Вы находитесь на странице: 1из 18

MAKALAH MK : PENANGANAN PENYAKIT DAERAH TROPIS

(PPDT)
“ PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR (P3M)
DINKES PROV.KALTIM “

Disusun oleh:

Muhammad Faisal Nur P07220116017


Nina Karmila P07220116022
Yaumil P07220116038
Yoanita Chairunnisa P07220116039

Prodi D3 Keperawatan Samarinda


Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur
Samarinda
Tahun 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunianya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna
memenuhi tugas mata kuliah Penanganan Penyakit Daerah Tropis (PPDT) ini dapat
selesai sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya hambatan selalu mengiringi, namun
atas bantuan, dorongan, dan bimbingan, maka kami mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Ibu Ns. Tini, S.Kep., M. Kep. selaku dosen koordinator mata kuliah
Penanganan Penyakit Daerah Tropis (PPDT) yang telah memberikan
bimbingan dan masukan dalam pembuatan makalah ini.
2. Bapak Ns.Rizky Setiadi, S.kep., MKM selaku dosen mata kuliah Penanganan
Penyakit Daerah Tropis (PPDT) yang telah memberikan bimbingan dan
masukan dalam pembuatan makalah ini.
Tidak lupa kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat
kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari keseluruhan makalah ini. Kami
sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan untuk
itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi kebaikan kami untuk kedepannya.

Samarinda, februari 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan Masalah............................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3
A. Penyakit Menular ......................................................................... 3
1. Penyakit Menular secara langsung ........................................ 3
2. Penyakit Menular Bersumber Binatang ................................ 4
3. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan Penyakit
berpotensi wabah(kedaruratan kesehatan masyarakat). ........ 4
B. Kebijakan Pemerintah Dalam Program Penanganan, pengendalian,
dan Pencegahan Penyakit Menular............................................... 5
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 12
A. Kesimpulan................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA. ....................................................................................... 13
JURNAL DAN ALASAN.................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan melalui berbagai
media. Penyakit jenis ini merupakan masalah kesehatan yang besar di hampir
semua negara berkembang karena angka kesakitan dan kematiannya yang relatif
tinggi dalam kurun waktu yang relatif singkat. Penyakit menular umumnya bersifat
akut (mendadak) dan menyerang semua lapisan masyarakat. Penyakit jenis ini
diprioritaskan mengingat sifat menularnya yang bisa menyebabkan wabah dan
menimbulkan kerugian yang besar. Penyakit menular merupakan hasil perpaduan
berbagai faktor yang saling mempengaruhi. (Widoyono, 2011: 3)
Untuk menciptakan bangsa yang memiliki kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat dibutuhkan kerjasama masyarakat dalam
menciptakan pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan di Indonesia ber-
fungsi untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat
untuk hidup sehat sehingga setiap orang dapat mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal. Pembangunan kesehatan di Indonesia masih perlu pembenahan yang
terkonsentrasi guna mewujudkan pembangunan kesehatan yang
memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat kesehatan masyarakat Indonesia
yang optimal.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa masalah yang
dapat dijadikan bahan pembahasan dalam makalah ini. Berikut adalah rumusan
masalahnya:
1. Apa yang dimaksud dengan penyakit menular?
2. Bagaimana cara penyebaran penyakit menular itu?
3. Bagaimana cara pengendalian penyakit menular?
4. Bagaimana cara pencegahan penyakit menular?

1
5. Bagaimana cara penanganan penyakit menular?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan penyakit menular secara umum.
2. Mengetahui apa saja penyakit menular.
3. Mengetahui bagaimana pengendalian penyakit menular.
4. Mengetahui bagaimana cara pencegahan penyakit menular.
5. Mengetahui bagaimana cara penanganan penyakit menular.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penyakit Menular
1. Penyakit Menular Langsung
Prioritas penyakit menular, masih tertuju pada penyakit HIV/AIDS,
tuberculosis, malaria, demam berdarah, influenza dan flu burung. Disamping itu
Indonesia juga belum sepenuhnya berhasil mengendalikan penyakit neglected
diseases seperti kusta, filariasis, leptospirosis, dan lain-lain. Angka kesakitan dan
kematian yang disebabkan oleh penyakit menular yang dapat dicegah dengan
imunisasi seperti polio, campak, difteri, pertusis, hepatitis B, dan tetanus baik pada
maternal maupun neonatal sudah sangat menurun, bahkan pada tahun 2014,
Indonesia telah dinyatakan bebas polio.

2. Penyakit Menular Bersumber Binatang


Pengendalian penyakit malaria Menular yang merupakan komitmen global
telah menunjukkan pencapaian program yang cukup baik. Annual Parasite
incidence (API) yang menjadi indikator keberhasilan upaya penanggulangan
malaria cenderung menurun dari tahun ke tahun. Secara nasional kasus malaria
selama tahun 2005-2012 cenderung menurun dimana angka API pada tahun 1990
sebesar 4,69 per 1000 penduduk menjadi 1,38 per 1000 pada tahun 2013 dan
diharapkan pada tahun 2014 dapat mencapai target MDGs yaitu API <1 per 1000
penduduk. Angka awal tahun 2009 sebesar 1,85% menurun menjadi 1,75% pada
tahun 2011, menurun lagi menjadi 1,69% pada tahun 2012, dan terus menurun
menjadi 1,38% pada tahun 2013, mendekati target 1% pada tahun 2014. Kasus
malaria terfokus di kawasan timur Indonesia, oleh karena itu pada tahun 2014-2015
dilakukan upaya pencegahan berupa pembagian kelambu secara masal (Total
Coverage). Sehingga diharapkan kasus malaria menurun pada 5 tahun mendatang,
yang akan berdampak pada peningkatan jumlah kabupaten/kota dengan API <1

3
dari 340 di tahun 2015 menjadi 400 pada tahun 2019 dan Kabupaten/Kota yang
mencapai eliminasi dari 225 tahun 2015 menjadi 300 ditahun 2019.
Untuk penyakit DBD, target angka kesakitan DBD secara nasional tahun 2014
sebesar 49 per 100.000 atau lebih rendah. Sampai tahun 2014 di Indonesia tercatat
sebesar 39,83 per 100.000 penduduk yang berarti telah melampaui terget yang di
tetapkan. Angka kematian DBD juga mengalami openurunan dimana pada tahun
1968 angka CFR nya mencapai 41,30 %, saat ini menjadi 0,90 % pada tahun 2014.
Penyakit kecacingan yang ditularkan melalui tanah (Soil Transmitted
Helminthiasis/STH), masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di negara-
negara beriklim tropis dan sub tropis, termasuk negara Indonesia. Prevalensi
kecacingan saat ini berkisar 20-86 % dengan rata-rata 30%. Infeksi cacing perut ini
dapat mempengaruhi status gizi, proses tumbuh kembang dan merusak
kemampuan kognitif pada anak yang terinfeksi. Kasus-kasus malnutrisi, stunting,
anemia bisa disebabkan oleh karena kecacingan. Upaya pengendalian kecacingan
dengan strategi pemberian obat cacing massal dilakukan secara terintegrasi dengan
Program Gizi melalui pemberian vitamin A pada anak usia dini dan melalui
Program UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) untuk anak usia sekolah.

3. Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi dan Penyakit Menular Berpotensi
Wabah (Kedaruratan Kesehatan Mayarakat)
Salah satu upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit
menular adalah dengan pemberian imunisasi. Penyakit-penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi (PD3I) diantaranya adalah Difteri, Pertusis, Tetanus,
Tuberkulosis, Campak, Poliomielitis, Hepatitis B, dan Hemofilus Influenza Tipe b
(Hib).
Dalam rangka menurunkan kejadian luar biasa penyakit menular telah
dilakukan pengembangan Early Warning and Respons System (EWARS) atau
Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR), yang merupakan penguatan dari
Sistem Kewaspadaan Dini - Kejadian Luar Biasa (SKD-KLB). Melalui
penggunaan EWARS ini diharapkan terjadi peningkatan dalam deteksi dini dan

4
respon terhadap peningkatan trend kasus penyakit, khususnya yang berpotensi
menimbulkan KLB.

B. Kebijakan Pemerintah Dalam Program Penanganan, pengendalian, dan


pencegahan Penyakit Menular
1. Penanganan Penyakit Menular
Prinsip pemerintah dalam Penanganan Penyakit Menular

1. Kontrol terhadap sumber atau reservoir infeksi

Kasus atau karier penyakit yang merupakan sumber utama infeksi dapat
dikontrol dengan cara:

a. Diagnosis dini

Mendeteksi secara dini penyakit yang terjadi di masyarakat agar cepat


diobati dan tidak menjadi kronis dan menular.

b. Notifikasi

Setiap kasus penyakit menular yang telah dideteksi perlu segera dilaporkan
pada dinas kesehatan setempat agar dapat ditanggulangi dan melakukan
persiapan lain yang diperlukan untuk penanganan medis lebih lanjut.

c. Isolasi

Isolasi penderita bertujuan membatasi penyebaran penyakit ke


masyarakat seperti avian influenza dan lainnya.

d. Terapi

Merupakan bagian dari tindakan preventif yang bertujuan mengurangi


periode masa penularan dan hari kesakitan.

5
e. Karantina

Berupa isolasi orang sehat atau binatang yang berasal dari daerah yang
diduga menderita penyakit infeksi, lama waktu isolasi biasanya sesuai
dengan masa inkubasi penyakit yang ada.

f. Surveilans epidemiologi

Berupa penelitian atau survei di lapangan terhadap segala sesuatu yang


diduga penyebab terjadinya penyakit.

g. Desinfeksi

Melakukan suci-hama pada tinja, urin, muntahan pasien serta peralatan


yang telah dipakai oleh penderita.

2. Memutus rantai penularan

Penularan penyakit dari orang sakit kepada orang lain dapat melalui beberapa
jalan. Untuk mencegah terjadinya penularan dapat dengan cara melakukan
blokade atau memutus rantai penularan.

a. Vehicle transmission

Penularan terjadi melalui media seperti air, makanan, sayuran, susu dan lainnya.
Usaha pencegahan yang dapat dilakukan berupa barier sanitasi yaitu mencegah
sumber air, makanan, susu dan lainnya terkontaminasi dengan tinja penderita.

b. Vector transmission

Penularan terjadi melalui vektor penyakit atau arthropoda. Usaha yang dapat
dilakukan berupa kontrol vektor dan manipulasi lingkungan.

c. Airborne transmission

6
Penularan terjadi melalui udara pernapasan. Usaha yang dapat dilakukan adalah
dengan memakai masker, menjauhi atau isolasi penderita.

d. Contact transmission

Penularan terjadi melalui kontak intim. Usaha yang dapat dilakukan adalah
dengan tidak berganti-ganti pasangan dan menggunakan kondom.

3. Proteksi pada kelompok penduduk yang rentan

a. Imunisasi aktif

Pemberian imunisasi aktif pada bayi yang sensitif terhadap penyakit menular
seperti TBC, campak, difteri, pertusis dan tetanus.

b. Imunisasi pasif

Pemberian gamma globulin dan antisera yang bertujuan untuk merangsang


pembentukan antibodi.

c. Kemoprofilaksis

Pemberian obat-obat untuk pencegahan agar orang tidak menjadi sakit, seperti
obat anti malaria, TBC dan lainnya.

d. Pendidikan kesehatan

Higiene pribadi, sadar lingkungan dan lainnya.

2. Pengendalian
Untuk mengendalikan penyakit menular strategi yang dilakukan adalah:
a) Perluasan cakupan akses masyarakat (termasuk skrining cepat bila ada
dugaan potensi meningkatnya kejadian penyakit menular seperti Mass
Blood Survey untuk malaria) dalam memperoleh pelayanan kesehatan
terkait penyakit menular terutama di daerah-daerah yang berada di

7
perbatasan, kepulauan dan terpencil untuk menjamin upaya memutus mata
rantai penularan.

b) Perluasan skrining AIDS. Dalam 5 tahun akan dilakukan test pada


15.000.000 sasaran, dengan target tahun 2015 sebanyak 7.000.000 tes
dengan sasaran populasi sasaran (ibu hamil, pasangan ODHA, masyarakat
infeksi TB dan hepatitis) dan populasi kunci yaitu pengguna napza suntik,
Wanita Pekerja Seks (WPS) langsung maupun tidak langsung,
pelanggan/pasangan seks WPS, gay, waria, LSL dan warga binaan
lapas/rutan. Target tahun 2016 hingga 2019 akan dilakukan secara bertahap
untuk memenuhi targret 15.000.000 test

c) Deteksi Dini Hepatitis B dan C; sampai dengan tahun 2019 akan diharapkan
paling tidak 90% Ibu hamil telah ditawarkan untuk mengikuti Deteksi Dini
Hepatitis B, paling tidak 90% Tenaga Kesehatan dilakukan Deteksi Dini
Hepatitis B dan C; demikian halnya dengan kelompok masyarakat berisiko
tinggi lainnya seperti keluarga orang dengan Hepatitis B dan C;
Pelajar/mahasiswa Kesehatan; Orang orang dengan riwayat pernah
menjalani cuci darah, Orang dengan HIV/AIDS, pasien klinik Penyakit
Menular Seksual, Pengguna Napsa Suntik, WPS, LSL, Waria, dll paling
tidak 90% diantara mereka melakukan Deteksi Dini Hepatitis B dan C.
Secara absolut jumlah yang akan dideteksi dini sampai dengan tahun 2019
paling tidak sebesar 20 juta orang.

d) Intensifikasi penemuan kasus kusta di 14 provinsi dan147 kab/kota


e) Pemberian Obat Pencegahan Massal frambusia di 74 kabupaten endemis
f) Survey serologi frambusia dalam rangka pembuktian bebas frambusia
g) Skrining di pelabuhan/bandara/PLBDN yang meliputi: skrining AIDS ,
skrining hepatitis, melakukan mass blood survey malaria di pelabuhan,
pada masyarakat pelabuhan dan skrining penyakit bersumber binatang di
pelabuhan.

8
Rencana Aksi Program PP dan PL 2015-2019
a) Memberikan otoritas pada petugas kesehatan masyarakat (Public Health
Officers), di pelabuhan/bandara/PLBD terutama hak akses pengamatan
faktor risiko dan penyakit dan penentuan langkah penanggulangannya.
Untuk mendukung strategi ini dilakukan upaya :
1) Standarisasi nasional SOP yang digunakan oleh seluruh Kantor
Kesehatan Pelabuhan sesuai perkembangan kondisi terkini.
2) Penyediaan sarana dan peralatan pengamatan faktor risiko dan penyakit
sesuai dengan perkembangan teknologi.
3) Peningkatan kapasitas petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan dalam
pengamatan faktor risiko dan penanggulangan penyakit sesuai Prosedur
yang ditentukan
4) Melakukan peningkatan jejaring dengan lintas sektor dan pengguna jasa.
5) Melaksanakan Surveilans Epidemiologi penyakit menular berbasis
laboratorium
6) Melaksanakan advokasi dan fasilitasi kejadian luar biasa, wabah dan
bencana di wilayah layanan
7) Melaksanakan kajian dan diseminasi informasi pengendalian penyakit
menular
8) Pengembangan laboratorium pengendalian penyakit menular
9) Meningkatkan dan mengembangkan model dan teknologi tepat guna

b) Meningkatkan peran B/BTKLPP dalam upaya pengendalian faktor risiko dan


penyakit menular melalui:
1) Surveilans faktor risiko penyakit
2) Melaksanakan advokasi dan fasilitasi kejadian luar biasa, wabah dan
bencana di wilayah layanan
3) Melaksanakan kajian dan diseminasi informasi pengendalian penyakit
menular
4) Pengembangan laboratorium pengendalian penyakit menular
5) Meningkatkan dan mengembangkan model dan teknologi tepat guna

9
c) Mendorong keterlibatan masyarakat dalam membantu upaya pengendalian
penyakit melalui surveilans berbasis masyarakat untuk melakukan
pengamatan terhadap hal-hal yang dapat menyebabkan masalah kesehatan
dan melaporkannnya kepada petugas kesehatan agar dapat dilakukan respon
dini sehingga permasalahan kesehatan tidak terjadi. Peningkatan peran
daerah khususnya kabupaten/kota yang menjadi daerah pintu masuk negara
dalam mendukung implementasi pelaksanaan International Health
Regulation (IHR) untuk upaya cegah tangkal terhadap masuk dan keluarnya
penyakit yang berpotensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat.

d) Pengendalian Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)


dengan memberikan imunisasi terbukti cost effective serta dapat mengurangi
kematian, kesakitan, dan kecacatan secara signifikan. Imunisasi dapat
memberikan perlindungan kepada sasaran yang mendapatkan imunisasi dan
juga kepada masyarakat di sekitarnya (herd immunity). Untuk dapat
mencapai hal tersebut maka kebijakan dalam program imunisasi meliputi:
1) Penyelenggaraan dilaksanakan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat,
dengan prinsip keterpaduan
2) Mengupayakan kesinambungan penyelenggaraan melalui perencanaan
program dan anggaran terpadu (APBN, APBD, Hibah, LSM dan
masyarakat)
3) Perhatian khusus diberikan untuk wilayah rawan sosial, rawan penyakit
(KLB) dan daerah-daerah sulit secara geografis
4) Melaksanakan kesepakatan global: Eradikasi Polio, Eliminasi Tetanus
Maternal dan Neonatal, Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubella,
Mutu Pelayanan Sesuai Standar, dan lain-lain.

Kebijakan ini dilaksanakan dengan pendekatan strategi:


1) Peningkatan cakupan imunisasi yang tinggi dan merata serta terjangkau
melalui :
– Tersedianya pelayanan imunisasi “stasioner” yang terjangkau masyarakat

10
– Tersedianya pelayanan imunisasi yang menjangkau masyarakat di daerah
sulit
2) Peningkatan kualitas pelayanan imunisasi melalui;
– Petugas yang terampil
– Coldchain dan vaksin yang berkualitas
– Pemberian imunisasi yang benar
2) Penggerakan Masyarakat untuk mau dan mampu menjangkau pelayanan
Imunisasi
3. Pencagahan Penyakit Menular
upaya pencegahan penyakit menular dan pelayanan kesehatan ibu, bayi, balita,
remaja, usia kerja dan usia lanjut. Keberlangsungan upaya pencegahan
penyakit dilakukan oleh Ditjen PP dan PL melalui strategi sebagai berikut:
1. Pelaksanaan deteksi dini penyakit menular dan tidak menular
2. Penyelenggaran imunisasi
3. Penguatan surveilans epidemiologi dan faktor risiko

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Prioritas penyakit menular, masih tertuju pada penyakit HIV/AIDS,
tuberculosis, malaria, demam berdarah, influenza dan flu burung. Disamping itu
Indonesia juga belum sepenuhnya berhasil mengendalikan penyakit neglected
diseases seperti kusta, filariasis, leptospirosis, dan lain-lain. Angka kesakitan dan
kematian yang disebabkan oleh penyakit menular yang dapat dicegah dengan
imunisasi seperti polio, campak, difteri, pertusis, hepatitis B, dan tetanus baik pada
maternal maupun neonatal sudah sangat menurun, bahkan pada tahun 2014,
Indonesia telah dinyatakan bebas polio.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dinkes. (2015). Rencana Aksi Program PPL.


Ellis, Roger B, Robert J Gates dan Neil Kenworthy. (2000). Komunikasi
interpersonal dalam keperawatan. Jakarta: EGC.
Nugroho, H. Wahjudi. (2009). Komunikasi dalam keperawatan gerontik. Jakarta:
EGC.
ALASAN MEMILIH JURNAL
JURNAL 1 :
Alasan kam memilih jurnal ini adalah
- Untuk memberi pengetahuan bagi pembaca mengenai penyakit DBD dan
penyebabnya
- Memberi pengetahuan tentang cara penularan dan vector penyakit DBD.
- Memberi informasi tentang cara pemberantasan penyakit DBD.
- Untuk mengetahui gejala dan berbagai pencegahan untuk penyakit DBD
tersebut.
- Serta yang terakhir untuk menyadarkan masyarakat betapa pentingnya
menjaga lingkungan mengingat kita berada diwilayah tropis dimana sangat
mudah terjadinya penyebaran penyakit DBD.
JURNAL 2 :
Alasan kami memilih jurnal ini adalah ; Menurut kami jurnal ini sangat bermanfaat
dibaca karena berisi tentang di mana akan dibuatnya pengembangan perancangan
manajemen sistem pengetahuan dalam penanganan penyakit menular dengan
bentuk website yang memuat materi materi pengetahuan penyakit menular tropis
dan diatur dengan baik agar dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca, guna
untuk meminimalisir terjadinya penularan penyakit.

Dan perlu kita sadari bahwa sekarang setiap seseorang pasti memiliki ponsel dan
laptop yang dapat mengakses website, makan dibuat lah sistem pengetahuan
melalui website ini agar setiap manusia dapat memiliki pengetahuan tentang
penyakit menular ini dengan mudah kapanpun dimanapun.
JURNAL 3 :
Alasan kami memilih jurnla ini adalah ; karna tidak semua tindakan perawatan
pasien dilakukan oleh Dokter dan Perawat dalam menunjang kesembuhan pasien,
namun peran keluarga dalam kesembuhan penyakit pasien juga sangat besar . Dan
karna diruang seruni Aw . Syahranie masih banyak pasien yang mengidap penyakit
Tb, dan ada beberapa pasien ketika dikaji saat dinas kemarin, ada yang mengatakan
bahwa jarang minum Obat yang dikhususkan untuk diminum selama 6 Bulan
secara rutin. Dari kasus ini dibutuhkan peran keluarga yang aktif memberikan
perhatian kepada pasien dalam mengkonsumsi obat yang telah diresepkan
dokter,khusus untuk penderita dan memberikan semangat serta memotivasi agar
penderita rajin minum obat demi kesembuhan pasien itu sendiri.

Вам также может понравиться

  • Isi Makalah Trend Paliatif
    Isi Makalah Trend Paliatif
    Документ14 страниц
    Isi Makalah Trend Paliatif
    khairita silvana sofyan
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Penanganan Kasus Paliatif DG Kasus Lansia
    Asuhan Keperawatan Penanganan Kasus Paliatif DG Kasus Lansia
    Документ60 страниц
    Asuhan Keperawatan Penanganan Kasus Paliatif DG Kasus Lansia
    khairita silvana sofyan
    100% (1)
  • Latar Belakang CKB
    Latar Belakang CKB
    Документ2 страницы
    Latar Belakang CKB
    adis
    Оценок пока нет
  • DIAGNOSA
    DIAGNOSA
    Документ1 страница
    DIAGNOSA
    khairita silvana sofyan
    Оценок пока нет
  • Cover Makalah
    Cover Makalah
    Документ3 страницы
    Cover Makalah
    khairita silvana sofyan
    Оценок пока нет
  • Paliative Care
    Paliative Care
    Документ18 страниц
    Paliative Care
    hidup indah
    Оценок пока нет
  • PDF Woc Tendinitis - Compress
    PDF Woc Tendinitis - Compress
    Документ1 страница
    PDF Woc Tendinitis - Compress
    khairita silvana sofyan
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ3 страницы
    Bab I
    khairita silvana sofyan
    Оценок пока нет
  • Role Play Keperawatan Dasar Kelompok 2
    Role Play Keperawatan Dasar Kelompok 2
    Документ17 страниц
    Role Play Keperawatan Dasar Kelompok 2
    khairita silvana sofyan
    100% (1)
  • MTKKKKKKKKKKKKKKKK
    MTKKKKKKKKKKKKKKKK
    Документ10 страниц
    MTKKKKKKKKKKKKKKKK
    khairita silvana sofyan
    Оценок пока нет
  • Contoh Makalah Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
    Contoh Makalah Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
    Документ15 страниц
    Contoh Makalah Pancasila Sebagai Sistem Filsafat
    khairita silvana sofyan
    Оценок пока нет
  • Lidya Dwi
    Lidya Dwi
    Документ8 страниц
    Lidya Dwi
    khairita silvana sofyan
    Оценок пока нет
  • KDK Presentasi
    KDK Presentasi
    Документ10 страниц
    KDK Presentasi
    khairita silvana sofyan
    Оценок пока нет
  • Makalah Kesiapan Indonesia Dalam Menghad
    Makalah Kesiapan Indonesia Dalam Menghad
    Документ16 страниц
    Makalah Kesiapan Indonesia Dalam Menghad
    khairita silvana sofyan
    Оценок пока нет
  • Perawatan HIV AIDS Pada Anak
    Perawatan HIV AIDS Pada Anak
    Документ51 страница
    Perawatan HIV AIDS Pada Anak
    khairita silvana sofyan
    Оценок пока нет
  • DASAR Syok Hemoragik
    DASAR Syok Hemoragik
    Документ26 страниц
    DASAR Syok Hemoragik
    khairita silvana sofyan
    Оценок пока нет
  • Copy Resep
    Copy Resep
    Документ2 страницы
    Copy Resep
    khairita silvana sofyan
    Оценок пока нет
  • KPD Ui
    KPD Ui
    Документ89 страниц
    KPD Ui
    Soedaryanto
    Оценок пока нет
  • Thypoid Makalah
    Thypoid Makalah
    Документ17 страниц
    Thypoid Makalah
    khairita silvana sofyan
    Оценок пока нет
  • Konsep Propesi Dan Sosialisasi Propesi
    Konsep Propesi Dan Sosialisasi Propesi
    Документ12 страниц
    Konsep Propesi Dan Sosialisasi Propesi
    khairita silvana sofyan
    Оценок пока нет
  • Dengue Shock Syndrome
    Dengue Shock Syndrome
    Документ2 страницы
    Dengue Shock Syndrome
    khairita silvana sofyan
    Оценок пока нет
  • MH Toxoplasma DKK
    MH Toxoplasma DKK
    Документ68 страниц
    MH Toxoplasma DKK
    khairita silvana sofyan
    Оценок пока нет
  • Pembahasan Kegawatan Maternal
    Pembahasan Kegawatan Maternal
    Документ32 страницы
    Pembahasan Kegawatan Maternal
    ghinafansuri
    Оценок пока нет
  • Dengue Shock Syndrome
    Dengue Shock Syndrome
    Документ23 страницы
    Dengue Shock Syndrome
    khairita silvana sofyan
    Оценок пока нет
  • Dengue Shock Syndrome
    Dengue Shock Syndrome
    Документ23 страницы
    Dengue Shock Syndrome
    khairita silvana sofyan
    Оценок пока нет
  • TB Inii
    TB Inii
    Документ22 страницы
    TB Inii
    Kekes
    Оценок пока нет
  • Askep Paliatif
    Askep Paliatif
    Документ47 страниц
    Askep Paliatif
    ghinafansuri
    Оценок пока нет
  • Morbus Hansen FULL
    Morbus Hansen FULL
    Документ23 страницы
    Morbus Hansen FULL
    khairita silvana sofyan
    Оценок пока нет
  • Flu Burung
    Flu Burung
    Документ15 страниц
    Flu Burung
    khairita silvana sofyan
    Оценок пока нет
  • Daftar Tabel
    Daftar Tabel
    Документ12 страниц
    Daftar Tabel
    khairita silvana sofyan
    Оценок пока нет