Вы находитесь на странице: 1из 56

1

PENGANTAR BISNIS BAB 1 SAMPAI BAB 14

BAB 1
RUANG LINGKUP BISNIS
1)Pengertian bisnis dan jenisnya
– Menurut arti dasarnya bisnis memiliki makna sebagai the buying and selling of goods and
services.
– Bisnis adalah pertukaran barang, jasa atau uang yang saling menguntungkan atau
memberikan manfaat.(Skinner,1992)
– Pengertian Bisnis dapat dibedakan dalam pengertian yang sempit dan pengertian yang
luas. Jika kita berorientasi pada pengertian yang sempit maka bisnis tidak lain dari fiksi.
Sedangkan dalam arti yang lebih luas, bisnis merupakan usaha yang terkait erat dengan
dunia ekonomi juga politik. Hal ini disebabkan dunia ekonomi dan dunia politik pada
dasarnya merupakan suatu hubungan yang saling tergantung, dan yang turut
mencerminkan efektifitas suatu masyarakat dalam gerak usahanya. (J.S. Nimpoena(1985)).
•Jenis kegiatan bisnis
Ruang lingkup kegiatan bisnis sangat luas, akan tetapi pada dasarnya kegiatan bisnis dapat
dibagi menjadi 3 aspek, yaitu :
a)Aspek Produksi
Produksi diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Dalam arti luas tersebut, produksi dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Produksi primer
Yang termasuk dalam produksi primer adalah kegiatan ekstraksi atau penarikan sumber
daya alam atau kegiatan yang menggunakan sumber daya yang tersedia dalam kondisi
alamiah.
2. Produksi sekunder
Yang termasuk dalam produksi sekunder adalah sumber daya alam atau bahan mentah
diproses diolah menjadi barang.
3. Produksi tersier
Yang dihasilkan dari produksi tersier adalah berupa pemberian fasilitas layanan (jasa)
pendukung, bukannya barang-barang berwujud.
b)Aspek Distribusi
Distribusi adalah kegiatan pemindahan barang jasa dari produsen kepada konsumen. Pada
umumnya distribusi meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
– Pemindahan bahan baku dari pemasok (supplier) kepada awal mula lini produksi.
– Melibatkan penyimpanan penanganan bahan baku barang jadi.
– Pengemasan.
– Pengendalian persediaan.
– Transportasi kepada konsumen
c)Aspek Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan penggunaan barang jasa yang dibutuhkan oleh konsumen.
Kebutuhan atau pola konsumsi seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor yang beragam.
Dengan melihat pola konsumsi yang beragam, produsen dapat membuat suatu
perencanaan yang lebih baik untuk menentukan bagaimana peluang diterimanya barang
atau jasa yang diproduksi tersebut oleh konsumen. Dan biasanya, produsen
mempromosikan keberadaan barang atau jasa tersebut secara luas khususnya kepada
konsumen.
2)Tujuan Bisnis
Tujuan bisnis meliputi(Skinner,1992) :
1.Profit (keuntungan)
2.Mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan
2

3.Pertumbuhan perusahaan
4.Tanggung jawab sosial
Keempat tujuan bisnis tersebut saling terkait, karena keuntungan perusahaan digunakan
untuk mempertahankan hidup perusahaan dan menumbuh kembangkan perusahaan serta
merupakan bukti tanggung jawab sosial perusahaan dalam bentuk memberikan lapangan
pekerjaan kepada masyarakat.
3)Sistem perekonomian dan sistem pasar
A. SISTEM PEREKONOMIAN
Secara umum ada 4 bentuk sistem perekonomian di dunia, yaitu:
1)Kapitalisme
Dalam sistem perekonomian kapitalisme, seseorang bebas untuk memiliki kekayaan,
perusahaan, bersaing secara bebas dalam pasar, dan menentukan miliknya kemudian.
Dalam hubungannya dengan pasar, seseorang bebas memilih dan membuat barang dan
jasa yang diinginkan.
2)Sosialisme
Pada sistem perekonomian sosialisme, seseorang relatif bebas untuk memilih usaha, tetapi
pemerintah turut campur tanagn dengan berusaha menyesuaikan kebutuhan individu
dengan kebutuhan masyarakat.
3)Fasisme
Pada sistem perekonomian fasisme, orang bebas memilih tempat yang diinginkan namun
harus atas persetujuan pemerintah.
4)Komunisme
Pada sistem perekonomian komunisme, hak milik seseorang dihapuskan, semua
masyarakat adalah karyawan negara. Di sini negara yang menentukan semua
perekonomian, kebebasan politik diawasi secara ketat.
Sedangkan menurut Skinner (1992) sistem ekonomi di dunia pada dasarnya ada 3 tipe.
Yaitu:
1)Ekonomi terencana(a planned economy)
Pemerintah dapat menguasai produksi hampir semua barang dan jasa.
2)Kapitalisme murni
Perusahaan swasta dapat menguasai produksi hampir semua barang dan jasa.
3)Ekonomi campuran (a mixed economy)
Sebagian produksi dikuasai oleh pemerintah dan sebagian lagi oleh swasta.
B.SISTEM PASAR
1.Pasar persaingan sempurna
Pasar dimana dalam suatu industri terdapat sangat banyak penjual maupun pembeli dan
produk yang diperdagangkan bersifat homogen.
2.Pasar monopoli
Pasar dimana dalam sebuah industri hanya terdapat sebuah perusahaan dan produk yang
dihasilkan tidak memiliki pengganti yang sempurna.
3.Pasar persaingan monopolistis
Pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak
(Differentiated Product) dan pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua pasar
yang ekstrim, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli.
4.Pasar Oligopoli
Pasar yang hanya terdiri dari beberapa produen saja yang menghasilkan barang standar
maupun barang yang berbeda coraknya, dengan kemampuan menentukan harga ada
kalanya kuat maupun lemah dan biasanya memerlukan promosi. Jika hanya dua
perusahaan disebut duopoli.
4)Kesempatan bisnis/usaha
Mulainya suatu usaha dilakukan karena adanya peluang atau kesempatan dan tertarik oleh
3

keuntungan yang diharapkan dari usaha tersebut. Mengidentifikasi peluang bisnis sangat
perlu dilakukan oleh para calon pengusaha. Pengidentifikasian peluang bisnis menuntut
sesuatu yang baru, seperti produk baru, jasa baru, dan pasar atau pelanggan baru.
Pendekatan mengidentifikasi peluan bisnis terdiri dari 2 fase, yaitu:
1)Menemukan gagasan
Berikut adalah ‘tempat’ untuk memperoleh gagasan-gagasan peluang bisnis:
a)Diri sendiri
b)Pelanggan
c)Pasar
d)Produk yang gagal
Selain keempat tempat yang telah disebutkan diatas, ada sebagian pengusaha yang
berpandangan bahwa setiap masalah yang muncul atau dihadapi manusia merupakan
sumber gagasan bisnis.
2)Mengidentifikasi peluang bisnis
Setelah mengembangkan suatu gagasan seorang pengusaha haruslah mengidentifikasi
peluang bisnis yangada. Dengan langkah-langkah berikut yang harus dilakukan secara
berurutan:
a)Analisis persoalan
b)Analisis situasi
c)Merumuskan wilayah yang tidak diketahui
d)Mensurvei pelanggan sasaran
5)Unsur-unsur penting dalam aktivitas ekonomi
-Keinginan manusia
-Faktor-faktor produksi
-Cara-cara berproduksi( Techniques of production)
6)Hakikat bisnis
Dasar dalam memahami bisnis adalah memahami ilmu ekonomi. Karena bisnis merupakan
suatu bentuk dari kegiatan ekonomi. Ekonomi merupakan studi tentang bagaimana suatu
masyarakat memilih untuk menggunakan sumber-sumber daya yang langka untuk
menghasilkan atau memproduksi barang dan jasa dan mendistribusikannya kepada
masyarakat untuk dikonsumsi. Beberapa kunci untuk memahami ekonomi:
1)Sumber-sumber daya
-Sumber daya Alam
-Sumber daya modal
-Sumber daya manusia (tenaga kerja)
2)Barang dan Jasa
Barang dan jasa merupakan hasil pengolahan/produksi dari sumber daya yang ada.
3)Alokasi sumber daya
Langkanya sumber daya dibandingkan dengan kebutuhan/keinginan manusia membuat
manusia harus menentukan pilihan bagaimana sumber daya tersebut akan digunakan.
Untuk membuat pilihan tersebut ada beberapa pertanyaan ekonomi mendasar yang dapat
diajukan yaitu:
-Barang dan jasa apa saja yang akan diproduksi dan berapa jumlahnya?
-Bagaimana barang dan jasa tersebut akan diproduksi dan oleh siapa?
-Siapa yang akan menggunakan dan memanfaatkan barang dan jasa tersebut? Dan kapan
barang dan jasa tersebut akan dibagikan?
Dalam ekonomi perdagangan bebas, alokasi sumber daya juga meliputi isu-isu yang lain
seperti “haruskah kebutuhan kemakmuran dan kesuksesan perusahaan dipertimbangkan?
Prioritas apa yang harus diberikan kepada kebutuhan pemerintah akan sumber daya?”.
Kegiatan pengalokasian ini juga termasuk kegiatan pertukaran antara bisnis/produsen
dengan konsumen yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak. Bisnis
4

menghasialkan profit dan konsumen/pelanggan dipuaskan oleh barang dan jasa yang
ditawarkan bisnis/produsen.
Bila dikaitkan dengan dunia bisnis maka Ekonomi akan berperan dalam menentukan:
-Budaya ekonomi ataupun gaya bertindak sebagai manusia ekonomi
-Corak ragam sumber daya manusia yang berkecimpung dalam dunia bisnis berikut
pengembangan manusia dan hambatannya.
-Kondisi teknologi dan manajemen pada umumnya, serta konsistensi dan inkonsistensinya
dengan laju pembangunan.
Fungsi masyarakat yang berkaitan dengan dunia bisnis:
-Fungsi sosial
Tercapainya kesejahteraan fisik dengan memanfaatkan sumber daya dan fasilitas yang ada
pada masyarakat.
-Fungsi politik
Fungsi ini bersangkutan dengan proses-proses sosial yang meliputi proses pengambilan
keputusan dan juga proses distribusi nilai-nilai tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang
diwarnai oleh kebudayaan yang berlaku di masyarakat tersebut.
7) Alasan mengapa perlu belajar bisnis
1)Adanya saling ketergantungan
Manusia adalah makhluk sosial yang saling tergantung satu sama lain baik secara
individual maupun kolektif. Seiring dengan kemajuan zaman yang mengakibatkan makin
beragamnya kebutuhan dan keinginan manusia maka ‘saling ketergantungan’ ini pun
makin meningkat. Yang mengakibatkan manusia melakukan tindakan ekonomi atau bisnis.
2)Adanya peluang internasional
Meningkatnya globalisasi di dalam dunia bisnis telah membuka peluang bisnis. Era baru
dunia bisnis dalam pasar internasional memerlukan pemimpin bisnis yang tahu bagaimana
memulai, mengoprasikan dan melanjutkan usahanya.
3)Usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan standar hidup
Standar hidup menunjukan jumlah barang dan jasa yang dipandang rata-rata sebuah
keluarga atau individu sebagai suatu kebutuhan. Perkembangan teknologi dan
kemampuan suatu perusahaanmengantisipasi kebutuhan manusia mampu mengubah
standar hidup seseorang.
4)Adanya perubahan
Bisnis bersifat dinamis yang artinya bisnis selalu berubah. Mengikuti perubahan-
perubahan tersebut dapat lebih mudah,efisien dan mengurangi traumatik, jika kita
memahami ilmu bisnis.
5)Mencegah kesalahpahaman
Memahami bisnis dapat mencegah terjadinya kesalahpahaman, kesalahan informasi dan
ketidakakuratan data yang kita terima sebagai sesuatu yang benar sehingga membantu
kita memisahkan fakta dan fiksi dalam isu-isu bisnis.

BAB 2
PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN
1)Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkoordinir
sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang
menguntungkan. Berdasarkan definisi ini dapat disimpulkan bahwa perusahahn memilik 5
unsur penting. Yaitu: organisasi, produksi, sumber ekonomi, kebutuhan dan cara yang
menguntungkan.
2)Tempat kedudukan dan letak perusahaan
Tempat dan letak perusahaan merupakan salah satu faktor pendukung penting yang dapat
menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Dengan demikian tempat kedudukan dan letak
5

perusahaan harus diputuskan dengan hati hati atas dasar fakta yang lengkap ditinjau dari
aspek ekonomi maupun teknis, dan juga mempertimbangkan fleksibilitasnya terhadap
kemungkinan rencana di masa depan.
> Tempat kedudukan perusahaan
Tempat kedudukan perusahaan adalah kantor pusat perusahaan tersebut yang pada
umumnya dipengaruhi oleh faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain.
> Letak Perusahaan
Letak perusahaan ialah tempat perusahaan melakukan kegiatan fisik atau pabrik. Letak
perusahaan dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan merupakan salah satu faktor penting
yang menunjang efisiensi perusahaan terutama dalam kaitannya dengan biaya.
> Jenis letak perusahaan
Letak perusahaan dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
-Terikat keadaan alam
Berkaitan dengan ketersediaan dan kemudahan bahan baku.
-Terikat sejarah
Berkaitan dengan alasan yang hanya dapat dijelaskan dengan sejarah.
-Terikat oleh pemerintah
Dalam hal ini letak perusahaan ditetapkan oleh pemerintah atas dasar pertimbangan
keamanan, politik, kesehatan dan sebagainya.
-Dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi
Faktor-faktor ekonomi yang sangat berpengaruh dalam pemilihan letak perusahaan yang
bersifat industri antara lain kedekatan dan ketersediaan bahan mentah,ketersediaan
tenaga air, ketersediaan tenaga kerja, ketersediaan modal, kemudahan transportasi serta
kedekatan pasar dan kesesuaian iklim.
3)Perusahaan dan lembaga sosial
Perusahaan merupakan suatu unit tindakan produksi yang menyediakan barang dan jasa
bagi masyarakat. Unit kegiatan seperti ini sering disebut lembaga sosial. Perlu dibedakan
antara perusahaan dan lembaga sosial umum, dan yang membedakannya adalah
penekanan prioritas perusahaan terhadap laba, kelangsungan hidup dan tanggung jawab
sosial. Jika lembaga sosial lebih menitikberatkan prioritasnya terhadap tanggung jawab
sosial, maka perusahaan adalah sebaliknya lebih berorientasi pada perolehan keuntungan.
a.Tujuan perusahaan
1)Keuntungan Maksimal (laba)
Laba merupakan kelebihan harga jual barang dan jasa di atas ongkos-ongkos yang dipakai
untuk menghasilkannya. Ongkos-ongkos ini terdiri dari upah pekerja, sewa tanah, dan
bunga modal. Sebuah perusahaan dengan tujuan laba maksimal biasanya adalah
lembaga/badan usaha untuk mengadakan konsentrasi modal. Dengan tercapainya laba
maksimal maka tercapai pula tujuan-tujuan lain perusahaan, antara lain:
-Kelangsungan hidup(survival)
-Pertumbuhan perusahaan(growth)
-Prestise
2)Kesejahteraan anggota
Lembaga dengan tujuan utama mencapai kesejahteraan anggota badan usahanya
berbentuk koperasi yang bukan merupakan lembaga untuk mengadakan konsentrasi
modal, tetapi konsentrasi orang.
3)Kesejahteraan Masyarakat
Lembaga/badan usaha dengan tujuan mencapai kesejahteraan masyarakat biasanya
merupakan lembaga/badan usaha milih pemerintah(negara). Contohnya BULOG, PAM,
PLN, PERUMNAS, PJKA dan sebagainya.
b.Perusahaan sebagai suatu sistem
Perusahaan adalah suatu sistem karena merupakan kombinasi dari berbagai sumber
6

ekonomi yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi proses produksi serta
distribusi barang dan jasa untuk mencapai tertentu antara lain keuntungan, pemenuhan
kebutuhan masyarakat,maupun tanggung jawab sosial.
c.Sifat sistem perusahaan
1) kompleks
2) sebagai kesatuan atau unit
3) beragam
4) saling bergantung
5) dinamis
d.Fungsi-fungsi perusahaan
1.Fungsi Operasi : Pembelian dan produksi, pemasaran, keuangan, personalia, fungsi
operasi utama perusahaan, akuntansi, administrasi, teknologi informasi, transformasi dan
komunikasi, pelayanan umum dan fungsi operasi penunjang.
2.Fungsi Manajemen : Perencanaan, pengorganisasian, pengarah, pengendalian.
e.Ciri-ciri perusahaan
1)Operatif, adanya aktivitas ekonomi yang berkenaan dengan kegiatan produksi,
penyedia/distribusi barang dan jasa.
2)Koordinasi, adanya koordinasi di dalam elemen-elemen perusahaan.
3)Regular, adanya keteraturan yang dapat mendukung aktivitas agar dapat selalau
bergerak maju untuk mencapai kesinambungan perusahaan.
4)Dinamis, mampu mengikuti dan menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
5)Formal, tunduk terhadap peraturan yang berlaku setelah memenuhi persyaratan
pendirian
6)Lokasi, perusahaan didirikan pada suatu tempat tertentu dalam suatu kawasan yang
jelas letak geografisnya.
7)Pelayanan bersyarat, keberhasilan perusahaan tersebut terhadap visi dan misi dalam
suatu kawasan yang secara geografis jelas.
4) Lingkungan perusahaan
Secara umum lingkungan perusahaan dibagi menjadi dua macam:
a)Lingkungan eksternal : faktor-faktor diluar dunia usaha yang mempengaruhi kegiatan
perusahaan. Faktor ini ada yang memepengaruhi secara langsung pada kegiatan usaha
(eksternal mikro) maupun secara tidak langsung (eksternal makro).
b)Lingkungan Internal : faktor-faktor yang berada di dalam kegiatan produksi dan
langsung mempengaruhi hasil produksi.
5) Pendekatan dalam melihat bisnis dan lingkungan
Kesempatan bisnis atau bisnis selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Perusahaan yang tidak
mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan maka akan tersingkir dari dunia
bisnis.Pendekatan yang dilakukan dalam melihat bisnis dan lingkungan adalah dengan cara
melihat tempat kedudukan dan perusahaan, mengerti jenis-jenis lingkungan perusahaan
dan pengaruhnya terhadap perusahaan. Pada awalnya pendekatan ini dilakukan dengan
berorientasi pada produsen yang bererti semua produk apa saja akan terjual. Tetapi
seiring berjalannya waktu dan bertambah ketatnya persaingan antar pengusaha maka
orientasinya berubah menjadi kepada konsumen.

SUMBER : http://tiaralenggogeni.wordpress.com
http://daniel-isrofi.blogspot.com
http://eskomkom.wordpress.com
7

BAB 3 BENTUK BENTUK BADAN USAHA


Bentuk-Bentuk Badan Usaha
1.Bentuk Yuridis Perusahaan
*Perusahaan perseorangan adalah Perusahaan perseorangan adalah bisnis yang
kepemilikannya dipegang oleh satu orang. Pemilik perusahaan perseorangan memiliki
tanggung jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Artinya, apabila bisnis mengalami
kerugian, pemilik lah yang harus menanggung seluruh kerugian itu.

*Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk mendirikan atau menjalan kan
suatu perusahaan di bawah nama bersama , dan masing – masing sekutu atau anggota nya
memiliki tanggung jawab yang sama terhadap perusahaan . tanggung jawab anggota tidak
terbatas sehingga tidak ada pemisahan antara kekayaan perusahaan dengan kekayaan
pribadi . apa bila perusahaan menderita kerugian , maka seluruh kekayaan pribadi nya
dapat di jaminkan untuk menutup kerugian perusahaan.

*Persekutuan Komanditer adalah persekutuan dua orang atau lebih bekerja sama
mengoperasikan perusahaan untuk mendapatkan profit. ,di mana satu atau beberapa
orang sebagai sekutu menyerah kan modal dan sekutu yang lain yang menjalankan
perusahaan .

maka dalam CV di kenal 2 sekutu yaitu :

* sekutu aktif : sekutu bekerja /komplementer, yaitu yang berhak memimpin


perusahaan
*sekutu pasif : sekutu tidak bekerja / komandit ( sleeping partner ) ,, sekutu yang hanya
menyerah kan modal saja . namun setiap sekutu (anggota persekutuan) memiliki tanggung
jawab tak terbatas atas harta perusahaan. Persekutuan dapat dikelompokkan menjadi
persekutuan komanditer dan firma.

* Perseroan terbatas ( PT ) adalah suatu persekutuan yang memperoleh modal dengan


menggunakan sero / saham , di mana setiap dapat memiliki satu atau lebih saham , serta
bertanggung jawab sebesar modal yang di serah kan .

namun ada 3 badan yang menentukan kelangsungan perusahaan :


" PT . RUPS
" Direksi
" Dewan komisaris pemegang saham

*Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


BUMN digolongkan menjadi 3 jenis yaitu :
* Perusahaan Jawatan (Perjan)
Perusahaan ini bertujuan pelayanan kepada masyarakat dan bukan mencari
keuntungan
*Perusahaan Umum (Perum)
Perusahan ini seluruh modalnya diperoleh dari negara. Perum bertujuan untuk
melayani masyarakat dan mencari keuntungan
>. Perusahaan Perseroan (Persero)
Perusahaan ini modalnya terdiri atas saham-saham. Sebagian sahamnya dimiliki
oleh negara dan sebagian lagi dimilik oleh pihak swasta dan luar negeri
8

* Koperasi: adalah bisnis yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk
menyejahterakan anggotanya. Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan
badan usaha lain adalah anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda
maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.

2.LEMBAGA KEUANGAN

* LEMBAGA KEUANGAN BANK


Lembaga keuangan bank dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang
menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur
oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah
termasuk perbankan, building society (sejenis koperasi di Inggris) , Credit Union, pialang
saham, aset manajemen, modal ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun, dan bisnis
serupa lainnya.

Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan
bank dan lembaga keuangan bukan bank (asuransi, pegadaian, perusahaan sekuritas,
lembaga pembiayaan, dll).

Fungsi Lembaga keuangan bank


Lembaga keuangan ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan
pasar utang yang bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada
perusahaan yang membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang
memfasilitasi arus peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu
investor dikumpulkan dalam bentuk tabungan sehingga risiko dari para investor ini
beralih pada lembaga keuangan yang kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk
pinjaman utang kepada yang membutuhkan. Ini adalah merupakan tujuan utama dari
lembaga penyimpan dana untuk menghasilkan pendapatan

* Lembaga Keuangan BUKAN Bank

Adalah Semua badan yang melakukan kegiatan di bidang keuangan, yang secara
langsung atau tidak langsung menghimpun dana terutama dengan jalan
mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam masyarakat
terutama guna membiayai investasi perusahaan.

Jenis-jenis Lembaga Keuangan Bukan Bank di Indonesia :

1. Pasar Uang
2. Pasar Modal
3. Sewa Guna Usaha
4. Modal Ventura
5. Pajak Piutang
6. Kartu Plastik
7. Asuransi
8. Dana Pensiun
9. Pegadaian
9

3.Kerjasama , Penggabungan dan Ekspansi


*Bentuk Penggabungan Perusahaan

Lingkungan Perusahaan yaitu seluruh faktor-faktor yang ada diluar Perusahaan yang dapat
menimbulkan peluang yang lebih atau ancaman terhadap perusahaan tersebut

BENTUK – BENTUK PENGGABUNGAN :

> Trust
> Kartel
> Merger
> Holding company
> Concern
> Corner dan ring
> Syndicat
> Joint venture
> Production sharing
> Waralaba ( franchise )

*Bentuk Pengkhususan Perusahaan


ada 4 bentuk yaitu :
1. Spesialisasi
2. Trust/Kartel
3. Holding Company
4. Joint Venture

*Pengkonsentrasian Perusahaan
1. Trust
Trust merupakan suatu bentuk penggabungan / kerjasama perusahaan secara horisontal
untuk membatasi persaingan, maupun rasionalisasi dalam bidang produksi dan penjualan.
Perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan trust menyerahkan saham-sahamnya
kepada Trustee (orang kepercayaan) untuk menerbitkan sertifikat sahamnya.

2. Holding Company
Holding Company / Perusahaan Induk yaitu perusahaan yang berbentuk Corporation yang
menguasai sebagian besar saham dari beberapa perusahaan lain. Dalam hal ini status
perusahaan lain akan menjadi perusahaan anak dan kebijakan perusahaan anak akan
ditentukan oleh Holding (Induk). Holding Company bisa terbentuk karena terjadinya
penggabungan secara vertikal maupun horisontal. Contoh Astra International, PT. Dharma
Inti Utama.

3. Kartel
Kartel adalah bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi barang dan jasa
sejenis yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi persaingan.
Kartel dibagi dalam beberapa bentuk :

4. Sindikasi
Adalah bentuk perjanjian kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan suatu
proyek. Sindikasi juga dapat melakukan perjanjian sindikasi untuk memusatkan penjualan
pada satu lokasi tertentu, disebut sindikasi penjualan. Ada juga sindikasi perbankan
(beberapa bank bersindikasi untuk membiayai suatu proyek yang besar)
10

5. Concern
Concern adalah suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horisontal
maupun vertikal dari sekumpulan perusahaan Holding. Concern dapat muncul sebagai
akibat dari satu perusahaan yang melakukan perluasan usaha secara horisontal ataupun
vertikal melalui pendirian perusahaan baru.

Dengan concern, penarikan dana untuk anak perusahaan dapat dilakukan melalui induk
perusahaan yang kedudukannya di pasar modal lebih kuat dibandingkan bila anak
perusahaan beroperasi sendiri-sendiri di pasar modal.

6. Joint Venture
Merupakan perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara beberapa
perusahaan yang berdiri sendiri.

Tujuan utama pembentukan perusahaan joint venture ini adalah untuk memenuhi
kebutuhan komunikasi selular bagi segmen yang sering bepergian untuk menikmati
layanan yang friendly (ramah) dan biaya yang efisien, dimana pelanggan akan merasakan
layanan di luar negeri seperti layanan selular di negara sendiri. Aktivitas pokok Bridge
adalah mengembangkan suatu proses koordinasi regional dimana seluruh pelanggan dapat
menikmati layanan selular regional yang ditawarkan oleh salah satu operator yang masuk
dalam grup Bridge.

7. Trade Association
yaitu persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang perusahaan yang sama dengan
tujuan memajukan para anggotanya dan bukan mencari laba.
Contoh: APKI (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia, ASIRI (Asosiasi Industri Rekaman
Indonesia)

8. Gentlement’s Agreement
Persetujuan beberapa produsen dalam daerah penjualan dengan maksud mengurangi
persaingan diantara mereka.

*Cara-Cara Penggabungan / Penyatuan Usaha

1. Consolidation / Konsolidasi
adalah penggabungan beberapa perusahaan yang semula berdiri sendiri-sendiri menjadi
satu perusahaan baru dan perusahaan lama ditutup

2. Merger
Dengan melakukan merger, suatu perusahaan mengambil alih satu atau beberapa PT
lainnya. PT yang diambil alih tersebut dibubarkan dan modalnya menjadi modal PT yang
mengambil alih. Para pemegang saham PT yang dibubarkan menjadi pemegang saham PT
yang mengambil alih.

3. Aliansi Strategi
adalah kerja sama antara dua atau lebih perusahaan dalam rangka menyatukan
keunggulan yang mereka miliki untuk menghadapi tantangan pasar dengan catatan kedua
perusahaan tetap berdiri sendiri-sendiri.
11

Contoh ;PT. A yang bergerak dalam bidang properti melakukan aliansi strategi
dengan PT. B yang mempunyai keunggulan dalam peralatan untuk membangun
konstruksi.Telkomsel melakukan aliansi strategis dengan enam operator selular di Asia
Pasifik telah menandatangi kesepakatan pembentukan perusahaan joint venture yang
dinamakan Bridge Mobile Alliance (Bridge).

4. Akuisisi
adalah pengambilalihan sebagian saham perusahaan oleh perusahaan lain dan perusahaan
yang mengambil alih menjadi holding sedangkan perusahaan yang diambil alih menjadi
anak perusahaan dan tetap beroperasi seperti sendiri tanpa penggantian nama dan
kegiatan.
Akuisisi sering digunakan untuk menjaga ketersediaan pasokan bahan baku atau jaminan
produk akan diserap oleh pasar. Contoh : Aqua diakuisisi oleh Danone, Pizza Hut oleh
Coca-Cola, dan lain-lain. .

sumber pustaka :
> knowledge-life.blogspot.com

Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil


1.Kewiraswastaan,wiraswasta,wiraswastawan
Kewiraswastaan
(Enterpreneurship) adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan
menginvestasikan dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu
perusahaan dan menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankannya, yang
bersangkutan merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan di
samping juga kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan yang dibangun oleh seseorang
dengan kepribadian tertentu (wiraswastawan/entrepreneur) sebagai alternative
penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, kita sebut wiraswasta.l

Wiraswasta
Pengertian wiraswastawan menunujuk kepada pribadi tertentu yang secara kualitatif lebih
dari kebanyakan manusia pada umumnya, yaitu pribadi yang memiliki kemampuan untuk :
• Berdiri diatas kekuatan sendiri
• Mengambil keputusana untuk diri sendiri
• Menetapkan tujuan atas dasar pertimbangannya sendiri
• Mengambil resiko
• Tegas
• Memperhatikan lingkungan social untuk mencapai taraf hidup yang lebih baik bagi
semua orang

Peranan wiraswastawan
1. Memimpin usaha secara teknis maupun ekonomis dengan berbagai aspek fungsional
2. Mencari keuntungan bisnis
3. Membawa perusahaan ke arah kemampuan
4. Memperkenalkan hasil produksi baru
5. Memperkenalkan cara produksi yang lebih maju
6. Membuka pasar
7. Mmerebut sumber bahan mentah maupun bahan setengah jadi
8. melaksanakan bentuk organisasi perusahaan yang baru
12

* Unsur penting wiraswasta


Dalam wiraswasta ada beberapa unsur penting yang satu salma lainnya saling terkait.
Unsur-unsur tersbut adalah :

> Unsur pengetahuan mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada
umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang
bersangkutan.

> Unsur keterampilan pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja
nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi keterampilan tinggi akan mempunyai keberhasilan
yang lebih tinggi.

> Unsur kewaspadaan merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam
menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau
rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi atau diduga yang akan
dialami.
Perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan

2. PERUSAHAAN KECIL DALAM LINGKUNGAN PERUSAHAAN


Perusahaan kecil memegang peranan penting dala komunitas perusahaan swasta.
Pengalaman di beberapa Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya)
menunjukka bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi yang perlu
diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainnya.
Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan
penting dala kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang
ini telah besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain, yang
pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis,
perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.

3.Perkembangan franchising di Indonesia Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada


tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian
lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem
pembelian lisensi plus, yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga
memiliki hak untuk memproduksi produknya[11] . Agar waralaba dapat berkembang
dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritori adalah kepastian
hukum yang mengikat baik bagi franchisor maupun franchisee. Karenanya, kita dapat
melihat bahwa di negara yang memiliki kepastian hukum yang jelas, waralaba berkembang
pesat, misalnya di AS dan Jepang. Tonggak kepastian hukum akan format waralaba di
Indonesia dimulai pada tanggal 18 Juni 1997, yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan
Pemerintah (PP) RI No. 16 Tahun 1997 tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang
waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP no 42 tahun 2007 tentang Waralaba.

4. Ciri-ciri perusahaan kecilSecara umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri berikut :
• Manajemen berdiri sendiri. Biasanya para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga,
dengan predikat yang disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan
mengambil keputusan.
• Investasi modal terbatas. Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh
seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan
relative kecil.
• Daerah operasinya local. Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu
13

lingkungan yang berdekatan dengan letak perusahaan.


• Ukuran secara keseluruhan relative kecil ( penyelenggara di bidang operasinya tidak
dominant)

* Keuntungan perusahaan kecil


Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan
kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih
memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan relative
kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan
pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baikterutama karena
dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan pelanggan,
serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan
selera pelanggan.

* Kelemahan perusahaan kecil


Perusahaan dengan ukuran apa saja (Besar, sedang, maupun kecil) selalu mengadung
resiko. Perusahaan kecil lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi
ekonomi, persaingan, dan lokasi yang buruk. Kelemahan perusahaan kecil yang terutama
berkaitan dengan spesialisasi, modal dan jaminan pekerjaan terhadap karyawannya.

* Mengembangkan perusahaan kecil


Untuk mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan yang matang terhadap tiga
hal: profil pribadi ( dalam kaitannya dengan kelayakan kredit, referensi-referensi,
perincian pengalaman perusahaan), profil perusahaan ( dalam kaitannya dengan sejarah,
analisis tentang para pesaing dan pasar, startegi persaingan dan rencana opersai, rencana
arus uang kontan dan analisis pulang rokok ) serta paket pinjaman ( dalam kaitannya
dengan jumlah yang diminta, jenis pinjaman yang diminta, alasan pembenaran, jadwalan
pembayaran kembali- dan ketentuan-ketentuan pembayaran ). Pertimbangan yang matang
untuk mengembangkan perusahaan, memerlukan kejelian yang terkait erat dengan
kemampuan manajemen, pemenuhan kebutuhan modal, pemilihan bentuk kepemilikan
perusahaan dan strategi untuk memenangkan persaingan pasar.

* Kegagalan perusahaan kecil


Banyak factor yang menyebabakan terjadinya kegagalan dalam perusahaan kecil.
Sebagian penyebab kegagalan telah disebutkan seperti kurangnya pengalaman
manajemen, kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam promosi penjualan,
ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet, penggunaan teknologi yang sudah
ketinggalan zaman, kurangnya perencanaan perusahaan, permasalahan kecakapan pribadi,
kesalahan pemilihan bidang usaha, dana lain-lain.

5. Perbedaan kewirausahaan dan Bisnis kecil


banyak guru , dosen ataupun pengusaha , berpendapat bahwa kewirausahaan dan bisnis
kecil itu berbeda , padahal sama sekali tidak ada perbedaan nya, kenapa??
Karena antara kewirausahaan dan bisnis kecil :
1. mereka sama-sama berbisnis
2. pengukuran potensi bisnis sama
3. kapasitas dan varietas bisa dikatakan hampir sama karena membuat lapangan kerja
4. unsur permodalan hanya dilihat dari sudut pandang yang berbeda ketika memulai dan
dimulai
5. jiwa enterpreneur yang dimiliki sama
14

6. ujung pangkalnya adalah pengembangan potensi enterpreneur sejatinya, apakah


langgeng atau tidak
http://fachrurrozyezy740.blogspot.com/2010/10/kewiraswastaan-dan-perusahaan-
kecil.html

BAB 5 MANAJEMEN DAN ORGANISASI

Manajemen
Pengertian dan peranan manajemen
Manajemen dapat di artikan sebagai ilmu dan seni tentang upaya untuk
memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan
efisien. Para ahli ekonomi umumnya mempunyai pengertian yang berbeda tantang
manajemen, berikut pengertian dengan demikian sebenernya manajemen itu hampir selalu
ada pada setiap kegiatan manusia sebab manusia akan selalu berusaha berkumpul dan
bekerja sama.

Fungsi dan Proses Manajemen


Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang selalu ada dan melekat
dalam proses manajemen yang akan dijadiakan acuan oleh manajer dalam melaksanakan
kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen dapat dilakukan di perusahaan
manapun. Pada fungsi manajemen tersebut terdapat beberapa pendapat mengenai fungsi
manajemen:

1. George R. Terry
Fungsi manajemen: planning,organizing, actuating, dan controlling.

2. Harold Kontz dan Cyrill O’Donnel


Fungsi manajemen: planning, organizing, staffing, directing, dan
conrtolling.

3. Henry Fayol
Fungsi manajemen: planning, organizing, commanding, coordinating dan controlling
Berikut ini adalah garis besar dari keseluruhan teori yang telah dijabarkan di atas kita
dapoat menyimpulkan tiga fungsi manajemen yang sangat umum digunakan yaitu
perencanaan, pengorganisasian, dan pengontrolan.

1. Perencanaan (planning)
Perencanaan adalah kegiatan pertama seorang manajer dalam rangka melaksanakan
fungsi manajemen agar dapat membuat keputusan yang teratur dan logis sebelumnya
harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya.
Keputusan itu mencakup hal-hal berikut:
· Analisis, yaitu perhitungan bagaimana perkiraan dimasa depan.
· Sasaran, yaitu perincian singkat dan tugas mengenai sasaran yang ingin
dicapai,menetapkan hasil yang diinginkan.
· Kebijakan, yaitu rumusan cara-cara kerja yang akan dilaksanakn.
· Program, yaitu urutan langkah-langkah yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran.
· Skedul waktu, yaitu penetapan waktu atau jadwal yang harus dilakukan.
· Anggaran keuangan, yaitu penetapan sumber-sumber keuangan yang digunakan untuk
melaksanakan proyek yang direncanakan.
15

Planning yang efektif harus memenuhi 5 W 1 H:


- What : apa tujuan yang hendak dicapai
- Why : mengapa hal tersebut perlu dilakukan.
- Where : dimana hal tersebut akan dilakukan.
- When : kapan hal tersebut akan dilakukan
- Who : bagaimana cara melakukannya

Fungsi perencanaan bermanfaat untuk hal-hal berikut:


a. Mengimbangi ketidakteraturan dari perusahaan.
b. Memusatkan perhatian pada sasaran.
c. Memperoleh pengelolaan yang ekonomis dan dan efektif
d. Memudahkan pengawasan.
e. Mendorong orang memberikan prestasi.

3. Pelaksanaan (Actuating)
Actuating atau tahap pelasanaan merupakan penerapan atau implementasi dari
rencana yang telah ditetapkan dan diorganisasikan.Actuating merupakan langkah-langkah
pelaksanaan rencana didalam kondisi nyata yang mekibatkan segenap anggota organisasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Actuating adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya


atau penuh kesadarab secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki
secara efektif. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan (Leadership).

Leadership adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja
dengan tulus sehingga pekerjaan berjalan lancar dan tujuan dapat tercapai.

4. Pengawasan (Controlling)
Pengawasan adalah fungsi manajemen yang tak kalah pentingnya, karna didalam
pengawasan dilakukan koreksi. Pengawasan diperlukan untuk melihat apakah rencana
dilaksanakan sesuai dengan tujuan. Tujuan pengawasan adalah untuk mencegah atau
untuk memperbaiki kesalahan,penyimpangan, penyelewengan dan kegiatan lainnya yang
tidak sesuai dengan rencana. Didalam pengawasan paling tidak dilakukan tiga proses,
yaitu:
· Melakukan pengukuran terhadap hasil kerja yang telah dicapai.
· Melakukan perbandingan hasil kerja yang telah dicapai dengan standar yang telah
ditetapkan sebelumnya.
· Melakukan koreksi terhadap hasil kerja yang meliputi pembiayaan dan efesiensi kerja.

TIPE-TIPE MANAJEMEN

1. SEGI TIPE GOLONGAN


Golongan pimpinan yang terdiri atas orang-orang yang bakat atau kesenangannya
adalah menggerakkan atau memimpin orang-orang lain.
Golongan menengah ( independent ) terdiri atas orang-orang yang perhatiannya
dicurahkan kepada ilmu, keahlian, kejujuran, tehnik, dagang, kedokteran, hukum
dan lain-lain.
Golongan bawahan terdiri atas orang-orang yang tidak mampu atau memang tidak
senang mengurus dirinya sendiri sehingga kesenangannya adalah mengikuti orang
lain sebagai pemimpin mereka.
16

2. SEGI TIPE LEADERSHIP


Manajemen Tradisional adalah manajemen yang berjalan karena tradisi,
berdasarkan kebiasaan yang dipupuk secara bertahun-tahun dan sering kali secara
sistematis.

Manajemen ini mempunyai kelemahan yaitu :


Pengembangan lambat sekali, memerlukan waktu bertahaun-tahun dan mungkin
sampai puluhan tahun.
Penggunaannya terbatas, hanya dapat dipakai dalam menghadapi bidang usaha atau
pekerjaan yang terbatas.
Manajemen Bapak-Isme adalah manajemen yang berjalan karena pandangan dan
ketaatan bawahan terhadap manajernya. sebagai bapak sudah sepatutnya atau
sepantasnya ditaati dan dituruti kemauannya sebaik-baiknya.
Kelemahannya yaitu :
Pengurusan dari pada hal-hal yang zakelijk (tegas) didasarkan atas perasaan, sehingga
selalu akan gagal.
Penggantian pimpinan sukar, oleh sebab tidak banyak orang yang dapat berperan
sebagai bapak.
Manajemen semacam itu hanya dapat digunakan dalam lingkungan usaha kecil.
Kerja sama atas dasar perasaan, lambat laun akan mengalami keretakan yang tidak
dapat diperbaiki dengan menggunakan perasaan.
Manajemen sistematis adalah jenis manajemen yang terutama digemari oleh para
insinyur dan teknisi pada umumnya berjiwa eksakta. Penyelenggaraan pekerjaan dalam
rangka manajemen sistematis ini, termasuk orang-orangnya dan alat-alatnya dipola
sebelumnya menurut dari tindakan-tindakan serta gerak dari jumlah- jumlah atau kwalitas
kerjanya.
Kelemahannya yaitu :
Manajemen seperti ini hanya mungkin untuk pekerjaan-pekerjaan yang dapat diukur
dan di kalkulasi secara eksak, kemudian ditata seperti permainan tata letak.
Kurang luwas, memerlukan pekerja-pekerja yang dapat bekerja mekanis-rasional, dan
terutama sukar guna mengikuti keadaan yang berubah serba cepat.
Mempunyai kecenderungan untuk memperlakukan manusia sebagai mesin atau robot.
Manajemen ilmiah adalah manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan, metode-
metode ilmiah didalam menghadapi masalah-masalah, kasus-kasus dan tindakan-tindakan
yang perlu diambil. Mempergunakan metode ilmiah dalam menghadapi masalah atau
kasus berarti pada waktu menghadapi masalah atau kasus dan berusaha mencari jawaban
atau jalan pemecahan si manajer bersikap obyektif, sistematis, rasional, factual, analitis,
dan kritis. Namun dalam pelaksanaan dari keputusan-keputusan nanti barulah ia bersikap
sesuai dengan iklim social, psykologis, dan sebagainya.

Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah
aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan
mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.

Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu


rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja
harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan
sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan
melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
17

Pengambilan Keputusan, proses pemilihan diantara berbagai alternative disebut


dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara
perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih diantara beberapa tujuan dan
metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang
dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Ciri-Ciri Manajer Profesional:
1. Mempunyai rasa percaya diri yang besar.
2. Berpandang jauh kedepan.
3. Berwawasan luas.
4. Berorientasi pada tujuan pencapaian dan hasil

Keterampilan manajemen yang dibutuhkan:


Menurut Robert L.Katz :
1. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
2. Keterampilan berhubungan dengan orang lain ( Humanity skill)
3. Keterampilan teknis (technical skill)

Menurut Ricky W. Griffin:


1. Keterampilan manajamen waktu.
2. Keterampilan membuat keputusan.
3. Organisasi

Definisi Organisasi
Pengorganisasian (Organizing) Menurut kamus istilah organizing berarti menciptakan
suatu struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga
hubungan antara bagian-bagian dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan
sruktur tersebut. Sedangkan pengorganisasian sendiri mempunyai arti yakni sekelompok
orang yang bekerja sama dengan menempatkan tugas,fungsi,wewenang, dan tanggung
jawab masing-masing untuk mencapai suatu tujuan. Berikut beberapa pendapat para ahli
mengenai definisi dari organisasi:

1.Prof Dr. Sondang P. Siagian


organisasi ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja
bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah
ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut
atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.

2.Drs. Malayu S.P Hasibuan


organisasi ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari
sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya
merupakan alat dan wadah saja.

3. Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro


organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-
sama mencapai tujuan tertentu.

4. James D Mooney
Organization is the form of every human, association for the assignment of common
purpose” atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan
bersama.
18

5. Chester L Bernard (1938)


Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a
system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi
yang sama.

6. Paul Preston dan Thomas Zimmerer


Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.(Organization is a collection people,
arranged into groups, working together to achieve some common objectives).

Fungsi Pengorganisasian
· Adanya pembagian tugas dan penggolongan kegiatan perusahaan.
· Pembagian tugas kegiatan perusahaan kepada kelompok yang telah ditetapkan.
· Menentukan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Selain mempunyai fungsi, pengorganisasian juga mempunyai tujuan yakni:


a. Kemudahan dalam pelaksanaan tugas.
b. Kemudahan pimpinan dalam melakukan pengawasan.
c. Kemudahan dalam menentukan orang-orang yang dipercaya dalam
melaksanakan tugas.

Pentingnya mengenal Organisasi:


a. Terciptanya hubungan yang baik antaranggota organiosasi.
b. Setiap anggota mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c. Spesialisasi dalam melaksanakan tugas

Bentuk-Bentuk Organisasi:

Organisasi Garis : diciptakan oleh Henry Fayol.


Organisasi ini hanya mengenal satu komando. Satu wewenang yang turun langsung dari
pempin kebawahan, mulai dari manajer puncak langsung ke mandor, bawahan
bertanggung jawab langsung pada atasan.

Organisasi Garis dan Staf : diciptakan oleh Harrington Emerson.


Merupakan bentuk organisasi yang mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi garis
seperti adanya pengawasan secara langsung, serta mengambil kelebihan-kelebihan dari
organisasi staf seperti adanya spesialisasi kerja.

Organisasi Fungsional : diciptakan oleh F.W. Taylor


Bentuk organisasi ini merupakan gabungan dari bentuk organisasi fungsional dan
organisasi garis dan staf.

Prinsip-Prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams
yang mengemukakan pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of
Canadian Government Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi:

1) Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.


Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak
mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan
19

seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan yang ingin
dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan lain lain.

2) Prinsip Skala Hirarkhi.


Dalam suatu organisasi harus ada garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu
pimpinan sampai pelaksana, sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian
wewenang dan pertanggungjawaban, dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi
secara keseluruhan.

3) Prinsip Kesatuan Perintah.


Dalam hal ini, seseorang hanya menerima perintah atau bertanggung jawab kepada
seorang atasan saja.

4) Prinsip Pendelegasian Wewenang.


Seorang pemimpin mempunyai kemampuan terbatas dalam menjalankan pekerjaannya,
sehingga perlu dilakukan pendelegasian wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang
diberi wewenang harus dapat menjamin tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam
pendelegasian, wewenang yang dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan
keputusan, melakukan hubungan dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa
minta persetujuan lebih dahulu kepada atasannya lagi.

5) Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya
kepada atasan.

6) Prinsip Pembagian Pekerjaan.


Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan.
Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan
yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya
kejelasan dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang,
pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.

7) Prinsip Rentang Pengendalian.


Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan
perlu dibatasi secara rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe
organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak,
semakin kompleks rentang pengendaliannya.

8) Prinsip Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan
wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.

9) Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya
kepada
orang lain.

10) Prinsip Keseimbangan.


Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal
ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut.
Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan
20

dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di


suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan organisasi koperasi
yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.

11) Prinsip Fleksibilitas


Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan
dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar
organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam
mencapai tujuannya.

12) Prinsip Kepemimpinan.


Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata
lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan
yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut.

Sebab keberhasilan dan kegagalan Organisasi


Keberhasilan atau kegagalan organisasi pasti berhubungan dengan peran para
anggotanya. Suatu keberhasilan dapat dicapai bila ada kerjasama yg baik antar para
anggotanya. Sedangkan kegagalan dapat disebabkan karna adanya faktor internal di
pengorganisasian tersebyut yang bersifat negatif.

Hubungan Antara Manajemen dan Organisasi

Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar


manusia. Rumusan tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbale balik
antara kegiatan dan kerjasama disatu pihak dengan tujuan di pihak lain.

Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu organisasi yang
pada pokoknya secara fungssional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang
dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat
dikatakan bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai
tujuan. Jadi, dalam rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan
kekalnya (consistency) hubungan antara manajemen dan organisasi.

http://adyaniamelia13.blogspot.com/2013/01/manajemen-dan-organisasi.html
BAB 6 PEMASARAN
PEMASARAN Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang
bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya
dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan
pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia
. Pengertian Pemasaran
Menurut William J. Stanton, pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha
yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan
mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang
ada maupun pembeli potensial.

2. Jenis-Jenis Pasar
]*a. Pasar Barang
Pasar barang adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang. Pasar barang dapat
dibagi lagi menjadi dua macam, yakni :
* Pasar Barang Nyata / Riil
21

Pasar barang nyata adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang yang bentuk
dan fisiknya jelas. Contohnya adalah pasar kebayoran lama, pasar senen, pasar malam,
pasar kaget, dan lain-lain.
* Pasar Barang Abstrak
Pasar barang abstrak adalah pasar yang menjual produk yang tidak terlihat atau tidak riil
secara fisik. Contoh jenis pasar ini adalah pasar komoditas / komoditi yang menjual barang
semu seperti pasar karet, pasar tembakau, pasar timah, pasar kopi dan lain sebagainya.
b. Pasar Jasa / Tenaga
Pasar jasa adalah pasar yang menjual produknya dalam bentuk penawaran jasa atas suatu
kemampuan. Jasa tidak dapat dipegang dan dilihat secara fisik karena waktu pada saat
dihasilkan bersamaan dengan waktu mengkonsumsinya. Contoh pasar jasa seperti pasar
tenaga kerja, Rumah Sakit yang menjual jasa kesehatan, Pangkalan Ojek yang
menawarkatn jasa transportasi sepeda motor, dan lain sebagainya.

c. Pasar Uang dan Pasar Modal


* Pasar Uang Pasar Uang adalah pasar yang memperjual belikan mata uang negara-
negara yang berlaku di dunia. Pasar ini disebut juga sebagai pasar valuta asing / valas /
Foreign Exchange / Forex. Resiko yang ada pada pasar ini relatif besar dibandingkan
dengan jenis investasi lainnya, namun demikian keuntungan yang mungkin diperoleh juga
relatif besar. Contoh adalah transaksi forex di BEJ, BES, agen forex, di internet, dan lain-
lain.
* Pasar Modal Pasar Modal adalah pasar yang memperdagangkan surat-surat
berharga sebagai bukti kepemilikan suatu perusahaan bisnis atau kepemilikan modal
untuk diinvestasikan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Contohnya seperti
saham, reksadana, obligasi perusahaan swasta dan pemerintah, dan lain sebagainya.
Jenis pasar menurut cara transaksinya. Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan
menjadi pasar tradisional dan pasar modern.
• Pasar TradisionalPasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para
penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang
yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.
• Pasar ModernPasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang
diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya
pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.
Jenis – Jenis Pasar menurut jenis barangnya. Beberapa pasar hanya menjual satu jenis
barang tertentu , misalnya pasar hewan,pasar sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging
serta pasar loak.
Jenis – Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi. Menurut keluasaan distribusinya
barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi:
• Pasar Lokal
• Pasar Daerah
• Pasar Nasional dan
• Pasar Internasional

3. Konsep inti pemasaran


* Kebutuhan (needs)
Kebutuhan manusia (human needs) adalah ketidakberadaan beberapa pemuas dasar.
Manusia membutuhkan makanan, pakaian, tempat berlindung, keamanan, hak milik dan
harga diri. Kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar. Mereka
merupakan hakikat biologis dan kondisi manusia.
Sebagai pelaku usaha harus jeli dalam membidik kebutuhan manusia pada saat sekarang
ini. Mungkin bisa saya
22

* Keinginan (wants)
Keinginan (wants) adalah hasrat akan pemuas kebutuhan yang spesifik.Orang daerah
perkotaan membutuhkan makanan dan menginginkan hamburger, kentang goreng, dan
minuman berkarbonisasi. Dalam masyarakat lain kebutuhan ini mungkin dipenuhi dengan
cara lain. Seorang yang lapar di daerah pedesaan mungkin menginginkan nasi, buah-
buahan, dan kacang. Meskipun kebutuhan manusia sedikit, keinginan mereka banyak.
Keinginan manusia terus dibentuk dan diperbaharui sejalan dengan perkembangan jaman.
Bagi kalangan pengusaha yang ingin membidik pasar dari segi keinginan manusia ini harus
benar-benar sekreatif mungkin sehingga manusia (baca: konsumen) tertarik.
* Permintaan (demands)
Permintaan (demands) adalah keinginan akan produk spesifik yang didukung oleh
kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Keinginan jadi permintaan jika didukung
oleh daya beli. Banyak orang yang menginginkan mobil mewah, namun hanya sedikit yang
mampu dan bersedia untuk membeli. Karena itu perusahaan harus mengukur tidak hanya
berapa banyak orang yang menginginkan produk mereka tetapi yang lebih penting berapa
banyak orang yang benar-benar bersedia dan mampu membelinya.
* Produk
Manusia dalam memuaskan kebutuhan dan keinginannya dengan menggunakan
produk. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu
kebutuhan dan keinginan. Produk atau penawaran dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu
barang, jasa, dan gagasan. Sebagai contoh adalah sebuah restoran siap saji menyediakan
barang (hamburger, kentang goreng, dan minuman ringan), jasa (pembelian, jasa
memasak, dan menyediakan tempat duduk), dan gagasan (menghemat waktu konsumen).
Point satu sampai tiga menjadi dasar Anda untuk menentukan produk yang ingin
dipasarkan. Gunakan bidikan yang tepat dan perencanaan yang matang untuk menentukan
produk Anda (Barang, Jasa atau Gagasan) agar menang dalam persaingan didalam dunia
pemasaran.
Perusahaan manufaktur sering membuat kesalahan dengan lebih memperhatikan produk
fisik daripada jasa yang diberikan produk tersebut.Mereka merasa menjual produk
daripada memberikan pemecahan atas suatu kebutuhan.
* Nilai, Biaya dan Kepuasan
Konsep yang dapat membantu memecahkan masalah ini adalah nilai dan kepuasan.
Nilai (value) adalah perkiraan konsumen atas seluruh kemampuan produk untuk
memuaskan kebutuhannya. Misalkan seseorang tertarik pada kecepatan dan kemudahan
berangkat ke tempat kerja. Jika ditawarkan semua produk tersebut di atas tanpa biaya, ia
akan memilih mobil.
Namun, karena tiap produk memiliki biaya (cost), ia tidak akan memilih mobil yang
biayanya jauh lebih besar daripada sepeda atau taksi. Ia harus mengorbankan sesuatu
untuk mendapatkan mobil. Karena itu ia akan mempertimbangkan nilai dan harga produk
sebelum menetapkan pilihan. Ia akan memilih produk yang menghasilkan lebih banyak
nilai per rupiah. Menurut DeRose, nilai adalah”pemenuhan tuntutan pelanggan dengan
biaya perolehan, pemilikan, dan penggunaan terendah”.

Dalam kegiatan pemasaran, dikenal konsep 4P ,. Konsep ini dapat diterapkan oleh seorang
wirausaha dalam memulai suatu bisnis. yaitu
• Product,
• Price,
• Placement,
• and Promotion.
23

4. Manajemen Pemasaran
Empat faktor tersebut diantaranya adalah harga, daerah pemasaran, kegiatan promosi
atau pemasaran yang dilakukan oleh pihak perusahaan, dan faktor utama yang
paling penting yaitu produk itu sendiri. Agar dapat terjadi penjualan yang optimal.
pengertian manajemen pemasaran adalah Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis,
perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar
sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.
menurut aosiasi pemasaran Amerika, manajemen pemasaran adalah sebuah proses yang
merencanakan dan melaksanakan konsep, penetapan harga, promosi dan distribusi
gagasan, barang dan jasa untuk menghasilkan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran
yang sudah ditetapkan baik menurut perorangan dan organisasi.
1. Permintaan negatif, yaitu permintaan dimana sebagian dari segment pasar, tidak
menginginkan produk itu. tugasnya adalah mempositifkan permintaan.
2. Sedikit permintaan, yaitu keadaan dimana hanya sebagian kecil dari segment pasar yang
berminat terhadap penawaran produk. tugasnya adalah menciptakan permintaan.
3. Permintaan tersembunyi, yaitu keadaan dimana ada permintaan, tetapi produk tidak
tersedia. tugasnya adalah mengembangkan permintaan.
4. Permintaan menurun, yaitu kondisi permintaan yang tiba-tiba menurun karena sesuatu
hal. tugasnya adalah meningkatkan permintaan.
5. Permintaan yang tidak teratur, yaitu keadaan jumlah permintaan yang berubah-ubah
yang biasanya diakibatkan oleh perubahan iklim, cuaca, atau mode. tugasnya adalah
menyelarasnya permintaan.
6. Permintaan penuh, yaitu jumlah permintaan sama dengan jumlah penawaran. tugasnya
adalah mempertahankan permintaan.
7. Permintaan berlebihan, yaitu keadaan dimana permintaan lebih besar daripada
penawaran. Keadaan seperti ini biasanya tidak dapat bertahan lama karena akan segera
dilirik oleh pengusaha untuk segera memenuhi permintaan tersebut. tugasnya adalah
mengurangi permintaan.
8. Permintaan tidak sehat, yaitu jenis permintaan akan barang atau jasa yang merupakan
pelanggaran terhadap norma-norma dalam masyarakat dan hukum. tugasnya adalah
menindakkan permintaan.

> Tugas-tugas manajemen pemasaran :


1. mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen
2. mengembangkan konsep produksi
3. menguji berlakunya konsep produk
4. membuat design produk
5. mengadakan pembungkusan dan merk
6. mengatur distribusi
7. menetapkan harga
8. mengatur distribusi
9. menciptakan komunikasi pemasaran yang efektif
10. memeriksa penjualan
11. memperhatikan kepuasan konsumen
12. memperbaiki dan mengembangkan rencana pemasaran
Falsafah Manajemen Pemasaran
Segala aktivitas haruslah dilandasi oleh falsafah. Falsafah pemasaran harus
menjadi pedoman seluruh aktivitas pemasaran. Terdapat 5 falsafah/pedoman yang dapat
digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan aktivitas pemasaran, yaitu:
24

• Production Concept
Konsumen lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah harganya
• Product Concept
Konsumen menyukai produk produk yang menawarkan kualitas, dan kinerja terbaik, serta
fitur fitur yang inovatif
• Selling Concept
Konsumen dan pebisnis hanya akan membeli produk yang melakukan usaha usaha
pemasaran yang aktif. Konsumen tidak akan membeli jika tidak ada usaha pemasaran yang
gencar
• Marketing Concept
Kunci pencapaian sasaran organisasi adalah seberapa efektif suatu perusahaan dalam
menciptakan, menyampaikan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang lebih
superior kepada target pasarnya disbanding dengan pesaingnya
5. Holistic Marketing Concept
Merupakan konsep menyeluruh atas relationship marketing, integrated marketing,
internal marketing, social responsibility marketing
a. Relationship Marketing:
• ii. Sasaran kunci pemasaran adalah mengembangkan relationship secara mendalam dan
abadi dengan semua orang atau organisasi yang dapat mempengaruhi secara langsung
maupun tidak langsung keberhasilan aktivitas pemasaran perusahaan.
• iii. Relationship marketing memiliki tujuan membangun secara bersama-sama
relationship jangka panjang yang memuaskan dengan pihak pihak kunci, seperti: customer,
supplier, distributors, dan partner pemasaran lainnya, sehingga mampu menghasilkan dan
mempertahankan bisnisnya.
• Integrated Marketing:
Pemasaran terintegrasi yang memadukan:
• i. Product
• ii. Price
• iii. Place
• iv. Promotion:
• Advertising
• Sales promotion
• Events and experiences
• Public relations
• Direct marketing
• Personal selling

5. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P yakni
• Product (produk)
• Price (harga)
• Place (tempat, termasuk juga distribusi)
• Promotion (promosi)
Karena pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori bauran pemasaran juga
terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang
selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses).
Penulis buku Seth Godin, misalnya, juga menawarkan teori P baru yaitu Purple Cow.
Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran
tergantung pada lebih banyak pada ketrampilan pertimbangan dalam membuat kebijakan
daripada berorientasi pada ilmu tertentu.
Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu, tempat
25

dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut untuk
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep pemasaran).

6. Tujuan system pemasaran


1. Memperkenalkan Produk kepada Umum
2. Melakukan Promosi baik dalam bentuk fisik maupun maya
3. Mendukung Penjualan hingga terjadinya penjualan
4. Melakukan pemetaan terhadap pasar (market share, dsb)
5. Analisa terhadap kompetitor (pesaing usaha)
6. Membuat Feed back bagi produksi (tentang kekurangan dan kelebihan produk yang
dibuat dan dipasarkan)
7. sebagai acuan / pertimbangan untuk peningkatan produksi pada periode selanjutnya

7. PENDEKATAN DALAM MEMPELAJARI PEMASARAN


Experiential marketing merupakan sebuah pendekatan dalam pemasaran yang
sebenarnya telah dilakukan sejak jaman dulu hingga sekarang oleh para pemasar.
Pendekatan ini dinilai sangat efektif karena sejalan dengan perkembangan jaman dan
teknologi, para pemasar lebih menekankan diferensiasi produk untuk membedakan
produknya dengan produk kompetitor. Dengan adanya experiential marketing, pelanggan
akan mampu membedakan produk dan jasa yang satu dengan lainnya karena mereka
dapat merasakan dan memperoleh pengalaman secara langsung melalui lima pendekatan
(sense, feel, think, act, relate), baik sebelum maupun ketika mereka mengkonsumsi sebuah
produk atau jasa. Experiential marketing sangat efektif bagi pemasar untuk membangun
brand awareness, brand perception, brand equity, maupun brand loyalty hingga
purchasing decision dari pelanggan. Oleh karena itu pemasar juga harus berhati-hati dalam
memilih sarana yang benar dan media yang tepat agar tujuan pemasaran dapat tercapai
seperti yang diharapkan.
(http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/mar/article/viewArticle/17009 )

sumber pustaka : http://go-kerja.com/manajemen-pemasaran/ )

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100606014210AADeVlI

BAB 7 MANAJEMEN PRODUKSI


MANAJEMEN PRODUKSI
1. Perkembangan Manajemen Produksi

Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya factor :


* Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi
Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan
azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas
produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan akan mengurangi
biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi.

* Revolusi Industri
Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan
tenaga mesin. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat
dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa.
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha
kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.
26

Perkembangan revolusi industri terlihat pada :


1. Bertambahnya penggunaan mesin
2. efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja,
3. Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
4. meluasnya system perbankan dan perkreditan.
Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan
kegiatan pemasaran.

* Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan computer


Sehingga pada banyak hal manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam
bisnisnya.

* Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan
antar manusia, dan model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya
metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :
1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3. pelatihan pekerja dengan metode baru
4. pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas proses kerja.

Pengertian Manajemen ProduksiManajemen Produksi yaitu kegiatan atau usaha yang


dilakukan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan /koordinasi kegiatan orang lain.

>Organisasi yaitu alat untuk mencapai tujuan dalam manajemen.


>Manajemen Produksi yaitu kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan
penggunaan sumber-sumber daya.

Dalam peningkatan produktivitas dijumpai2 permasalahan penting, yaitu:


1. Produktifitas akan meningkat apabila terdapat perbaikan kondisi kerja
2. Beberapa peningkatan produktivits tidak dapat membantu organisasi secara
keseluruhan.

Pengertian produksiProduksi adalah:


- suatu kegiatan atau proses yang mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output).
- kegiatan yang menghasilkan barang, baik barang jadi, setengah jadi, barang industri, suku
cadang maupun komponen-komponen penunjang.
- kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan suatu
barang atau jasa.
Utilitas / Kegunaan (Utility) adalah kemampuan suatu produk untuk memuaskan
keinginan manusia (konsumen).

Terdapat empat jenis utilitas berbasis produksi:


1. Utilitas waktu : perusahaan membuat produk tersedia sewaktu konsumen
menginginkannnya. Misalnya hiasan pohon natal di waktu natal
2. Utilitas tempat: Produk-produk tersedia di tempat yang sesuai bagi konsumen
3. Utilitas kepemilikan : Dengan membuat suatu produk tersedia bagi konsumen untuk
dimiliki dan digunakan.
4. Utilitas bentuk : Dengan mengubah bahan mentah menjadi barang jadi, produksi
menyebabkan produk-produk menjadi tersedia.
27

Produksi diartikan sebagai suatu kegiatan yang mentransformasikan masukan(input)


menjadi keluaran(output).

Proses ProduksiProses Produksi dapat ditinjau dari 2 segi yaitu:


1. Kelangsungan hidup

a. Produksi terus-menerusDilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-


barang.walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barangtetapi tidak mengubah susunan
dan fungsi alat-alatmesin.proses ini menghasilkan produk yang standar(massal)

b. Produksi yang terputus-putusProses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan


sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus.

2. Teknik
a. Proses Ekkstraktif
b. Proses analitis
c. Proses Pengubahan
d. Proses Sintetis

Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen ProduksiDilihat dari kondisi keputusan


yang harus diambil, dibedakan menjadi
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan
keadaan lain.

Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan Utama, yaitu :


1. Proses
2. Kapasitas
3. Persediaan
4. Tenaga Kerja
5. Mutu/Kualitas
6. Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Ruang lingkup manajemen produksi1. Perencanaan system produksi


2. Perencanaan operasi dan system pengendalian produksi

Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan sistem produksi serta


pengoprasiannya.

Penambahan dan perancangan sistem produksi meliputi :


1. Seleksi dan desain hasil produksi
2. seleksi dan perancangan proses serta peralatan
3. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
4. rancangan tata letak dan arus kerja
5. Rancangan tugas
6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas
28

Fungsi Serta Sistem Produksi Dan Operasi


A. Fungsi Produksi dan Opersi
Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi
1. Proses Pengolahan
2. jasa-jasa penunjang
3. Perencanaan
4. pengendalian /pengawasan

Proses Produksi dapat ditinjau dari 2 segi yaitu:


Proses Operasi / Produksi adalah serangkaian metode dan teknologi yang digunakan
dalam memproduksi barang atau jasa.

Jenis produksi dapat diklasifikasikan menurut perbedaan dalam proses-proses operasinya.


Barang-barang produk berdasarkan apakah proses operasinya mengkombinasikan sumber
daya atau dipecah menjadi beberapa bagian komponen. Kita dapat menjabarkan jasa
berdasarkan tingkat kontak dengan pelanggan yang dibutuhkan.

Proses Pabrikasi Barang : Proses Analitis vs Sintetis


Seluruh proses pabrikan dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat analitis atau sintetis dari
proses transformasi.
• Proses analitis: proses produksi yang menguraikan sumber-sumber daya menjadi
komponen untuk menciptakan produk-produk jadi.
• Produksi sintetis : proses produksi yang mengkombinasikan bahan-bahan mentah untuk
memproduksi suatu barang jadi.

Proses jasa : Tingkat kontak dengan pelanggan


Satu cara mengklasifikasikan jasa adalah menanyakan apakah suatu jasa tertentu dapat
diberikan tanpa pelanggan menjadi bagian dalam sistem produksi.
• Proses kontak tinggi: Tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen
menerima jasa sebagai bagian dari sistem. Misalnya jasa transportasi.
• Proses kontak rendah: tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen
tidak perlu menjadi bagian dari sistem dalam menerima jasa. Misalnya penyetoran giro di
bank, nasabah tidak mengikuti proses perbankannya.

Proses Produksi dapat ditinjaui dari dua segi yaitu:


1. Kelangsungan Hidup
a. Produksi terus-menerus (Continuous Production)
Produksi terus menerus dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang.
Dalam proses produksi ini, walaupun terjadi perubahan model, susunan dan fungsi alat-
alat mesin yang dipakai tidak berubah. Misalnya penggergajian kayu mengubah balok
menjadi papan, karet menjadi ban atau pun proses perakitan mobil, walaupun terjadi
perubahan bentuk tetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. Proses
produksi ini menghasilkan produk yang standar (massal).

b. Produksi yang terputus-putus (Intermitten Production)


Proses produksi tidak terus menerus atau operasi seringkali terhenti guna mengubah alat-
alat, pengaturan kembali alat-alat dan penyesuaian yang terus menerus diadakan sesuai
dengan tuntutan produk yang akan dihasilkan. Proses produksi ini dilakukan berdasarkan
pesanan yang sesuai dengan keperluan pemesan.
29

2. Teknik
a. Proses ekstraktif : suatu proses pengambilan langsung dari alam seperti kayu, perikanan,
pertambangan.
b. Analitis : Proses memisahkan bahan-bahan seperti minyak mentah menjadi minyak
bersih.
c. Proses Pengubahan: Proses perubahan bentuk seperti alat-alat rumah tangga.
d. Proses Sintetis: Proses mencampur dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia
1. Kelangsungan hidup

a. Produksi terus-menerus
Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi
perubahan bentuk barang-barangtetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-
alatmesin.proses ini menghasilkan produk yang standar(massal)

b. Produksi yang terputus-putus


Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali
alat-alat dan penyesuaian terus-menerus.

2. Teknik
a. Proses Ekkstraktif
b. Proses analitis
c. Proses Pengubahan
d. Proses Sintetis

Pemilihan Lokasi PabrikPenentuan atau pemilihan lokasi pabrik adalah penting, karena
mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan hidupnya.
Penentuan lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.
Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik
Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien.
Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya produksi & biaya distribusi barang yang
dihasilkan & faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :

Faktor utama :
>Lingkungan masyarakat
> Kedekatan dengan pasar
> Tenaga kerja
> Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok
> Fasilitas dan biaya transportasi
> Sumberdaya alam lainnya

Faktor sekunder
> Harga tanah
> Dominasi masyarakat
> Peraturan tenaga kerja
> Rencana tata ruang
> Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing
> Tingkat pajak
> Cuaca/iklim
> Keamanan
30

> Peraturan lingkungan hidup


Pendekatan situasional atau contingency adalah penentuan lokasi berdasarkan faktor
terpenting menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing perusahaan. Misalnya :

> Dekat dengan pasar


> Dekat dengan sumber bahan baku saja
> Tersedia tenaga kerja

Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi


> Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .
> Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal
untuk membuat pondasi.
> Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi fasilitas prasarana jalan dan saran
transportasi belum dibangun.
> Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang limbah.

Tahap Pemlihan Lokasi Pabrik


Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan dipilih.
Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi
pabrik.
Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan yang menguntungkan.

http://blogdeta.blogspot.com/2009/03/manajemen-produksi.html

BAB 8 KONSEP NILAI WAKTU DARI RUANG


KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG

Konsep nilai waktu uang diperlukan oleh manajer keuangan dalam mengambil keputusan
ketika akan melakukan investasi pada suatu aktiva dan pengambilan keputusan ketika
akan menentukan sumber dana pinjaman yang akan dipilih.
Suatu jumlah uang tertentu yang diterima waktu yang akan datang jika dinilai sekarang
maka jumlah uang tersebut harus didiskon dengan tingkat bunga tertentu (discount
factor).
Suatu jumlah uang tertentu saat ini dinilai untuk waktu yang akan datang maka jumlah
uang tersebut harus digandakan dengan tingkat bunga tertentu ( Compound factor)

1. Nilai yang akan datang (future value)


Nilai uang diwaktu akan datang dari sejumlah uang saat ini atau serangkaian pembayaran
yang dievaluasi pada tingkat bunga yang berlaku.

2. Nilai saat ini (present value)


Nilai sekarang dari jumlah yang diperoleh di masa mendatang atau sering pula disebut
dengan present value adalah nilai sejumlah uang yang saat ini dapat dibungakan untuk
memperoleh jumlah yang lebih besar di masa mendatang.

3. Anuitas
Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan atau pembayaran tetap yang dilakukan secara
berkala pada jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di
mana perusahaan asuransi memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan
premi yang telah Anda bayar. Contohnya adalah bunga yang diterima dari obligasi atau
dividen tunai dari suatu saham preferen.
31

Ada dua jenis anuitas:


1. Anuitas biasa (ordinary) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya terjadi
pada akhir periode
2. Anuitas jatuh tempo (due) adalah anuitas yang pembayaran atau penerimaannya
dilakukan di awal periode.

Dalam Anuitas (A) terkandung :


Angsuran (An) dan Bunga (Bn)
Rumus :
A = An + Bn

Anuitas Terhutang
H = A1 + A2 + A3 +…….+ An
H = A1 + A1(1+b) + A1(1+b) + …. + A1(1+b)

Nilai sekarang anuitas


PVAn = A1 [(S(1+i) n ] = A1 [ 1 – {1/ (1+ i)n /i } ]

Referensi: http://marchtavaissta.wordpress.com/2012/01/12/konsep-nilai-waktu-dari-
uang/
http://gedeeswastika-18.blogspot.com/2011/11/konsep-nilai-waktu-dari-uang.html

BAB 9 MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN

Manajemen Keuangan Perusahaan


Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk
memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya se-
efektif, se-efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba
Tanggung Jawab Manager Keuangan
Aktivitas perusahaan ditinjau dari sudut manajemen keuangan menjadi tugas manajer
keuangan. Tugasnya antara lain adalah
1. Perolehan dana dengan biaya murah.
2. Penggunaan dana efektif dan efisien
3. analisis laporan keuangan
4. analisis lingkungan Internal dan eksternal yang berhubungan dengan keputusan rutin.

Berdasarkan tugas tersebut, manajemen keuangan memiliki tujuan antara lain adalah ;
1. Memaksimalkan nilai perusahaan
2. Membina relasi dengan pasar modal dan pasar uang
5. Sifat Dasar Perusahaan

Tujuan perusahaan adalah mencari laba dan mempertahankan kelangsungan hidupnya.


Dalam kegiatannya mencari laba,pemilik memberi wewenang kepada manajemen untuk
melaksanakannya. Dalam usahanya memperoleh laba manajemen harus berprilaku:
1. Memaksimumkan nilai perusahaan, artinya manajemen harus mengahasilkan laba lebih
besar dari biaya modal yang digunakannya.
2. Tanggung jawab sosial, artinya dalam mencari laba, manajemen tidak boleh merusak
lingkungan alam,sosial, dan budaya.
3. Etika, artinya manajemen dalam mengusahakan laba harus tunduk pada norma-norma
sosial di lingkungan mereka bekerja dan tidak boleh menipu masyarakat konsumen.
32

Peranan Manajemen Keuangan


Manajemen keuangan memiliki peran dalam kehidupan perusahaan ditentukan oleh
perkembangan ekonomi kapitalisme. Pada awal lahirnya kapitalisme sebagai system
ekonomi pada abad 18, manajemen keuangan hanya membahas topic rugi-laba.
Selanjutnya berturut-turut ia memiliki peranan antara lain sebagai berikut :
1. Tahun 1900 awal : Penerbit surat berharga
2. Tahun 1930 – 1940 : kebangkrutan, reorganisasi
3. Tahun 1940 – 1950 : anggaran & internal audit
4. Tahun 1950 – 1970 : eksternal perusahaan
5. Tahun 1970 – 1980 : inflasi
6. Tahun 1980 – 1990 : krisis ekonomi keuangan
7. Tahun 1990 – sekarang : globalisasi

#Penganggaran Modal ( Capital Budgeting)


Istilah penganggaran modal digunakan untuk melukiskan tindakan perencanaan dan
pembelanjaan pengeluaran modal, seperti untuk pembelian equipmen baru untuk
memperkenalkan produk baru, dan untuk memodernisasi fasilitas pabrik.

Penganggaran Modal – Suatu Konsep Investasi


Dikatakan sebagai suatu konsep investasi, sebab peng anggaran modal melibatkan suatu
pengikatan (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan
yang dikehendaki di masa mendatang.

Investasi membutuhkan dana yang relatif besar dan keterika tan dana tersebut dalam
jangka waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko.

Jenis Investasi
Investasi dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) golongan, yakni sebagai berikut :

(1) Investasi yang tidak menghasilkan laba (non profit investemen).

(2) Investasi yang tidak dapat diukur labanya (non measurable profit investment)

(3) Investasi dalam penggantian ekuipmen (replacement investment).

(4) Investasi dalam perluasan usaha (expansion investment).

Penjelasan Masing-masing Jenis Investasi di atas

(1) Investasi yang tidak menghasilkan laba.


(2) Investasi yang tidak dapat diukur labanya.
(3) Investasi dalam Penggantian Mesin dan Equipment.
(4) Investasi dalam Perluasan Usaha
# penggolongan investasi dalam pemilihan alternatif Investasi
Ada beberapa kriteria dalam penilaian investasi yakni dapat menggunakan
beberapa metode :
1. Payback Method.
2. Average Return on Investment
3. Present Value
4. Discounted Cash Flows.
33

#metode penilaian inverstasi


* Metode ini sering pula disebut dengan istilah lain seperti payoff method dan pay out
method.
* Faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan investasi adalah
jangka waktu yang diperlukan untuk menutup kembali investasi.

Perhitungan Pay-back yang belum memperhitungkan Unsur Pajak Penghasilan

Pay-back Period = Investasi .

( dlm tahun) Laba Tunai rata-2 per tahun

Misal :

Suatu rencana investasi membutuhkan investasi, mula-mula (akuntansi diferensial)


sebesar Rp. 80.000.000,- diperkira- kan laba tunai setelah pajak /tahun selama 5 tahun
berturut turut yakni : Rp. 23 juta, Rp. 18. Juta, Rp. 21 juta, Rp. 36 juta dan Rp. 25 juta.

Perhitungan pay-back period jika Aliran Kas Masuk Bersih tiap periode tidak sama :
Tahun Laba Tunai Investasi Yang Ditutup Payback Period yang Diperlukan
1 Rp. 23 juta Rp. 23 juta 1,0
2 Rp. 18 juta Rp. 18 juta 1,0
3 Rp. 21 juta Rp. 21 juta 1,0
4 Rp. 36 juta Rp. 18 juta 0,5
5 Rp. 25 juta - -
Rp. 80 juta 3,5 tahun

Kesimpulan : Dalam jangka waktu 3,5 tahun investasi sudah dapat kembali sebelum masa
umum ekonomisnya habis.

#Arus kas masuk


Menurut pernyataan standar akuntansi Keuangan (PSAK) No. 2, laporan arus kas adalah
memberi informasi histories mengenai perubahan kas dan setara kas dari laporan arus kas
yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas investasi, maupun pendanaan
(financing) selama suatu periode akuntansi.

Average Return on Investment Method

( Metode Rata-rata Kembalian Investasi)

Metode ini juga disebut Accounting method atau Financial Statement method.

Rumus. : Rata-rata kembalian Investasi

Rata-Rata Kembalian = Laba Sesudah Pajak = … %

Investasi Rata-Rata Investasi

Kriteria Penilaian.

1. Suatu investasi akan diterima jika tarif kembalian investasinya dapat memenuhi
34

batasan yang ditetapkan manajer.


2. Jika Pengambilan Keputusan belum memiliki batasan tarif kembalian investasi, maka
dari beberapa investasi yang diusulkan dipilih adalah yang memberikan tingkat kembalian
yang terbesar.

#Kebaikan Metode Rata-rata Kembalian Investasi.

- Metode ini telah memperhitungkan aliran kas selama umur proyek investasi.

Kelemahan Metode Rata-rata Kembalian Investasi

1. Tidak memperhitungkan nilai waktu uang.


2. Dipengaruhi oleh penggunaan metode depresiasi.
3. Metode tidak dapat diterapkan jika investasi dilakukan dalam beberapa tahap.

Contoh :
Untuk melaksanakan suatu proyek diperlukan investasi mula-mula adalah Rp. 10.000.000.
diperkirakan 10 th, tanpa nilai residu pada akhir tahun kesepuluh. Diperkirakan setiap
tahun akan dapat diperoleh kas masuk (cash inflows) rata-rata sebesar Rp. 4.000.000,
sedangkan kas keluar (cash outflows), termasuk pajak, rata-rata sebesar Rp. 2.500.000.

Tarif Kembalian Investasi :

Rp.(4.000.000 – 2.500.000) – (10.000.000/10)

Rp. 10.000.000

= 5%
Metode Average Rate of Return
Metode ini digunakan untuk mengukur rata-rata tingkat keuntungan investasi. Misalnya,
investasi proyek poliklinik baru
• Aktiva tetap : Rp. 800 juta, umur 8 thn.
• Modal kerja : Rp. 200 juta
• Penghasilan kerja : Rp.1.500 juta/thn
• Biaya operasional tunai Rp. 1000 juta
• Pendapatan : Rp. 1.500 juta
• Biaya-biaya :
-Operasional tunai Rp. 1.000 jt
-Penyusutan (Rp. 800jt/8) Rp. 1.100jt
• Laba sblm pajak : Rp. 400jt
• Pajak (35%) : Rp. 140jt
• Laba stlh pajak : Rp. 260jt
Rata-rata dana investasi susut Rp. 100jt/thn
Rata-rata dana investasi dalam aktiva tetap
=(800jt+700+600+500+400+300+200+100+0)/9= Rp. 400jt
Total investasi rata-rata = RP. 400jt+RP. 200jt = Rp.600jt
Average Rate of Value = Rp.260 X 100%
Rp.600
= 43,33 %
35

Metode Net Present Value


Metode Net Present Value adalah selisih uang yang diterima dan uang yang dikeluarkan
dengan memperhatikan time value of money. Gunakan rumus time value of money yang
present value untuk mengetahui nilai uang saat ini. Oleh karena uang tersebut akan
diterima di masa depan, kita harus mengetahui berapa nilainya jika kita terima sekarang.
Jika selisihnya positif maka bisnis tersebut diterima. JIka negative, bisnis tersebut tidak
layak. Jika 0, bisnis tetap dijalankan jika bisnis tersebut digunakan untuk kepentingan
public. NPV semakin besar semakin layak. Untuk independent projects pilih yang positif.
Untuk mutually eksklusif pilih yang positifnya paling besar.

Metode Profitability Index


Metode ini menghitung perbandingan antara nilai arus kas bersih yang akan datang
dengan nilai investasi yang sekarang. Profitability Index harus lebih besar dari 1 baru
dikatakan layak. Semakin besar PI, investasi semakin layak.

Metode Internal Rate of Return


Metode Internal Rate of Return adalah adopsi dari NPV. Satuannya menggunakan %.
Tingkat bunga dimana arus kas masuk yang sudah di-presentvaluekan = Initial
Investment-nya. IRR > K diterima, IRR < K ditolak. Semakin besar IRR, proyek semakin
layak.

2 .Perencenaa keuangan
Rencana keuangan adalah rencana usaha untuk mencapai posisi keuangan yang
dicari dimasa yang akan datang.
1. Mengapa Perusahaan Membutuhkan Dana ?
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam
membayar pemasok dapat dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat
membedakan dua jenis pengeluaran :
• Pengeluaran Jangka Pendek (Short Term / Operatinge Xpenditures)
• Pengeluran Jangka Panjang (Long Term / Capital Xpenditures)

2. Pembelanjaan Atau Pembiayaan Perusahaan (Corporate Financing)


Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluaran jangka pendek maupun panjang,
perusahaan membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal
awal dari pemilik serta kemampuannya dalam menghasilakn laba, tetapi juga dana dari
luar perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan usahanya.
• Sumber Dana Jangka Pendek.
Sumber dana jangka pendek meliputi :
- Trade Credit (Utang Dagang), berfungsi sebagai sumber dana bagi perusahaan barang
telah dapat diterima tetapi pembayarannya diserahkan kemudian.
- Pinjaman Bank Jangka Pendek Dengan Jaminan (Scured Short Term Loan), merupakan
sumber dana jangka pendek yang sangat penting.
- Pinjaman Jangka Pendek Tanpa Jaminan (Unsecured Short Term Loan), Pinjaman ini
merupakan sumber dana jangka pendek yang penting bagi perusahaan. Dengan jenis
pinjaman ini, perusahaan tidak perlu menyerahkan jaminan kepada bank.
- Letter Of Credit, Adalah janji tertulis dari bank bagi pihak pembeli untuk membayar
sejumlah uang kepada perusahaan yang dituju (penjual) bila sejumlah kondisi telah
terpenuhi.
- Commercial Paper, adalah surat berharga yang diterbitkan dan dijual oleh
perusahan besar dan terpercaya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya.
- Factoring. Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cepat melalui factoring yaitu
36

dengan menjual piutang perusahaan kepada perusahaan 5faktor (perusahaan pembeli


piutang) yang biasanya adalah lembaga keuangan.

• Sumber Dana Jangka Panjang.


Pada umumnya perusahaan membutuhkan dana jangka panjanguntuk memenuhi
pengeluaran jangka panjangnya, seperti pembelian aktiva tetap. Agar bias memulai
usahanya perusahaan harus mengeluarkan dana untuk bangunan dan peralatan. Pencarian
dana jangka panjang diperoleh dari :
- Pembiayaan Melalui Utang :
a) Utang jangka panjang
b) Obligasi perusahaan
- Pembiayaan Dengan Modal Sendiri (Equity Financing) : a) Saham biasa
c) Laba ditahan

Sumber refrensi :

http://www.duniaremaja.org/makalah-f59/manajemen-keuangan-pengertian-
t152.htm?highlight=manajemen http://organisasi.org/definisi-pengertian-manajemen-
keuangan-tugas-pokok-dan-tujuan-manajer-keuangan-perusahaan
http://khairunnisafathin.wordpress.com/2010/11/15/manajemen-keuangan-
perusahaan/
http://www.scribd.com/doc/6878583/Manajemen-Keuangan-

BAB 10 MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


A. PENGERTIAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah
pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk
dapat
menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia
atau
dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. Menurut A.F. Stoner
manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang
bertujuan
untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk
ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain sistem perencanaan,


penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja,
kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya
manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang memengaruhi secara
langsung sumber daya manusianya.

Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para
ahli:

1. Menurut Melayu SP. Hasibuan.


MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan
efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
37

2. Menurut Henry Simamora


MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa
dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja.
MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan
personalia, pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi
karyawan
dan hubungan perburuhan yang mulus.

3. Menurut Achmad S. Rucky


MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan,
pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif
untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh
organisasi
tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.

4. Menurut Mutiara S. Panggabean


MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan
pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi
pekerjaan,
pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari definisi di atas, menurut Mutiara S. Panggabaean bahwa, kegiatan di bidang sumber
daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi
pekerja.

Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja
meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan
pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja.

Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan demikian
pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan,
karyawan dan masyarakat.Unsur manajemen (Tool of management), biasa dikenalMarket/
marketing, pasar

B. Model Manajemen Sumber Daya Manusia


Di dalam memahami berbagai permasalahan pada manajelen sumber daya manusia
dan sekaligus dapat menentukan cara pemecahannya perlu diketahui lebih dahulu model-
model yang digunakan oleh perusahaan kecil tidak bias menerapkan model yang biasa
digunakan oleh perusahaan besar. Demikian pula sebaliknya. Dalam perkembangan model-
model ini berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi serta tuntutannya.
Untuk menyusun berbagai aktifitas manajemen sumber daya manusia ada 6 (enam) model
manajemen sumber daya manusia yaitu:

1. Model Klerikal

Dalam model ini fungsi departemen sumber daya manusia yang terutama adalah
memperoleh
dan memelihara laporan, data, catatan-catatan dan melaksanakan tugas-tugas rutin. Fungsi
departemen sumber daya manusia menangani kertas kerja yang dibutuhkan, memenuhi
berbagai peraturan dan melaksanakan tugas-tugas kepegawaian rutin.
38

2. Model Hukum
Dalam model ini, operasi sumber daya manusia memperoleh kekutannya dari keahlian
di bidang hukum. Aspek hukum memiliki sejarah panjang yang berawal dari hubungan
perburuhan, di masa negosiasi kontrak, pengawasan dan kepatuhan merupakan fungsi
pokok
disebabkan adanya hubungan yang sering bertentangan antara manajer dengan karyawan.

3. Model Finansial
Aspek pinansial manajemen sumber daya manusia belakangna ini semakin berkembang
karena para manajer semakin sadar akan pengaruh yang besar dari sumber daya manusia
ini meliputi biaya kompensasi tidak langsung seperti biaya asuransi kesehatan, pension,
asuransi jiwa, liburan dan sebagainya, kebutuhan akan keahlian dalam mengelola bidang
yang semakin komplek ini merupakan penyebab utama mengapa para manajer sumber
daya
manusia semakin meningkat.

4. Model Manjerial
Model manajerial ini memiliki dua versi yaitu versi pertama manajer sumber daya manusia
memahami kerangka acuan kerja manajer lini yang berorientasi pada produktivitas. Versi
kedua manajer ini melaksanakan beberpa fungsi sumber daya manusia.
Departemen sumber daya manusia melatih manajer lini jdalam keahlian yang diperlukan
untuk menangani fungsi-fungsi kunci sumber daya manusia seperti pengangkatan, evaluasi
kinerja dan pengembangan. Karena karyawan pada umumnya lebih senang berinteraksi
dengan manajer mereka sendiri disbanding dengan pegawai staf, maka beberapa
departemen
sumber daya manusia dapat menunjukan manajer lini untuk berperan sebagai pelatih dan
fsilitator.

5. Model Humanistik
Ide sentral dalam model ini adalah bahwa, departemen sumber daya manusia dibentuk
untuk
mengembangkan dan membantu perkembangan nilai dan potensi sumber daya manusia di
dalam organisasi. Spesialis sumber daya manusia harus memahami individu karyawan dan
membantunya memaksimalkan pengembangan diri dan peningkatan karir.
Model ini menggabarkan tumbuhnya perhatian organisasi terhadap pelatihan dan
pengembangan karyawan mereka.

6. Model Ilmu Perilaku


Model ini menganggap bahwa, ilmu perilaku seperti psikologi dan perilaku organisasi
merupakan dasar aktivitas sumber daya manusia. Prinsipnya adlah bahwa sebuah
pendekatan
sains terhadap perilaku manusia dapa diterpkan pada hampir semua permasalahan
sumber
daya manusia bidang sumber daya manusias yang didasarkan pada prinsip sains meliputi
teknik umpan balik, evaluasi, desain program dan tujuan pelatihan serta manajemen karir.

C. Fungsi manajemen
1. Perencanaan
Perencanaan adalah usaha sadar dalam pengambilan keputusan yang telah diperhitungkan
secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa depan dalam dan oleh suatu
organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah dilakukan sebelumnya.
39

2. Rekrutmen
Menurut Schermerhorn, 1997 Rekrutmen (Recruitment) adalah proses penarikan
sekelompok
kandidat untuk mengisi posisi yang lowong. Perekrutan yang efektif akan membawa
peluang
pekerjaan kepada perhatian dari orang-orang yang berkemampuan dan keterampilannya
memenuhi spesifikasi pekerjaan.

3. Seleksi
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian
banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima
berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar.
Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil
dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil
kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan
proses seleksi lainnya.

4. Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan


Pelatihan (training) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan
perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja tenga
kera.(Simamora:2006:273). Menurut pasal I ayat 9 undang-undang No.13 Tahun 2003.
Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan,
serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada
tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan
dan pekerjaan.

Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul


tanggung jawab yang berbeda atau yang Iebih tinggi dalam perusahaan, organisasi,
lembaga atau instansi pendidikan,

Menurut (Hani Handoko:2001:104) pengertian latihan dan pengembangan adalah


berbeda. Latihan (training) dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagal
ketrampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci dan rutin. Yaitu latihan
rnenyiapkan para karyawan (tenaga kerja) untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan
sekarang. Sedangkan pengembangan (Developrnent) mempunyai ruang lingkup Iebih luas
dalam upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dlan
sifat-sifat kepribadian.

5. Evalauasi Kinerja
Evaluasi sama pentingnya dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya, yaitu
perencanaan, pengorganisasian atau pelaksanaan, pemantauan (monitoring) dan
pengendalian. Terkadang fungsi monitoring dan fungsi evaluasi, sulit untuk dipisahkan.
Penyusunan sistem dalam organisasi dan pembagian tugas, fungsi serta pembagian peran
pihak-pihak dalam organisasi, adakalanya tidak perlu dipisah-pisah secara nyata. Fungsi
manajemen puncak misalnya, meliputi semua fungsi dari perencanaan sampai
pengendalian. Oleh karena itu, evaluasi sering dilakukan oleh pimpinan organisasi dalam
suatu rapat kerja, rapat pimpinan, atau temu muka, baik secara reguler maupun dalam
menghadapi kejadian- kejadian khusus lainnya.
Sebagai bagian dari fungsi manajemen, fungsi evaluasi tidaklah berdiri sendiri.
Fungsi-fungsi seperti fungsi pemantauan dan pelaporan sangat erat hubungannya dengan
fungsi evaluasi. Di samping untuk melengkapi berbagai fungsi di dalam fungsi-fungsi
40

manajemen, evaluasi sangat bermanfaat agar organisasi tidak mengulangi kesalahan yang
sama setiap kali.

6. Komensasi
Pmberian balas jasa langsung dan tidak langsung berbentuk uang atau barang kepada
karyawan sebagai imbal jasa( output) yang diberikannya kepada perusahaan. Prinsip
Kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung jawab.

7. Pengintegrasian
Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan,
sehingga tercipta kerjasama yang serasi da saling menguntungkan.

8. Pemeliharaan
Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas
karyawan agar tercipta kerjasama yang panjang.

9. Pemberhentian
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu
yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha.
Sedangkan menurut Moekijat mengartikan bahwa Pemberhentian adalah pemutusan
hubungan kerjas seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.

D. 4 (Empat) tujuan manajemen SDM adalah sebagai berikut:

a. Tujuan Sosial
Tujuan sosial manajemen sumber daya manusia adalah agar organisasi atau
perusahaan bertanggungjawab secara sosial dan etis terhadap keutuhan dan tantangan
masyarakat dengan meminimalkan dampak negatifnya.

b. Tujuan Organisasional
Tujuan organisasional adalah sasaran formal yang dibuat untuk membantu organisasi
mencapai tujuannya.

c. Tujuan Fungsional

Tujuan fungsional adalah tujuan untuk mempertahankan kontribusi departemen


sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

d. Tujuan Individual
Tujuan individual adalah tujuan pribadi dari tiap anggota organisasi atau perusahaan
yang hendak mencapai melalui aktivitasnya dalam organisasi.

http://hildaagustina.blogspot.com/2012/01/pengertian-manajemen-sumber-daya.html

BAB 11 AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

A.pengertian akutansi
Pengertian akutansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian
mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat
keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan,
organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam mengukur,
41

berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga


dikenal sebagai "bahasa bisnis".[1] Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan
keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan,
dan pihak berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik.
Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah pembukuan.
Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana informasi keuangan pada
suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas, diinterpretasikan, dan dikomunikasikan.
Auditing, satu disiplin ilmu yang terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu
proses dimana pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi
untuk memberikan suatu pendapat atau opini - yang masuk akal tapi tak dijamin
sepenuhnya - mengenai kewajaran dan kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang
berterima umum.

B. Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari
laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan
yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang.
Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer /
manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

C. Pihak - Pihak Yang Berkepentingan Dalam Akuntansi


A. Pihak Intern
Adalah pihak manajemen yang berkepentingan langsung dan sangat membutuhkan
informasi keuangan untuk tujuan pengendalian (controlling), pengkoordinasian
(coordinating), dan perencanaan (planning) suatu perusahaan.

B. Pihak Ekstern
Adalah pihak-pihak yang berada di luar perusahaan tetapi ia membutuhkan informasi
keuangan perusahaan tersebut.
1. Pemilik/Investor
Pemilik memerlukan informasi akuntansi di perusahaannya untuk mengetahui maju
mundurnya perusahaan, sehingga ia dapat mengambil keputusan apakah akan
mempertahankan perusahaannya, menjualnya, atau menambah investasinya.
2. Calon Investor
Bagi calon investor sangat perlu informasi akuntansi perusahaan. Hal ini dilakukan dalam
rangka untuk mengambil keputusannya apakah akan menginvestasikan dananya di
perusahaan tersebut atau tidak.
3. Kreditor
Informasi akuntansi suatu perusahaan sangat dibutuhkan bagi kreditor untuk mengetahui
kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjamannya. Hal ini dapat dijadikan oleh
kreditor sebagai bahan untuk mengambil keputusan apakah akan ditambah atau ditarik
pinjamannya.
4. Calon Kreditor
Bagi calon kreditor informasi akuntansi suatu perusahaan sangat diperlukan sebagai
bahan pertimbangan bagi calon kreditor untuk menilai resiko serta memutuskan apakah
perusahaan tersebut akan diberikan pinjaman atau tidak.
5. Pemerintah
Informasi akuntansi perusahaan bagi pemerintah sangat berguna untuk penetapan
besarnya pajak penghasilan (PPh) badan usaha. Selain itu, juga dapat dipakai sebagai alat
penilaian bagi perusahaan apakah perusahaan tersebut mematuhi peraturan atau tidak.
6. Karyawan perusahaan yang bersangkutan
42

Informasi akuntansi perusahaan sangat bermanfaat bagi karyawan perusahaan yang


bersangkutan untuk kelangsungan hidupnya. Maju mundurnya perusahaan dapat berguna
untuk kemantapan kerja, bahan pertimbangan penuntutan naiknya gaji, dan jaminan sosial
karyawan.

D.PRINSIP-PRINSIP AKUTANSI
1. Prinsip Pengakuan Pendapatan, Persoalan penting yang dihadapi perusahaan adalah
kapan pendapatan harus diakui.
Jika telah terealisasi atau dapat di realisasikan, Pendapatan dikatakan telah direalisasi jika
produk (barang dan jasa) telah dipertukarkan dengan kas. Ketika terjadi penjualan,
pendapatan diakui pada saat penjualan. Dasar penjualan ini melibatkan transaksi
pertukaran antara penjual dan pembeli. harga jual adalah pengukuran objektif atas jumlah
pendapatan yang diakui.
Telah dihasilakan.

Metode Persentase Penyelesaian


Metode ini mengakui pendapatan proyek jangka panjang berdasarkan perkiraan yang
pantas atas kemajuan menuju penyelesaian. Kemajuan menuju penyelesaian diukur
dengan membandingkan biaya yang dikeluarkan dalam setahun dengan total biaya yang
diperkirakan untuk proyek keseluruhan. Persentase tersebut dikali dengan total
pendapatan untuk proyek. Persentase ini kemudian diakui sebagai pendapatan untuk
periode tersebut.
Rumus metode persentase penyelesaian :

Biaya Dikeluarkan (periode berjalan) ÷ total estimasi biaya


= persentase penyelesaian (periode berjalan)

Persentase penyelesaian (periode berjalan) x total pendapatan


= Pendapatan Diakui (periode berjalan)

Pendapatan yang diakui selama periode berjalan dikurangi biaya yang dikeluarkan pada
periode berjalan sama dengan laba kotor untuk periode berjalan.

Pendapatan Diakui – Biaya Dikeluarkan


= Laba kotor diakui (periode berjalan)

Metode Angsuran
Dengan menggunakan metode angsuran, setiap pengumpulan kas dari pelanggan terdri
atas (1) pengambilan bagian harga pokok penjualan, dan (2) bagian laba kotor dari
penjualan.

Rumus untuk mengakui laba kotor :


Perolehan kas dari pelanggan x persentase laba kotor
= laba kotor diakui selama periode tersebut

2. Prinsip Penandingan, Dalam mengakui beban, pendekatan yang dipakai adalah biarkan
beban mengikuti pendapatan. Beban diakui bukan pada saat upah dibayarkan, atau ketika
pekerjaan dilakukan, atau pada saat produk diproduksi, tetapi ketika pekerjaan (jasa) atau
produk secara actual memberikan kontribusi terhadap pendapatan. Jadi pengakuan beban
berkaitan dengan pengakuan pendapatan.
43

3. Prinsip Pengungkapan Penuh, Dalam memutuskan informasi apa yang akan


dilaporkan, praktek yang umum adalah menyediakan informasi yang mencukupi untuk
mempengaruhi penilaian dan keputusan pemakai. Prinsip ini sering disebut prinsip
pengungkapan penuh mengakui bahwa sifat dan jumlah informasi yang dimasukkan dalam
laporan keuangan mencerminkan serangkaian trade-off

4. Prinsip Biaya, Prinsip biaya menyatakan bahwa asset harus dicatat pada biayanya.
Biaya digunakan karena biaya tersebut relevan dan andal. Biaya disebut relevan karena
menunjukan harga yang dibayar, asset yang dikorbankan, dan kesepakatan yang dibuat
pada tanggal perolehan. Biaya disebut andaal karena keterukuran yang efektif,
berdasarkan fakta, dan dapat diverifikasi. Biaya juga merupakan hasil dari transaksi
pertukaran. Biaya adalah dasar yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan.

E.LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu
periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.

F. ISI LAPORAN KEUANGAN


Laporan keuangan terdiri dari:

- Neraca, menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada
jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.

- Perhitungan laba rugi, menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode
tertentu.

- Laporan arus kas, menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat
dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan.

- Catatan atas laporan keuangan, menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang


mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.

Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang
mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi
perusahaan tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi dihadapkan dengan
kemungkinan bahaya penyimpangan (bias), salah penafsiran dan ketidaktepatan. Untuk
meminimkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya untuk mengembangkan suatu
barang tubuh teori ini. Setiap akuntansi atau perusahaan harus menyesuaikan diri
terhadap praktik akuntansi dan pelaporan dari setiap perusahaan tertentu.

G.Bentuk-Bentuk Laporan Keuangan


NERACA
Staffel (Report Form). Bentuk staffel sering disebut dengan bentuk laporan, yaitu
menempatkan harta pada bagian atas neraca dan utang dengan modal di bagian bawahnya.
Scontro (T-Account Form). Bentuk skontro, artinya menyusun harta pada sisi kiri dan
utang pada sisi kanan atau sebelahmenyebelah

H.TENTANG LAPORAN LABA RUGI


Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi-
laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Yang kita dapatkan
44

dalam laporan ini dimana dalam laporan ini menggambarkan mengenai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan rugi-laba dalam suatu periode tertentu

Laporan laba rugi mempunyai 2 unsur yaitu pendapatan dan beban/biaya


PENGHASILAN (income)
Adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akutansi dalam bentuk
pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan
kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Pendapatan timbul
dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan seperti penjualan barang dagang, penghasilan
jasa (fee), pendapatan bunga dan lainnya.
BEBAN (expanse)
Adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akutansi dalam bentuk arus
keluar atau berkurangnya nilai aktiva atau kewajiban yang mengakibatkan penurunan
ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Contoh yang termasuk
dalam kategori beban/biaya adalah harga pokok (penjualan atau produksi/HPP), biaya
pemasaran, biaya gaji karyawan, biaya penyusutan dan sejenisnya.

I.BENTUK LAPORAN LABA RUGI


Multiple Step. Penyusunan laporan laba-rugi dalam bentuk ini disusun secara bertahap
mulai dari kelompok pendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha
dan beban luar usaha. Sampai dengan kelompok pendapatan lain-lain dan beban lain-lain.
Bentuk multi step ini banyak digunakan di perusahaan dagang atau perusahaan industri.

Single Step. Dalam bentuk single step semua jenis pendapatan (pendapatan usaha, dan
pendapatan luar usaha dan pendapatan lain-lain) disusun dan dijumlahkan dalam satu
kelompok. Kemudian disisihkan dengan jumlah semua jenis beban. Selisih jumlah
pendapatan dengan jumlah beban merupakan saldo (sisa) laba atau saldo (sisa) rugi.
Bentuk ini banyak digunakan dalam perusahaan jasa

J.Tujuan Akuntansi atau Laporan Keuangan


1. Menurut PAI
Tujuan akuntansi keuangan dan laporan keuangan menurut Prinsip Akuntansi Indonesia
(PAI) 1984 dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan kualitatif.

a. Tujuan umum laporan keuangan

1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber


ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam
sumber-sumber ekonomi neto suatu perusahaan yang timbul dari aktivitas-aktivitas usaha
dalam tangka memperoleh laba.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di
dalam mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam sumber-
sumber ekonomi dan kewajiban.
5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan
laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan keuangan.
45

b. Tujuan kualitatif informasi keuangan


Informasi keuangan yang disajikan akan bermanfaat tentunya bila memenuhi beberapa
kriteria atau standar. Berikut ini beberapa kriteria kualitas informasi keuangan:
Relevan (Relevances)
Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Bila
informasi tidak relevan untuk keperluan para pengambilan suatu keputusan, maka
informasi demikian tidak ada gunanya, betatapun kualitas lainnya terpenuhi. Oleh
karena itu sehubungan dengan relevansi informasi tadi maka perlu dipilih metode
pelaporan akuntansi keuangan yang tepat.
Dapat diuji (Understandability)
Pengukuran tidak dapat sepenuhnya lepas dari pertimbangan dan pendapat yang
subjektif. Hal ini berhubungan dengan keterlibatan manusia dalam proses
pengukuran dan penyajian informasi, sehingga proses pengukuran itu tidak lagi
berlandaskan realitas objektif semata. Dengan demikian untuk meningkatkan
manfaatnya informasi keuangan harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur
yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
Dapat dimengerti (Verifiability)
Informasi yang disajikan harus dapat dimengerti oleh pemakainya dan dinyatakan
dalam bentuk yang disesuaikan dengan pengertian para pemakai. Dalam hal ini
pihak pemakai informasi juga diharapkan adanya pengertian atau pengetahuan
mengenai aktivitas ekonomi perusahaan, proses akuntansi keuangan serta
istilahistilah teknis yang digunakan dalam laporan keuangan.
Netral (neutrality)
Artinya laporan keuangan atau informasi keuangan itu diarahkan pada kepentingan
umum dan tidak bergantung kepada kebutuhan pihak tertentu.
Tepat waktu (Timeliness)
Informasi hendaknya diberikan sedini mungkin agar dijadikan sebagai dasar
pengambilan keputusan ekonomi.
Daya banding (comparability)
Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat dibandingkan
dengan laporan keuangan sebelumnya dari perusahaan yang sama maupun dengan
laporan keuangan perusahaan sejenis pada periode yang sama.
Lengkap (Completeness)
Informasi keuangan lengkap bila memenuhi enam tujuan kualitatif di atas dan dapat
memenuhi standar pengungkapan laporan keuangan. Standar itu menghendaki
pengungkapan seluruh fakta keuangan yang penting dan penyajian fakta secara jelas
agar tidak menyesatkan pemakainya.
SUMBER:
http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi
http://mestargroup.blogspot.com/2012/01/materi-akuntansi.html
http://dewirosdyana.wordpress.com/2013/11/10/prinsip-prinsip-akuntansi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan
http://shadowisimmortality.blogspot.com/2011/03/pengertian-laporan-keuangan-dan-
isi.html
http://medianyawirat.wordpress.com/2010/12/13/bentuk-bentuk-laporan-keuangan/
http://ilmumanajemen.wordpress.com/2008/03/24/laporan-rugi-laba/
http://medianyawirat.wordpress.com/2010/12/13/bentuk-bentuk-laporan-keuangan/
46

BAB 12 Keuangan Perusahaan

Pengertian Perusahaan Keuangan


Perusahaan Keuangan merupakan lembaga yang melaksanakan fungsi utama menyalurkan
dana dari yang surplus/ berlebih kepada mereka yang kekurangan dana.
Adapun jenis-jenis perusahaan keuangan adalah sebagai berikut:
Bank Komersial (Commercial Banks) : lembaga simpanan yang memiliki asset utama
berupa pinjaman dan kewajiban utama lain yaitu tabungan (deposits).
Thrifts : lembaga simpanan dalam bentuk tabungan atau pinjaman, savings banks dan
credit unions.
Perusahaan asuransi : lembaga keuangan yang menjaga individu dan perusahaan (policy
holders) dari even/kejadian yang buruk.
Perusahaan sekuritas dan bank investasi : lembaga keuangan yang menjamin sekuritas dan
terlibat dalam kegiatan sehubungan seperti broker surat berharga, jual beli surat berharga,
dan menghasilkan pasar dimana surat berharga diperdagangkan.
Perusahaan Pembiayaan (Finance companies) : Lembaga penghubung keuangan yang
memberi pinjaman kepada individu dan bisnis.
Reksa dana (Mutual Funds) : lembaga keuangan yang menawarkan rencana simpanan
dimana dana milik partisipan mengakumulasi tabungan selama tahun bekerja mereka
sebelum diambil selama tahun penisun mereka.

2. Estimasi Penjualan
Estimasi penjualan memiliki hubungan yang sangat erat dengan anggaran penjualan.
peramalan penjualan, yaitu merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu
perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan apabila disajikan dengan benar, maka
informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka
pengembangan usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara
tepat maka pihak manajemen perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Teknik Analisis Data Dalam teknik analisis data yang akan dilakukan terdiri dari beberapa
langkah yaitu meliputi:
Peramalan Penjualan
Untuk menyusun peramalan keuangan dalam penelitian ini penulis menggunakan metode
regresi linier dan model-model yang terkomputerisasi. Analisis regresi merupakan metode
yang lebih umum digunakan untuk meramalkan kebutuhan-kebutuhan keuangan dan tidak
terlalu mudah terkena perangkap potensial dan metode prosentase penjualan.
Pada analisis regresi ini, persamaan yang digunakan untuk menganalisa data adalah :
Y = a + bX
Keterangan :
Y = adalah variabel dependen
a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)
b = adalah kemiringan (slope) kurva linier
X = adalah variabel independen.
Persamaan di atas dapat digunakan untuk menaksir nilai Y, jika nilai a, b, dan X diketahui.
Nilai a merupakan nilai Y yang dipotong oleh kurva linier pada sumbu vertikal Y (a adalah
nilai Y, bila X=0).
Nilai b adalah kemiringan (slope) kurva linier yang menunjukkan besarnya perubahan
nilai Y sebagai akibat perubahan setiap unit nilai X. besarnya nilai a dan b konstan
sepanjang kurva linier.
Tingkat Pertumbuhan Penjualan
Adapun persamaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penjualan :
47

Gt = Tingkat Pertumbuhan Penjualan


SRt= Penjualan pada tahun tSRt-1= Penjualan pada tahun t-1
Penentuan besarnya AFN (Additional Fund Needed)
Peramalan Neraca
Peramalan Laporan Laba Rugi

3. Estimasi Produksi
Anggaran produksi adalah anggaran penjualan yang disesuaikan terhadap perubahan
persediaan.
4. Estimasi Pembelian Bahan Langsung
adalah pembelian barang secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem online.
estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. karena penjual bisa
memprodukan barang daganganya dengan cara sistem online, dan si pembeli juga dapat
lebih menghuntungkan dan menghematkan.
karena pembeli tidak perlu meluangkan waktu yang lama untuk datang dan pergi ke sana.
Cukup hanya dengan berada di depab komputer dan memilih barang mana yang akan di
belinya. lalu mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera, dengan cara seperti itu pihak
pembeli maupun pihak penjual dapat memperolehkan keuntungan.
5. Estimasi Pemakaian Bahan Langsung
pemakaian bahan langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku
bahan pembantu dan bahan penunjang produksi.
6. Upah Langsung
Upah yang diberikan secara langsung kepada pekerja.
7. Estimasi Bahan Fabrikase
Merupakan estimasi yang menjelaskan tentang beban pabrikase.
8. Estimasi Harga Pokok Penjualan
Ringkasan dari anggaran produksi dengan memperhatikan tingkat persediaan akhir.
Data yang diperlukan :
- Data yang telah dihitung dalam anggaran produksi, anggaran bahan langsung,
anggaran overhead dan anggaran tenaga langsung
- Keakuratan datanya dipengaruhi data dalam anggaran yang lain.
9. Estimasi Beban Penjualan
adalah beban si penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusahaan atau
si penjual oleh pihak-pihak tertentu.
10. Estimasi Beban Administrasi
Beban administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini. Badan
Penelitian Eim estimasi total biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara.

Penyebab utama dari ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah :

1. Tingginya jumlah pekerja pekerjaan sementara dan tingginya laju perubahan pada
pekerja pekerjaan sementara (rata-rata tahunan: 1,3 juta pendaftaran, 1,1 juta
penempatan dan 15,6 juta pembayaran remunerasi)
2. Perubahan undang-undang banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sektor
pekerjaan sementara
3. Penerapan sistem pembayaran remunerasi mingguan (bukan bulanan atau per 4
minggu), yang melekat pada penggunaan pekerja flex.
11.Estimasi Laba Rugi
Rekening-rekening laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis tentang
penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada suatu periode
tertentu, yaitu meliputi:
48

a. Laba merupakan kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan yang berasal dari
pendapatan operasional perusahaan.
b. Rugi yaitu merupakan penurunan modal saham yang diakibatkan dari transaksi yang
dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu.
12. Estimasi Kas
Setiap perusahaan dalam menjalankan operasi usahanya akan mengalami arus masuk kas
(cash inflows) dan arus keluar (cash outflows). Apabila arus kas yang masuk lebih besar
dari arus kas yang keluar maka hal ini akan menunjukkan positive cash flows, dan
sebaliknya apabila arus kas masuk lebih sedikit daripada arus kas keluar maka arus kas
yang tejadi akan negative cash flows.
Definisi arus kas menurut PSAK No. 2 adalah : “Arus masuk dan keluar kas atau setara kas”.
(1995:2.3). Para Praktisi dibidang akuntansi sebenarnya telah lama menggunakan variasi
dari laporan arus kas. Adapun nama-nama yang dimaksud adalah laporan sumber dan
laporan perubahan posisi keuangan.
Laporan arus kas yang tercakup dalam laporan tahunan, memberikan informasi mengenai
arus kas masuk dan keluar kas dan setara kas. Lebih lanjut, menganalisa semua perubahan
yang mempengaruhi kas dan setara kas dalam kategori operasi, investasi dan pendanaan
dari suatu perusahaan selama suatu periode dalam format yang merekonsiliasi saldo awal
dan saldo akhir kas dan setara kas.
Kegunaan laporan KasTujuan dari laporan arus kas adalah memberikan informasi
mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktifitas
operasi, investasi dan pendanaan dari suatu entitas selama suatu periode.
Kegunaannya :
1. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih masa depan,
2. Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan
membayar dividen, dan kebutuhan untuk pendanaan eksternal.
3. Menilai alasan perbedaan antara laba bersih dibanding penerimaan serta pengeluaran
kas yang berkaitan.
4. Menilai pengaruh transaksi investasi dan pendanaan baiuk kas maupun non kas
Penyajian Laporan Kas
Karakteristik transaksi dan kejadian lain dari setiap jenis aktifitas-aktifitas dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1. Aktifitas Operasi
2. Aktifitas Investasi
3. Aktifitas Pendanaan
perusahaan diwajibkan untuk melaporkan arus kas dari aktifitas operasi dengan
menggunakan salah satu metode dibawah ini :
1. Metode Langsung
Metode langsung mengungkapkan kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan
pengeluaran kas bruto. Dalam metode ini setiap perkiraan yang berbasis akrual pada
laporan laba rugi diubah menjadi perkiraan pendapatan dan pengeluaran kas sehingga
menggambarkan penerimaan dan pembayaran aktual dari kas. Jadi, metode langsung
memfokuskan pada arus kas daripada laba bersih akrual, oleh karena itu dianggap lebih
informatif dan terperinci.
2. Metode Tidak Langsung
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari
transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas
untuk operasi dari masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang
berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.
49

Jadi pada dasarnya metode tidak langsung ini merupakan rekonsiliasi laba bersih yang
diperoleh perusahaan. Metode ini memberikan suatu rangkaian hubungan antara laporan
arus kas dengan laporan laba rugi dan neraca.
Beberapa peralatan dasar yang digunakan dalam analisis laporan keuangan dijabarkan
lebih lanjut oleh Harahap (1998:217) sebagai berikut :
1) Analisis Perbandingan
Dalam analisis perbandingan, informasi yang sama disajikan untuk dua atau lebih tanggal
atau periode yang berbeda sehingga pos-pos yang serupa dapat diperbandingkan.
2) Analisis Persentase
Metode ini merupakan metode analisis yang menyajikan laporan keuangan dalam bentuk
presentasi. Laporan keuangan presentatif berguna dalam analisis struktur internal laporan
keuangan, karena dalam laporan keuangan presentatif menyatakan proporsional dari
setiap pos laporan keuangan dalam suatu periode tertentu terhadap angka dasar.
3) Metode Index time Series
Dalam metode ini dihitung indeks dan digunakan untuk mengkonversi angka-angka
laporan keuangan. Biasanya ditetapkan tahun dasar yang diberi indeks 100. Beranjak dari
tahun dasar ini maka dibuat indeks tahun-tahun lainnya sehingga dapat dibaca dengan
mudah perkembangan angka-angka laporan keuangan tersebut pada periode yang lain.
4) Analisis Rasio
Analisis rasio keuangan adalah perbandingan antara pos-pos tertentu dalam laporan
keuangan dengan pos lain yang memiliki hubungan yang signifikan. Analisis rasio
keuangan berguna untuk menentukan kesehatan atau kinerja keuangan suatu perusahaan.
Adapun jenis-jenis rasio keuangan yang umum diperkenalkan dalam kebanyakan literatur
dan yang sering digunakan adalah rasio likuiditas, solvabilitas, aktifitas dan profitabilitas.
Rasio-rasio tersebut kemudian dibandingkan dengan rasio-rasio perusahaan itu sendiri
selama beberapa periode untuk menilai perkembangan perusahaan tersebut. Selain itu
dapat dibandingkan dengan rasio-rasio dari beberapa perusahaan yang sejenis untuk
menilai kinerja perusahaan, apakah perusahaan berada diatas, sama, atau dibawah rata-
rata industri.
5) Evaluasi Kinerja Perusahaan
Laporan arus kas dapat membantu para pemakainya untuk melihat bagaimana saldo kas
dan setara kas dalam neraca perusahaan berubah dari awal hingga akhir periode akuntansi
dan apa artinya perubahan tersebut bagi perusahaan, apakah menunjukkan prestasi positif
atau negatif.
6) Analisis Rasio Arus Kas
Analisis laporan arus kas menurut Plewa dan Friedlob (1995:228), terdiri atas rasio
likuiditas, rasio solvabilitas dan pengeluaran modal serta rasio pengembalian kas.

SUMBER :
*WWW.GOOGLE.COM
*http://nindysintya.wordpress.com/2010/11/22/teknik-analisis- meramalkan-kas-
perusahaan/
*http://nicegoodnews.blogspot.com/2010/11/teknik-analisis-meramalkan-kas.html
*http://mumme22.blogspot.com/2010/11/teknik-analisis-meramalkan-kas.html
*http://sidikaurora.wordpress.com/2010/12/19/teknik-analisis-meramalkan-kas-
perusahaan/
50

BAB 13 TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS


1.Benturan dengan kepentingan masyarakat

Klasifikasi aspek pendorong tanggung jawab sosial


Dalam menunaikan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut untuk mengindahkan etika
bisnis. Hal – hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
1. Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat.
2. Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanisme pebisnis yang melibatkan rasa,
karsa dan karya.

2.Dorongan tanggung jawab sosial.

Berikut ini adalah klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab
sosial pada sebuah bisnis :
1. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan.
Prosedur administrasi serta jenjang kewenangan yang berbelit-belit sering menyebabkan
tekanan batin bagi para pebisnis maupun pihak lain yang berhubungan. Hubungan yang
kurang manusiawi pun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar.

Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan.


Penerapan manajemen akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang
antara pelaku bisnis dan dari pihak luar. Manfaat tersebut adalah, sebagai berikut :
a. Peningkatan modal kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan
produktivitas
kerja.
b. Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi
manajemen parsitipatif.
c. Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan
kerja
yang menyenangkan dan baik.
d. Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri
karyawan.
e. Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi
perkembangan
selanjutnya dari perusahaan.

2. Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan.


Ekologi, yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam
lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi. Contohnya, maraknya
penebangan hutan sebagai bahan dasar industri, perburuan kulit ular, penangkapan ikan
dengan menggunakan bahan peledak.
3. Penghematan energi.
Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari SDA yang tidak dapat
dipengaruhi seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa SDA
tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakannya proses efisiensi serta
mencari pengganti sumber daya tersebut, yang diantaranya adalah pemanfaatan tenaga
surya, nuklir, angin air serta laut.
4. Partisipasi pembangunan bangsa.
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan.
Dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah untuk menangani
masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada.
51

5. Gerakan konsumerisme.
Awal perkembangannya tahun 1960-an di Negara Barat yang berhasil meberlakukan
Undang-undang Perlindungan Konsumen.
Berikut adalah Tujuan dari gerakan konsumerisme ini adalah :
a. Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan
konsumen atas praktek bisnisnya.
b. Pelaksanaan strategi advertensi atau periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak
menyesatkan masyarakat.
c. Diselenggarakan panel-panel disuksi antara wakil konsumen dengan produsen.
d. Pelayanan purna jual yang lebih baik.
e. Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan
konsumen daripada promosi semata.

3.Etika bisnis
Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab social suatu bisnis yang timbul
dari dalam perusahaan itu sendiri. Etika pergaulan dalam melaksakan bisnis disebut etika
pergaulan bisnis.
Hubungan antara bisnis dengan langganan/kosumen merupakan pergaulan a antara
konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui. Berikut beberapa contohnya :
· Kemasan yang berbeda-beda menyulitkan kosumen untuk membandingkan harga
terhadap produk
· Kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi didalamnya, sehingga diperluka
penjelasan tentang isi serta kandungan yang terdapat dalam produk tersebut
· Promosi, terutama iklan merupakan gangguan etis tang paling utama
· Pemberian servis dan garansi sebagai bagian dari layanan purna jurnal
Hubungan dengan karyawan
Bentuk hubungan ini meliputi : penerimaan ( recruitmen ), latihan ( training ), promosi,
transfer, demosi maupun pemberhenti ( termination ). Dimana semua bentuk hubungan
tersebut harus dijalan secara objektif dan jujur.
Hubungan antara bisnis
Pemberian informasi hubungan yang terjadi diantara perusahhan, baik perusahaan
kolega,pesaing,penyalur,grosir maupun distributornya.
Hubungan dengan investor
Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupu calon investor merupakan
bentuk hubungan ini. Sehingga dapat menghimdari pengambilan keputusan yang keliru.
Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan
Hubungan dengan lembaga keuangan, terutama jawatan pajak pada umumnya merupakan
hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan.
Pelaksanaan tanggung jawab social merupakan penerapan dan pelaksanaan kepedulian
bisnis terhadap lingkungan serta mengikuti etika bisnis. Penerapan etika bisnis adalah
maksud dari konsep stakcholder yang berlawan dengan konsep stockholder.

4.Bentuk-bentuk tanggung jawab sosial suatu bisnis


Penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung
jawab sosial bisnis. Itu dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu
bisnis maka semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etik dalam masyarakat.
Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat kita temui di indonesia
adalah sebagai berikut :
a. Pelaksanaan Hubungan Industrialis Pancasila (HIP).
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak
dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur
52

kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberpa contoh hak karyawan adalah seperti
cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja.
b. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi
menjaga lingkungan.
c. Penerapan Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (k3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang
berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung maupun yang
lainnya.
d. Perkebunan Inti Rakyat (PIR).
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik
masyarakat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan
dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang
berfungsi sebagai plasma.
e. Sistem Bapak Angkat-Anak Angkat.
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah
sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. terkadang hal ini menyebabkan masalah
kepada pengusaha besar, oleh karena itu dibutuhkan kesadaran tinggi dalam
pelaksanaannya.

http://tugaaaass.blogspot.com/2010/12/tanggung-jawab-sosial-suatu-bisnis.html

BAB 14 BISNIS INTERNASIONAL


5.HAKIKAT BISNIS INTERNASIONAL
Seperti tersebut diatas bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang
dilakukan melewati batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan
transaksi bisnis internasional. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu Negara
dengan Negara lain yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade).
Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam sutu Negara
dengan perusahaan lain atau individu di Negara lain disebut Pemasaran Internasional atau
International Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai
Bisnis Internasional, meskipun pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita dapat
membedakan adanya dua buah transaksi Bisnis Internasional yaitu :
a. Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam hal perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya
dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya
transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan timbul “NERACA PERDAGANGAN ANTAR
NEGARA” atau “BALANCE OF TRADE”. Suatu Negara dapat memiliki Surplus Neraca
Perdagangan atau Devisit Neraca Perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus
menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar
dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari Negara partner dagangnya. Dengan
neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan
maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke
Negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar
Negara tersebut sering disebut sebagai “NERACA PEMBAYARAN” atau “BALANCE OF
PAYMENTS”. Dalam hal ini neraca pembayaran yang mengalami surplus ini sering juga
dikatakan bahwa Negara ini mengalami PERTAMBAHAN DEVISA NEGARA. Sebaliknya
apabila Negara itu mengalami devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya
melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan Negara lain tersebut. Dengan
demikian maka Negara tersebut akan mengalami devisit neraca pembayarannya dan akan
menghadapi PENGURANGAN DEVISA NEGARA.
53

b. Pemasaran International (International Marketing)


Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International
Busines) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu
transaksi bisnis dengan Negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar
negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk
memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha
tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada
transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi
dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang
dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat pula berupa jasa. Transaksi
bisnis internasional semacam ini dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain :
– Licencing
– Franchising
– Management Contracting
– Marketing in Home Country by Host Country
– Joint Venturing
– Multinational Coporation (MNC)
Semua bentuk transaksi internasional tersebut diatas akan memerlukan transaksi
pembayaran yang sering disebut sebagai Fee. Dalam hal itu Negara atau Home Country
harus membayar sedangkan pengirim atau Host Country akan memperoleh pembayaran
fee tersebut.
Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dikacaukan
atau sering dianggap sama saja, akan tetapi seperti kita lihat dalam uraian diatas ternyata
memang berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan
internasinol dilakukan oleh Negara sedangkan pemasaran internasional adalah merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional
menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada perdagangan
internasional.
http://p4hrul.wordpress.com/2010/12/15/bisnis-internasional/

2. Alasan melaksanakan bisnis internasional

A. Konsep Keunggulan Absolut


Menurut Adam Smith Bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan
internasional karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara
tersebut memiliki keunggulan mutlak, serta mengimpor barang jika negara tersebut
memiliki ketidakunggulan mutlak.Teori absolute advantage ini didasarkan kepada
beberapa asumsi pokok antara lain: Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja
saja. Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama. Pertukaran dilakukan secara
barter atau tanpa uang. Biaya transpor ditiadakan.

B. Konsep Keunggulan Komparatif


Teori keunggulan komparatif merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo.
Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif
antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu
negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah
daripada negara lainnya.

C. Potensi Pasar Internasional


Potensi pasar ditentukan oleh tiga faktor yaitu struktur penduduk , daya beli serta pola
konsumsi masyarakat. Dalam hal pasar Internasional , potensi pasar internasional juga
54

ditentukan oleh ketiga faktor tersebut hanya saja dalam hal ini diberlakukan untuk negara
lain.
http://dwisetiati.wordpress.com/2010/12/20/bisnis-internasional/

TAHAP-TAHAP DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL


Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan
diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko
sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat
tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :
1. Ekspor Insidentil
2. Ekspor Aktif
3. Penjualan Lisensi
4. Franchising
5. Pemasaran di Luar Negeri
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
EKSPOR INSIDENTIL (INCIDENT At EXPORT)
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan pada
umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan
ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya
kedatangan orang asing di negeri kita kemudian dia membeli barang-barang dan kemudian
kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.
EKSPOR AKTIF (ACTIVE EXPORT)
Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah
hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut makin lama akan
semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai pada umumnya
dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan
Internasional tersebut. Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk
melaksanakan manajemen atas transaksi itu. Tidak seperti tahap awal di mana pengusaha
hanya bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahap ini sering pula disebut sebagai tahap
“ekspor aktif”, sedangkan tahap pertama tadi disebut tahap pembelian atau “Purchasing”.
PENJUAlAN LISENSI (LICENSING)
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara pendatang
menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang
dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat
melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya
termasuk bahan baku serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut
maka perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada
perusahaan asing tersebut.
FRANCHISING
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara
menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala
atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses
produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang
jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk “Franchising”.
Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai
“Franchisee” sedangkan perusahaan pemberi disebut sebagai “Franchisor”. Bentuk ini pada
umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket,
fitness centre dan sebagainya.
55

4. Hambatan Dalam Memasuki Bisnis Internasional


Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan
ketimbang di pasar domestik. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan
yang sering kali menghambat terlaksananya transaksi bisnis internasional. Disamping itu
kebiasaan atau budaya negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh
karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
1. Batasan perdagangan dan tarif bea masuk
2. Perbedaan bahasa, sosial budaya/cultural
3. Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan
Hambatan operasional
Peraturan atau kebijkan Negara lain, dalam bentuk proteksi yaitu: usaha melindungi
industry-industri di dalam negri
Perbedaan tingkat upah
http://p4hrul.wordpress.com/2010/12/15/bisnis-internasional/

A. Batasan Perdagangan dan tarif bea masuk


Tarif bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik
barang impor maupun ekspor. Dikenakannya tarif/bea masuk yang tinggi bagi barang luar
negri, maka akan mengakibatkan harga barang tersebut kalah bersaing dengan harga
barang dalam.

B. Perbedaan bahasa, sosial budaya/cultural


Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis
Internasional , hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang
vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan
bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar. Hambatan bahasa ini pada saat ini
semakin berkurang berkat adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris. Meskipun
demikian perbedaan bahasa ini tetap merupakan hambatan yang harus diwaspadai dan
dipelajari dengan baik karena suatu ungkapan dalam suatu bahasa tertentu tidak dapat
diungkapkan secara begitu saja dengan kata yang sama dengan bahasa yang lain. Bahkan
suatu merek dagang atau nama produk pun dapat memiliki arti yang lain dan sangat
negatif bagi suatu negara tertentu. Sebagai contoh pabrik mobil Chevrolet yang
memberikan nama suatu jenis mobilnya dengan nama ” Chevrolet’s Nova ” , pada hal di
negara Spanyol kata ” No Va ” berarti ” tidak dapat berjalan “. Oleh karena itu maka sangat
sulit untuk memasarkan produk tersebut di negara Spanyol tersebut. Perbedaan kondisi
sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam melakukan
bisnis internasional. Misalnya saja pemberian warna terhadap suatu produk ataupun
bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu yang di suatu negara memiliki arti
tertentu di negara lain dapat bermakna yang bertentangan. Perbedaan budaya ataupun
kebiasaan juga perlu diperhatikan. Misalnya orang Jepang memiliki kebiasaan untuk tidak
mau mendekati wanita bila membeli di supermarket , sehingga hal ini membawa
konsekuensi bahwa barang – barang yang berupa alat-alat kosmetik pria jangan
ditempatkan berdekatan dengan kosmetik wanita , sebab tidak akan didekati oleh pembeli
pria.

C. Hambatan politik, hukum dan perundang-undangan


Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan
mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Sebagai contoh
yang ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan dengan
negara-negara Komunis.
56

Ketentuan hukum ataupun perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga
membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-negara Arab melarang
barang-barang mengandung daging maupun minyak babi. Lebih dan itu undang – undang
di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi berlangsungnya bisnis Internasional ,
misalnya Indonesia melarang ekspor kulit mentah ataupun setengah jadi , begitu pula
rotan mentah dan setengah jadi dan sebagainya.

D. Hambatan Operasional
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah
operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut
dari negara yang satu ke negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk
dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang
reguler. Hal ini akan dapat mengakibatkan bahwa biaya pengangkutan atau ekspedisi kapal
laut untuk jalur tersebut akan menjadi sangat mahal. Mahalnya biaya angkut itu
dikarenakan selain keadaan bahwa kapal pengangkutnya hanya melayani satu negara itu
saja yang biasanya lalu mahal , maka kembalinya kapal tersebut dari negara tujuan itu
akan menjadi kosong. Perjalan kapal kosong di samudera luas akan sangat membahayakan
bagi keselamatan kapal itu sendiri.

5. Perusahaan Multinasional (PMN)


Adalah perusahaan yang berusaha di banyak negara; perusahaan ini biasanya sangat besar.
Perusahaan seperti ini memiliki kantor-kantor, pabrik atau kantor cabang di banyak
negara. Mereka biasanya memiliki sebuah kantor pusat di mana mereka mengkoordinasi
manajemen global. Perusahaan multinasional yang sangat besar memiliki dana yang
melewati dana banyak negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global,
karena pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar bagai para politisi, dan juga sumber
finansial yang sangat berkecukupan untuk relasi masyarakat dan melobi politik.

A. Jenis-Jenis Perusahaan Multinasional


Banyak contoh perusahaan multinasional misalnya saja Coca Cola , Colgate , Johnson &
Johnson , IBM , General Electric , Mitzubishi Electric , Toyota , Philips dari negeri Belanda ,
Nestle dari Switzerland , Unilever dari Belanda dan lnggris , Bayer dati Jerman , Basf juga
dari Jerman, Ciba dari Switzerland dan sebagainya.

Вам также может понравиться