Вы находитесь на странице: 1из 9

Nama : Wuri Nurmayanti

Kelas : 4b/pgsd stkip sebelas april sumedang


Npm : 16210619504

Nama buku : Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi


Penulis : Paristiyanti Nurwadani, dkk.
Penerbit : direktorat jenderal pembelajaran dan kemahasiswaan
Cetakan : pertama
Tahun : 2016

ANALISIS
BAB I BAGAIMANA HAKIKAT PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN UTUH SARJANA ATAU PROFESIONAL?

A. Menelusuri konsep dan urgensi Pendidikan kewarganegaraaan dalam pencerdasan


kehidupan bangsa

Sarjana dan Profesional


Pengertian Sarjana tertuang dalam UU Nomor 12 tahun 2012 tentang pendidikan Tinggi,
program sarjana merupakan jenjang pendidikan akademik bagi lulusan pendidikan menengah atau
sederajat sehingga mampu mengamalkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penalaran
ilmiah.
Adapun pengertian professional tertuang dalam UU Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan
dosen professional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dapat menjadi sumber penghasilan,
perlukeahlian, kemahiran atau memiliki standar mutu, ada norma dan diperoleh melalui
pendidikan profesi.
Pendidikan kewarganegaraan memiliki peranan penting dalam mengembangkan
Kemampuan utuh sarjana dan professional. Dengan adanya pendidikan kewarganegaraan, baik
sarjana maupun professional memiliki pedoman dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan
bernegara agar menjadi warga negara yang baik yang berkepribadian Indonesia, bertanggung
jawab, demokratis, kritis, serta mematuhi semua peraturan serta menjalankan hak dan kewajiban
dengan baik.

Konsep warga negara


Sarjana dan professional merupakan warga negara bila memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Apakah warga negara dan siapakah warga negara Indonesia itu? Dalam arti negara modern
atau kebangsaan (nation state) dikenal sejak adanya perjanjian Westphalia 1648 di Eropa sebagai
kesepakatan mengakhiri perang selama 30 tahun di Eropa. Dalam pengertian modern istilah warga
negara dapat berarti warga anggota dari sekelompok manusia yang hidup dan tinggal di wilayah
hukum tertentu yang memiliki hak dan kewajiban.
Di Indonesia, istilah warga negara adalah terjemahan dari bahasa Belanda, staatsburger
dalam bahasa Belanda dikenal pula istilah onderdaan. Menurut Soeto Prawiro (1996) tidak sama
dengan warga negara melainkan bersifat semi warga negara atau kawula negara. Munculnya istilah
tersebut karena Indonesia memiliki budaya kerajaan yang bersifat feodal sehingga dikenal istilah
kawula negara sebagai terjemahan dari onderdaan.
Istilah warga negara dalam kepustakaan Inggris dikenal dengan istilah civic, citizen atau
civicus apabila ditulis dengan mencantumkan s dibagian belakan kata civics berarti disiplin ilmu
kewarganegaraan.
Menurut undang-undang yang berlaku saat ini, warga negara adalah warga suatu negara yang
ditetapkan berdasarkan perundang-undangan. Yang termasuk warga negara tercantum dalam bab
II UU Nomor 12 tahun 206 pasal 4 yang berisi tentang ketentuan warga negara Indonesia.
Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa warga negara adalah orang yang
tinggal dalam suatu negara yng ditetapkan berdaarkan hukum yang berlaku.
Adapun karakteristik warga negara, diantaranya : saling menghormati, bertanggung jawab,
kritis dalam bertindak dan berpikir sistematis, saling diskusi da bertukar pikiran, terbuka dan
rasioanal, jujur dan adil, cerdas, partisipatif, religious dan penuh toleransi, memiliki kepekaan
terhadap dan mempertahankan hak asasi manusia.
Konsep Kewarganegaraan

Menurut kamus KBBI Kewarganegaraan adalah hal yang berhubungan dengan warga
negara. Menurut UU NO. 12 tahun 2000 pasal 1 ayat 2 kewarganegaraan adalah hal yang
berhubungan dengan warga negara.
Menurut Graham Murdock (1994) kewarganegaraan merupakan suatu hak agar dapat ikut
serta maupun berpartisipasi secara utuh dalam berbagai pola struktur sosial politick dan juga
kehidupan kultural agar dapat menciptakan sesuatu hal yang baru selanjutnya karena dengan
begitu akan membentuk ide-ide yang besar.
Menurut somantri kewarganegaraan adalah sesuatu yang memiliki keterkaitan atau
hubungan antara manusia sebagai individu di dalam suatu perkumpulan yang tertata dan
terorganisir dalam hubungannya dengan negara.
Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa Kewarganegaraan adalah
hubungan antara warga negara dengan negaranya.
Dalam literature Inggris pendidikan kewarganegaraan dinyatakan dengan istilah
citien,citizenship dan citizen education. Pernyataan John J.Cogan dan Ray Perricott dalam buku
citizenship for the 21st century an International perspective on education (1998).
Yang memiliki pengertian bahwa warga negara adalah anggota suatu masyarakat.
Kewarganegaraan adalah seperangkat karakteristik yang terdapat dalam warga negara dan
pendidikan kewarganegaraan adalah kontribusi pendidikan untuk menjadi warga negara.
Berdasarkan pernyataan tersebut,terlihat jelas bahwa diantara ketiganya yaitu warga negara,
kewarganegaraa, maupun pendidikan kewarganegaraan saling berkaitan dengan tujuan
membentuk warga negara baik untuk negara dan bangsanya.

Konsep Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan kewarganegaraan secara Etimologis


Pendidikan kewarganegaraan dibentuk dari dua kata yaitu “pendidikan” dan
“kewarganegaraan”. Berdasarkan UU No. 12 tahun 2006 pasal 1 (2) menyatakan bahwa
Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhuungan dengan warga negara. Berdasarkan
UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang sistem pendidikan Nasional.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, bangsa dan negara.

Berdasarkan pernyataan diatas, terlihat bahwa tujuan pendidikan kewarganegaran adalah


untuk membentuk kekuatan spiritual, emosional, sosial, pengetahun, serta keterampilan warga
negara untuk menjadi warga negara yang baik.
Edgar Dale mengemukakan pendapatnya mengenai Pendidikan Kewarganegaraan sebagai
berikut.
Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha yang dilakukan dengan sadar oleh keluarga,
masyarakat atau pemerintah melalui bimbingan, pengajaran, pembelajaran dan pelatihan
yang berlangsung,baik dilakukan sekolah maupun di luar sekolah sepanjang hidup untuk
mempersiapkan peserta didik agar dapat menjalankan perannya dalam lingkungan untuk
masa yang akan datang.

Berdasarkan pernyataan tersebut pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk menyiapkan


peserta didik agar dapat menjalankan perannya sebagai warga negara di masa depan. Peserta didik
dilatih untuk menjadi warga negara yang baik sehingga akan mampu bertahan mengikuti
perkembangan zaman yang akan semakin kompleks dimasa yang akan datang.oleh karena itu
peserta didik harus mempelajari dan memahami serta mengaplikasikan pendidikan
kewarganegaraan.

Pendidikan Kewarganegaran Secara Yuridis


Berdasarkam UU No. 20 tahun 2003 pasal 37 “Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan
untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan cinta tanah air.”
Berdasarkan pernyataan tersebut, untuk menjadikan peserta didik menjadi warga negara
yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air diperlukan sebuah usaha melalui proses
bimbingan, pembelajaran, pengajran dan pelatihan guna membentuk warga negara yang baik.
Diperlukan usaha dan kemauan serta pengaplikasian pendidikan ini agar tujuan dari pendidikan
kewarganegaraan dapat tercapai. Oleh sebab itu, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak baik
itu pemerintah, masyarakat, sekolah, maupun keluarga untuk menyukseskan pendidikan
kewarganegaraan yang ada di Indonesia.
Adapun Peraturan perundanganlain yang pengatur tentang kewarganegaraan adalah UU No.
2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan kewarganegaraan sebagai berikut.
“Pendidikan kewarganegaran adalah usaha untuk membekali peserta didik dengan
pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antar negara serta pendidikan
pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan
NKRI”
Berdasarkan pernyataan di atas, dengan adanya pendidikan kewarganegaraan peserta didik
akan memiliki pemahaman yang berkenaan hubungan antara dirinya sebagai warga negara dengan
negaranya. Sehingga ia akan menjadi warga negara yang baik yang mencerminkan kepribadian
bangsa Indonesia sehingga dapat menjaga dan mengharumkan nama bangsa dan Negara Indonesia.

Pendidikan secara teoritis


Definisi Pendidikan Kewarganegaraan menurut M NU’MAN Somantri (2001)sebagai
berikut.
Pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi,
politik yang diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya. Pengaruh-pengaruh
positif dari pendidikan sekolah, masyarakat orang tua, yang kesemuanya itu diproses guna
melatih para siswa untuk berpikir kritis. Analisi bersikap dan bertindak demokratis dalam
memperiapkan hidup demokratis yang berlandaskan pancasila dan uud 1945.
Berdasarkan pernyataaan di atas, dapat terlihat bahwa pendidikan kewarganegaran bertujuan
untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara serta dapat melatih untuk berpikir kritis
serta bertinda demokratis sehingga peserta didik dapat menyiapkan dirinya untuk menghadapi
tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara di masa yang akan datang. Untuk mengahadapi hal
tersebut diperlukan adanya kesadaran diri dan usaha serta kemauan dari peserta didik untuk
menjadi warga negara yang baik (good citizen).

Definisi pkn menurut para ahli

Menurut aziz wahab


Pendidikan kewarganegaraan adalah media pengajaran yang mengindonesiakan para siswa
secara sadar, cerdas, serta penuh tanggung jawab. Oleh karena itu, program pendidikan
kewarganegaraan memuat berbagai konsep umum ketatanegaraan, politik dan hukum,
negara serta teori umum lainnya yang cocok dengan target tersebut.
Menurut samsuri (2011:28)
“Pendidikan kewarganegaraan adalah penyiapan generasi muda dalam hal ini pelajar untuk
menjadi seorang warga negara yang mempunyai pengetahuan, kecakapan dan nilai-nilai yang
diperlukan untuk bisa berpartisipasi aktif dalam masyarakatnya.”
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa Pendidikan
kewarganegaraan adalah usaha sadar dan terencana yang dilakukan melalui proses bimbingan,
pembelajaran, pengajaran, latihan guna membentuk peserta didik menjadi warga negara yang baik
yang memiliki kepribadian Indonesia sehingga siap mengahadapi tantangan-tantangan di masa
yang akan datang serta dapat diandalkan oleh bangsa dan NKRI.
Berdasarkan uraian-uraian diatas, hakikat pendidikan kewarganegaraan mneurut menurut
pendapat saya, pendidikan kewarganegaraaan merupakan sebuah usaha pembelajaran guna
menjadikan peserta didik menjadi warga negara yang baik.

Urgensi PKN di Indonesia


Tujuan pendidikan kewarganegaraan pada umumnya bertujuan untuk membentuk warga
negara yang baik (good citizen). Good citizen adalah warga negara yang baik yang menataati
peraturan yang berlaku di suatu negara.
Adapun kriterianya adalah aktif,kooperatif, kontrol diri, patuh terhadap peraturan, cinta
tanah air, persatuan, kejujuran dan kepercayaan, mengekspresikan pendapat, dan cinta terhadap
sesama.
Pendidikan kewarganegaraan memang sangat penting bagi suatu negara. Negara lain
memiliki pendidikan kewarganegaraan hanya saja istilah penyebutannya saja yang berbeda. Udin
S. Wintaputra (2006) dan diperkaya oeh supriya (2013) daintaranya Pendidikan kewarganegaran
(Indonesia), civic education (usa), pendidikan sivik (malaysia), citizenship education (uk),
education civicas (mexico), suchunterricht (jerman), dan lain-lain.
Adanya sejumlah istilah yang digunakan di sejumlah negara menunjukkan bahwa setiap
negara menyelenggarakan pendidikan kewarganegaran meskipun dengan istilah yang beragam.
Pendidikan kewarganegaran sangat penting bagi setiap negara, hal ini dikarenakan pendidikan
kewarganegaraan merupakan program pendidikan yang membekali siswa dengan seperangkat
pengetahuan guna mendukung peran merka dalam masyarakat di masa yang akan datang.
B. Menanya alasan mengapa diperlukan pendidikan kewarganegaran
Saya yakin bahwa setiap negara memiliki pendidikan kewarganegaraan. Setiap negara harus
menyelenggarakan pendidikan kewarganegaraan kepada warga negaranya. Hal ini dikarenakan
setiap negara menginginkan memiliki warga negara yang baik yang dapat menjaga keutuhan dan
dapat di ndalkan oleh negaranya sendiri. Seiiring dengan perubahan zaman dan kemajuan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi terjadiperubahan-perubahan yang signifikan terutama perubahan pola
perilaku yang terjadi pada masyarakat.
Peran pendidikan kewarganegaraan bagi suatu negara sangatlah penting, sehingga perlu
kerja sama dari berbagai pihak guna menciptakan warga negarayang baik dari setiap negara,
khususnya di Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan harus ditanamkan kepada setiap individu
mulai dari sejak dini hingga dewasa. Hal ini dapat sedikitnya mengurangi permasalah-
permasalahab kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang menekankan
pada pembentukkan negara yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
Rasa kebangsaan dan cinta tanah air harus ditanamnkan kepada setiap individu sehingga ia
memiliki pedoman bertindak dan berperilaku dalam melaksanakan kehidupan berbangsa dan
bernegara.

C. Menggali sumber historis, sosiologis, dan politik tentang pendidikan kewarganegaraan


di Indonesia
Secara historis, Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia, senantiasa mengalami perubahan
baik istilah maupun sesuai seubstansi dengan perkembangan peraturan perundang-undangan, ilmu
pengetahuan dan teknologi, perubahan masyarakat, dan tantangan global. Pendidikan
kewarganegaraan telah muncul sebelum Indonesia merdeka. Hal ini terlihat dengan munculnya
organisasi-organisasi kebangsaan yang bersifat nasionalisme dan patriotisme.
Secara sosiologis, pendidikan kewarganegaraan Indonesia sudah sewajarnya mengikuti
perubahan yang terjadi di masyarakat. Hal ini dikarenakan pendidikan harus menyesuaikan dengan
perkembangan agar setiap peserta didik / warga negara dapat mempersiapkan diri menghadapi
tantangan-tantangan yang akan mereka jalani dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Secra politis, Pendidikan kewarganegaraan Indonesia akan terus mengalami perubahan sejalan
dengan perubahan sistem ketatanegaraannya, terutama perubahan konstitusi. Hal ini dilakukan
agar pendidikan kewarganegaraan berlangsung tertib dan sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan.

D. Membangun argument tentang dinamika dan tantangan pendidikan kewarganegaraan

PKN telah mengalami beberapa kali perubahan, baik tujuan, orientasi, substansi materi,
metode pembelajaran bahkan sistem evaluasi. Semua perubahan tersebut dapat teridentifikasi dari
dokumen kurikulum yang pernah berlaku di Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan hingga saat
ini.
Secara implisit, setiap konstitusi mensyaratkan kriteria warga negara yang baik karena setiap
konstitusi memiliki ketentuan tentang warga negara. Artinya, konstitusi yang berbeda akan
menentukan warga negara yang berbeda. Hal ini akan berdampak pada model pknyang perlu
disuaikan dengan konstitusi yang berlaku.Pkn tidak hanya berdasarkan pada konstitusi negara
yang bersangkutan, tetapi juga tergantung pada perkembangan zaman dan masa depan.
Misalnya, kecenderungan masa depan meliputi isu tentang HAM, pelkasanaaan demokrasi,
dan lingkungan hidup. Sebagai warga negara, mahasiswa perlu memahami memiliki kesadaran
dan partisipatif dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut.
Pendidikan kewarganegaraan yang berlaku di suatu negara perlu memperhatikan kondisi
masyarakat walaupun tuntutan dan kebutuhan masyarakat telah diakomodasi melalui peraturan
perundang-undangan, namun perkembangan masyarakat akan bergerak dan beraturan lebih cepat.
Era globalisasi yang ditandai oleh perkembangan yang begitu cepat dalam bidang teknologi
informasi mengakibatkan perubahan dalam semua tatanan kehidupan termasuk perilaku warga
negar, utamanya peserta didik kecenderungan perilaku warga negara ada dua, yakni perilaku
positif dan negatif.
Pkn perlu mendorong warga negara agar mampu memanfaatkan pengaruh positif
perkembnagan iptek untuk membangun negara dan bangsa.
Sebaliknya pkn perlu melakukan intervensi terhadap perilaku negative warga negara yang
cenderung negatif warga negara yang cenderung negative. Oleh karena itu, kurikulum pkn harus
disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaran harus selalu menyesuaikan dan sejalan
dengan dinamika dan tantangan serta perilaku warga negara dalam kehidpan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

E. Mendeskripsikan esensi dan urgensi pendidikan kewarganegaraan untuk masa depan.


Pada tahun 2045, bangsa Indonesia akan memperingati 100 tahun Indonesia merdeka.
Berdasarkan hasil analisis ahli ekonomi yang diterbitkan oleh kemendikbud (2013) akan mendapat
bonus demografi sebagai modal Indonesia pada tahun 2045.
Untuk masa depan, pendidikan kewarganegaraan sangat ditentukan oleh konstitusi negara dan
bangsa Indonesia pun akan snagat dipengaruhi oleh konstitusi yang berlaku dan perkembangan
tuntutan kemajuan bangsa bahkan yang lebih penting lagi, akan ditentukan oleh pelaksanaan
konstitusi yang berlaku.
Berdasarkan uraian diatas, terlihat bahwa kerja sama dari berbagai pihak sangat penting dan
sangat dibutuhkan. Untuk menghadapi masa depan yang akan semakin kompleks pendidikan
kewarganegaraan gharus diberikan kepada setiap warga negara mulai dari sejak dini. Hal ini
dikarenakan, pendidikan kewarganegaraan dapat menjadi landasan bagi setiap warga negara dalam
menjalankan kehidupannya. sehingga di masa yang akan datang ia akan menjadi warga negara
yang baik karena ia memiliki dasar pendidikan kewarganegaraan dalam dirinya.

F. Komentar
Pendidikan kewarganegaraan merupakan sebuah usaha melalui pembelajaran untuk
menjadikan peserta didik menjadi warga negara yang baik. untuk mendukung program pendidikan
tersebut diperlukan adanya kerja sama dari berbagai pihak. Oleh sebab itu sebagai warga negara
yang baik, setiap individu harus mengikuti pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dengan
sebaik-baiknya. Ada banyak cara yang dapat dilakukan seperti mngamalkan pancasila, mematuhi
semuaperaturan, meningkatkan dan menanamkan rasa kebangsaan dan cinta terhadap tanah air,
dan lain-lain. Saya yakin setiap warga negara akan menyelesaiakan dan dapat menghadapi
tantangan-tantangan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dengan mudah
jika pendidikan kewarganegaraan itu sudah tertanam dalam dirinya.
Sebagai warga negara yang baik belajarlah pendidikan kewarganegaraan dengan baik bukan
hanya dalam hati namun dalam perilaku sehari-hari.

Вам также может понравиться