Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MANAJEMEN SEKOLAH
Kelompok 2:
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan perkenan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah manajemen pendidikan tentang
“manajemen sekolah”.
Makalah ini disusun dengan maksud untuk memberikan pedoman dan arahan dalam
mempelajari dan memudahkan para mahasiswa, guru dan semua yang terkait dengan
pendidikan agar dapat memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan.
Pada akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan makalah ini. Disini penyusun hanyalah manusia biasa yang tak
luput dari kesalahan ibaratnya, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk kemajuan bersama mengenai materi dan cara penyajian makalah ini, untuk
memperbaiki mutu makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
………………………………………… ii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Siapun yang menjalankan usaha tentu telah melaksanakan serangkaian kegiatan
merencanakan, melaksanakan dan menilai keberhasialan dan kegagalan usahanya. Tanpa
disadari mereka telah menempuh proses manajemen. Akan tetapi, alangkah lebih baik apabila
dalam pratik usahanya menerapkan pemahaman yang mendalam tentang ilmu manajemen,
tentu usahanya akan lebih baik terarah dan lebih mudah mencapai tujuan.
Ilmu manajemen apabila dipelajari secara komprehensif dan diterapkan secara
konsisten memberikan arah yang jelas, langkah yang teratur maka keberhasilan dan
kegagalan dapat mudah dievalusai dengan benar, akurat dan lengkap sehingga dapat
dijadikan bahan pembelajaran bagi tindakan selanjutnya.
Organisasi pendidikan sebagai lembaga yang bukan saja besar secara fisik, tetapi juga
mengemban misi yang besar dan mulia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan Negara.
Hal tersebut tentu saja memerlukan manajemen yang profesional.
Manajemen sekolah merupakan faktor yang terpenting dalam menyelenggarakan
pendidikan dan pengajaran di sekolah yang keberhasilannya diukur oleh prestasi tamatan (out
put), oleh karena itu dalam menjalankan kepemimpinan, harus berpikir “sistem” artinya
dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah komponen-komponen terkait seperti: guru-
guru, staff TU, Orang tua siswa/Masyarakat, Pemerintah, anak didik, dan lain-lain harus
berfungsi optimal yang dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja pimpinan
Tantangan lembaga pendidikan (sekolah) adalah mengejar ketinggalan artinya
kompetisi dalam meraih prestasi terlebih dalam menghadapi persaingan global. Tantangan ini
akan dapat teratasi bila pengaruh kepemimpinen sekolah terkonsentrasi pada pencapaian
sasaran dimaksud.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui prinsip-prinsip manajemen sekolah
2. Untuk ruang lingkup manajemen sekolah
3. Untuk mengetahui proses manajemen sekolah
C. Rumusan Masalah
1. Apa sajajakah prinsip-prinsip manajemen sekolah…?
2. Apa sajakah ruang lingkup manajemen sekolah……?
4. Bagaimana proses manajemen sekolah…………….?
5.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Nurkolis teori yang digunakan MBS untuk mengelola sekolah didasarkan
atas empat prinsip.
- Prinsip ekuifinalitas (principle of equifinality), yaitu prinsip yang didasarkan pada teori
manajemen modern yang berasumsi bahwa terdapat beberapa cara yang berbeda untuk
mencapai tujuan. MBS menekankan fleksibilitas sehingga sekolah harus dikelola oleh warga
sekolah menurut kondisi mereka masing-masing.
6. Efisiensi
Efisiensi dapat diartikan sebagai penggunaan sumberdaya (dana, sarana prasarana dan
tenaga) sesedikit mungkin dengan harapan memperoleh hasil seoptimal mungkin. Efisiensi
juga berarti hemat terhadap pemakaian sumberdaya namun tetap dapat mencapai sasaran
peningkatan mutu sekolah.
7. Akuntabilitas
Akuntabilitas menekankan pada pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan di
sekolah utamanya pencapaian sasaran peningkatan mutu sekolah. Sekolah dalam mengelola
sumberdaya berdasar pada peraturan perundangan dan dapat mempertangungjawabkan
kepada pemerintah, seluruh warga sekolah dan pemangku kepentingan lainnya.
Pertanggungjawaban meliputi implementasi proses dan komponen manajemen sekolah.
Pertanggungjawaban dapat dilakukan secara tertulis dan tidak tertulis disertai bukti-bukti
administratif yang sah dan/atau bukti fisik (seperti bangunan gedung, bangku, dan alat-alat
laboratorium).
Sejalan dengan adanya pemberian otonomi yang lebih besar terhadap sekolah untuk
mengambil keputusan, maka implementasi ketujuh prinsip MBS di sekolah pada dasarnya
menyesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah. Sekolah boleh menambah prinsip
implementasi MBS yang sesuai dengan karakteristik sekolah, guna mempercepat upaya
peningkatan mutu sekolah baik secara akademis maupun non akademis.
Berbicara tentang kegiatan pendidikan, di bawah ini beberapa pandangan dari para ahli
tentang bidang-bidang kegiatan yang menjadi wilayah garapan manajemen pendidikan.
Ngalim Purwanto (1986) mengelompokkannya ke dalam tiga bidang garapan yaitu :
A. Manajemen kurikulum
Perencanaan;
Pengorganisasian dan koordinasi;
Pelaksanaan; dan
Pengendalian.
Dalam konteks Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Tita Lestari (2006)
mengemukakan tentang siklus manajemen kurikulum yang terdiri dari empat tahap :
C. Manajemen personalia
Disamping faktor ketersediaan sumber daya manusia, hal yang amat penting
dalammanajamen personalia adalah berkenaan penguasaan kompetensi dari para personil di
sekolah. Oleh karena itu, upaya pengembangan kompetensi dari setiap personil sekolah
menjadi mutlak diperlukan.
D. Manajemen keuangan
Manajemen keuangan di sekolah terutama berkenaan dengan kiat sekolah dalam menggali
dana, kiat sekolah dalam mengelola dana, pengelolaan keuangan dikaitkan dengan program
tahunan sekolah, cara mengadministrasikan dana sekolah, dan cara melakukan pengawasan,
pengendalian serta pemeriksaan.
Inti dari manajemen keuangan adalah pencapaian efisiensi dan efektivitas. Oleh karena itu,
disamping mengupayakan ketersediaan dana yang memadai untuk kebutuhan pembangunan
maupun kegiatan rutin operasional di sekolah, juga perlu diperhatikan faktor akuntabilitas
dan transparansi setiap penggunaan keuangan baik yang bersumber pemerintah, masyarakat
dan sumber-sumber lainnya.
Manajemen perawatan preventif sarana dan prasana sekolah merupakan tindakan yang
dilakukan secara periodik dan terencana untuk merawat fasilitas fisik, seperti gedung,
mebeler, dan peralatan sekolah lainnya, dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja,
memperpanjang usia pakai, menurunkan biaya perbaikan dan menetapkan biaya efektif
perawatan sarana dan pra sarana sekolah.
Dalam manajemen ini perlu dibuat program perawatan preventif di sekolah dengan cara
pembentukan tim pelaksana, membuat daftar sarana dan pra saran, menyiapkan jadwal
kegiatan perawatan, menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan pada
masing-masing bagian dan memberikan penghargaan bagi mereka yang berhasil
meningkatkan kinerja peralatan sekolah dalam rangka meningkatkan kesadaran merawat
sarana dan prasarana sekolah.
Sedangkan untuk pelaksanaannya dilakukan : pengarahan kepada tim pelaksana,
mengupayakan pemantauan bulanan ke lokasi tempat sarana dan prasarana, menyebarluaskan
informasi tentang program perawatan preventif untuk seluruh warga sekolah, dan membuat
program lomba perawatan terhadap sarana dan fasilitas sekolah untuk memotivasi warga
sekolah.
Keenam, tahap evaluasi. Evaluasi artinya menilai semua kegiatan sebagai indikator
sukses atau gagalnya pencapaian tujuan, sehingga dapat dijadikan bahan kajian berikutnya.
Dalam mengkaji masalah yang dihadapi, rumuskan solusi alternatif yang dapat memperbaiki
kelemahan-kelemahan yang ada dan meningkatkan kualitas keberhasilan di masa yang akan
datang. Evaluasi sebagai fungsi manajemen merupakan aktivitas untuk meneliti dan
mengetahui pelaksanaan yang telah dilakukan dalam proses keseluruhan organisasi mencapai
hasil sesuai dengan rencana atau program yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai
tujuan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Nurkolis teori yang digunakan MBS untuk mengelola sekolah didasarkan
atas empat prinsip.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Bacal, Robert. 2001. Performance Management. Terj.Surya Darma dan Yanuar Irawan.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
http ://Proses Manajemen Pendididkan-Media Pustaka.html
Rohiat. 2008. Manajemen Sekolah.Bandung: Refika Aditama