Вы находитесь на странице: 1из 22

Laporan Kasus Pembinaan Keluarga

Diabetes Melitus Tipe II pada Lansia

Nama : dr. Raymond Arianto H.P


Pembimbing : dr. Kartika Putri

Program Dokter Internship Propinsi DKI Jakarta


Puskesmas Kecamatan Tebet
JAKARTA
2018

1
BERKAS PASIEN
Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Puskesmas Kecamatan Tebet
No. Rekam Medis : 0002376
Pasien Ke : 40

DATA ADMINISTRASI
Pasien Keterangan
Nama Tn. Harijadi Pasien
Umur / Tgl. Lahir 77 tahun / 13 November
1940
Alamat Jl. Tebet Barat dalam II F/14
Kelurahan Tebet Barat,
Kecamatan Tebet
Jakarta Selatan.

No. Tlp 0811818400


Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Kristen
Pendidikan SMA
Pekerjaan Tidak Bekerja / Pensiunan
Status Perkawinan Menikah
Kedatangan yang ke 2 Datang sendiri
Kondisi tenang

Telah diobati Ya Diagnosis sebelumnya


ssebelumnya Diabetes Melitus Tipe II

Obat yang telah digunakan


Metformin

Alergi obat Tidak


Sistem pembayaran BPJS NONPBI 0000042685705

2
DATA PELAYANAN

ANAMNESIS

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesa pada tanggal 11 Desember 2017 pukul 17.00 WIB

A. Alasan Kedatangan/ Keluhan Utama


Alasan Kedatangan : Tangan sering merasa sering kesemutan.
Kekhawatiran : Penyakit bertambah buruk

Harapan :Keluhan menjadi hilang/berkurang

Persepsi :Keluhan ini timbul karena pasien kelelahan

B. Keluhan Tambahan

C. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang

Tn. H, 77 tahun datang ke Puskesmas Kecamatan Tebet pada tanggal 5


Desember 2017 dengan keluhan tangan dan kaki sering merasa kesemutan
memberat sejak 3 hari terakhir. Pasien mengatakan sebelumnya memang sedang
minum obat DM sejak 3 tahun lalu. Keluhan seperti ini sebelumnya sudah pernah
dirasakan pasien sekitar 1 bulan minggu yang lalu. Pasein mengatakan keluhan
timbul jika sedang kelelahan Pasien juga sudah berobat ke Puskesmas Kecamatan
Tebet sebelumnya untuk mengobati keluhannya tersebut dan sudah sempat
berkurang namun sekarang muncul kembali. Pasein sebelumnya memiliki riwayat
makan manis, serta mengeluhkan sering lapar, haus dan sering buang air kecil.
Namun keluhan sudah mulai berkurang.

D. Riwayat Penyakit Keluarga

Pasein mengatakan orang tua pasien yaitu Ibu dari pasien mempunyai riwayat
Diabetes Melitus

3
E. Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien pernah mengalami keluhan seperti ini namun sudah sempet berkurang.

F.Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien berasal dari golongan ekonomi menengah ke atas. Pasien tinggal bersama istri dan
kedua anaknya. Pasien sudah pension dari dinas TNI AD dengan pangkat terakhir kolonel
sehingga biaya hidup sehari-hari didapatkan dari uang pensiunan TNI dan uang bulanan dari
anak pertama dan kedua pasien yang sudah bekerja. Pendapatan pasiensekitar Rp. 3.000.000
– Rp. 4.000.000,- per bulan. Pasien mengatakan jumlah ini cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari.

G.Riwayat Kebiasaan

Pasien mengaku gemar mengkonsumsi makan nasi dalam jumlah banyak karena sering lapar,
Pasien juga senang mengkonsumsi minuman manis. Pasien dan keluarga pasien jarang
mengkonsumsi sayur dan buah-buahan setiap harinya. Pasein sebelumnya merupakan
perokok kuat dan sudah berhenti sejak pensiun. Pasein mengaku senang berolahraga dengan
cara sepeda, serta pasein hobi membaca buku yang berhubungan dengan penyakitnya,
sehingga pasien mulai merubah kebiasaan buruknya.

PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan pemeriksaan fisik pada kunjungan pasien ke Puskesmas Kelurahan Bukit Duri
pada tanggal 11 Desember 2017 pukul 17.30 WIB.

A. Keadaan Umum & Tanda-tanda Vital Termasuk Status Gizi

Keadaan Umum : Tampak sakit ringan


Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Suhu : 36,7oC
Frek. Nadi : 85 x/menit

4
Frek. Nafas : 20 x/menit
Berat Badan : 60 kg
Tinggi Badan : 165 cm
Status Gizi : Normal
IMT : 22,0 kg/m2

B. Status Generalis
Kepala
 Bentuk : Normocephal, simetris
 Rambut : Hitam bercampur putih, distribusi merata, tidak mudah
dicabut
 Mata : Konjungitva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya
(+/+)
 Telinga : Liang telinga lapang, serumen (-/-), sekret (-/-)
 Hidung: Septum deviasi (-), sekret (-/-)
 Mulut : Bibir tidak kering, sianosis (-), faring hiperemis (-/-),
tonsil T1-T1 hiperemis (-/-)
Leher
Trakea di tengah, tidak teraba pembesaran KGB dan kelenjar tiroid
Thoraks
 Inspeksi : - Bentuk dada datar simetris
- Pergerakan dinding dada simetris pada keadaan statis dan

dinamis

- Iktus kordis tidak tampak

 Palpasi : - Fremitus taktil dan vokal simetris kanan dan kiri


- Teraba pulsasi iktus kordis di sela iga ke 5 linea

midklavikularis sinistra

 Perkusi: - Sonor di seluruh lapang paru


- Batas-batas jantung dalam batas normal

 Auskultasi : - Suara napas vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)


- Bunyi jantung I-II murni, reguler, murmur (-), gallop (-)

Abdomen

 Inspeksi : Bentuk abdomen datar simetris

5
 Auskultasi : Bising usus (+) normal
 Perkusi: Timpani di seluruh lapang abdomen
 Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba membesar

Ekstremitas
Akral hangat, edema (-/-), CRT < 2”

C. Status Neurologis
Refleks fisiologis (+)
Refleks patologis (-)

BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
a. Karakteristik Keluarga
 Identitas Kepala Keluarga : Tn. Harijadi, 77 tahun (Pasien)
 Identitas Pasangan : Ny. Utami Budi, 66 tahun (Istri Pasien)
 Struktur Komposisi Keluarga :
Bentuk keluarga ini merupakan keluarga usila dengan Tn. H sebagai suami
dan Ny. U sebagai istri. Mereka tinggal satu rumah bersamaan. Namun
kedua anak pasein terkadang sering tinggal bersama dalam satu rumah
walaupun sudah memiliki keluarga dan rumah sndiri.

Tabel 1. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah dengan Tn. S

Kedudukan dalam Keterangan


Keluarga Tambahan

6
No Nama Gender Umur Pendidikan Pekerjaan
1. Tn. H Kepala Keluarga L 77 tahun Taruna TNI Pensiun Pasien
2. Ny. U B Istri P 66 tahun S1 Ibu Rumah -
Tangga/Dosen
3. AN Anak L 45 tahun S1 Karyawan -

4. RA Anak P 42 S1 Karyawan -

b. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup


 Lingkungan Tempat Tinggal
Tabel 2. Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah:Milik sendiri

Daerah perumahan:Padat bersih


Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah:10x15 m2 Tn.S tinggal di rumah milik sendiri yang
Jumlah penghuni dalam satu rumah:4 orang terletak di lingkungan padat penduduk. Tn. S

Luas halaman rumah: Tidak ada halaman tinggalbersamaistri dan cucu di rumahnya.
Rumah Tn. S belum memenuhi kriteria rumah
Bertingkat
sehat, karena penerangan listrikdi dalam
Lantai rumah dari: Keramik
rumah yang kurang, rumah terkesan lembap,
Dinding rumah dari: Tembok
kebersihan dan tata letak barang di dalam
Penerangan dalam rumah
rumah yang kurang bersih dan rapi dan jarak
Jendela :Ada antar rumah yang berdempetan.

Listik : Ada
Ventilasi

Kelembapan rumah : Sedikit Lembab


Bantuan ventilasi di dalam rumah :
AC dan kipas angin
Kebersihan di dalam rumah :Kurang bersih
Tata letak barang dalam rumah :
Kurang rapi dan teratur

7
Sumber air

Air minum dan masak dari :Beli dari tukang air


Air cuci :Pompa listrik
Jarak sumber air dari septic tank :>10 m
Kamar mandi keluarga :Ada di dalam rumah
Jamban :Ada, bentuk jongkok dan duduk
Limbah dan sampah :

Limbah dialirkan ke :Got


Tempat sampah di luar rumah :Ada
Kesan kebersihan lingkungan
pemukiman :Cukup

 Denah Rumah

Gambar 1. Denah Rumah Keluarga Tn. H

c. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga

Tabel 3. Perilaku Kesehatan Keluarga


Perilaku Sikap & Perilaku Keluarga Kesimpulan

8
Kebersihan • Penampilan pasien cukup bersih dan rapi Kebersihan diri cukup,
Pribadi dan • Pasien mandi 2 kali sehari kebersihan rumah kurang
Lingkungan • Keadaan rumahkurang bersih dankurang bersih, kurang terawat serta
terawat serta tata letak barang-barang kurang kurang rapi, penerangan
rapi rumah kurang namun
• Penerangan rumah menggunakan lampu namun ventilasi sedikit kurang.
penerangan masih kurang. Ventilasi sedikit
kurang.
• Lingkungan sekitar adalah perumahan dengan
pemukiman padat
Pencegahan • Upaya pencegahan penyakit minim,hanya Pasien belum berperilaku
Spesifik memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan bila sehat maupun
terdapat keluhan menerapkan pencegahan
• Kebiasaan mencuci tangan jarang spesifik.
Gizi Keluarga • Istri pasien memasak sendiri menu makanan Kualitas dan kuantitas
keluarga makanan pasien kurang
• Keluarga tidak memiliki anggota yang tercukupi, gizi cukup.
kekurangan gizi
Asah Asih • Hubungan dengan sesama anggota keluarga Fungsi asah asih asuh baik
Asuh baik dan harmonis
• Pasien rajin beribadah (shalat)
Kesehatan • Pasien berstatus menikah memiliki 1 istri, 2 Kesehatan reproduksi baik
Reproduksi anak 1 laki-laki dan 1 perempuan
Latihan • Pasien menyediakan waktu khusus untuk Latihan jasmani ataupun
Jasmani atau berolahraga sepeda aktifitas fisik cukup
Aktivitas Fisik • Waktu luang diisi dengan membaca buku. baik.

Penggunaan • Jarak rumah ke pelayanan kesehatan cukup Penggunaan pelayanan


Pelayanan dekat, pasien biasa naik kendaraan pribadi kesehatan baik
Kesehatan (motor)
• Pasien datang ke pelayanan kesehatan jika
hanya ada keluhan saja.
Kebiasaan • Kebiasaan merokok sudah ditinggalkan. Perilaku kesehatan buruk
atau Perilaku Riwayat merokok selama 20 tahun. Riwayat (sebelumnya)
Lainnya yang minum alkohol disangkal
Buruk untuk
Kesehatan

d. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 4. Pelayanan Kesehatan

Faktor Keterangan Kesimpulan

9
Pusat pelayanan Puskesmas Kecamatan Pasien dan keluarga jika sakit
kesehatan yang Tebet atau puskesmas berobat ke Puskesmas Kelurahan
digunakan oleh pasien kelurahan Tebet Barat Tebet Barat atau Puskesmas
dan keluarga Kecamatan Tebet, karena jarak yang
Caramencapai Jalan kaki atau kendaraan tidak terlalu jauh dari rumah
pusatpelayanan pribadi (motor) sehingga dapat ditempuh dengan
kesehatan jalan kaki atau menggunakan sepeda

Tarif pelayanan Gratis (BPJS) motor. Pasien juga merasa puas


dengan pelayanan kesehatan di
kesehatan
Puskesmas.
Kualitas pelayanan Memuaskan
kesehatan

10
Gambar 2. Peta Rumah Tn. S Untuk Mencapai Pusat Pelayanan Kesehatan

e. Pola Konsumsi Makanan Keluarga


Keluarga Tn. H biasa makan dua sampai tiga kali sehari. Istri Tn. H,
yaitu Ny. U memasak sendiri menu makanan keluarga. Menu makanan
yang dimasak oleh Ny. Tbiasanya ayam, telur, tahu atau tempe. Ny. U
jarang memasak sayur. Tn. H juga mengaku sebelumnya lebih sering
mengkonsumsi minuman manis daripada air mineral. Keluarga Tn. H
tahu tentang makanan berigizi namun jarang mnerapkan makan makann
sehat.

f. Pola Dukungan Keluarga


 Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga
Pasien dan istri pasien sama-sama jarang mengkonsumsi sayur dan
buah-buahan dan yang berolahraga hanya pasien keluarga lain jarang
berolahraga akibat kesibukannya. Pasien dan istri pasien tinggal bersama
kedua anak mereka namun karena kesibukannya sehingga tidak ada yang
mengingatkan ataupun mengontrol kebiasaan buruk mereka ini.

 Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga

11
Keluarga Tn. H memiliki hubungan yang harmonis, hubungan pasien
dengan istri, anak dan cucu pasien cukup baik. Anak-anak pasien walau
sudah memiliki rumah tingga dan keluarga sendiri memilih tinggal
bersama dengan pasien tetapi masih sering memperhatikan kesehatan
pasien dan mengingatkan pasien agar tidak terlalu sering mengkonsumsi
yang sering mengandung banyak manis. Pasien dan istri pasien saling
memberikan semangat bila salah satu ada yang sakit.

B. Genogram
a. Bentuk Keluarga
Bentuk keluarga ini adalah keluarga usila dimana terdiri dari bapak (Tn. S) dan
ibu (Ny. T)yang tinggal dalam satu rumah dimana anak-anaknya sudah
memisahkan diri. Namun karena kondisi tertentu, anak dan cucu pasien ikut
tinggal bersama.

b. Tahapan Siklus Keluarga


Tahapan siklus keluarga Tn. S termasuk dalam tahap keluarga usia lanjut
(Family in After Life)

c. Family Map (Gambar)

d. Fungsi Keluarga

12
Tabel 5. Fungsi Keluarga
Fungsi Penilaian Kesimpulan
Keluarga
Biologis Tn. H dan Ny. U mempunyai 2 orang anak 1Fungsi biologis baik
laki-laki dan 1 perempuan. Kedua anaknya
lahir dengan persalinan normal dan lahir sehat
Psikologis Tn. H mendapat perhatian yang cukup dari Fungsi psikologis baik
sang istri. Anak-anak Tn. H walau sudah
berkeluarga, namun masih memperhatikan
kesehatan dan memberikan dukungan kepada
Tn. H dan Ny. U. Tn. H dan Ny. U tidak
merasa kesepian karena anak mereka yang
ikut tinggal bersama mereka
Sosial Hubungan pasien dan keluarga dengan Fungsi sosial baik
tetangga serta masyarakat sekitar baik. Tn. H
dan Ny. U juga sering ikut dalam kegiatan
sosial di daerah tempat tinggal mereka
Ekonomi & Penghasilan keluarga didapatkan dari hasil Fungsi ekonomi dan pemenuhan
Pemenuhan pensiunan dan uang bulanan dari anak kebutuhan cukup baik
Kebutuhan pertama dan kedua pasien dan cukup untuk
memenuhi kebutuhan primer dan sekunder

13
PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN PASIEN

Anamnesis : Pemeriksaan Fisik :

- Tangan merasa kesemutan -TD : 130/80


- Nadi : 85 x/menit
- Memberat sejak 3 hari - RR: 20 x/menit
terakhir - Suhu : 36,70C
- BB : 60 kg
-Keluhan yg sama dirasakan 1 - TB : 165 cm
bulan lalu. - IMT : 22,0
- Status Gizi : Normal
- Riw mengkonsumsi obat Diabetes Tipe II
DM selama 3 tahun terakhir -Status Generalis :
Pada Lansia Dalam batas normal

Faktor Internal :

-Usia 77 tahun
- Gender laki-laki Faktor Eksternal :

- Gemar mengkonsumsi nasi -Pasien dan istri pasien hanya


dalam jumlah banyak dan tinggal bersama anak yang sibuk
minum manis dan terkadang cucu mereka shg
tidak ada yang mengingatkan dan
- Jarang mengkonsumsi sayur, mengontrol kebiasaan buruk
buah-buahan dan air mineral, pasien dan istri pasien tersebut
kegiatan fisik diri sendiri
cukup baik namun untuk - mengerti pengetahuan tentang
keluarga lain jarang makanan bergizi seimbang dan
berserat tinggi namun jarang
diterapkan.

14
DIAGNOSIS HOLISTIK

- Aspek Personal
Alasan Kedatangan : Tangan merasa sering kesemutan.
Kekhawatiran : Penyakit bertambah buruk
Harapan : Keluhan hilang/berkurang
Persepsi : Keluhan ini timbul karena pasien kelelahan

- Aspek Klinik
Diagnosis Kerja : Diabetes Melitus Tipe II Pada Lansia

- Aspek Risiko Internal


 Usia 77 tahun
 Gender laki-laki
 Gemar mengkonsumsi nasi dalam jumlah banyak, serta minuman manis.
 Jarang mengkonsumsi sayur, buah-buahan dan air mineral

 Cukup melakukan aktifitas fisik

- Aspek Psikososial Keluarga


 Pasien dan istri pasien tinggal bersama anak yang sibuk dengan pekerjaannya dan
cucu mereka sehingga tidak ada yang mengingatkan dan mengontrol kebiasaan
buruk pasien dan istri pasien tersebut
 Cukup pengetahuan tentang makanan bergizi seimbang dan berserat tinggi, namun
jarang diterapkan.

- Aspek Fungsional
Pasien dalam skala fungsional 2.

TINDAK LANJUT DAN HASIL INTERVENSI

TANGGAL INTERVENSI YANG DILAKUKAN, DIAGNOSIS HOLISTIK,


RENCANA SELANJUTNYA
Pertemuan I Perkenalan dengan pasien, melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik,

15
penegakkan diagnosis serta penatalaksaan
Kunjungan Pertama
Pasien ke PKC S : Tangan merasa sering kesemutan sejak 1 bulan lalu dan memberat sejak
Tebet 3 hari terakhir, pasien riwayat mengkonsumsi obat DM sejak 3 tahun lalu.

5 Desember 2017 O : TD 130/80 mmHg, Nadi 85 x/menit, RR 20 x/menit, Suhu 36,70C


BB 60 kg, TB 165 cm, IMT 22,0, Status gizi normal

Status Generalis : dalam batas normal

A : Diabetes Mellitus Tipe II

P :Farmakologi : Metformin 500 mg 2x1


Vitamin B Complex 1x1
Non Farmakologi : menganjurkan pasien untuk mengurangi asupan
tinggi karbohidrat dan tinggi gula.

Rencana selanjutnya:inform consent untuk kunjungan ke rumah pasien


untuk melengkapi informasi terkait masalah
kesehatan pasien
Pertemuan II Kegiatan yang dilakukan
-Perkenalan dengan keluarga pasien
Kunjungan Pertama - Menanyakan kabar, keluhan dan kekhawatiran yang masih dirasakan oleh
ke Rumah Pasien pasien serta harapan pasien terkait masalah kesehatan yang dialami
- Mengidentifikasi permasalahan (faktor internal dan eksternal) yang
11 Desember 2017 mempengaruhi masalah kesehatan pasien

S : Tangan merasa sering kesemutan sejak 1 bulan lalu dan memberat sejak
3 hari terakhir, pasien riwayat mengkonsumsi obat DM sejak 3 tahun lalu.
Keluhan sudah mulai berkurang.
 Kekhawatiran : keluhan takut bertambah berat.
 Harapan :Keluhan bisa hilang atau berkurang.

O : TD 120/800, Nadi 80 x/menit, RR 18 x/menit, Suhu 36,6 0C.

A : Diabetes Melitus Tipe II

P :Intervensi yang dilakukan


-Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang masalah kesehatan yg
dialami pasien, faktor-faktor penyebab munculnya penyakit tersebut serta
kemungkinan buruk jika keluhan yang dialami pasien terus menerus
berulang
-Menjelaskan kepada pasien agar mengurangi mengkonsumsi nasi putih
serta minuman manis.
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang makanan bergizi
seimbang serta makanan berserat tinggi
- Menjelaskan kepada pasien tentang food recall
sebagai prinsip tatalaksana awal serta pencegahan penyakit yg dialami
pasien
- Menyarankan kepada pasien dan keluarga untuk menerapkan food recall
setiap harinya
- Menjelaskan kepada pasien jenis aktifitas fisik yang sesuai dengan usia
pasien serta menyarankan untuk mulai rutin melakukan aktifitas fisik

16
tersebut

Hasil Intervensi
-Pasien dan keluarga mengerti masalah kesehatan yang dialami pasien
- Pasien akan mulai mengurangi mengkonsumsi makanan tinggi
karbohidrat, minuman manis.
- Pasien dan keluarga mengerti tentang menu makanan bergizi seimbang
dan berserat tinggi dan akan mulai menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari
- Pasien dan istri pasien mengerti tentang food recall dan akan mulai
menerapkannya setiap hari
-Pasien akan mulai melakukan aktifitas fisik

Rencana selanjutnya : mengevaluasi hasil intervensi


Pertemuan III Kegiatan yang dilakukan
Mengevalusi hasil intervensi sebelumnya
Kunjungan Kedua
ke Rumah Pasien Hasil
- Pasien sudah mengurangi tinggi karbohidrat, namun sesekali masih
17 Desember 2017 minum minuman manis.
- Pasien dan keluarga sudah mulai menerapkan menu makanan bergizi
seimbang dan berserat tinggi serta food recall namun belum setiap hari
- keluarga sudah mulai melakukan aktifitas fisik namun hanya 1 kali
seminggu

KESIMPULAN PENATALAKSANAAN PASIEN DALAM BINAAN PERTAMA


Diagnosis holistik pada saat berakhirnya pembinaan pertama

ASPEK I
Alasan Kedatangan : Tangan sering merasa kesemutan sejak 3 hari.
Kekhawatiran berkurang dan harapan tercapai

ASPEK II
Diabetes Melitus tipe II

ASPEK III
 Laki-laki usia 77 tahun
 Memiliki kegemaran makanna tinggi karbohidrat serta minuman manis.

17
 Jarang mengkonsumsi sayur, buah-buahan dan air mineral serta jarang p
melakukan aktifitas fisik.

ASPEK IV
 Tidak ada yang mengingatkan dan mengontrol kebiasaan buruk pasien.
 Jarang menerapkan pengetahuan tentang makanan bergizi seimbang.

ASPEK V

Derajat fungsional 2

 Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien :


• Pasien kooperatif selama pembinaan berlangsung
• Lokasi pelayanan kesehatan dekat rumah pasien
• Istri pasien ikut berpartisipasi dalam kegiatan intervensi sebagai motivasi untuk
pasien dalam menghadapi masalah kesehatan yang dialaminya
 Faktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan pasien :
• Tidak ada yang mengawasi dan mengontrol pasien dalam menjalankan intervensi
yang sudah diberikan

 Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya :


• Memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga untuk selalumenerapkan menu
makanan bergizi seimbang dan berserat tinggi dan rutin menjalankan food recall
setiap harinya serta melakukan aktifitas fisik yang sudah dianjurkan
• Menyarankan pasien untuk berobat jika keluhan muncul kembali

FOTO DOKUMENTASI KEGIATAN

18
19
Lampiran:

20
Berat Badan: 65 Kg
Tinggi Badan : 165 cm
Status gizi : Normal
IMT: 22,0 kg/m2
BMR: BMR Pria = 66 + (13,7 x berat badan) + (5x tinggi badan) – (6,8 x usia) x 1,375
=1636.25 kkal

Food recall Food

recall

Waktu Makanan Jumlah Kalori Makanan Jumlah Kalori

Waktu

Makan pagi teh + 2 sdm 1 cgkr 100kal Lontong sayur 1 porsi 350 kal

nasi putih 1 porsi 360 kal (nasi ½ porsi,

telur ayam 1 butir 100kal Santan,tahu ¼, tempe

½ ptg, buncis)

Selingan pagi pisang 1 ptg 100 kal teh + 2 sdm 1 cgkr 100 kal

besar

Makan siang Nasi putih 1 porsi 360 kal Nasi putih 1 porsi 360 kal

Gulai ayam 1 porsi 350 kal Ayam Goreng 1 bh 320 kal

Kerupuk 1/2 ptg (-) Tumis tempe 1 porsi 100 kal

Perkedel 2 ptg 175 kal Sayur asem

kentang 1 ptg

Selingan sore Teh+ 2 sdm 1 cgkr 100 kal Roti putih 1 lbr 75 kal

brownies 1 bh 150 kal teh + 2 sdm 1cgkr 100 kal

Makan malam Nasi putih 1 porsi 360 kal Nasi putih 1 porsi 360 kal

Telur ayam 1 btr 100 kal Tumis tempe 1 porsi 100 kal

Kerupuk 1 (-) Ayam goreng 1ptg sdg 320 kal

Tempe goreng 2 potong 100 kal

Selingan malam Tempe goreng 2 ptg 100 kal Biscuit 2 bh 100 kal

Menu yang dianjurkan

21
Waktu Makanan Jumlah Kalori

Makan pagi Lontong sayur 1 porsi 350 kal

(nasi ½ porsi,

Santan,tahu ¼, tempe ½ ptg,

buncis)

Perkedel kentang 1 bh 175 kal

Selingan pagi Ubi rebus 1 biji 175 kal

Makan siang Nasi putih 1 /2 porsi 130 kal

Sayur bayam merah 1 porsi 50 kal

Gulai ayam 1 ptg 150 kal

Tempe 1 ptg 75 kal

Telur ayam ½ btr 75 kal

Kerupuk 1 -

Jeruk 1 bh 25 kal

Selingan sore 1 bh pisang besar 1 buah 100 kal

Makan malam Nasi putih 1 porsi 320 kal

Soto daging 1 ptg 100 kal

Tempe mendoan sedang

Kerupuk 1 ptg sdg 35,3 kal

Apel 1 -

1 bh sdg 50 kal

Selingan malam Biscuit 2 buah 200 kal

22

Вам также может понравиться