Вы находитесь на странице: 1из 22

TUGAS METODE KONSTRUKSI LANJUT

MAKALAH GREEN BUILDING

Diajukan sebagai salah satu syarat


Dalam menempuh mata kuliah SIA–454 Metode Konstruksi Lanjut

Disusun Oleh:
Rima Melati
NRP:
22-2014-015

Dosen:
Katarina Rini Ratnayanti, ST., MT.

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
BANDUNG
2018
1. Green Building

Global warming merupakan isu dunia yang tengah populer saat ini. Menurut
Frick dan Suskiyatno, “Fenomena pemanasan global adalah naiknya suhu
permukaan bumi karena meningkatnya efek rumah kaca” (2007: 56). Efek gas
rumah kaca disebabkan karena meningkatnya gas-gas rumah kaca dalam atmosfer.
Isu mengenai pemanasan global dikaitkan dengan bangunan. Berdasarkan data
World Green Building Council, di seluruh dunia, bangunan menyumbangkan 33%
emisi CO2, mengonsumsi 17% air bersih, 25% produk kayu, 30-40% penggunaan
energi dan 40-50% penggunaan bahan mentah untuk pembangunan dan
pengoperasiannya (Basuki, 2012: 1). Proses konstruksi pada tahap pelaksanaan
pembangunan sampai pada saat bangunan dimanfaatkan juga diyakini dapat
berdampak negatif pada lingkungan hidup di tempat dan sekitar bangunan
tersebut. Salah satu gagasan yang dianggap dapat mengurangi pemanasan global
dan kerusakan lingkungan adalah green building.

Definisi green building menurut Zigenfus (2008: 9) mengutip definisi dari The
United States Environmental Protection Agency (USEPA) adalah pembangunan
struktur bangunan dengan menggunakan proses yang bertanggung jawab terhadap

1
lingkungan dan sumber daya yang efisien di seluruh lifecycle bangunan mulai dari
penentuan desain, konstruksi, pemanfaatan, pemeliharaan, renovasi, dan
dekonstruksi. Akan tetapi kesadaran pentingnya bangunan hijau di Indonesia
masih kurang. Kendalanya adalah masyarakat beranggapan bahwa untuk
mewujudkan bangunan hijau memerlukan biaya yang mahal. Dari segi bisnis
bangunan hijau belum menarik. Apalagi tujuan utama pelaku konstruksi adalah
memperoleh keuntungan sebesar mungkin. Belum banyak pula konsultan dan
kontraktor ‘hijau’ di Indonesia. Ditambah lagi, belum ada peraturan pemerintah
tentang standar bangunan hijau dan belum banyak material-material yang berlabel
‘hijau’.

2. Manfaat Green Building


Manfaat dari pembangunan green building ada 3 macam yaitu :
1. Manfaat lingkungan
a. Meningkatkan dn melindungi keragaman ekosistem
b. Mereduksi limbah
c. Konservasi sumber daya alam
d. Memperbaiki kualitas air

2
e. Memperbaiki kualitas udara

2. Manfaat ekonomi
a. Mereduksi biaya operasional
b. Menciptakan dan memperluas pasar bagi produk dan jasa hijau
c. Meningkatkan produktivitas penghuni
d. Mengoptimalkan kinerja daur hidup ekonomi
3. Manfaat sosial
a. Meningkatkan kesehatan dan kenyamanan penghuni
b. Meningkatkan kualitas estetika
c. Mereduksi masalah dengan infrastruktur lokal

3. Aspek Green Building


Ada 6 aspek yang menjadi pedoman dalam evaluasi penilaian green building
Green building adalah bangunan yang berkelanjutan. Green building sendiri
memberikan banyak manfaat tetapi di samping itu, Meskipun green building
memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, green building juga mempunyai
hambatan dalam proses pembangunannya. Dalam rangka memenuhi atau
membantu green building dalam prosesnya, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan atau membantu memecahkan kesulitan yang terjadi pada green
building dalam proses pembuatannya. Masalah yang terdapat dalam proses
pengembangan green building adalah kesadaran tentang green building, komitmen
perusahaan dalam green building, tingkat pengembangan green building.

3
Ada 6 aspek yang menjadi pedoman dalam evaluasi penilaian green building
oleh tim GBCI (Green Building Council Indonesia) yang terdiri dari :
1. Tepat Guna Lahan (Approtiate Site Development / ASD)
Tepat tata guna lahan adalah sebagai berikut:
a. Terdapat minimal 5 jenis fasilitas umum dalam jarak pencapaian jalan
utama sejauh 1500 m dari tapak.
b. Menyediakan fasilitas pejalan kaki yang aman, nyaman dan bebas dari
perpotongan akses kendaraan bermotor untuk menghubungkan
minimal 3 fasilitas umum diatas dan atau dengan stasiun transportasi
masal.
c. Adanya halte atau stasiun transportasi umum dalam jangkauan 300 m
dari gerbang lokasi bangunan dengan perhitungan di luar jembatan
penyeberangan dan ramp.
d. Menyediakan shuttle bus bagi pengguna gedung untuk mencapai
stasiun transportasi umum atau car pooling yang terintegrasi dengan
shuttle bus tersebut. Jumlah bus minimum 2 unit.
e. Menyediakan fasilitas jalur pejalan kaki di dalam area gedung untuk
menuju ke halte atau stasiun transportasi umum terdekat, yang aman
dan nyaman sesuai dengan Permen PU No. 30/PRT/M/2006 Bab 2B.
2. Efisiensi dan Konservasi Energi
Efisiensi dan konservasi energi adanya pengurangan pemakaian kendaraan
bermotor pribadi dengan implementasi dari salah satu opsi: car pooling,
feeder bus, voucher kendaraan umum, atau diskriminasi tarif parkir.
Adanya parkir sepeda yang aman sebanyak 1 unit parkir per 30
pengguna gedung tetap.
3. Konservasi Air (Water Conservation / WAC)
Konservasi air adalah sebagai berikut:
a. Pengurangan beban volume limpasan air hujan dari luas lahan ke
jaringan drainase kota sebesar 50% total volume hujan harian yang
dihitung berdasarkan perhitungan debit air hujan pada bulan basah.
b. Pengurangan beban volume limpasan air hujan dari luas lahan ke
jaringan drainase kota sebesar 75% total volume hujan harian yang
dihitung berdasarkan perhitungan debit air hujan pada bulan basah.

4
4. Sumber dan Siklus Material (Material Resource and Cycle / MRC)
Contoh siklus material adalah sebagai berikut:
a. Menggunakan bahan yang nilai albedo rata-rata minimal 0,3 sesuai
dengan perhitungan pada area atap gedung yang tertutup perkerasan.
Atau
b. Menggunakan green roof sebesar 50% dari luas atap yang tidak
digunakan untuk mechanical electrical (ME), dihitung dari luas tajuk.
c. Menggunakan bahan yang nilai albedo rata-rata minimal 0,3 sesuai
dengan perhitungan pada area non atap yang tertutup perkerasan.
5. Kualitas Udara & Kenyamanan Ruang
Contoh untuk meningkatkan kenyaman ruangan adalah sebagai berikut:
a. Memiliki dan menerapkan SPO pengendalian terhadap hama penyakit
dan gulma tanaman dengan menggunakan bahan-bahan tidak beracun.
b. Penyediaan habitat satwa non peliharaan minimal 5% dari keseluruhan
area tapak bangunan, berdasarkan area aktifitas hewan (home range).
6. Manajemen Lingkungan Bangunan
Beberapa contoh dari manajemen Lingkungan Bangunan adalah sebagai
berikut:
a. Melakukan peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar gedung
dengan melakukan salah satu dari tindakan berikut: perbaikan sanitasi,
penyediaan tempat beribadah, WC umum, kaki lima dan pelatihan
pengembangan masyarakat.
b. Membuka akses pejalan kaki ke minimal 2 orientasi menuju bangunan
tetangga tanpa harus melalui area publik.
c. Mendedikasikan untuk kepentingan umum baik diwajibkan ataupun
atas kesadaran sendiri sebagian dari lahan terbukanya untuk antara lain:
utilitas umum (gardu listrik, ventilasi dan ME stasiun bawah tanah, dan
sebagainya), pendukung jalur sirkulasi umum (bus bay, lay by, dropoff)
atau untuk ruang terbuka hijau privat.
d. Revitalisasi bangunan cagar budaya

5
Penerapan aspek green building dari segi desain bangunan ada 4 yaitu :
1. Bentuk Bangunan

Bentuk bangunan yang green building contohnya adalah gedung Menteri


Kementerian Pekerjaan Umum memiliki bentuk massa bangunan yang tipis, baik
secara vertikal maupun horizontal. Sisi tipis di puncak gedung didesain agar
mampu menjadi shading bagi sisi bangunan dibawahnya sehingga dapat
membuat bagian tersebut menjadi lebih sejuk. Pada desain gedung ini memiliki
area opening yang lebih banyak di sisi timur. hal ini dikarenakan cahaya pada
sore hari (matahari barat) lebih bersifat panas dan menyilaukan.
2. Shading & Reflektor
Shading light shelf bermanfaat mengurangi panas yang masuk ke dalam
gedung namun tetap memasukan cahaya dengan efisien. Dengan light
shelf, cahaya yang masuk kedalam bangunan dipantulkan ke ceilin. Panjang
shading pada sisi luar light shelfditentukan sehingga sinar matahari tidak
menyilaukan aktifitas manusia di dalamnya. Cahaya yang masuk dan dipantulkan
ke ceiling tidak akan menyilaukan namun tetap mampu memberikan cahaya yang
cukup.
3. Sistem Penerangan
Sistem penerangan dalam bangunan menggunakan intelegent
lighting system yang dikendalikan oleh main control panel sehingga nyala lampu
dimatikan secara otomatis oleh motion sensor & lux sensor. Dengan begitu,
penghematan energy dari penerangan ruang akan mudah dilakukan.

6
4. Water Recycling System
Water Recycling System berfungsi untuk mengolah air kotor dan air bekas
sehingga dapat digunakan kembali untuk keperluan flushing toilet ataupun sistem
penyiraman tanaman. Dengan sistem ini, penggunaan air bersih dapat dihemat dan
menjadi salah satu aspek penting untuk menunjang konsep green building.

Ada beberapa aspek utama dalam Green Building yaitu :


1. Material
Material yang digunakan untuk membangun harus diperoleh dari alam, dan
merupakan sumber energi terbarukan yang dikelola secara berkelanjutan. Daya
tahan material bangunan yang layak sebaiknya teruji, namun tetap mengandung
unsur bahan daur ulang, mengurangi produksi sampah, dan dapat digunakan
kembali atau didaur ulang. Material ramah lingkungan memiliki kriteria sebagai
berikut:
a. Tidak beracun, sebelum maupun sesudah digunakan
b. Dalam proses pembuatannya tidak memproduksi zat-zat berbahaya bagi
lingkungan
c. Dapat menghubungkan kita dengan alam, dalam arti kita makin dekat dengan
alam karena kesan alami dari material tersebut (misalnya bata mengingatkan
kita pada tanah, kayu pada pepohonan)
d. Bisa didapatkan dengan mudah dan dekat (tidak memerlukan ongkos atau
proses memindahkan yang besar, karena menghemat energi BBM untuk
memindahkan material tersebut ke lokasi pembangunan)
e. Bahan material yang dapat terurai dengan mudah secara alami

7
Salah satu contoh dari material ramah lingkungan adalah papercrete (kertas
bekas sebagai bahan dinding). Kertas bekas yang dimaksud disini adalah berupa
kertas yang mempunyai tekstur kasar seperti kertas Koran atau kardus, yang
dihancurkan menjadi semacam bubur kertas dan diolah lagi menjadi bata kertas
agar dapat digunakan untuk penggunaan lebih lanjut sebagai material bahan
bangunan. Spesifikasi kertas bekas (papercrate) adalah:
a. Mempunyai massa dan berat yang sangat ringan
b. Bersifat lembek, sehingga mudah dibentuk
c. Cukup kuat dalam menahan gaya vertical
d. Mempunyai bentuk yang ramping, sehingga memudahkan dalam pengemasan
dan distribusinya

Kelebihan penerapan kertas bekas (papercrate) pada dinding adalah sebagai berikut:
a. Mampu menyerap panas
b. Meredam suara / kebisingan
c. Tidak mengandung racun
d. Biaya produksi murah
e. Daya kering yang cepat & Penggunaan semen yang sedikit.

8
2. Energi

Penerapan panel surya diyakini dapat mengurangi biaya listrik bangunan. Selain
itu, bangunan juga selayaknya dilengkapi jendela untuk menghemat penggunaan
energi, terutama lampu dan AC. Untuk siang hari, jendela sebaiknya dibuka agar
mengurangi pemakaian listrik. Jendela tentunya juga dapat meningkatkan
kesehatan dan produktivitas penghuninya. Green building juga harus
menggunakan lampu hemat energi, peralatan listrik hemat energi, serta teknologi
energi terbarukan, seperti turbin angin dan panel surya.

3. Air
Penggunaan air dapat dihemat dengan menginstal sistem tangkapan air hujan. Cara
ini akan mendaur ulang air yang dapat digunakan untuk menyiram tanaman atau

9
menyiram toilet. Gunakan pula peralatan hemat air, seperti pancuran air beraliran
rendah, tidak menggunakan bathtub di kamar mandi, menggunakan toilet hemat
air, dan memasang sistem pemanas air tanpa listrik.

4. Kesehatan
Penggunaan bahan-bahan bagunan dan furnitur harus tidak beracun, bebas emisi,
rendah atau non-VOC (senyawa organik yang mudah menguap), dan tahan air

10
untuk mencegah datangnya kuman dan mikroba lainnya. Kualitas udara dalam
ruangan juga dapat ditingkatkan melalui sistim ventilasi dan alat-alat pengatur
kelembaban udara.

Jenis Material / Material Jenis penyakit yang Alternatif


pekerjaan bahan yang yang bisa timbul material/
menggangg menjadi penanganan
u kesehatan sumber
masalah
Pekerjaan Bahan Perekat / Alergi kulit, Di samping
kayu bangunan lem kayu gangguan selaput menggunakan
misalnya: kayu yang yang lendir seperti kayu dengan
kusen, dilem mengandu pernafasan, mata, perekat, bisa
furnitur, ng fenol/ mulut, dan menggunakan
lantai, formaldehi sebagainya. kusen beton cetak
rangka de Material ini untuk
atap dicurigai juga menggantikan
karsinogenik kusen, atau
(menyebabkan menggunakan cara
kanker) tidak di lem, tapi
disatukan dengan
pasak, dan
sebagainya.
Bambu bisa
menggantikan
fungsi kayu untuk
jangka waktu yang
agak pendek.
Konstruksi pengaweta Kanker Beton precast
kayu yang n dengan untuk kusen,
diawetkan Ter rangka struktural.
(kayu yang (penyuling - baja.
diawetkan) - alumunium

11
an batu
bara)
Pekerjaan Pekerjaan Penggunaa Alergi kulit, mata, Kayu bisa tanpa
kayu penyelesaia n politur / gangguan selaput finishing dibiarkan
n akhir plitur lendir terlihat serat kayu
(Etilakoho dan teksturnya.
l)
Penggunaa
n melamin
(Urea
formalhide
)
Instlasi Pipa-pipa PVC Kanker, kalau
saniter air bersih Polivinylk dibakar menguapkan
dari PVC lorida asam klorida
(menyebabkan
matinya tumbuh-
tumbuhan)
Lem Penyakit hati, dan
kontak ginjal, kanker
Pekerjaan Lapisan Bitumaen Penyakit kulit jika Menggunakan
lapisan kedap air hidrokarbo berhubungan lama konstruksi yang
isolasi n dicurigai penguapan relatif tidak
seperti jadi kasinogenik memerlukan
lapisan lapisan isolasi,
kedap air misalnya daripada
untuk dak dak beton, lebih
beton baik menggunakan
atap konvensional
Lapisan Styrol Sakit kepala, Gunakan jenis
pelindung kelelahan dan atap yang
termal depresi, gangguan memiliki aliran
tingkah laku dan udara yang baik

12
(misalnya mata, rasa mual, agar relatif tidak
lapisan dicurigai penguapan memerlukan
alumunium jadi mutagen dan lapisan pelindung
dengan kasinogenik termal.
beberapa
lapisan
komposit
untuk
mengurangi
hawa panas
di bawah
atap)
Pekerjaan Vinil 30/30 PVC Kanker, kalau Gunakan tegel,
lantai cm dan Polivinylk dibakar menguapkan keramik, parkit,
karpet lorida asam klorida bamboo mat
- Saat ini plastic (menyebabkan (lapisan pengganti
banyak (PVC) matinya tumbuh- karpet dari
material tumbuhan) bambu), dsb.
sintetis
untuk
karpet
dan
penutup
lantai.
Lem Penyakit hati dan
kontak ginjal, kanker
Karpet Lem Penyakit hati dan
nylon yang kontak ginjal, kanker
dilem
Pekerjaan Cat PVC PVC Kanker, kalau -Sebaiknya
cat /emulsi (cat Polivinylk dibakar menguapkan bangunan
tembok) lorida asam klorida dibiarkan lebih
(menyebabkan

13
-Cat matinya tumbuh- dari dua bulan
ruangan, tumbuhan) sebelum ditempati.
-Cat
kamar -Menggunakan
material alternatif
seperti dilapisi
larutan semen,
bata ekspos, batu
ekspos, dsb
Amoniak Penyakit kulit,
sebagai gangguan
bahan pernapasan
pencair
Pekerjaa Cat sintetis Tinner Mempengaruhi
n cat sebagai saraf, darah dan
bahan pernapasan
pencair
Cat meni Mengandu Meracuni tulang,
(cat besi) ng gigi, otak,
plumbum mengakibatkan kan
oksida ker
Cat epoksi Etylalkoho Mata buta,
dan vernis l sebagai gangguan
epoksi bahan keseimbangan,
pencair selaput lendir
Pekerjaan Lembar Asbes Asbestose (penyakit
langit- gelombang/ (serat paru-paru), kanker
langit datar asbes mineral
semen yang
sangat
halus)

14
Bahan Tanah di Gas Mutagen dan
gas tempat radioaktif kasinogenik
(Radon) bangunan yang
dan bahan menguap
bangunan keluar dari
tanah dalam
tanah

Dengan mengetahui jenis-jenis dan bahaya yang dapat ditimbulkan dari material
maupun bahan-bahan bangunan tersebut, kita dapat lebih waspada dalam
penggunaan maupun dalam mengontrol kondisinya untuk kesehatan seluruh
penghuni yang lebih baik.

4. Contoh Green Building


a. Green Office Park 9 BSD
Green Office Park 9 BSD mengaplikasikan semaksimal mungkin fitur fitur
green building dalam gedung perkantoran diantaranya adalah dengan
memperhitungkan arah mata angin utara dan selatan serta memanfaatkan
ventilasi sirkulasi udara dan pencahayaan alami, sehingga dapat mengurangi efek
panas matahari dalam ruang kantor. Sebagai kawasan yang mendukung
Konsep Green District, maka semua bangunan GOP 9 dirancang menggunakan
konsep low rise dengan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 25%-35%, dimana
pengelolaan serta pemeliharaannya yang sustainable dapat melestarikan

15
lingkungan di kawasan ini. Selain itu, area perkantoran green ini juga akan
tersedia jalur dan fasilitas parkir sepeda yang dilengkapi shower room.
Sedangkan bagi pejalan kaki, akan tersedia jalur yang terlindung di sepanjang
jalan utama yang terintegrasi dengan shuttle bus sesuai dengan standard
dari Green District.
Konsep Sustainable Development Practice yang terdapat di Green Office
Park 9 BSD diwujudkan dalam konservasi energi melalui efisiensi air, sistem
pencahayaan yang hemat energi (menggunakan lampu LED), serta memiliki
fasilitas pengelolaan air dan praktek daur ulang sampah dan limbah yang ramah
lingkungan. Kawasan ini juga sangat memperhatikan arsitektur lansekap, serta
pentingnya pelestarian ruang hijau. Dengan semua penerapan Sustainable
Development Practice, maka umur bangunan perkantoran ini akan semakin
panjang serta memiliki daya tahan yang tinggi, sehingga tanggung jawab
perusahaan terhadap lingkungan dan sosial untuk biaya pemeliharaan gedung
dapat lebih praktis dan ekonomis.

Dalam pengembangannya, Green Office Park 9 ini, nantinya akan tersedia


pula area lease 20.767,53 Sqm Semi Grosss serta sebuah mall khusus Food and
Beverages dengan Microclimate Optimization, Green Transport and Integrated
Parking, serta Sustainable Management Practice. Setelah mendapat sertifikasi
“Gold” Green district dari BCA (Building Construction Authority) – Singapore
untuk GOP pertama, maka GOP lot 9 yang direncanakan rampung serta dapat
beroperasi pada tahun 2016 kuartal 3 ini diharapkan akan mendapat sertifikasi
Platinum Greenship dari Green Building Council Indonesia (GBCI).

16
b. Bangunan berkonsep container bekas

Poli Gigi dan Taman Baca Amin berlokasi di Jalan Raya Sultan Agung atau
di ujung jalan masuk Jatim Park, dibuka untuk umum. Tempat tersebut dibuat
untuk memanjakan warga Batu yang kurang mampu. Di tempat itu, pengunjung
tidak dipungut biaya. Selain memanjakan pengunjung, bangunannya didesain
dengan gaya arsitektur unik. Taman baca itu dibuka untuk umum tanpa pungutan
biaya dengan jam kunjungan setiap hari mulai pukul 14.00 WIB sampai 21.00
WIB. Ruang buku terletak di lantai tiga. Terdiri dari ruang biru untuk bacaan
populer, bacaan umum dan bacaan hiburan, ruang kuning untuk ruang baca
kewanitaan dan ruang merah untuk bacaan iptek. Sementara di lantai dua
merupakan loby, ruang baca out door, teras kaca bundar dan ruang bundar untuk
anak-anak. Bangunan poli gigi dan taman baca ini memang unik. Dibangun diatas

17
areal sekitar 1570 meter persegi. Bangunannya menggunakan 7 container dengan
ukuran berbeda. Tiga container berukuran 20 feet dan 4 container berukuran 40
feet.

c. Bank of America Tower, New York


Bangunan ramah lingkungan dengan 54 lantai ini menggunakan energy
matahari yang dikumpulkan sendiri memanfaatkan kembali limbah dan air
hujan,menggunakan bahan baku untuk kontruksi dari sumber daya yang dapat
terbarukan dan dari bahan daur ulang.

d. The cyrstal island

The cyrstal island adalah sebuah pilot project pemerintahan Rusia tentang
pembangunan daerah ramah lingkungan yang berkelanjutan. Bangunan ini
dirancang untuk rumah lebih dari 30 ribu orang didalamanya. Green Building ini
menggunakan energi angin dan energi matahari dan didesing untuk memudahkan
pengaturan suhu dikarenakan suhu yang begiitu ekstrim.

18
e. Clinton Presidential Library, Arkansas
Bangunan ini menggunakan sumber daya yang terbarukan dan pemanfaatan
sampah daul ulang. Bangunan ini menggunakan konsep roof garden yaitu
menanami atap bangunan ini dengan tumbuhan hijau.

f. CH2, Melbourne

CH2 atau Council House 2 terletak di pusat kota Melbourne, adalah bangunan
yang mendapatkan penghargaan PBB untuk design yang berkelanjutan dan
efesiensi energi. Bangunan ini mempunyai pendinginan termal massa, sel surya,
turbin angin, daur ulang limbah, langit langit dingin dan permadani menakjubkan
yang berasal dari daur kayu fotovoltaik dan mempromosikan banguanan ramah
lingkungan yang sehat.

19
g. Cor, Miami

Selain Bank Amerika, Cor pun diklaim sebagai gedung terhijau tidak saja di
Amerika Serikat namun di dunia. Enerji matahari, turbin angin, sistem pendingin
alami merupakan potensi alam yang digunakan sebagai enerji yang mengalir di
Cor. Bukan itu saja desain Gedung Cor dibuat seindah dan sesederhana mungkin
sehingga tidak menyerap dan memantul panas di lingkungan sekitarnya.

h. BMW Welt, Munich


Mungkin tidak semua produk BMW sehijau gedung yang dimilikinya di
Munich, Jerman. Namun keberadaan BMW Welt memperlihatkan kepedulian
mereka terhadap isu pemanasan global. Seperti gedung-gedung yang telah
disebutkan di atas, BMW Welt pun menggunakan potensi alam untuk
menghijaukan lingkungan sekitar dan dunia.

20
DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/ptb/article/download/3354/2352
2. https://eprints.uns.ac.id/68/1/169821111201009071
3. http://helmizulmar.blogspot.co.id/2012/06/definisi-greenbuilding-adalah-
bangunan.html
4. https://sudiana1526.wordpress.com/2013/10/22/material-bahan-bangunan-
ramah-lingkungan/
5. https://www.kompasiana.com/eshape/kriteria-green-building-tepat-guna-
lahan_560c72953f23bd0e0de7ab6c
6. http://infostudikimia.blogspot.co.id/2017/02/green-building_36.html
7. http://www.grya.co.id/stories/merayakan-akhir-tahun-di-jantung-kota-
bersama-mandarin-oriental-jakarta
8. http://caritahuuu.blogspot.co.id/2014/01/top-5-green-building-di-dunia.html
9. https://economy.okezone.com/read/2012/03/05/472/587327/waspadai-
material-dan-bahan-bangunan-beracun

21

Вам также может понравиться