Вы находитесь на странице: 1из 14

D.

Pengertian Air teh


Komponen aktif yang terkandung dalam teh, baik yang volatile maupun yang nonvolatile
antara lain sebagai berikut.
1. polyphenols (10_25%)
2. methylxanthines
3. asam amino
4. peptida
5. komponen organik lain
6. tannic acids (9_20%)
7. vitamin C (150_250 mg%)
8. vitamin E (25_70 mg%)
9. vitamin K (300_500 IU/g)

10. ß-carotene (13_20%)


11. kalium (1795 mg%)
12. magnesium (192 mg%)
13. mangan (300_600 ug/ml)
14. fluor (0,1_4,2 mg/L)
15. zinc (5,4 mg%)
16. selenium (1,0_1,8 ppm%)
17. copper (0,01 mg%)
18. iron (33 mg%)
19. calcium (7 mg%)
20. caffein (45_50 mg%)
(diolah dari berbagai sumber)
Polyphenols
Teh sebagian besar mengandung ikatan biokimia yang disebut polyphenols, termasuk
di dalamnya flavonoid. Flavonoid merupakan suatu kelompok antioksidan yang secara
alamiah ada pada sayur-sayuran, buah-buahan, dan minuman seperti teh dan anggur.
Pada tanaman, flavonoids memberikan perlindungan terhadap adanya stress
lingkungan, sinar ultra violet, serangga, jamur, virus, dan bakteri, di samping sebagai
pengendali hormon dan enzyme inhibitor.
Ternyata teh cukup banyak mengandung mineral, baik makro maupun mikro yang
banyak berperan dalam fungsi pembentukan enzim di dalam tubuh sebagai enzim antioksidan
dan lainnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa teh merupakan sumber mineral yang
menyehatkan.
Pertambahan tinggi tanaman pada kacang hiaju ini di karena air cucian beras mempunyai
kandungan karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat bisa jadi perantara terbentuknya hormon
auksin dan giberelin. Dua jenis bahan yang banyak digunakan dalam zat perangsang tumbuh
(ZPT) buatan. Hormon auksin tersebut kemudian dimanfaatkan untuk merangsang
pertumbuhan pucuk dan kemunculan tunas baru seperti pertambahan jumlah daun
sedangkan giberelin berguna untuk merangsang pertumbuhan Akar

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolonganNya saya dapat menyelesaiakan karya ilmiah yang berjudul ‘Pengaruh
Penyiraman Jenis Media Air Yang Berbeda’. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang
saya alami dalam proses pengerjaannya, tapi saya berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Tak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing yang telah membantu
saya dalam mengerjakan karya ilmiah ini. saya juga mengucapkan terimakasih kepada teman-
teman SMAN 1 Kelumpang Hilir yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun
tidak langsung dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Tentunya ada hal-hal yang ingin saya berikan kepada masyarakat dari hasil karya ilmiah ini.
Karena itu saya berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi
kita bersama.
Pada bagian akhir, saya akan mengulas tentang berbagai masukan dan pendapat dari orang-
orang yang ahli di bidangnya, karena itu saya harapkan hal ini juga dapat berguna bagi kita
bersama.
Semoga karya ilmiah yang saya buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih
baik lagi.

Batu Ampar, November 2012

Penulis

DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………………
……..1
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………..………………..……
……….2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah…………………….………………………..3
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………….…………..5
1.3
Tujuan……………………………………………………………………………………….5
1.4 Hipotesis………………………………………………………………………..……….5
BAB II KAJIAN
TEORI………………………………………………………..……………..……..6
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan………………………….…………………………………………9
3.2 Cara Kerja………………………………………………………………………………..10
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian……………………………………..10
3.4
Variabel…………………………………………………………………………………………
10
3.5 Metode Pengumpulan Data…………………………………………….10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan…………………………………………………………………11
4.2 Pembahasan……………………………………………………………………………..19
BAB V
KESIMPULAN…………………………………………………………………………………
.…20
PENUTUP………………………………………………………………………………………
………………………..21
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………………………
…….22

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Jumlah penduduk yang semakin bertambah menuntut tersedianya bahan pangan yang dapat
memenuhi kebutuhan penduduk untuk kelangsungan hidupnya. Salah satu bahan pangan
yang menjadi kebutuhan penduduk adalah sayuran. Sayuran menjadi penting dalam
kebutuhan pangan penduduk karena menjadi salah satu penyedia gizi berupa serat, vitamin,
dan lain-lainnya yang dibutuhkan oleh manusia. Salah satunya pada tanaman cabai yang
terkandung beberapa vitamin seperti C, B1, B2, kalsium (Ca), Fosfor (P), dan senyawa alkali
seperti capsaicin yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan sayuran yang lainnya (Priastuti,
2011).
Meningkatnya harga cabai dimasyarakat sangat bergejolak, tetapi masyarakat tetap
mengonsumsinya. Karena, cabai sangat penting didalam apa yang akan kita makan, seperti
menambah selera makan.
Cabai adalah produk holtikultural sayuran yang digolongkan ke dalam tiga kelompok yaitu;
Cabai Besar, Cabai Kecil, dan Cabai Hias. Diantara ketiga jenis cabai tersebut, cabai besar
merupakan jenis yang paling banyak diperdagangkan dalam masyarakat. Cabai besar terdiri
dari cabai merah besar dan cabai merah keriting.cabai merah besar memiliki kulit permukaan
yang lebih halus dibandingkan cabai merah keriting, sedangkan cabai merah keriting
memiliki rasa yang lebih pedas dibandingkan dengan cabai merah besar.
Tomat (Lycopersium esculentum) adalah sejenis sayuran buah musiman yang dapat ditanam
didataran rendah ataupun dataran tinggi. Di Indonesia pengembangan budidaya tanaman
tomat mendapat prioritas perhatian sejak tahun 1961, secara statistik potensi pasar buah tomat
diproyeksikan mengalami peningkatan permintaan sayuran rata-rata pertahun sekitar 3,6 % -
4 % dalam periode 1988-2010. Dibalik warnanya yang merah, buah tomat banyak
mengandung zat gizi, salah satunya adalah vitamin C. Kandungan vitamin C dalam 100 gr
buah tomat masak yaitu 40 mg. Buah tomat mempunyai daya simpan yang tidak dapat
bertahan lama, lebih dari 3 hari akan busuk, selain itu bila mutunya sudah tidak bagus atau
tidak segar harga buah tomat juga akan murah. Bukan hanya sebagai buah yang memiliki rasa
manis, tomat juga dapat dijadikan sebagai “jus, masker, ataupun sebagai bumbu masakan”.
Banyaknya kegunaan tomat, tomat pun dapat merauk penghasilan para petani.
Terong disebut juga “Solanium Melongena L“. Terong adalah jenis sayuran yang dapat
diolah menjadi berbagai jenis masakan ataupun dapat dikonsumsi sebagai obat misalnya
seperti : Menghambat kerusakan pembuluh darah, Mengatasi epileps, Mengobati sakit
pinggang, Mengatasi Kanker dan Sebagai Kontrasepsi. Tanaman terong ini sangatlah mudah
dikelola di lahan-lahan pertanian.

Sumber utama tumbuhan tetap bisa tumbuh yaitu dengan menggunakan media air. Air sangat
berperan penting didalam proses pertumbuhan. Misalnya Air cucian beras, Air teh, dll. Air
cucian beras sangatlah mudah dicari Karena hamper setiap hari kita memasak nasi, dari itulah
kita bias mengambil air cucian beras itu sebagai bahan utama bagi pertumbuhan. Adapun
dengan air teh, kita bias membelinya ataupun bekas dari kita minum teh. Kita dapat
memanfaatkannya sebagai media penyiraman.

Macam-macam air sangat berpengaruh bagi semua tumbuhan. Banyak mcam-macam


kandungan zat-zat yang tersimpan didalam beberapa jenis air. Maka dari itu, kita bisa
memanfaatkan media air sebagai penyiraman tumbuhan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dan penelitian ini yaitu :
Adakah pengaruh penyiraman jenis air yang berbeda terhadap tanaman cabai dan tanaman
pendamping yaitu tomat dan terong ?
1.3 Tujuan
A. Untuk mengetahui pengaruh jenis air yang berbeda terhadap tumbuhan cabai, tomat, dan
terung.
B. Untuk membandingkan macam-macam tanaman yang akan diamati.

1.4 Hipotesis
Ada pengaruh jenis media air yang digunakan dalam penelitian. Perbandingan jenis tanaman
juga berbeda dalam pertumbuhan masing-masing tanaman.

BAB II
KAJIAN TEORI

A. PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


PERTUMBUHAN
Adalah proses kenaikan volume yang bersifat irreversible (tidak kembali keadaan semula),
terjadi karena pertambahan jumlah sel akibat adanya pembelahan sel secara mitosis dan
pembesaran sel karena adanya penambahan substansi.
PERKEMBANGAN
Adalah proses menuju pada kedewasaan yang ditandai dengan terspesialisasinya sel ke
struktur dan fungsi tertentu.

Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu:


1. Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio,
bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.
Embrio memiliki 3 bagian penting :
a. tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
b. akar embrionik yaitu calon akar
c. kotiledon yaitu cadangan makanan
2. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus.
Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan
membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan meliputi:


1. Faktor luar
a. Makanan: Makanan adalah sumber energy dan sumber materi untuk menyintesis
berbagai komponen sel.
b. Air: Air berfungsi untuk fotosintesis, mengaktifkan reaksi enzimatik, menjaga
kelembaban, dan membantu perkecambahan biji.
c. Suhu: Tumbuhan membutuhkan suhu tertentu untuk tumbuh dab berkembang
d. Kelembaban: Tanah dan udara yang lembab berpengaruh baik terhadap pertumbuhan
e. Cahaya: Tumbuhan membutuhkan cahaya. Banyak cahaya yang dibutuhkan berbeda di
setiap tumbuhan
2. Faktor dalam:
a. Gen: Terkandung faktor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada keturunannya,
berfungsi mengantur reaksi kimia di dalam sel(missal sintesa protein).
b. Hormon: Auksin, sitokinin, giberlin, asam traumalin, Kalin

B. AKIBAT KEKURANGAN SETIAP UNSUR MINERAL PADA TUMBUHAN

Akibatnya antara lain yaitu :


1. Gejala nitrogen (nitrogen)
2. Daun berubah menjadi kuning (chlorosis)
3. Fosfor (phosphorus) kehilangan daun pada pertumbuhan awal
4. Belerang (sulfur) bermasalah dengan pertumbuhan)
5. Tanaman berubah menjadi kuning
6. Potassium (potassium) ujung daun dan sisi (tepi) daun berwarna kuning
7. Mangan (manganese) Jaringan urat antara daun akan mati
8. Seng (zinc) urat daun akan berwarna kekuningan
9. Pertumbuhan batang dan daun yang tidak sempurna
10. Kalsium ( calcium) bagian-bagian tanaman tumbuh tidak sempurnas
11. Magnesium (magnesium) chlorosis
12. Warna memudar
13. Daun rontok
14. Besi (iron) daun berubah menjadi kuning
15. Tembaga (copper) pertumbuhan yang tidak sempurna
16. Cepat layu
17. Daun mengisut
18. Pertumbuhan yang terhambat
19. Boron (boron) daun muda tampak menutup
20. Molybdenum (molybdenum) bintik kuning pada urat daun
21. Vanadium (vanadium) pertumbuhan terhambat

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


Alat : Bahan :
1. 9 buah kolibek 1. Biji Cabai, Tomat, dan Terong
2. Penggaris/alat tulis 2. Air kulah
3. Gelas (untuk menyiram /ml) 3. Air cucian beras
4. Saringan 4. Air teh
5. - 5. Tanah + pupuk kandang (Humas)

3.2 Cara Kerja


1. siapkan 9 buah polibag ukuran sedang.
2. masing-masing polibag, isi dengan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk kandang
(humus).
3. siram masing-masing polibag yang sudah tercampur (humas).
4. masukkan 10 biji tanaman , pada masing-masing tanaman yang sudah tersedia.
a. pot A1 tanaman cabai dengan air biasa
b. pot B1 tanaman cabai dengan air cucian beras
c. pot C1 tanaman cabai dengan air teh
d. pot A2 tanaman tomat dengan air biasa
e. pot B2 tanaman tomat dengan air cucian beras
f. pot C2 tanaman tomat dengan ait teh
g. pot A3 tanaman terong dengan air biasa
h. pot B3 tanaman terong dengan air cucian beras
i. pot C3 tanaman terong dengan air teh

5. siram tanaman setiap hari sekali pada sore hari dengan ukuran air 20ml/1gelas biasa.
6. amati apa yang terjadi, pengamatan dilakukan setiap seminggu 2kali pada hari rabu dan
sabtu.
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu : 10 Oktober 2012


Tempat : Rumah Lathifah Fauzi, Batu Ampar Pondok 1

3.4 Variabel

Variabel Bebas : banyak sedikitnya media air pada penamanan biji cabai, tomat, dan
terong.
Variable Terikat : pertumbuhan batang dan daun yang idikantor tinggi batang, luas daun,
diameter, dan banyak tanaman.

3.5 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dilakukan dengan eksperimen/percobaan

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Setelah dicatat dan diamati berikut hasil pengamatan:
Hari ke-1
Indikator/media Tanaman cabai Tanaman terong Tanaman tomat
Tinggi luas Banyak daun Diameter Tinggi Luas Banyak daun diameter
Tinggi luas Banyak daun diameter
A.Biasa - - - - - - - - - - - -
A.Beras - - - - - - - - - - - -
A.Teh - - - - - - - - - - - -
Keterangan : Belum ada yang tumbuh.

Hari ke-2
Indikator/media Tanaman cabai Tanaman terong Tanaman tomat
Tinggi luas Banyak daun Diameter Tinggi Luas Banyak daun diameter
Tinggi luas Banyak daun diameter
A.Biasa 1,2 0,3 @2 0,1 1,4 0,2 @2 0,1 3,5 0,76 @2 0,2
A.Beras 1,8 0,35 @2 0,1 1,5 0,3 @2 0,1 5,1 0,96 @2/4 0,2
A.Teh 2,2 0,42 @2/4 0,1 2,2 0,4 @2/4 0,1 4,8 0,8 @2 0,2
Keterangan : tanaman mulai tumbuh, perbedaan tinggi tanaman sudah mulai terlihat.

Hari ke-3
Indikator/media Tanaman cabai Tanaman terong Tanaman tomat
Tinggi luas Banyak daun Diameter Tinggi luas Banyak daun diameter
Tinggi luas Banyak daun diameter
A.Biasa 2,4 0,64 @2 0,1 3,4 1,9 @2 0,1 4,2 1,14 @4 0,2
A.Beras 3,5 1,2 @2 0,1 3,2 1,2 @2 0,1 6,2 1,54 @4 0,2
A.Teh 2,8 0,9 @2 0,1 2,4 0,9 @2 0,1 5,8 1,54 @4 0.2
Keterangan : daun mulai tumbuh baru pada tanaman tomat, daun gelombang tanaman tomat
sudah terlihat.

Hari ke-4
Indikator/media Tanaman cabai Tanaman terong Tanaman tomat
Tinggi luas Banyak daun Diameter Tinggi luas Banyak daun diameter
Tinggi luas Banyak daun diameter
A.Biasa 3,6 4,94 @4 0,1 5,2 3,68 @4 0,2 6,2 2,53 @4 0,3
A.Beras 5 4,75 @4 0,1 4,5 4,56 @4 0,2 9,8 4 @5/4 0,3
A.Teh 5,2 5,22 @4/2 0,1 5,2 3,74 @4 0.2 9,1 3,52 25/6 0,3
Keterangan : beberapa daun mati, dikarenakan dimakan siput/kakiribu (hama tanaman).
Banyak tanaman pada masing-masing pot yaitu; 1. Pot A1 = 9 2. Pot B1=10 3. Pot C1=15 4.
Pot A2=8 5. Pot B2=7 6.Pot B2=8 7.Pot C1=6 8.Pot C2=2 9.PotC3=7

12
Hari ke-5
Indikator/media Tanaman cabai Tanaman terong Tanaman tomat
Tinggi Luas Banyak daun Diameter Tinggi Luas Banyak daun diameter
Tinggi luas Banyak daun Diameter
A.Biasa 4,7 5,4 @5 0,1 5,9 8,84 @4 0,2 7,2 6,5 @4 0,3
A.Beras 6 4,48 @6/5 0,1 5,5 5 @4 0,2 11,6 10,5 @5 0,4
A.Teh 5,8 4,16 @5 0,1 5,9 3,6 @4 0,2 10,9 9,5 @6 0,4
Keterangan : Pada tumbuhan pada Pot A2, beberapa tanaman terong mati. Dari jumlah 8
tanaman menjadi 4 tanaman yang tersisa. Banyak tanaman pada masing-masing pot yaitu; 1.
Pot A1 = 7 2. Pot B1=10 3. Pot C1=14 4. Pot A2=4 5. Pot B2=7 6.Pot B2=8 7.Pot C1=6
8.Pot C2=2 9.PotC3=8

Hari ke-6
Indikator/media Tanaman cabai Tanaman terong Tanaman tomat
Tinggi luas Banyak daun Diameter Tinggi Luas Banyak daun diameter
Tinggi luas Banyak daun diameter
A.Biasa 6 20 @6 0,2 7,5 8,75 @6 0,4 8,4 10,8 @6 0,5
A.Beras 9 15,4 @5/7 0,2 7,5 10,9 @4/6 0,4 15,5 18 @6/7 0,7
A.Teh 8,7 15 @6 0,2 7 10,1 @5 0,4 14,5 17,5 @7 0,7

Keterangan: banyak tanaman pada masing-masing tanaman yang berturunnya jumlah


tanaman yang ada di masing-masing pot. Pada tanaman A2 satu tanaman layu, pada pot
C1 berkurang 3 tanaman tomat, pot B2 berkurang 1 tanaman terong, dan pot A1 berkurang 5
tanaman cabai.
Banyak tanaman pada masing-masing pot yaitu; 1. Pot A1 = 2 2. Pot B1=10 3. Pot C1=14
4. Pot A2=3 5. Pot B2=7 6.Pot B2=7 7.Pot C1=3 8.Pot C2=2 9.PotC3=8

13
Hari ke-7
Indikator/media Tanaman cabai Tanaman terong Tanaman tomat
Tinggi luas Banyak daun Diameter Tinggi Luas Banyak daun diameter
Tinggi luas Banyak daun diameter
A.Biasa 8,7 28,6 @6/8 0,4 9,5 25,4 @4/7 0,5 10,6 15,2 @4/7 0,6
A.Beras 12,3 23,4 @6/8 0,4 9 14,4 @5/7 0,4 19,5 33,2 @8/9 1
A.Teh 11,8 23,6 @6/7 0,4 9,5 18 @6/7 0,5 19,8 29,4 @8/9 1,2

Keterangan : pada tanaman pot A2 tanaman cabai mengalami tumbuhan menjadi layu,
Hingga tersisa 2 tanaman. Pada pot B2 dan C1 mengalami kematian satu jenis tumbuhannya.
Banyak tanaman pada masing-masing pot yaitu; 1. Pot A1 = 2 2. Pot B1=10 3. Pot
C1=14 4. Pot A2=2 5. Pot B2=7 6.Pot B2=6 7.Pot C1=2 8.Pot C2=2 9.PotC3=7

Hari ke-8
Indikator/ media Tanaman cabai Tanaman terong Tanaman tomat
Tinggi luas Banyak daun Diameter Tinggi Luas Banyak daun diameter
Tinggi luas Banyak daun diameter
A.Biasa 12,3 35,2 @7/8 0,9 9,8 45 @6/8 1,2 12,5 33 @7 1,1
A.Beras 16,5 33,7 @6/10 0.9 10 23,1 @7/8 1,2 22,3 32,6 @9 1,6
A.Teh 15 30 @8 0,9 11 34,2 @7 1,2 23,8 31,2 @10 1,8

Keterangan : pertumbuhan tinggi tanaman semakin drastis.


Banyak tanaman pada masing-masing pot yaitu; 1. Pot A1 = 2 2. Pot B1=9 3. Pot C1=13 4.
Pot A2=3 5. Pot B2=7 6.Pot B2=7 7.Pot C1=2 8.Pot C2=2 9.PotC3=7
14
Hari ke-9
Indikator/ media Tanaman cabai Tanaman terong Tanaman tomat
Tinggi luas Banyak daun Diameter Tinggi Luas Banyak daun diameter
Tinggi luas Banyak daun diameter
A.Biasa 15,5 58 @8/10 1,3 11,5 68,4 @6/8 1,3 13,5 18,6 @5/7 1,4
A.Beras 19 48,6 @10 1,1 13,5 25,3 @7/8 1,2 23 37,6 @7/9 1,9
A.Teh 18,6 44,2 @9/10 1 12, 2 44,4 @6/7 1,2 27 40,2 @9/11 2

Keterangan : tinggi tanaman dan luas daun meningkat.


Banyak tanaman pada masing-masing pot yaitu; 1. Pot A1 = 2 2. Pot B1=9 3. Pot C1=13 4.
Pot A2=3 5. Pot B2=7 6.Pot B2=7 7.Pot C1=2 8.Pot C2=2 9.PotC3=7

Hari ke-10
Indikator/ media Tanaman cabai Tanaman terong Tanaman tomat
Tinggi Luas Banyak daun Diameter Tinggi Luas Banyak daun diameter
Tinggi luas Banyak daun diameter
A.Biasa 23 100 @14 1,6 15 137 @7/10 1,8 16,5 31,8 @6/8 1,5
A.Beras 26 70,4 @15 1,4 16,5 52,8 @5/7 1,4 32 43,5 @11 1,7
A.Teh 26 67,8 @14 1,6 14,5 84 @5/7 1,5 38,5 93,6 @13 2,0

Keterangan : diameter batang semakin membesar.


Banyak tanaman pada masing-masing pot yaitu;1. Pot A1 = 2 2. Pot B1=9 3. Pot C1=14 4.
Pot A2=3 5. Pot B2=7 6.Pot B2=7 7.Pot C1=3 8.Pot C2=2 9.PotC3=6

15

Hari ke-11

Indikator/media Tanaman cabai Tanaman terong Tanaman tomat


Tinggi Luas Banyak daun Diameter Tinggi luas Banyak daun diameter
Tinggi luas Banyak daun diameter
A.Biasa 24,2 120 @15 1,8 16 160 @11/8 2,2 17,6 32 @6/9 2,2
A.Beras 29 84,9 @14 1,7 17 58,8 @6/7 1,6 38 98,1 @11 2,1
A.Teh 35 74,7 @16 1,9 15 97,7 @5/7 1,8 40,5 96,4 @13 2,2

Keterangan : tinggi tanaman semakin tinggi dan daun tanaman semakin lebar.
Banyak tanaman pada masing-masing pot yaitu; 1. Pot A1 = 2 2. Pot B1=9 3. Pot C1=14
4. Pot A2=3 5. Pot B2=7 6.Pot B2=7 7.Pot C1=3 8.Pot C2=2 9.PotC3=6
Hari ke-12
Indikator/ media Tanaman cabai Tanaman terong Tanaman tomat
Tinggi Luas Banyak daun Diameter Tinggi luas Banyak daun diameter
Tinggi luas Banyak daun diameter
A.Biasa 29,5 180 @27 2,1 19 201 @7/10 2,5 23 45,1 @5/7 2,3
A.Beras 37,4 101 @14 1,8 18 89,2 @8/12 1,7 40 125 @7/9 2,2
A.Teh 32,6 87,7 @17 2 16 119 @5/6 1,9 48,4 179 @14 2,5

Keterangan : Pada pot A1 yang ada pasa tanaman cabai tumbuh daun-daun pada tangk hai
daun.
Banyak tanaman pada masing-masing pot yaitu; 1. Pot A1 = 2 2. Pot B1=9 3. Pot C1=14
4. Pot A2=3 5. Pot B2=7 6.Pot B2=7 7.Pot C1=3 8.Pot C2=2 9.PotC3=6
16

Hari ke-13
Indikator/ media Tanaman cabai Tanaman terong Tanaman tomat
Tinggi Luas Banyak daun Diameter Tinggi luas Banyak daun diameter
Tinggi luas Banyak daun diameter
A.Biasa 35 224 @37 2,5 23,5 260 @7/12 2,8 30 77,2 @8/10 2,3
A.Beras 35,5 113 @26 1,8 20 106 @6/7 1,8 44,5 125 @12 2,3
A.Teh 34,5 89,6 @16 2,2 17,5 110 @6/9 1,9 60 196 @15 2,8

Keterangan : Daun cabai keripu.


Banyak tanaman pada masing-masing pot yaitu; 1. Pot A1 = 2 2. Pot B1=9 3. Pot C1=14
4. Pot A2=3 5. Pot B2=7 6.Pot B2=7 7.Pot C1=3 8.Pot C2=2 9.PotC3=6

Hari ke-14
Indikator/media Tanaman cabai Tanaman terong Tanaman tomat
Tinggi Luas Banyak daun Diameter Tinggi luas Banyak daun diameter
Tinggi luas Banyak daun diameter
A.Biasa 43 225 @42 2,3 29,5 316 @12 2,8 40 78,8 @12 2,4
A.Beras 55 100 @18 2,2 22 121 @8 1,7 56 131 @14 2,3
A.Teh 40 85,4 @12 1,7 19,2 122 @9 2,1 73 124 @17 2,9

Keterangan : Daun me ngering dan layu. Pada pot A1, B1, C1 daun layu, sedangkan pada
pot A2, B2, C2 daun menguning di ujung daun dan pada pot A3 daun mengalami pengaruh
keriput pada tanaman.
Banyak tanaman pada masing-masing pot yaitu; 1. Pot A1 = 2 2. Pot B1=9 3. Pot C1=14
4. Pot A2=3 5. Pot B2=7 6.Pot B2=7 7.Pot C1=3 8.Pot C2=2 9.Pot C3=6
17

Hari ke-15
Indikator/media Tanaman cabai Tanaman terong Tanaman tomat
Tinggi Luas Banyak daun Diameter Tinggi Luas Banyak daun diameter
Tinggi luas Banyak daun diameter
A.Biasa 49 230 @55 2,3 35 325 @16 3,0 46 123 @13 2,0
A.Beras 60 124 @43 2,1 24 127 @8/7 2,0 58,5 177 @15 2,2
A.Teh 40,3 111 @43 2,0 21,5 135 @10/7 1,9 80 250 @20 2,6

Keterangan : semua tanaman banyak yang layu, tanaman cabai semakin banyak
menumbuhkan daunnya.
Banyak tanaman pada masing-masing pot yaitu; 1. Pot A1 = 2 2. Pot B1=9 3. Pot C1=14
4. Pot A2=3 5. Pot B2=7 6.Pot B2=7 7.Pot C1=3 8.Pot C2=2 9.PotC3=6

Hari ke-16
Indikator/media Tanaman cabai Tanaman terong Tanaman tomat
Tinggi Luas Banyak daun Diameter Tinggi Luas Banyak daun diameter
Tinggi luas Banyak daun diameter
A.Biasa 58 252 @43 3,0 38 326 @23 4,4 49 174 @16 2,3
A.Beras 72 151 @35 2,2 26 141 @6/9 2,1 65 183 @20 2,3
A.Teh 42 111 @53 2,2 22 142 @7/11 1,9 96 276 @22 3,9

Keterangan : Pot A1 daun semakin melebar, Pot A2 penambahan tinggi batang tanaman,
Pot A3 daun tumbuh banyak pada tangkai daun, Pot B1 diameter semakin besar, dan pada Pot
C1 daun paling ujung Mati.
Banyak tanaman pada masing-masing pot yaitu; 1. Pot A1 = 2 2. Pot B1=9 3. Pot C1=14
4. Pot A2=3 5. Pot B2=7 6.Pot B2=7 7.Pot C1=3 8.Pot C2=2 9.PotC3=6

18
4.2 PEMBAHASAN
Pertumbuhan tanaman cabai, terung, dan tomat pada masing-masing pot sangat berbeda. Dari
jenis tinggi tanaman, lebar daun, diameter daun, dan jumlah daun yang di hasilkan pada
masing-masing tanaman sangat berbeda. Perbandingan rata-rata tanaman pada media air yang
berbeda yaitu :
• Media Air Biasa : -Tinggi = 17,38 (16 kali Pengamatan)
-Luas = 83,9 (16 kali Pengamatan)
-Diameter = 1,9 (16 kali Pengamatan)
• Media Air Beras : -Tinggi = 21,5 (16 kali Pengamatan)
-Luas = 55,9 (16 kali Pengamatan)
-Diameter = 1,2 (16 kali Pengamatan)
• Media Air Teh : -Tinggi = 24,5 (16 kali Pengamatan)
-Luas = 63,2 (16 kali Pengamatan)
-Diameter = 1,2 (16 kali Pengamatan)
Kandungan Air yang ada pada masing-masing jenis Air sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman. Hal ini dikarenakan adanya factor eksternal dan Internal. Jadi
perbandingan dari ketiga jenis Air. Air the lah yang sangat bagus di gunakan sebagai
penhyiraman yang begitu handal untuk pertumbuhan jenis tanaman yang berbeda.

19
BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data yang telah saya uraikan dalam penelitian ini. ternyata
hipotesis dengan penelitian yang saya lakukan sama. Adanya pengaruh jenis air yang berbeda
terhadap pertumbuhan tanaman, Seperti ketiga tanaman yang saya teliti. Jadi, kesimpulan
yang saya ambil dari penelitian ini adalah adanya pengaruh jenis air yang berbeda, karena
adanya faktor internal seperti adanyanya berbagai macam kandungan yang ada didalam jenis
air yang berbeda yang dapat menyuburkan tanaman. Contohnya pada Air kencing kandungan
yang sangat berguna yaitu adanya protein.

20
PENUTUP
Demikian atas karya ilmiah yang saya buat. Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa. Terimakasih saya ucapkan kepada guru pembimbing saya yang telah membimbing
saya dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Atas segala kekeliuran dalam perangkaian kata dan kata-kata yang saya tulis, saya mohon
maaf. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Saran dan Kritik saya nantikan.

Вам также может понравиться