Вы находитесь на странице: 1из 22

PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU

Warsito (warsito@mail.ut.ac.id)
Universitas Terbuka

ABSTRACT

1
A function f ( x) 2 2 is bounded and continuous in, so the improper

integral of rational real function


Integrability Theorem. But, how to find it? Working with the real functions it will not esay,
should be have a value according to

because it is difficult to find antiderivative of . This paper will discuss how to solve the

value of the improper integral of rational real function by using residu of

complex function.

Keywords: complex function, integral, real function, residu.

1
2 2
, sehingga mestinya
Fungsi f(x) = (1 x ) merupakan fungsi real yang yang terbatas dan kontinu pada 2 2 ada nilainya atau f(x) terintegralkan. Dalam

kenyataannya tidak mudah menemukan F(x) yaitu anti turunan f(x) ataupun dengan menggunakan

teknik integral yang lain, sehingga 2 2 dapat dihitung dalam sistem bilangan atau fungsi
real.
Sistem bilangan real merupakan subbagian dari sistem bilangan kompleks, jadi masih ada
harapan integral fungsi real tesebut dapat dihitung dengan sistem bilangan atau fungsi kompleks.
Tulisan ini bertujuan menghitung integral fungsi real yang tidak dapat diselesaikan

dalam sistem bilangan real tersebut dengan teknik residu dalam sistem bilangan kompleks.

METODOLOGI
Bahasan makalah ini secara berurutan diawali dengan teori residu, cara menghitung residu,

penggunaan residu untuk menghitung integral fungsi kompleks, kaitan antara integral fungsi real dan

integral fungsi kompleks dan terakhir penggunaan residu untuk menghitung integral fungsi real.
Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi, Volume 8, Nomor 1, Maret 2007, 31 - 40

Teori Residu
Sebelum sampai pada teori residu akan disajikan beberapa definisi terlebih dahulu untuk
mendukung teori residu tersebut.
Definisi 1. Fungsi dikatakan analitik di 0 , jika ada di 0 dan ada pada suatu
lingkungan dari 0 .
Definisi 2. Titik disebut titik singular dari fungsi , jika tidak dapat diturunkan di
, tetapi setiap lingkungan dari memuat titik di mana dapat diturunkan.
Ada dua macam titik singular yaitu titik singular tak terpencil dan titik singular terpencil. Titik
disebut singular tak terpencil jika dan hanya jika setiap lingkungan memuat paling sedikit satu
titik singular selain . Titik singular tak terpencil tidak dibahas lebih lanjut karena kurang relevan
dengan tulisan ini. Sedangkan, titik disebut titik singular terpencil jika dan hanya jika ada
lingkungan yang tanpa itu sendiri analitik. Ada tiga macam atau kasus titik singular
terpencil, yaitu pertama tidak memiliki pangkat negatif , kedua memiliki berhingga
pangkat negatif dan ketiga memiliki tak berhingga pangkat negatif .
Selanjutnya yang akan dibahas hanya titik singular terpencil kasus kedua yang akan berkaitan
dengan titik pole.
Definisi 3. Jika memiliki berhingga pangkat negatif :
cm 1
f z cm m m 1 c bn z a n cm
(z a) (z a) ( z a) n 0
maka titik disebut titik pole derajat . Untuk m = 1, titik pole yang berkaitan disebut
titik pole sederhana.
Apabila analitik pada suatu lingkungan makaf z dz untuk setiap
C
lengkungan tertutup C di dalam lingkungan a tersebut , Gambar 1. Tetapi, apabila memiliki titik
pole di yang berada pada interior C maka pada umumnya nilai f z dz, Gambar 2.
C

C C

.a .a

Gambar 1. Gambar 2.
32
Warsito, Perhitungan Integral Fungsi Real Menggunakan Teknik Residu

Fungsi memiliki titik pole di maka ia dapat diuraikan ke dalam deret Laurent
f zbn z a n c1 c2 2

n 0 bn ( z a)n
z a cn ( z a)

n 0 n 1
yang konvergen pada dimana R jarak titik a ke titik singular terdekat
1 f ( z)
.
n 2πi C ( z a)n 1

1
Koefisien adalah 12 πi (1)
C
menurut Teorema Laurent dengan pengintegralan melawan arah jarum jam pada lengkungan C.
Bilangan c disebut residu di dan ditulis sebagai
Re [ , ] 1 (2)
Sehingga dari (1) dan (2), kita dapat menghitung nilai integral dengan cara menentukan nilai residu,
yaitu
f z dz
C
Menguraikan suatu fungsi ke dalam deret Laurent pada umumnya sukar, sehingga nilai residu
Re [ , ] 1 yaitu koefisien juga tidak mudah ditentukan. Oleh karena itu untuk

menghitung nilai residu harus dicari dengan cara lain.

Menghitung Residu
a. Di Pole Sederhana (derajat 1) di
Misal
Laurent memiliki titik pole derajat 1 di , sehingga dapat diuraikan menjadi deret
c1 2
f z ( z a) b0 b1 z a b2 z a ;z a R c1
Kemudian, kedua ruas dikalikan dengan (z – a) maka diperoleh
z a f zz a c1 b b z a b z a 2
0 1 2

(z a)
c1 z a b0 b1 z a b 2 z a 2

Apabila z menuju a, maka z a b0 b 1 z a b2 z a2 sehingga diperoleh


z a 1
atau dapat ditulis sebagai

z a (3)
33
Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi, Volume 8, Nomor 1, Maret 2007, 31 - 40

Sebagai ilustrasi perhitungan nilai residu pada pole sederhana, misalnya menghitung nilai residu
2

f ( z) z di titik pole z berikut ini.


2
f ( z) z mempunyai titik pole di z berderajat 1 sehingga menurut persamaan

(3) kita dapat menghitung,


2
z 2
lim( z 3)

z 3 z 3 z 3
z
2

Dengan demikian nilai residu f ( z) z ditik titik polezsebesar 9.


b. Di Pole Derajat m
Misal memiliki pole di berderajat m, sehingga uraian deret Laurent adalah
cm cm 1 c1 1
m
f z (za ) ( za)m 1 ( z a )1 b0 b1 z a cm (4)
yang konvergen pada suatu lingkungan kecuali di a sendiri. Apabila kedua ruas pada
persamaan (4) dikalikan maka diperoleh
m
z a f z cm cm 1 z a m c1 z a m 1
b0 z a m b1 z a m 1

Residu yaitu pada uraian deret Taylor fungsi m merupakan koefisien


( m 1)
1
dari z a . Menurut Teorema Taylor, c1 m . Jadi, apabila memiliki titik pole di
berderajat m maka residunya
1 dm 1
m
n 1 (5)
( m 1)! z a dz
Sebagai ilustrasi berikut ini akan disajikan perhitungan residu pada pole berderajat 3.
z
Fungsi f ( z) z3 z memiliki pole di derajat 3, sehingga menurut persamaan (5)

dapat dihitung,
1 d3 1
3
(3 1)! z 1 dz
3 1

1 d 2 3 z
lim 2 ( z 1) 3
z 1
dz z z
2
1 d z
lim 2
z 1

dz z
34
Warsito, Perhitungan Integral Fungsi Real Menggunakan Teknik Residu

1 lim d d z
dz dz z
lim
z 1 2

2 dz (z 1)

z 1

1 lim d 1 2 lim 3
dz z z

z 1 z 1
z
Jadi nilai residu f ( z) z3 z di titik pole sebesar .
Menghitung Integral
Bagian berikut ini akan menjelaskan perhitungan integral fungsi real dengan residu. Karena
perhitungan integral didasari integral fungsi kompleks, maka terlebih dahulu akan dibahas integral
fungsi kompleks dengan menggunakan residu.

a. Integral Fungsi Kompleks.


Pole Derajat 1 (sederhana)
Fungsi analitik kecuali di titik , Gambar 3, ia memiliki residu
1
1 2 πi C menurut Teorema Laurent, sehingga persamaan ini dapat diubah
menjadif z dz (6)
C

dimana dihitung menggunakan persamaan (3).

.a

Gambar 3

1
Selanjutnya akan dibahas contoh menghitung nilai C z dengan C z ,
seperti yang terlihat pada Gambar 4.
1
f (z) mempunyai pole di zderajat 1, maka menurut persamaan (3)
Re s[ f , 3]lim( z 3)

z 3 z z 3
35
Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi, Volume 8, Nomor 1, Maret 2007, 31 - 40

1
Jadi, menurut persamaan (6), C z 3 dz

1
Dengan demikian nilai C z dengan C z adalah.

y
C
2

0 1 2 3 x

Gambar 4
Pole Derajat m di dalam
Misal analitik di dalam lengkungan C dan pada C kecuali pada 12
z dz ;
C. Menurut Teorema Cauchy maka f z dzf z dzf z dz f
C C1 C2 C

C melawan arah jarum jam sedangkan C1 , C2 ,...., Cm searah jarum jam, Gambar 5.
C C
C1 C2 Cm C1 C2 Cm

. a1 . a2 . am . a1 . a2 . am

Gambar 5 Gambar 6

Apabila C melawan arah jarum jam dan C1 , C2 ,...., Cn juga melawan arah jarum jam,
Gambar 6, maka bentuk integral menjadi f z dzf z dz f z dzf z dz
C C1 C2 Cm

Atau dapat ditulis


C C1 C2 Cm

1 2
m
Jadi,f z dz (7)
C k 1
36
Warsito, Perhitungan Integral Fungsi Real Menggunakan Teknik Residu
y
C

-1 0 1 2 3 x

Gambar 7

, lihat Gambar 7.
z 1
Sebagai contoh, akan dihitung nilai C z 3 z2 dengan C z
z z 1 1
f ( z) z 3 z2 z3 z z z3z
derajat 1.
Sehingga fungsi mempunyai titik pole di z derajat 3 dan di

Re s[ f , 0] 1 lim d 3 1
z3 1
dz z z
z 0 3 1 3

d2
lim
z 0 dz 2 z
lim d 2

z
1
dz

z 0
lim z 4 lim 2 2

z 0 z 0
z z
Re s[ f , 1) tidak
Titik pole terletak diluar C (batas integrasi), Gambar 7, maka
perlu dihitung karena tidak digunakan untuk menghitung nilai integral.
z 1

Jadi, C z 3 ( z2 1)
Integral Fungsi Real
Selanjutnya akan dibahas integral tak wajar fungsi rasional real dengan derajat penyebut
minimal 2 lebih besar dari derajat pembilang yaitu yang berkaitan dengan permasalahan tulisan ini.
Bentuk integral tak wajar fungsi rasional real dapat ditulis sebagai

0 0 b

a b
0 a 0
Apabila nilai limit ruas kanan masing-masing ada maka,
37
Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi, Volume 8, Nomor 1, Maret 2007, 31 - 40

R (8)
R
(fungsi rasional disini derajat penyebut sekurang-kurangnya harus 2

lebih besar dari derajat pembilang).

C1 C = C1 + C2

-R C2 0 R

Gambar 7
Selanjutnya tinjau integral fungsi kompleks berikut,
( ) ; dengan :
C
- C1 = setengah lingkaran
- 2
seperti terlihat pada Gambar 7.
Jari-jari R dapat dibuat cukup besar sehingga semua titik pole berada di dalam C, jadi menurut
teorema residu berlaku
R n

f z dz f z dz f x dx k (9)
C C1 R k 1
untuk setiap 1 2 di dalam C.
Misalkan maka setengah lingkaran C1 dinyatakan oleh | z | R ; 0 t
Karena derajat penyebut sekurang-kurangnya 2 lebih besar dari pembilang maka
K untuk K cukup besar dari ,

sehingga | z |2 0 0

K
f ( z )dz K2 πR
C1

Apabila R menuju tak hingga maka K menuju 0 sehingga f z dz .


C1
Jadi dari persamaan (8) dan (9) diperoleh :
n
f x dxf z dz (10)
C k 1
38
Warsito, Perhitungan Integral Fungsi Real Menggunakan Teknik Residu

Selanjutnya pembahasan mengenai cara menghitung nilai integral dari permasalahan utama

dx
dalam tulisan ini yaitu mengitung
integral fungsi rasional real yang akan dihitung dengan residu rumus (10), adapun perhitungannya
x2 2
sebagai berikut. Permasalahan ini merupakan

sebagai berikut.
dz dz dz
f ( z ) dz 2 2 2 2 2
C C C ( i z )(i z) C

Fungsi mempunyai titik pole di derajat 2 dan di derajat 2, sehingga

1 d 2 1
lim
z i
( i z) 2 2

1 d 1
lim
z i
2
1 lim 4

(i z)
lim
z i 3

z i

C = C1+ C2
C1
i

-R C2 0 R
-i

Gambar 8

Titik poledi luar C seperti yang terlihat pada Gambar 8 sehingga tidak perlu dihitung
residunya. Jadi,
dx 2 2
1 .
2 πi Re s[ f , i ] 2πi

x i
hasilnya merupakan bilangan real. Dengan demikian integral tak wajar fungsi real menghasilkan
nilai real juga walaupun perhitungannya dengan menggunakan

perantaraan sistem bilangan dan fungsi kompleks.


39
Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi, Volume 8, Nomor 1, Maret 2007, 31 - 40

PENUTUP
Integral tak wajar fungsi rasional real yang memiliki derajat penyebut minimal 2 lebih besar
dari derajat pembilang, misalnya dx x 2 2 , dapat dihitung nilainya dengan cara menghitung

nilai residu fungsi kompleks yang berkaitan. Dengan demikian kita telah
dapat menghitung nilai itegral fungsi real dengan cara lebih mudah yaitu
dengan menggunakan teknik residu pada fungsi kompleks.
REFERENSI
Ansjar, M. (1969). Fungsi kompleks. Bandung: ITB.
Kreyzig, E. (1979) . Advanced engineering Mathematics. New York: John Wiley & Son.
Osborn, A.D. (1999). Complex variables and their applications. Harlow,
England: Addison Wesley Longman.
Paliouras, J.D. (1975). Complex variables for scientists and engineers.
New York: Macmillan Publishing Company, Inc.
Sardi, H. (2006). Fungsi kompleks. Jakarta: Universitas Terbuka.
40

Вам также может понравиться