Вы находитесь на странице: 1из 22

Dampak Negatif Limbah di Jakarta

Makalah untuk memenuhi


Tugas Mata kuliah MPKT B

Disusun oleh
Abdul Razzak Jauhar Usamah (1706051325)
Abdurrahman (1706053412)
Agung Fajarudin (1706054346)
Azizah Alkhatami Tanjung ( 1706979511)
Dewi Suryaningsih (1706981390)
Rayhan Mahendra Hadis (1706053715)
Salman Al-Fathan (1706053583)

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik


Universitas Indonesia
2018
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
diberikan untuk memenuhi rangkaian pembelajaran MPKT B. Dalam penulisan
makalah ini, kami menemukan beberapa masalah-masalah kecil. Namun, puji
syukur kami ucapkan karena masalah-masalah kecil tersebut dapat kami
selesaikan perlahan-lahan.
Makalah ini kami susun dengan harapan dapat membuka wawasan
pembaca mengenai masalah industri, yaitu limbah. Oleh sebab itu, kami berharap
pembaca dapat mendapatkan manfaat yang banyak setelah membaca makalah ini.

Depok, 25 Maret 2018,

Tim Penulis
ABSTRAK

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki berbagai macam sumber daya alam.
Dengan berbagai macam sumber daya alam, Indonesia memiliki berbagai macam industri.
Industri-industri di Indonesia tidak hanya memiliki dampak positif, tetapi juga dampak negatif.
Dampak negatif yang terjadi disebabkan oleh adanya limbah kimiawi. Banyak pelaku industri
yang membuang limbah di sembarang tempat, seperti danau, sungai, dan laut. Dengan
ketidakteraturan pembuangan ini, limbah dapat membahayakan alam, hewan, tumbuhan, dan
manusia. Limbah akan membuat alam rusak, membuat habitat hewan hilang sehingga hewan
punah, dan membuat penyakit pada tubuh manusia. Oleh karena itu, untuk menghindari
permasalahan limbah, terdapat tiga solusi yang dapat dilakukan, yaitu penerapan teknologi ramah
lingkungan, menjalankan program pemerintah, dan melakukan upaya penghijauan. Dalam makalah
ini, kami juga memberikan contoh studi kasus mengenai limbah yang ada di Jakarta.
Metode yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini adalah kajian literatur.

Keyword: Industri, Limbah, Keseimbangan Alam, Penyakit, Zat Kimiawi, Program Pemerintah
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang berlimpah.


Indonesia termasuk ke dalam urutan ketiga negara dengan kehutanan terluas,
terutama di daerah Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Sumber daya alam yang ada
di Indonesia beragam wujudnya, seperti batu bara, emas, minyak, mineral mentah,
dan lain-lain. Sumber daya alam ini dapat digunakan untuk keperluan
perindustrian di Indonesia.
Menurut Menteri Perindustrian, Airlangga Hartato, indonesia telah masuk
ke dalam negara perindustrian. Ia juga mengatakan bahwa sektor industri telah
menyumbangkan sebanyak 20% kepada perekonomian di Indonesia. Industri yang
paling banyak menyumbang berasal dari industri logam (sebesar 10,6%), industri
mesin dan perlengkapan (sebanyak 6,35%), dan industri transportasi (sebanyak
5,63%).
Walaupun membawa keuntungan untuk perekonomian, perindustrian
mengakibatkan terjadinya efek negatif, yaitu limbah. Limbah ini dihasilkan oleh
pabrik-pabrik hasil industri, contohnya limbah detergen. Pada Maret 2018, Suku
Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Edy Mulyanto, telah menegur 36
perusahaan yang membuang limbah sembarangan.Pada tahun 2017, ia telah
berhasil menegur sebanyak 72 perusahaan yang membuang limbah ke sungai.
Perusahaan-perusahaan yang suka membuang limbah, antara lain adalah
perusahaan tekstil, kuliner, cucian kendaraan bermotor, dan pergudangan
(Baskhara Ramadhan, Panji. Tribunnews).
Contoh tempat di Jakarta yang banyak terkandung limbah adalah Sungai
Citarum, Banjir Kanal Tinggi (BKT) Marunda, Pantai Bekasi, saluran di daerah
Kebon Jeruk, dan lain-lain. Sungai Citarum bahkan pernah dinobatkan sebagai
sungai terkotor di dunia akibat banyaknya limbah, baik itu limbah pabrik ataupun
warga (Richard, Theofilus. Tribunnews).
Selain itu, Saluran di daeran Kebon Jeruk setiap harinya berwarna
berbeda-beda akibat dari limbah tekstil. Libah tersebut membuat adanya bau
menyengat yang membuat warga tidak nyaman (Puspita, Sherly. Kompas).Di
pantai Bekasi, banyak nelayan yang khawatir dengan hilangnya pekerjaan
diakibatkan ikan-ikan di pantai banyak yang mati akibat teracuni oleh zat-zat
kimia hasil dari limbah.
Saat ini, Gubernur Jakarta, Anied baswedan, sedang berusaha untuk
mencari solusi untuk menghilangkan limbah yang ada di BKT Marunda.
Pencemaran limbah di BKT Marunda menyebabkan adanya busa-busa di
sepanjang BKT. Fenomena ini diduga terjadi karena tercemar oleh limbah
detergen yang bersumber dari masyarakat itu sendiri dan juga hasil dari bisnis
cuci kendaraan bermotor. Hal tersebut diujarkan oleh Kepala Bidang
pengendalian Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta,
Andhono Warih.
Pada tahun 2019, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Raykat
(PUPR) dan Japan International Cooperation Agency (JICA) membangun sistem
pengelolaan air limbah terpadu atau Jakarta Sewerage System di Pluit dan Duri
Kosambi (Ray. CNBC Indonesia). Pembangunan sistem pengelolaan air limbah
ini dinyatakan akan menghabiskan dana sebesar Rp16,8 triliun rupiah. Awalnya,
program ini akan dibuat pada tahun 2021. Namun, pembangunan dilakukan lebih
cepat karena pembangunan dibangun berpisah-pisah antar daerah.
Oleh karena permasalahan ini, penulis akan menjelaskan dampak-dampak
yang dapat terjadi jika limbah terus ada.

1.2. Rumusan Masalah

Dari pemaparan di atas, penulis akan mengajukan pertanyaan mengenai


subpermasalahan yang telah penulis jabarkan. Permasalahan ini akan mengaitkan
tentang limbah dengan aktor-aktor lain, yaitu manusia (masyarakat dan
pemerintah), alam, hewan, dan tumbuhan. Oleh sebab itu, untuk mengetahui
dampak-dampak dari limbah dan penyelesaiannya, penulis menciptakan rumusan
masalah:
Bagaimana dampak dan penyelesaian dari permasalahan limbah di
Jakarta?

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan ini adalah untuk memaparkan pengertian dari limbah
serta menganalisis dampak dan solusi dari penyebaran limbah di Indonesia.
BAB II
ISI

2.1. Definisi Limbah


Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI
No.231/MPP/Kep/7/1997 Pasal 1 yang dimaksud dengan limbah adalah barang
sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang fungsinya sudah berubah dari
aslinya. Perubahan fungsi tersebut mengakibatkan barang sisa tidak dapat
digunakan lagi, sehingga dibuang. Kehadiran limbah atau barang buangan tidak
dikehendaki oleh manusia karena tidak memiliki fungsi dan nilai ekonomi.
Meskipun kehadirannya tidak dikehendaki, limbah akan selalu ada. Hal ini
dikarenakan keberadaan limbah berkaitan erat dengan pola konsumsi dan
produksi yang meliputi bahan baku, energi, produk yang dihasilkan dan limbah
yang dihasilkan dari proses industri, serta aktivitas manusia sehari-hari.
Bertambahnya populasi manusia memengaruhi jumlah limbah yang dihasilkan
karena semua manusia akan melakukan kegiatan produksi dan konsumsi guna
memenuhi kebutuhan hidup. Jika terus dibiarkan limbah akan menumpuk dan
melebihi ambang batas suatu zat diperbolehkan untuk berada di lingkungan (baku
mutu) sehingga akan memberikan dampak negatif kepada lingkungan dan
makhluk hidup, khususnya manusia. Ada beberapa pengelompokan bagaimana
limbah itu sendiri dapat terbentuk, diantaranya limbah yang berasal dari bahan
baku yang tidak mengalami perubahan komposisi, limbah yang terbentuk akibat
hasil samping dari sebuah proses kimia, fisika, dan biologis, limbah yang
terbentuk karena penggunaan bahan baku sekunder seperti pelarut dan pelumas.

2.2. Kategori Limbah


Limbah dapat dihasilkan oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja.
Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 18/1999 jo. pp no.85/1999 limbah dapat
dikelompokan berdasarkan wujudnya, sumbernya, sifatnya, dan senyawanya.
2.2.1. Limbah Menurut Wujudnya
2.2.1.1. Limbah Padat
Limbah padat atau biasa dikenal dengan sampah merupakan limbah
terbanyak yang ada di lingkungan dan sangat memakan tempat. Limbah ini
membutuhkan tempat yang lebih luas jika dibandingkan limbah cair ataupun gas.
Bentuk, jenis, dan komposisi dari limbah ini sangat dipengaruhi oleh taraf hidup
masyarakat dan kondisi alam, sedangkan jumlahnya dipengaruhi oleh kepadatan
penduduk. Limbah padat terklasifikasi menjadi enam kelompok, yaitu:
● Sampah organik mudah busuk: merupakan limbah bahan organik
yang mudah busuk. Contoh dari sampah ini adalah sisa makanan,
sampah sayuran, dan kulit buah-buahan.
● Sampah organik dan anorganik tak membusuk: merupakan limbah
yang sulit terurai oleh mikroorganisme sehingga sulit membusuk.
Contoh dari limbah ini adalah kertas, plastik, kaca, dan logam.
● ·Sampah abu: limbah yang berupa abu, biasanya hasil dari
pembakaran. Sampah ini mudah terbawa angin.
● Sampah bangkai binatang: merupakan limbah berupa bangkai
binatang.
● Sampah sapuan: limbah padat hasil sapuan jalanan yang berisi
sampah yang tersebar di jalan, seperti daun, kertas, dan plastik.
● Sampah industri: semua limbah buangan hasil industri.

2.2.1.2. Limbah Cair


Limbah cair merupakan segala bentuk limbah yang berwujud cairan.
Limbah ini diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu:
· Limbah cair domestik:
limbah hasil buangan rumah tangga, bangunan
perdagangan, perkantoran, dan lain-lain. Misalnya air
detergen sisa cucian, air sabun, dan tinja.
· Limbah cair industri:
limbah hasil buangan industri, seperti air sisa cucian
daging, buah, sayur dari industri pengolahan makanan atau
sisa pewarnaan kain dari industri tekstil.
· Rembesan dan luapan:
limbah yang berasal dari berbagai sumber yang masuk ke
saluran pembuangan limbah cair.
· Air hujan: limbah yangberasal dari aliran air hujan.

2.2.1.3. Limbah Gas


Limbah gas merupakan jenis gas yang berada di udara dan menyebabkan
pencemaran udara. Limbah ini mengandung banyak senyawa kimia seperti karbon
monoksida, karbon dioksida, nitrogen oksida, sulfur dioksida, asam klorida,
amonia, metan, klorin, dan lain-lain. Gas ini menurunkan kualitas udara di bumi.

2.2.2. Limbah Menurut Sumbernya


2.2.2.1. Limbah Domestik
Pengertian limbah domestik dapat diartikan sebagai suatu limbah
yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. Limbah domestik sendiri menjadi
masalah yang paling serius karena umumnya tidak dikelola dengan tepat. Terlebih
di daerah perkotaan, limbah domestik menjadi limbah dengan persentase terbesar
dalam menyumbang kerusakan lingkungan hidup. Semisal air yang kita gunakan
untuk mck mengandung minyak, detergen, sabun, yang nantinya akan menjadi
limbah dan sampai sekarang masih banyak kesalahan dalam pengolahannya.
Sungai-sungai di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, dan
Palembang umumnya sudah sangat tercemar karena akumulasi limbah semacam
ini. Selain itu, kertas kardus, barang-barang bekas yang tidak bisa digunakan,
serta perabotan rumah tangga yang pada akhirnya kita buang menjadi bahan
pencemaran lingkungan. Pencemaran akibat limbah domestik bisa diminimalisir
dengan memilah sampah yang kita hasilkan untuk diolah, membuat penampungan
limbah semisal septictank, mengurangi penggunaan plastik, serta menggunakan
bahan detergen seperlunya.
2.2.2.2. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Limbah itu sendiri bisa dikategorikan sebagai limbah B3 ketika
sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tak langsung, dapat merusak
hingga mencemari lingkungan yang membayakan makhluk hidup sebagai
penghuninya. Limbah B3 adalah bahan baku yang tak lagi terpakai dan berbahaya
karena rusak, usang, telah habis masa pakainya semisal sisa kemasan, tumpahan
bahan kimia, sisa proses, hingga oli kapal yang nantinya butuh penanganan
khusus. Limbah B3 memiliki karakteristik mudah terbakar, mudah meledak,
reaktif, beracun, bisa menyebabkan infeksi, korosif, dan segala hal lainnya yang
bila diuji dengan toksikologi dapat disebut sebagai limbah B3. Dominannya
limbah B3 berasal dari industri tekstil, industri kulit, pabrik kertas, industri kimia,
industri farmasi, industri logam dasar, industri perakitan kendaraan, industri
baterai, hingga rumah sakit. Mengingat akan bahaya dan resiko kerusakan yang
tinggi, industri atau perusahaan yang menghasilkan limbah B3 wajib bertanggung
jawab mulai dari proses penghasilan hingga pemusnahan limbah tersebut.
2.2.3. Limbah Menurut Senyawanya
2.2.3.1. Limbah Organik
Limbah organik adalah limbah yang mudah terurai secara alami
karena mengandung bahan/unsur organik yang berasal dari hewan maupun
tumbuhan. Limbah organik umumnya berasal dari limbah rumah tangga semisal
sisa makanan yang dikonsumsi setiap harinya. Limbah organik kini sering
dimanfaatkan kembali baik secara langsung maupun dengan proses pengolahan
terlebih dahulu. Misalnya untuk pakan ternak dengan memilah limbah organik
yang telah dikumpulkan, pembuatan kompos setelah diuraikan oleh beragam
organisme dan bakteri, hingga pembuatan biogas lewat campuran limbah organik
dengan air yang ditempatkan dalam wadah kedap udara selama dua minggu.
2.2.3.2. Limbah Anorganik
Limbah anorganik adalah limbah yang butuh waktu lama untuk
diuraikan secara alami karena terbuat dari unsur alam yang tidak terbaharukan
semisal mineral, logam, minyak bumi, dan hasil proses industri. Limbah
anorganik yang sering kita hasilkan semisal kaca, kaleng, plastik, logam bekas,
dsb. Untuk mengolah limbah anorganik ada beberapa tahap supaya limbah ini bisa
digunakan kembali sehingga pencemaran alam bisa diminimalisir. Tahapannya
ialah sanitary landfill, incineration, dan pulverisation. Proses sanitary landfill
digunakan supaya tak ada polusi udara yang muncul dengan mengubur sambah
anorganik untuk diolah. Tahap incineration sebenarnya lebih mahal ketimbang
sanitary landfill namun dengan proses pembakaran dapat menghilangkan hingga
70% total sampah yang terkumpul. Sedangkan pulverisation merupakan
pelumatan sampah dengan alat semisal mobil khusus untuk penghancuran
sampah, yang nantinya menjadi potongan-potongan kecil dan umumnya
dimanfaat untuk menimbun tanah yang letaknya rendah.
2.3. Dampak Limbah
2.3.1. Dampak Limbah Terhadap Alam
Limbah memberikan dampak negatif pada alam. Dampak yang paling
terlihat jelas adalah rusaknya lingkungan sehingga menurunkan nilai estetika
lingkungan atau dengan kata lain lingkungan menjadi tidak enak dipandang.
Limbah berupa cairan yang masuk ke dalam sistem drainase atau sungai akan
mengakibatkan pencemaran air. Apabila hal ini sudah terjadi maka akan banyak
organisme seperti ikan akan mati keracunan. Jika hal ini terjadi maka akan terjadi
perubahaan ekosistem perairan yang menyebabkan terganggunya keseimbangan
ekosistem secara keseluruhan. Limbah padat yang dibuang ke sungai dalam
jumlah yang banyak dapat menyumbat aliran air sungai dan menyebabkan banjir.
Selain pencemaran air, pencemaran udara oleh limbah juga akan terjadi seperti
bau tidak sedap yang ditimbulkan karena pembusukan sampah organik. Asap
yang ditimbulkan dari kendaran bermotor, pembakaran sampah maupun industri-
industri besar juga dapat menimbulkan pencemaran udara. Pembakaran sampah
berbahan plastik tertentu bahkan dapat bersifat karsinogenik dan menimbulkan
kanker apabila dihirup manusia.

2.3.2. Dampak Limbah Terhadap Hewan dan Tumbuhan


Limbah menyebabkan kerusakan habitat yang ditempati oleh hewan
maupun tumbuhan yang membuat mereka kehilangan tempat untuk dapat
bertahan hidup. Pencemaran yang diakibatkan oleh pembuangan limbah cair di
sungai maupun laut dapat membuat perubahan dalam komposisi air yang
kemudian membuat air yang tercemar tersebut tak dapat lagi ditinggali maupun
dikonsumsi oleh hewan maupun tumbuhan. Selain itu, limbah padat, limbah cair,
maupun limbah gas dapat membuat kelangsungan hidup hewan dan tanaman
terancam punah. Limbah gas yang mencemari atmosfer rendah akan memberi
dampak negatif pada proses respirasi tanaman yang dapat membuat berbagai jenis
tanaman tak dapat bertahan hidup dan pencemaran tanah oleh limbah padat
maupun cair dapat membuat tanaman mengandung polutan yang berbahaya bagi
kelangsungan hidup tumbuhan maupun hewan yang mengkonsumsinya.
2.3.3. Dampak Limbah Terhadap Manusia
Selain memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, hewan, dan
tumbuhan, limbah juga memberi dampak negatif pada kesehatan manusia. Limbah
padat yang mencemari permukaan daratan dapat mencemari sumber air maupun
air tanah yang digunakan manusia dalam kesehariannya, yang juga dapat secara
tak langsung masuk ke tubuh manusia ketika limbah darat tersebut dikonsumsi
oleh hewan atau tumbuhan yang dimakan oleh manusia. Selain itu, limbah cair
yang mencemari sumber air manusia dapat memberi dampak negatif kepada
kesehatan manusia apabila terminum atau bersentuhan langsung dengan kulit
manusia. Selebihnya, limbah gas yang menguap di udara dapat memberi dampak
negatif pada manusia apabila terhirup oleh manusia. Ketika limbah limbah
tersebut terpapar pada manusia melalui makanan, minuman, pernafasan, maupun
kontak langsung dengan kulit, banyak jenis penyakit yang dapat mempengaruhi
kesehatan dan keberlangsungan hidup manusia. Diantaranya adalah penyakit
diare, hepatitis, flu burung, dan lain lain. Selain itu, limbah yang masuk kedalam
tubuh manusia melalui makanan atau minuman telah terbukti menjadi faktor
utama perkembangan kanker. Limbah limbah yang masuk kedalam tubuh manusia
tersebut dapat merusak organ organ manusia seperti paru paru, jantung, darah,
ginjal, hingga otak, dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik maupun
kesehatan mental.
Pengolahan limbah yang sesuai dengan ketentuan masih menjadi kendala
di Indonesia. Jika tidak ditangani dengan baik, limbah akan mencemari
lingkungan dan berpotensi membahayakan manusia yang terkena paparan limbah.
Limbah dapat menurunkan kualitas lingkungan baik air, tanah, maupun udara. Hal
ini menyebabkan pencemaran yang terjadi pada air, tanah dan udara. Dengan
seperti itu, manusia yang menjadi pengguna dari air, udara dan tanah akan
merasakan secara langsung bagaimana dampak limbah buangan pabrik-pabrik
mencemari tanah, air dan udara.
Pencemaran udara disebabkan oleh asap buangan seperti CO2, SO,
SO2, CFC, CO, dan asap rokok. Gas CO2 dihasilkan oleh pabrik yang
menggunakan bahan bakar fosil dan akibat dari pembakaran kayu. Gas CO2 tidak
dapat segera diubah oleh tumbuhan karena semakin banyaknya gas CO2 tidak
sebanding dengan jumlah tumbuhan yang ada. Sehingga gas CO2 ini
menimbulkan cahaya matahari yang masuk ke bumi tidak dapat dipantulkan
lagi ke angkasa, sehingga suhu bumi semakin memanas. Inilah yang disebut
efek rumah kaca (Green House). Jika hal ini terus berlangsung, maka es di
kutub akan mencair dan daerah dataran rendah akan terendam air. Gas SO dan
SO2 dihasilkan dari pembakaran. Gas ini bereaksi dengan gas NO2 dan air hujan
sehingga mengakibatkan hujan asam yang dapat tumbuhan dan hewan-hewan
tanah mati, produksi pertanian merosot, besi dan logam mudah berkarat,
serta bangunan-bangunan jadi cepat rapuh.
Gas CO ada akibat dari pembakaran yang tidak sempurna. Gas ini
berdampak pada manusia ketika terhirup secara langsung sehingga menyebabkan
pengikatan oksigen dalam darah menjadi terganggu. Jika terjadi secara terus-
menerus akan mengakibatkan kematian. Gas CFC sering digunakan dalam AC,
lemari es, busa kursi, dan lainnya karena tidak bereaksi. Gas ini tidak berbau,
tidak berbahaya dan tidak berasa, namun, gas CFC yang naik ke atas dapat
mencapai stratosfer. Di stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3), yang
merupakan pelindung bumi dari pengaruh radiasi ultra violet. Jika gas CFC
mencapai lapisan ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga
lapisan ozon tersebut berlubang yang disebut lubang ozon. Radiasi ultra violet
dapat mengakibatkan kematian organisme, tumbuhan menjadi kerdil,
menimbulkan mutasi genetik, menyebabkan kanker kulit dan kanker mata.
Polutan dalam air mencakup unsur-unsur kimia, pathogen/bakteri dan
perubahan sifat Fisika dan kimia dari air. Banyak unsur-unsur kimia
merupakan racun yang mencemari air. Patogen/bakteri mengakibatkan
pencemaran air sehingga menimbulkan penyakit pada manusia dan binatang.
Adapun sifat fisika dan kimia air meliputi derajat keasaman,
konduktivitas listrik, suhu dan fertilisasi permukaan air. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa di seluruh dunia, lebih dari 14.000 orang meninggal
dunia setiap hari akibat penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air. Sumber
dari pencemaran air ini biasanya adalah limbah industri, limbah pertanian, limbah
pengolahan kayu, penggunaan bom oleh nelayan dan limbah rumah tangga.
Pencemaran tanah biasanya disebabkan oleh sampah anorganik yang sulit untuk
diurai oleh mikroba. Hal tersebut menyebabkan zat-zat limbah yang akan tetap
berada di tanah selam kurang lebih 300 tahun. Zat-zat tersebut diresap oleh
tanaman sehingga menurunkan kualitas dari tanaman tersebut. Zat tersebut terus
berputar mengikuti rantai makanan hingga manusia. sehingga, manusia merasakan
zat-zat limbah berbahaya yang terdapat di tanah masuk ke dalam tubuhnya
2.4. Solusi Penanggulangan Limbah
Terdapat tiga cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran
yang disebabkan oleh limbah. Yang pertama adalah secara administratif, kedua
secara teknologi dan ketiga adalah program penghijauan.

2.4.1. Penggunaan Teknologi Ramah Lingkungan


Penanggulangan secara teknologi, adalah dengan cara membangun
unit pengolahan limbah. Misalnya unit pengolah limbah yang mengolah
limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan. Jika pengolahannya
menggunakan mikroba maka disebut pengolahan secara biologis dengan
menggunakan bakteri pengurai limbah.
Penanggulangan secara edukatif adalah dengan mengadakan kegiatan
penyuluhan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya
kelestarian alam. Masyarakat rumah tangga mempunyai peranan yang cukup
besar dalam pencemaran lingkungan, khususnya air akibat sampah rumah
tangga. Karena itu perlu dipikirkan teknologi sederhana yang dapat
diterapkan kepada masyarakat untuk mengelola sampah rumah tangga secara
swadaya. Sampah rumah tangga secara umum dapat dibagi dua ada sampah
anorganik seperti plastik, gelas dan kaca serta botol kaleng dan sampah
organik, seperti sisa makanan, sisa sayuran dan lain-lain.
Yang pertama adalah dengan memanfaatkan energi surya sebagai sumber
energi. Ini memanfaatkan cahaya matahari sebagai dari sumber energi yang
nantinya dapat di transformasikan menjadi berbagai energi yang dibutuhkan
manusia misalnya energi listrik rumah tangga dan energi bahan bakar.
Sinar matahari menjadi efektif digunakan di Indonesia karena sel surya
sanggup menyediakan energi listrik bersih tanpa polusi, mudah dipindah, dekat
dengan pusat beban sehingga penyaluran energi sangat sederhana serta sebagai
negara tropis, Indonesia mempunyai karakteristik cahaya matahari yang baik
(intensitas cahaya tidak fluktuatif) dibanding tenaga angin seperti di negara-
negara 4 musim, utamanya lagi sel surya relatif efisien, tidak ada pemeliharaan
yang spesifik dan bisa mencapai umur yang panjang serta mempunyai keandalan
yang tinggi.
Yang kedua adalah dengan mengurangi limbah plastik kita dapat
menggunakan Furoshiki yang merupakan teknik membungkus dan membawa
barang dengan menggunakan sehelai kain persegi. Selain itu, penanggulangan
limbah plastik dengan cara melakukan daur ulang merupakan salah satu solusi
yang baik, di mana limbah plastik yang diolah selain meminimalkan
penumpukannya di alam juga produk yang dihasilkan memiliki nilai ekonomis,
dengan metode yang digunakan adalah fabrikasi. Selanjutnya mengurangi limbah
plastik dengan menggunakan plastik biodegradable yang merupakan salah cara
yang juga ampuh untuk menanggulangi limbah plastik, di mana sifat dari plastik
biodegradable yang ramah lingkungan menjadikannya pilihan yang tepat sebagai
solusi untuk ketergantungan kita terhadap penggunaan kantong plastik.

2.4.2. Penerapan Program pemerintah


Penanggulangan secara administratif dilakukan oleh pemerintah,
dengan mengeluarkan berbagai peraturan dan undang-undang. Antara lain
peraturan pemerintahan yang disetujui DPR tanggal 25 februari 1982.
Disahkan presiden tanggal 11 Maret 1982 menjadi UU No. 4 tahun 1982
yang berisi ketentuan pengelolaan lingkungan hidup ( UULH ). Sebelum
membangun pabrik atau proyek lainnya, para pengembang diharuskan
melakukan analisis mengenai dampak lingkungan ( AMDAL ).

2.4.3. Penerapan Program Penghijauan


Program penghijauan memiliki dua tujuan utama yaitu yang pertama
memasukkan dimensi ekologi atau pelestarian lingkungan dalam usaha pertanian
dan membina daerah pemukiman. Tujuan yang kedua adalah meningkatkan
produktivitas usaha tani dan pekarangan serta membuat nyaman lingkungan
tempat tinggal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa program dari penghijauan
merupakan mencakup tataguna lahan karena berciri tempat dan waktu. Hakekat
dari penghijauan adalah metode biologi untuk pembenahan tata guna lahan.
Metode mekanik yang sering disertakan pada penghijauan yaitu penyengketan dan
pengundakan lereng, serta pembuatan saluran pembuang air turah dari aliran
permukaan, merupakan usaha pendukung atau pelengkap.

2.5. Studi Kasus


2.5.1. Wacana
Artikel: Lautan Busa Limbah Detergen Masih Penuhi Kali BKT Marunda
Pengarang: Zunita Amalia Putri
Sumber: Detik News
Jakarta - Lautan busa di Banjir Kanal Timur (BKT) Marunda, Jakarta Utara,
terpantau masih menyelimuti aliran air di kali BKT setelah pintu air Weir 3
Marunda. Busa ini berasal dari limbah rumah tangga, khususnya detergen.

detikcom memantau lokasi, Sabtu (24/3/2018) pukul 12.50 WIB. Busa tebal
tampak masih memenuhi aliran air sungai di dekat pintu air Weir 3 ini hingga
ujung BKT Marunda.

Terlihat juga beberapa warga tengah asyik memancing di dekat pintu air Weir 3
Marunda. Mereka kebanyakan memancing menggunakan jala.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kemunculan
busa tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya beda tinggi antara
muka air di KBT Marunda dan muara laut serta limbah detergen masyarakat.

Lautan Busa Limbah Deterjen Masih Penuhi Kali BKT Marunda.


(Zunita/detikcom)

Anies juga berjanji akan mengkaji penggunaan limbah detergen di lingkungan


masyarakat yang perairannya menyambung ke pintu air agar tidak menghasilkan
busa yang banyak lagi.

"Kami harus me-review kembali penggunaan detergen-detergen itu meskipun di


rumah kami hanya gunakan satu baskom, dua baskom, atau satu mesin cuci,
dua kali kerja tapi ketika dikumpulkan itu menjadi volume detergen yang luar
biasa besar," jelas dia.

"Jadi ini laporan sementara seperti itu dan ada berapa langkah-langkah yang
dilakukan, tapi ini kami akan cek lebih jauh karena kalau sekadar menggunakan
alat kimia untuk menghilangkan, buihnya hilang nggak keliatan di foto, tapi bukan
berarti polusinya hilang," lanjutnya.
Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup DKI
Jakarta, Andono Warih, sebelumnya mengatakan hal sama dengan Anies.
Munculnya busa sebanyak itu di BKT Marunda, menurut Andono, karena di
permukiman banyak masyarakat berbisnis. Misalnya saja bisnis cuci kendaraan
yang pastinya menggunakan sabun atau detergen.

"Ini bisa di-crosscheck ke kementerian atau dinas terkait bahwa detergen yang
ada di kita ini adalah detergen yang keras. detergen keras itu adalah detergen
yang buihnya banyak karena kandungan, namanya MBAS (Metilen Blue Active
Surfactan) itu artinya dia membuat buihnya banyak. Tetapi ini untuk lingkungan
sebetulnya kurang ramah. Hanya harganya lebih murah. Kita belum punya
detergen yang ramah lingkungan, artinya yang kandungan MBAS-nya rendah.
Standar industri kita masih boleh berbuih banyak," jelasnya.
(hri/hri)

2.5.2. Analisis Studi Kasus

Dari wacana di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa masih banyak


masyarakat yang belum sadar mengenai dampak dari limbah. Penggunaan
deterjen yang berlebihan dan ketidakhati-hatian masyarakat dalam mengelola
sumber limbah lanjutan menyebabkan terjadinya busa-busa di BKT Marunda.
Tentunya, jika dibiarkan, busa-busa ini akan meracuni ekosistem perairan
dan juga dapat merusak alam. Oleh sebab itu, yang harus dilakukan adalah tidak
hanya menunggu penanganan dari pemerintah, tetapi masyarakat juga harus sadar
akan apa yang akan mereka lakukan untuk mengelola limbah tersebut.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Limbah merupakan barang sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang
fungsinya sudah berubah dari aslinya. Perubahan fungsi tersebut mengakibatkan
barang sisa tidak dapat digunakan lagi, sehingga dibuang. Kehadiran limbah atau
barang buangan tidak dikehendaki oleh manusia karena tidak memiliki fungsi dan
nilai ekonomi. Meskipun kehadirannya tidak dikehendaki, limbah akan selalu ada.
Hal ini dikarenakan keberadaan limbah berkaitan erat dengan pola konsumsi dan
produksi yang meliputi bahan baku, energi, produk yang dihasilkan dan limbah
yang dihasilkan dari proses industri, serta aktivitas manusia sehari-hari.
Bertambahnya populasi manusia memengaruhi jumlah limbah yang dihasilkan
karena semua manusia akan melakukan kegiatan produksi dan konsumsi guna
memenuhi kebutuhan hidup. Jika terus dibiarkan limbah akan menumpuk dan
melebihi ambang batas suatu zat diperbolehkan untuk berada di lingkungan (baku
mutu) sehingga akan memberikan dampak negatif kepada lingkungan dan
makhluk hidup, khususnya manusia.
Limbah dapat dikatagorikan dalam bentuk cair, gas, B3, dan bentuk padat.
Dalam bentuk senyawanya, terdapat limbah anorganik dan organik. Limbah
memiliki banyak dampak dan pengaruh terhadap kehidupan di muka bumi ini,
baik dari hal yang kecil maupun ke hal yang besar. Pemerintah juga sudah
menerapkan beberapa peraturan agar mengurangi limbah yang bisa menimbulkan
masalah lainnya. Namun, masih banyak saja masyarakat yang kurang peduli akan
lingkungan hidupnya sendiri serta tidak memikirkan kesehatan tubuh dan tempat
tinggalnya.
3.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini, kami menyarankan untuk pembaca dan
masyarakat luas,
Agar lebih peduli dan memperhatikan lingkungan sekitarnya. Mencintai
kebersihan merupakan langkah awal untuk memulai hidup yang sehat dan teratur
sehingga kita bisa merasakan manfaat alam yang telah ada ini. Kita sebagai
masyarakat pun harus bisa melestarikan dan menjaga alam yang indah ini agar
kehidupan kita tetap terus terjaga dan jauh dari masalah-masalah yang berkaitan
dengan kebersihan. Penerapan dalam program yang telah dijalankan oleh
pemerintah pun harus lebih ditekankan lagi agar bisa berjalan efektif serta
terbangun lah alam yang kita inginkan untuk selalu tentram dan nyaman.
DAFTAR PUSTAKA
Internet:
Diakses melalui https://www.slideshare.net/rindisulis/peraturan-dan-sumber-
limbah-b3 Hari Minggu, 25 Maret 2018 pukul 14:30
Diakses melalui https://foresteract.com/limbah-pengertian-jenis-dampak-dan-
pengelolaan/ Hari Minggu, 25 Maret 2018 pukul 15:21
Diakses melalui https://www.ebiologi.net/2017/01/pengertian-limbah-
domestik.html Hari Minggu, 25 Maret 2018 pukul 15:30
Diakses melalui https://www.kajianpustaka.com/2017/10/pengertian-jenis-
dampak-dan-pengolahan-limbah.html Hari Minggu, 25 Maret 2018 pukul 15:44
Diakses melalui http://www.ebiologi.net/2017/01/jenis-jenis-limbah-dan-
contohnya.html Hari Minggu, 25 Maret 2018 pukul 16:01
Diakses melalui
https://books.google.com.sg/books?id=Yg2nkcSqNSQC&pg=PA314&lpg=PA31
4&dq=limbah+organik&source=bl&ots=WNOeuFMp7c&sig=wcKxZo1TgNDcI7
fU_K9PaF1Q9CA&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjO_NHG4obaAhVBi5QKHTf_
DHUQ6AEIxAEwFQ Hari Minggu, 25 Maret 2018 pukul 16:27
Diakses melalui http://www.greeners.co/gaya-hidup/dampak-limbah-terhadap-
kesehatan-manusia/ Hari Minggu, 25 Maret 2018 pukul 16:48
Diakses melalui https://lingkunganhidup.co/dampak-pencemaran-lingkungan-
hidup/ Hari Minggu, 25 Maret 2018 pukul 17:04
Diakses melalui
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/11/27/053221326/menperin-indonesia-
masuk-kategori-negara-industri Hari Minggu, 25 Maret 2018 pukul 17:11
Diakses melalui http://www.worldstopexports.com/indonesias-top-10-exports/
Hari Minggu, 25 Maret 2018 pukul 17:13
Diakses melalui https://www.indonesia-
investments.com/id/budaya/ekonomi/ikhtisar-struktur-ekonomi/industri/item379
Hari Minggu, 25 Maret 2018 pukul 17:15
Diakses melalui http://www.oecd-ilibrary.org/docserver/download/5js0cqqk42ls-
en.pdf?expires=1521947415&id=id&accname=guest&checksum=686551E96E96
BEB5EE62E352AA52792E Hari Minggu, 25 Maret 2018 pukul 17:17
Diakses melalui http://wartakota.tribunnews.com/2018/03/24/ada-36-perusahaan-
di-jakarta-barat-mendapat-teguran-akibat-buat-limbah-sembarangan Hari Minggu,
25 Maret 2018 pukul 17:28
Diakses melalui http://jabar.tribunnews.com/2017/11/18/dulu-citarum-sungai-
terkotor-di-dunia-sekarang-citarum-sungai-terhitam-di-dunia Hari Minggu, 25
Maret 2018 pukul 17:44
Diakses melalui https://news.detik.com/berita/3934349/anies-soal-lautan-busa-
kami-kaji-penggunaan-detergen Hari Minggu, 25 Maret 2018 pukul 17:48
Diakses melalui https://www.cnbcindonesia.com/news/20180206182605-4-
3692/proyek-pengelolaan-air-limbah-di-jakarta-rp-168-t-mulai-2019 Hari
Minggu, 25 Maret 2018 pukul 17:51
Buku atau Jurnal
● Pengelolaan daerah aliran sungai dan program penghijauan oleh
Tejoyuwono Notohadiprawiro, jurusan ilmu tanah fakultas pertanian ugm
● ENERGI MATAHARI, SUMBER ENERGI ALTERNATIF YANG
EFISIEN, HANDAL DAN RAMAH LINGKUNGAN DI INDONESIA
Saiful Manan Program Diploma III Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro.
● POLUSI AIR TANAH AKIBAT LIMBAH INDUSTRI DAN RUMAH
TANGGA SERTA PEMECAHANNYA Oleh: Dr. Ayi Bahtiar
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PADJADJARAN 2007

Вам также может понравиться