Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DISUSUN OLEH :
SITI HASNA ALAWIYAH
18170000066
A. Identitas pasien
Inisial klien : Tn. J
Usia : 19 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Nomor RM : ...............................................................
Masuk RSJSH : ...............................................................
Nama Penanggung Jawab : ..............................................................
Alamat : ..............................................................
Tanggal kunjungan : ..............................................................
Diagnosa Keperawatan : Gangguan sensori persepsi: halusinasi
1
4) Keluarga dapat mengidentifikasi support sistem yang ada di keluarga
dan memodifikasi lingkungan yang terapeutik yang ada di masyarakat.
5) Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat.
d. Melakukan pendidikan kesehatan sesuai dengan masalah kesehatan yang
ditemukan
e. Memotivasi pihak keluarga untuk melajutkan perawatan ketika klien
sudah pulang dari runah sakit.
f. Mengkaji keadaan rumah dan lingkungan sekitar.
2
orang terdekat dengan Tn. J?, Bagaimana hubungan antara Tn. J dengan
anggota keluarga di rumah dan masyarakat sekitar sini?, siapakah orang
dalam keluarga yang dekat dengan Tn. J? apakah Tn. J pernah atau sering
cerita kepada keluarga tentang masalahnya yang sedang atau telah
dialaminya? Menurut Ibu, gangguan yang sedang dialami Tn. J ini
bagaimana? Sebelum dirawat di Grogol, apa yang telah dilakukan atau
diberikan keluarga untuk Tn. J dalam proses kesembuhannya? Kendala apa
yang dialami oleh keluarga dalam memberikan perawatan kepada Tn. J?
apakah bapak Ibu pernah menjenguk Tn. J di RSJ. Soeharto Heerdjan
selama Tn. J dirawat disana?, kapan terakhir Ibu menjenguk Tn. J
belakangan ini selama di RSJ. Soeharto Heedjan?.”
c. Kontrak
Mahasiswa dan keluarga membuat kesepakatan tentang topik yang akan
dibicarakan terkait dengan masalah keperawatan dan perkembangan kondisi
klien dan waktu yang diperlukan untuk membicarakan masalah klien serta
memilih tempat yang nyaman bagi keluarga dan perawat untuk berbincang-
bincang dan berdiskusi
“Apa Ibu tidak keberatan jika saya berada disini kurang lebih satu jam
untuk mendiskusikan tentang perkembangan Tn. J selama dirawat di RSJ
Soerhato Heerdjan dan memberitahukan kepada keluarga bagaimana cara
merawat Tn. J saat Tn. J pulang kerumah nanti.”
2. Kerja
a. Tindakan keperawtan sesuai dengan diagnosa keperawatan
Diagnosa I:
Perubahan sensori persepsi: halusinasi dengar
Tuk 4 : Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol halusinasinya
Tindakan Keperawatan
Mendiskusikan dengan keluarga tentang :
Pengertian halusinasi
Jenis halusinasi yang dialami oleh klien
Tanda dan gejala halusinasi
Cara berkomunikasi
Pemberian obat
Pemberian aktivitas kepada klien
Sumber pelayanan kesehatan yang bisa dijangkau
SP 1 Keluarga :
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi dan jenis halusinasi yang
dialami pasien beserta proses terjadinya
Pengertian halusinasi
3
Gejala halusinasi yang dialami klien
Jenis halusinasi
Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutuskan halusinasi
3. Beri reinforcement positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga
SP 2 Keluarga :
1. Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan halusinasi
2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien halusinasi
di rumah, beri kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan bersama, bepergian
bersama
SP 3 Keluarga :
1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat
(discharge planning)
2. Menjelaskan follow-up pasien setelah pulang kapan perlu mendapat bantuan:
halusinasi tidak terkontrol, dan resiko mencederai orang lain
Diagnosa 2:
Isolasi sosial
Tuk 6 : Klien dapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial
Tindakan Keperawatan
Mendiskusikan dengan keluarga tentang :
Untuk mengatasi perilaku menarik diri
Potensi keluarga untuk membantu klien membatasi perilaku klien menarik diri
Menjelaskan pada keluarga tentang pengertian,tanda dan gejala, penyebab dan
akibat, dan cara merawat klien menarik diri
Melatih keluarga cara klien menarik diri
Menanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan
Memberi motifasi keluarga agar membantu klien untuk bersosialisasi
Memberi pujian pada kelurga atas keterlibatannya pada klien dirumah sakit
Sumber pelayanan kesehatan yang bisa dijangkau
SP 1 Keluarga:
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial yang dialami pasien
beserta proses terjadinya
Perilaku menarik diri
Penyebab perilaku menarik diri
Akibat yang akan terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi
3. Menjelaskan cara-cara merawat pasien isolasi sosial
4
SP 2 Keluarga
1. Melatih keluarga mempraktekan cara merawat pasien dengan isolasi sosial
2. Melatih keluarga mempraktekan cara merawat langsung kepada pasien isolasi
social
SP 3 Keluarga
1. Membantu kelaurga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat
(discharge planning)
2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang
3. Beri reinforcement atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga
Diagnosa 3
Resiko perilaku kekerasan: mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
Tuk 8 : Klien dapat dukungan keluarga dalam mengontrol perilaku kekerasan
Tindakan Keperawatan
Mendiskusikan dengan keluarga tentang :
Pentingnya peran serta keluarga sebagai pengukung klien untuk mengatasi
perilaku kekerasan
Potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku kekerasan
Jelaskan pengertian, penyebabmakibat dan cara merawat klien perilaku
kekerasan yang dapat dilaksanakan oleh keluarga
Peragakan cara merawat klien ( Menangani perilaku kekerasan )
Beri kesempatan keluarga untuk memperagakan ulang
Beri pujian kepada keluarga setelah peragaan
Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatihkan
- Cara berkomunikasi
- Pemberian obat
- Pemberian aktivitas kepada klien
Sumber pelayanan kesehatan yang bisa dijangkau
SP 1 Keluarga
1. Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya
2. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
3. Menjelaskan pengertian PK, tanda dan gejala serta proses terjadinya PK
4. Menjelaskan cara merawat pasien dengan PK
SP 2 Keluarga
1. Melatih keluarga mempraktekan cara merawat pasien dengan PK
2. Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien PK
SP 3 Keluarga
1. Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat
(discharge planning)
2. Menjelaskan follow up pasien setelah pulang
5
b. Tindakan keperawatan untuk keluarga
“Baiklah Ibu, saya akan menjelaskan dan menceritakan tentang kondisi atau
keadaan terakhir yang sedang dialami oleh Tn. J, saat ini Tn. J sudah kooperatif
saat komunikasi, baik dengan teman-temannya disana dan para perawatan yang
memberikan perawatan disana, Tn. J sudah dapat mengendalikan isolasi sosialnya
dengan cara melakukan jadwal kegiatan yang sudah ditentukan oleh klien sendiri
dan perawat.”
“saat ini Tn. J sedang mengalami Isolasi Sosial, gangguan sensori persepsi
halusinasi dan resiko perilaku kekerasan.”
“Saya akan menjelaskan satu persatu gangguan yang sedang dialami Tn. J
tersebut, kita mulai dari gangguan Isolasi Sosial.” dinamakan perilaku menarik
diri. Ibu bisa tidak menceritakan awal munculnya menarik diri Tn. J? Nah Ibu
tahu tidak apa yang menyebabkan menarik diri? Ya....Betul....Salah satunya
adalah cemas, perpisahan dengan orang yang berarti, kekerasan dalam keluarga,
serta hubungan yang kurang harmonis. Bila Tn. J mengalami menarik diri
diskusikan dengan pasien tentang keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan
orang lain dan anjurkan pasien berkenalan
“Ibu apa yang sudah saya jelaskan tadi adalah tentang gangguan Isolasi Sosial,
dan sekarang akan saya lanjutkan menjelaskan apa sebenarnya resiko perilaku
kekerasan.”
“Saya mau memberi tahu bahwa Penyebab, tanda dan gejala bentuk perilaku
kekerasan dan akibat perilaku kekerasan yang di alami oleh Tn. J. Ibu bisa tidak
menceritakan awal munculnya perilaku kekerasan Tn. J? Nah Ibu tahu tidak apa
yang menyebabkan perilaku kekerasan muncul? Ya....Betul....Salah satunya
adalah cemas, kekerasan dalam keluarga, sosial, lingkungan yang ribut kritikan
yang mengarah kepada penghinaan kehilangan orang yang dicintai serta hubungan
yang kurang harmonis.
“Bapak, Ibu apa yang sudah saya jelaskan ini adalah tentang resiko perilaku
kekerasan, dan sekarang saya akan lanjutkan menjelaskan apa itu halusinasi.”
“Halusinasi adalah tanggapan yang salah tanpa rangsangan dari luar yang dapat
berupa halusinasi pendengarang, penglihatan, penciuman, perabaan dan kecap.”
“Tanda dan gejala adalah berbicara sendiri, pembicaraan kacau kadang tidak
masuk akal, tertawa sendiri tanpa sebab, ketakutan, ekspresi wajah tegang, tidak
mau mengurus diri, sikap curiga dan bermusuhan, menarik diri dan menghindari
orang lain.”
6
“Halusinasi mempunyai beberapa tahapan, antara lain tahap I dimana halusinasi
bersifat menyenangkan, tanda dan gejalanya yaitu menyeringai atau tertawa tidak
sesuai, menggerakkan bibir tanpa bicara, gerakan mata cepat, bicara lambat, diam
dan pikiran dipenuhi oleh sesuatu yang mengasyikan.”
“Tahap II dimana bersifat menjijikan, dengan tanda antara lain cemas, konsentrasi
menurun, ketidakmampuan membedakan yang nyata dan tidak nyata.”
“Tahap III yaitu halusinasi yang bersifat mengendalikan, tandanya antara lain
cenderung mengikuti halusinasinya. Kesulitan berhubungan dengan orang lain,
perhatian atau konsentrasi menurun/ cepat berubah dan kecemasan berat
(berkeringat, gemetar, tidak mampu mengikuti petunjuk/ perintah).”
“Cara mengendalikan halusinasi antara lain dengan mengajarkan klien untuk tidak
mengikuti perintah halusinasi misalnya, saya tidak mau mendengar kamu!.
Mengajarkan klien untuk meminta tolong dengan orang lain untuk menghentikan
halusinasi. Misalnya : Apakah kamu (orang lain itu) mendengar apa yang saya
dengar? Meminta orang lain untuk menyapa jika klien berbicara sendiri.”
3. Terminasi
a. Evaluasi respons keluarga terhadap kunjungan rumah [subyektif]
“Sekarang bagaimana perasaan Ibu setelah saya menyampaikan keadaan Tn. J
kepada Ibu?”.
“Apakah Ibu sudah mengerti tentang masalah yang sekarang dialami oleh Tn. J?,
dan bagaimana peran Ibu dalam membantu proses penyembuhannya?.”
7
“Apakah Ibu sudah memahami apa itu Halusinasi?, bagaimana tanda-gejalanya?,
apa itu resiko perilaku kekerasan?, dan bagaimana tanda dan gejalanya?, serta apa
peranan keluarga dalam menghadapi klien dengan halusinasi?.”
b. Evaluasi kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien [obyektif]
“Baiklah ibu, coba Ibu jelaskan kembali apa yang sedang anak Ibu alami? Dan
bagaimana peran Ibu dalam membantu proses penyembuhannya?, apa yang harus
Ibu lakukan bila gangguan-gangguan itu muncul?, bagaimana peran keluarga
dalam memberikan perawatan pada Tn. J.”
c. Tindak lanjut: kesepakatan keluarga untuk terlibat dalam asuhan [di rumah sakit
atau di rumah]
“Tn. J sangat membutuhkan dukungan dari keluarga dalam proses
penyembuhannya, kapan Ibu bersedia mengunjungi anak Ibu?, sekarang Ibu telah
mengerti gangguan apa yang sedang dialami Tn. J jadi saya harap Ibu
menerapkannya pada Tn. J agar proses penyembuhannya Tn. J menjadi lebih
optimal.”
“Jika ada hal-hal yang ingin disampaikan, Ibu dapat menghubungi RSJ Soeharto
Heerdjan Grogol untuk mendapatkan keterangan atau penjelasan lebih lanjut.”