Вы находитесь на странице: 1из 7

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

Laporan Tugas Akhir


Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Mouthwash dengan penambahan ekstrak daun sirih memiliki karakteristik


yang hampir sama dengan mouthwash yang beredar di pasaran. Hal ini dapat dilihat
pada tabel IV.1.
Tabel IV.1 Perbandingan Karakteristik Mouthwash dengan Penambahan Ekstrak
Daun Sirih dengan Mouthwash Komersil
Nilai
Mouthwash dengan
No. Parameter Satuan
Penambahan Ekstrak Mouthwash Komersil
Daun Sirih
1. pH - 6-7 5
2. Berat Jenis gram/mL 1,03 1,03
3. Viskositas (Cp) 1,70 1,70
4. Stabilitas - Stabil Stabil
5. Kejernihan - Jernih Jernih
6. Zona Hambat
cm2 1,993 1,149
bakteri

Dari hasil pengujian diperoleh bahwa pH mouthwash dengan penambahan


ekstrak daun sirih adalah 6 -7 sedangkan pH mouthwash komersil adalah 5. Nilai ini
menunjukkan bahwa pH mouthwash dengan penambahan ekstrak daun sirih lebih
sesuai dengan pH mulut yaitu 6,5 – 7,5 (Susanto, 2012). Nilai pH yang lebih tinggi
ini disebabkan karena penambahan SLS pada produk mouthwash.
Sedangkan untuk pengujian berat jenis dan viskositas produk didapatkan hasil
bahwa mouthwash dengan penambahan ekstrak daun sirih memiliki berat jenis dan
viskositas yang sama dengan mouthwash komersil yaitu sebesar sebesar 1,03
gram/mL dan 1,70 Cp, nilai ini menunjukkan bahwa mouthwash dengan penambahan
ekstrak daun sirih sudah sesuai dengan mouthwash komersil
Untuk hasil pengujian stabilitas produk, dapat dilihat pada tabel IV.2 berikut
ini. commit to user

DIII Teknik Kimia


Universitas Sebelas Maret Surakarta
2016
19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Laporan Tugas Akhir 20


Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

Tabel IV.2 Nilai Stabilitas Produk Mouthwash Selama Satu Bulan


Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
Berat jenis
1,03 1,03 1,03 1,03
(gram/mL)
Viskositas
1,70 1,70 1,70 1,70
(Cp)
pH 6–7 6–7 6-7 6–7
Kejernihan Jernih Jernih Jernih Jernih
Kuning Kuning Kuning Kuning
Warna
kecoklatan kecoklatan kecoklatan kecoklatan

Dari tabel IV.2 dapat diketahui bahwa produk mouthwash stabil dalam satu
bulan yang ditandai dengan tidak adanya perubahan fisik dan kimia pada produk
mouthwash.
Untuk hasil dari uji kejernihan menunjukkan bahwa bahan-bahan penyusun
mouthwash tidak mengandung zat pengotor sehingga dapat tercampur secara
homogen dan memiliki kejernihan yang baik. Surfaktan dalam mouthwash berfungsi
menurunkan tegangan permukaan sehingga dapat mencampurkan air dan ekstrak
daun sirih.
Selain pengujian diatas, dilakukan juga pengujian zona hambat bakteri
streptococcus mutans dan didapatkan bahwa konsentrasi 0,5 gram ekstrak daun sirih/
100 gram produk mouthwash memiliki zona hambat bakteri yang lebih baik jika
dibandingkan dengan produk komersil. Hal ini dapat diketahui dari luas zona hambat
bakteri yaitu sebesar 1,993 cm2 sedangkan mouthwash komersil memiliki zona
hambat sebesar 1,149 cm2.
Uji organoleptik pada 30 responden meliputi uji tingkat kesegaran, bau, rasa
manis, rasa pedas, rasa pahit dan warna. Histogram penilaian responden terhadap
kesegaran produk mouthwash disajikan pada gambar.

commit to user

DIII Teknik Kimia


Universitas Sebelas Maret Surakarta
2016
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Laporan Tugas Akhir 21


Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

Gambar IV.1 Histogram Penilaian Responden Terhadap Kesegaran Mouthwash

Berdasarkan histogram diatas dapat dilihat bahwa dari 30 responden


menyatakan bahwa produk mouthwash dengan penambahan ekstrak daun sirih
melalui cara maserasi maupun penyulingan memiliki tingkat kesegaran cukup baik.
Selain tingkat kesegaran produk, uji organoleptik selanjutnya adalah tingkat
bau daun sirih pada produk. Bau daun sirih pada produk, akan mempengaruhi aroma
pada produk baik sebelum digunakan maupun saat pemakaian mouthwash.
Histogram tingkat kesukaan responden terhadap bau daun sirih pada produk
disajikan pada gambar.

Gambar IV.2 Histogram Penilaian Responden Terhadap Bau Daun Sirih pada
Produk Mouthwash
commit to user

DIII Teknik Kimia


Universitas Sebelas Maret Surakarta
2016
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Laporan Tugas Akhir 22


Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

Berdasarkan histogram diatas dapat dilihat bahwa dari 30 responden sebagian


besar menyatakan bahwa produk mouthwash dengan cara maserasi cenderung tidak
memiliki aroma daun sirih, sedangkan pada produk mouthwash dengan cara
penyulingan memiliki aroma daun sirih yang cukup menyengat
Tingkat kemanisan produk juga mempengaruhi minat konsumen untuk
membeli produk. Histogram penilaian responden terhadap tingkat kemanisan produk
mouthwash disajikan pada gambar.

Gambar IV.3 Histogram Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kemanisan


Mouthwash

Dari histogram diatas dapat diketahui bahwa produk mouthwash dengan


penambahan ekstrak daun sirih melaui cara maserasi maupun penyulingan sudah
memiliki tingkat kemanisan yang cukup. Hal ini dapat diketahui dari kuota 30
responden, 20 responden diantaranya menyatakan bahwa produk mouthwash dengan
penambahan ekstrak daun sirih menyatakan cukup manis.
Uji organoleptik selanjutnya adalah tingkat kepedasan produk. Uji tingkat
kepedasan ini dilakukan untuk mengetahui kenyamanan produk saat digunakan untuk
berkumur. Histogram penilaian responden terhadap tingkat kepedasan produk
mouthwash disajikan pada gambar.

commit to user

DIII Teknik Kimia


Universitas Sebelas Maret Surakarta
2016
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Laporan Tugas Akhir 23


Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

Gambar IV.4 Histogram Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kepedasan


Mouthwash

Dari histogram diatas dapat diketahui bahwa produk mouthwash dengan


penambahan ekstrak daun sirih melalui proses maserasi maupun penyulingan
memiliki tingkat kepedasan yang cukup.
Sedangkan histogram penilaian responden terhadap tingkat kepahitan produk
mouthwash disajikan pada gambar.

Gambar IV.5 Histogram Penilaian Responden Terhadap Tingkat Kepahitan


Mouthwash commit to user

DIII Teknik Kimia


Universitas Sebelas Maret Surakarta
2016
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Laporan Tugas Akhir 24


Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

Dari histogram diatas dapat diketahui bahwa produk mouthwash dengan cara
maserasi memiliki rasa yang tidak pahit, sedangkan produk mouhwash dengan cara
penyulingan memiliki tingkat kepahitan yang cukup.
Selanjutnya, adalah uji organoleptik terhadap warna produk mouthwash.
Histogram penilaian responden terhadap tingkat kepedasan produk mouthwash
disajikan pada gambar.

Gambar IV.6 Histogram Penilaian Responden Terhadap Warna Mouthwash

Dari histogram diatas dapat diketahui bahwa dari 30 responden cenderung


lebih menyukai produk mouthwash dengan cara penyulingan.
Dari hasil uji organoleptik diperoleh nilai untuk produk mouthwash dengan
cara maserasi maupun cara penyulingan yang dibandingkan dengan target yang ingin
dicapai. Histogram perbandingan antara target yang ingin dicapai dan hasil uji
organoleptik disajikan dalam gambar.

commit to user

DIII Teknik Kimia


Universitas Sebelas Maret Surakarta
2016
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Laporan Tugas Akhir 25


Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

Gambar IV.7 Histogram Perbandingan antara Target yang Ingin Dicapai dan Hasil
Uji Organoleptik

Dari histogram diatas dapat diketahui bahwa cara maserasi lebih mendekati
dengan target yang ingin dicapai baik dari tingkat kesegaran, bau, rasa manis, rasa
pedas dan rasa pahit, namun dari segi warna produk mouthwash dengan cara
penyulingan lebih mendekati dengan target. Namun sebanyak 83% cara maserasi
lebih mendekati target sehingga cara yang digunakan adalah cara maserasi.

commit to user

DIII Teknik Kimia


Universitas Sebelas Maret Surakarta
2016

Вам также может понравиться