Вы находитесь на странице: 1из 3

KEGIATAN BELAJAR 1

Disiplin Kelas
Hakikat Disiplin Kelas
A. DISIPLIN DAN DISIPLIN KELAS
1. Disiplin
Pada sebuah iklan layanan masyarakat, terjadi beberapa kegiatan yakni
kebiasaan bangun pukul 6 pagi, keharusan berbaris ketika masuk kelas,
membuang sampah pada tempat yang disediakan serta belajar pada waktu
tertentu. Seluruh kegiatan yabg ditampilkan merupakan suatu aturan yang
ada pada tayangan tersebut. Dari ulasan ini barangkali Anda dapat
menyimpulkan bahwa disiplin adalah ketaatan terhadap peraturan.
2. Disiplin Kelas
Pengertian disiplin kelas sudah banyak diungkapkan oleh para pakar.
Turney & Cairns (1980) mengkaji ulang definisi disiplin kelas yang
berasal dari para pakar yakni.
Pertama, disiplin diartikan sebagai tingkat keteraturan yang terdapat pada
suatu kelompok.
Kedua, disiplin kelas diartikan sebagai teknik yang digunakan oleh guru
untuk membangun atau memelihara keteraturan di dalam kelas.
Ketiga, ada pakar yang menyamakan kata disiplin dengan hukuman.
Beberapa pakar juga mendefinisikan disiplin sebagai bagian pengelolaan
kelas yang terutama berurusan dengan penanganan perilaku yang
menyimpang (Kohn, 1996).
Dengan menyimak semua pengertian tersebut, kita dapat menyimpulkan
bahwa disiplin dapat mempunyai arti yang beragam. Sebagai kata benda,
disiplin dapat berarti tingkat keteraturan yang terdapat pada suatu
kelompok. sebagai kata sifat, disiplin berarti ketaatan pada aturan. Dan
sebagai kata kerja, disiplin dapat berarti hukuman sehingga
mendisiplinkan berarti menghukum.
B. DISIPLIN KELAS
Berikut adalah alasan mengapa anda perlu mengajarkan, menanamkan atau
meningkatkan disiplin kelas yakni:
1. Disiplin perlu diajarkan dan perlu dipelajari serta dihayati oleh siswa, agar
siswa mampu mendisiplinkan dirinya sendiri.
2. Keberhasilan dan kegagalan sekolah tergantung dari tingkat ketercapaian
dalam menerapkan disiplin yang sempurna.
3. Tingkat ketaatan siswa yang tinggi terhadap aturan kelas.
4. Sebaliknya, tingkat ketaatan yang rendah akan membuat iklim belajar yang
tidak kondusif.
5. Jumlah siswa dalam suatu kelas, yang cukup banyak jika tidak diikat oleh
aturan yang ditaati bersama akan dapat menimbulkan kekacauan. oleh
karena itu diperlukan desi band agar kelas yang penuh dapat menjadi
tempat belajar yang menyenangkan.
6. Siswa yang terbiasa menaati aturan di dalam kelas, akan terdorong pula
menaati aturan yang ada di dalam masyarakat.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISIPLIN KELAS
1. Faktor Fisik
kondisi fisik guru antara lain tanpa dalam penampilannya akan
mempengaruhi ketaatan siswa pada aturan. kondisi fisik siswa yang prima
seperti tampak pada penampilan serta panca indra sehat akan
mempengaruhi ketaatan siswa pada aturan kondisi fisik ruangan kelas
yang mencakup keamanan dan susunan peralatan serta cara penggunaan
alat-alat pelajaran juga mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa
2. Faktor Sosial
Kualias hubungan guru-siswa-siswa juga dapat mempengaruhi disiplin
kelas. Hubungan yang akrab dan sehat, saling mempercayai akan mampu
meningkatkan disiplin kelas. Hal ini tersirat dalam tulisan Ballard yang
diterbitkan pada tahun 1925, dikutip dari Turney & Cairns (1980). Kutipan
tersebut, antara lain menegaskan bahwa "hanya dalam iklim yang saling
mempercayai, saling mengerti, dan saling menghormati, siswa dapat
tumbuh dan berkembang". Disamping itu, lingkungan orang orang yang
berada disekitar siswa juga mempengaruhi tingkat kedisiplinan siswa
3. Faktor psikologis
Faktor psikologis atau kejiwaan juga dianggap sangat berpengaruh. Faktor
Psikologis mencakup, antara lain perasaan (seperti sedih, senang, marah,
bosan, dan sebagainya) dan kebutuhan (seperti keinginan untuk dihargai,
diakui, disayangi)

KEGIATAN BELAJAR 2
Strategi Penanaman dan Penanganan Disiplin Kelas
A. PANDANGAN TERHADAP PENANAMAN DAN PENANGANAN
DISIPLIN KELAS
1. Pandangan pertama ini berfokus pada kepentingan guru, kita dapat
menamakan pandangan ini sebagai pandangan yang berfokus pada guru
(teacher centered).
2. Berbeda dengan pandangan pertama, Kohn (1996) menegaskan bahwa
guru seharusnya mulai dengan pertanyaan. Cara pandang ini jelas-jelas
berfokus pada kepentingan siswa bukan kepentingan guru. dikaitkan
dengan penanaman dan penanganan disiplin, penganut pandangan ini
berpendapat bahwa siswa/anak hendaknya diberi kesempatan untuk ikut
bertanggung jawab atas disiplin kelas.
3. Diulas oleh Winzer (1995) bahwa pendekatan yang berhasil dalam
membangun disiplin adalah pendekatan yang menghormati hak individu,
mendorong peningkatan konsep diri siswa, serta memupuk kerjasama.
4. Pandangan lain adalah pandangan humanistik, yaitu pandangan yang
menekankan kemanusiaan.
5. pandangan terakhir yang perlu kita simak adalah pandangan kaum
Behaviorism, yang berpendapat bahwa perilaku dapat dipelajari dan
dikontrol.
B. STRATEGI PENANAMAN DISIPLIN KELAS
Penanaman disiplin dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:
1. Menjadi model atau memberi contoh
2. Mengadakan pertemuan kelas secara berkala
3. Menerapkan aturan secara luwes
4. Menyesuaikan aturan dengan tingkat perkembangan anak
5. meningkatkan partisipasi siswa
C. STRATEGI PENANGANAN DISIPLIN KELAS
Cara-cara penanganan disiplin kelas dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Gangguan ringan dapat diatasi, antara lain dengan cara:
a. mengabaikan
b. menatap agak lama
c. memggunakan isyarat nonverbal
d. mendekati
e. memanggil nama
f. mengabaikan secara sengaja
2. Gangguan berat dapat diatasi antara lain dengan cara:
a. Memberi hukukam secara bijasana
b. Melibatkan orang tua
3. Perilaku agresif dapat diatasi antara lain dengan cara:
a. Menukar teman duduk
b. menghindari konfrontasi
c. mendinginkan emosi/suasana
d. menghindari kata-kata kasar
e. konsultasi dengan pihak lain.

Вам также может понравиться