Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Halaman
Halaman
Halaman
PENDAHULUAN
Penyakit trofoblastik gestasional (PTG) adalah suatu spektrum dari dua kondisi
premaligna yaitu, partial mola hidatidosa dan complete mola hidatidosa, hingga tiga
kondisi tumor ganas yaitu, invasive mola, koriokarsinoma gestasional, dan placental
site hrophoblastic tumor (PSTT) yang nantinya ketiga keadaan ini lebih dikenal dengan
neoplasia trofoblastik gestasional (Cunningham, et al., 2014).
Jaringan trofoblastik gestasional terbentuk dari sel perifer blastokista beberapa
hari setelah konsepsi. Jaringan tersebut dibagi menjadi 2 lapisan yaitu, lapisan luar
sinsitiotrofoblas yang dibentuk oleh sel-sel besar multinucleated dan lapisan dalam dari
sel mononuclated yang membentuk sitotrofoblas. Sinsitiotrofoblas menginvas i
endometrium secara agresif membentuk suatu hubungan antara fetus dan ibu yang
dikenal sebagai plasenta. Normalnya pertumbuhan trofoblas diatur secara ketat oleh
mekanisme yang belum bisa ditentukan untuk mencegah perkembangan metastasis
lebih lanjut. Penyakit trofoblastik gestasional ganas muncul ketika mekanis me
pengontrol ini gagal, menghasilkan invasi dari jaringan trofoblas yang mencapai
miometrium, yang mengizinkan penyebaran secara hematogen dan pembentuka n
emboli tumor (Cunningham, et al., 2014).
TINJAUAN PUSTAKA
5. Gejala Klinis
a. Mola hidatidosa komplit
Mola hidatidosa komplit terutama menunjukkan gejala perdarahan pervaginam, 80-
90% kasus terjadi pada 6-16 minggu gestasi. Gejala dan tanda klinis klasik lain seperti
pembesaran uterus lebih dari usia gestasi yang diperkirakan (28%), hiperemesis (8%),
dan hipertensi yang diinduksi kehamilan pada trimester pertama dan kedua (1%),
jarang terjadi pada beberapa tahun belakangan karena dapat didiagnosis lebih awal
sebagai akibat dari meluasnya penggunaan ultrasonografi dan tes hCG yang akurat.
Pembesaran kista teka lutein ovarium bilateral terjadi pada sekitar 15% kasus, kadar
Histopatologi
Pada complete moles pregnancy, terdapat dua petunjuk: (1) proliferas i
tropoblast, (2) vili hidropik. Pada kehamilan mola kurang dari 10 minggu, vili hidropik
belum tentu terlihat jelas. Partial moles pregnancy didiagnosis ketika ada 3-4 kriteria
diagnosis: bentuk vili yang iregular, membesar, dan dismorfik, hiperplasia atau bentuk
atipik dari sinsitotropoblast. Diagnosis patologi mola komplit dan parsial dibuat dengan
pemeriksaan specimen kuretase. Pengecatan imunohistologi untuk p57 dapat
membedakan ketiadaan immunostaining mola komplit dengan mola parsial, dan
sitometri alir dapat membedakan mola komplit diploid dari mola parsial triploid
(Berkowitz & Goldstein, 2012).
3. Pemeriksaan Klinis
Pasien dengan GTN harus melewati pemeriksaan lengkap sebelum terapi untuk
menentukan perluasan penyakit. Evaluasi awal dapat meliputi pemeriksaan pelvis,
radiografi dada, dan sonografi pelvis atau CT abdomen. Pasien yang memiliki lesi pada
dada harus dilanjutkan pemeriksaan CT dada dan MRI otak (Kavanagh JJ et.al, 2012)..
4. Derajat Penyakit Tropoblast Neoplasma
GTN secara anatomis didiagnosis berdasarakan sistem FIGO. Pasien dengan
risiko rendah atau kegagalan terapi dibedakan menggunakan sistem skor prognosis
menggunakan WHO. Sekitar 95% pasien dengan skor WHO 0-6 dianggap sebgai
penyakit GTN dengan risiko rendah. Skor WHO diatas 7 dianggap risiko tinggi.
KESIMPULAN
Cunningham, G. F., Leveno, K. J., Bloom, S. L., Dashe, J. S., Hoffman, B. L., & Casey,
B. M. (2014). Gestational Trophoblastic Disease. Dalam William's Obstetrics
(24th ed.). New York: McGraw-Hill Education.
Gynaecologists, R. C. (2010). THE MANAGEMENT OF GESTATIONAL
TROPHOBLASTIC DISEASE. RCOG Green-top Guideline, 1-11. Dipetik
Oktober 27, 2016
H Alan, De Cherney, Nathan L. Gestational Trophoblastic Disease in Current Obstetric
an Gynecologic Diagnose and Treatment. 11 th ed. Lange. Baltimore NY. Mc
Graw Hill. 2013. 947 – 958.