Вы находитесь на странице: 1из 5

Raisuz Zahro (17726251044)

DESAIN DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM

Model Pembelajaran Group Investigation

A. Pengertian Model Pembelajaran Group investigation

Model Group investigation seringkali disebut sebagai metode pembelajaran kooperatif


yang paling kompleks. Hal ini disebabkan karena metode ini memadukan beberapa
landasan pemikiran, yaitu berdasarkan pandangan konstruktivistik, democratic teaching,
dan kelompok belajar kooperatif. Metode pembelajaran Investigasi kelompok atau Group
investigation mengambil model dari masyarakat, terutama mengenai mekanisme sosial
yang ada pada masyarakat yang biasa dilakukan melalui kesepakatan bersama. Melalui
kesepakatan inilah siswa mempelajari pengetahuan dan mereka melibatkan diri dalam
pemecahan masalah sosial (Winataputra, 2001 34).

Eggen & Kauchak (dalam Maimunah, 2005: 21) mengemukakan Group investigation
adalah strategi belajar kooperatif yang menempatkan siswa ke dalam kelompok untuk
melakukan investigasi terhadap suatu topik. Sedangkan menurut Sharan ( dalam Slavin,
1995:11), Group investigation merupakan suatu perencanaan pengorganisasian kelas
secara umum dimana siswa bekerja dalam kelompok kecil mengutamakan kooperatif
inkuiri, diskusi kelompok, dan perencanaan kooperatif dan proyek. Hal yang membedakan
investigasi kelompok dengan tipe pembelajaran kooperatif lainnya adalah Group
investigation melibatkan kemampuan para siswa untuk mempelajari melalui investigasi
atau penyelidikan.

Slavin (2005:215), mengemukakan bahwa kelas adalah sebuah tempat kreatifitas


kooperatif dimana guru dan murid membangun proses pembelajaran yang didasarkan pada
perencanaan mutual dari berbagai pengalaman, kapasitas, dan kebutuhan mereka masing-
masing. Partisipasi aktif siswa sangat penting, terutama untuk membuat keputusan yang
menentukan tujuan terhadap apa yang mereka kerjakan. Pada proses ini kelompok
dijadikan sebagai sarana sosial untuk menentukan tujuan. Rencana kelompok adalah salah
satu metode untuk mendorong keterlibatan maksimal para siswa.

Investigasi merupakan kegiatan pembelajaran yang memberikan kemungkinan kepada


siswa untuk mengembangkan pemahaman siswa melalui berbagai kegiatan. Kegiatan
belajar dimulai dengan guru yang memberikan masalah-masalah, sedangkan kegiatan
belajar selanjutnya cenderung terbuka, artinya tidak terstruktur secara ketat oleh guru,
Raisuz Zahro (17726251044)
DESAIN DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM

yang dalam pelaksanaannya mengacu pada berbagai teori investigasi. Menurut Joyce, Weil
dan Calhoun (2000:53), model ini sangat mudah disesuaikan dan komprehensip yang
menggabungkan tujuan-tujuan akademik investigasi, integrasi sosial dan proses
pembelajaran sosial, dan dapat digunakan dalam semua bidang studi, dalam semua tingkat
usia. Jadi pembelajaran investigasi adalah model pembelajaran yang perencanaannya
disesuaikan agar siswa bekerja dalam kelompok, dengan menggunakan penemuan secara
kooperatif.

Menurut Thelen (dalam Sumarsih, 2003:12), berpendapat bahwa pembelajaran akan


lebih aktif bila siswa dilibatkan dalam mencari dan menyelesaikan berberapa pertanyaan
atau masalah. Selain itu pembelajaran lebih bermakna ketika diikuti dalam konteks sosial
dan group investigation memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengikuti
pertanyaan bermakna dalam kelompok dan teman sebayanya. Belajar bermakna akan
mempermudah pemahaman siswa karena siswa dilatih untuk menangkap setiap informasi
yang diperoleh kemudian dikaitkan dengan konsep-konsep yang dimiliki sebelumnya
sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Menurut Winataputra (1994:34-35), di dalam model group investigation terdapat tiga


konsep utama yaitu sebagai berikut.

1. Penelitian (inquiry)
Penelitian adalah proses dimana siswa dirangsang dengan cara menghadapkannya
pada masalah. Pada proses ini siswa memasuki situasi dimana mereka memberikan
respon terhadap masalah yang mereka rasakan perlu dipecahkan. Masalah itu
sendiri dapat timbul dari siswa atau diberikan oleh pengajar.
2. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan adalah pengalaman yang tidak dibawa lahir tapi diperoleh dari
individu melalui dan dari pengalamannya secara langsung maupun tidak langsung.
3. Dinamika belajar kelompok (the dynamics of the learning group)
Dinamika kelompok menunjuk pada suasana yang menggambarkan sekelompok
individu saling berinteraksi mengenai sesuatu yang sengaja dilihat atau dikaji
bersama. Dalam interaksi ini melibatkan berbagai ide dan pendapat serta saling
tukar pengalaman melalui proses saling berargumentasi.

Guru bertindak sebagai fasilitator ketika Group investigation diterapkan. Guru


berkunjung pada masing-masing kelompok, melihat bahwa siswa mampu mengatur kerja
Raisuz Zahro (17726251044)
DESAIN DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM

mereka, membantu menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi dalam topik


permasalahan yang diberikan. Group investigation harus disesuaikan dengan pengetahuan
yang dimiliki siswa sedangkan dalam kegiatan kelompok hendaknya guru memberikan
pengarahan yang seminimal mungkin agar siswa lebih aktif dan dapat mengembangkan
kreatifitasnya.

B. Langkah-langkah Pembelajaran Group investigation


1. Memilih Topik dan Pembentukan Kelompok
Para siswa dalam kelompok diberi kesempatan untuk memilih subtopik yang akan
diinvestigasi dari suatu materi tertentu yang telah dipersiapkan guru. Sebelumnya guru
membagi siswa ke dalam beberapa kelopok yang heterogen menurut kemampuan
akademik, ras, budaya, suku, dan jenis kelamin. Setiap kelompok beranggotakan 3-5
orang dimana setiap kelompok membahas materi yang berbeda-beda.
2. Merencanakan Kerjasama
Para siswa beserta guru merencanakan berbagai prosedur belajar khusus, tugas dan
tujuan umum yang konsisten dengan berbagai topik dan subtopik yang telah dipilih
dari langkah pertama tadi. Secara bersama-sama anggota kelompok merencanakan
tugas belajar, yaitu dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Apa yang kita
pelajari? Bagaimana kita belajar? Siapa yang melakukan apa (pembagian tugas)?
Untuk tujuan atau sasaran apa kita menginvestigasi topik ini?
3. Implementasi atau Investigation
Siswa melaksanakan rencana yang telah dirumuskan pada langkah 2. Pembelajaran
harus melibatkan berbagai aktivitas dan ketrampilan dengan variasi yang luas dan
mendorong para siswa untuk menggunakan berbagai macam sumber baik yang
terdapat di dalam sekolah maupun di luar sekolah. Guru secara terus menerus
mengikuti kemajuan riap kelompok dan memberi bantuan jika diperlukan.
4. Analisis dan Sintesis
Para siswa menganalisis dan mensintesis berbagai informasi yang diperoleh pada
langkah 3 dan merencakan agar dapat diringkas dalam suatu penyajian yang menarik
di depan kelas.
5. Penyajian Hasil Akhir
Semua kelompok menyajikan suatu prestasi yang menarik dari berbagai topik yang
telah dipelajari agar semua siswa dalam kelas saling terlibat dan mencapai suatu
Raisuz Zahro (17726251044)
DESAIN DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM

perspektif yang luas mengenai topik tersebut. Presentasi kelompok dikoordinir oleh
guru.
6. Evaluasi
Guru beserta siswa melakukan evaluasi mengenai kontribusi tiap kelompok terhadap
pekerjaan kelas sebagai suatu keseluruhan. Evaluasi dapat mencakup setiap siswa
secara individu maupun kelompok, atau keduanya.

C. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Group investigation

Suatu model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, demikian pula
dengan model group investigation. Menurut Eggen dan Kauchak (dalam Harisantoso,
2005:3), kelebihan model group investigation adalah sebagai berikut.
1. Memungkinkan siswa untuk secara aktif melakukan investigasi terhadap suatu topik,
sebab group investigation memfokuskan pada investigasi terhadap suatu topik atau
konsep.
2. Group investigation menyediakan kesempatan kepada siswa untuk membentuk atau
mengajukan pertanyaan-pertanyaan bermakna.
3. Group investigation efektif dalam membentuk siswa untuk bekerjasama dalam
kelompok dengan latar belakang berbeda (misalnya kemampuan, gender, dan etnis).
4. Group investigation menyediakan konteks sehingga siswa dapat belajar mengenai
dirinya dan orang lain.

Kekurangan group investigation adalah setiap kelompok menerima materi yang


berbeda-beda sehingga dapat terjadi kemungkinan setiap kelompok hanya memahami
materi yang sudah diterimanya. Untuk mengatasi hal ini, dilakukan pemberian lembar
kerja siswa keseluruhan siswa sebelum pembelajaran dimulai dengan materi sesuai dengan
yang dipresentasikan kelompok tersebut.

D. Dampak Model Pembelajaran Group Investigation

Model pembelajaran group investigation juga memiliki beberapa dampak baik dampak
pengiring maupun dampak intruksional. Dampak pengiring dari model ini adalah:
Raisuz Zahro (17726251044)
DESAIN DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM

1. Berani menyumbang ide untuk memecahkan permasalahan kelompok.


2. Siswa belajar menghargai pendapat teman.
3. Meningkatkan kerjasama antar siswa dengan membantu teman dalam kelompok
untuk memahami materi dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan.
4. Saling memberi dorongan pada teman untuk maju.
5. Mengemban tanggung jawab untuk mengelola dan saling memeriksa hasil kerja
teman dalam kelompok.
6. Mengurangi tingkat kesenjangan sosial siswa di kelas, siswa yang pandai menyadari
bakat yang dimilikinya untuk mau membaginya kepada siswa lain.

Dampak instruksional yang diperoleh dari model pembelajaran group investigation ini
adalah:

1. Siswa lebih memahami dan menguasai materi yang telah diberikan.


2. Siswa mampu memecahkan dan menyelesaikan soal dari materi yang dipelajari.

Sumber :

http://www.eurekapendidikan.com/2015/02/model-pembelajaran-group-investigation.html
http://www.academia.edu/31513474/MODEL_PEMBELAJARAN_INVESTIGASI_KELOM
POK
http://www.sekolahdasar.net/2011/08/model-pembelajaran-investigasi.html

Вам также может понравиться