Вы находитесь на странице: 1из 6

The Abundance of Epibenthic Dinoflagellates Toxic (Gambierdiscus sp.

, Prorocentrum
sp. and Ostreopsis sp) in Seaweed Padina sp in Coastal Waters of Sungai Nipah Village
Pesisir Selatan District West Sumatra Province

(Sentosa Yeremia1, Thamrin2 and Zulkifli3)

Abstract

The species existence of dinoflagellates , i.e. Gambierdiscus sp., Prorocentrum sp.


and Ostreopsis sp in the waters can cause disease, poisoning and blooming. This will cause
disruption of aquatic ecosystems that cover the water surface and light penetration into the
body of water will be hampered. Research to determine the abundance of toxic dinoflagellate
epibenthic on seaweed Padina sp. in Sungai Nipah waters was conducted in August 2015.
Sampling of epibenthic dinoflagellates attached to Padina sp was performed in three stations
and each station consists of three sampling points.

The results showed that the highest abundance epibentic toxic of dinoflagellates in the
coastal waters of Sungai Nipah found at station 3 (803.28 cells / g). The highest abundance
from all stations was a genus of Prorocentrum sp., with the total number of 947.74 cells/g,
genus Gambierdiscus sp. had the smallest abundance at each respective station with a total of
41 cells/g while Ostreopsis sp has a evenly abundance in almost every station with a total
abundance 562.93 cells/g.

Keywords: Abundance, Epibenthic, Dinoflagellates, Toxic, Padina sp., Sungai Nipah Waters
1)
Student at Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Riau University.
2)
Lecturer at Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Riau University.
2)
Lecturer at Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Riau University.

PENDAHULUAN gangguan ekosistem perairan yaitu


menutupi permukaan perairan dan akan
Keberadaan spesies epibentik menghambat penetrasi cahaya masuk ke
dinoflagellata terutama Gambierdiscus kolom air. Hal ini akan berdampak pada
sp., Prorocentrum sp. dan Ostreopsis sp. reduksi penetrasi cahaya dan terjadi
dalam keadaan berlimpah di perairan penurunan kapasitas oksigen terlarut
dapat menyebabkan penyakit/keracunan. (anoksik) yang diikuti dengan menurunnya
Racun ciguatera yang masuk ke dalam kapasitas fotosintesis dan biomassa thallus
rantai makanan di perairan melalui pada hamparan rumput laut Padina sp.
konsumsi ikan dan berpotensi Akibat yang ditimbulkan yaitu kerusakan
menyebabkan penyakit CFP (ciguatera ekosistem rumput laut sebagai penghasil
fish poisoning) pada manusia akibat produktivitas primer di laut, sehingga
memakan ikan yang terakumulasi racun merusak proses fotosintesis dan
tersebut (Ruff dan Lewis, 1994). mengganggu keseimbangan ekosistem
perairan. Dengan demikian perlu
Jumlah dinoflagellata dalam dilakukan penelitian mengenai kelimpahan
keadaan blooming akan menyebabkan dinoflagellata bentik (Gambierdiscus sp.,

1
Prorocentrum sp. dan Ostreopsis sp.) pada Pengukuran parameter kualitas
rumput laut Padina sp. di perairan pantai perairan yaitu suhu, derajat keasaman,
Desa Sungai Nipah untuk mendapatkan salinitas, kecerahan, kecepatan arus,
informasi mengenai keberadaan pospat dan nitrat. Pengukuran kualitas
dinoflagellata epibentik tersebut. fisika dan kimia perairan merujuk pada
Sanusi (2006). Pengambilan sampel
kualitas perairan dilakukan pada tiap
METODOLOGI PENELITIAN
stasiun sebanyak tiga kali yang dilakukan
bersamaan pada saat pengambilan sampel
Penelitian ini telah dilaksanakan
dinoflagellata epibentik (Gambierdiscus
pada bulan Agustus 2015 yang bertempat
sp., Prorocentrum sp. dan Ostreopsis sp)
di perairan Desa Sungai Nipah Kecamatan
pada siang hari.
IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan
Provinsi Sumatera Barat. Selanjutnya
Sampel Dinoflagellata diambil
analisis dilakukan di Laboratorium Kimia
dengan mikro pipet sebanyak 1 ml,
Laut Jurusan Ilmu Kelautan dan
diteteskan pada permukaan sedgwick-
Laboratorium Pascasarjana Ilmu
rafter cell kemudian ditutup dengan
Lingkungan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
menggunakan cover glass dan diamati
Kelautan, Universitas Riau.
dibawah mikroskop. Dinoflagellata yang
Metode yang digunakan dalam dihitung yaitu pada Gambierdiscus sp.,
penelitian adalah metode survei, dengan Ostreopsis sp. dan Prorocentrum sp. Nilai
tiga stasiun dimana setiap stasiun terdiri kelimpahan dinoflagellata dihitung dengan
atas 3 titik sampling. Stasiun 1 terletak menggunakan rumus YESOU (2013) :
pada koordinat 100034’42” BT dan
100034’42” BT dengan pantai yang Cells g-1 algae =
berkarakter berbatu cadas, dimana rumput
laut yang mendominasi adalah jenis
Sargassum sp. dan Turbinaria sp. dengan
kerapatan Padina jarang. Stasiun 2 terletak
pada koordinat 100034’36” BT dan
1025’29” LS berada di daerah karang mati,
rumput laut yang mendominasi Sargassum Keterangan :
sp. dengan kerapatan Padina sp. sedang.
Avg cells : Rata-rata sel
Stasiun 3 terletak pada koordinat Vol counted : Volume satu tetes (1ml)
100034’5” BT dan 1024’48” LS berada di Vol tube : Vol botol sempel (15ml)
dekat pemukiman penduduk, rumput laut Vol filtered : Vol air yang tersaring (500ml)
yang mendominasi adalah Sargassum sp. Vol sample : Vol air yang diambil ( ml)
dan Padina sp dimana kerapatannya rapat. Mass of algae : Berat alga yang diambil (gr)

Setiap stasiun terdapat tiga titik Data hasil penelitian kelimpahan


sampling. Penempatan setiap titik dinoflagellata disajikan dalam bentuk tabel
sampling pada tiap stasiun ditempatkan dan grafik, selanjutnya untuk melihat
20-50 m ke arah laut dari batas pasang perbedaan rata-rata antar stasiun, data
tertinggi dengan kedalaman 15-100 cm. dianalisis dengan Uji Anova Satu Arah
Setiap titik sampling pada stasiun tersebut (Mattjik dan Sumertajaya, 2000). Jika ada
diambil secara tegak lurus terhadap garis perbedaan yang nyata (signifikan)
pantai dan menuju ke arah laut lepas dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple
secara berurutan. Pengambilan sampel Range Test (Steel dan Torrie, 1993).
Dinoflagellata merujuk pada GEOHAB Analisis data dibantu dengan Software
(2012). Statistical Analitic System 18,0 (SAS)
Powered by USA.

2
HASIL DAN PEMBAHASAN Dengan adanya nilai kelimpahan
dari ketiga jenis dinoflagellata
Kelimpahan dinoflagellata epibentik (Prorocentum sp., Ostereopsis sp. dan
(Gambierdiscus sp., Ostereopsis sp. dan Gambierdiscus sp.) ini dapat diketahui
Prorocentrum sp.) yang diperoleh di proporsi dinoflagellata epibentik di
perairan pantai Desa Sungai Nipah perairan pantai Desa Sungai Nipah. Hasil
masing-masing stasiun berbeda uji statistik menunjukkan kelimpahan
kelimpahannya. Prorocentrum sp. antar stasiun berbeda
nyata (p<0,05), kelimpahan Ostreopsis sp
Kelimpahan tersebut dapat antar stasiun berbeda nyata (p<0,05),
memperlihatkan kondisi ekologis perairan sedangkan kelimpahan Gambierdiscus sp
sebagai penentu kualitas suatu perairan. antar stasiun tidak berbeda nyata (p>0,05).
Nilai kelimpahan dinoflagellata epibentik
pada Padina sp antar stasiun dapat Parameter Kualitas Perairan
disajikan pada Tabel 1 dan diringkas pada
Gambar 1. Berdasarkan pengukuran kualitas
air pada perairan pantai Desa Sungai
Tabel 1. Kelimpahan Dinofalgellata
Nipah diketahui pH berkisar 7-7,5, suhu
pada setiap Stasiun Penelitian
berkisar 29-300C, kecepatan arus berkisar
0,20-0,21 m/s, salinitas 30-32‰,
Dinoflagellata yang Ditemukan
Stasiun Prorocentrum Gambierdiscus Ostreopsis kedalaman berkisar 0,80-1,08 m,
sp sp sp Total kekeruhan berkisar 0,51-5,63 NTU, posfat
Stasiun
1 144,10 9,01 86,32 239,43 berkisar 0,030-0,037 mg/l dan nitrat
Stasiun berkisar 0,067-0,072 mg/l. Hasil
2 315,93 12,35 180,44 508,73
Stasiun pengukuran kualitas perairan Pantai Desa
3 487,71 19,64 295,93 803,28 Sungai Nipah dapat dilihat pada Tabel 5.
Sumber: Data Primer 2015
Tabel 2. Parameter Kualitas Perairan

No. Parameter Stasiun


Kualitas Air
1 2 3
1 pH 7 7,5 7
2 Suhu (0C) 28 29 30

3 Kecepatan arus 0,22 0,20 0,20


(m/det)

4 Salinitas (ppt) 30 30 32
5 Kedalaman (m) 0,80 0,98 1,08
6 Fosfat (mg/l) 0,03 0,03 0,03
7 Nitrat (mg/l) 0,07 0,07 0,07

Kelimpahan dinoflagellata paling


Gambar 1. Kelimpahan Dinoflagellata tinggi berada pada stasiun 3 yaitu sebesar
masing-masing Stasiun 803,28 sel/g dengan rata-rata suhu dan
salinitas sebesar 300C dan 320/00, kondisi
Kelimpahan dinoflagellata untuk suhu dan salinitas tersebut mendukung
masing-masing stasiun 1, 2 dan 3 adalah untuk pertumbuhan dinoflagellata.
239,43 sel/gr, 508,73 sel/gr dan 803,28 Nitajohan (2008) menyatakan bahwa
sel/gr. Kelimpahan dinoflagellata paling kelimpahan dinoflagellata optimum pada
tinggi berada pada stasiun 3. kisaran suhu 28-30 0C dan salinitas 30-
340/00, kondisi suhu dan salinitas cocok
3
bagi peningkatan laju fotosintesis dan berkembang secara optimum pada salinitas
pertumbuhan dinoflagellata. Hal ini diduga 30-350/00 (Nitajohan, 2008).
disebabkan oleh banyaknya thallus rumput
laut Padina sp yang tumbuh akan diikuti Pada kedalaman yang rendah,
dengan peningkatan kelimpahan intensitas cahaya matahari tinggi yang
dinoflagellata epibentik, sehingga menjadi sampai keperairan akan dapat
pilihan baik bagi dinoflagellata epibentik mempengaruhi fotosintesis. Pada
untuk menempel pada Padina sp. pengamatan stasiun penelitian 1
Selanjutnya perbedaan kelimpahan kedalaman diukur saat melakukan
dinoflagellata epibentik antara stasiun 3 penelitian yaitu 0,80 m merupakan
dengan stasiun stasiun 1 sangat berbeda kedalaman paling rendah, sehingga pada
nyata dengan jumlah kelimpahan 563,85 stasiun 1 ini memiliki kelimpahan terkecil.
sel/g, sedangkan stasiun 3 dengan stasiun 2 Kecepatan arus selama penelitian
tidak berbeda nyata dengan jumlah adalah 0,20-0,22 m/det. Berdasarkan hasil
kelimpahan 294,55 sel/g. Prorocentrum sp yang didapat yaitu semakin bertambahnya
tampak mendominasi diantara genus yang kecepatan arus, maka kelimpahan
lainnya di setiap stasiun penelitian. Hal ini dinoflagellata epibentik akan berkurang.
disebabkan oleh genus yang mempunyai Pada stasiun tiga kelimpahan
toleransi yang luas terhadap lingkungan dinoflagellata epibentik tampak paling
yang berbeda dan dianggap penting karena tinggi, hal ini disebabkan oleh arus yang
berpotensi toksik serta tersebar luas tenang dan keberadaan Padina sp yang
(GEOHAB, 2012). sangat rapat. Prorocentrum sp. dan
Ostreopsis sp menyukai habitat perairan
Berbeda halnya dengan yang berada di dekat pantai dan
Gambierdiscus sp. yang memiliki jumlah dipengaruhi oleh pergerakan arus yang
kelimpahan terkecil pada setiap stasiun tenang sedangkan Gambierdiscus sp. lebih
penelitan yang bersubstrat karang, cenderung menyukai perairan yang
makroalga, dan pasir karena jenis dari dipengaruhi oleh arus yang kuat dan di
genus ini cenderung menghindari substrat perairan yang terbuka.
karang dan makroalga (Nitajohan, 2008).
Pada penelitian ini, tinggi
Kisaran suhu di ekosistem rumput rendahnya kelimpahan sel dinoflagellata
laut pantai Desa Sungai Nipah pada saat bentik di setiap stasiun tampaknya tidak
penelitian dilakukan berkisar 28-30oC. dipengaruhi oleh tinggi rendahnya nilai
Nontji (2006) menyatakan bahwa suhu nutrien, yaitu nitrat dan fosfat. Pada setiap
permukaan air yang optimal bagi stasiun, nilai nitrat dan posfat masing-
organisme perairan berkisar antara 28- masing memiliki nilai yang sama (0,07
31oC dan kisaran di daerah tropis yang mg/l dan 0,03 mg/l) tidak ditandai oleh
layak mendukung kehidupan organisme tingginya kelimpahan sel dinoflagellata
akuatik. Suhu yang diukur pada stasiun bentik (Tabel 2), padahal umumnya
penelitian rata-rata berada pada suhu 29oC. kelimpahan dinoflagellata bergantung pada
Namun ada beberapa spesies dinoflagellata kandungan nutrien dalam suatu perairan
epibientik, seperti Gambierdiscus toxicus, yaitu apabila suatu perairan kaya akan
tumbuh pada suhu optimum 260C, dengan nutrien, maka kelimpahan dinoflagellata
cepat akan membunuh sel, dan umumnya juga akan semakin tinggi (Lalli dan
pertumbuhannya lambat pada suhu di Parsons, 2006).
bawah 22 0C. Salinitas berpengaruh
penting terhadap keberadaan dinoflagellata Nilai pH yang diperoleh selama
epibentik di suatu perairan. Dari hasil penelitian berkisar antara 7-7,5. Hasil
pengukuran salinitas didapat salinitas 30- pengukuran pH masih dalam kisaran yang
320/00, dimana dinoflagellata bentik dapat baik untuk pertumbuhan dinoflagellata

4
epibentik yaitu 7 dan mendekati basa. tentang tipe substrat hidup apa yang lebih
Semakin tinggi nilai pH di suatu perairan, disukai dinoflagellata untuk hidup dan
kelimpahan dinoflagellata epibentik di menganalisis ke tingkat spesiesnya.
perairan tersebut akan bertambah pula.
Hasil uji statistik anova satu arah DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan kelimpahan Prorocentrum
GEOHAB. 2012. Global Ecology and
sp. antar stasiun berbeda nyata p<0.05
Oceanography of Harmful Algal
(0,0010<0,05), sedangkan kelimpahan
Bloom.Science Plan. P. Glibert and
Ostreopsis sp. antar stasiun berbeda nyata
G. Pitcher (eds). SCOR and IOC,
p<0.05 (0,0261<0,05) dan yang terakhir
Baltimoreand Paris. 86p.
yaitu kelimpahan Gambierdiscus sp. antar
stasiun tidak berbeda nyata p>0.05
Lalli, C. M and R. Parsons. 2006.
(0,2745>0,05). Hasil uji lanjut DMRT
Biological Oceanographic: An
menunjukkan bahwa kelimpahan
Introduction. Elsevier Oxford
dinoflagella epibentik Prorocentrum sp.
University, Oxford: xi + 307 p.
pada stasiun 1 berbeda nyata terhadap
stasiun 2 dan 3 dan begitu juga dengan
Mattjik, A.A dan M. Sumertajaya. 2000.
kelimpahan dinoflagella Ostreopsis sp.
Perancangan Percobaan Dengan
pada stasiun 1 berbeda nyata terhadap
Aplikasi SAS dan Minitab. Bogor.
Stasiun 2 dan 3 sedangkan kelimpahan
IPB Press.
dinoflagella Gambierdiscus sp. antar
stasiun tidak berbeda nyata.
Nitajohan.
3 Y. P. 2008. < 30 Kelimpahan < 30
Dinoflagellata- Epibentik4,1 xpada
108
KESIMPULAN DAN SARAN Lamun Enhalus acoroides (L.F)
Royle Dalam Kaitannya Dengan
Kelimpahan tertinggi dinoflagellata Parameter Fisika-Kimia Di
epibentik beracun di perairan pantai Desa Ekosistem Lamun. FPIK, IPB,
Sungai Nipah ditemukan pada stasiun 3 Bogor.
(803,28 sel/gr). Kelimpahan tertinggi yaitu
dari genus Prorocentrum sp yang dijumpai Nontji, A. 2006. Tiada Kehidupan di Bumi
pada ketiga stasiun penelitian dengan Tanpa Keberadaan Plankton. Pusat
jumlah total kelimpahan 947,74 sel/gr, Penelitian Oseanografi. LIPI.
Gambierdscus sp. mempunyai kelimpahan Jakarta.
terkecil pada ketiga stasiun penelitian
dengan jumlah total kelimpahan 41 sel/gr Ruff, T. A and R. J. R. Lewis. 1994.
sedangkan Ostreopsis sp. mempunyai Clinical Aspects of Ciguatera: An
kelimpahan yang merata di setiap stasiun Overview. Mem. Qld. Museum,
penelitian dengan total kelimpahan 562,93 Brisbane, 35: 609-619.
sel/gr.
Sanusi, H. S. 2006. Kimia Laut: Proses
Penelitian mengenai dinoflagellata Fisik Kimia dan Interaksinya
toksik ini hendaknya dilakukan monitoring dengan Lingkungan. Departemen
secara berkala pada lokasi perairan yang Ilmu dan Teknologi Kelautan,
berpotensi blooming sebagai upaya FPIK, IPB, Bogor.
pencegahan dini terhadap dampak negatif
yang ditimbulkan. Disarankan juga bagi Steel, R. G. D dan J. H. Torrie, 1993.
peneliti yang ingin melakukan penelitian Prinsip dan Prosedur Statistika.
tentang dinoflagellata yang bersifat toksik Edisi ke-2. Penerjemah Bambang
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

5
Sumatri. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.

YESOU. 2013. Use of an Artificial


Substrate to Assess Field
Abundance of Benthic Harmful
Algae Blooming (BHAB)
Dinoflagellates.

Вам также может понравиться