Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ARTIKEL
Oleh :
Rani Mayasari
11.30.20029
ABSTRACT
The purpose of this research was to produce biscuits of sweet potato flour
and red bean flour. The benefits of research was to increase the diversification of
biscuits, as information and knowledge regarding the manufacture of biscuits
made from local, increase the diversification of food products from sweet potato
flour and red bean flour, as the utilization of sweet potato and beans for the
manufacture of biscuits while reducing the use of wheat flour.
The design of treatment on primary research consisted of the factors that
influence the comparison of sweet potato flour and red bean flour, with a set
amount of wheat flour (A), which consists of 5 (five) level: a1 (100%:0%:0%), a2
(30%:30%:40%), a3 (30%:40%:30%), a4 (30%:50%:20%) and a5
(30%:30%:40%.). The experimental randomized block design with 25 treatments
and 5 replications.
The Result of the research showed the best were seen from the
organoleptic response includes aroma, flavor, and texture of the most preferred is
a5 the ratio of flour biscuit wheat flour 30%: 60% sweet potato flour: 10% red
bean flour. Selected samples or biscuit products have a protein content of 4.81%,
carbohydrate content of 39.53% and water content of 1.72%.
1
Rani Mayasari( 11.30.20.029)
Kajian Karakteristik Biskuit yang Dipengaruhi Perbandingan Tepung Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)dan Tepung Kacang
Merah (Phaseolus vulgaris L.)
2
Rani Mayasari( 11.30.20.029)
Kajian Karakteristik Biskuit yang Dipengaruhi Perbandingan Tepung Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)dan Tepung Kacang
Merah (Phaseolus vulgaris L.)
3
Rani Mayasari( 11.30.20.029)
Kajian Karakteristik Biskuit yang Dipengaruhi Perbandingan Tepung Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)dan Tepung Kacang
Merah (Phaseolus vulgaris L.)
4
Rani Mayasari( 11.30.20.029)
Kajian Karakteristik Biskuit yang Dipengaruhi Perbandingan Tepung Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)dan Tepung Kacang
Merah (Phaseolus vulgaris L.)
5
Rani Mayasari( 11.30.20.029)
Kajian Karakteristik Biskuit yang Dipengaruhi Perbandingan Tepung Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)dan Tepung Kacang
Merah (Phaseolus vulgaris L.)
6
Rani Mayasari( 11.30.20.029)
Kajian Karakteristik Biskuit yang Dipengaruhi Perbandingan Tepung Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)dan Tepung Kacang
Merah (Phaseolus vulgaris L.)
7
Rani Mayasari( 11.30.20.029)
Kajian Karakteristik Biskuit yang Dipengaruhi Perbandingan Tepung Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)dan Tepung Kacang
Merah (Phaseolus vulgaris L.)
8
Rani Mayasari( 11.30.20.029)
Kajian Karakteristik Biskuit yang Dipengaruhi Perbandingan Tepung Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)dan Tepung Kacang
Merah (Phaseolus vulgaris L.)
9
Rani Mayasari( 11.30.20.029)
Kajian Karakteristik Biskuit yang Dipengaruhi Perbandingan Tepung Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)dan Tepung Kacang
Merah (Phaseolus vulgaris L.)
14.81% sedangkan kadar protein pada pada protein kacang merah adalah
tepung ubi jalar 0.5% serta tepung terigu metionin dan sistein dengan kandungan
8%. Menurut Hanastiti (2013) yang relative rendah yaitu 10,56 dan 8,48
menyatakan bahwa semakin sedikit mg/100 g (Salunkhe et al, 1985 dalam
proporsi tepung singkong terfermentasi Ekawati, 1999).
dan semakin banyaknya proporsi tepung Protein dalam bahan makanan
kacang merah maka kadar protein cake yang dikonsumsi manusia akan diserap
akan semakin meningkat. Menurut oleh usus halus dalam bentuk asam
Nuraidah (2013) diantara poduk nabati amino. Didalam tubuh manusia terjadi
lainnya, kacang-kacangan mempunyai siklus protein, artinya protein dipecah
kandungan protein relatif tinggi. Karena menjadi komponen-komponen yang
itu kacang-kacangan mempunyai peranan lebih kecil yaitu asam amino atau
cukup besar dalam pemenuhan protein peptide. Terjadi juga sintesis protein
dalam menu masyarakat. Kacang- baru dengan laju yang berbeda-beda
kacangan tinggi akan kandungan asam tergantung jenis dan keperluannya
amino lisin, namun rendah kandungan dalam tubuh. Waktu yang diperlukan
asam amino methionin dan triptofan. Hal untuk mengganti separuh dari jumlah
ini kebalikan dari komposisi asam amino kelompok protein tertentu dengan
protein biji-bijian. Asam amino pembatas protein baru (Winarno, 1993).
Produk Biskuit Terpilih
Produk terpilih ini didapatkan dari uji organoleptik, metode yang digunakan
adalah uji kesukaan dengan skala hedonik yang meliputi rasa, aroma, dan tekstur dari
biskuit. Nilai yang tertinggi adalah biskuit dengan perbandingan tepung ubi jalar dan
tepung kacang merah yang paling disukai oleh panelis. Hasil uji organoleptik dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 6. Hasil Uji Organoleptik Terhadap Perbandingan Tepung Ubi Jalar dan Tepung
Kacang Merah Terbaik
Nilai Rata-rata
Parameter
a1 a2 a3 a4 a5
Aroma 4.570 3.980 4.210 4.470 4.600
Rasa 5.160 3.910 4.000 4.200 4.230
Tekstur 5.320 4.780 4.750 4.820 4.850
Keterangan :
a1 = 100% tepung terigu : 0% tepung ubi jalar : 0% tepung kacang merah
a2 = 30% tepung terigu : 30% tepung ubi jalar : 40% tepung kacang merah
a3 = 30% tepung terigu : 40% tepung ubi jalar : 30% tepung kacang merah
a4 = 30% tepung terigu : 50% tepung ubi jalar : 20% tepung kacang merah
a5 = 30% tepung terigu : 60% tepung ubi jalar : 10% tepung kacang merah
10
Rani Mayasari( 11.30.20.029)
Kajian Karakteristik Biskuit yang Dipengaruhi Perbandingan Tepung Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)dan Tepung Kacang
Merah (Phaseolus vulgaris L.)
tertinggi yakni 4.56 dari sampel lainnya. flatulensi (sakiosa, rafinosa dan
Biskuit dengan 30% tepung terigu : 60% verbaskosa), serat pangan (selulosa,
tepung ubi jalar : 10% tepung kacang pektin, hemiselulosa, gum dan lignin
merah memiliki kadar protein sebesar (Palupi, dkk,. 2007).
4.81%. Karbohidrat dapat terjadi reaksi
Biskuit yang terpilih Maillard dan gelatinisasi saat proses
berdasarkan penilaian panelis kemudian pemasakan dan pemanggangan.
dianalisis kadar karbohidrat dengan Terjadinya reaksi Maillard dimana
menggunakan metode Luff Schoorl dan karbohidrat sederhana dan kompleks
kadar air metode gravimetri dapat menurunkan nilai gizi dalam produk-
dilihat tabel berikut : produk hasil pemanggangan. Terjadinya
Tabel 7. Hasil Analisis Kimia Terpilih gelatinisasi pati, akan meningkatkan
Terhadap Perbandingan Tepung Ubi Jalar nilai cernanya (Palupi, dkk,. 2007).
dan Tepung Kacang Merah Pada Biskuit Air merupakan komponen
Analisis Nilai Rata- utama dalam bahan makanan yang
rata sangat mempengaruhi tekstur, rupa
Kadar Karbohidrat 39.53% maupun citra rasa dalam makanan. Daya
Kadar Air 1.72% tahan bahan hasil olahan juga sangat
Karbohidrat merupakan sumber berkaitan dengan kandungan air karena
kalori utama bagi hampir seluruh hal tersebut sangat mempengaruhi
penduduk dunia, khususnya bagi perkembangan mikroorganisme dalam
penduduk Negara yang sedang produk olahan (Winarno, 1991).
berkembang. Karbohidrat juga Kandungan air dalam bahan
mempunyai peranan penting dalam makanan mempengaruhi daya tahan
menentukan karakteristik bahan bahan makanan terhadap serangan
makanan, misalnya warna, rasa, tekstur mikroba yang dinyatakan dengan aw,
dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, yaitu jumlah air bebas yang dapat
karbohidrat berguna untuk mencegah digunakan oleh mikroorganisma untuk
timbulnya ketosis, pemecahan protein pertumbuhannya (Winarno, 1991).
tubuh yang berlebihan, kehilangan Berdasarkan hasil analisis kadar
mineral dan berguna untuk membantu air pada sampel biskuit terpilih
metabolisme lemak dan protein diperoleh kadar air sebesar 1.72%,
(Winarno, 1991). kadar air yang dihasilkan memenuhi
persyaratan mutu biskuit menurut SNI
Berdasarkan hasil analisis nomor 2973:1992 maksimum 5%.
karbohidrat pada sampel biskuit terpilih Biskuit memiliki kadar air
diperoleh kadar karbohidrat sebesar rendah, hal tersebut terjadi pada proses
39.53%. Sumber karbohidrat berasal pembuatan biskuit dengan
dari tepung terigu, tepung ubi jalar, dan pemanggangan. Proses pemanggangan
tepung kacang merah. terjadi perpindahan panas dan
Ditinjau dari nilai gizinya, perpindahan masa secara simultan.
karbohidrat dalam bahan pangan Perpindahan panas terjadi dari sumber
dikelompokan menjadi karbohidrat yang pemanas kemedia pemanas (permukaan
dapat dicerna yakni, monosakarida panas dan udara panas) ke bahan yang
(glukosa, fruktosa, galaktosa), dipanggang. Perpindahan massa terjadi
disakarida (sukrosa, maltose, laktosa) adalah pergerakan air dari bahan ke
serta pati. Karbohidrat yang tidak dapat udara dalam bentuk uap (Muchtadi,
dicerna yakni, oligosakarida penyebab 2013). Nilai kadar air yang dikehendaki
11
Rani Mayasari( 11.30.20.029)
Kajian Karakteristik Biskuit yang Dipengaruhi Perbandingan Tepung Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)dan Tepung Kacang
Merah (Phaseolus vulgaris L.)
pada biskuit ditentukan dua faktor. Nilai terhadap biskuit tepung ubi jalar dan
kadar air yang terlalu rendah tepung kacang merah.
menyebabkan biskuit akan memiliki 2. Perlu dilakukan penelitian mengenai
rasa gosong dan warnanya akan terlalu penyimpanan biskuit untuk
gelap, jika terlalu tinggi maka mengetahui masa simpan produk.
strukturnya tidak akan menjadi renyah, 3. Perlu dilakukan penelitian lebih
dapat mengalami patah (cheking) dan lanjut mengenai uji fisik terhadap
perubahan flavor selama penyimpanan biskuit tepung ubi jalar dan tepung
akan terjadi lebih cepat (Manley, 2000). kacang merah.
4. Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut mengenai uji reologi terhadap
KESIMPULAN DAN SARAN biskuit tepung ubi jalar dan tepung
kacang merah.
Kesimpulan
bih dik
Berdasarkan hasil penelitian, DAFTAR PUSTAKA
dapat diambil kesimpulan sebagai
berikuit : Aditya. 2015. Umbi-umbian Bisa
1. Hasil penelitian pendahuluan, Jadi Alternatif Tepung
menunjukan suhu dan lama Gandum.
pemanggangan biskuit terpilih http://agro.kemenperin.go.id/2382
adalah suhu 150oC dan lama -Umbi-umbian-Bisa-Jadi-
pemanggangan 25 menit. Alternatif-Tepung-Gandum.
2. Perbandingan tepung ubi jalar dan Accessed 2015/05/28.
tepung kacang merah Agbo, A.O dan Okoye, J.I,. 2008.
berpengaruh terhadap aroma, Chemical Composition and
rasa, tekstur dan kadar protein Functional Properties of Kidney
biskuit. Bean/Wheat Flour Blends.
3. Hasil analisis terhadap respon Continental Journal Food Science
organoleptik yang terbaik yang and Technology 2: 27 - 32, 2008
dilihat dari aroma, rasa, dan
tekstur yang paling disukai yaitu Aini, N. 2002. Penganekaragaman
biskuit a5 dengan perbandingan Pengolahan Ubi Jalar Untuk
tepung 30% tepung terigu : 60% Pengembangan Industri Rumah
tepung ubi jalar : 10% tepung Tangga dan Masyarakat
kacang merah. Sampel atau Pedesaan. [Jurnal] Pembangunan
produk biskuit terpilih memiliki Pedesaan Vol. II No. 3.
kadar protein 4.81%, kadar
AOAC. 2003. Official Methods of
karbohidrat 39.53% dan kadar air
Analysis of The Association of
1.72%.
Official Analytical Chemist.
Saran Washington DC
Dari evaluasi yang telah Apriliyanti, T . 2010. Kajian Sifat
dilakukan, ada beberapa saran yang perlu Fisikokimia Dan Sensori
diperhatikan, antara lain: Tepung Ubi Jalar Ungu dengan
1. Perlu dilakukan penelitian lebih
Variasi Proses Pengeringan.
lanjut mengenai uji proksimat
[Skripsi] Fakultas Pertanian
12
Rani Mayasari( 11.30.20.029)
Kajian Karakteristik Biskuit yang Dipengaruhi Perbandingan Tepung Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)dan Tepung Kacang
Merah (Phaseolus vulgaris L.)
Bradbury, J.H, and W.D. Holloway,. Fatimah, P.S,. Nasution, E,. dan
(1998). Chemistry of Tropical Aritonang, E.Y. 2015. Uji
Root Crops Significance for Daya Terima Dan Nilai Gizi
Nutrion and Agriculture in the Biskuit Yang Dimodifikasi
Pasific. ACIAR Monograph Dengan Tepung Kacang Merah.
Series No.6. Canberra. [Artikel] Departemen Gizi
Kesehatan Masyarakat Fakultas
deMan, J. M,. 1997. Kimia Makanan. Kesehatan Masyarakat USU.
ITB. Bandung. Medan
Departemen Pertanian dan Tanaman Fellows, P. J. 1990. Food Processing
Pangan Provinsi Jawa Barat. Technology Principles and
2015. Produksi Ubi Jalar Practice. Ellis Horwood. New
Menurut Kabupaten dan Kota York. London
Tahun 2009-2013 di Jawa
Gaspersz, V. 1995. Teknik Analisis
Barat.
Dalam Penelitian Percobaan.
http://diperta.jabarprov.go.id/inde
Tarsito. Bandung.
13
Rani Mayasari( 11.30.20.029)
Kajian Karakteristik Biskuit yang Dipengaruhi Perbandingan Tepung Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)dan Tepung Kacang
Merah (Phaseolus vulgaris L.)
14
Rani Mayasari( 11.30.20.029)
Kajian Karakteristik Biskuit yang Dipengaruhi Perbandingan Tepung Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)dan Tepung Kacang
Merah (Phaseolus vulgaris L.)
15
Rani Mayasari( 11.30.20.029)
Kajian Karakteristik Biskuit yang Dipengaruhi Perbandingan Tepung Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)dan Tepung Kacang
Merah (Phaseolus vulgaris L.)
16