Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dari data diatas percobaan pertama melakukan pengujian aktivitas enzim dengan
menggunakan enzim yang terkandung dalam saliva. Tabung pertama adalah larutan saliva, larutan
saliva yang telah didiamkan selama 15 menit yang semula berwarna bening setelah ditetesi 1 tetes
larutan IKI berubah warna menjadi kuning sedikit keunguan. Pada saat yang sama melakukan uji
Benedict dengan menggunakan fehling A dan fehling B. Tabung pertama larutan benedict yang telah
ditambahkan 5 tetes larutan saliva setelah dipanaskan pada spiritus terjadi perubahan warna menjadi
hijau muda kebiruan. Sedangkan setelah 30 menit larutan saliva yang ditetesi 1 tetes larutan IKI berubah
warna menjadi biru sangat pekat, pH-nya sebesar 7, dan saat pengujian menggunakan larutan Benedict
yang telah dipanaskan pada spiritus berubah warna menjadi coklat tua.
Tabung kedua berisi larutan saliva yang telah ditambahkan HCL 1 N setelah didiamkan 15 menit
dan ditetesi 1 tetes larutan IKI terjadi perubahan warna menjadi biru sangat pekat. Pada saat yang sama
melakukan uji Benedict dengan menggunakan fehling A dan fehling B. Tabung pertama larutan benedict
yang telah ditambahkan 5 tetes larutan saliva dan HCL 1 N setelah dipanaskan pada spiritus terjadi
perubahan warna menjadi hijau pekat kekuningan. Sedangkan setelah 30 menit larutan saliva dan HCL 1
N yang ditetesi 1 tetes larutan IKI berubah warna menjadi biru sangat pekat, pH-nya sebesar 0, dan saat
pengujian menggunakan larutan Benedict yang telah dipanaskan pada spiritus berubah warna menjadi
hijau
Tabung ketiga larutan saliva yang telah ditambahkan NaOH 5% setelah didiamkan 15 menit dan
ditetesi 1 tetes larutan IKI terjadi perubahan warna menjadi sedikit biru (transparan). Pada saat yang
sama melakukan uji Benedict dengan menggunakan fehling A dan fehling B. Tabung pertama larutan
benedict yang telah ditambahkan 5 tetes larutan saliva dan NaOH 5% setelah dipanaskan pada spiritus
terjadi perubahan warna menjadi hijau muda. Sedangkan setelah 30 menit larutan saliva dan NaOH 5%
yang ditetesi 1 tetes larutan IKI berubah warna menjadi kuning dan lama- lama menjadi putih bening,
pH-nya sebesar 12, dan saat pengujian menggunakan larutan Benedict yang telah dipanaskan pada
spiritus berubah warna menjadi coklat muda.
Pada pengujian kedua melakukan pengujian aktivitas enzim dengan menggunakan kecambah
kacang hijau. Pada tabung pertama berisi ekstrak kacang hijau setelah didiamkan 15 menit dan ditetesi 1
tetes larutan IKI terjadi perubahan warna menjadi ungu. Pada saat yang sama melakukan uji Benedict
dengan menggunakan fehling A dan fehling B. Tabung pertama larutan benedict yang telah
ditambahkan 5 tetes ekstrak kacang hijau setelah dipanaskan pada spiritus terjadi perubahan warna
menjadi merah bata kecoklatan. Sedangkan setelah 30 menit ekstrak kacang hijau yang ditetesi 1 tetes
larutan IKI berubah warna menjadi ungu, pH-nya sebesar 6, dan saat pengujian menggunakan larutan
Benedict yang telah dipanaskan pada spiritus berubah warna menjadi coklat muda.
Tabung kedua berisi ekstrak kacang hijau yang telah ditambahkan HCL 1 N setelah didiamkan 15
menit dan ditetesi 1 tetes larutan IKI terjadi perubahan warna menjadi ungu. Pada saat yang sama
melakukan uji Benedict dengan menggunakan fehling A dan fehling B. Tabung pertama larutan benedict
yang telah ditambahkan 5 tetes ekstrak kacang hijau yang telah ditambahkan HCL 1 N setelah
dipanaskan pada spiritus terjadi perubahan warna menjadi merah bata. Sedangkan setelah 30 menit
ekstrak kacang hijau telah ditambahkan HCL 1 N yang ditetesi 1 tetes larutan IKI berubah warna menjadi
ungu, pH-nya sebesar 1, dan saat pengujian menggunakan larutan Benedict yang telah dipanaskan pada
spiritus berubah warna menjadi hijau gelap dan terdapat endapan coklat.
Tabung ketiga berisi ekstrak kacang hijau yang telah ditambahkan NaOH 5% setelah didiamkan
15 menit dan ditetesi 1 tetes larutan IKI tidak terjadi perubahan warna. Pada saat yang sama melakukan
uji Benedict dengan menggunakan fehling A dan fehling B. Tabung pertama larutan benedict yang telah
ditambahkan 5 tetes ekstrak kacang hijau yang telah ditambahkan NaOH 5% setelah dipanaskan pada
spiritus terjadi perubahan warna menjadi kuning kecoklatan. Sedangkan setelah 30 menit ekstrak
kacang hijau telah ditambahkan NaOH 5% yang ditetesi 1 tetes larutan IKI berubah warna menjadi ungu,
pH-nya sebesar 1, dan saat pengujian menggunakan larutan Benedict yang telah dipanaskan pada
spiritus berubah warna menjadi biru
Dari data diatas percobaan pertama melakukan pengujian aktivitas enzim papain. Pada pengujian
pertama tabung pertama berisi ekstrak enzim papain yang telah ditambahkan 15 tetes albumin setelah
dipanaskan berubah warna menjadi ungu kemerahan, tabung kedua yang berisi ekstrak enzim papain
yang telah ditambahkan 15 tetes susu kedelai setelah dipanaskan berubah warna menjadi ungu, dan
tabung ketiga yang berisi ekstrak enzim papain yang telah ditambahkan 15 tetes susu sapi setelah
dipanaskan berubah warna menjadi ungu.
Pada pengujian kedua, tabung pertama berisi ekstrak papain yang telah ditambahkan 30 tetes
albumin setelah dipanaskan berubah warna menjadi ungu kemerahan, tabung kedua yang berisi ekstrak
papain yang telah ditambahkan tetes susu kedelai setelah dipanaskan berubah warna menjadi ungu, dan
tabung ketiga yang berisi ekstrak papain yang telah ditambahkan 30 tetes susu sapi setelah dipanaskan
berubah warna menjadi ungu.
Pada percobaan kedua melakukan pengujian aktivitas enzim bromealin. Pada pengujian pertama
tabung pertama berisi ekstrak enzim bromealin yang telah ditambahkan 15 tetes albumin setelah
dipanaskan berubah warna menjadi merah keunguan pucat, tabung kedua yang berisi ekstrak enzim
papain yang telah ditambahkan 15 tetes susu kedelai setelah dipanaskan berubah warna menjadi ungu
terang, dan tabung ketiga yang berisi ekstrak enzim papain yang telah ditambahkan 15 tetes susu sapi
setelah dipanaskan berubah warna menjadi ungu keruh.
Pada pengujian kedua, tabung pertama berisi ekstrak papain yang telah ditambahkan 30 tetes albumin
setelah dipanaskan berubah warna menjadi ungu agak hitam dan ada endapan berwarna putih, tabung
kedua yang berisi ekstrak enzim papain yang telah ditambahkan 15 tetes susu kedelai setelah
dipanaskan berubah warna menjadi ungu agak terang dan ada endapan berwarna biru, dan tabung
ketiga yang berisi ekstrak papain yang telah ditambahkan 30 tetes susu sapi setelah dipanaskan berubah
warna menjadi ungu kehitaman.