Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
yang bergantung pada suseptibilitas magnetnya. Pada umumnya, jenis magnet yang sering
ditemukan adalah diamagnetik dan paramagnetik. Penggolongan sifat magnet dari unsur-
unsur ditunjukkan dalam tabel periodek di bawah ini:
Gambar 1. Tabel periodic unsure, menunjukkan sifar magnet unsur-unsur pada temperatur
kamar.
Pada tabel periodik unsur di atas, terlihat bahwa sebagian besar unsur besifat
paramagnetic, sedangkan material yang bersifat feromagnetik dan antiferomagnetik hanya
ditemukan sedikit didalam unsur murni. Untuk material yang memiliki sifat ferimagnetik
hanya ditemukan dalam senyawa, seperti campuran oksida yang disebut ferrite yang berasal
dari ferimagnetik.
Gambar 2. Susunan momen dipol magnet untuk material feromagnetik dengan/ tanpa adanya
medan magnet dari luar serta kurva B vs H
Paramagnetik
Material paramagnetik mempunyai nilai suseptibilitas magnet yang kecil namun
masih bernilai positif. Dengan adanya medan magnet yang diberikan pada material
paramagnetik, maka dwikutub atom yang bebas berotasi akan mensejajarkan arah sesuai
dengan arah medan magnet. Kemudian permeabilitas relatif (yang lebih besar dari satu) dan
suseptibilitas magnetik akan sedikit naik. Oleh karena itu, magnetisasi bahan akan muncul
jika ada medan dari luar serta dipol magnetik bertindak secara individual tanpa saling
berinteraksi dengan dipol yang berdekatan. Dipol yang sejajar dengan medan magnet dari
luar, akan memunculkan permeabilitas relatif (μr) yang lebih besar dari satu.
Gambar 3. Susunan momen dipol magnet akibat medan magnet dari luar dan kurva 1/χ vs T
Antiferomagnetik
Gabungan momen magnetik antara atom-atom atau ion-ion yang berdekatan dalam
suatu golongan bahan tertentu akan menghasilkan pensejajaran anti paralel. Gejala ini disebut
anti-feromagnetik. Sifat tersebut antara lain terdapat pada MnO, bahan keramik yang bersifat
ionik yang memiliki ion-ion Mn2+ dan O2-. Tidak ada momen magnetik netto yang
dihasilkan oleh ion O2-, hal ini disebabkan karena adanya aksi saling menghilangkan total
pada kedua momen spin dan orbital. Tetapi ion Mn2+ memiliki momen magnetik netto yang
terutama berasal dari gerak spin. Ion-ion Mn2+ ini tersusun dalam struktur kristal sedemikian
rupa sehingga momen dari ion yang berdekatan adalah antiparalel. Karena momen-momen
magnetik yang berlawanan tersebut saling menghilangkan, bahan MnO secara keseluruhan
tidak memiliki momen magnetik.
Gambar 6. Klasifikasi material magnetik berdasarkan susunan momen dipol atau spin[3].
Bahan Diamagnetik
Bahan diamagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing
atom atau molekulnya nol, tetapi orbit dan spinnya tidak nol (Halliday & Resnick, 1989).
Bahan diamagnetik tidak mempunyai momen dipol magnet permanen. Jika bahan
diamagnetik diberi medan magnet luar, maka elektron-elektron dalam atom akan berubah
gerakannya sedemikian hingga menghasilkan resultan medan magnet atomis yang arahnya
berlawanan.
Sifat diamagnetik bahan ditimbulkan oleh gerak orbital elektron sehingga semua
bahan bersifat diamagnetik karena atomnya mempunyai elektron orbital.Bahan dapat bersifat
magnet apabila susunan atom dalam bahan tersebut mempunyaispin elektron yang tidak
berpasangan.
ini tidak menarik garis gaya. Permeabilitas bahan diamagnetik adalah 0——<>m . Contoh
Sejarah Singkat
Pada tahun 1778, S. J. Bergman menjadi orang pertama yang berhasil mengamati
bahwa bismuth dan antimony ditolak oleh medan magnet luar. Susceptibilitas pada bahan ini
bernilai sangat kecil dan bernilai negatif sebagai tanda bahwa magnetisasi yang muncul pada
bahan ini berlawanan arah dengan medan magnet luar yang diberikan pada bahan tersebut.
Sifat diamagnetik bahan ditimbulkan oleh gerak orbital elektron sehingga semua bahan
bersifat diamagnetik karena atomnya mempunyai elektron orbital. Bahan dapat bersifat
magnet apabila susunan atom dalam bahan tersebut mempunyai spin elektron yang tidak
berpasangan. Dalam bahan diamagnetik hampir semua spin elektron berpasangan, akibatnya
bahan ini tidak menarik garis gaya.
Karena muatan negatif dari elektron meningkat, dipol magnetik dalam arah yang
berlawanan dengan arah medan magnet timbul.
Teori Diamagnetik
Dipol – dipol dalam bahan tidak permanen, efek magnetiknya sangat kecil, momen
induksinya cenderung berlawanan arah dengan medan eksternalnya, sehingga
suseptibilitasnya berharga negatif dan relatif kecil, dan tidak tergantung pada perubahan
suhu. Ditinjau 2 teori diamagnetik :
F = q x (v x B),
dimana F adalah gaya yang bekerja (gaya Lorentz)
http://ericsonconcept.blogspot.com/2012/05/materi-diamagnetik.html
http://www.scribd.com/doc/57124587/Diamagnetic
http://www.bbemg.ulg.ac.be/en/general-information/electric-magnetic-
fields/electromagnetism.html
http://physics.ucsc.edu/~peter/231/magnetic_field/node5.html
http://dadanberbagiilmu.blogspot.co.id/2014/05/diamagnetik.html 6.29