Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Latar Belakang
Tujuan
Mikroskop
Preparat
Preparat organisme adalah sediaan berupa organ, jaringan, sel atau tubuh
organisme yang diawetkan didalam suatu media sehingga memberi kemudahan
seseorang untuk mempelajari, mengamati, atau meneliti. Berdasarkan ukurannya
preparat organisme terbagi menjadi dua yaitu preparat makroskopis (preparat
apus, rentang, pollen, squash, whole mounth dan preparat section) dan preparat
mikroskopis (preparat kering dan basah). Pembuatan preparat dilakukan
menggunakan kaca preparat, cover glass, dan objek yang akan diamati.
Pembuatan preparat akan menghasilkan preparat spesimen yang sementara,
semipermanen, bahkan permanen. Pembuatan preparat dilakukan dengan tujuan
agar pengamatan terhadap suatu objek lebih mudah dan lebih detail serta
mikroskop mudah untuk fokus terhadap objek tersebut (Latifa 2015).
Preparat kering
Preparat kering atau biasa disebut preparat awetan adalah suatu objek yang
telah diawetkan diatas kaca preparat dan preparat ini dapat digunakan berkali-kali.
Pembuatan preparat kering dilakukan dengan cara melakukan pemanasan terhadap
objek yang akan diamati sehingga objek mengering pada kaca preparat.
Pembuatan preparat awetan terlebih dahulu diproses secara histologis kemudian
diawetkan dengan Canada Balsam (Latifa 2015).
Preparat Basah
Preparat basah adalah preparat objek biologi yang dibuat dari objek hidup,
langsung, dan tidak diawetkan. Biasanya preparat basah ini digunakan untuk
kegiatan pengamatan sekali pakai. Preparat basah dapat di buat dengan cara
setetes suspensi mikroorganisme di tempatkan di bagian tengah sebuah kaca
penutup, kemudian bagian tepi kaca penutup. Kemudian bagian tepi kaca penutup
ini di olesi dengan “potroleum jelly” misalnya vaselin. Sebuah kaca objek khusus
yang pada bagian tengahnya cekung di rapatkan pada kaca penutup yang
bervaselin dan kemudian segera di balikkan. Apabila perlakuan ini di buat dengan
cermat dan benar, maka tetesan suspensi mikroorganisme itu tergantung pada
kaca penutup dan ruang kaca objek yang cekung tadi (Volk 2010). Menurut
Apriani (2016) kelemahan dalam penggunaan preparat basah adalah penampakan
di mikroskop terkadang kurang jelas sehingga perlu dilakukan pewarnaan terlebih
dahulu. Pewarnaan ini digunakan untuk membedakan bagian-bagian dari objek.
Zat warna yang biasa digunakan yaitu safranin dan fastgreen.
Kapang
Materi
Metode
Penggunaan mikroskop
Langkah yang dilakukan pertama adalah mikroskop disiapkan terlebih
dahulu. Mikroskop diambil dari tempat penyimpanan pada waktu membawa
mikroskop, gunakan dua tangan, satu di bawah kaki mikroskop, dan yang satu lagi
memegang lengan mikroskop. Mikroskop di letakan pada tempat yang aman, dan
disambungkan pada tegangan listrik atau stabilizer. Langkah kedua preparat
kapang yang sudah jadi kemudian diamati dengan perbesaran lensa okuler 10X,
dan lensa objektif 10X dan 40X. Gunakan kain lembut (flanel) untuk
membersihkan cermin, dan gunakan kertas lensa atau tisu lembut untuk
membersihkan lensa objektif dan okuler. Arahkanlah cermin ke sumber cahaya
agar objek dapat teramati. Aturlah lensa kondensor dan diafragma agar cahaya
darti cermin dapat diteruskan ke lensa objektif. Putarlah lensa objektif terendah
tepat pada meja preparat, jika masih kurang terang arahkan cermin agar mendapat
sumber cahaya yang lebih baik . Bila menggunakan lampu sebagai sumber cahaya
gunakan cermin cekung. Tetapi bila cahaya alami cukup terang gunakanlah
cermin datar. Bila semuanya telah siap, maka langkah selanjutnya adalah
menyiapkan objek pengamatan preparat diletakan pada meja preparat dan dilihat
sampai ditemukan mikrobanya.
Pembuatan preparat kering
Lingkungan tempat praktikum disterilkan menggunakan alkohol yang
disemprotkan pada tubuh, alat, dan meja. Selanjutnya, bunsen dinyalakan dan
lakukan pemanasan pada kaca preparat dan syringe agar steril. Tabung reaksi
berisi sampel mikroba sterilisasi bagian tutupnya dengan cara dipanaskan. Tancap
syringe pada tabung reaksi untuk mengambil sampel mikroba lalu sampel
diletakkan diatas kaca preparat. Peletakan sampel pada kaca preparat dilakukan
dekat dengan bunsen sehingga keadaan tetap steril. Kaca preparat yang telah
diulas dengan sampel dipanaskan sehingga sampel mengering, pemanasan
dilakukan hati-hati agar sampel tidak menguap semua dan gosong. Kemudian,
kaca preparat ditutup dengan cover glass lalu dipanaskan hingga kering setelah itu
beri tanda spidol pada bagian bawah kaca preparat. Preparat kering siap diamati di
mikroskop.
Hasil
Preparat kering
Berikut hasil gambar pada pengamatan preparat kering kapang dengan
perbesaran 10 x 10 dan 40 x 10.
Preparat basah
Berikut hasil gambar pada pengamatan preparat kering kapang dengan
perbesaran 4 x 10 dan 10 x 10.
SIMPULAN