Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
oleh beberapa faktor. Faktor yang paling penting adalah sumber daya manusia.
pegawai yang ada secara optimal agar tercipta kinerja yang baik. Kinerja pegawai
yang baik dapat diukur berdasarkan hasil yang diperoleh dari suatu aktivitas yang
dilakukan oleh pegawai tersebut dan akan membuat kinerja suatu organisasi
misinya (Simamora 2003:45). Kinerja bisa juga diartikan sebagai hasil kerja yang
dapat dicapai oleh seorang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan
legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral atau etika
kerja baik sebagai pegawai tetap atau tidak, berdasarkan kesepakaktan kerja baik
tertulis maupun tidak tertulis, untuk melaksanakan suatu pekerjaan dalam jabatan
atau kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh pemberi kerja (Robbins, 2006).
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan suatu instasi. Kontribusi pegawai
pada organisasi akan menjadi penting jika dilakukan dengan tindakan efektif dan
sekarang ini, organisasi baik yang berfokus pada bisnis maupun publik termasuk
pemerintah harus mampu menciptakan kondisi yang fleksibel dan inovatif. Hal
segala bidang (efficiency), tanggung jawab yang lebih jelas (responsibility) dan
transparan dan lebih akurat. Hal ini semakin penting untuk dilakukan dalam era
daerah bagi publik sangat penting dilakukan pemerintah daerah demi tercapainya
kepuasan kerja pada masyarakat. Sebagaimana yang kita ketahui tujuan utama
sektor publik adalah pemberian pelayanan publik (publik service) bukan untuk
memaksimumkan laba (Bastian, 2006). Tetapi sampai sekarang, kita sering belum
tahu seperti apa sesungguhnya pelayanan yang akan diiterima rakyat sebagai
pelayanan publik (Syafiie, 2008). Dalam era reformasi sekarang ini isu tentang
pemberian pelayanan publik semakin mencuat kepermukaan. Hal ini tidak dapat
pemberian pelayanan yang baik oleh lembaga atau instansi pemberi pelayanan
merupakan kata kunci yang tidak bisa ditawar lagi (Jonathan, 2004). Menurut
pelayanan publik yang sangat vital bagi kepentingan umum. (2) Mendefinisikan
diperlukan karena tidak ada sektor swasta atau nirlaba yang ingin menanganinya.
tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan
tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan
undangan (PP No. 60 Tahun 2008). Mengenai pengaruh peran auditor internal
akhirnya bermuara pada kinerja organisasi (Tugiman, 2000). Untuk itulah satuan
organisasi telah dijalankan dengan efektif dan efisien (Asy”ari et al. 2014).
Kinerja pegawai dalam suatu organisasi akan nampak dari sejauh mana
Robbins dan Judge (2009: 238) menyatakan bahwa seorang individu berkomitmen
kinerja yang tinggi, dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kinerja dipengaruhi oleh
(Robbins dan Judge, 2009: 100). Setiap pegawai dalam organisasi harus memiliki
komitmen yang tinggi terhadap pencapaian misi, visi dan tujuan organisasi
kelompok dan akan berusaha lebih keras untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan.
penelitian ini, yaitu Dian Wara Pingka (2013); Nur Azlina dan Ira Amelia (2014);
Penelitian yang kedua dilakukan oleh Nur Azlina dan Ira Amelia (2014)
kinerja pemerintah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa good governance dan
Skpd Sumbawa dan Sumbawa Barat). Variabel independen dalam penelitian ini
sedangkan variabel dependen yaitu kinerja pegawai. Hasil penelitian ini adalah
kinerja pegawai.
variabel dependen yaitu kinerja pegawai. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
dengan standar pelayanan minimal yang merupakan tolok ukur kinerja dalam
menentukan capaian jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan
melalui penciptaan iklim organisasi yang dapat mendorong semangat kerja. Teori
sumber daya manusia (SDM) menyatakan semangat kerja memiliki hubungan erat
dengan iklim organisasi tempat pegawai itu bekerja karena memengaruhi cara
kegiatan kerjanya, apa yang ingin ia capai, dan bagaimana caranya menyesuaikan
diri dengan organisasi (Blumenstock dan Pace dalam Steers, 1985). Iklim
yang ideal belum terwujud sesuai dengan kebutuhan dan harapan aparatur. Iklim
organisasi pada Pemerintah Kota Medan yang belum terwujud dengan baik
Pemerintah Kota Medan Tahun 2014, kinerja Pemerintah Kota Medan dikaitkan
justru meningkat menjadi 101,08% dari 90,12% tahun 2013, seperti diilustrasikan
pada Gambar 1.1. Bahkan sejak 2011, capaian kinerja Pemerintah Kota Medan
105,00%
100,00%
95,00%
90,00%
85,00%
80,00%
2011 2012 2013 2014
CapaianKinerja 95,39% 96,62% 90,12% 101,08%
melalui kinerja yang baik khususnya kinerja pegawai. Pada kenyataan belakangan
ini sering terjadi absen yang tinggi dan kasus korupsi yang terjadi di beberapa
instansi pemerintah dan kebanyakan pelakunya dilakukan oleh oknum
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Pemerintah
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan
yang sama