Вы находитесь на странице: 1из 10

BERITA ACARA

BED SIDE TEACHING

Telah dilaksanakan bimbingan berupa Bed Side Teaching (BST) yang laksanakan
pada:
Hari : Jumat
Tanggal : 15 desember 2017
Jam : 14.00 pengambilan darah wib
Tempat : aster 5
Tema : pengambilan darah
(Materi terlampir)
Demikianlah Bed Site Teaching (BST) ini kami buat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Surakarta, 15 desember 2017


Perceptor/ pembimbing klinik Praktikan

( ) (M.Miftahul Ulum S)
SOP NEBULIZZER
PENGERTIAN
Pemberian inhalasi uap dengan obat/tanpa obat menggunakan
nebulator
TUJUAN
1. Mengencerkan sekret agar mudah dikeluarkan
2. Melonggarkan jalan nafas

I. Tahap Persiapan
A. Persiapan Pasien
1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan
3. Menjelaskan langkah/prosedur yang akan dilakukan
4. Menanyakan persetujuan pasien untuk diberikan tindakan
5. Meminta pengunjung/keluarga meninggalkan ruangan
B. Persiapan Lingkungan
1. Menutup pintu dan memasang sampiran
C. Persiapan Alat
1. Set nebulizer
2. Obat bronkodilator
3. Bengkok 1 buah
4. Tissue
5. Spuit 5 cc
6. Aquades
7. Tissue
II. Tahap Pelaksanaan
1. Mencuci tangan dan memakai handscoon
2. Mengatur pasien dalam posisi duduk atau semifowler
3. Mendekatkan peralatan yang berisi set nebulizer ke bed pasien
4. Mengisi nebulizer dengan aquades sesuai takaran
5. Memasukkan obat sesuai dosis
6. Memasang masker pada pasien
7. Menghidupkan nebulizer dan meminta pasien nafas dalam sampai obat habis
8. Matikan nebulizer
9. Bersihkan mulut dan hidung dengan tissue
10. Bereskan alat
11. Buka handscoon dan mencuci tangan
III. Tahap Terminasi
1. Evaluasi perasaan pasien
2. Kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya
3. Dokumentasi prosedur dan hasil observasi
Pengambilan Darah

Dalam melakukan asuhan keperawatan, untuk menegakkan Diagnosa


Keperawatan ataupun Diagnosa Medis, Pemeriksaan darah sangat pokok
fungsinya untuk memperkuat Diagnosa tersebut. Sehingga bisa melakukan
tindakan yang tepat. Selain Analis Laboratorium, kita sebagai perawat juga harus
fasih dalam mengambil sampel tersebut.
Akan tetapi terkadang masih banyak calon-calon perawat yang masih takut untuk
mengambil sampel darah itu. Langsung saja kita bahas,

1. Siapkan Alat
Dalam pengambilan sampel darah perlu kita siapkan :
Spuit 3cc atau sesuai kebutuhan
Torniquet
Tabung Sampel sesuai kebutuhan
Kasa Swab/ kaps alkohol
Plester/ hepafix
Handscoon/

2. Cuci Tangan
Sebelum melakukan semua tindakan harusnya mencuci tangan untuk mengurangi
INOS

3. Pastikan Pasien yang akan di ambil darahnya.


Ini yang pokok, dan sangat mendasar, jangan sampai salah mengambil sampel
darah. sebelum mengambil, pastikan secara benar siapa pasiennya.
Panggil nama pasien untuk memperjelas dan meyakinkannya, sebutkan alamatnya
juga jika disitu ada 2 nama pasien yang sama atau tanggal lahirnya, agar benar-
benar tepat.

Jelaskan prosedur tindakan.


Jelaskan prosedur tindakan kepada pasien tentang apa yang akan kita kerjakan.

4. Gunakan Handscoon
Memakai handscoon akan meminimalisir terjadinta INOS dan kecelakaan kerja
5. Tentukan Vena dan Lokasi
Pilih Vena yang besar dan terlihat agar mudah mengambilnya, tentukan juga
lokasi penusukan.

6. Pasang Torniquet
Pasang torniquet diatas lokasi penusukan kurang lebih 10cm.

7. Sterilkan lokasi penusukan


Dengan Kasa Swab atau Kaps Alkohol sterilkan lokasi penusukan, dengan sekali
usap secara memutar dari arah dalam keluar.

8. Ambil Sampel
Menggunakan Spuit 3cc atau sesuai kebutuhan, tusuk lokasi vena tersebut dengan
sudut 30°-45°. Pastikan jarum masuk ke Vena dengan menarik sedikit pompa
spuit, jika belum ada darah masuk cari kembali tanpa mencabut jarum. Jika sudah
masuk sedot darah sampai jumlah yang dibutuhkan. Jangan lupa membuka
Torniquet. Jika sudah cabut jarum dengan arah sama seperti arah penusukan, dep
atau tutup dan tekan denga. kasa luka bekas tusukan dan plester. Masukan sampel
darah ke tabung sampel. Lepaskan handscoon dan cuci tangan.

Tehnik pengambilan sampel

6. Terminasi
Lakukan komunikasi terapetik untuk mengakhiri, lakukan kontrak kerja
selanjutnya kepada pasien.

7. Dokumentasi
Jangan lupa menulis nama tanggal dan jam pengambilan di tabung sampel agar
tidak tertukar. Tanda tangan dan nama perawat di Status tindakan pasien
BERITA ACARA
BED SIDE TEACHING

Telah dilaksanakan bimbingan berupa Bed Side Teaching (BST) yang laksanakan
pada:
Hari : Sabtu
Tanggal : 16 desember 2017
Jam : 08.00
Tempat : aster 5
Tema : pemasangan infus
(Materi terlampir)

Demikianlah Bed Site Teaching (BST) ini kami buat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Surakarta, 16 desember 2017


Perceptor/ pembimbing klinik Praktikan

( ) (M.Miftahul Ulum )
. Pengertian
Pemasangan Infus merupakan pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh lewat
sebuah jarum ke dalam pembuluh darah intra vena (pembuluh balik) untuk dapat
menggantikan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh

B. Tujuan pemasangan infus

1. Mempertahankan dan mengganti cairan tubuh yg didalamnya mengandung


air, vitamin, elektrolit,lemak, protein ,& kalori yg tidak mampu untuk
dapat dipertahankan secara adekuat melalui oral
2. Agar dapat memperbaiki keseimbangan asam basa
3. Memperbaiki volume komponen-komponen darah Memberikan jalan/jalur
masuk dalam pemberian obat-obatan kedalam tubuh
4. Memonitor tekanan darah Intra Vena Central (CVP)
5. Memberikan nutrisi pada saat sistem pencernaan untuk di istirahatkan.

C. Indikasi pemasangan infus

1. Kondisi emergency (misalnya ketika tindakan RJP), yg memungkinkan


untuk pemberian obat secara langsung ke dalam pembuluh darah Intra
Vena
2. Untuk dapat memberikan respon yg cepat terhadap pemberian obat
(seperti furosemid, digoxin)
3. Pasien yg mendapat terapi obat dalam jumlah dosis besar secara terus-
menerus melalui pembuluh darah Intra vena
4. Pasien yg membutuhkan pencegahan gangguan cairan & elektrolit
5. Untuk menurunkan ketidaknyamanan pasien dengan mengurangi
kepentingan dgn injeksi intramuskuler.
6. Pasien yg mendapatkan tranfusi darah
7. Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (contohnya
pada operasi besar dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus
intravena untuk persiapan seandainya berlangsung syok, juga untuk
memudahkan pemberian obat)
8. Upaya profilaksis pada pasien-pasien yg tidak stabil, contohnya syok
(meneror nyawa) & risiko dehidrasi (kekurangan cairan) , sebelum
pembuluh darah kolaps (tak teraba), maka tak mampu dipasang
pemasangan infus.

D. Kontraindikasi

1. Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) & infeksi di area pemasangan infus.


2. Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, lantaran lokasi ini dapat
digunakan untuk pemasangan fistula arteri-vena (A-V shunt) pada tindakan
hemodialisis (cuci darah).
3. Obat-obatan yg berpotensi iritan pada pembuluh vena kecil yg aliran darahnya
lambat (contohnya pembuluh vena di tungkai & kaki).

Persiapan Alat:

 Alkohol spry
 Infus Set
 IV catheter sesuai ukuran
 Pengalas
 Infus sesuai pesanan
 Toniquet
 Sarung tangan bersih
 Kapas steril
 Plester
 Bengkok

Prosedur Kerja:
1. Melakukan verifikasi program pengobatan
2. Mencuci tangan
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga/pasien
4. Mengecek tanggal kadaluarsa: infus, selang infus, catheter vena.
5. Menusuk saluran infus dengan benar ( jangan diputar ).
6. Menggantung cairan infus dan mengisi tabung reservoar sebanyak duapertiga bagian
/sebatas tanda hingga tidak ada udara dalam selang.
7. Atur posisi pasien, pasang pengalas, selanjutnya pasang toniquet 5cm dari area insersi.
 Lakukan tindakan aseptik dengan kapas alkohol 70% dan biarkan selama 15-20 detik
 Pertahankan vena pada posisi stabil dengan menekan dan menarik bagian distal vena
yang akan diinsersi dengan ibu jari
8. Menusuk vena dengan sudut 30 derajat dan lubang jarum menghadap ke atas
9. Setelah dipastikan jarum masuk, turunkan posisi jarum 20 derajat dan tarik mandrin 0,5
cm, masukan catether secara perlahan.
 Lakukan teknik V saat melepas mandrin dengan menekan port dan vena lalu segera
sambungkan selang infus dengan catheter.

10. Lepas torniquet dan masukan catheter secara perlahan, sambil menarik jarum keluar
11. Alirkan infus, selanjutnya lakukan fiksasi antara sayap dan lokasi insersi tanpa
menutup lokasi insersi
12. Letakkan kapas/gaas steril di atas area insersi.
13. Lepaskan sarung tangan
14. Lakukan fiksasi (plaster ukuran ± 5x8cm sampai menutup kapas steril.
15. Atur tetesan infus sesuai program dan tulis tanggal pemasangan, kolf, tetesan, jam
habis,dan k/p obat
16. Observasi respon pasien.
17. Bereskan alat dan kembalikan pada tempatnya dalam keadaan bersih
18. Cuci tangan
19. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
•Tanggal dan jam dipasang
•Jenis cairan
•Jumlah tetesan/menit•Jangka waktu
•Obat bila ada dll

Tahap Terminasi

1. Observasi terhadap kondisi umum(vital sign, keluhan nyeri, alergi)


2. Observasi kelancaran tetesan dan jumlah tetesan
3. Observasi area insersi (warna kulit / pembengkakan/ sakit)
4. Berikan KIE pada pasien/keluarga bila terjadi ketidaknyamanan
BERITA ACARA
BED SIDE TEACHING

Telah dilaksanakan bimbingan berupa Bed Side Teaching (BST) yang laksanakan
pada:
Hari : jumat
Tanggal : 15 desember 2017
Jam : 10.30 wib
Tempat : aster 5
Tema : Nebulizer
Demikianlah Bed Site Teaching (BST) ini kami buat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Surakarta, 15 desember 2017


Perceptor/ pembimbing klinik Praktikan

( ) (M.Mifathul Ulum )

Вам также может понравиться