Вы находитесь на странице: 1из 7

TUGAS RESUMÉ

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“Al QANDAS AL KAMIIL”

Oleh:
Ahmad Zainurridha Ulwan
I1A012127

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
DESEMBER 2012
INFORMASI BUKU

JUDUL : Al Qandas AL Kamiil


PENULIS : Akin
PENERBIT : Anomali-Buku Unik
TAHUN TERBIT : 2010
TEBAL :108 Halaman
Stand Pameran Syaitanirrajiim
Bisa jadi karena sengaja pengen pamer ke umat manusia- atau bisa jadi pula
sebuah metode baru untuk menggoda umat manusia- maka diceritakan di sebuah
pameran, syaotan dan kawan-kawan ikut buka stand.
Syaitan memang paling jago dalam menghias sesuatu menjadi terlihat indah,
atau memang manusia yang paling gampang ditipu. Stand yang dibuka ini pun
menjadi yang paling mentereng dan paling banyak pengunjungnya disbanding stand
yang lain.
Tidak kalah dengan pameran yang di adakan manusia, di pameran ini terdapat
syaitan pemandu- tentunya dipilih dari golongan syaitan yang paling cakep dong-
“ini adalah takabbur,” tunjuk syaitan.
“dengan perkakas ini, manusia banyak terperosoko ke dalam jurang neraka.
Para pengunjung manggut-manggut
“Nah, yang ini adalah melalaikan sholat,”
Kali ini dia menunjuk ke sebuh peralatan yang berbentuk kesibukan,
kemalasan begitu indah…. Hmm…. Pantas banyak yang tertipu.
Dan masih banyak lagi jenis peralatan lain yang ditunjukkannya, mulai dari
godaan kekayaan, rayuan waninta, kemuliaan jabatan sampai kesaksian palsu, juga
menghukumi bukan dengan hukum Allah. Lengkap mulai dari peralatan menggoda
yang paling ecek-ecek hingga yang dahsyat. Dari peralatan menggoda unutuk anak
kecil, orang-orang susah hingga kalangan pejabat dan kalangan utama.
Para pengunjung tampak begitu terkesima dengan penjelasan syaitan. Tuh kan,
memang syaitan paling bisa. Jangan-jangan tujuan dari pameran ini memang taktit
mereka menggoda umat manusia. Di akhir nanti mereka akan menjual produk-produk
mereka, bahkan bisa jadi lebih parah. Mereka akan merekrut semua pengujung
menjadi kader.
Saya sendiri yang terselip di antara jibunan pengunjung, sebenarnya tidak
terlalu tertarik dengan penjelasan syaitan. Habisnya, semua produk yang dipamerkan
sebenarnya adalah produk yang sudah umum diketahui. Semuanya kan sudah di
beberkan Allah dan Rasulnya, baik lewat Al-Quran maupun as-sunnah.
Saya memilih memisahkan diri dari rombongan. Berkeliling sendiri.
Tiba-tiba tidak sengaja pandangan saya tertuju kepada sebuah barang yang
kelihatannya begitu sederhana, berdebu dan terlihat usang, yang bikin penasaran
adalah barang initidak dikasih label dan entah sengaja atau tidak, diletakkan di sudut
yang memang sulit untuk dilihat. Naluri intelejen saya pun terbangkitkan. Saya tarik
paksa salah satu syaitan.
“katakana! Barang apa sebenarnya ini!,” ancam saya sambil menarik kerah
bajunya.
Dengan lirih dia membeberkan.
“tapi jangan sebarkan ini ke yang lain, dan jangan kasih tau bos saya,”
Rengeknya.
“barang ini memang tidak semewah barang kami yang lain, tapi jangan salah,
justru ini adalah salah satu perangkat andalan kami. Kalian, para manusia seringkali
terjebak mengambil barang ini, meskipun kalian tahu kalau barang ini adalah
perangkap dari kami juga.”
“katakana segera apa namanya!” Interogasi saya lagi.
“anu, kami menamakannya Putus asa terhadap kegagalan,” jawab syaitan itu
lirih.
Deg, jantung saya berdegup kencang marah.
Pantas banyak dari kami selama ini tertipu. Kalau barang yang lain wajar jika
membuat orang tergoda, kalau produk lain misalnya zina berhiaskan kepuasan yang
menyenangkan, atau harta yang diliputi dengan hiasan-hiasan memikat,
kesombongan, dendam atau dusta juga menggiurkan, yang dapat menyesatkan bagi
para penggunanya.
Nah produk ini, putus asa terhadap kegagalan, bahkan para pengguna aplikasi
ini paham betul bahwa aplikasi ini sama sekali tidak berguna, tidak ada kenikmatan
sama sekali dalam penggunaannyaa. Bahkan hasil akhir dari penggunaan barang ini
sudah diketahui oleh penggunanya sejak awal: kekalahan dan penderitaan.
Tapi itulah uniknya. Biar bagaimanapun jeleknya, barang ini tetap saja laku.
Putus asa bahkan menjadi salah satu komoditas andalan syaitan dalam menggoda
manusia.
Hhh….. dasar penipu! Bahkan barang usang ini tidak diberi label dan banyak
yang tidak sadar kalau ini juga produk syaitan!
Dari situ akhirnya saya memutuskan untuk membuatn risalah kecil ini. Untuk
membocorkan semuanya. Semua yang selama ini ternyata tipuan dari tipuannya
syaitan.
Dan, proyek ini, bagaimanapun tak boleh terdeteksi oleh syaitan. Hihh…
jangan sampai deh. Saya tak yakin si syaitan yang saya interogasi tadi tidak mengadu
pada bosnya. Kebayangkan…. Kalau saya tak bertindak cepat, bisa saja buku ini
langsung dibrendel sama agen-agennya.
Akhirnya ya kayak gini, buku ini dibikin dengan kesan agak tergesa-gesa, tapi
ngga papa. Biar sambil jalan nanti diperbaiki.
Nah, anda juga harus bertindak cepat. Buruan beli, fotokopi, pinjam, bajak,
atau bagaimanapun caranya. Dan sudahlah tak perlu panjang lebar. Segera lahap isi
buku ini!

Ternyata orang Indonesia juaranya


Dari stand pameran milik syaitan saya melesat masuk ke sebuah forum debat,
tidak jauh dari tenda stand syaitanirajjim.
Suasana debat terlihat begitu meriah. Saya merangsek masuk maju kederatan
penonton paling depan.
Oh, ternyata debat antar Negara. Di podium depan sana berdiri dengan gagah
perwakilan tiga Negara. Si tinggi tegap berhidung mancung brewokan, mewakili
Amerika Serikat. Si mata sipit, mewakili china, dan tentu saja jagoan kita bersama, si
kulit sawo matang dengan rambut keriting namun dicat pirang, supaya bisa dibilang
mirip orang barat gitu. Dialah wakil dari Negara kita, Endonesya.
Nah, dari tadi menurut cerita orang di sebelah saya, jagoan kita itu selalu kalah
dalam debat. Selalu kalah argument. Dan ini sudah memasuki sesi debat terakhir.
Kalau sesi ini kita juga kalah, habislah kita.
“pertanyaan sesi terakhir,” seru moderator.
“dari penelitian termutakhir, ternyata kualitas sebuah bangsa sangat ditentukan
dari persentasi rata-rata tingkat kegagalannya. Negara yang paling kecil persentase
kegagalannya, menggambarkan betapa hebatnya kualitas bangsa tersebut.
“Sekarang pertanyaan penentuan, sebutkan secara juju persentase kegagalan
dari bangsa anda!”
Giliran pertama, bangsa Amerika.
“rerata kegagalan kami adalah sekitar 50 persen dari seluruh percobaan yang
kami lakukan.” Jawab mister Amerika tersebut, datar.
Giliran kedua, wakil China. Terlihat dia menunduk malu.
“saya merasa berat untuk mengucapkannya. Angka kegagalan kami dari
seluruh percobaan yang kami lakukan delapan puluh persen.”
Hmmmhh. Angka kegagalan yang tinggi sekali. Terlihat para supporter dari
china menunduk tanah, sebagian menangis, sebagian lagi tidak tahan langsuung
meninggalkan kerumunan.
Giliran ketiga, Jagoan kita ! kali ini mukanya terlihat sangat cerah, dan dengan
lantang bersuara.
“Angka kegagalan kami adalah hamper nol persen!” teriaknya bangga,
“Kenapa? Karena kami hampir tak pernah mencoba sehingga gagal saja tak pernah.
Apalagi sukses!” teriaknya.
Mendadak suasana berubah riuh. Suporter Indonesia berteriak serempak penuh
kemenangan.
Moderator yang juga orang Indonesia itupun bernafas lega.
Akhirnya…
Saya hanya bisa menitikkan air mata. Terharu.
Seraya menyelipkan bisikan dari batin.
“saya bangga jadi orang Indonesia!”

Contoh kuno, biarin!


Selesaikah debat tadi?
Tiba-tiba salah seorang supporter China maju,
“interupsi!”
“Bukan maksud saya membela bangsa saya dan meremehkan bangsa anda.
Tapi coba kita berpikir lebih jernih, apa benar hasil penelitian yang katanya mutakhir
tersebut ?
Menurut saya tidak ada yang bisa dibanggakan dari jumlah mencoba. Justru itu
menunjukkan rendahnya kualitas! Berarti tidak ada usaha! Kami sering gagal, karena
kami sering mencoba! Justru kami bangga dengan hal tersebut!”
Huuu….. serempak supporter Indonesia menimpali.
“tenang, izinkan saya memberi contoh,
Mari kita belajar dari tokoh-tokoh berikut, mereka dipenuhi dengan banyak
sekali kegagalan.” Si China membuka kertas kerpe-an.
“Sylvester Stallone, untuk memasarkan Rocky dia ditolak sampai1855 kali.
Kita mungkin tidak akan pernah menonton film Rocky yang fenomenal itu andai
Stallone memutuskan berhenti di kegagalannya yang pertama.
Walt Disney mengajukan proposal Disneyland kepada bank-bank di Amerika
Serikat dan ia ditolak sebanyak 302 kali. Bila saja Walt Disney menyerah saat
usahanya yang ke 301 dan tiak meumutuska untuk mencoba lagi, mungkin dunia tidak
akan mengenal taman hiburan spektakuler bernama Disneyland.
Marie Curie, sebelum menemukan elemen radium, penelitiannya gagal
sebanyak 48 kali. “Sesungguhnya perlu 100 tahun lagi untuk menentukan elemen ini,
dan selama saya masih hidup saya tidak akan menghentikan penyelidikan ini.”
Ucapnya semangat. Coba saja, bila Curie tidak berusaha terus sampai kali yang ke
48?
Bahkan Thomas Alfa Edison, dalam proses menciptakan bola lampu, dia
konon gagal sebanyak 9.999 kali. Namun apa kata dia? “Aku tidak gagal, aku berhasil
membuktikan bahwa 9.9999 jenis bahan mentah itu tidak bisa dipakai. Aku akan
meneruskan percobaan ini sampai menemukan bahan yang cocok. “bisa kita
bayangkan, mungkin saja saat ini kita masih sibuk menyalakan pertomak saban
malamnya, andai Edison memutuskan menyerah saat mengalami kegagalannya yang
pertama.
“Nah, tentunya kita tidak meragukan kualitas orang-orang tersebut. Sehingga
banyaknya kegagalan justru menunjukkan kualitas!” seru dia menutup ceramahnya.

Intinya adalah Istiqomahlah. Terus berjalan. Kalaupun suatu ketika anda letih. Tak
mengapa bila anda beristirahat sejenak. Namun istirahat anda bukan untuk melenakan
anda hingga lama kelamaan malah membuat anda memutuskan untuk berhenti.
Istirahatlah untuk sekedar memperhatikan peta, memastikan jalan yang anda tuju
benar. Istirahatlah sekedar untuk mengumpulkan kembali energi, tetapi jangan lama-
lama beristirahat. Karena perjalanan anda masih terlampau jauh. ‘

Вам также может понравиться