Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Anatomi Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian struktur tubuh dalam makhluk hidup.
Andrologi Ilmu yang mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi pria
Biologi
Ilmu yang mempelajari tentang kajian biologi pada tingkat molekul
molekuler
Ilmu yang mempelajari tentang penggunaan penerapan proses biologi secara terpadu yang
Bioteknologi meliputi proses biokimia, mikrobiologi, rekayasa kimia untuk bahan pangan dan peningkatan
kesejahteraan manusia.
Dendrologi ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya, seperti liana
Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
Ekologi
lingkungan
Embriologi Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio
Ilmu yang mempelajari tentang perubahan struktur tubuh makhluk hidup secara perlahan-
Evolusi
lahan dalam waktu yang lama
Onthogeni Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa
Patologi Ilmu yang mempelajari tentang penyakit dan pengaruhnya bagi manusia
Rekayasa
ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetik
Genetika
2. Tıngkat Sel
Sejak pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke, pengkajian tentang sel hingga saat ini telah mencapai kemajuan
yang sangat pesat. Objek dan persoalan biologi pada tingkat sel dipelajari dalam cabang ilmu sitologi atau biologi sel.
Kajian biologi pada tingkat sel meliputi, antara lain morfologi dan jenis-jenis sel, berbagai macam organela penyusun
sel (misalnya, inti sel, mitokondria, retikulum endoplasma, ribosom, dan membran sel) (Gambar di bawah), fungsi
organela tersebut, fungsi berbagai macam sel, metabolisme yang terjadi di dalam sel, transportasi zat ke dalam dan
ke luar sel, serta cara sel bereproduksi atau membelah diri.
Sel hewan
3. Tingkat Jaringan
Cabang biologi yang mempelajari jaringan disebut histologi. Kajian biologi pada tingkat organiasasi kehidupan ini
(jaringan) meliputi berbagai macam jaringan (misalnya, jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan saraf dan jaringan
penyokong/ otot (Gambar di bawah)), fungsi berbagai macam jaringan, komponen-komponen penyusun jaringan,
pembentukan dan perkembangan jaringan, kultur jaringan, serta kelainan pada jaringan.
4. Tingkat Organ
Cabang biologi yang mempelajari organ disebut organologi. Kajian biologi pada tingkat organ meliputi asal-usul dan
perkembangan organ, berbagai jenis organ (misalnya, mata, telinga, jantung (Gambar di bawah), paru-paru, ginjal,
dan lambung), fungsi berbagai macam organ, komponen penyusun organ, kelainan yang terjadi pada organ, serta
transplantasi organ.
5. Tingkat Sistem Organ
Berbagai kajian biologi pada tingkat sistem meliputi berbagai macam sistem (misalnya, sistem pencernaan (Gambar
di bawah), sistem peredaran darah, sistem gerak, sistem reproduksi, dan sistem transportasi), fungsi berbagai sistem
dalam mendukung kehidupan, penyusun sistem (misalnya, sistem peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh
darah, dan darah), cara kerja sistem, serta kelainan-kelainan atau gangguan yang terjadi pada sistem. [baca
juga: sistem pencernaan pada manusia]
6. Tingkat Individu
Seekor harimau, orang utan, burung emprit, atau sebatang padi merupakan individu. Objek kajian biologi pada
tingkat individu meliputi jenis-jenis organisme, kedudukannya secara taksonomis, cara memperoleh makanan, cara
bereproduksi, cara bergerak, cara mempertahankan diri, dan cara beradaptasi terhadap lingkungan.
7. Tingkat Populasi
Populasi merupakan satu atau lebih individu suatu spesies yang hidup di suatu tempat dan pada waktu tertentu.
Misalnya, sebatang pohon beringin di ekosistem hutan dan sekumpulan tanaman padi di ekosistem sawah. Objek
kajian biologi pada tingkat populasi ini meliputi perkembangan populasi, angka atau jumlah kelahiran (natalitas),
angka atau jumlah kematian (mortalitas), perpindahan atau migrasi, serta kompetisi atau persaingan antar anggota
populasi dalam memperebutkan pasangan, makanan, atau tempat.
8. Tingkat Ekosistem
Sawah, sungai, danau, ladang, kebun, atau kolam (Gambar di bawah) merupakan contoh suatu ekosistem. [baca
juga: tipe ekosistem] Di dalam ekosistem terdapat komponen biotik yang berupa makhluk hidup serta komponen
abiotik yang berupa benda mati dan faktor-faktor lingkungan. Di dalam tingkat organisasi kehidupan ini (ekosistem)
terjadi interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya, baik lingkungan biotik maupun abiotik. Kajian biologi
pada tingkat organiasasi kehidupan ini (ekosistem) meliputi berbagai jenis ekosistem, komponen abiotik dan biotik
penyusun ekosistem, fungsi masing-masing komponen dalam ekosistem, hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dan lingkungan, aliran energi, rantai makanan, serta jaring-jaring makanan. [baca juga: rantai makanan dan
jaring jaring makanan]
9. Tingkat Bioma
Anda tentu pernah mendengar kata gurun, tundra, taiga, padang rumput (Gambar di bawah), atau hutan hujan tropis.
Itu semua merupakan contoh-contoh bioma yang ada di bumi ini. Tingkat organisasi kehidupan ini (Bioma) memiliki
wilayah yang jauh lebih luas dibandingkan ekosistem. Ciri khas bioma adalah dipengaruhi oleh iklim tertentu. Objek
kajian biologi pada tingkat bioma meliputi berbagai macam bioma yang ada di dunia serta ciri-ciri iklim yang
berpengaruh (misalnya, curah hujan, kelembapan, suhu, dan angin).
Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup – Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah mengenali, membandingkan,
dan mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk hidup.
Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup
Berikut adalah tujuan klasifikasi makhluk hidup yang telah dilakukan oleh para ilmuan biologi:
Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki.
Mengetahui ciri-ciri suatu makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup jenis lain.
Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya atau belum memiliki nama.
Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup.
Mengetahui evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya.
Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan yang didasarkan pada ciri-ciri tertentu. Semua ahli biologi menggunakan suatu sistem
klasifikasi untuk mengelompokkan tumbuhan ataupun hewan yang memiliki persamaan struktur. Kemudian setiap kelompok
tumbuhan ataupu hewan tersebut dipasang-pasangkan dengan kelompok tumbuhan atau hewan lainnya yang memiliki persamaan
dalam kategori lain. Hal itu pertama kali diusulkan oleh John Ray yang berasal dari Inggris.
Namun ide itu disempurnakan oleh Carl Von Linne (1707-1778), seorang ahli botani berkebangsaan Swedia yang kini dikenal dengan nama
Carolus Linnaeus. Sistem klasifikasi Linnaeus tetap digunakan sampai sekarang karena sifatnya yang sederhana dan fleksibel sehingga suatu
organism baru tetap dapat dimasukkan dalam sistem klasifikasi dengan mudah. Nama-nama yang digunakan dalam sistem klasifikasi Linnaeus
ditulis dalam bahasa Latin karena pada zaman Linnaeus bahasa Latin adalah bahasa yang dipakai untuk pendidikan resmi.
Tujuan klasifikasi makhluk hidup menggunakan dasar atau kriteria tertentu, yaitu persamaan ciri atau sifat morfologi, fisiologi, dan anatomi
yang terdapat pada makhluk hidup. Sistem klasifikasi makhluk hidup terus berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
khususnya taksonomi.
Sistem Klasifikasi Enam Kingdom (Woese tahun 1977) – Tujuan klasifikasi makhluk hidup
Sistem Klasifikasi Enam Kingdom (Woese tahun 1977)
Semula para ahli hanya mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan, yaitu kerajaan tumbuhan dan kerajaan hewan. Dasar para ahli
mengelompokkan makhluk hidup menjadi 2 kerajaan :
1. Kenyataan bahwa sel kelompok tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa.
2. Tumbuhan memiliki klorofil sehingga dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis dan tidak dapat berpindah
tempat dan hewan tidak memiliki dinding sel sementara hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri, dan umumnya dapat
berpindah tempat.
Namun ada tumbuhan yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, yaitu jamur (fungi). Berarti, tumbuhan berbeda dengan jamur maka para
ahli taksonomi kemudian mengelompokkan makhluk hidup menjadi tiga kelompok, yaitu Plantae (tumbuhan), Fungi (jamur), dan Animalia
(hewan).
Setelah para ahli mengetahui struktur sel (susunan sel) secara pasti, makhluk hidup dikelompokkan menjadi empat kerajaan, yaitu Prokariot,
Fungi, Plantae, dan Animalia, Pengelompokan ini berdasarkan ada tidaknya membran inti sel. Sel yang memiliki membran inti disebut sel
eukariotik, sel yang tidak memiliki membran inti disebut sel prokariotik.
Pada tahun 1969 Robert Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan
Animalia. Pengelompokan ini berdasarkan pada susunan sel, cara makhluk hidup memenuhi makanannya, dan tingkatan makhluk hidup. Namun
sistem ini kemudian diubah dengan dipecahnya kingdom monera menjadi kingdom Eubacteria dan Archaebacteria.
Berikut penjelasan Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup Enam Kingdom:
1. Kingdom Eubacteria
Para makhluk hidup di Kingdom Eubacteria berupa makhluk hidup sel tunggal (uniseluler). Makhluk hidup yang dimasukkan dalam kerajaan
Eubacteria memiliki sel prokariotik (sel sederhana yang tidak mempunyai kapsul sebagai lapisan terluarnya dan dinding sel didalamnya).
Eubacteria juga dikenal dengan istilah bakteria.
2. Kingdom Archaebacteria
Makhluk hidup di Kingdom Archaebacteria tidak jauh berbeda dengan yang ada di Kingdom Eubacteria karena mereka dulunya satu Kingdom.
Namun Archaebacteria umumnya tahan di lingkungan yang lebih ekstrim.
3. Kingdom Protista
Makhluk hidup dalam kerajaan Protista memiliki sel eukariotik. Protista memiliki tubuh yang tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak
berdiferensiasi. Protista umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari Protista menyerupai ganggang, jamur,
dan hewan.
4. Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Kongdom plantae atau kerajaan tumbuhan memiliki beberapa klasifikasi diantaranya bryophyta, pteridophyta, gymnospermae, dan angiospermae.
– Tujuan klasifikasi makhluk hidup.
5. Kingdom Animalia (Hewan)
Hewan memiliki sel eukariotik. Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk jaringan. Hewan tidak dapat membuat
makanannya sendiri sehingga bersifat heterotrof.
6. Kingdom Fungi (Jamur)
Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari
lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan saprofit.