Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Aspek ini merupakan aspek yang membutuhkan personalia untuk menjalankannya. Untuk memen
uhi aspek ini, biasanya laboratorium di sekolah terdapat berbagai personil yaitu: kepala sekolah,
wakasek bidang sarana, wakasek bidang kurikulum, penanggung jawab teknis laboratorium, koord
inator laboratorium, dan laboran.
Untuk mengelola Laboratorium yang baik kita harus mengenal perangkat-perangkat apa yang ha
rus dikelola. Semua perangkat-perangkat laboratorium ini jika dikelola secara optimal, akan mem
berikan optimalisasi manajemen lab yang baik. Dengan demikian manajemen laboratorium itu ad
alah suatu tindakan pengelolaan yang kompleks dan terarah, sejak dari perencanaan tata ruang (
lab-lay-out) sampai dengan semua perangkat - perangkat penunjang lainnya.
a. Jenis Perawatan
Perawatan dapat dibedakan antara perawatan terencana dan perawatan tidak terencana.Secara jel
as dapat dilihat pada skema dibawah ini.
1. Perawatan Terencana
Perawatan terencana adalah jenis perawatan yang diprogramkan, diorganisir, dijadwal, dianggarka
n, dan dilaksanakan sesuai dengan rencana, serta dilakukan monitoring dan evaluasi. Perawatan t
erencana dibedakan menjadi dua, yakni:
Perawatan preventif merupakan perawatan yang bersifat pencegahan, adalah sistem perawatan p
eralatan laboratorium yang secara sadar dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengorganisasia
n, pelaksanaan, serta monitoring dengan tujuan untuk mencegah terjadinya gangguan kemacetan
atau kerusakan peralatan laboratorium.
Perawatan korektif merupakan perawatan yang bersifat koreksi, yakni sistem perawatan peralatan
laboratorium yang secara sadar dilakukan melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaks
anaan, serta monitoring dengan tujuan untuk mengembalikan peralatan laboratorium pada kondi
si standar, sehingga dapat berfungsi normal.
Perawatan tidak terencana adalah jenis perawatan yang bersifat perbaikan terhadap kerusakan ya
ng tidak diperkirakan sebelumnya.Pekerjaan perawatan ini tidak direncanakan, dan tidak dijadwalk
an.Umumnya tingkat kerusakan yang terjadi adalah pada tingkat kerusakan berat.Karena tidak dir
encanakan sebelumnya, maka juga disebut perawatan darurat.
Dalam perawatan Laboratorium, sebelum penyusunan jadwal dan rencana kebutuhan biaya peraw
atan perlu dilihat unsur-unsur berikut ini:
3. Sumber daya lain: alat, bahan, suku cadang, cara, waktu, dan biaya perawatan.
4. Cepat laporkan pada guru atau pengawas laboratorium jika ada alat yang memerlukan
perbaikan.
5. Jangan sekali-kali menggunakan alat laboratorium jika alat tersebut dalam kondisi buruk.
6. Gunakan alat-alat laboratorium tersebut sesuai dengan keperluan agar menjaga kestabila
n alat tersebut.
7. Matikan semua alat laboratorium yang terhubung dengan arus listrik jika alat tersebut ti
dak di gunakan kembali.
Berikut ini adalah panduan yang harus dipatuhi ketika menggunakan alat‐ alat praktikum:
1. Sebelum menggunakan alat‐ alat praktikum, pahami petunjuk penggunaan alat itu.
2. Perhatikan dan patuhi peringatan (warning) yang biasa tertera pada badan alat
3. Pahami fungsi atau peruntukan alat‐ alat praktikum dan gunakanlah alat‐ alat tersebut han
ya untuk aktivitas yang sesuai fungsi atau peruntukannya. Menggunakan alat praktikum di luar fu
ngsi atau peruntukannya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan bahaya keselamat
an praktikan
4. Pahami rating dan jangkauan kerja alat‐ alat praktikum dan gunakanlah alat‐ alat tersebut
sesuai rating dan jangkauan kerjanya. Menggunakan alat praktikum di luar rating dan jangkauan
kerjanya dapat menimbulkan kerusakan pada alat tersebut dan bahaya keselamatan praktikan
5. Pastikan seluruh peralatan praktikum yang digunakan aman dari benda/ logam tajam, ap
i/ panas berlebih atau lainnya yang dapat mengakibatkan kerusakan pada alat tersebut
6. Tidak melakukan aktifitas yang dapat menyebabkan kotor, coretan, goresan atau sejenisn
yapada badan alat‐ alat praktikum yang digunakan
Tenaga laboran/teknisi mempunyai tanggung jawab dalam merawat laboratorium yang dikelolany
a.Salah satu tugas seorang laboran/teknisi adalah melaksanakan perawatan laboratorium yang me
liputi pekerjaan menjaga, menyimpan, membersihkan, memelihara, memeriksa, menyetel kembali,
bahkan bila perlu dan dibutuhkan dapat melakukan penggantian dan perbaikan komponen peral
atan laboratorium yang rusak, untuk peralatan khusus dengan tingkat kerusakan yang sudah par
ah, dan perbaikannya juga memerlukan kemampuan profesional yang khusus, maka dapat mema
nfatkan tenaga teknisi ahli dari luar. Misalnya, untuk perbaikan peralatan ukur optik, peralatan uk
ur elektronik, yang konstruksinya sangat rumit, untuk pekerjaan perawatan yang ringan dan rutin
dapat melibatkan siswa praktikan.Misalnya dalam menjaga kebersihan ruang dan tempat praktik,
menjaga kebersihan peralatan, membantu dalam penyimpanan peralatan, untuk keperluan penceg
ahan terhadap kemungkinan kerusakan akibat kesalahan pemakaian sekaligus sebagai upaya pem
binaan tanggungjawab mahasiswa, dapat peraturan dan tata tertip penggunaan peralatan di labo
ratorium.
Perawatan membutuhkan biaya, bahkan kadang-kadang biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan
perawatan sangat mahal. Biaya perawatan dibutuhkan untuk berbagai hal, antara lain:
a. Biaya pembelian bahan-bahan untuk perawatan, seperti sabun, carbol,kain lap, perekat,
cat, bahan pengawet, pencegah jamur, dan sebagainya.
b. Biaya pembelian suku cadang, seperti: kran air, kabel, mur baut, lensa optik, mouse kom
puter, dan sebagainya.
c. Biaya pembelian peralatan perawatan, seperti: sapu, sikat, sulak, kuas, solder, tang, oben
g, gunting, dan sebagainya.
d. Upah tenaga perawatan jika perlu, khususnya apabila pekerjaan perawatan terpaksa haru
s mengundang pihak luar, misalnya ahli komputer.
e. Biaya perawatan di atas perlu dihitung dan dimasukkan dalam usulan anggaran, sehing
ga tersedia dana untuk perawatan laboratorium secara rutin.
Bahan perawatan adalah seluruh jenis bahan yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan pe
rawatan peralatan laboratorium.Bahkan untuk pekerjaan perawatan ini harus tersedia dengan juml
ah yang memadai, Karena bahan ini merupakan salah satu sumber daya yang sangat urgen unt
uk merawat semua peralatan laboratorium. Bahan yang dibutuhkan untuk pekerjaan perawatan p
eralatan laboratorium, antara lain:
a. Bahan untuk pekerjaan kebersihan, seperti: sabun, carbol, kain lap, tinner, bahan pembe
rsih alat-alat laboratorium, tempat sampah, kantong plastik, dan bahan pembersih lainnya.
b. Bahan untuk pemelihara, seperti: bahan pengawet, minyak pelumas, bahan pelapis, baha
n pelindung, pembungkus, dan sebagainya.
c. Suku cadang, seperti: kran air, kabel, mur baut, lensa optik, mouse komputer, dan seba
gainya.
Tersedianya alat-alat perawatan merupakan sumber daya yang sangat dibutuhkan untuk melakuk
an pekerjaan perawatan laboratorium. Apabila laboratorium memiliki peralatan perawatan lengkap
akan sangat mendukung terlaksananya program perawatan peralatan laboratorium. Peralatan unt
uk pekerjaan perawatan, tergantung dari jenis sarana atau fasilitas yang dirawat serta jenis kegiat
an perawatannya. Peralatan perawatan laboratorium antara lain meliputi :
e. Peralatan perbaikan
Peralatan perawatan yang sifatnya umum, sederhana, dan secara rutin sering dibutuhkan untuk
melakukan pekerjaan perawatan peralatan sebaiknya dimiliki oleh setiap laboratorium.
Cara atau metode untuk melakukan pekerjaan perawatan peralatan laboratorium yang dapat dila
kukan antara lain dengan cara:
a. Melakukan pencegahan, misalnya dengan memberi peringatan melalui gambar atau tulis
an, peraturan, tata tertib bagi pengguna laboratorium/bengkel, memberi bahan pengawet.
c. Membersihkan, agar peralatan laboratorium selalu bersih dari kotoran yang dapat merus
ak, misalnya debu dan uap air yang dapat menyebabkan terjadinya korosi.
d. Memelihara, misalnya dengan meminyaki peralatan mekanis, memberi makan hewan perc
obaan.
e. Memeriksa atau mengecek kondisi peralatan laboratorium untuk mengetahui adanya gej
ala kerusakan.
f. Menyetel kembali atau tune-up, kalibrasi alat agar fasilitas atau peralatan dalam kondisi
normal atau standar.
g. Memperbaiki kerusakan ringan yang terjadi pada peralatan peralatan laboratorium pada
batas tingakat kerusakan tertentu yang masih mungkin dapat diperbaiki sendiri, sehingga siap di
pakai untuk praktikum mahasiswa.
Waktu untuk perawatan peralatan laboratorium dapat dilihat dari tersedianya kesempatan atau w
aktu bagi pihak yang dilibatkan dalam kegiatan perawatan dan pemanfaatan kesempatan tersebu
t secara efektif dan efisien untuk melaksanakan kegiatan perawatan. Dari sisi obyek yang dirawat,
jadwal pelaksanakan pekerjaan perawatan laboratorium dapat ditetapkan berdasarkan pada:
a. Berdasarkan pengalaman lalu dalam suatu jenis pekerjaan perawatan alat yang sama pe
roleh pengalaman mengenai selang waktu atau frekuensi untuk melakukan perawatan seminimal
mungkin dan seekonomis mungkin tanpa menimbulkan resiko kerusakan alat tersebut. Bagi labor
an/teknisi yang telah berpengalaman dalam melakulan tugas perawatan peralatan laboratorium a
kan banyak memiliki informasi untuk membantu dalam menyusun jadwal perawatan.
b. Berdasarkan sifat operasi atau beban pemakaian atau penggunaa n peralatan laboratoriu
m. Untuk obyek atau alat yang sering digunakan untuk kegiatan praktikum dan pemakainya ban
yak orang, maka obyek atau alat tersebut akancepat kotor atau rusak. Untuk menjaga agar teta
p bersih dan menghindari kerusakan, mestinya jadwal perawatannya harus dibuat tinggi frekuensi
nya. Artinya obyek atau alat tersebut harus sering dilakukan perawatan.
c. Berdasarkan rekomendasi dari pabrik pembuat peralatan yang dimiliki laboratorium. Bias
anya peralatan laboratorium yang baru dibeli dari pabrik dilengkapi dengan buku manual yang
memuat petunjuk operasi dan cara serta jadwal perawatan alat tersebut. Informasi tersebut dapa
t dipakai sebagai rujukan dalam menyusun jadwal perawatan.
Simpan di tempat aman, terpisah dari alat lain, tersusun sesuai jenis
Jangan memanaskan alat yang bukan terbuat dari gelas tahan api (pyrex, Yena, durex)Jangan m
emanaskan alat-alat ukur gelas.Simpan dalam keadaan bersih dan kering.
Usahakan kering agar tidak cepat rapuh, Dicat.Disemprot dengan bahan insektisida.Simpan ditem
pat yang kering.
Gunakan kabel yang baik.Kontrol selalu sekeringnya secara berkala.Jangan menumpuk steker listri
k.Gunakan stabilisator untuk menghindari fluktuasi tegangan. Putuskan hubungan alat dengan su
mber listrik bila tidak digunakan
Alat optik umumnya mahal. Perlu dirawat seksama.Gunakan bahan pengaman higroskopis untuk
menjaga agar alat selalu kering.Simpan diruang ber-AC dan kering.Bersihkan alat-alat dengan car
a yang benar sesuai SOP alat.
Asam Dinding dalam lemari dicat tahan asam/ uap pelarut organik/panas Bagian kaca dibersihka
n berkala.Botol bahan kimia ditutup rapat.Cek blower secara berkala. Gunakan switch : 110-220 v
olt. Bagian lantai lemari asam terbuat dari bahan tahan asam, tahan pelarut organik dan tahan
panas.
Rusaknya alat-alat kadang-kadang disebabkan karena salah menangani alat itu, misalnya, baterai
karena arus pendek, amperemeter rusak karena arus terlalu tinggi. Oleh karena itu, sebelum sisw
a menggunakan alat yang mudah pecah atau rusak harus diberi perhatian khusus cara penggun
aan alat itu.
http://fis15aramadani.blogspot.co.id/2016/05/perawatan-pemeliharaan-dan-reparasi.html?m=1