Вы находитесь на странице: 1из 9

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI LENGKUNG REFLEK-2

(Harvard Step Test)

Oleh

Aditya Primadana (152010101023)

LABORATORIUM FISIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
BAB I
PENDAHULUAN

Kesegaran jasmani adalah suatu keadaan yang dimiliki atau dicapai seseorang
dalam kaitannya dengan kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik. Kesegaran
jasmani berkaitan dengan kesehatan ketika aktivitas fisik dapat dilakukan tanpa
kelelahan berlebihan, terpelihara seumur hidup dan sebagai konsekuensinya memiliki
risiko lebih rendah untuk terjadinya penyakit kronik lebih awal. Kesegaran
kardiorespirasi adalah kemampuan melepaskan energi metabolisme yang ditunjukkan
dengan kemampuan kerja fisiologis tubuh relatif untuk menghasilkan efisiensi dari
pembuluh darah, jantung dan paru dalam periode waktu lama.
Sebagai respon langsung terhadap kebutuhan otot, curah jantung (hasil dari isi
sekuncup x denyut jantung) meningkat secara linier untuk menyediakan otot kebutuhan
darah yang mengandung Oksigen (O2) dan mengeluarkan Carbondioksida (CO2) serta
produk metabolisme lainnya untuk menjaga homeostasis tubuh. Ketika darah arteri
melalui otot, oksigen dikeluarkan dan darah melanjut ke sistem vena menuju jantung.
Bersamaan dengan peningkatan kebutuhan oksigen jaringan, terdapat pula peningkatan
ambilan oksigen (oxygen uptake / VO2). Perbedaan kandungan oksigen antara sistem
arterial dan vena disebut A-V O2 difference. Kesegaran aerobik ini biasanya diukur
dengan suatu istilah VO2 maks.
VO2 maks adalah angka terbesar dimana oksigen dapat dikonsumsi selama
latihan maksimal. VO2 maks (mililiter per menit) merupakan hasil dari denyut jantung,
isi sekuncup dan A-V O2 difference. VO2 maks menggambarkan kemampuan otot untuk
mengkonsumsi oksigen dalam metabolisme dikombinasikan dengan kemampuan
sistem kardiovaskuler dan respirasi untuk menghantarkan oksigen ke mitokondria otot.
Menurut Joko Pekik Irianto (2004: 6-7) yang dikutip dalam pambudi wibowo
(2010) hal yang sangat penting dan pelu diperhatikan untuk meningkatkan kesegaran
jasmani salah satunya adalah dengan melakukan aktivita fisik. Melakukan aktivitas
fisik merupakan alternatif yang paling efektif dan aman untuk memperoleh kesegaran
jasmani, karena dengan melakukan aktivitas fisik yang teratur kita akan mendapat
manfaat yang cukup berarti.

Untuk itu agar dapat mencapai kondisi jasmani yang baik seseorang perlu
melakukan latihan fisik agar memperoleh manfaat dari latihan yakni:
1. Dapat mengetahui kondisi kesegaran jasmani seseorang, sekaligus dapat
menentukan program latihan yang sesuai untuk memelihara kesegaran jasmani.
2. Untuk mengevaluasi keberhasilan maupun kegagalan progam latihan fisik.

Seperti yang diungkapkan oleh Yusnul Hairy (2004: 10.9 –10.33) salah satu bentuk
untuk mengukur kebugaran jasmani adalah Havard Step Test. Dikutip dari DLIS
Denmark

“The Harvard Step test is a test of aerobic fitness and the features of this test is that it
is simple to conduct and requires minimal equipment. It is fairly easy to measure the
pulse rate and calculate a person’s fitness index.”

Harvard Tes ini bertujuan untuk mengukur fungsi kardiovaskuler dengan naik
turun bangku harvard. Tes ini dilakukan dengan menggunakan bangku harvard setinggi
19 inci untuk laki-laki dan 17 inci untuk wanita. Syarat tes kesanggupan badan dinamis
yang baik menurut Harvard adalah sebagai berikut:
a. Tes harus memberikan pembebanan pada berbagai otot yang besar sehingga
kesanggupan seseorang lebih dibatasi oleh kemampuan susunan kardiovaskuler dan
pernafasan (jantung-paru) dibanding kelelahan otot itu sendiri.
b. Tes harus sedemikian berat sehingga tidak lebih daripada 2/3 bagian yang di tes
dapat menyelesaikan tes itu.
c.Tes harus dapat dikerjakan dengan baik tanpa memerlukan suatu keterampilan yang
luar biasa.
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

2.1. Lampiran Petunjuk Praktikum


A. Pengertian
Harvard step test ditemukan oleh Brough yang mengajar di Harvard
University. Digunakan untuk mengukur kesegaran jasmani militer Amerika.
B. Alat dan Bahan
1. Bangku Harvard modifikasi (17 Inci)
2. Pengukur waktu (arloji/stopwatch
3. Metronome ketukan 80x/menit
4. Timbangan dan Meteran
C. Ketentuan
1. Orang coba tidak boleh mengkonsumsi kopi atau minuman berenergi sebelum
dilakukan tes
2. 1 langkah= 4 hitungan= 2 detik, jadi perhitungan= 0,5 detik. Dengan catatan
kaki kembali ke sikap awal atau kembali ke semula.
3. Kaki harus berada di atas meja, tidak boleh jinjit, badan tegap.
4. Boleh mengganti kaki yang penting bisa mengikuti irama
5. Dilakukan selama 3 menit.
6. Setelah itu istirahat duduk di bangku.
7. Menghitung denyut nadi 30 detik setelah menit ke-1 setelah berhenti.
8. Sebaiknya dengan 2 stopwatch, jika test sebelum 3 menit tidak kuat maka
stopwatch yang lain dihidupkan.
D. Rumus
Untuk mengetahui kebugaran jasmani seseorang dapat langsung
dikategorikan.
Maximal oxygen uptake norms for men (ml/kg/min)

Age (years)

rating 18-25 26-35 36-45 46-55 56-65 65+

excellent > 60 > 56 > 51 > 45 > 41 > 37

Good 52-60 49-56 43-51 39-45 36-41 33-37

above average 47-51 43-48 39-42 36-38 32-35 29-32

Average 42-46 40-42 35-38 32-35 30-31 26-28

below average 37-41 35-39 31-34 29-31 26-29 22-25

Poor 30-36 30-34 26-30 25-28 22-25 20-21

very poor < 30 < 30 < 26 < 25 < 22 < 20

Maximal oxygen uptake norms for women (ml/kg/min)

Age (years)

rating 18-25 26-35 36-45 46-55 56-65 65+

excellent > 56 > 52 > 45 > 40 > 37 > 32

Good 47-56 45-52 38-45 34-40 32-37 28-32

above average 42-46 39-44 34-37 31-33 28-31 25-27

Average 38-41 35-38 31-33 28-30 25-27 22-24

below average 33-37 31-34 27-30 25-27 22-24 19-21

Poor 28-32 26-30 22-26 20-24 18-21 17-18

very poor < 28 < 26 < 22 < 20 < 18 < 17


BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. HASIL PRAKTIKUM


Tekanan
Tekanan Durasi Nadi darah
No Nadi Panjang Menit
Naracoba darah BB Step Post
. Istirahat Tungkai pertama
Istirahat TB up test

1 Aditya 88 115/80 51 173 90cm 3’ 148 110/80


Primadana cm

3.2. PEMBAHASAN
Interpretasi dari hasil praktikum menggunakan havard step test setelah 3 menit adalah
Very Poor, karena didapatkan nadi post test 148 yang termasuk dalam kategori
kebugaran jasmani Very Poor.

3.3 RIWAYAT OLAHRAGA


Jenis : Bersepeda angin
Durasi : 1 bulan belakangan lebih rutin dalam 1 tahun terakhir
Frekuensi : Setiap hari
Intensitas : Sedang
BAB IV
KESIMPULAN

Kesegaran Jasmani seseorang dapat menentukan besarnya VO2 max. VO2 max
dapat ditingkatkan dengan melakukan aktivitas fisik Aerobik, Adult physical program,
Senam Kesegaran Jasmani, Lari terus menerus, Circuit Training, Fartlek program,
Interval training dan Jogging program. Selain itu, juga ditingkatkan dengan
pembatasan konsumsi lemak tubuh.
DAFTAR PUSTAKA

Djoko Pekik Irianto. (2004). Pedoman Praktis Berolahraga Untuk Kebugaran Dan
Kesehatan. Yokyakarta: ANDI Ofset.
Jumadin. 1998. Perbedaan Pengaruh Circuit Training dengan Senam Kesegaran
Jasmani 1996 terhadap Peningkatan Endurance, Kekuatan Otot, Daya Tahan,
Fleksibilitas dan Komposisi Tubuh pada Siswa Putra SMU Al-Azhar Medan.
Medan : IKIP.
Moeloek Dangsina. (1984:1). Dasar Fisiologi Kesegaran Jasmani dan Latihan Fisik
Dalam Buku: Kesehatan dan Olahraga. FK UI Jakarta.
Rusli Lutan. (2000). Asas-asas Pendidikan Jasmani Pendekatan Pendidikan Gerak di
Sekolah Dasar. Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga, Depdiknas.
Sharkey, B.J. 2003. Kebugaran dan Kesehatan. Cetakan pertama. Penerbit PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta. Hal : 71-74.
Yunusul Hairy.(2004).Dasar-Dasar Kesehatan Olahraga.Jakarta: Depdiknas.

Вам также может понравиться