Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan kajian teori?
2. Apakah fungsi kajian teori?
3. Bagaimana cara penulisan kajian pustaka?
4. Apakah yang dimaksud footnote dan innote?
5. Bagaimana cara penulisan footnote dan innote?
1|Page
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari kajian teori
2. Menjelaskan fungsi dari kajian teori
3. Menjelaskan cara penulisan kajian pustaka.
4. Menjelaskan pengertian footnote dan innote.
5. Menjelaskan cara penulisan footnote dan innote
2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
1
Dodiet Aditya Setiyawan, “Hand out: Matakuliah metodologi penelitian”, Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surakarta,Surakarta,2014. hlm. 2-4
2
Fatkhan Amirul Huda, “Pengertian dan Definisi Kajian Pustaka”, diunduh dari fatkhan.web.id
pada tanggal 2 April 2018 pukul 19.52
3
Harnovinsah, Ak”Metodologi Penelitian”, Pusat Bahan Ajar dan Elearning,diunduh dari
http://www.mercubuana.ac.id pada tanggal 16 Maret 2018 pukul 16.40 WIB
3|Page
teori yang disajikan itu merupakan ringkasan dari teori-teori yang relevan,
namun tidak berarti kajiannya boleh dangkal, kajian tetap harus berbobot4.
Hal ini dimaksudkan agar para peneliti mempunyai wawasan yang luas
sebagai dasar untuk mengembangkan atau mengidentifikasi variable –
variable yang akan diteliti. Disamping itu, tinjauan teori ini juga
dimaksudkan agar peneliti dapat mengidentifikasi masalah yang ingin
diteliti dalam konteks ilmu pengetahuan yang relevan. Oleh karena itu,
Tinjauan Pustaka ini menjadi dasar dalam merumuskan Kerangka Teori
yang selanjutnya menjadi dasar untuk mengembangkan Kerangka Konsep
penelitian.
2. Tinjauan dari hasil penelitian lain yang berkaitan dengan masalah yang
akan diteliti.
4|Page
2. Memilih prosedur penyelesaian masalah penelitian
Prosedur-prosedur yang telah diterapkan oleh para peneliti
sebelumnya yang berkaitan dengan masalah penelitiannya, peneliti
dapat memilih prosedur yang cocok berdasarkan kajian tentang
kelebihan dan kekurangan prosedur yang ada.
5|Page
b. Mengurutkan variabel-variabel tersebut dari variabel bebas menuju
variabel terikat.
6|Page
cara menyusun data literature yang berasal dari bermacam-macam sumber,
berikut ini diberikan beberapa langkah untuk diterapkan sesuai keadaan
yang ada (Ary, dkk;1985)
5. Atur kartu tersebut enurut abjad, menurut variabel yang diteliti, atau
katalog yang dibuat sesuai dengan minat peneliti ini dilakukan agar
peneliti dengan mudh mencarinya bila sewaktu-waktu diperlukan.
7|Page
7. Untuk menghindari penjiplakan, pastikan bahwa isi acuan dikutip
secara langsung, diringkas, atau diuraikan dengan menggunakan
bahasa sendiri5
a) Ibid
Singkatan dari ibidem, digunakan apabila sumber kutipan pertama diikuti
dengan kutipan berikutnya yang sumbernya sama tanpa diselingi dangan
kutipan lain.
b) Op.cit
Singkatan dari opere citato (dalam karya yang telah dikutip). Kutipan
berasal dari sumber yang sama dengan sumber yang pernah dikutip hanya
halaman yang beda dan telah diselingi oleh sumber kutipan lain.
c) Loc.cit.
5
Zaenal Arifin, Metodologi Penelitian Pendidikan.( Surabaya: Lentera Cendekia, 2009) Cet.6, hal.
43
8|Page
Singkatan dari loco citato, (tempat yang pernah dikutip). Kutipan berasal
dari sumber yang sama dengan sumber yang pernah dikutip termasuk
halamannya sama, tetapi telah diselangi oleh sumber kutipan lain.
2. Innote
9|Page
c) Jika lebih dari tiga orang pengarang, maka pengarang pertama
saja yang dicantumkan, kemudian diberi keterangan dkk.
b. Majalah
Penulisan footnote yang dicantumkan berturut-turut : nama penulis
(seperti pada buku), judul tulisan di antara kutip, nama majalah (diberi
bergaris, cetak miring atau cetak tebal), nomor, tahun majalah dalam
angka Romawi (kalau ada), bulan dan tahun penerbitan, penerbit,
tempat penerbitan, dan nomor halaman yang dikutip. Kalau tidak
diketahui nama pengarang suatu artikel dalam majalah, maka nama
pengarang ditiadakan, jadi footnote dimulai dengan judul karangan,
contoh:
3
Oemar Seno Adji, “Perkembangan Delik Khusus dalam Masyarakat
yang Mengalami Modernisasi”, Hukum dan Pembangunan, No. 2 Th.
X, Maret 1980, h. 113.
c. Skripsi, tesis, disertasi
4
Heru Supraptomo, “Masalah-Masalah Pengaturan Cek serta
Bilyet Giro di Indonesia dalam Rangka Mengembangkan Sistem
Giralisasi Pembayaran”, Disertasi, Fakultas Hukum Universitas
Airlangga, Surabaya, 1977, h. 263.
d. Wawancara
5
Wawancara dengan Ketua Pengadilan Negeri Surabaya, Tempat,Tgl.
16 Juni 1980
e. Peraturan Perundang-Undangan
6
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas,
(Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 13, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3587), Ps. 4.
f. Internet
7
Lim, “Sudah Tiba Waktunya Hukum Intergentil Ditinggalkan sebagai
Mata Kuliah”, www.hukumonline.com, 1 Desember 2007, h. 2,
dikunjungi pada tanggal 7 Desember 2007.
g. Artikel dalam jurnal
10 | P a g e
10
Simon Marsden, ‘Regulatory Reform of Australia’s Offshore Oil and
Gas Sector After the Montrara Commission of Inquiry: What About
Transboundary Environmental Impact Assessment?’, Flinders Law
Journal, Vol 15, No 41, 2013, h 45.
11 | P a g e
Kutipan yang disebut secara tidak langsung, atau dikemukakan dengan
bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip terpadu dalam teks.
Nama penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau
disebut dalam kurung bersama tahun penerbitnya. Jika memungkinkan
nomor halaman disebutkan. Perhatikan contoh berikut.
Atau:
7
Siti Zumrotul M, “Notasi Ilmiah”, diakses dari www.slideshare.net pada 2 April 2018
12 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kajian pustaka adalah kegiatan mencari refrensi yang relevan
dengan penelitian yang akan dilakukan untuk dikutip atau dijadikan dasar
dari sebuah ide penelitian. Kajian pustaka merupakan daftar referensi dari
semua jenis referensi seperti buku, jurnal papers, artikel, disertasi, skripsi,
hand outs, laboratory manuals, dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di
dalam penulisan proposal. Dalam penulisanya terdapat beberapa langkah,
dimulai dari mendaftar variabel-variable yang digunakan hingga
menggunakan rujukan yang terkini.
13 | P a g e