Вы находитесь на странице: 1из 11

Cara Pemilihan Media Visual

Dalam pemilihan media visual ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam
penggunaannya, yaitu:
1. Ketepatan media visual digunakan dalam proses pembelajaran.
Media pembelajaran visual telah terbukti lebih efisien dalam melakukan komunikasi antara
pendidik dengan peserta didik. Dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran visual
(seperti gambar diam, gambar bergerak, televisi, objek tiga dimensi, dll) mempunyai
hubungan positif yang cukup tinggi.
2. Adanya orang yang dapat mengoperasikan media visual dengan baik dan benar dalam
pembelajaran.
Sebenarnya, siapapun bisa mepergunakan media pembelajaran visual dengan baik dan benar.
Namun, dengan catatan orang tersebut telah mengusai cara penggunaannya dengan benar.
Beberapa orang yang bisa mengoprasikan penggunaan media visual harus memiliki kemauan
untuk belajar.
3. Faktor yang menghambat perkembangan kemampuan seseorang untuk menggunakan media
pembelajaran.
a. Asumsi bahwa menggunakan media itu repot.
b. Menganggap media itu canggih dan mahal.
c. Tidak bisa menggunakan media yang ada.
d. Asumsi bahwa media itu hiburan, memperkecil kemungkinan anak tetap konsentrasi
terhadap pelajarannya.
e. Tidak tersedianya media pembelajaran visual.
f. Kebiasaan menikmati ceramah/bicara tanpa media visual.
4. Adanya tempat media pembelajaran visual dapat digunakan.
Media pembelajaran visual baiknya digunakan di tempat yang tepat, sesuai dengan jenis
medianya. Misalnya, media yang tidak diproyeksikan dapat dilakukan diluar kelas. Hal itu
memungkinkan untuk media pembelajaran visual yang berupa benda nyata dan media grafis.
Dalam penggunaan media pembelajaran visual berbentuk benda nyata misalnya, dalam
pelajaran biologi kita dapat menggunakan tumbuhan diluar kelas sebagai media pembelajaran
visual. Media grafis dan model pun bisa digunakan diluar kelas, apabila media tersebut
memungkinkan untuk digunakan diluar kelas.
Sedangkan untuk media pembelajaran yang diproyeksikan, tempat yang tepat adalah di
dalam kelas. Mengingat kebutuhannya akan alat-alat yang cukup berat, dan dibutuhkannya
aliran listrik, tentu penggunaan media pembelajaran visual yang diproyeksikan ini lebih baik
digunakan di dalam kelas.
5. Waktu yang tepat untuk menggunakan media pembelajaran visual.
Melihat berbagai macam jenis media visual, dapat kita simpulkan bahwa media pembelajaran
visual dapat digunakan kapan saja. Para pendidik dapat menyesuaikan jenis media visual
yang dibutuhkan dan harus disesuaikan dengan tempat kegiatan belajar mengajar.
6. Pemilihan media visual yang tepat.
Cara pemilihan media visual yang tepat adalah :
1) Media yang digunakan harus memperhatikan konsep pembelajaran atau tujuan dari
pembelajaran.
2) Memperhatikan karakteristik dari media yang akan digunakan, apakah sesuai dengan
situasi dan kondisi yang tepat guna.
3) Tepat sasaran kepada peserta didik yang sesuai degan kebutuhan zaman.
4) Waktu, tempat, ketersediaan, dan biaya yang digunakan.
5) Pilihlah media visual yang menguntungkan agar lebih menarik, variatif, mudah
diingat, dan tidak membosankan sesuai dengan konteks penggunaannya.

Prinsip-Prinsip Pemilihan Media Visual


Seperti yang telah dijelaskan diatas, media visual sangat banyak manfaat serta fungsinya.
Kita harus ingat bahwa siswa dapat menyerap suatu materi apabila diberikan dalam bentuk yang
menarik dan mengesankan, sehingga materi yang mereka simak akan terus teringat.
Contohnya sekolah dasar, dengan maksud supaya pembelajaran menjadi lebih menarik serta
tetap memuat sistem PAKEM (pembelajaran masa aktif kreatif, efektif ,dan, menyenangkan).
Supaya pembelajaran dapat bermakna, bukan hanya media yang menjadi faktor pendukungnya,
tetapi peranan guru sebagai motivator dan fasilitator menjadi faktor yang sangat penting, karena
pendidik harus dapat merangsang dan memberikan dorongan untuk dapat
menumbuhkembangkan kreativitas siswa.
Secara garis besar prinsip pemilihan media visual di kategorikan sebagai berikut :
a) Ketepatan dalam pemilihan media visual, dimana menyebabkan proses pembelajaran
menjadi lancar dan materi yang disamapaikan dapat dipahami oleh peserta didik.
b) Buatlah media visual agar efektif yaitu bentuk media visual dibuat sesederhan mungkin
agar mudah di pahami.
c) Media visual yang dipilih harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
d) Media visual harus bersifat fleksibel, sehingga tidak menyulitkan peserta didik dalam
memahami materi.
e) Gunakan gambar untuk membedakan dua konsep yang berbeda.
f) Keterangan gambar harus dicantumkan secara garis besar dan penggunaan warna harus
realistis

Namun setiap media tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan. Salah satunya yaitu media
visual.kekurangan dan kelebihan media visual dapat di kategorikan sebagai berikut:
 Kelebihan media visual:
1) Repeatable, dapat dibaca berkali-kali denga menyimpannya atau mengelipingnya.
2) Analisa lebih tajam,dapat membuat orang benar-benr mengerti isi berita dengan
analisa yng lebih mendalam dan dapt membuat orang berfikir lebih spesifik tentang
isi tulisan.
 Kekurangan media visual :
1) Lambat, dan kurang praktis
2) Tidak adanya audio, media visual hanya berbentuk tulisan tentu tidak dapat
didengar .sehingga kurang mendetail materi yang disampaikan.

Media Visual
Media Pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajaran dengan:
1. Menghadirkan obyek sebenarnya dan obyek yang langkah
2. Membuat duplikasi dari obyek yang sebenarnya
3. Membuat konsep abstrak ke konsep konkret
4. Memberi kesamaan persepsi
5. Mengatasi hambatran waktu, tempat, jumlah, dan jarak
6. Menyajikan ulang informasi secara konsisten
7. Memberi suasana yang belajar yang tidak tertekan, santai, dan menarik.

Selain fungsi diatas. Livie dan Lentz (1982) mengemukakan 4 fungsi media pembelajaran yaitu:
1. Fungsi atensi berarti media visual merupakan inti, menarik dan mengarahkan perhatian
pembelajar akan berkosentrasi pada isi pelajaran
2. Fungsi afekti maksudnya media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmaran pembelajar
ketika belajar membaca teks bergambar.
3. Fungsi kognitif yaitu mengungkapkan bahwa lambang visual mempelancar pencapaian tujuan
dalam memahami dan mendengar informasi
4. Fungsi kompensatoris yaitu media visual memberikan konteks untuk memahami teks dan
membantu pembelajr yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam
teks dan mengingatnya kembali.

Dari empat fungsi visual, dapat dikatakan bahwa belajar dari pesan visual memerlukan
keterampilan tersendiri. tehnik afektif adalah tehnik untuk memahami tehnik pesan visual. yang
terbagi dari beberapa fase seperti dibawah ini:
1. fase diffrensiasi. yaitu dimana pembelajar mula-mula mengamati, mengidentifikasi dan
menganalisis
2. fase integrasi yaitu di mana mempelajar menempatkan unsur-unsur visual secara serempak,
menghubungkan pesan-pesan visual kepada pengalaman pengalamannya.
3. kesimpulan, yaitu dari pengalaman visualisai untuk kemudian menciptakan konseptualisasi
baru dari apa yang mereka pelajari sebelumnya.

Hasil penelitian Edmund Faison, dkk dalam Nana Sudjana dan Ahmad Rivai tentng pennggunaan
gambar visual dalam pembelajaran disimpulkan:
1. Terdapat beberapa hasil penelitian bahwa untuk memperoleh hasil belajar bagi pembelajar
secara maksimal yaitu:
 gambar-gambar yang digunakan harus jelas
 gambar harus familiar dgn pembelajar
 gambar yang digunakan ukurannya cukup besar
2. Terdapat bukti, gambar-gambar berwarna lebih menarik minat pembelajar.
3. Hasil penelitian Mabel Rudisill. gambar-ganbar yang disukai anak-anak adalah gambar-
gambar berwarna yang menumbuhkan impresi atau kesan realistik.

Media visual Software Power Point


Media Visual terproyeksi (peranti lunak presentasi) menyediakan format untuk menampilkan
visual berbasis computer dengan sebuah proyektor digital. Peranti lunak presentasi yang dikenal
luas adalah power point. Media ini memiliki keuntungan:
1. Mudah dibuat dan digunakan. Guru bahkan siswa dapat membuat presentasi powerpoint
hanya dengan mengikuti sedikit pelatihan atau belajar melalui buku-buku tentang microsoft
powerpoint yang sudah banyak beredar di toko-toko buku.
2. Selama presentasi, catatan yang diproyeksikan membantu presenter untuk mempertahankan
diri pada jalurnya dan tidak keluar dari koridor materi yang disampaikan. Selain itu catatan
proyeksi mengisyaratkan siswa terhadap poin-poin kunci.
3. Mendukung penyertaan multimedia sehingga teks, visual, animasi, audio, dan klip video
dapat disertakan dalam presentasi yang dibuat
4. Mendukung interaktivitas. Presentasi bisa menyertakan hiperteks dan tombol navigasi untuk
lebih mendukung proses belajar. presentasi bisa dengan mudah menuju slide manapun dalam
presentasi atau tautan ke salah satu dari berkas multimedia terpadu maupun ke situs internet.
5. Menghasilkan format beragam hanya dengan satu klik mouse

Smaldino (2012) memberikan panduan dalam membuat presentasi penggunaan power point,
meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Memilih jenis huruf, ukuran dan warna dengan cermat. Arial merupakan salah satu huruf
yang mudah dibaca. Ukuran huruf 24 atau lebih besar sehingga mudah untuk dibaca. Selain
itu warna teks sebaiknya kontras dengan warna latar presentasi dan gunakan huruf kecil
semua atau huruf besar semua dengan tepat
2. Gunakan latar belakang yang polos dan berwarna cerah. Latar belakang yang terlalu ramai
dapat mengalihkan perhatian audience. Sebagian besar orang merasa teks yang gelap pada
latar yang terang lebih mudah dibaca dibandingkan teks yang terang pada latar yang gelap
3. Letakkan judul berada di rata tengah atau rata kiri puncak slide dan untuk membantu
audience, gunakan judul atau sub judul deskripsi di puncak setiap slide
4. Gunakan komunikasi yang singkat.
5. Gunakan template untuk membuat format visual konsisten. Jika ingin membuat sebuah
presentasi yang seluruh slide-nya menampilkan visual yang sama dengan warna latar yang
sama pula.
6. Gunakan slide induk untuk membuat format teks yang konsisten. Slide induk memungkinkan
kita menempatkan teks pada jenis huruf spesifik di posisi yang sama di setiap slide.
7. Kurangi penggunaan suara yang berlebihan sehingga dapat mengalihkan perhatian audience.
8. Gunakan gambar yang sesuai, hindari gambar yang tidak sesuai dan tidak relevan dengan
materi, pilih atau buat grafik yang secara efektif mengkomunikasikan pesan
9. Gunakan transisi yang konsisten. Transisi atau proses bergantinya satu slide ke slide
berikutnya sebaiknya konsisten di seluruh presentasi. Jangan gunakan transisi acak dan
hindari “suara berisik” (efek audio) dengan transisi.
10. Gunakan bangunan sederhana. Efek bangunan adalah bagaimana teks berbutir atau gambar
diperkenalkan dalam satu slide. Beberapa aspek bangunan, seperti berputar bisa mengalihkan
perhatian audience.
11. Gunakan dengan cermat animasi untuk mendukung pesan pengajaran ketimbang menambah
efek dramatis ke presentasi yang dibuat.
12. Gunakan catatan kaki untuk mengidentifikasi slide. Catatan kaki yang dapat dibuat adalah
nama kita, topik presentasi dan/atau tanggal pembuatan presentasi.
Kiat spesifik menggunakan peranti lunak mickrosoft powerpoint (Smaldino:2012) antara lain:
1. Gelapkan ruangan namun jangan matikan seluruh lampu. Matikan lampu di sekitar layar
kalau memungkinkan. Di siang hari cahaya alamiah yang melalui jendela memungkinkan
kita untuk mematikan lampu ruangan. Siswa seharusnya bisa membuat catatan dan presenter
dapat melihat audiencenya.
2. Perkenalkan presentasi yang dibuat. Jika memungkinkan sebarkan selebaran mengenai
presentasi dan indikasikan maksud atau tujuan presentasi
3. Hindari pembacaan slide, cukup menjelaskan konten slide yang penting-penting saja karena
audience atau siswa dapat membaca sendiri presentasi kita.
4. Kurangi kebiasaan kita untuk melihat ke layar secara terus menerus.
5. Gunakan kecepatan yang sesuai, jangan menampilkan slide lebih dari 20 hingga 30 detik
tanpa memberikan penjelasan atau menggantinya ke slide berikutnya
6. Cobalah untuk merangkum sesering mungkin dan bantulah siswa untuk mengingat materi-
materi yang sudah ditayangkan sebelumnya.

Perancangan media
Langkah-langkah dalam merancang media pembelajaran dengan mikrosoft powerpoint:
1. Sebelum merancang media pembelajaran kita harus mengetahui karakteristik belajar siswa
dengan menentukan pengalaman siswa menggunakan visual, mempertimbangkan ekspektasi,
tingkat perkembangan dan kemampuan memahami visual serta latar belakang siswa. Siswa
yang akan mengikuti pembelajaran ini adalah siswa SMK Negeri 1 Pekanbaru kelas X,
dengan jumlah 34 orang, 17 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. yang berusia rata-rata
16 tahun. Mempunyai kultur budaya yang tidak jauh berbeda, berasal dari masyarakat
ekonomi menengah ke bawah, pekerjaan orang tua buruh, pedagang, karyawan swasta dan
sedikit sekali yang PNS. Media Powerpoint ini sangat cocok digunakan disini, karena mereka
telah mampu memahami gambar ataupun teks yang ada dilayar, mereka telah mampu
mengoperasikan computer .
2. Setelah kita melihat latar belakang siswa baru kemudian kita melihat tujuan pembelajaran
yang ada di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun.
3. Kemudian kita mencari materi – materi yang sesuai dengan bahan yang akan diajarkan, bisa
dilihat dari literatur, internet dan lain sebagainya.
4. Untuk memperindah dan memperjelas materi yang akan disampaikan melalui mickrosoft
powerpoint ini kita harus mendownload gambar animasi yang sesuai serta bacround yang
mendukung.
5. Barulah kita mulai membuat slide
6. Didalam penulisan slide huruf yang digunakan haruslah jelas dan tidak terlalu banyak dan
bertele-tele.
7. Sebaiknya didalam slide ditampilkan gambar-gambar animasi yang sesuai guna memperjelas
dari tulisan yang ada.
8. Setelah slide selesai ,kita koreksi kembali dengan cara mengulang kembali penampilan slide
dengan menggunakan slide show. Ini berguna apabila ada kesalahan baik dari tulisan atau
gambar dapat diperbaiki.
9. Setelah kita yakin Ok, Kita tanyakan pendapat dari pada teman sejawat. Guna
mempersempurnakan media yang kita buat.
10. Kalau sudah Ok semua barulah media ini kita pergunakan.

Langkah-langkah Membuat Media pembelajaran dengan PowerPoint


Membuat Media pembelajaran dengan PowerPoint Meskipun fungsi utama dari software
ini sebagai pengolah presentasi, namun kita bisa memanfaatkannya secara khusus untuk Media
Pembelajaran.

Langkah 01: Menyiapkan File


Jalankan aplikasi PowerPoint (Start > All Programs > Microsoft Office > Microsoft
Office PowerPoint 2003)

Langkah 02: Menyiapkan Slide


Terdapat sedikit perbedaan antara slide untuk keperluan presentasi biasa dan slide untuk
keperluan bahan ajar interaktif. Perbedaan itu terletak pada: Dalam slide presentasi biasa, menu
konteks (klik-kanan) dan navigasi default dalam keadaan aktif. Dalam slide bahan ajar
interaktif, baik menu konteks maupun navigasi default keduanya dikondisi dalam keadaan tidak
aktif.
Berikut langkah-langkah menyiapkan slide bahan ajar interaktif:
1. Jalankan Microsoft PowerPoint
2. Pilih layout Title Only.
3. Klik Slide Show > Set Up Show…
4. Pilih opsi Browsed at a kiosk (full screen), lalu klik OK.
5. Salin Slide 1 sebanyak kebutuhan , Misalnya diperlukan 6 slide, maka anda harus membuat 5
salinan Slide 1 (Ulangi perintah Paste sebanyak 5 kali)
6. Berikan judul pada tiap-tiap slide a. Klik Slide 1 b. Klik placeholder bertuliskan Click to add
title c. Ketik teks Home sebagai judul dari Slide 1. d. Klik diluar e. Ulangi langkah (a) hingga
(d) untuk memasukkan teks Author, Kompetensi Dasar, Indikator, Materi dan Evaluasi,
masing-masing ke Slide 2, Slide 3, Slide 4, Slide 5 dan Slide 6.
Langkah 03: Menyiapkan Tombol
Tombol diperlukan sebagai navigasi menuju ke bagian-bagian lain dalam bahan ajar
interaktif anda. PowerPoint® menyediakan Toolbar Drawing untuk keperluan menggambar
obyek.
1. Pastikan bahwa anda sedang berada di Slide 1.
2. Klik AutoShapes > Basic Shapes > Rounded Rectangle
3. Drag didalam slide sehingga terbentuk bangun persegi-panjang image
4. Mengatur-ulang bentuk obyek clip
5. Menerapkan efek isian (fill effect) Tujuan dari efek isian (fill effect) ini adalah supaya obyek
tombol tampak lebih realistik. clip_image
6. Penambahan teks
a. Klik-kanan tepat pada obyek tombol
b. Pilih menu Add Text
c. Ketik teks Home
d. Bila diperlukan, berilah efek cetak tebal (Bold) dan efek bayangan (Shadow) terhadap
teks itu.
e. Klik diluar obyek tombol
7. Penyalinan obyek
a. Pilih obyek tombol
b. Klik icon Copy pada toolbar standard, lalu klik icon Paste
c. Buatlah 5 buah salinan (klik icon Paste sebanyak 5 kali)

8. Penempatan obyek tombol Lakukan drag satu-per-satu untuk mengatur penempatan obyek-
obyek tombol. Misalnya, tombol-tombol ditempatkan di sisi kiri slide berderet secara vertika.
Anda bisa juga menggeser posisi obyek tombol menggunakan anak panah pada keyboard.
Lakukan penggantian teks untuk setiap tombol:

Langkah 04: Menyisipkan Hyperlink.


Didalam Microsoft PowerPoint, hyperlink adalah suatu koneksi dari satu slide ke slide
lain, halaman web, file, atau custom show. Hyperlnk itu sendiri dapat berupa teks, obyek atau
WordArt. Yang akan kita buat saat ini adalah hyperlink berupa obyek, dengan kata lain hyperlink
tersebut disisipkan ke sebuah obyek (tombol).
1. Pilih tombol Home.
2. Klik icon Insert Hyperlink pada toolbar standard
3. Di bagian Link to, pilih Place in This Document
4. Di bagian Select a place in this document, pilih slide Home
5. Klik OK
6.Ulangi langkah (1) hingga (5) untuk menyisipkan hyperlink ke tombol-tombol lainnya
sehingga setiap tombol mengkait ke slide-slide yang bersesuaian. · T
7. Menyisipkan efek animasi Guna mendukung kesan realistik pada tombol yang sudah dibentuk
oleh efek isian (fill effect), perlu diberikan pula efek animasi.
a. Pilih tombol Home
b. Klik menu Slide Show, lalu pilih Action Setting…
c. Pastikan tab Mouse Click dalam keadaan terpilih.
d. Klik opsi Highlight click
e. Klik tab Mouse Over
f. Klik opsi Highlight when mouse over
g. Klik OK Dengan cara yang sama anda bisa memberikan efek animasi untuk tombol-
tombol yang lain. Anda bisa saksikan hasil dari efek animasi ini dengan cara: · Klik menu
Slide Show, lalu pilih View Show · Geser pointer Mouse melintasi beberapa
tombol · Klik salah satu tombol · Tekan ESC

Langkah 05: Pengaturan Navigasi


1. Menyalin tombol-tombol navigasi ke setiap slide
a. Pilih seluruh tombol pada slide Home
b. Klik icon Copy pada toolbar standard
c. Pilih slide Author, lalu klik icon Paste
d. Pilih slide SK/KD, lalu klik icon Paste
e. Pilih slide Indikator, lalu klik icon Paste
f. Pilih slide Materi, lalu klik icon Paste
g. Pilih slide Evaluasi, lalu klik icon Paste Sekarang, seluruh slide sudah dilengkapi dengan
tombol navigasi.

Penyesuaian hyperlink
Hyperlink pada tombol tertentu didalam slide tertentu perlu dihapus karena tidak diperlukan.
Sebagai contoh, hyperlink tombol Home didalam slide Home perlu ditiadakan. Mengapa?
Karena misal ketika kita berada di slide Home maka mengklik tombol Home akan membawa kita
ke slide Home itu sendiri. Bukankah kita sudah berada di slide Home saat itu?
a. Pilih tombol Home didalam slide Home
b. Klik icon Insert Hyperlink pada toolbar standard
c. Klik tab Mouse Click (jika belum terbuka)
d. Pilih opsi None
e. Uncheck opsi Highlight click
f. Klik tab Mouse Over
g. Uncheck opsi Highlight when mouse over
h. Klik OK
i. Pilih tombol Home (didalam slide Home)
j. Klik icon Fill Color pada toolbar Drawing
k. Ulangi langkah (a) hingga (j) untuk: · Tombol Author didalam slide Author

Вам также может понравиться