Вы находитесь на странице: 1из 3

DETEKSI LUKISAN PALSU DENGAN MODEL MATEMATIKA

Latifah Mustofa Lestyanto*

Abstrak : Salah satu cara untuk mendeteksi lukisan palsu adalah dengan meneliti peluruhan zat
radioaktif yang terdapat dalam pigmen pada cat minyak. Salah satu zat radioaktif yang terdapat dalam cat
minyak adalah Timbal-210. Peluruhan zat radioaktif dapat dimodelkan ke dalam model matematika.. Tujuan
penulisan artikel ini adalah untuk menurunkan ulang model matematika, dan meneliti penggunaan model
tersebut untuk mengetahui pemalsuan lukisan. Asumsi ditentukan untuk menurunkan ulang model.
Berdasarkan pembahasan, diperoleh hasil bahwa untuk mengetahui lukisan palsu adalah dengan

menghitung , yaitu laju penghancuran ketika timbal putih diekstraksi dari bijih pada waktu .
Kata kunci: model matematika, lukisan palsu

PENDAHULUAN pelukis. Cara yang kedua adalah dengan analisis


teknik pelukisan. Metode ini menggunakan alat
Lukisan merupakan salah satu hasil karya
seperti mikroskop untuk melihat oksidasi retakan dari
seni yang bisa bernilai tinggi. Terutama jika lukisan
lukisan minyak. Biasanya lukisan yang dipalsukan
tersebut dilukis oleh seniman terkenal yang karya-
adalah lukisan karya seorang maestro yang bertahun-
karyanya sudah diakui. Lukisan terkenal dari abad
tahun bahkan berabad-abad yang lalu. Oleh karena itu,
ke-17 juga sangat berdaya jual tinggi, sehingga
untuk mendeteksi apakah lukisan tersebut palsu atau
menarik minat para pihak yang tidak
tidak bisa dilihat melalui pigmen dari cat atau kanvas
bertanggungjawab untuk memalsukannya. Salah
yang digunakan. Goresan cat yang lama dan yang
satu kasus pemalsuan yang terkenal adalah
baru tentu saja berbeda. Kanvas lama dan baru juga
pemalsuan lukisan karya Jan Vermeer yang berjudul
berbeda karena mengalami proses oksidasi.
“Disclipes at Emmaus” oleh Han Van Meegeren
pada tahun 1945. Perubahan pigmen dapat dilihat melalui
peluruhan zat kimia yang terdapat dalam cat yang
Lukisan palsu adalah lukisan yang dibuat sama
digunakan untuk melukis. Zat kimia dalam lukisan
(mirip) dengan lukisan asli dengan keterangan nama
terdiri dari beberapa bahan radioaktif yang dapat
pembuat, tahun pembuatan dan judul yang sama
meluruh. Peluruhan radioaktif tersebut kemudian
dengan lukisan aslinya. Ada dua cara untuk
dapat dimodelkan ke dalam model matematika yang
mengetahui apakah suatu lukisan palsu atau tidak [3].
berbentuk persamaan diferensial. Model matematika
Cara pertama adalah cara yang lebih subyektif dengan
adalah suatu representasi dalam bentuk dari perilaku
analisis ilmu gaya bahasa. Metode pendeteksian ini
objek-objek dan alat-alat yang nyata [2]. Persamaan
mempercayakan ketajaman penilaian mata dari
diferensial menarik para non matematikawan terutama
seorang ahli seni yang menggunakan pengetahuan
karena kemungkinan kegunaannya untuk meneliti
mereka tentang keunikan dan gaya dari seorang

* Progdi Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Malang

8 Magistra No. 87 Th. XXVI Maret 2014


ISSN 0215-9511
Deteksi Lukisan Palsu dengan Model Matematika

permasalahan yang sangat bervariasi di bidang fisika,


adalah konstanta positif perbandingan yang
biologi dan ilmu sosial [4]. Dari model tersebut dapat mengindikasikan laju peluruhan per nukleus pada
ditentukan apakah suatu lukisan palsu atau tidak. satuan waktu. Diasumsikan nilai tetap meskipun
nilainya berbeda untuk tiap zat yang berbeda.
PEMBAHASAN
adalah kondisi awal diberikan.
Menurut Belinda dan Glenn [1], asumsi yang Berdasarkan kasus studi dalam Belinda dan
digunakan untuk memodelkan peluruhan suatu Glenn [1], semua lukisan terdiri dari sejumlah kecil
radioaktif adalah sebagai berikut. Timbal-210 yang mempunyai waktu paruh 22 tahun.
1. Banyaknya suatu zat pada saat ini cukup besar Timbal-210 terdapat pada timbal putih yang banyak
sehingga fluktuasi acak diabaikan. digunakan para pelukis sebagai zat warna untuk
2. Proses yang terjadi kontinu. lukisannya. Timbal putih terdiri dari logam timbal
3. Laju peluruhan suatu zat tetap. yang berisi Timbal-210 dan Radium-226. Dengan

4. Tidak ada peningkatan massa pada zat. serangkaian tahap Radium-226 akan meluruh menjadi
Timbal-210. Radium-226 mempunyai waktu paruh
Radioaktif adalah suatu zat yang mengalami
1600 tahun dan karena radioaktif ini hanya terdapat
peluruhan, sehingga bentuk kompartemennya
dalam timbal putih dalam jumlah yang sangat kecil,
seperti pada Gambar 1.
akhirnya proses peluruhan timbal stabil ketika jumlah
Memancarkan partikel penghancuran seimbang dengan jumlah yang
Bahan radioaktif dihasilkan dari penghancuran radium. Jika jumlah
Timbal-210 dalam suatu lukisan terlalu besar maka
Gambar 1: Diagram kompartemen input-output dapat dipastikan bahwa lukisan tersebut modern,
untuk radioaktif tetapi jika jumlahnya mendekati titik kesetimbangan
dari radioaktif maka dapat disimpulkan bahwa lukisan
Dalam bentuk kalimat, proses peluruhan di
tersebut berumur tua (kuno).
atas dapat diekspresikan sebagai:
Misal adalah jumlah Timbal-210, maka
model matematikanya adalah

, (2)
Untuk mengubah persamaan kalimat tersebut dimana adalah laju penghancuran Radium-226 per
ke dalam simbol, dimisalkan adalah jumlah menit per gram timbal putih.
radioaktif pada saat t. Diketahui bahwa perubahan Unt uk R konstan, solusi dari persamaan (2)
jumlah radioaktif sebanding dengan jumlah
adalah
radioaktif pada awal waktu periode. Oleh karena
itu, dapat ditulis sebagai . (3)

, (1)

Magistra No. 87 Th. XXVI Maret 2014 9


ISSN 0215-9511
Deteksi Lukisan Palsu dengan Model Matematika

R dan N dapat diukur dan diketahui, akan tetapi PENUTUP


sulit ditentukan. Oleh karena itu, persamaan (3) Deteksi palsu atau tidaknya suatu lukisan
dapat disusun ulang ulang menjadi bukan merupakan hal yang mudah. Ada dua cara

, (4) dimana umum untuk mendeteksi lukisan palsu. Salah satunya


adalah laju penghancuran ketika timbal putih adalah dengan melihat oksidasi pigmen yang terdapat
dalam cat untuk melukis. Pigmen dalam cat terdiri
diekstraksi dari bijih pada waktu . Jika ingin
memeriksa apakah suatu lukisan berasal dari abad ke- dari beberapa bahan radioaktif, salah satunya adalah
17 (kurang lebih berusia 300 tahun), maka diperoleh Timbal-210, yang meluruh secara kontinu. Proses
.Dengan menggunakan persamaan (4), peluruhan radioaktif tersebut dapat dimodelkan ke
dalam model matematika yang representatif. Dari
diperoleh estimasi nilai sebagai berikut.
penurunan ulang model dan melihat perilaku
. solusinya, kita dapat mendeteksi lukisan palsu melalui
Estimasi yang baik untuk laju penghancuran nilai . adalah laju penghancuran ketika timbal putih
dapat diperoleh dengan mengukur bijih yang sama diekstraksi dari bijih pada waktu . Pada contoh kasus
pada saat ini, dan diperoleh bahwa laju pemalsuan lukisan yang berjudul “Disciples of
penghancuran berkisar antara 0.18 – 140 Emmaus” oleh Han Van Meegeren tahun 1945, dapat
penghancuran per menit per gram. Pada keadaan diketahui bahwa nilai . Hal ini berarti bahwa lukisan
yang luar biasa, laju tersebut telah diukur menjadi tersebut bukan berusia 300 tahun dan bukan
30.000 penghancuran (per menit per gram). merupakan hasil karya Jan Vermeer pada abad ke-17.
Misalkan suatu lukisan berusia 300 tahun, ,

maka seperti tersebut di atas harus DAFTAR RUJUKAN


menunjukkan bahwa laju penghancuran awal sangat
kurang dari 30.000. Sebaliknya, jika lukisan Belinda, B. and Glenn, R.B., Mathematical
tersebut adalah lukisan modern maka akan sangat Modelling With Casse Studies, CRC Press
jauh lebih dari 30.000. Taylor and Francis Group, New York, 2009.
Dengan rumusan waktu paruh untuk
Clive, L. Dym, Principles of Mathematical Modelling,
menentukan dapat diketahui bahwa Elsevier Inc., 2004.
. Laju penghancuran saat ini dapat diukur yaitu
sebesar 8.5 penghancuran per menit per gram untuk Megan, M., Grace, D., Joe, G. and Cai, D., Art
lukisan “Disciples of Emmaus”. Jadi, dengan R = Forgeries and Their Detection,
0.8, diperoleh
www.scientiareview.org/pdfs/197.pdfý, Diakses
. pada tanggal 20 Januari 2014.
Hal ini berarti bahwa lukisan tersebut bukan dilukis William E. Boyce and Richard C. DiPrima, Zattary
oleh Vermeer pada abad ke-17. Differential Equations and Boundary Value
Problems, John Wiley and Sons, 2009.

10 Magistra No. 87 Th. XXVI Maret 2014


ISSN 0215-9511

Вам также может понравиться