Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Terfokus dengan mata kuliah kita yaitu keperawatan sistem sensori, dalam
makalah ini penulis akan membahas apa saja sepuluh diagnosa keperawatan yang
sering muncul pada penyakit gangguan sistem sensori agar kita sebagai calon
perawat mempunyai acuan atau pengetahuan tentang diagnosa apa saja yang
biasanya sering muncul pada penyakit gangguan sistem sensori.
1
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar kita sebagai calon
perawat tau apa saja sepuluh diagnosa utama yang muncul pada penyakit sistem
sensori.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sepuluh diagnosa yang sering muncul pada penyakit gangguan sistem
sensori yaitu :
1. Diagnosa : Gangguan persepsi pendengaran
Batasan karakteristik :
Indikator :
3
Kontrol kecemasan
Indikator :
Indikator :
Aktivitas :
4
Beritahu pasien bahwa suara akan terdengar berbeda dengan
memakai alat bantu
Jaga kebersihan alat bantu
Periksa secara rutin baterai alat bantu
Berikan pengarahan yang sederhana pada suatu waktu
Mendengar dengan penuh perhatian
Menahan diri dari berteriak pada pasien yang mengalami gangguan
komunikasi
Gunakan kata yang sederhana dan kalimat yang pendek sewajarnya
Meningkatkan volume suara sewajarnya
Dapatkan perhatian pasien melalui sentuhan
Gunakan kertas, pensil, komputer, bila perlu
Memfasilitasi lokasi penggunaan alat bantu
2. Terapi Aktifitas
Aktivitas:
5
Definisi : mencegah atau meminimalkan ancaman bagi telinga atau
pendengaran.
Aktivitas :
Defenisi: Perubahan dalam jumlah atau pola stimulus yang masuk disertai
dengan respon berkurang, berlebihan, terdistorsi, atau gangguan terhadap
rangsangan tersebut.
Batasan karakteristik:
6
Iritabilitas
Kurang konsentrasi
Kegelisahan
Distorsi sensori
NOC:
Indikator :
7
Posisikan sendiri untuk kebaikan penglihatn
Mengingatkan untuk menggunakan teknik penglihatan
Menggunakan cahaya yang adekuat dalam melakukan aktifitas
Menggunakan kacamata dengan benar
merawat kacamata dengan benar
Menggunakan kontak lensa dengan benar
Menggunakan tulisan
Intervensi:
Terapi kegiatan
Intervensi:
Bekerjasama dengan tenaga kesehatan, dokter, dan/atau ahli terapis
dalam merencanakan dan memantau kegiatan program sebaimana
mestinya
Tentukan komitmen pasien untuk meningkatkan frekuensi dan/atau
jangkauan kegiatan
Bantu untuk menemukan makna diri melalui aktivitas yang biasa
(misalnya bekerja) dan/atau aktivitas liburan yang disukai
Bantu memilih kegiatan yang sesuai dengan kemampuan fisik,
psikologi, dan social
8
Bantu untuk memfokuskan pada apa yang dapat dilakukan pasien
bukan pada kelemahan pasien
Bantu mengidentifikasi dan memperoleh sumber daya yang
diperlukan untuk kegiatan yang dikehendaki
3. Diagnosa : Nyeri akut
Batasan Karakteristik:
9
Faktor yang berhubungan :
Aktivitas :
10
Kaji ketidaknyamanan secara nonverbal, terutama untuk pasien
yang tidak bisa mengkomunikasikannya secara efektif
Pastikan pasien mendapatkan perawatan dengan analgesic
Gunakan komunikasi yang terapeutik agar pasien dapat
menyatakan pengalamannya terhadap nyeri serta dukungan dalam
merespon nyeri
Pertimbangkan pengaruh budaya terhadap respon nyeri
Tentukan dampak nyeri terhadap kehidupan sehari-hari (tidur,
nafsu makan, aktivitas, kesadaran, mood, hubungan sosial,
performance kerja dan melakukan tanggung jawab sehari-hari)
Evaluasi pengalaman pasien atau keluarga terhadap nyeri kronik
atau yang mengakibatkan cacat
Evaluasi bersama pasien dan tenaga kesehatan lainnya dalam
menilai efektifitas pengontrolan nyeri yang pernah dilakukan
Bantu pasien dan keluarga mencari dan menyediakan dukungan.
Gunakan metoda penilaian yang berkembang untuk memonitor
perubahan nyeri serta mengidentifikasi faktor aktual dan potensial
dalam mempercepat penyembuhan
Tentukan tingkat kebutuhan pasien yang dapat memberikan
kenyamanan pada pasien dan rencana keperawatan
Menyediakan informasi tentang nyeri, contohnya penyebab nyeri,
bagaimana kejadiannya, mengantisipasi ketidaknyamanan terhadap
prosedur
Kontrol faktor lingkungan yang dapat menimbulkan
ketidaknyamanan pada pasien (suhu ruangan, pencahayaan,
keributan)
Mengurangi atau menghapuskan faktor-faktor yang mempercepat
atau meningkatkan nyeri (spt:ketakutan, fatique, sifat
membosankan, ketiadaan pengetahuan)
Mempertimbangkan kesediaan pasien dalam berpartisipasi,
kemampuannya dalam berpartisipasi, pilihan yang digunakan,
11
dukungan lain dalam metoda, dan kontraindikasi dalam pemilihan
strategi mengurangi nyeri
Pilihlah variasi dari ukuran pengobatan (farmakologis,
nonfarmakologis, dan hubungan atar pribadi) untuk mengurangi
nyeri
Pertimbangkan tipe dan sumber nyeri ketika memilih metoda
mengurangi nyeri
Mendorong pasien dalam memonitor nyerinya sendiri
2. PEMBERIAN ANALGESIK
Aktifitas:
12
Cek pemberian analgesik selama 24 jam untuk mencegah
terjadinya puncak nyeri tanpa rasa sakit, terutama dengan nyeri
yang menjengkelkan
Set harapan positif mengenai efektivitas obat analgesic untuk
mengoptimalkan respons pasien
Mengurus adjuvant analgesik dan/atau pengobatan ketika
memerlukan tindakan tanpa rasa sakit
Aktivitas :
13
Memonitor tingkatan kesadaran pasien
4. DIAGNOSA : Resiko Cedera
Faktor Risiko :
1. Eksternal :
Biologis ( tingkat imunisasi komunitas, mikroorganisme)
Kimia (misalnya, racun,polutan, obat-obatan, agen farmasi,
alkohol, nikotin, pengawet, kosmetik, pewarna)
Orang (agen nosokomial, pola pemupukan, pola-pola kognitif,
afektif dan psikomotor)
Jenis transportasi
Nutrisi (vitamin, jenis makanan)
Fisik (desain, struktur, dan penataan komunitas, bangunan, dan
/perlengkapan)
2. Internal :
Profil darah yang abnormal (leukositosis atau leukopenia,
perubahan faktor penggumpalan darah, trombosiopenia,
menurunnya kadar hemoglobin)
Disfungsi biokimia
Usia perkembangan (psikologis,psikososial)
Disfungsi efektor
Penyakit imun/ autoimun
Disfungsi integratif
Malnutrisi
Fisik (kulit terkelupas, perubahan mobilitas)
Psikologis (orientasi afektif)
14
Disfungsi sensori
Hipoksia jaringan
NOC
Kontrol Gejala
Indikator :
15
Gunakan tindakan mengurangi gejala
Gunakan tanda peringatan utk mencari pelayanan kesehatan
Gunakan sumber yg tersedia
Laporkan pengontrolan gejala
Indikator :
NIC
16
Orientasikan kembali pasien terhadap realitas dan lingkungan saat
ini bila diperlukan.
Bantu pasien dengan ambulasi
Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan untuk
melkaksanakan program
Mengidentifikasi Resiko
Pencegahan Jatuh
17
Berikan peralatan yang menunjang ( seperti alat bantu jalan ) untuk
mengokohkan jalan
18
Faktor Resiko :
Penyakit kronik
Mendapatkan kekebalan yang tidak adekuat
Pertahanan utama yang tidak adekuat (e.g., kerusakan kulit,
jaringan yang luka, pengurangan dalam tindakan, perubahan pada
sekresi PH, mengubah gerak peristaltic)
Pertahanan kedua yang tidak adekuat (pengurangan hemoglobin,
leucopenia, respon yang menekan sesuatu yang menyebabkan
radang)
Pertambahan pembukaan lingkungan pada pathogen
Penekanan imun
Prosedur yang bersifat menyerang
Tidak cukupnya pengetahuan untuk menghindari pembukaan pada
pathogen
Malnutrisi
Agen farmasi (ex: zat yang menghambat reaksi imun)
Membran amniotic pecah sebelum waktunya
Memperpanjang perpecahan pada membrane amniotic
Trauma/luka berat
Destruksi jaringan
Nursing Outcome Classification (NOC)
1. Kontrol Resiko
Definisi : Tindakan untuk mengurangi atau menurunkan resiko ancaman
kesehatan yang aktual, personal dan dapat dimodifikasi
Indikator :
Menyatakan faktor resiko
Monitor faktor resiko lingkungan
Mengembangkan strategi kontrol resiko efektif
Melakukan strategi kontrol resiko
Ikut dalam memilih strategi kontrol resiko
Memodifikasi gaya hidup
19
Memodifikasi gaya hidup untuk mengurangi resiko
Menghindari pembukaan untuk ancaman kesehatan
Partisipasi dalam penyaringan resiko
Gunakan perawatan kesehatan sesuai kebutuhan
Gunakan sistem dukungan personal untuk mengurangi resiko
Monitor perubahan status kesehatan
Aktivitas :
20
Instruksikan kepada pengunjung untuk selalu mencuci tanagn
sebelum dan sesudah memasuki ruangan pasien
Gunakan sabun antimikroba untuk proses cuci tangan
Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan kepada
pasien
Terapkan kewaspadaan universal
Gunakan selalu handscoon sebagai salah satu ketentuan
kewaspadaan universal
Gunakan baju yang bersih atau gown ketika menangani pasien
infeksi
Gunakan sarung tangan yang steril, jika memungkinkan
Bersihkan kulit pasien dengan pembersih antibakteri
Jaga dan lindungai area atau ruangan yang diindikasikan dan
digunakan untuk tindakan invasive, operasi dan gawat darurat
2. Perlindungan infeksi
Aktivitas :
21
Anjurkan istirahat.
Monitor perubahan tingkat energi / malaise.
Anjurkan peningkatan mobilitas dan latihan.
Anjurkan nafas dalam dan batuk efektif.
Beri agen imun.
Instruksi pasien untuk mendapatkan antibiotik sesuai resep.
Ajari pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala dari infeksi dan
kapan mereka dapat melaporkan untuk mendapatkan perawatan
kesehatan.
Ajari pasien dan anggota keluarga bagaimana menghindari infeksi.
Hindari buah, sayuran, dan lada / merica dari diet pasien dengan
neutropenia.
Hindari bunga dan tumbuhan segar dari area tempat pasien berada.
Berikan ruangan privasi jika dibutuhkan.
Laporkan kemungkinan adanya infeksi dalam upaya pengendalian
infeksi.
Laporkan kebiasaan positif dalam mengendalikan infeksi.
3. Manajemen lingkungan
Definisi : Memantau dan memanipulasi dari lingkungan fisik untuk
menurunkan potesial sikap kekerasan terhadap pribadi , orang lain dan lingkungan
Aktivitas:
Menciptakan lingkungan yang aman
Identifikasi kaamanan yang dibutuhkan
Hindari lingkungan yang dapat membahayakan
Menyediakan kebersihan dan lingkungan
Hindari pencahayaan yang tidak penting
Berikan pendidikan kepada pasien
22
Definisi : gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari
(mandi, berpakaian, makan, toileting) pada diri sendiri.
Batasan karakteristik :
1. ketidakmampuan untuk mandi,
2. ketidamampauan untuk berpakaian,
3. ketidamampauan untuk makan,
4. ketidamampauan untuk toileting.
Faktor yang berhubungan:
1. Kerusakan kognitif
2. Menurunnya motivasi
3. Gangguan muskuloskeletal
4. Kerusakan neuromuskular
5. Nyeri
6. Kecemasan
7. Kelemahan
8. Ketidaknyamanan
NOC:
Self-care: Bathing
Indikator:
Self-care: Eating
Indikator:
23
3. Klien memutuskan untuk makan, menghabiskan porsi makan
secara bertahap.
4. Klien makan (dengan atau tanpa bantuan)
Self-care: Dressing
Indikator:
Self-care: Toileting
Indikator:
NIC:
24
c) Emosi : kondisi labil, akut atau kronis
d) Sosial: ketidak mampuan klien mengendalikan perilaku
3. Diskusikan bersama klien keuntungan atau manfaat kebersihan diri.
4. Bantu kien menentukan tindakan untuk mandi atau kebersihan diri.
5. Sediakan peralatan mandi : sabun, shampoo, handuk, sikat gigi,
pasta gigi, air yang cukup.
6. Berikan bantuan sampai klien dapat mandiri dalam perawatan
dirinya.
7. Evaluasi perasaan klien setelah mandi.
8. Berikan reinforcement terhadap kemajuan klien dalam melakukan
kebersihan diri.
25
1. Monitor kemampuan klien dalam berpakaian dan berhias.
2. Monitor atau identifikasi adanya kemunduran sensori, kognitif, dan
psikomotor yang menyebabkan klien mempunyai kesulitan dalam
berpakaian dan berhias.
3. Diskusikan dengan klien kemungkinan adanya hambatan dalam
berpakaian da berhias.
4. Gunakan komunikasi/instruksi yang mudah dimengerti klien untuk
mengakomodasi keterbatasan kognitif klien.
5. Sediakan baju bersih dan sisir, jika mungkin bedak, parfum, dsb.
6. dorong klien untuk mengenakan baju sendiri dan memasang
kancing dengan benar.
7. Berikan bantuan kepada klien jika perlu.
8. Evaluasi perasaan klien setelah mampu berpakaian dan berhias.
9. Berikan reinforcement atas keberhasilan klien berpakaian dan
berhias.
26
9. Berikan reinforcement terhadap keberhasilan klien menentukan
pilihan yang tepat dalam pemenuhan eliminasinya.
7. Diagnosa : Ansietas
Batasan Karekteristik :
1. perilaku : 2. Afektif :
produktivitas berkurang - menderita
keprihatinan karena perubahan peristiwa hidup tertekan
gelisah - takut
sedih - mudah marah
cemas - bingung
27
Menunjukkan strategi penurunan stress
1. Penurunan kecemasan
Tenangkan klien
Berusaha memahami keadaan klien
Berikan informasi tentang diagnosa prognosis dan tindaka
Kaji tingkat kecemasan dan reaksi fisik pada tingkat kecemasan
Gunakan pendekatan dan sentuhan
Temani pasien untuk mendukung keamanan dan penurunan rasa
takut
Sediakan aktifitas untuk menurunkan ketegangan
Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi yang menciptakan
cemas
Dukung penggunaan mekanisme defensive dengan cara yang teapt
Tentukan kemampuan klien untuk mengambil keputusan
Intruksikan kemampuan klien untuk menggunakan teknik relaksasi
Berikan pengobatan untuk menurunkan cemas dengan cara yang
tepat
2. Peningkatan koping
Hargai pemahaman pasien tentang proses penyakit
Hargai dan diskusikan alternative respon terhadap situasi
Gunakan pendekatan yang tenang dan memberikan jaminan
Sediakan informasi actual tentang diagnosa, penanganan dan
prognosis
Sediakan pilihan yang realistis tentang aspek perawatan saat ini
Dukung penggunaan mekanisme defensive yang tepat
Dukung keterlibatan keluarga dengan cara yang tepat
Bantu pasien untuk mengidentifikasi startegi postif untuk
mengatasi keterbatasan dan mengelola gaya hidup atau perubahan
peran.
28
8. DIAGNOSA : GANGGUAN INTERAKSI SOSIAL
Diagnosa keperawatan.
Intervensi :
Intervensi :
29
Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan
berhubungan dengan orang lain.
Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan
tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain.
Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan
orang lain.
Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan
perasaan tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan
dengan orang lain.
Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan
tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain.
Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan
dengan orang lain.
Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan
perasaan tentang kerugian tidakberhubungan dengan orang lain
30
5) Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan
orang lain
Intervensi :
Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan
dengan orang lain.
Diskusikan dengan klien tentang perasaan manfaat berhubungan
dengan orang lain.
Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan
perasaan manfaat berhubungan dengan orang lain.
6) Klien dapat memberdayakan system pendukung atau keluarga
Intervensi :
Bina hubungan saling percaya dengan keluarga.
Diskusikan dengan anggota keluarga tentang : perilaku menarik
diri, penyebab menarik diri, akibat yang akan terjadi, cara keluarga
menghadapi klien menarik diri.
Dorong anggota keluarga untuk member dukungan kepada klien
untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk
klien minimal satu kali seminggu.
Beri reinforcement positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh
keluarga
9. Diagnosa : gangguan citra tubuh
Batasan karakteristik :
31
Nursing Outcome Classification (NOC)
1. Citra tubuh
Indikator :
32
Motivasi pasien untuk melakukan aktivitas yang mengarah pada
pembentukan tubuh yang ideal.
2. Peningkatan koping
Aktivitas :
33
Membantu pasien dalam mengidentifikasi respons positif dari lain
Mendorong identifikasi nilai-nilai hidup tertentu
Perkenalkan pasien untuk orang-orang yang telah berhasil
menjalani pengalaman yang sama
Mendorong verbalisasi perasaan, persepsi, dan ketakutan
Membantu pasien dalam mengidentifikasi tujuan jangka pendek
dan panjang yang tepat
Membantu pasien dalam memeriksa sumber daya yang tersedia
untuk memenuhi tujuan
10. DIAGNOSA : Kurangnya Pengetahuan: Proses penyakit dan
prosedur pengobatan
Batasan karakteristik:
1. Prilaku melebih-lebihkan
2. Tidak akuratnya lanjutan instruksi
3. Tidak akuratnya pencapaian dari tes
4. Ketidaksesuaian prilaku (misalnya: histeri, bermusuhan, hasut,
apatis)
5. Melaporkan masalah
1. Keterbatasan kognitif
2. Kesalahan menafsirkan informasi
3. Ketiadaan ekspose
4. Ketiadaan ketertarikan dalam belajar
5. Ketiadaan mengigat kembali
6. Ketidakfamiliaran dengan sumber informasi
NOC:
34
Indikator:
Pengetahuan: Pengobatan
Indikator:
35
11. Mengetahui administrasi pengobatan yang tepat
12. Mengetahui i teknik monitoring perorang
13. Mengetahui penyimpanan obat secara tepat
14. Mengetahui pelayanan tepat alat administrasi
15. Mengetahui pembuangan pengobatan yang tidak diperlukan
16. Mengetahui strategi untuk mendapatkan pengobatan yang
diperlukan
17. Mengetahui strategi untuk mendapatkan biaya yang diperlukan
18. Ketersediaan dukungan keuangan
19. Identifikasi kebutuhan tes laboratorium
20. Deskripsi kegunaan identifikasi pengobatan.
Indikator:
NIC
Aktivitas:
36
2. Jelaskan patofisiologi penyakit dan bagaimana hubungannya
dengan anatomi dan fisiologi, jika diperlukan
3. Review pengetahuan pasien tentang kondisinya
4. Jelaskan tanda dan gejala umum dari penyakit, jika diperlukan
5. Selidiki apakah pasien sudah siap untuk mengatur gejala
6. Jelaskan proses penyakit, jika diperlukan
7. Indentifikasi penyebab yang mungkin, jika diperlukan
8. Sediakan informasi kepada pasien tentang kondisinya, jika
diperlukan
9. Identifikasi perubahan kondisi fisik pada pasien
10. Hindari kekosongan penentraman hati lagi
11. Sediakan penentraman hati tentang kondisi pasien, jika diperlukan
12. Sediakan keluarga dengan informasi tentang kemajuan pasien, jika
diperlukan
13. Sediakan informasi tentang pengukuran diagnostik yang mungkin,
jika diperlukan
14. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin untuk mencegah
komplikasi yang akan datang dan mengontrol proses penyakit
15. Diskusikan pilihan terapi atau perawatan
16. Deskripsikan rekomendasi managemen/terapi/perawatan yang
rasional
17. Dorong pasien untuk mengeksplorasi pilihan atau memperoleh
opini ke dua, jika diperlukan
18. Jelaskan komplikasi kronik yang mungkin, jika diperlukan
19. Instruksikan pasien untuk mengontrol atau meminimalkan gejala,
jika diperlukan
20. Selidiki sumber atau dukungan yang mungkin, jika diperlukan
21. Rujuk pasien ke agen komunikasi lokal atau kelompok dukungan,
jika diperlukan
22. Instruksikan pasien dalam tanda dan gejala untuk dilaporkan
kepada health care provider, jika diperlukan
23. Sediakan nomor telepon untuk memanggil jika komplikasi terjadi
37
24. Menguatkan kesediaan informasi oleh anggota lain team health
care, jika diperlukan
38
16. Sediakan waktu untuk pasien mengetahui apa yang akan dialami
pasien, jika diperlukan
17. Intruksikan pasien untuk menggunakan teknik koping langsung
sesuai aspek spesifik yang dibutuhkan berdasarkan pengalaman
(misal: relaksasi dan imajinasi), jika diperlukan
18. Sediakan informasi kapan dan dimana hasil prosedur atau
perawatan dapat diambil dan siapa yang akan menjelaskan
19. Tentukan harapan pasien terhadap prosedur atau perawatan
20. Koreksi harapan yang keliru dari prosedur atau perawatan, jika
diperlukan
21. Diskusikan perawatan alternatif, jika diperlukan
22. Sediakan waktu untuk pasien bertanya pertanyaan dan berdiskusi
yang berhubungan
23. Libatkan keluarga atau orang yang berarti, jika diperlukan
39
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada penyakit sistem sensori ada sepuluh diagnosa yang sering muncul
yaitu gangguan persepsi sensori pendengran, gangguan persepsi sensori
penglihatan, nyeri, resiko cedera, resiko infeksi, defisit perawatan diri, ansietas,
interaksi sosial, citra tubuh, dan yang terakhir adalah kurangnya pengetahuan.
3.2 Saran
40