Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah
SWT karena berkat rahmat dan karuniaNya lah kami diberiNya ni’mat kesehatan
dan kesempatan sehingga kami bisa membuat makalah ini dengan berbagai
kemudahan dan kelancaran. Shalawat beriringkan salam pun tak jemu-jemunya
selalu kita haturkan kepada suri tauladan kita, uswatun hasanah kita baginda
Rasulullah Muhammad SAW yang semoga dengan keteladanannya bisa
menghantarkan kita kepada kehidupan yang lebih baik seperti yang kita rasakan
saat ini.
Makalah ini kami buat dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Transformasi Fluida” yang merupakan mata kuliah dari Ibu Dr. Ir. Hj.Aida
Syarif, M.T dan pada makalah kali ini kami membahas tentang “Orifice Meter dan
Tabung Pitot” yang selengkapnya akan dijelaskan pada isi makalah ini.
Sebelumnya kami berterima kasih kepada ibu Aida Syarif atas bimbingannya
dalam pembuatan makalah ini. Sekiranya apa yang sudah kami buat bisa
bermanfaat bagi orang lain terlebih pada generasi mahasiswa Indonesia.
Kami sangat menyadari makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekeliruan baik yang sengaja maupun tidak sengaja, oleh karena itu kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan tersebut. Kami berharap untuk
pembuatan makalah “Orifice Meter dan Tabung Pitot” selanjutnya bisa lebih baik
dan lebih sempurna dari makalah yang kami buat kali ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Mekanika Fluida adalah cabang dari ilmu fisika yang mempelajari mengenai
zat fluida (cair, gas dan plasma) dan gaya yang bekerja padanya. Mekanika fluida
dapat dibagi menjadi statika fluida yaitu ilmu yang mempelajari keadaan fluida
saat diam; kinematika fluida, ilmu yang mempelajari fluida yang bergerak; dan
dinamika fluida, ilmu yang mempelajari efek gaya pada fluida yang bergerak.
Aliran fluida dibagi menjadi tiga macam, yaitu;
1. Aliran laminar
2. Aliran turbulen
3. Aliran Transisi
Pengukuran fluida dapat dilakukan menggunakan berbagai alat ukur fluida,
salah satu alat untuk mengukur fluida adalah orifice meter. Orifice meter adalah
alat ukur yang menggunakan orifice plate sebagai komponen utama dalam
pengukuran natural gas. Orifice Plate dapat di definisikan sebagai logam
berbentuk lempengan tipis dengan lubang sirkular yang konsentrik dengan
internal diameter dari meter tube ketika terpasang.
Prinsip kerja dari orifice meter pada dasarnya tergantung pada perbedaan
tekanan yang dihasilkan oleh orifice plate.Denganadanya tekanan cekikan
(throttle pressure) oleh orifice plate sehingga menyebabkan kecepatan fluida yang
melalui orifice meningkat dan tekanannya berkurang.
Pada umumnya, suatu sistem pengukuran flow orifice meter terbagi atas tiga
bagian umum, yaitu antara lain primary element, secondary element dan tertiery
element. Primary component merupakan komponen-komponen yang berhubungan
langsung dengan aliran gas. Dimana komponen-komponen tersebut berfungsi
mengkondisikan aliran sehingga bisa di ukur oleh secondary component.
Secondary element adalah komponen-komponen yang berfungsi sebagai alat
ukur/ transmitter pada sistem orifice meter yang terhubung langsung dengan
primary component. Tertiery element adalah komponen akhir dari sistem orifice
meter yang bekerja sebagai pengolah/ penghitung parameter yang dideteksi oleh
transmitter menjadi volume flow rate.
Dalam pabrik-pabrik pengolahan dilengkapi dengan berbagai macam alat
pengoperasian setiap peralatan saling mendukung antar satu peralatan dengan
peralatan yang lainnya. Untuk mencapai hasil yang diinginkan maka diperlukan
peralatan pendukung. Salah satu pendukung yang penting dalam suatu pabrik
adalah peralatan instrument pabrik. Peralatan instrument merupakan bagian dari
4
kelengkapan keterpasangan peralatan yang dapat digunakan untuk mengetahui
dan memperoleh sesuatu yang dikehendaki dari suatu kegiatan kerja peralatan
mekanik. Salah satu peralatan instrument yang penting adalah alat ukur.
Pengukuran laju alir diperlukan untuk menentukan proporsi dan jumlah bahan
yang mengalir masuk dan keluar proses. Dengan kata lain, pengukuran laju alir
menunjukan berapa banyak fluida yang digunakan atau didistribusikan ke dalam
proses.Pengukuran laju alir ditentukan dengan mengukur kecepatan cairan atau
perubahan energi kinetiknya. Perbedaan tekanan yang terjadi pada saat cairan
melintasi pipa mempengaruhi kecepatan suatu aliran. Karena luas penampang
pipa sudah diketahui, kecepatan rata-rata merupakan indikasi dari laju alirnya.
Banyak metoda yang sudah dikenal untuk pengukuran laju alir cairan. Alat
yang dapat digunakan disesuaikan dengan sifat fluida tertentu, seperti: bersih,
jernih, kotor, basah, kering, erosif, korosif, uap, sluri, multi pase, kental, dan lain-
lain. Selain itu dikaitkan dengan sifat aliran seperti turbulensi dan laminar.
1.4. Manfaat
1. Memberikan informasi tentang alat ukur Orifice meter dan Tabung pitot
2. Memberikan informasi tentang bagian – bagian dari Orifice meter dan
Tabung pitot
3. Memberikan informasi prinsip kerja dari Orifice meter dan Tabung pitot
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
alam yang melewati pipa kemudian melewati straightening vanes, yang berfungsi
membuat putaran dari aliran gas tersebut lebih beraturan yang kemudian
menyebabkan aliran gas tersebut membentur orifice sehingga terjadi perbedaan
tekanan antara aliran aliran sebelum melewati orifice yang kita sebut dengan
upstream dan setelah melewati orifice yang kita sebut dengan downstream.
7
Gambar 3.Skema orifice meter
8
3. orifice plate
4. pressure tap
5. straightening vanes.
a. Meter tube
Meter tube adalah suatu pipa lurus dengan panjang tertentu yang digabungkan
dengan orifice sehingga menghasilkan aliran upstream dan downstream pada pipa
tersebut setelah dilalui aliran fluida. Meter tube berbeda dengan pipa proses pada
umumnya dikarenakan pada meter tube, panjang, kekasaran dan kelurusan pipa
sangat diperhatikan. Begitu juga karena nilai beta ratio yang merupakan
perbandingan diameter orifice dengan diameter meter tube, memiliki skala
maksimal beta ratio 0,75. Namun, untuk mencegah pengoperasian mendekati
batas maksimum maka nilai beta ratio yang digunakan adalah sekitar 0,6. Nilai
beta ratio minimal adalah sebesar 0,2.Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
sebelum melakukan pemasangan meter tube yaitu :
1. Roughness (kekasaran) dari meter tube menjadi faktor yang harus
diperhatikan dikarenakan aliran fluida dalam meter tube sebaiknya tidak
mengalami gesekan dengan dinding meter tube. untuk meter tube dengan
diameter ≤ 12 in maka Permukaan roughness (Ra) harus berada diantara 34
sampai 250 μin. Sedangkan untuk meter tube dengan diameter ≥ 12 in, maka
roughness nya harus berada antara 34 sampai 500 μin.
2. Macam-macam meter tube dengan nilai beda ratio ß = 0.75. Berikut ada
beberapamacam meter tube, yaitu :
Meter tube dengan vanes (dipisahkan dengan regulator/ closed valve)
Meter tube tanpa vanes
Meter tube dengan vanes (Dua elbow, dengan sambungan)
9
Meter tube dengan vanes (Dua elbow tanpa sambungan)
Meter tube tanpa vanes (Dua elbow dengan salah satu sambungan
panjangnya lebih dari 10Di)
Meter tube tanpa vanes dengan reduce dan expanders
10
Gambar 6. Meter tube tanpa vanes dengan reduce dan expanders
11
Gambar 7.Meter tube dengan vanes dan tanpa vanes (Dua elbow tanpa
sambungan)
12
Gambar 8.Meter tube tanpa vanes
(Dua elbow dengan salah satu sambungan panjangnya lebih dari 10 Di)
13
Pemasangan meter tube dipengaruhi juga dengan posisi pemasangannnya.
Diusahakan meter tube dipasang dalam keadaan selurus mungkin. Meter tube
dapat dipasang dengan arah vertikal maupun arah horizontal. Namun, meter tube
pada umumnya dipasang secara horizontal untuk fluida gas dengan tujuan agar
laju aliran gas tidak terhambat. Selain faktor posisi, faktor bypass dari meter tube
juga perlu diperhatikan. Bypass dari meter tube diperlukan jika pada orifice plate
ingin dilakukan pergantian, maka fluida yang mengalir ke meter tube di bypass-
kan dengan memanfaatkan orifice fitting dengan dual chamber, Sehingga
pergantian orifice plate tidak perlu dengan melakukan shutdown area disekitar
orifice meter. Diameter tube juga di berikan pemasangan trap yang berfungsi
untuk menampung kandungan liquid dalam gas basah sehingga tidak
mempengaruhi aliran gas natural saat melalui orifice plate.
b. Plate Holder
Plate holder adalah alat yang digunakan sebagai penahan dari posisi orifice
plate. Merupakan kesatuan alat yang terangkai bersama dengan meter tube untuk
menahan orifice plate agar posisinya tegak lurus dan konsentris terhadap aliran
fluida. Plate holder terbagi atas:
1. Orifice flange
Orifice flange digunakan sebagai penyambung dari meter tube ke meter tube
lainnya. Namun, pada pengukuran custody transfer, orifice flange tidak
digunakan. Orifice flange secara umum terbagi atas dua tipe, yaitu welding
neck dan slip on. Akan tetapi, penggunaan tipe welding neck lebih dipilih
ketimbang slip on karena welding neck hanya membutuhkan pengelasan
sekali saja dan pressure tap dapat ditempatkan pada dinding pipa. Ukuran
minimum dari orifice flange sebesar 4 inci.
2. Orifice fitting
Orifice fitting terbagi atas dua jenis, yaitu orifice fitting single chamber dan
dual chamber. Tipe single chamber hanya memiliki satu ruangan dimana
dalam proses penggantian atau pengecekan orifice maka harus dengan
menghentikan aliran fluida yang mengalir pada meter tube atau jika
pemasangannya menggunakan bypass maka dengan melewatkan fluida
melalui bypass tersebut. Sedangkan pada tipe dual chamber memiliki dua
14
ruang yang memungkinkan user untuk mengganti atau melakukan
pengecekan orifice plate tanpa harus menghentikan aliran fluida pada meter
tube.
c. Orifice Plates
Orifice plate merupakan tipe head flowmeter yang paling sederhana untuk
mendeteksi flow. Orifice plate adalah pelat datar dengan ketebalan sebesar 1/16 -
1/4 inci dengan lubang yang didesain dengan dimensi khusus yang membentuk
penghalang terhadap natural gas yang melalui meter tube sehingga menyebabkan
perbedaan tekanan antara tekanan sebelum dan sesudah melewati orifice tersebut.
Terdapat tiga jenis orifice yang digunakan, yaitu concentric orifice, eccentric dan
segmental. Pemilihan jenis orifice sangat tergantung dari fluida yang akan
melewatinya. concentric orifice digunakan untuk fluida yang ideal, tidak
mengandung fasa lain dan untuk fluida seperti gas. Sedangkan eccentric dan
segmental biasanya digunakan pada fluida yang tercampur dengan massa aliran
yang besar, biasanya digunakan pada fluida yang tidak ideal.
15
d. Pressure Taps
Pressure taps merupakan suatu lubang dengan ukuran tertentu yang berada
pada dinding meter tube atau plate holder. Digunakan sebagai tempat untuk
menempatkan device seperti pressure transmitter pada bagian upstream/
downstream pada meter tube. Untuk orifice meter dengan menggunakan flange
taps, lubang tap ditempatkan pada bagian upsteram dan downstream yang berada
dengan jarak 1 inci dari orifice plate. Diameter lubang pressure tap sebesar 2 inci
dan untuk pipa yang berukuran lebih besar memiliki diameter tidak kurang dari ¼
inci dan tidak boleh melebihi nilai pada tabel dibawah ini.
16
Gambar 10. Macam-macam pressure taps
e. Straightening Vanes
Straightening vanes adalah suatu alat yang biasanya berbentuk beberapa pipa
silinder kecil yang direkatkan bersama dan membentuk suatu pola tertentu.
Pemasangan straightning vanes pada sisi upstream dari meter tube harus dengan
sangat hati- hati untuk mengurangi putaran tekanan yang tak beraturan dari fluida
ketika akan melewati orifice plate.
17
Gambar 12. dimensi dari straigtening vanes dari berbagai arah
2.3.2 Secondary Element
Secondary element adalah komponen-komponen yang berfungsi sebagai alat
ukur/ transmitter pada sistem orifice meter yang terhubung langsung dengan
primary component. Secondary element biasanya disebut dengan “meter”.
Komponen ini akan mengubah besaran seperti differential pressure menjadi sinyal
elektrik yang nantinya diolah ke flow computing (tertiery element). Namun, ada
juga transmitter yang mampu bekerja sebagai flow computing, sehingga hasil
volume flow rate langsung dapat diketahui dari transmitter tersebut. Secondary
element terdiri dari :
a. Differential pressure transmitter
Merupakan sebuah sensor yang mendeteksi perbedaan tekanan antara
upstream dan downstream yang kemudian mentransmisikan ke flow computer
berupa signal digital.
18
b. Pressure transmitter
Merupakan sebuah transmitter yang mendeteksi tekanan statis dari fluida yang
kemudian dikonversi menjadi satuan arus listrik (4-20 mA) dan dihubungkan
dengan salah satu pressure taps, yang kemudian ditransmisikan ke flow computer.
e. Chart recorder.
Komponen ini berfungsi untuk mencatat tekanan absolute, perbedaan tekanan
dan temperature, sebagai backup dari hasil pengukuran flow computer. Alat ini
juga digunakan untuk memonitoring keakuratan dari meter flow. Chart recorder
19
untuk temperature dan pressure adalah sistem yang terpisah. Chart recorder pada
umumnya berbentuk lingkaran dengan diameter 2 inchi dan tipe yang biasa
digunakan dalam industri gas adalah tipe uniform scale dan square root chart.
Prinsip kerja dari chart recorder adalah mengubah besaran fisis ke gerakan
mekanik yang nantinya mekanik ini secara otomatis akan “menggambar” di
kertas. Untuk setiap besaran fisis yang diukur tinta yang digunakan berbeda,
dimana merah untuk differential pressure ,biru atau hitam untuk tekanan statis dan
merah biasanya untuk suhu.
20
2.5. Perhitungan Orifice meter
Alat ukur yang dapat kita gunakan untuk mengukur kelajuan gas adalah
tabung pitot. Tabung pitot (dibaca Pitou sesuai fonologi Prancis) adalah instrumen
21
untuk melakukan pengukuran tekanan pada aliran fluida. Tabung pitot ditemukan
oleh insinyur berkebangsaan Prancis, Henri Pitot pada awal abad ke 18, dan
dimodifikasi oleh ilmuwan berkebangsaan Prancis, Henry Darcy di pertengahan
abad ke 19. Tabung pitot telah digunakan secara luas untuk menentukan
kecepatan dari pesawat terbang dan mengukur kecepatan udara dan gas pada
aplikasi industri.
Prinsip stagnasi merupakan dasar dari Tabung Pitot yang digunakan untuk
mengukur kecepatan aliran zat cair. Gambar dibawah menunjukkan pipa
berbentuk L yang berada dalam zat cair yang mengalir dengan salah satu
ujungnya menghadap arah datangnya aliran, sedang ujung yang lain ke atas dan
berhubungan langsung dengan udara luar (tekanan atmosfer). Titik stagnasi terjadi
pada ujung bagian pipa yang mendatar dan tekanannya akan lebih besar dari
tekanan zat cair di sekitarnya sebesar tinggi kecepatannya V2/2g, yang
ditunjukkan oleh kenaikan zat cair di dalam tabung. Perhatikan gambar berikut:
22
Perbedaan tekanan ini sama dengan tekanan hidrostatika fluida (raksa) pada
manometer.
pb – pa = ρrgh
Oleh karena itu, kecepatan aliran gas vA = v dapat dirumuskan sebagai berikut:
Tabung pitot adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur tekanan dan
kecepatan aliran fluida (udara). Tabung Pitot diciptakan oleh insinyur dari
Perancisbernama Henri pitot pada awal 1700 dan dimodifikasi untuk bentuk
modern-nya di pertengahan tahun 1800 oleh ilmuwan Prancis Henry Darcy.
Tabung pitot digunakan untuk mengukur laju aliran gas/udara. Perhatikan gambar
di bawah!
Lubang pada titik 1 sejajar dengan aliran udara. Posisi kedua lubang ini
dibuat cukup jauh dari ujung tabung pitot, sehingga laju dan tekanan udara di luar
lubang sama seperti laju dan tekanan udara yang mengalir bebas. Dalam hal ini,
v1 = laju aliran udara yang mengalir bebas (ini yang akan kita ukur), dan tekanan
pada kaki kiri manometer (pipa bagian kiri) = tekanan udara yang mengalir bebas
(P1).
Lubang yang menuju ke kaki kanan manometer, tegak lurus dengan aliran
udara. Karenanya, laju aliran udara yang
lewat di lubang ini (bagian tengah)
berkurang dan udara berhenti ketika tiba
di titik 2. Dalam hal ini, v2 = 0. Tekanan
pada kaki kanan manometer sama
dengan tekanan udara di titik 2 (P2).
23
Ketinggian titik 1 dan titik 2 hampir sama (perbedaannya tidak terlalu
besar) sehingga bisa diabaikan. Tabung pitot juga dirancang menggunakan prinsip
efek venturi. Mirip seperti venturimeter, bedanya tabung pitot ini dipakai untuk
mengukur laju gas/udara.
2.6.2.PrinsipKerjaTabungPitot
Pada prinsip kerjanya tabung pitot ini merubah Energi kinetik
dikonversikan menjadi static pressure head dan biasanya digunakan untuk
mengukur aliran fluida yang lambat.
24
Cara kerja pitot tube :
1. Pipa yang mengukur tekanan statis (Ps) terletak secara radial pada batang
yang dihubungkan ke skala pengukuran.
2. Tekanan pada ujung pipa di mana fluida masuk merupakan tekanan stagnasi
dinamis (Pt)
3. Kedua pengukuran tekanan tersebut dimasukkan dalam persamaan Bernoulli
untuk mengetahui kecepatanalirannyauntuk persamaan perhitungan kecepatan
flownya menggunakan persamaan bernouli :
2(Pt– Ps)
V=√
𝜌
Tabung pitot sederhana terdiri dari tabung yang mengarah secara langsung
ke aliran fluida. Tabung ini berisi fluida, sehingga tekanan bisa diukur dengan
perubahan tinggi dari fluida tersebut. Tekanan stagnasi dari fluida, juga disebut
dengan tekanan total atau tekanan pitot.
Tekanan stagnasi yang terukur tidak bisa digunakan untuk menentukan kecepatan
fluida. Namun, persamaan Bernoulli menyatakan bahwa:
Tekanan stagnasi = Tekanan Statis + Tekanan Dinamis
yang juga bisa dinyatakan dengan:
𝑉2
Pt = Ps + ρ
2
Penyelesaian nilai kecepatannya menjadi:
2(Pt– Ps)
V=√
𝜌
25
Tekanan statis diukur menggunakan saluran statis pada salah satu sisi
lubang.
2.6.3. Penerapan Hukum Bernoulli pada Tabung Pitot
Dari Persamaan umum Hukum Bernoulli :
1 1
P1 + ρv1² + ρgh1= P2 + ρv2² + ρgh2
2 2
ρ= massa jenis udara
Karena v1= 0, dan asumsi aliran fluida horizontal sehingga h1 = h2, maka :
1
P1 = P2 + ρmvm²
2
1
P2 - P1 = ρmvm²…………………(1)
2
2(P2− P1)
Vm² =
ρ
2(P2−P1)
Vm=√
ρ
26
pesawat sebagai spedometer. Tabung yang sebenarnya pada pesawat adalah
sekitar 10 inci (25 cm) panjang dengan 1 / 2 inci (1 cm) diameter. Beberapa
lubang kecil dibor di sekitar bagian luar tabung dan lubang dibor ke pusat sumbu
tabung. Lubang-lubang luar yang terhubung ke salah satu sisi alat yang disebut
transduser tekanan. Tengah lubang di tabung disimpan terpisah dari lubang luar
dan terhubung ke sisi lain dari transduser. Transduser mengukur perbedaan
tekanan dalam dua kelompok tabung dengan mengukur regangan pada elemen
tipis menggunakan strain gauge elektronik. Tabung pitot-static dipasang pada
pesawat, atau dalam terowongan angin, sehingga tabung pusat selalu menunjuk ke
arah aliran dan lubang luar tegak lurus ke tabung tengah. Pada beberapa pesawat
tabung pitot-statis diletakkan pada booming lagi mencuat keluar dari hidung
pesawat atau sayap.
27
BAB III
ANALISIS PERHITUNGAN
28
2. Sebuah pipa 6 inci dipasang sebuah orifice plate dengan diameter lobangnya 2
inci. Bentuk orifice adalah submersed orifice.Kecepatan aliran masuk ke dalam
pipa 20 m/det.
Ditanyakan:
1)Kecepatan aliran setelah melalui orifice dalam m3/det.
2)Kecepatan rata-rata aliran setelah melalui orifice dalam m/det.
Penyelesaian:
Kecepatan aliran Q = K.S. (2g.h.)1/2 m3/det.
Kecepatan rata-rata v = K(2g.h)1/2 m/det.
K = 0.62
S= ¼ (6 x 2.54)2 = 182.32 cm2 = 0.018232 m2
𝜌 𝑉2
h = K1000. 2𝑔 (m-1)
m = D2/d2 = 36/4 = 9
1 (20)2
h = 0.62 1000. 2𝑥9.81 (9-1) = 0.101 m.
jawab:
dik :𝜌 = 1 , 29𝑘𝑔/𝑚3
𝜌𝐻𝑔 = 13,6 𝑔𝑟𝑎𝑚/𝑐𝑚3
= 13,6 𝑥 103 𝑘𝑔/𝑚3
29
𝑔 = 10 𝑚/𝑠 2
ℎ = 3 𝑐𝑚 = 3 𝑥 10−2 𝑚
2𝜌2 𝑔ℎ2
𝑣2 = √ 𝜌1
dit :𝑣 = ⋯ ?
2𝜌2 𝑔ℎ2
jawab :𝑣2 = √
𝜌1
= 2.515,07 𝑚/𝑠 2
Jika kelajuan udara yang diukur adalah 80 m/s massa jenis udara 0,5
kg/m3 tentukan perbedaan tinggi cairan dalam pipa, gunakan g = 10 m/s2?
jawab:
dik : 𝜌1 = 0,5 𝑘𝑔/𝑚3
𝜌2 = 750 𝑘𝑔/𝑚3
V= 80 m/s
g = 10 m/s2
dit :ℎ = ⋯ ?
2𝜌2 𝑔ℎ2
jawab :𝑣2 = √
𝜌1
30
2x 750 𝑘𝑔/𝑚3 x10 𝑚/𝑠2 x h
80 m/s = √ 0,5 𝑘𝑔/𝑚3
h = 2,98142397 x 10-4 m
5.Sebuah tabung pitot digunakan untuk mengukur kelajuan aliran udara. Pipa U
dihubungkan pada lengan tabung dan diisi dengan cairan yang memiliki massa
jenis 800 kg/m3.
Jika massa jenis udara yang diukur adalah 1 kg/m3 dan perbedaan level cairan
pada tabung U adalah h = 25 cm, tentukan kelajuan aliran udara yang terukur?
dik : 𝜌1 = 1 𝑘𝑔/𝑚3
𝜌2 = 800𝑘𝑔/𝑚3
H= 25 cm= 0,25m
𝑔 = 10 𝑚/𝑠 2
dit :𝑣 = ⋯ ?
2𝜌2 𝑔ℎ2
jawab :𝑣2 = √ 𝜌1
= 4.000𝑚/𝑠 2
31
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan Tinjauan Pustaka dan hasil diskusi kami dapat disimpulkan bahwa :
1. Orifice meter adalah alat ukur yang menggunakan orifice plate sebagai
komponen utama dalam pengukuran natural gas
2. Orifice Plate dapat di definisikan sebagai logam berbentuk lempengan tipis
dengan lubang sirkular yang konsentrik dengan internal diameter dari meter
tube ketika terpasang
3. Prinsip kerja dari orifice meter pada dasarnya tergantung pada perbedaan
tekanan yang dihasilkan oleh orifice plate.Denganadanya tekanan cekikan
(throttle pressure) oleh orifice plate sehingga menyebabkan kecepatan fluida
yang melalui orifice meningkat dan tekanannya berkurang
4. Pada umumnya, suatu sistem pengukuran flow orifice meter terbagi atas tiga
bagian umum, yaitu antara lain primary element, secondary element dan
tertiery element
5. Primary element terdiri atas meter tube,holding device, orifice plate pressure
tap, dan straightening vanes.
6. Secondary element adalah komponen-komponen yang berfungsi sebagai alat
ukur/ transmitter pada sistem orifice meter yang terhubung langsung dengan
primary component.
7. Secondary element terdiri dari differential pressure transmitter, pressure
transmitter, temperature transmitter, gagelines dan chart recorder.
8. Tertiery element adalah komponen akhir dari sistem orifice meter yang
bekerja sebagai pengolah/ penghitung parameter yang dideteksi oleh
transmitter menjadi volume flow rate.
9. Tabung Pitot adalah alat yang digunakan untuk mengukurkecepatan fluida
gas di dalam tabung atau pipa.
10. Pada tabung pitot ini terdiri dari 2 pipa, yaitu :
a. Static tube (untuk mengukur tekanan statis)
b. Dinamic tube (untuk mengukur tekanan dinamis)
32
11. prinsip kerjan tabung pitot merubah Energi kinetik dikonversikan menjadi
static pressure head untuk mengukur aliran fluida yang lambat dengan
menurunkan persamaaan bernouli :
2ρ’gh
v2=√
ρ
4.2. Saran
1. Apabila kita ingin melakukan suatu pekerjaan menggunakan alat mekanika
fluida yaitu orifice meter dan tabung pitot, maka harus diperhatikan prinsip kerja
alat orifice meter dan tabung pitot agar tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran.
Komponen-komponen orifice meter dan tabung pitot serta fungsinya juga harus
diketahui oleh pengguna, agar tidak terjadi kesalahan ketika penggunaan alat.
2.Sebagai generasi muda hendaknya kita memiliki pengetahuan yang luas dengan
banyak membaca referensi-referensi yang akurat dan dapat dipercaya.
3.Sebagai generasi penerus bangsa hendaknya kita mampu dan mau menyalurkan
ilmu yang dimiliki untuk dibagi kepada sesama sehingga bermanfaat dan tercipta
kelestarian lingkungan hidup.
33
DAFTAR PUSTAKA
Munson., B.R. dan D.F. Young . 2004. Mekanika Fluida. Jilid I. Edisi Keempat.
Penerbit Erlangga, Jakarta.
34