Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PROFESI KEPENDIDIKAN
Dosen Pengampu : Vidya Dwi Amalia Zati, S.S., M.Hum.
Disusun Oleh :
TRIANA ARDIANTI
4172111045
PENDIDIKAN MATEMATIKA REGULER B
2017
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas critical book
review mata kuliah profesi kependidikan. Saya berterima kasih kepada ibu Vidya
Dwi Amalia Zati, S.S., M.Hum. selaku dosen pengampu mata kuliah profesi
kependidikan yang sudah memberikan mimbingan kepada saya.
Saya menyadari bahwa tugas ini masih banyak terdapat kekurangan oleh
karena itu saya meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan. Dan saya juga
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih semoga tugas ini dapat bermanfaat
dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.
Triana Ardianti
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Guru yang profesional tidak akan dapat dicapai hanya melalui pemberian
tunjangan profesi tanpa dipersiapkan secara matang sebelum mereka menjadi guru
dan dilanjutkan dengan pembinaan yang optimal pada saat mereka bertugas sebagai
guru secara terus-menerus.
1.2 Tujuan
- Memenuhi salah satu tugas pokok mata kuliah profesi kependidikan
- Memahami hakikat profesi kependidikan.
- Mengetahui bagaimana profesionalisme seorang guru.
- Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi profesi guru.
- Memahami peranan guru dalam manajemen pendidikan.
4
1.3 Manfaat
- Agar para pembaca memahami hakikat profesi kependidikan.
- Agar para pembaca mengetahui bagaimana profesionalisme seorang guru.
- Agar pembaca memahami peranan guru dalam manajemen pendidikan.
5
BAB II
ISI BUKU
6
pengajaran dan keteladanan dalam lingkungan pendidikan yang sarat nilai dan ilmu
pengetahuan/science serta teknologi dengan berlandaskan kepribadian yang
relegius.
Adanya tuntutan terhadap mutu pendidikan yang tinggi itu pada gilirannya
memerlukan guru yang bermutu dan profesional dalam bidangnya. Hal tersebut
sejalan dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
yang mempersyaratkan pendidikan minimal bagi seorang guru mulai dari TK
sampai dengan SMTA adalah Strata 1 serta Peraturan
7
BAB 2 : Bimbingan dan Konseling
BIMBINGAN DAN KONSELING
Secara harfiah istilah “guidance” (bimbingan) dari akar kata “guide” yang
berarti (1) mengarahkan (to direct), (2) memandu (to pilot), (3) mengelola (to
manage), (4) menyetir (to steer), (5) menunjukkan jalan (showing the way), (6)
memimpin (leading), (7) memberikan petunjuk (giving instruction), (8) mengatur
(regulating), (9) dan memberi nasihat (giving advice) (winkel, 1991)
Sedangkan counseling dalam bahasa Indonesia disebut konseling
mempunyai makna membantu seseorang untuk menemukan jalan terbaik dalam
mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
8
Pelayan bimbingan dan konseling memiliki beberapa fungsi, yaitu fungsi
pencegahan (preventif), pemahaman, pengentasan, pemeliharaan, penyaluran,
penyesuaian, pengembangan, perbaikan, dan advokasi.
9
E. Landasan Bimbingan dan Konseling
Landasan dalam bimbingan dan konseling pada hakikatnya merupakan
faktor-faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya oleh konselor
selaku pelaksana utama dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling.
Secara teoretik, berdasarkan hasil studi dari beberapa sumber, secara umum
terdapat enam aspek pokok yang mendasari pengembangan layanan bimbingan dan
konseling, yaitu landasan filosofis, religious, psikologis, social-budaya, pedagogis,
dan ilmu pengetahuan (ilmiah dan teknologi.
10
G. Struktur Organisasi Bimbingan Konseling di Sekolah
Kepala Sekolah
Tata Usaha
Guru Pembimbing
Tenaga Ahli BP 3
Sisiwa
11
I. Ruang Lingkup Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Dalam proses pendidikan, khususnya di sekolah, Mortensen dan Schmuller
(1976) mengemukakan adanya bidang-bidang atau pelayanan yang saling terkait.
Bidang-bidang tersebut hendaknya secara lengkap ada apabila diinginkan agar
pendidikan di sekolah dapat berjalan dengan sebaik-baiknya untuk memenuhi
secara optimal kebutuhan peserta didik dalam proses perkembangannya. Terdapat
tiga bidang pelayanan pendidikan yaitu bidang kurikulum dan pengajaran, bidang
administrasi dan kepemimpinan dan kesiswaan.
Kegiatan layanan bimbingan tidak dapat dilakukan oleh seseorang oleh
seseorang yang telah memperoleh pendidikan khusus dalam bimbingan konseling
dengan kata lain harus dilakukan oleh tenaga ahli.tenaga inti (dan ahli) dalam
bidang pelayanan bimbingan dan konseling adalah konselor.dalam kaitannya
dengan tujuan yang luas, konselor tidak hanya berhubungan dengan peserta didik
atau siswa saja, melainkan juga dengan berbagai pihak yang dapat secara
bersama-sama menunjang pencapaian tujuan itu, yaitu sejawat (sesama konselor,
guru, dan personel sekolah lainnya), orang tua, dan masyarakat pada umumnya.
12
c. Menunjukkan penghargaan yang sama kepada bermacam-macam
klien.
d. Pembimbing tidak diperkenankan
1) Menggunakan tenaga-tenaga pembantu yang tidak ahli atau
tidak terlatih.
2) Menggunakan alat-alat yang kurang dapat
dipertanggungjawabkan.
3) Mengambil tindakan yang mungkin menimbulkan hal-hal yang
tidak baik bagi klien.
4) Mengalihkan klien kepada konselor lain tanpa persetujuan klien
tersebut.
e. Meminta bantuan ahli dalam bidang lain diluar kemampuan atau
keahliannya ataupun diluar keahlian stafnya yang diperlukan dalam
melaksanakan bimbingan dan konseling.
f. Pembimbing harus selalu menyadari akan tanggung jawabnya yang
berat yang memerlukan pengabdian penuh.
13
L. Kerja Sama Guru dan Konselor Sekolah dalam Layanan Bimbingan dan
Konseling
Layanan bimbingan di sekolah akan lebih efektif jika guru dapat bekerja
sama dengan pembimbing sekolah dalam proses pembelajaran. Didalam menangani
kasus-kasus tertentu, guru pembimbing perlu menghadirkan guru atau pihak-pihak
terkait guna membicarakan pemecahan masalah yang dihadapi siswa. Kerja sama
guru pembimbing dengan wali kelas sebagai pengelola kelas tentu sangat erat dan
besar sekali. Terutama membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi
siswa.
Kepribadian utama yang harus dimiliki oleh seorang konselor adalah
terpercaya, sehingga menjadi agen yang membawa pengaruh positif pada
pertumbuhan dan perkembangan individu. Kepribadian terpercaya akan
teraktualisasikan dalam sikap: mampu menjaga rahasia, terbuka, jujur, tulus,
autentik dalam bertindak, memandang dan menerima individu apa adanya,
perhatian, percaya diri, dan hangat.
B. Fungsi Administrasi
Secara umum dan banyak dikemukakan oleh beberapa ahli bahwa
administrasi pendidikan memiliki ruang lingkup yang luas. Tetapi sebelum
14
membahas ruang lingkup tersebut terlebih dahulu akan diuraikan tinjauan
administrasi sebagai proses kegiatan, yang di dalamnya menerapkan
fungsifungsi manajemen (ada ahli yang menyebutkan dengan fungsi organik).
Sedangkan John Stephen Knezevich menyebutnya dengan istilah
administrasi pendidikan dilihat sebagai proses manajemen. Tugas pengelolaan
(khususnya dalam dunia perusahaan) sering berada pada manajer. Meskipun
demikian sering pula tugas pengelolaan itu dilakukan sendiri oleh pimpinan
tertinggi. Sebagai manajer ia perlu menggunakan fungsi-fungsi manajemen
dalam pelaksanaan tugasnya.
Ada beberapa fungsi manajemen yang dikemukakan oleh para ahli,
menurut cara pandang
dan latar belakang filosofis mereka masing-masing.
1. Fayol : Planning, organizing, commanding, coordinating and controlling.
2. GulHck : Planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting and
budgetting
3. Newman: Planning, organizing, assembling resource, directing and
controlling.
4. Sears : Planning, organizing, allocating, coordinating and evaluating.
5. Assa : Planning, allocating, stimulating, coordinating, and evaluating.
6. Gregg: Decision making, planning, organizing, communication, influencing,
coordinating and evaluating.
7.Campbell: Decision making, programming, coordinating, and appraising
15
dari masalah pribadi sampai pada masalah yang terkait dengan tugas dan tanggung
jawabnya sebagai guru. Di antara guru-guru tersebut ada yang memiliki
kemampuan untuk mengatasi masalahnya, namun tidak sedikit yang tidak mampu
mengatasi masalahnya sendiri. Kondisi inilah sebenarnya yang membutuhkan ada
orang lain yang siap membantu mereka setiap saat, atau dengan kata lain mereka
membutuhkan pembinaan dari seorang kepala sekolah, pengawas atau pejabat
berwenang lainnya.
16
paling memahami dan paling mengerti secara detail dan komprehensif tentang
sekolah adalah sekolah itu sendiri. Oleh sebab itu, apa yang harus dikembangkan
oleh sekolah dan aspek apa yang harus diperkuat untuk meningkatkan mutu sekolah
adalah sekolah itu sendiri.
17
4. Meningkatkan pemahaman masyarakat secara lebih mendalam dankomprehensif
karena mereka terlibat langsung dalam setiap kebijakan yang diambil sekolah
secara bersama-sama.
5. Dengan adanya kewenangan pengelolaan sumber daya, sekolah dapat
meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru sehingga mereka dapat
berkonsentrasi penuh dalam pelaksanaan tugas mengajarnya.
6. Dengan diberikan kesempatan kepada sekolah mengembangkan kurikulum
secara luas, guru didorong berinovasi dengan melakukan berbagai pembaruan cara
dan metode pembelajaran, sehingga dapat mempercepat peningkatan mutu hasil
belajar. MBS menjamin partisipasi staf, orangtua murid, siswa dan masyarakat luas,
hal ini dapat meningkatkan komitmen dan kebersamaan dalam penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu.
18
BAB III
PEMBAHASAN
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, mengenai pembahasan isi dalam buku PROFESI
KEPENDIDIKAN Perspektif Guru Profesional maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan, yaitu pengertian profesi adalah jabatan atau pekerjaan yang menuntut
keahlian dari para anggotanya. Profesionalisme guru sangat diperlukan untuk
mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini dikarenakan guru
merupakan faktor utama yang sangat berperan dalam pelaksanaan pendidikan.
Profesionalisme guru merupakan kondisi,arah ,nilai,tujuan, dan kualitas suatu
keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan
dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian. Adapun guru yang
profesional itu sendiri adalah guru yang berkualitas, berkompetensi, dan guru yang
dikehendaki untuk mendatangkan prestasi belajar serta mampu mempengaruhi
proses belajar siswa yang nantinya akan menghasilkan prestasi belajar siswa yang
lebih baik.
Peran guru profesionalalisme dalam proses dari pada administrasi dan
manajemen proses belajar mengajar : perencanaan, pengorganisasian, penyusunan,
pembinaan kerja pengkoordinasian, pelaporan, anggaran. Faktor- faktor yang
mempengaruhi guru profesional : status akademik, pengalaman belajar, mencintai
profesi sebagai guru, berkepribadian.
20
4.2 Saran
Akan lebih baik baik bagi pembaca apabila memperhatikan tata letak,
layout, font ataupun cara penulisan terhadap buku yang akan dibaca, karena
faktor tersebut menjadi penentu terhadap ketertarikan minat membaca bagi
para pembaca. Selain itu cover atau sampul sebaiknya juga diperhatikan bagi
para penerbit agar dapat menarik minat pembaca. Bagi para pembacsa buku
ini cukup disarankan atau direkomendasikan untuk menambah pengetahuan
atau informasi mengenai profesi kependidikan
21