Вы находитесь на странице: 1из 9

BAB 4

KEPENDUDUKAN DAN KETENAGAKERJAAN

4.1 Pengertian Penduduk


Menurut Badan Pusat Statistik, definisi penduduk adalah semua orang yang
berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih
dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap.
Pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh tiga komponen yaitu: fertilitas,
mortalitas dan migrasi. Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil
reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan
kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Mortalitas
atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang
dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Informasi tentang kematian penting,
tidak saja bagi pemerintah melainkan juga bagi pihak swasta, yang terutama
berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Mati adalah keadaan
menghilangnya semua tanda – tanda kehidupan secara permanen, yang bisa
terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Migrasi adalah perpindahan penduduk
dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui batas
politik/negara atau pun batas administratif/batas bagian dalam suatu negara. Jadi
migrasi sering diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu
daerah ke daerah lain.

4.2 Masalah Penduduk


Masalah penduduk bukan hanya masalah tingkat pertumbuhan yang
akhirnya bermuara pada jumlah penduduk keseluruhan, melainkan lebih dari itu,
yakni juga menyangkut kepentingan pembangunan serta kesejahteraannya.
Permasalahan kependudukan di Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar
dan laju pertumbuhan penduduk yang masih tinggi. Masalah kependudukan ini
berdampak kepada bidang sosial, ekonomi, poltik dan pertahanan serta
keamanan. Informasi terbaru dari data BPS bahwa jumlah penduduk Indonesia
saat ini adalah xxx

Tabel 1: Laju Pertumbuhan Penduduk Indonesia Per Tahun (1971-2015)

1
Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun

1971-1980 1980-1990 1990-2000 2000-2010 2010-2015 2

INDONESIA
2.31 1.98 1.49 1.49 1.38
Sumber: BPS.go.id

Pada tabel di atas laju pertumbuhan penduduk Indonesia mengalami


penurunan dari angka 2.31 (1971-1980) menjadi 1,38 pada tahun 2010-2015.
Hal ini menunjukkan
Masalah kependudukan juga dapat dilihat dari segi kuantitas, kualitas dan
penyebaran penduduk yang tidak merata.

a. Kualitas Penduduk Rendah

Kualitas penduduk yang rendah menimbulkan dampak negatif yang


berantai, yaitu :

1) Dunia usaha terpaksa menyerap tenaga kerja yang tidak berkualitas.


Saat ini sekitar 70 persen angkatan kerja Indonesia hanya
berpendidikan Sekolah Dasar (SD) dan tidak tamat Sekolah
Menengah Pertama (SMP). Dampaknya produktivitas rendah
sehingga produk hasil industri Indonesia kurang bisa bisa bersaing di
pasar global.

2) Tingkat pengangguran tinggi, karena penduduk tidak mempunyai


pendidikan yang memadai dan tidak pula memiliki ketrampilan kerja,
maka sulit diterima untuk bekerja di sektor formal, di pemerintah
maupun di swasta. Satu-satunya jalan keluar bagi mereka untuk
bertahan hidup adalah terjun ke sektor informal. Sektor ini hampir
tidak ada prospeknya, karena tidak mendapat dukungan dari
perbankan, tidak ada perlindungan hukum dari pemerintah, tidak ada
tempat berusaha permanen, sehingga mereka berdagang dipinggir
jalan atau di trotoar, yang setiap saat ditertibkan aparat.

2
b. Kuantitas Penduduk

Sejatinya jumlah penduduk yang besar bisa memberi dampak positif bagi
kemajuan suatu bangsa seperti China, Amerika Serikat dan lain-lain. Akan tetapi,
jumlah penduduk yang besar, jika tidak diimbangi dengan kualitas penduduk,
maka akan menjadi beban bagi suatu bangsa dan negara. Indonesia sedang
menghadapi masalah kependudukan karena mayoritas penduduknya tidak
berkualitas. Adapun dampak negatifnya, yaitu Kesenjangan sosial ekonomi
danKekerasan sosial mudah terjadi.

c. Penyebaran Penduduk yang Tidak Merata

Sebagai gambaran, di pulau jawa penduduknya sangat banyak


dibandingkan pulau lain. Tercatat 150 juta penduduk bermukim di pulau ini atau
sekitar 60% dari total penduduk Indonesia. Sangat tidak berimbang bila melihat
ukuran pulau jawa yang lebih kecil dari Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan
Papua. Pulau Jawa juga merupakan pulau dengan penduduk terbanyak di dunia.
Setelah jawa, pulau berikutnya yang memiliki penyebaran penduduk yang
banyak adalah pulau sumatera dengan jumlah penduduk kurang lebih 50 juta
atau sekitar 20% dari jumlah penduduk Indonesia. Di posisi ketiga ada pulau
Sulawesi dengan jumlah penduduk kurang lebih 20 juta atau sekitar 8% dari total
penduduk Indonesia. Kemudian pulau Kalimantan dengan jumlah penduduk
sekitar 15 juta jiwa atau setara 6% dari total penduduk Indonesia. Sisanya
kurang lebih 16-20 juta jiwa tersebar di pulau Papua, Maluku, Ternate, Lombok,
Bali, dan pulau kecil lainnya.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan keadaan penduduk


Indonesia yang tidak merata, antara lain :

1) Pusat pemerintahan berada di Indonesia bagian barat, Tidak dapat


dipungkiri lagi bahwa Pulau Jawa merupakan pusat pemerintahan
dan perekonomian negara, sehingga banyak orang yang tertarik
untuk tinggal di wilayah ini. Selain pulau jawa, pulau Sumatra yang
berdekatan dengan pulau jawa menjadi alternatif bagi masyarakat
Indonesia untuk di tinggali karena perekonomian di pulau sumatera
cukup berkembang akibat pengaruh dari pulau jawa yang berada di
dekatnya.

3
2) Kondisi Iklim dan Geografis yang Lebih Bagus, Pulau jawa
merupakan salah satu pulau dengan gunung berapi aktif terbanyak di
dunia. Seringnya gunung berapi meletus pada zaman dulu maupun di
era modern ini selain memberikan dampak negative juga
memberikan dampak positif. Dampak positif yang timbul dari gunung
berapi yaitu membuat tanah-tanah yang terkena abu menjadi lebih
subur. Hal ini membuat para penduduk Indonesia yang sejak dulu
suka bercocok tanam memilih pulau jawa sebagai tempat tinggal
karena didukung oleh tanah yang subur.

3) Kurangnya Lapangan Kerja di Daerah Lain, Karena Jawa menjadi


pusat pemerintahan dan didukung dengan bagusnya kondisi
geografis, maka bermunculanlah industri-industri besar di pulau jawa.

4) Program Transmigrasi Tidak Berjalan Maksimal

5) Perhubungan atau transportasi

6) Fasilitas dan juga pusat-pusat ekonomi, pemerintahan

Untuk mengatasi permasalahan penduduk tersebut, upaya-upaya yang


dapat dilakukan pemerintah yaitu:
1. Mengontrol tingkat kelahiran dengan program KB
Dengan semboyan 2 anak lebih baik, diharapakan anak bisa terurus dengan
baik dan sekaligus untuk mengontrol jumlah penduduk.
2. Meratakan kepadatan penduduk
Menjalankan program transmigrasi dan mulai membangun di daerah luar
pulau Jawa. Transmigrasi dilakukan untuk mengurangi kepadatan penduduk.
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan
Dengan meingkatkan pelayanan kesehatan dan mengadakan program
jaminan kesehatan seperti BPJS Kesehatan, diharapkan masyarakat
Indonesia dapat menikmati pelayanan kesehatan dan meningkatkan
kesehatan masyarakat yang masih rendah. Jika masyarakat termasuk remaja
Indonesia sehat diharapkan bisa memberikan jasa terhadap negara seperti
membuka lapangan pekerjaan untuk mengurangi tingkat pengangguran.
4. Meningkatkan dan meratakan mutu pendidikan di seluruh daerah

4
Pendidikan sangat penting bagi seseorang untuk menjadi seorang yang
berguna bagi orang lain. Dengan program wajib belajar 9 tahun dan
meratanya pendidikan di seluruh daerah di Indonesia, diharapkan Indonesia
kedepannya dapat memanfaatkan SDA Indonesia dengan baik dan dengan
meningkatkan mutu pendidikan diharapkan bisa membuat lapangan
pekerjaan.

4.3 Struktur Penduduk Indonesia


Struktur penduduk adalah penggolongan penduduk menurut ciri tertentu.
Struktur penduduk disebut juga komposisi atau susunan penduduk.
Penggolongan yang sering dilakukan adalah penggolongan menurut umur, jenis
kelamin, mata pencarian, dan tempat tinggal.

Struktur dan bentuk piramida penduduk terdiri dari 3 jenis, yaitu:

a. Piramida Penduduk Muda (Expansive): Piramida ini menggambarkan


komposisi penduduk dalam pertumbuhan dan sedang berkembang. Jumlah
angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Suatu wilayah yang
memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga
daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan
sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Bentuk ini
umumnya kita lihat pada negara – negara yang sedang berkembang. Contoh:
India, Brazil dan Indonesia
.Gambar 1: Piramida Penduduk Muda

5
b. Piramida Stationer: Bentuk piramida ini menggambarkan keadaan
penduduk yang tetap (statis) sebab tingkat kematian rendah dan tingkat
kelahiran tidak begitu tinggi. Piramida penduduk yang berbentuk sistem
ini terdapat pada negara-negara yang maju seperti Swedia, Belanda dan
Skandinavia.
Gambar 2: Piramida Stationer

c. Piramida Penduduk Tua: Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan


adanya penurunan tingkat kelahiran yang sangat pesat dan tingkat
kematian yang kecil sekali. Apabila angka kelahiran jenis kelamin pria
besar, maka suatu negara bisa kekurangan penduduk. Negara yang
bentuk piramida penduduknya seperti ini adalah Jerman, Inggris, Belgia
dan Perancis.

Gambar 3: Piramida Penduduk Tua

6
4.2.1 Sebaran per Wilayah Geografis
4.2.2 Tren Tingkat Kelahiran dan Kematian
4.2.3 Struktur Usia dan Beban Ketergantungan
4.2.4 Penduduk Muda dan Penduduk Tua
4.2.5 Momentum Pertumbuhan Penduduk yang Tersembunyi
4.4 Penduduk Usia Kerja dan Pengangguran
4.3.1 Penduduk Usia Kerja dan Angkatan Kerja
4.3.2 Konsep Bekerja dan Menganggur
4.3.3 Jumlah Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran
Terbuka
4.5 Masalah Distribusi dan Perpindahan Penduduk.
4.4.1 Faktor Pendorong dan Penarik Migrasi
4.4.2 Migrasi Dalam Dimensi Spasial dan Dimensi Waktu
4.4.3 Kriteria Migrasi

7
PENUTUP

I. Kesimpulan
Masalah penduduk bukan hanya masalah tingkat pertumbuhan yang
akhirnya bermuara pada jumlah penduduk keseluruhan, melainkan juga
menyangkut kepentingan pembangunan serta kesejahteraannya. Di Indonesia,
terdapat 3 (tiga) faktor utama timbulnya permasalahan penduduk yaitu kualitas
penduduk Indonesia yang rendah, kuantitas penduduk yang tinggi, dan
penyebaran penduduk yang tidak merata.
Penduduk suatu negara dapat digambarkan lewat komposisi atau
susunan penduduk. Salah satu kekuatan penting dalam komposisi demografi
Indonesia yang memiliki hubungan dengan perekenomian adalah penduduk usia
muda yang ada di Indonesia. Mereka adalah kekuatan kerja.
Di Indonesia, penduduk usia kerja memiliki batasan usia dari 15-64 tahun.
Sementara itu, angkatan kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas
yang secara efektif melakukan kegiatan ekonomis (Biro Pusat Statistik, 1983).
Tidak semua penduduk yang memasuki usia kerja termasuk angkatan kerja,
karena penduduk yang berusia 15 tahun atau lebih yang tidak melakukan
kegiatan ekonomis bukanlah termasuk angkatan kerja.
Tingkat pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi akan berdampak pada
masalah distribusi dan perpindahan penduduk (migrasi). Perpindahan penduduk
(migrasi) dapat terjadi secara internasional atau internal, dan secara sirkuler atau
ulang alik. Terdapat daya dorong (push factors) satu wilayah dan daya tarik (pull
factors) wilayah lainnya yang mampu memengaruhi perpindahan penduduk
(migrasi) dengan kriteria migrasinya.

II. Saran
Pengangguran dan masalah distribusi serta perpindahan penduduk
merupakan masalah kependudukan serius yang perlu mendapat perhatian dari
semua pihak bukan hanya pemerintah. Oleh sebab itu, kita sebagai sebuah
kesatuan yaitu masyarakat Indonesia hendaknya memberikan perhatian khusus
dan kontribusi nyata untuk membantu mengatasi masalah pengangguran serta
masalah distribusi dan perpindahan penduduk sebagai tanggung jawab bersama.

8
DAFTAR PUSTAKA

Nehen, Ketut. 2012. ”Perekonomian Indonesia”.Kampus Universitas Udayana:


Udayana University Press.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/keheninganmalam/konsep-definisi-
penduduk_5510314da33311c037ba7fc8 (penduduk adalah)

Вам также может понравиться