Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
REUMATHOID ARTRITIS
Dibuat oleh :
DYAH YUSPITASARI
P2722016201
A. Definisi
B. Etiologi
Penyebab utama kelaianan ini tidak diketahui. Ada beberapa teori yang
dikemukakan mengenai penyebab reumathoid artritis, yaitu:
1. Infeksi Stretokokus hemolitikus dan Streptokokus non-hemolitikus.
2. Endokrin
3. Autoimun
4. Metabolik
5. Faktor genetik serta fakto pemicu lingkungan
Pada saat ini reumathoid artritis diduga disebabkan oleh faktor autoimun dan
infeksi. Autoimun ini bereaksi terhadap kolagen tipe II; faktor injeksi mungkin
disebabkan oleh virus dan organisme mikroplasma atau group difterinioid yang
menghasilkan antigen kolagen tipe II dari tulang rawan sendi penderita.
Kelainan yang dapat terjadi pada suatu artritis reumathoid yaitu :
C. Menifestasi Klinis
Ada beberapa gambaran klinis yang lazim ditemukan pada penderita Rheumatoid
arthritis. Gambaran klinis ini tidak harus timbul sekaligus pada saat yang bersamaan
oleh karena penyakit ini memiliki gambaran klinis yang bervariasi (Carter, 2009).
1. Gejala-gejala konstitusional, misalnya lelah, anoreksia, berat badan menurun dan
demam. Terkadang kelelahan dapat demikian hebatnya
2. Poliartritis simetris: semua sendi dapat terserang terutama pada sendi perifer,
termasuk sendi-sendi di tangan, namun biasanya tidak melibatkan sendi-sendi
interfalang distal.
3. Kekakuan pagi hari, selama lebih dari satu jam: dapat bersifat menyeluruh tetapi
terutama menyerang sendi-sendi. Kekakuan ini berbeda dengan kekakuan sendi
pada osteoartritis, yang biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit dan
selalu kurang dari satu jam
4. Artritis erosif: merupakan ciri khas dari penyakit ini pada gambaran radiologik.
Peradangan sendi yang kronik mengakibatkan erosi di tepi tulang.
5. Deformitas: kerusakan struktur penunjang sendi meningkat dengan perjalanan
penyakit. Pergeseran ulnar atau deviasi jari, subluksasi sendi metakarpofalangeal,
deformitas boutonniere dan leher angsa adalah beberapa deformitas tangan yang
sering dijumpai. Pada kaki terdapat protrusi (tonjolan) kaput metatarsal yang
timbul sekunder dan subluksasi metatarsal. Sendi-sendi yang besar juga dapat
terserang dan mengalami pengurangan kemampuan bergerak terutama dalam
melakukan gerak ekstensi.
6. Nodul-nodul rheumatoid adalah massa subkutan yang ditemukan pada sekitar
sepertiga orang dewasa pasien Rheumatoid arthritis. Lokasi yang paling sering
dari deformitas ini adalah bursa olekranon (sendi siku) atau sepanjang permukaan
ekstensor dari lengan. Walaupun demikan, nodul-nodul ini dapat juga timbul pada
tempat lainnya. Adanya nodul-nodul ini biasanya merupakan petunjuk dari suatu
penyakit yang aktif dan lebih berat.
7. Manifestasi ekstra-artikular; Rheumatoid arthritis juga dapat menyerang organ-
organ lain di luar sendi. Jantung (perikarditis), paru-paru (pleuritis), mata, dan
pembuluh darah dapat rusak.
Dibawah ini merupakan tabel revisi kriteria untuk klasifikasi dari Rheumatoid
arthritis dari American Rheumatism Association tahun 1987
1. Kekakuan pagi Kekakuan pagi hari pada sendi atau disekitar sendi,
hari lamanya setidaknya 1 jam
D. Patofisiologi
2. Pemeriksaan Laboratorium
a. Foto Polos
b. CT Scan
c. Ultrasonografi (USG)
d. MRI
G. Penatalaksanaan
4. Diet
Untuk penderita rheumatoid arthritis disarankan untuk mengatur dietnya.
Diet yang disarankan yaitu asam lemak omega-3 yang terdapat dalam minyak
ikan.
Mengkonsumsi makanan seperti tahu untuk pengganti daging, memakan
buah beri untuk menurunkan kadar asam urat dan mengurangi inflamasi.
Hindari makanan yang banyak mengandung purin seperti bir dari minuman
beralkohol, ikan anchovy, sarden, herring, ragi, jerohan, kacang-kacangan,
ekstrak daging, jamur, bayam, asparagus, dan kembangkol karena dapat
menyebabkan penimbunan asam urat dipersendian.
5. Banyak minum air untuk membantu mengencerkan asam urat yang terdapat
dalam darah sehingga tidak tertimbun di sendi. (NANDA, 2013).
6. Gizi
Pemenuhan gizi pada atritis reumatoid adalah untuk mencapai dan
mempertahankan status gizi yang optimal serta mengurangi peradangan pada
sendi. Adapun syarat–syarat diet atritis rheumatoid adalah protein cukup, lemak
sedang, cukup vitamin dan mineral, cairan disesuaikan dengan urine yang
dikeluarkan setiap hari. Rata–rata asupan cairan yang dianjurkan adalah 2 – 2 ½
L/hari, karbohidrat dapat diberikan lebih banyak yaitu 65 – 75% dari kebutuhan
energi total.
7. Pembedahan
Pembedahan dilakukan apabila rheumatoid arthritis sudah mencapai tahap
akhir. Bentuknya dapat berupa tindakan arhthrodesis untuk menstabilkan sendi,
arthoplasty atau total join replacement untuk mengganti sendi.
H. Komplikasi
1. Sindrom sjogrens
2. Neuropati
3. Anemia, leucopenia
I. Diagnosa Keperawatan
J. Discharge Planning
Muttaqin, Ns. Arif, S. Kep. 2008. Buku Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Muskuloskeletal. EGC : Jakarta.