Actinomyces viscosus,
Nocardia spp., dan Streptococcus mutans.
 Keseringan memberi minum anak dengan susu botol. Susu mengandung sukrosa atau
gula sehingga bisa merusak gigi anak bila tidak ditunjang dengan kebersihan dalam
rongga mulutnya.
 Terlalu sering dan banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung gula dan
karbohidrat
 Kebersihan mulut yang kurang terjaga
 Minum air dimana kandungan fluor tidak memenuhi standar air minuman.
 Sering mengkonsumsi makanan dan minuman terlalu panas, atau panas dan dingin
secara bergantian dalam satu waktu. Kebiasaan buruk semacam itu akan merangsang
saraf pulpa untuk berkontraksi dan juga membuat email (lapisan pelindungan gigi)
rusak. Hal yang sama juga terjadi jika mengonsumsi makanan dan minuman yang
kelewat panas. Selain email gigi, jaringan lunak gusi pun akan rusak karena suhu panas.
Kerusakan ini akan merembet dengan menimbulkan rasa perih dan warna memerah
pada gusi.

6
 Mengemut makanan. anak – anak yang punya kebiasaan mengemut makanan berarti
tingkat keasaman dalam mulutnya lebih sering tinggi dan jarang kembali dengan cepat
ke keadaan normal. Makanan yang di emut yang tercampur dengan air liur dalam waktu
lama karena tidak kunjung ditelan akan menempel digigi yang kemudian mendatangkan
bakteri perusak gigi.
 Minum susu samba tidur.
Kebanyakan anak kecil punya kebiasaan buruk yaitu minum susu sambil tidur.
Padahal susu mengandung pemanis yang mudah menempel di gigi, dan bila dibiarkan
makanan tersebut akan mengundang bakteri perusak untuk mampirk ke sana. Keadaan
ini makin parah bila terjadi saat anak tidur, karena produksi liur sedang berhenti dan
mikroba perusak pun jadi lebih aktif. Karies botol susu atau karies kanak-kanak adalah
pola lubang yang ditemukan di anak-anak pada gigi susu. Gigi yang sering terkena
adalah gigi depan di rahang atas, namun kesemua giginya dapat terkena juga. Sebutan
"karies botol susu" karena karies ini sering muncul pada anak-anak yang tidur dengan
cairan yang manis (misalnya susu) dengan botolnya.

2.3. Identifikasi
 Adanya tanda putih pada permukaan pada email gigi, mirip warna kapur pada
permukaan gigi dekat dengan garis gusi. Proses pengapuran ini disebabkan oleh asam
bakteri yang langsung menyebabkan hilangnya struktur gigi.
 Proses lubang gigi yang aktif ditandai dengan perubahan warna coklat keemasan.

 Dengan mengangkat bibir atau membuka mulut si anak, maka sudah bisa terlihat
bagian mana yang terkena karies.

2.4. Penanganan atau perawatan


Apabila ditemukan karies pada gigi anak Anda, segeralah periksakan ke dokter
gigi, untuk segera dioleskan fluor yang diharapkan dapat mencegah proses lubang gigi
selanjutnya. Fluor yang diulaskan pada gigi ini bisa mempertinggi daya tahan gigi terhadap
asam yang ditimbulkan kuman dalam mulut. Selain dengan pengulasan fluor pada gigi,
dapat juga dilakukan fluoridasi air minum.

7
2.5. Pencegahan
 Hindari makanan terlalu manis seperti sirup, minuman ringan yang bersoda, susu,
permen, obat dan suplemen yang mengandung gula. Hindari pula seperti coklat
lantaran mudah sekali menempel di gigi. Coklat bergula yang terus dibiarkan
menempel di gigi tanpa dibersihkan akan membuat gigi berlubang, bahkan patah. Cuka
juga tidak baik dikonsumsi balita lantaran asam cuka yang bersifat korosit bila menyatu
dengan air liur yang juga bersifat sama akhirnya akan mengikis gigi. Sebaiknya segera
minum air putih setelah mengonsumsi makanan asam atau yang mengandung cuka.
 Jangan biarkan anak tertidur dengan botol berisi minuman berasa manis atau
mengandung gula. Anak harus mulai dibiasakan untuk minum dengan cangkir.
 Berikan menu makanan yang seimbang, tidak terlalu manis, asam, pedas, masam dan
terlalu panas.
 Check-up ke dokter gigi 6 bulan sekali. Selain perawatan sehari-hari, penting
membiasakan anak control ke dokter gigi sejak dini. Tujuannya agar gigi terawatt dan
anak tidak takut menjalani pemeriksaan rutin maupun pengobatan bila ada masalah
seperti plak, karies atau lainnya. Disarankan, ajaklah anak ke dokter gigi sejak gigi
pertamanya erupsi.
 Biasakan anak menyikat gigi setiap habis makan atau sekurang-kurangnya dua kali
sehari terutama sehabis makan dan malam hari sebelum tidur agar gigi selalu bersih
dan bebas dari sisa makanan yang menempel.
 Bila anak tidak mau atau belum bisa gosok gigi, kumur dengan air atau obat kumur.

8
BAB III
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Jadi, karies merupakan salah satu gangguan kesehatan yang sangat khas dan sering
terjadi pada anak - anak. Faktor penyebab utamanya adalah sisa makanan yang tertinggal pada
gigi dan oleh bakteri pada mulut yang akan membentuk asam pada permukaan gigi sehingga
dapat menghancurkan struktur gigi. Karies disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya
kebiasaan minum susu sambil tidur, mengemut makan, terlalu banyak memakan makanan dan
minuman yang manis, kurang menjaga kesehatan mulut dan gigi, minum air dimana kandungan
fluoridanya tidak memenuhi standar, dan sebagainya.

4.2. Saran
Kami menyarankan kepada para orangtua agar dapat membimbing anak-anaknya untuk
tidak lupa menggosok giginya setiap malam sebelum tidur dan menjaga asupan makanan yang
diberikan kepada si anak supaya makanan tersebut tidak dapat memicu terjadinya karies. Maka
dari itu, sebagai upaya pencegahan biasakan membawa anak Anda ke dokter gigi setiap 6 bulan
sekali dan jangan pernah membiarkan anak Anda minum susu dari botol sambil tidur.

9
DAFTAR PUSTAKA
Djamaludin, Nanang dan eveline. 2010. Panduan Pintar Merawat Bayi Dan Balita. Ciganjur:
Kawah Media.
Maharani, desiana. 2009. Buku Serba Pintar Perawatan Bayi dan Balita. Yogyakarta: Araska.
Nashih Ulwan, Abdullah. Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam. Jilid 1. Semarang: CV.Asy-
syfa’.
Rositawati. 2007. Kesehatan balita. Jakarta
Sudarmoko, Arief dwi, 2011. Mengenal, Mencegah, Mengobati Gangguan Kesehatan pada
Balita. TITANO

10

Вам также может понравиться

  • Malam Sekaten
    Malam Sekaten
    Документ9 страниц
    Malam Sekaten
    Diah Ayu Nuril Azizah
    Оценок пока нет
  • Panggilan Rasul Hamzad Rangkuti
    Panggilan Rasul Hamzad Rangkuti
    Документ12 страниц
    Panggilan Rasul Hamzad Rangkuti
    Diah Ayu Nuril Azizah
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ23 страницы
    Bab I
    Diah Ayu Nuril Azizah
    Оценок пока нет
  • Hikayat Nabi Khidir
    Hikayat Nabi Khidir
    Документ15 страниц
    Hikayat Nabi Khidir
    Diah Ayu Nuril Azizah
    Оценок пока нет
  • Inyik Utih
    Inyik Utih
    Документ10 страниц
    Inyik Utih
    Diah Ayu Nuril Azizah
    Оценок пока нет
  • Dijemput Mamaknya
    Dijemput Mamaknya
    Документ29 страниц
    Dijemput Mamaknya
    Diah Ayu Nuril Azizah
    100% (1)
  • Biografi AA Navis
    Biografi AA Navis
    Документ11 страниц
    Biografi AA Navis
    Diah Ayu Nuril Azizah
    Оценок пока нет
  • BIANGLALA
    BIANGLALA
    Документ6 страниц
    BIANGLALA
    Diah Ayu Nuril Azizah
    100% (1)
  • Angin Dari Gunung
    Angin Dari Gunung
    Документ5 страниц
    Angin Dari Gunung
    Diah Ayu Nuril Azizah
    Оценок пока нет