Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
(James. S)
Bu Pertiwi. Terdengarkah jeritan kami. Yang lama tlah terbius harapan impian palsu.
Dari mulut nan berbisa? Ibu Pertiwi. Pandanglah, oh putra mu ini! Lama terpisah
darimu dalam sangkar budaya semu. Kasih namun mempesona. (*) Tangan-tangan
menggapai. Tolong dan bebaskan kami! Rangkul, rangkulah kami. Dan jangan
lepaskan lagi. Ibu Pertiwi. Ulurkanlah tangan saktimu. Dan bimbinglah jalanku
menembus tabir gelap yang membaur di mataku. Kembali ke (*) Tangan-tangan
menggapai. Tolong dan bebaskan kami!
JURANG PEMISAH
(Yockie/James S.)
Dari puncak bukit megah ini. Sejenak pandangku terlempar. Nun jauh di lembah
dibawah sana. Terpisah dalam dan curamnya jurang. (*) Disana sobatku berkumpul.
Bergumul dalam liatnya lumpur. Merangkak mencari jalan keluar. Terhuyung
tersandung dan jatuh lagi. Bilakah, saatnya. Kau datang dan berkumpul. Dibukit
megah ini. Hai…. Kembali ke (*).
SIRNA
(Yockie)
Hai angin maukan kau menemani. Duduk termenung di tengah taman ini. Menunggu
tibanya gelap. Menanti layunya sang senja. Meresapi hari-hari yang layu. Berjatuhan
bagai gugurnya daun. Tak kenal kasihan. Embun dan tak hendak dirayu. (*) Ku
bisikkan sgala kisah lama. Tenggelam mengesah mata tak kecewa. Tiada lagi beban
mengusik jiwa. Hampa kini sudah. Sedingin rasa, sebeku rasa pucukku. Dari
rahasiaku untukmu kasih. Sungguh aku sangat cinta hidup ini. Walaupun penuh dusta.
Walaupun penuh dengan air mata siksa. Kembali ke (*)
MESIN KOTA
(Yockie/James s.)
Tiap detik lalu begitu saja. Tanpa rasa apalagi cinta. Tiap hari aku slalu bertanya.
Apakah aku sebuah mesin kota. Hari ini kuingin bebas lepas. Dari kerja yang itu, itu
juga. Hari ini kuingin bergembira. Tanpa waktu yang harus kuburu. Tanpa waktu
yang harus kuburu. (*) Kusiapkan sebuah sepeda tua yang lusuh dan lagi daluarsa.
Dari pagi hingga datangnya senja. Ku singgahi semua sudut kota. (**) Semua wanita
ingin ku sapa. Dari yang muda hingga yang tua. Semua lelaki ingin ku kata. Aku ini
pencari bahagia. (#) Jangan kau bicara tentang cinta. Jika harus berakhir dengan duka.
Jangan kau bicara tentang dunia. Hari ini ku ingin bahagia. Hari ini ku ingin bahagia.
Kembali ke *,**, & # (2X). Hari ini ku ingin bahagia. Hari ini ku ingin bahagia.
PUTRI MALAM
(Yockie/Temmy L.)
Putri engkau berparas jelita. Senyum bercermin telaga. Daun bermandi embun dingin.
Terusik lalunya angin. Putri malam di pucuk cemara. Menatap malam nan jua. Putri
malam menyimpan pandang. Dua insan berdekap sayang. (*) Mega berarak menebar
tirai. Gulita seisi alam permai. Kunang-kunang menebar benih. Angina dingin datang
menggigil. Malam senyap mengisi kalau mimpi. Anak karau berdoa sendiri. Putri
malam menyisihkan diri. Melati timur mengundang pagi. Kembali ke (*) (2X).
DENDAM
(Yockie)
Seribu sayap rindu di balik baju berburu. Amatlah jadi sudut kalbu. Terpanggang
dalam jiwa. Tersiksa dalam raga. Menantikan sesuatu yang tak pernah ada. Mendung
ikut berduka karenanya. Sejuta lembing dendam di balik hidup yang kejam. Menanti
saat menikam. Tiup tanda berputar. Pahala diberi dosa. Dunia kini memang gila. Oh
kejam, memang kejam. Mereka menceraikan kini seorang aku.
GERUTU-MENGGERUTU
(Yockie)
Andai dapat kuperbuat sesuatu. Agar kembali kuulang saat dulu. Saatku pertama lahir
dari rahim ibu. Betapakah dapat ku rasa damainya itu. Dan ketika tubuhku beranjak
besar. Mulailah datang segala keraguan. Tentang segala yang pernah ku rasakan.
Tentang segala yang slalu ku dambakan. Nyata sudah kini ku rasa dan alami. Ternyata
hampa bagai kuasa mimpi. Dan naluri hatipun bertanya ragu. Benarkah dunia ini
beranjak tua. Atau si tua itu hanya datang, dalam diriku.
HARAPAN
(Yockie)
Mega bukalah tabirmu. Misteri membisu yang membeku. (*) Bila, semuakan terjadi.
Relung nan peka kini bersemi. (**) Ku rindu nyanyian merdu. Bisikan lirih
menyentuh ragaku. Kembali ke (*) Bulan walau kau kupuja. Siap ku terjaga tanpa
daya. Kembali ke (**). Dan bila aku hilang dari cakrawala. Ku sedih dan terbawa
meratapi. Merenungi nasibku.
DIA
(Yockie/Theodore)
Betapa indahnya hari ini. Dia datang berbisik dan oh lirih. Duniaku, duniamu.
Bersinar lagi dan sungguh-sungguh. (*) Betapa indahnya hari ini. Jika dia datang,
datang lagi. Sambil berkata menggoda. Ku kan pergi selamanya. (Kekasihku mari
pulang). (**) Yang kini takkan datang. Yang kini sudah pulang. Yang kini tinggal
kenangan. Kenangan yang hitam sungguh terpendam. Dan kini lenyap, diam
membisu. Dan menghilang. Kembali ke (*). (#) Betapa indahnya hari ini. Jika dia
datang, datang lagi. Berkata mengundang canda. Kekasihku mari pulang. Kembali ke
(*) (&) (#).