Вы находитесь на странице: 1из 3

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini bahwa pelaksanaan tindakan pada
kasus stroke secara komprehensif dapat meminimalkan jumlah sel yang
rusak melalui perbaikan jaringan penumbra dan mencegah perdarahan
lebih lanjut pada perdarahan intraserebral, mencegah secara dini
komplikasi neurologik maupun medik, dan mempercepat perbaikan fungsi
neurologis secara keseluruhan. Jika secara keseluruhan dapat berhasil baik,
prognosis pasien diharapkan akan lebih baik. Pengenalan tanda dan gejala
dini stroke dan upaya rujukan ke rumah sakit harus segera dilakukan
karena keberhasilan terapi stroke sangat ditentukan oleh kecepatan
tindakan pada stadium awal atau akut, makin lama upaya rujukan ke
rumah sakit atau makin panjang saat antara serangan dengan pemberian
terapi, makin buruk prognosisnya.

B. Pertanyaan
1. Pasien mana yang paling berisiko terkena stroke hemoragik ?
a. Seorang pria berusia 65 tahun dengan stenosis karotid
b. Seorang perempuan berusia 89 tahun dengan atherosklerosis
c. Seorang pria berusia 88 tahun dengan hipertensi yang tidak
terkontrol dan riwayat perbaikan aneurima otak 2 tahun yang lalu
d. Seorang perempuan berusia 55 tahun denganatrial
Jawabannya C. Stroke hemoragik terjadi saat perdarahan di otak terjadi
karena pecahnya pembuluh darah. Faktor risiko stroke hemoragik
adalah hipertensi yang tidak terkontrol, riwayat aneurima otak, usia tua
(karena penuaan pembuluh darah). Semua pilihan lain berisiko terkena
stroke iskemik.
2. Informasi paling penting tentang pasien yang mengalami perdarahan
subarachnoid untuk dikomunikasi dengan petugas kesehatan lain ?

15
a. Pasien mengeluh memiliki leher yang kaku
b. Tekanan darah pasien 90/50 mmHg
c. Pasien melaporkan sakit kepala yang parah dan tak henti-hentinya
d. Laporan cairan serebrospinal menunjukkan sel darah merah.
Jawabannya B. Mencegah vasospasme serebral dan mempertahankan
perfusi serebral, tekanan darah perlu dipertahankan pada tingkat yang
lebih tinggi dari 90 mmHg sistoliknya, setelah perdarahan subaraknoid.
Tekanan darah rendah dapat mengindikiasikan kebutuhan untuk
mengelola cairan dan atau vasopressor untuk meningkatkan tekanan
darah. Sakit kepala yang sedang berlangsung, sel darah merah di CSF
dan leher yang kaku merupakan manifestasi klinis yang khas dari
perdarahan subarachnoid dan tidak perlu dikomunikasikan dengan
cepat ke penyedia layanan kesehatan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Affandi dan Reggy (2016); National Stroke Association (2016); National


Medicines Information Centre.

American stroce association. (2015). Web:


https://www.strokeassociation.org/idc/groups/strokepublic/@wcm/@hcm/docume
nts/downloadable/ucm_309710.pdf

Badan penelitian dan pengembangan kesehatan kementrian kesehatan RI. (2013).


Riset Kesehatan Dasar.

Elizabeth, J. Corwin. (2009). Buku saku patofisiologi corwin. Jakarta : aditya


media.

Muttaqin, Arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem


Persarafan. Jakarta : Salemba Medika
___________. Asuhan Keperawatan Stroke Hemoragic. Diakses pada tanggal 6
Februari 2012 di http://nursingbegin.com/askep-stroke-hemoragik/
___________. Konsep Teori Stroke Hemoragik. Diakses pada tanggal 6 Februari
2012 http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/109/

Pinzon, Rizaldy (2010). Awas stroke ! pengertian, gejala, tindakan, perawatan,


dan pencegahan. Yogyakarta : andi offset.

Siwi, Maria Estefina dkk. 2016. Profil Pasien Stroke Hemoragik yang
Dirawat di ICU RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado Periode
Desember 2014 sampai November 2015. Vol 4, no 1 (2016). Web:
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic/article/view/11015/10604

Setyopranoto, Ismail. 2011. Stroke: Gejala dan Penatalaksanaan. CDK


185/Vol.38 no.4/Mei-Juni 2011. Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta, Indonesia. Web:
http://www.kalbemed.com/Portals/6/1_05_185Strokegejalapenatalaksanaan.pdf

World Health Organization. (2016). Tobacco & stroke. Geneva: World Health
Organization.

17

Вам также может понравиться