Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
KELOMPOK 1
Puji syukur sepantasnya saya haturkan kepada tuhan yang maha esa,atas
nikmat dan karunianya saya dapat menyelesaikan laporan praktikum proses
produksi ini,dengan bantuan rekan rekan dan asisten lab mesin.
Laporan ini di buat sebagai data laporan akhir dari berbagai kegiatan yang
pernah di jalankan selama praktikum regular di laboratorium teknik mesin, dalam
melakukan penyelesaian laporan akhir ini penulis di bantu teman teman dan
asisten lab mesin.dalam hal ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan laporan tersebut.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Secara garis besar tujuan diadakanya Praktikum Proses Produksi ini, antara
lain :
1. Studi Pustaka
Penulis mengumpulkan teori dan bahan dari modul Proses Produksi yang
menyangkut permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan.
2. Studi Lapangan
LANDASAN TEORI
Ada beberapa macam jenis alat tangan gores yang dipergunakan pada
pekerjaan mesin atau kerja bangku.
a. Penitik
Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda
kerja. Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan. Sedangkan
ujungnya runcing membentuk sudut 30° sampai 90°.
Cara penggunaan alat gores adalah sebagai berikut: Untuk mendapatkan garis lurus di
atas benda kerja, penggores harus dimiringkan membentuk sudut 20° sampai 25°. Dan
Tekan penggores pada benda kerja. Condongkan penggores kearah maju. Untuk
mendapatkan garis lurus ataupun sudut siku, maka kita juga perlu menggunakan alat
bantu seperti mistar baja ataupun penggaris siku.
2.1.2 Jangka Penggores
Jangka penggores atau disebut juga jangka tusuk terbuat dari baja perkakas atau
baja lenting yang bagian ujungnya dikeraskan. Jangka ini di gunakan untuk :
Cara penggunaannya dengan cara tentukan terlebih dahulu berapa panjang yang
diinginkan untuk membuat diameter pada penda kerja, dengan alat bantu seperti mistar
baja atau busur derajat. Dan setelah itu jangka penggores di tekan dan di putar searah
jarum jam untuk menghasilkan diameter yg diinginkan.
2.1.3 Meja Perata
Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan. Selain itu meja
datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta alat-alat menggambar. Biasanya
meja perata (surface table) terbuat dari besi tuang, keramik atau batu granit. Alat ini
dipergunakan sebagai landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang
bengkok. Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau cacat, dan
hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik.
c. Pahat dam, digunakan untuk memotong bahan yang tebal, umumnya diawali
dengan pengeboran secara bederet.
d. Pahat setengah bulat/kuku, digunakan untuk membuat alur bulat dan juga untuk
meralat permukaan pengeboran yang salah.
Gergaji tangan merupakan alat pemotong dan pembuat alur sedehana. Pada
bagian sisi dari daun gergaji tangan tersebut terdapat gigi pemotong yang dikeraskan.
Bahan dari daun gergaji ini terbuat dari baja perkakas (tool steel),baja kecepatan
tinggi (High Speed Steel) dan baja tungsten. Sifat dari daun gergaji tangan fleksibel atau
melentur dengan maksud agar tidak mudah patah.
2.2.3 Kikir
Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa dan disesuaikan dengan
ukuran panjang, bentuk, jenis dan gigi pemotongnya. Adapun fungsi utama dari kikir
adalah untuk mengikir dan meratakan permukaan benda kerja, Ukuran panjang sebuah
kikir adalah panjang badan ditambah dengan tangkainya.
Derajat kekerasan kikir adalah kasar, setengah kasar dan sangat halus. Guratan
tunggal dipergunakan untuk mengikir logam lunak. Guratan ganda dipergunakan untuk
pekerjaan yang bersifat umum. Satu set guratan membuat sudut 45°, yang lain 70°,
kedua-duanya terhadap sumbu memanjang kikir. Guratan parut digunakan untuk
pekerjaan kasar pada bahan lunak, misalnya alumunium.
Kikir mempunyai bermacam-macam bentuk dan kegunaannya, antara lain:
d. Kikir segitiga, untuk pengikiran lubang segitiga maupun runcing 60° atau lebih
g. Kikir setengah bulat, sisi ratanya untuk mengikir bidang rata dan sisi bundar
untuk mengikir rongga bundar/cekung
c. Pemegangan kikir.
e. Gerakan kikir.
f. Kebersihan kikir.
a. Jika memulai mengikir, tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri dan
tekanan ringan pada tangan kanan.
b. Tekanan kedua tangan itu harus sama, manakala kikir berada di tengah-tengah
benda kerja yang dikikir.
c. Jika kedudukan kikir sudah di ujung langkah, maka tekanan tangan kiri harus
ringan dan tangan kanan dalam keadaan maksimal.
2.2.4 Tap dan Snei
Tap digunakan untuk membuat ulir dalam secara manual. Sedangkan snei
digunakan untuk membuat ulir luar secara manual. Tap berbentuk batang berulir luar
yang mempunyai sisi alur 3 atau 4. Satu set tap berisi 3 buah, yaitu nomer 1 untuk awal
pembuatan ulir, nomer 2 untuk perluasan ulir dan nomer 3 untuk finishing. Dilengkapi
dengan tangkai tap yang panjang lengan pemutar disesuaikan besar kecilnya diameter
tap.
Untuk menentukan lubang bor yang akan ditap, maka kita harus tahu berapa
diameter mata bor (twist drill) yang akan digunakan
Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir,
dipahat, digergaji, di tap, di snei, dan lain lain. Ragum ini dibuat dengan cara di cor dan
dituang untuk ragum ukuran besar.
Cara penggunaannya dengan cara memutar tangkai (handle) ragum. Maka mulut
ragum akan menjepit atau membuka/melepas benda kerja yang sedang dikerjakan.
Vice Klem adalah plat baja yang salah satu sisi diberi karton, fungsinya untuk
melindungi benda kerja agar tidak tergores saat dicekam pada ragum.
Mesin bor adalah suatu jenis mesin yang gerakannya memutarkan alat pemotong
yang arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pengerjaan
pelubangan). Sedangkan pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang berbentuk
bulat dalam lembaran kerja dengan menggunakan pemotong berputar disebut bor.
1. Mesin Bor Meja, digunakan untuk membuat lubang benda kerja dengan
diameter kecil (terbatas sampai dengan diameter 16mm).
3. Pelumasan
6. Pencegahan kecelakaan
a. Mistar Baja
b. Jangka Sorong
c. Mikrometer Sekrup
d. Busur Derajat
2. Pasang benda pada ragum dengan posisi tegak lurus dengan sisi yang lebar ada pada
bagian atas
3. Potong dan Kikir bidang satu tersebut hingga rata. Sehingga ukuran tepat dengan
gambar
4. Kikir bidang dua yang bersebelahan dengan bidang satu, hingga rata dan siku dengan
bidang Satu
5. Kikir bidang tiga hingga rata dan siku dengan bidang satu dan dua
6. Kikir bidang empat hingga rata dan siku dengan bagian satu dan dua. Serta mencapai
ukuran seperti pada gambar
7. Kikir bidang lima hingga rata dan siku dengan bidang satu,dua, dan empat.
Setelah selesai mengikir memotong keenam bidang dan mencapai ukuran yang di
tentukan, mulailah untuk melukis :
5. Jika semua sudah tandai dengan penitik atau penggoreagar tidak terhapus
3. Jika merasa kurang bulat lingkarannya kikir kembali menggunakan kikir bulat
1. Lakukan pengikiran pada bidang yang sudah di tandai untuk dimiringkan dengan sudut
yang sudah di tentukan, dan sesuai dengan gambar kerja
2. Lakukan pengikiran radius, sesuai dengan gambar kerja. Untuk hasil yang lebih baik
mengikir radius gerakan kikir harus di ayunkan.
3. Lakukan pengikiran miring seperti yang ada pada gambar kerja, serta ukurannya harus
sama.
4. Lakukan finishing
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
2. Pada proses pembuatan benda kerja di butuhkan waktu yang lama dan
proses pengerjaan yang harus teliti agar memperoleh hasil yang
maksimal, karena pada proses pembuatan benda kerja tersebut banyak
bermacam-macam ukuran.
4.2 Saran