Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
METODE PENELITIAN
Keterangan
E : Kelas Eksperimen
K : Kelas Kontrol
X : Perlakuan
O1 : kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen sebelum
perlakuan
O2 : kemampuan berpikir kritis siswa kelas eksperimen setelah
perlakuan
O3 : kemampuan berpikir kritis siswa kelas kontrol sebelum eksperimen
O4 : kemampuan berpikir kritis sisw kelas kontrol setelah eksperimen
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
N = banyaknya peserta tes
x = jumlah skor per item
Y = jumlah skor total
Kriteria valid atau tidaknya harga r pada tabel product
moment taraf signifikan 5%, dan N = 50 diperoleh rtabel = 0,312.
Soal dikatakan valid jika rhitung > rtabel.
b) Reliabilitas
Reliabilitas adalah keajegan/ketetapan alat tersebut dalam menilai
apa yang akan dinilai. Reliabilitas dihitung dengan teknik korelasi
KR-21 dengan rumus:
Keterangan :
r11 : reliabilitas instrumen
k : banyaknya buti
M : skor rata-rata
Vt : varians total
Hasil r11 kemudian dibandingkan dengan rtabel dengan α = 5%, jika
r11> rtabel instrumen dikatakan reliabel. Klasifikasi reliabilitas soal
adalah sebagai berikut.
0,800 < r ≤ 1,000 : sangat tinggi
0,600 < r ≤ 0,800 : tinggi
0,400 < r ≤ 0,600 : cukup
0,200 < r ≤ 0,400 : rendah
0,000 < r ≤ 0,200 : sangat rendah (Arikunto 2006).
c) Tingkat kesukaran
Tingkat kesukaran soal dapat dihitung dengan:
Keterangan :
P = Indeks kesukaran soal
B = Banyaknya jawaban yang benar
JS = Jumlah siswa peserta tes
Klasifikasi indeks kesukaran adalah sebagai berikut :
Soal dengan P antara 0,00 sampai 0,10 adalah soal sangat sukar
Soal dengan P antara 0,11 sampai 0,30 adalah soal sukar
Soal dengan P antara 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang
Soal dengan P antara 0,71 sampai 0,90 adalah soal mudah
Soal dengan P>0,90 adalah soal sangat mudah (Arikunto 2006)
d) Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk
membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi)
dengan siswa yang bodoh (berkemampaun rendah). Angka yang
menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi
disingkat D. Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:
Keterangan
D : Daya Pembeda
Ja : Jumlah siswa kelompok atas
Jb : Jumlah siswa kelompok bawah
Ba : Banyaknya siswa kelompok atas yang menjawab benar soal
Bb: Banyaknya siswa kelompok bawah yang menjawab benar soal
Pa :Proporsi banyaknya kelompok atas yang menjawab benar
Pb: Proporsi banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria daya pembeda adalah sebagai berikut:
D = 0,71-1,00 : baik sekali
D = 0,41-0,70 : baik
D = 0,21-0,40 : cukup
D = 0,00-0,20 : jelek
Jika D=negatif, soalnya tidak baik, jadi soal tidak digunakan dalam penelitian
(Arikunto 2006).
9. Menyusun soal pretest dan post test berdasarkan hasil analisis soal uji
coba.
3.5.2 Pelaksanaan
Pembelajaran dilaksanakan pada kelas X MIPA 1, X MIPA 2 dan X MIPA
3 SMAN 1 Kejobong sebagai berikut.
1. Mengetahui keterampilan berpikir kritis siswa awal sebelum perlakuan
dengan pre test
2. Guru melakukan pembelajaran sesuai dengan RPP
3. Mengamati aktivitas siswa
4. Memberikan post test untuk mengetahui hasil belajar siswa.
5. Memberikan angket tanggapan siswa.
3.5.3 Tahapan Akhir
1. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu guru dan siswa
2. Jenis data yang digunakan dalam penelitian yaitu
a. Kemampuan berpikir kritis siswa
b. Aktivitas siswa selama pembelajaran
c. Tanggapan siswa terkait pembelajaran
d. Kinerja guru
3. Cara pengambilan
a. Data kemampuan berpikir kritis dilakukan dengan metode tes
berupa pretest dan post test.
b. Aktivitas dalam pembelajaran dinilai dengan menggunakan lembar
observasi
c. Tanggapan siswa terkait dengan pembelajaran diperoleh dengan
menggunakan angket.
d. Keterelaksanaan Pembelajaran dinilai dengan lembar observasi.
e. Kinerja guru dinilai dengan lembar observasi kinerja guru.
2
∑(𝑛𝑖 − 1)𝑠𝑖2
𝑠 =
∑(𝑛 − 1)
Harga satuan B dengan rumus
𝐵 = (log 𝑠 2 ) ∑(𝑛𝑖 − 1)
Keterangan
zi: simpangan baku untuk kurva normal standar
Xi: data ke-i untuk suatu kelompok dat
: rata-rata kelompok
S: simpangan baku
f. Mengubah harga Z menjadi luas daerah kurva normal dengan
menggunakan Tabel.
g. Menghitung frekuensi harapan dengan rumus sebagai berikut
Keterangan
X2: Chi Kuadrat
Oi: Frekuensi Pengamatan
Ei: Frekuensi yang diharapkan
h. Membandingkan chi kuadrat dengan chi kuadrat tabel dengan taraf
signifikansi 5% dan dk=k-3
i. Menarik kesimpulan, jika X2 hitung < X2 tabel maka dataterdistribusi
normal (Sugiyono,2015)
3.6.1.3 Analisis Data Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
Data keterampilan berpikir kritis siswa didapatkan melalui
pretest dan post test kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif.
Langkah-langkah analisis yang dilakukan sebagai berikut.
1) Menghitung kemampuan berpikir kritis melalui penskoran pre test dan
pos test. Penskoran per aspek dalam kemampuan berpikir kritis
menggunakan rumus sebagai berikut
Keterangan
P: Presentasi berpikir kritis siswa per aspek
Pk: Presentasi persentase berpikir kritis indikator ke-k, dengan k =
1,2,3,...,n
n: banyaknya indikator per aspek.
Penskoran kemampuan berpikir kritis secara klasikal
Keterangan
: Presentase kemampuan berpikir kritis secara klasikal
Pi: presentase kemampuan berpikir siswa per aspek ke i =1,
2,3,4,5,6 (Pritasari 2011)
Tingkat kemampuan berpikir kritis siswa ditentukan oleh 5 kategori.
Berikut ini merupakan tabel kategori keterampilan berpikir kritis.
Tabel 1. Tabel Kriteria Kemampuan Berpikir Kritis Secara Klasikal
Keterangan
G : gain ternormalisasi
Spost : rata-rata postest
Spre : rata-rata pretest
kontrol
kontrol
Rumus uji-t yang digunakan sebagai berikut.
Keterangan: