Вы находитесь на странице: 1из 21

Makalah Tentang Organisasi Intern

Universtitas Informatika Dan Bisnis Indonesia


Bandung
2018

Nama Anggota :
 Alifa S
 Michael T
 Reza M
 Yudi G

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul:
“Organisasi Intern”
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan
dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak
untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam
pembuatan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan karya tulis ini masih dari
jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati
dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul
guna penyempurnaan karya tulis ini.
Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi seluruh pembaca.

Bandung, 15 Maret 2018

Penulis

2
Daftar isi
Kata pengantar………………………………………………..…...2
Daftar isi………………………………………………………......3
Bab 1 Pendahuluan……………………………………………......4
1.1 latar belakang…………………………………………………4
1.2 Rumusan masalah……………………………………………5
1.3 tujuan………………………………………………………….5
Bab II Pembahasan……………………………………………..…6
2.1 Konsep Organisasi……………………………………....6
2.2 Authority………………………………………………….8
2.3 kekuasaan………………………………………………….9
2.4 jenis-jenis organisasi……………………………………….10
2.5 Organisasi komite/tim……………………………………....11
2.6 Aspek manusia dalam organisasi………………………… 12
2.7 Tingkat management……………………………………….12
2.8 prinsip-prinsip organisasi………………………………….15
2.9 Organisasi formal dan informal……………………………19
Bab III Penutup………………………………………………....…..20
1.1 Kesimpulan…………………………………………......20
1.2 Saran………………………………………………...…..20
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….21

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 pendahuluan

Pada umumnya manusia banyak tujuan yang hendak dicapai


sepanjanghidupnya. Seringkali untuk mencapai tujuan yang besar, seseorang
memerlukanorang lain untuk diajak bekerjasama untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam kerjasama tersebut, aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang
yang terlibat,mengikuti suatu pola kerja tertentu,seperti adanya jalur-jalur
wewenang, perintah,tanggung jawab secara vertikal maupun horisontal dalam
hirarki jabatan-jabatanyang muncul. “Tempat atau wadah” kerja sama untuk
mencapai tujuan denganpola tertentu itu disebut sebagai organisasi.

Dalam perwujudannya, organisasi memiliki sejumlah kekayaan bersifatfisik


maupun non fisik, meliputi pula aspek-aspek sosial, budaya, teknologi
dansejumlah interaksi yang tidak tampak oleh panca indera. Contoh suatu
organisasiadalah : keluarga, kampung, perusahaan, sekolah, pemerintah, dan
sebagainya,baik dalam bentuk formal maupun informal.

Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan


perusahaanmelalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen yang dilakukan seorang
pemimpindengan organisasi yang tercipta di perusahaan yang
bersangkutan.Jadikeberhasilan perusahaan tergantung pada organisasi terutama
struktur organisasiyang dianut.

Menurut Boone dan Katz organisasi didefinisikan sebagai berikut:


Organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksiuntuk
mencapai tujuan. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa organisasi
mencakup 3elemen pokok:
2. Interaksi manusia
3. Kegiatan yang mengarah pada tujuan
4. Struktur organisasi itu sendiri.

Kebutuhan perusahaan akan pentingnya peranan organisasi akandisesuaikan


dengan seberapa besar anggota perusahaannya. Karena semakinsedikit anggota
perusahaan semakin sederhana fungsi-fungsi pengorganisasianMakalah Organisasi
yang dilakukan. Demikian juga kalau perusahan yang mula-mula

4
anggotanyasedikit kemidian berkembang sehingga jumlah anggota terus bertambah
semakinbanyak maka kebutuhan akan ortganisasi semakin besar.

1.2 Rumusan masalah


1. apa itu organisasi ?
2. bagaimana organisasi intern dapat terbentuk ?

1.3 Tujuan
1. untuk mengerti kenaa organisasi di butuhkan
2. agar tahu bagaimana organisasi itern terbentuk

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 pengertian Organisasi


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), organisasi adalahkesatuan
yang terdiri atas bagian-bagian dalam perkumpulan untuk tujuantertentu. Tujuan
sebuah organisasi adalah tujuan yang dianggap tujuan bersamasehingga orang-
orang di dalamnya merasa terikat oleh tujuan tersebut, meskipunsetiap individu
mempunyai tujuan pribadi dalam mendirikan atau bergabungdalam suatu
organisasi.

Organisasi dibentuk untuk memaksimalkan potensi, yang artinya


dalammencapai tujuan yang besar, dibutuhkan tata kelola yang jelas, pembagian
kerjayang jelas, terstruktur, dan yang pasti saling bahu membahu dan konstruktif
dalammencapai tujuan bersama tersebut.Dimana tujuan yang besar tersebut sangat
sulitterwujud apabila hanya dikerjakan oleh seseorang.

Menurut West, Borrill, dan Unsworth (1998), organisasi harus


mempunyaitiga hal. Pertama, kerja dari tiap-tiap elemen, atau bahkan dalam scope
terkecil,yaitu individu, harus tidak sendiri, tidak mandiri, dan mesti saling
terkoordinasi.Kedua, setiap anggota harus memilki peran yang khusus dan spesifik.
Ketiga,harus mempunyai tujuan bersama yang ingin dicapai.

Tujuan besar organisasi lebih dikenal dengan istilah visi, yaitu


impian,dambaan, dan suatu kondisi ideal yang hampir tidak akan tercapai oleh
organisasitersebut, karena jika visi tersebut tercapai, maka bubarlah organisasi
tersebut. Darivisi, organisasi juga mempunyai misi, yaitu pondasi-pondasi apa saja
yang akandilakukan dalam usaha mewujudkan visi tersebut. Sama sifatnya dengan
visi, misiini juga hampir tidak akan tercapai. Karena sifat visi dan misi yang
hampir tidakakan tercapai, maka organisasi butuh pengejawantahan visi dan misi
ke dalam hal-hal yang lebih spesifik, terukur, dapat dicapai, wajar, dan berbatas
waktu.Inilahyang biasa disebut targetan, atau capaian, atau goal.Dalam
mewujudkan semuaitu diperlukan strategi atau yang lebih populer disebut proker
(program kerja).Program kerja adalah langkah-langkah kecil untuk mencapai goal
yang telah kitabahas di atas.

6
2.1.1 Manfaat
Dalam berbagai sumber mengenai organisasi, kita mengenal tahapan
gerakdari suatu organisasi, berupa akronim POAC, yaitu Planning,
Organizing,Actuating, dan Controlling.

Tahap planning merupakan tahapan paling fundamental yaitu


perencanaantarget, misi, dan strategi menjadi langkah dasar dalam suatu
organisasi.Ataubahkan jika baru mendirikan organisasi, visi juga merupakan
perencanaan dalamsuatu organisasi.

Tahap organizing, berupa analisis kerja, bagian apa-apa saja yangdibutuhkan


untuk menerapkan strategi-strategi yang telah direncanakan.Jugadilakukan
pembagian kerja atau peran, pola hubungan, posisi suatu bagian,
dansebagainya.Tahap organizing biasanya menghasilkan struktur organisasi
ataustruktur kerja, termasuk pemimpin. Terkadang, pemimpin dipilih di awal,
sebelummelakukan planning. Pemimpin inilah yang akan memimpin atau
membimbingorganisasi agar tetap pada jalannya untuk mencapai visi yang telah
direncanakan.

Tahap actuating adalah tahap perwujudan, tahap transformasi


perencanaanmenjadi tindakan-tindakan nyata, berupa pelaksanaan strategi-strategi
yang telahditetapkan. Inilah tahap krusial dalam organisasi, di mana pada tahap
ini,pengujian integritas, komitmen, dan konsistensi dari suatu organisasi
dilakukan,apakah organisasi tersebut hanya pandai merencanakan tetapi gagal
dalamgeraknya atau tidak. Seringkali organisasi mengalami guncangan-guncangan
ditahap ini.

Tahap controlling merupakan tahap pengendalian kualitas kerja inilahyang


mengukur sejauh mana organisasi telah bergerak sejauh ini, apakah lambat,cepat,
atau malah kehilangan arah, sehingga tidak menuju tujuan. Nantinya,kontrol ini
memberikan feedback, yang akan mempengaruhi sikap kerja, ataubahkan
mempengaruhi hal yang lebih fundamental, yaitu goal. Di Indonesia tahapini
seringkali diabaikan oleh suatu organisasi. Diabaikan di sini bukan berartitidak
melakukan sama sekali, akan tetapi pelaksanaan kontrol atau kendali kerjaini
seringkali tidak berjalan dengan baik dan konsisten, sehingga pengendaliankualitas
kerja seringkali dianaktirikan.

7
Itulah konsep dasar sebuah organisasi, punya tujuan dan rencana yangjelas, punya
pembagian peran, punya pola hubungan tiap-tiap bagian peran,melakukan peran,
dan adanya evaluasi terhadap apa yang dilakukan
2.2Authority
Otoritas adalah hak untuk bertindak, membuat keputusan dan hak memerintah.
Untuk melaksakan Authority ini perlu delegasi.
Delegasi atau pendelegasian adalah ketika atasan memberi perintah kepada
bawahan dan bawahan menerima tugas tersebut.

2.2.1 3 bentuk Authority

1. Line authority / relationship


Wewenang lini terjadi bila terdapat hubungan wewenang langsung antara
atasan-bawahan, yang berarti tiap manajer melaksanakan wewenang yang
utuh kepada seluruh bawahan nya.
2. Staff authority/relationship
Biasanya staff mempunyai hak untuk memberikan saran usulan dan
pendapat pada para manajer lini, dimana manajer lini adalah orang orang yang
bertanggung jawab atas keberhasilan atau kegagalan organisasi.
Dengan adanya wewenang staf ini, terdapat keuntungan maupaun kelemahan
yang ditimbulakan terhadap organisasi.
Adapun keuntunaga nya sebagai berikut :
a.Bisa mendapatkan saran-saran dari para ahli dalam berbagai area dalam
organisasi
b.Para ahli dalam fungsi staff mempunyai cukup waktu untuk berpikir,
mengumpulkan data dan menganalisa nya dimana manajer lininya tidak dapat
melalukan nyaa.
c.Dapat membantu manajer lini agar bias bekerja efektif.
Sedangkan kelemahannya adalah :
a.Mengabaikan wewenang lini dari manajer departemen.
b.Kurangnya tanggung jawab staff.
c. Kemungkinan adanya perbedaan pola pikir staf dengan realitanya, karena
mereka tidak benar-benar menerapkan apa yang mereka sarankan.
d. Dilanggar nya prinsip kesatuan perintah (unity of command)
e. Terlalu banyak aktivitas staf dapat menyulitkan control dari manajer lini.
3.Committee and Theam Authority
seringkali di berikan kepada top management untuk merumuskan,
menetapkan keutusan penting yang akan dilaksanakan oleh perusahaan

8
2.3 Kekuasaan
Seorang Pemimpin ataupun Manajer sering memerintahkan anggota tim atau
bawahannya untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Dengan pemberian
perintah dan dituruti oleh bawahannya, berarti Pemimpin ataupun Manajer tersebut
telah menggunakan kekuasaannya dalam organisasi. Jadi pada dasarnya, yang
dimaksud dengan Kekuasaan (Power) adalah kemampuan memengaruhi orang lain
untuk bersedia untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya. Kemampuan untuk
memengaruhi orang lain merupakan inti penting dari Kepemimpinan. Pada
dasarnya, Kekuasaan seseorang dalam suatu perusahaan berasal dari posisi yang
ditempatinya atau otoritas yang dimilikinya dalam organisasi.

Penggunaan Kekuasan oleh seorang pemimpin dalam menimbulkan dua dampak


yaitu dampak Positif dan dampak Negatif. Penggunaan Kekuasaan yang efektif
akan meningkatkan motivasi bawahannya sehingga dapat menyelesaikan
pekerjaannya dengan baik. Sebaliknya, penggunaan kekuasaan yang tidak efektif
oleh seorang pemimpin akan mengakibatkan dampak negatif sehingga pekerjaan
ataupun tugas yang diberikan kepada bawahannya tidak dalam dilaksanakan
dengan baik.

Etzioni (1961) menggolongkan kekuasaan atas tiga golongan:


(1) kekuasaan paksaan; yaitu kekuasaan yang didasarkan pada sangsi fisik, seperti
rasa sakit, hilangnya kebebasan, kelaparan;
(2) kekuasaan imbalan, yang didasarkan atas control terhadap sumber material dan
imbalan lain seperti gaji, fasilitas perumahan, dan fasilitas lain;
(3) kekuasaan normative, yaitu kekuasaan yang didasarkan atas manipulasi
imbalan simbolik seperti prestise, penggunaan acara yang bersifat ritual.
Menurut French dan Raven dalam Fillet (1976), terdapat lima jenis kekuasaan;
(1) kekuasaan hadiah, yaitu kekuasaan yang didasarkan kemampuan memberi
imbalan;
(2) kekuasaan paksaan, yaitu reward power dengan tekanan pada pemberian
hukuman atau sesuatu yang tidak menyenangkan;
(3) kekuasaan legal, yaitu kekuasaan yang didsaarkan pada pengakuan bawahan
terhadap kenyataan bahwa penguasa mempunyai hak untuk mempengaruhinya;
(4) kekuasaan acuan, yaitu kekuasaan yang didasarkan atas kemauan bawahan
untuk mengidentifikasikan dirinya dengan pemegang kekuasaan;
(5) kekuasaan keahlian, yaitu kekuasaan karena pemegang kekuasaan mempunyai
keahlian yang diakui oleh bawahannya.
9
2.4 jenis-jenis organisasi

1.Organisasi Garis
Organisasi Garis adalah tipe organisasi yang tertua dan paling sederhana.
Dalam organisasi garis, tugas-tugas perencanaan, pengendalian dan
pengawasan berada satu tangan garis kewenangan (line authority) langsung dari
pimpinan kepada bawahan. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol

Ciri-ciri organisasi garis adalah


1.Tujuan organisasi masih sederhana
2.Organisasinya kecil
3.Jumlah karyawannya sedikit
4.Pemimpin dan semua karyawan saling mengenal dan dapat berhubungan
setiap hari kerja
5.Hubungan antara pimpinan dan karyawan bersifat langsung
6.Tingkat spesialisasi begitu juga alat-alat yang diperlukan tidak begitu tinggi
dan tidak beraneka ragam

Struktur Oranisasi Lini dan Staf


Struktur organisasi ini merupakan struktur organisasi gabungan yang di
kembangkan oleh Harrington Emerson. Struktur ini umumnya di gunakan oleh
organisasi yang besar, daerah kerja luas, bidang tugas yang beraneka ragam dan
jumlah bawahan yang banyak sehingga pimpinan tidak bisa bekerja sendiri,
melainkan memerlukan bantuan staf. Staf adalah orang ahli dalam bidang

Struktur Organisasi Fungsional


Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. Struktur ini berawal
dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan
setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan,
sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai
mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan yang berberda-beda.

Ciri-ciri Organisasi Fungsional


1.setiap pimpinan dapat memberikan perintah kepada setiap bawahan sepanjang
ada hubungan dengan fungsi atasan tersebut.
setiap pimpinan dapat menerima perintah dari pimpinan mana saja asal lebih
tinggi kedudukannya
10
tidak terlalu menekankan pada struktur hirarki
tanggung jawab pelaksanaan kepada lebih dari satu pimpinan.

tertentu yang bertugas memberi nasihat dan saran kepada pimpinan dalam
organisasi tersebut.

2.5 organisasi komite/tim


Organisasi komite merupakan modifikasi dari lini dan staff dengan
fungsional, yang di laksanakan oleh komite. Komite ini tidak di tempatkan
dalam garis lini dan staff , mereka hanya membawa ide dari berbagai kelomok
untk di bahas lebih lanjut. Misalnya direktur dapat menunjuk komite anggaran
untuk mempelajari dana yang di butuhkan organisasi untuk anggaran yang,
kemudian komite ini menyusun laporan hasil studinya ke personil lini.

Organisasi komite terdiri dari :


Executive Committee ( Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya mempunyai
wewenang lini
Staff Committee, yaitu orang – orang yang hanya mempunyai wewenang staf

Memiliki ciri-ciri :
1.Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif
2.Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing
anggota dewan.
3.Asas musyawarah sangat ditonjolkan
4.Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana
5.Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga.

Kebaikan Organisasi komite :


1.Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah
dengan pemegang saham maupun dewan
2.Kepemimpinan yang bersifat otokratis yang sangat kecil
3.Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin

Sedangkan keburukannya :
1.Proses decision making sangat lambat
2.Biaya operasional rutin sangat tinggi
3.Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung
jawab

11
2.6 Aspek manusia dalam organisasi
Dalam mencapai tujuannya tentu suatu organisasi memerlukan sumber daya
manusia sebagai pengelola sistem, agar sistem ini berjalan tentu dalam
pengelolaanya harus memperhatikan beberapa aspek penting seperti pelatihan,
pengembangan, motivasi dan aspek-aspek lainya. Hal ini akan menjadikan
manajemen sumber daya manusia sebagai salah satu indikator penting pencapaian
tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
Sumber daya manusia merupakan asset organisasi yang sangat vital, karena itu
peran dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh sumber daya lainnya. Betapapun
modern teknologi yang digunakan, atau seberapa banyak dana yang disiapkan,
namun tanpa sumber daya manusia yan professional semuanya menjadi tidak
bermakna (Tjutju,2008). Eksistensi sumber daya manusia dalam kondisi
lingkungan yang terus berubah tidak dapat dipungkiri, oleh karena itu dituntut
kemampuan beradaptasi yang tinggi agar mereka tidak tergilas oleh perubahan itu
sendiri. Sumber daya manusia dalam organisasi harus senantiasa berorientasi
terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran organisasi di mana dia berada di dalamnya
(Tjutju, 2008).

2.7 tingkatan management


Manajemen Tingkat Atas (Top Level Management)

Manajemen Tingkat Atas atau sering disebut dengan Top Management


(Manajemen Puncak) atau Executives (Eksekutif) adalah Manajer-manajer
yang bertanggung jawab atas kinerja manajemen organisasi secara
keseluruhan. Mereka memegang jabatan-jabatan seperti CEO (Chief
Executive Officer), CFO (Chief Financial Officer), COO (Chief Operational
Officer), Presiden Direktur, Wakil Presiden Direktur, Direktur Utama dan
lain sebagainya. Manajer-manajer yang berada di tingkatan manajemen
tingkat atas ini memiliki tanggung jawab, otoritas dan wewenang maksimum
dalam mengendalikan organisasi atau perusahaannya.

Beberapa tugas atau fungsi utama Manajer yang berada di manajemen


tingkat atas ini diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Menentukan Tujuan Perusahaan – Manajemen tingkat atas ini
merumuskan tujuan utama organisasinya, dapat berupa tujuan jangka
panjang maupun tujuan jangka pendeknya.

12
2. Membuat kerangka Rencana dan Kebijakan – Manajemen tingkat atas
membuat kerangka rencana dan kebijakan untuk mencapai tujuan utama
yang telah ditetapkan.
Mengorganisir kegiatan dan pekerjaan yang akan dilakukan oleh manajer-
manajer di tingkat menengah.
3. Mengumpulkan dan mengatur sumber daya organisasi atau perusahaan
seperti sumber daya keuangan, aset tetap, tenaga kerja dan lain sebagainya
untuk melakukan kegiatan sehari-hari dalam organisasi.
4. Bertanggung jawab atas kelangsungan dan pertumbuhan hidup
organisasi/perusahaan.
5. Sebagai penghubung dengan dunia luar seperti bertemu dengan pejabat
pemerintah, pemasok, pesaing, pelanggan, media dan lain-lainnya.
Manajemen Tingkat Menengah (Middle Level Management)

Manajemen Tingkat Menengah atau Middle Level Management adalah


manajer yang berada di bawah Manajer tingkat atas. Mereka biasanya
memegang jabatan dengan nama jabatannya seperti General Manager, Plant
Manager, Factory Manager, Regional Manager ataupun Division Manager.
Manajer-manajer tingkat menengah ini bertanggung jawab untuk
melaksanakan rencana dan kebijakan yang ditetapkan oleh Manajemen
tingkat atas serta bertindak sebagai penghubung antara manajemen tingkat
atas dan manajemen tingkat bawah. Manajer-manajer ini juga menjalankan
fungsi tingkat atas di departemen atau unit kerja mereka sendiri seperti
membuat perencanaan, membuat kebijakan, mengumpulkan dan mengatur
sumber daya untuk departemen atau divisi mereka masing-masing.

Adapun fungsi-fungsi dan tugas Manajer di Manajemen Tingkat Menengah


ini diantaranya adalah :

1. Meng-interpresi-kan kebijakan yang disusun oleh Manajemen Puncak


(manajemen tingkat atas) dan menjelaskannya ke tingkat manajemen yang
lebih rendah.
2. Manajemen tingkat menengah ini berfungsi sebagai penghubung antara
manajemen tingkat atas dengan manajemen tingkat bawah.
3. Mengorganisir kegiatan departemennya untuk melaksanakan rencana dan
kebijakan yang telah ditetapkan.
4. Mengrekrut dan menyeleksi serta menempatkan karyawan yang
dibutuhkan oleh department atau unit kerjanya.
5. Memotivasi karyawannya untuk melakukan yang terbaik untuk
departemennya. Misalnya menawarkan berbagai insentif dan tunjangan
13
kepada karyawannya sehingga termotivasi dan melakukan yang terbaik agar
dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
6. Mengawasi dan mengarahkan karyawan-karyawan di departemennya.
Contohnya seperti menyiapkan laporan penilaian kinerja karyawannya.
7. Bekerjasama dengan departemen lain untuk kelancaran dalam
menjalankan fungsinya.
8. Melaksanakan rencana yang disusun oleh Manajemen tingkat atas.
Manajemen Tingkat Pertama (First Level Management)

Manajemen Tingkat Pertama atau disebut juga dengan First Level


Management atau First Line Management adalah Manajemen yang
bertanggung jawab atas operasional atau pekerjaan harian para karyawan
dalam menghasilkan suatu produk atau layanan. Manajemen tingkat pertama
ini biasanya memegang jabatan seperti Department Manager, Section
Manager, Superintendent, Mandor atau Supervisor. Para Manajer di
manajemen tingkat pertama ini memiliki otoritas atau wewenang yang
terbatas.

Beberapa fungsi dan tugas Manajemen tingkat pertama ini adalah sebagai
berikut :

1. Memahami dan mempelajari masalah dan keluhan-keluhan para pekerja


operasional sebelum melaporkannya ke manajemen tingkat menengah.
2. Menjaga kondisi kerja yang baik dan menjaga hubungan yang sehat antara
atasan dan bawahan.
3. Menyediakan lingkungan kerja yang sehat and aman untuk para karyawan
operasional.
4. Membantu manajemen tingkat menengah untuk merekrut dan menyeleksi
pekerja yang sesuai untuk jabatan yang dibutuhkan.
5. Berkomunikasi dengan karyawan dan mendengarkan saran-saran
karyawan serta mendorong para pekerja untuk mengambil inisiatif.
6. Menjaga dan mempertahankan standar kualitas dan memastikan jumlah
output produk/layanan sesuai dengan perencanaan.
7. Bertanggung jawab untuk meningkatkan moral karyawan dan
membangkitkan semangat kerja dalam tim.
8. Meminimalkan pemborosan sumber daya organisasi/perusahaan.

14
2.8 Prinsip-Prinsip Organisasi

1. Garis otoritas harus jelas,mulai atas sampai bawah


2. Setiap organisasi mempunyai tujuan
3. Jumlah tingkatan otoritas harus di buat minimum
4. Tak seorangun dalam organisasi yang di perintah oleh lebih dari satu
supervisor
5. Pembatasan dalam jumlah orang yang diawasi
6. Struktur organisasi harus fleksibel
7. Organisasi harus seimbang

1.Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap pegawai harus bertanggung jawab
sepenuhnya kepada atasan.
2.Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya, melakukan berbagai aktivitas
atau kegiatan.Agar kegiatan tersebut dapat berjalan optimal maka dilakukan
pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan kepada kemampuan dan keahlian dari
masing-masing pegawai. Adanya kejelasan dalam pembagian tugas, akan
memperjelas dalam pendelegasian wewenang, pertanggungjawaban, serta
menunjang efektivitas jalannya organisasi.

3.Prinsip Rentang Pengendalian.


Artinya bahwa jumlah bawahan atau staf yang harus dikendalikan oleh
seorang atasan perlu dibatasi secara rasional.Rentang kendali ini sesuai dengan
bentuk dan tipe organisasi, semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai
yang cukup banyak, semakin kompleks rentang pengendaliannya.

4.Prinsip Fungsional.
Bahwa seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas
tugas dan wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari
pekerjaannya.

5.Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan seseorang tidak dapat dibebankan tanggung
jawabnya kepada orang lain.

6.Prinsip Keseimbangan.
15
Keseimbangan antara struktur organisasi yang efektif dengan tujuan
organisasi.Dalam hal ini, penyusunan struktur organisasi harus sesuai dengan
tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan organisasi tersebut akan diwujudkan
melalui aktivitas/ kegiatan yang akan dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya
sederhana (tidak kompleks) contoh ‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur
organisasinya akan berbeda dengan organisasi.koperasi yang ada di kota besar
seperti di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.

7.Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa melakukan pertumbuhan dan perkembangan
sesuai dengan dinamika organisasi sendiri (internal factor) dan juga karena adanya
pengaruh di luar organisasi (external factor), sehingga organisasi mampu
menjalankan fungsi dalam mencapai tujuannya.

8.Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya diperlukan adanya kepemimpinan, atau
dengan kata lain organisasi mampu menjalankan aktivitasnya karena adanya proses
kepemimpinan yang digerakan oleh pemimpin organisasi tersebut. Telah
dikemukakan sebelumnya bahwa suatu organisasi mempunyai tujuan tertentu dan
organisasi merupakan wadah untuk mencapai tujuan tersebut.
Suatu organisasi yang dianggap baik mempunyai ciri-ciri tertentu seperti
diatas, adapun ciri-ciri tersebut antara lain adalah:

1.Adanya tujuan yang jelas


Tanpa adanya tujuan yangjelas seakan-akan organisasi itu mengambang
serta akan tenggelam ditelan keadaan yang selalu berusaha untuk menghancurkan
organisasi itu. Dapat diumpamakan sebagai sebuah kendaraan yang sedang
berjalan tanpa tujuan, pada akhirnya bahan bakar akan habis dan kendaraanpun
akan mogok ditengah jalan.

2. Tujuan organisasi harus dapat dipahami oleh setiap orang yang ada di dalam
organisasi itu.

Dengan mengetahui tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi, diharapkan


para anggota organisasi dapat:
 Mengetahui apa yang diharapkan oelh organisasi dari masing- masing
anggota
 Memahami apa yang dapat mereka harapkan dari organisasi
 Menyerasikan tujuan organisasi dengan tujuan mereka

16
3.Tujuan organisasi harus diterima oleh setiap individu dalam organisasi.

Bila tujuan organisasi dinilai para anggotanya cukup layak dan sesuai
dengan tujuan pribadi mereka masing-masing maka para anggota organisasi akan
lebih mudah digerakkan untuk memberikan pengorbanan-pengorbanan tertentu
dalam mencapai tujuan organisasi tersebut.

4.Adanya kesatuan arah dalam organisasi

Semua kegiatan, semua sumber, pemikiran, keahlian dan kemampuan


ditunjukan hanya ke satu arah, yaitu pencapaian tujuan dengan cara yang seefesien
dan seefektifkan mungkin.

5.Adanya kesatuan perintah

Setiap bawahan hanya mempunyai seorang atasan langsung yang


memberikan perintah, instruksi bimbingan dan pedoman kerja serta kepadanya
bawahan tersebut memberikan laporan dan bertanggung jawab.

6. Adanya keseimbangan antara wewenang dan bertanggung jawab


Hal ini sangat penting mengingat wewenang yang lebih besar dari
wewenang, di dalam pelaksanaan tugas kemungkinan besar akan terjadi
kemacetan-kemacetan, meningat seseorang tidak merasa aman untuk melakukan
tindakan tertentu karena merasa ragu-ragu apakah tindakan tersebut masih dalam
wewenang atau tidak.

7. Adanya pembagian tugas yang merata Organisasi


Secara fisiologi, organisasi merupakan manifestasi dari kemempuan manusia
untuk bekerjasama.Karena itu tugas-tugas dalam organisasi harus dibagi-bagi
sesuai dengan kemampuan, keahlian, dan bakat orang-orang di dalam organisai.

8. Struktur organisasi sesederhana mungkin :


Pola dasar organisasi yang disusun sesuai dengan kebutuhan dan didasarkan
pada hubungan-hubungan yang sederhana dan jelas.

9. Pola dasar organisasi harus mantap


Pola dasar organisasi yang disusun haruslah merupakan pola yang mampu
untuk mengahadapi berbagai macam situasi.Jadi pola dasar organisasi haruslah

17
flexible dalam arti kata mampu mengadakan penyesuaian tanpa mengadakan
perubahan mendasar.

10.Setiap orang telah berjasa harus mendapat imbalan yang setimpal dengan jasa
yang diberikannya pada organisasi.

11. Penempatan orang sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.

12. Adanya jaminan jabatan Kelompok pimpinan tidak boleh memperlakukan


bawahanya dengan cara yang tidak wajar dan semaunya (tidak semena-mena),
misalnya pemecatan tanpa alas an yang kuat.

13. Koordinasi
Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang koordinasi sebagai
berikut :
 Menurut Fayol koordinasi berarti mengikat bersama dan
menyelarakan semua kegiatan dan usaha.

 Menurut Terry koordinasi adalah sinkronisasi yang teratur dari usaha-


usaha untuk menciptakan kelayakan kuantitias, waktu, pengarahan,
persamaan yang menghasilkan keselarasan dan kesatuan tindakan
untuk tujuan yang telah ditetapkan.

 Menurut Koontz dan Donell koordinasi merupakan pencapaian


keselarasan usaha individu dalam rangkan mencapai tujuan serta
sasaran kelompok.

18
.2.9 Organisasi formal dan informal
Formal
organisasi formal adlah organisasi sebagaimana yang terlihat dalam gambar
struktur organisasi. Pada gambar tersebut tersebut tmpak jelas tingkatan-tingkatan
organisasinya sedangkan..
Contoh : Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.
Organisasi Formal
Memiliki suatu struktur yang terumuskan baik, yang menerangkan hubungan:
– hubungan otoritasnya,
– kekuasaan,
– akuntabilitas dan tanggung jawabnya,
– bagaimana bentuk saluran-saluran
– melalui apa komunikasi berlangsung.
– Menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya.
Informal
organisasi informal adalah organisasi yang terdapat pada interaksi antar
karyawan berdasarkan hubungan pribadi, melampaui batas-batas formal seperti
yang di jumai dalam orgaisasi garis.
Contoh: makan malam bersama
Sifat Organisasi Informal
1. Hubungan Didalamnya lebih bersifat spontan dan tidak teroganisasi
2. Tidak terdapat Pemimpin
3. Tidak bertitik tolak pada pengendalian Manajemen

19
Bab III
Penutup

3.1 KESIMPULAN

Organisasi adalah susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi danhubungan-hubungan


yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapaitujuan yang telah
ditetapkan. Secara fisik struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk bagan
(grafik) yang memperlihatkan hubungan unit kerja dan jalur-jalur wewenang yang
ada

3.2SARAN

Lebih Memperlihatkan karakterisitik/tipe dari organisasi yang bersangkutan agar


dalam berorganisasi dapat berjalan dengan sesuai rencana perusahaan agar
mencapai tujuan perusahaan.

20
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/didyanakemaanubageur/makalah-organisasi

http://www.porosilmu.com/2015/08/prinsip-prinsip-organisasi-kantor-
yang.html?m=1

http://puputdianhusada.blogspot.co.id/p/prinsip-organisasi.html?m=1

https://ilmumanajemenindustri.com/3-tingkatan-manajemen-fungsi-fungsinya/

http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2016/07/tingkatan-manajemen.html?m=1

http://surya-sisteminformasi.blogspot.co.id/2015/07/peran-kekuasaan-dan-
kewenangan-dalam.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Organisasi

21

Вам также может понравиться