Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
LANDASAN TEORI
a. Berat material
Berat adalah suatu sifat yang dimiliki oleh setiap material,
kemampuan angkut dari alat angkut sangat dipengaruhi oleh berat
material tersebut. Pada umumnya setiap alat angkut memiliki batasan
kapasitas, volume tertentu, sehingga berat dari material perlu diketahui.
Berat material yang dimaksud di sini adalah berat total material
persatuan volume total.
b. Pengembangan dan penyusutan material
Pengembangan dan penyusutan material adalah perubahan
(penambahan atau pengurangan) volume material, apabila material
tersebut diganggu dari bentuk aslinya. Di alam, material didapati dalam
keadaan padat dan terkonsolidasi dengan baik, sehingga hanya sedikit
bagian - bagian kosong yang terisi udara di antara butir - butirnya.
Sehingga apabila material yang ada di alam tersebut dibongkar, maka
akan terjadi pengembangan volume (swell). Untuk menyatakan berapa
besarnya pengembangan volume tersebut dikenal dua istilah yaitu swell
factor dan percent factor.
Pengembangan volume suatu material perlu diketahui karena yang
diperhitungkan pada penggalian selalu didasarkan pada kondisi material
aslinya yang dinyatakan dalam bank volume atau volume insitu,
sedangkan material yang ditangani adalah material yang telah
mengalami pengembangan (loose volume).
Rumus untuk menghitung swell factor dan % swell berdasarkan
kerapatan (density) material adalah sebagai berikut :
RUMUS
3.1.4. Jalan Angkut, Kemiringan dan Jarak (Haul Road, Grade and
Distance)
Keadaan jalan, kemiringan dan jarak akan mempengaruhi daya
angkut dari alat - alat angkut yang dipakai. Bila jalan dalam kondisi baik,
kapasitas angkut dapat lebih besar dan alat - alat dapat bergerak lebih
cepat. Kemiringan dan jarak harus diukur dengan teliti, karena hal tersebut
akan menentukan waktu edar yang diperlukan untuk pengangkutan
material (cycle time). Kemiringan jalan, jarak dan kondisi jalan (lebar dan
kekuatannya) perlu direncanakan dengan baik sehingga pengangkutan
material dapat lebih maksimal dan mengurangi ongkos pengangkutan.
L=n.Wt+ n+1
Di mana :
L = Lebar jalan angkut minimum (meter)
N = Jumlah jalur jalan angkut
Wt = Lebar alat angkut total (meter)
Standby hours adalah waktu di mana alat siap dipakai (tidak rusak),
tetapi karena satu dan lain hal tidak dipergunakan ketika operasi
penambangan sedang berlangsung. Waktu standby hours adalah waktu
ketika hujan deras, ketika terjadi kabut dan adanya kerusakan pada
crusher.