Вы находитесь на странице: 1из 17

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN

PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP


EARNING RESPONSE COEFFICIENT

ARTIKEL ILMIAH

Oleh :

RIZQY DWI PRASTOWO


NIM : 2013310920

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2017
ii
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN
LEVERAGE TERHADAP EARNING RESPONSE COEFFICIENT

Rizqy Dwi Prastowo


STIE Perbanas Surabaya
Email : Rizqydwi8@gmail.com

ABSTRACT

One of source which is used to assess good or bad performances of a company is


camefromprofit information. Profit information given by the management to the investors
are used fora decision making. Reactions shown by the investors for the information which
provided by the market can be different. Based on this difference investor reaction,
thisresearchintended to verify if there is an affect occurred from firm size, firm growth and
leverage to the earnings response coefficients.This research is by using a secondary data,
such as: company's annual report Trasnportation sector which listed on the Indonesia Stock
Exchange during 2013-2015. The sampling method used in this research is a purposive
sampling, 33 samples of data observations for a three years of period. The analytical
method used is a multiple regression analysis. Based on the results of thisresearch analys is
indicated that firm size and firm growth have a negative to earnings response coefficient.
Other variabel that also leverages have a significant positive effect to earnings response
coefficient (ERC).

Keywords: Earnings Response Coefficient, Firm Growth, Firm Size, Leverage

PENDAHULUAN investor untuk menilai laba yang


Laporan keuangan yang berasal dari dihasilkan perusahaan guna mengambil
perusahaan go public atau perusahaan keputusan investasi. Hal ini terbukti oleh
yang terdaftar di bursa efek merupakan penelitian sebelumnya seperti yang
salah satu dari kinerja keuangan yang dilakukan oleh Diantimala (2008) serta
harus dipublikasikan setiap tahunnya. Ratnawati dan Basri (2014) yang
Menurut Standar Akuntansi Keuangan menyatakan bahwa ukuran perusahaan
(PSAK), laporan keuangan terdiri dari lima berpengaruh pada koefisien respon laba.
laporan yaitu laporan laba rugi, laporan Pertumbuhan Perusahaan menurut Porter
perubahan ekuitas, laporan posisi (1980) dalam Fijrijanti dan Hartono (2001)
keuangan, laporan arus kas, dan yang menyatakan bahwa perusahaan bertumbuh
terakhir catatan atas laporan keuangan. memiliki pertumbuhan margin, laba, dan
Laporan keuangan yang dihasilkan dan penjualan yang tinggi. Perusahaan
dipublikasikan ditujukan untuk bertumbuh cendrung memiliki leverage
memberikan informasi bagi masyarakat, dan kebijakan deviden yang lebih rendah
khususnya bagi pihak eksternal, investor, dibandingkan dengan perusahaan tidak
dan stakeholder dalam hal pengambilan bertumbuh, dan kelompok perusahaan
keputusan. yang bertumbuh secara signifikan
Ukuran perusahaan merupakan salah merupakan perusahaan yang lebih besar
satu informasi yang dapat digunakan oleh

1
(Gaver & Gaver, 1993 dalam Fijrijanti dan belakang dengan prinsipal. Kedua belah
Hartono, 2001). pihak baik prinsipal maupun agen
Perusahaan dengan leverage (tingkat memiliki tujuan yang sama yaitu
hutang) yang tinggi akan menghadapi memaksimumkan nilai perusahaan. Pihak
risiko yang lebih tinggi, tetapi juga bisa agen dikontrak oleh prinsipal agar dapat
meningkatkan pengembalian. Jika bekerja sesuai dengan kepentingan
perusahaan dengan rasio hutangnya rendah prinsipal dan pekerjaan tersebut wajib
maka perusahaan tersebut tidak berisiko dipertanggungjawabkan,
tinggi, tetapi juga bisa mengecilkan
peluang dalam melipat gandakan Teori Sinyal
pengembaliannya. Hal itu disebabkan oleh Teori sinyal menurut Godfrey, et al.
reakis investor dalam melihat atau (2010:374) merupakan tindakan manajer
menerima berita baik (good news) yang dalam memberikan sinyal harapan kepada
diberikan perusahaan akan rendah jika investor melalui akun-akun dalam laporan
leverage perusahaan tersebut tinggi. keuangan dengan tujuan dari sinyal yang
Sebaliknya reaksi investor dalam melihat diberikan dapat menjadikan tingkat
atau menerima berita baik (good news) pertumbuhan perusahaan lebih tinggi di
yang diberikan perusahaan akan tinggi jika masa depan. Teori sinyal menjelaskan
leverage perusahaan tersebut rendah. bahwa sinyal yang diberikan kepada para
Maka earnings response coefficient akan investor dapat berupa informasi tentang
menurun jika tingkat leverage (rasio apa yang sudah dilakukan oleh manajemen
hutang) perusahaan tersebut tinggi. untuk merealisasikan keinginan pemilik.
Latar belakang peneliti menggunakan Keputusan investor dipengaruhi oleh
sektor Transportasi karena beberapa kualitas informasi yang diungkapkan
alasan, yaitu bisa dilihat pada pemberitaan perusahaan dalam laporan keuangan.
beritasatu.com pada tanggal 29 desember
2015 sektor transportasi diprediksi akan Pengaruh Ukuran Perusahaan
melesat dikarenakan Hal ini bisa Terhadap Earnings Response Coefficient
diprediksi pada perusahaan Garuda Ukuran perusahaan merupakan salah satu
Indonesia Tbk (GIAA). Alasannya, informasi yang dapat digunakan oleh
Valuasi saham maskapai penerbangan investor untuk menilai laba yang
kebanggan Indonesia itu masih murah dan dihasilkan perusahaan guna mengambil
diyakini terjadi perbaikan fundamental keputusan investasi. Hal ini terbukti oleh
2016 yang signifikan di tubuh Garuda. penelitian sebelumnya seperti yang
“Ekspektasi masih rendahnya harga dilakukan oleh Diantimala (2008) serta
minyak mentah akan menguntungkan bagi Ratnawati dan Basri (2014) yang
bisnis GIAA, ditambah dengan menyatakan bahwa ukuran perusahaan
peningkatkan porsi pasar GIAA , ter berpengaruh pada koefisien respon laba.
khusus untuk segmen LCC,” H1 : Ukuran Perusahaan berpengaruh
terhadap Earning Response
RERANGKA TEORITIS YANG Coefficient
DIPAKAI DAN HIPOTESIS
Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan
Teori Keagenan Terhadap Earnings Response Coefficient
Scott (2015 : 358) mendefinisikan teori Pertumbuhan Perusahaan menurut Porter
keagenan sebagai pengembangan dari teori (1980) dalam Fijrijanti dan Hartono (2001)
yang mempelajari desain kontrak untuk menyatakan bahwa perusahaan bertumbuh
memotivasi agen bertindak atau bekerja memiliki pertumbuhan margin, laba, dan
atas nama prinsipal namun akan terjadi penjualan yang tinggi. Perusahaan
konflik ketika kepentingan agen bertolak bertumbuh cendrung memiliki leverage

2
dan kebijakan deviden yang lebih rendah H2 : Pertumbuhan Perusahaan
dibandingkan dengan perusahaan tidak berpengaruh terhadap Earning
bertumbuh, dan kelompok perusahaan Response Coefficient.
yang bertumbuh secara signifikan
merupakan perusahaan yang lebih besar Pengaruh Leverage Terhadap Earnings
(Gaver & Gaver, 1993 dalam Fijrijanti dan Response Coefficient
Hartono, 2001). Perusahaan yang Leverage adalah proporsi hutang yang
pertumbuhannya tinggi dengan digunakan untuk membiayai asetnya.
mempunyai kesempatan yang besar Perusahaan yang menggunakan utang yang
memungkinkan untuk membayar deviden tinggi untuk mendanai asetnya dianggap
yang rendah karena mereka mempunyai berisiko tinggi, karena akan memberikan
kesempatan profitable dalam mendanai beban bunga yang tinggi pula kepada
investasinya secara internal, sehingga perusahaan, tetapi didalam kondisi
perusahaan tidak tergoda untuk membayar ekonomi yang baik tingginya hutang yang
bagian yang lebih besar labanya dalam digunakan untuk mendanai asetnya dapat
bentuk deviden (Barclay 1998, dalam juga menghasilkan laba yang baik. Hasil
Subekti dan Kusuma, 2001). dari hipotesis ketiga menyatakan bahwa
Pengujian hipotesis pertama pada leverage berpengaruh signifikan terhadap
penelitian ini adalah untuk membuktikan Earnings Response Coefficient
apakah Pertumbuhan perusahaan H3 : Leverage berpengaruh terhadap
berpengaruh signifikan terhadap Earnings Earning Response Coefficient
Response Coeffiient (ERC). Hasil hipotesis
pertama menyatakan bahwa Pertumbuhan Kerangka pemikiran yang mendasari
Perusahaan tidak berpengaruh terhadap penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
earnings response coefficient (ERC).

Ukuran Perusahaan (X1)

Pertumbuhan Perusahaan (X2) Earning Response


Coefficient (Y)

Leverage (X3)

Gambar 1
Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Data yang digunakan dalam penelitian


Rancangan Penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat
Menurut pernyataan Jogiyanto (2013: 69) sekunder.Sumber data yang digunakan
menyatakan bahwa rancangan penelitian adalah sumber data sekunder yang
adalah suatu rencana atau susunan diperoleh/diambil dari Bursa Efek
penelitian yang mengarah pada suatu Indonesia (BEI), Yahoo Finance, dan
proses dan juga hasil sehingga output yang dunia investasi (www.duniainvestasi.com).
didapatkan menjadi valid, objektif, efisien,
dan efektif. Metode penelitian yang Batasan Penelitian
digunakan oleh peneliti yaitu Disini dapat dijelaskan beberapa batasan
menggunakan metode kuantitatif. pada penelitian yang tujuannya untuk

3
mengarahkan kejelasan di dalam digunakan adalah Unexpected Earnings
pembahasan, dan sesuai tujuan yang (UE). Pengukuran Cummulative Abnormal
diinginkan sejak awal, sehingga dapat Return CAR diproksikan sebagai berikut:
terhindar dari Pembahasan yang terlalu
luas. a. Cumulative Abnormal Return (CAR)
1. Untuk mengetahui pengaruh Ukuran Mengacu pada penelitian Delvira dan
Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan, Nelvirita (2013), CAR pada saat laba
Leverage terhadap Earning Response akuntansi dipublikasikan dapat dihitung
Coefficient dalam jendela peristiwa selama 11 hari (5
2. Perusahaan yang diteliti di Bidang hari sebelum peristiwa, 1 hari peristiwa,
Transportasi dan 5 hari sesudah peristiwa) karena harga
3. Penelitian yang digunakan Selama 3 saham cenderung berfluktuasi pada
Periode Yaitu 2013-2015 beberapa hari sebelum dan sesudah
4. Perusahaan yang mengungkapkan publikasi laba.
informasi lingkungannya saja yang
dilihat sampelnya
…………(1)
Keterangan :
Identifikasi Variabel
Pada penelitian ini terdiri dari 2 (dua) ARit = Abnormal return
variabel yaitu variabel independen dan perusahaan i pada hari t
dependen. variabel independennya dalam CARit(-5,+5) = Cumulative abnormal
penelitian ini yaitu Ukuran Perusahaan, return pada perusahaan i
Pertumbuhan Perusahaan, leverage pada waktu jendela
sedangkan untuk variabel dependen sendiri peristiwa pada hari t-5
yaitu Earnings Response Coefficient sampai +5
untuk penelitiannya sendiri pada Untuk mencari Abnormal return maka
perusahaan transportasi yang tercatat di dihitung dengan rumus sebagai berikut
Bursa Efek Indonesia. (Delvira dan Nelvirita, 2013) :
ARit = Rit - Rmt ………………...(2)
Definisi Operasional dan Pengukuran Keterangan :
Variabel ARit = Abnormal return perusahaan i
Pada sub bab bagian ini akan diterangkan
pada periode ke t
terkait definisi operasional dan pengukuran
Rit = Return saham perusahaan pada
yang ada pada setiap variabel yang
periode ke t
digunakan. Hal ini mempunyai tujuan
Rmt = Return pasar pada periode ke t
yaitu guna dapat memahami setiap
variabel yang teridentifikasi dan cara
Return saham dan return pasar harian
pengukuran yang akan digunakan.
dapat dihitung menggunakan rumus
berikut:
Earnings Response Coefficient (ERC) a) Return saham harian
Variabel dependen ialah variabel terikat
Rit = (Pit - Pit-1)…………..…(3)
yang dipengaruhi oleh variabel
Pit-1
independen.Variabel dependen penelitian
Dimana :
ini adalah Earnings Response Coefficient
Rit = return saham perusahaan i
(ERC). ERC merupakan koefisien yang
pada hari ke t
diperoleh dari regresi antara proksi harga
Pit = harga penutupan saham i
saham dengan laba akuntansi.Proksi harga
pada hari ke t
saham yang digunakan adalah
Pit-1 = harga penutupan saham i
Cummulative Abnormal Return (CAR),
pada hari ke t-1
sedangkan proksi laba akuntansi yang

4
b) Return pasar harian ketimpangan nilai yang terlalu besar
Rmt = (IHSGt - IHSGt-1)...(4) dengan variabel lainnya yang bisa
IHSGt-1 mengakibatkan kebiasan nilainya,
Dimana : sehingga secara matematis:
Rmt = return pasar harian
IHSGt = indeks harga saham Size = Ln (Asset)
gabungan pada hari t Keterangan :
IHSGt-1 = indeks harga saham Size = Ukuran perusahaan
gabungan pada hari t-1 Ln = Logaritna natural
b. Unexpected Earnings (UE) Asset = Total asset perusahaan
Unexpected Earnings (UE) adalah proksi
laba yang menunjukkan kinerja intern Firm Growth
perusahaan, untuk menghitung besarnya Salah satu faktor yang menentukan
Unexpected Earnings (UE) maka rumus struktur modal perusahaan adalah
yang dapat digunakan adalah sebagai pertumbuhan perusahaan (Pandey, 2001).
berikut (Delvira dan Nelvirita, 2013): Hal ini dilihat bahwa perusahaan yang
tumbuh membutuhkan dana didalam
UEit = (EPSit – EPSit-1) ....(5) menjalankan aktivitas operasinya.
EPSit-1 Pertumbuhan Perusahaan ini mencakup
Keterangan : Pertumbuhan Penjualan, Laba, dan Aktiva.
UEit = Unexpected Earnings Pertumbuhan Perusahaan ini dilihat
perusahaan i pada periode t dengan semakin tinggi tingkat
EPSit = laba per lembar saham pertumbuhan suatu perusahaan maka
perusahaan i pada periode t semakin baik juga perusahaan
EPSit-1 = laba per lembar saham tersebut. Berikut merupakan sistematis
perusahaan i pada periode perhitungan dari Pertumbuhan Perusahaan
sebelumnya
c. Earning Response Coefficient (ERC)
Setelah menghitung CAR dan UE, maka
ERC ditunjukkan melalui persamaan
berikut : (Delvira dan Nelvirita, 2013) Leverage
Leverage adalah proporsi hutang yang
CAR =  + β(UE) + e ……(6) digunakan untuk membiayai asetnya.
Keterangan : Leverage merupakan faktor yang penting
CAR = Cumulative Abnormal Return bagi kelangsungan perusahaan karena
 = konstanta tinggi rendahnya leverage akan
UE = Unexpected Earnings mempunyai efek langsung terhadap respon
β = koefisien hasil regresi investor dalam menilai perusahaan.
e = komponen error Leverage ini akan dihitung dengan rumus :

Ukuran Perusahaan DER = Total Utang


Erkasi (2009) Menjelaskan bagaimana Total Ekuitas
Ukuran perusahaan (size) adalah variabel
yang diproksikan dengan total aset Populasi Sampel dan Teknik
perusahaan. Total aset dipilih sebagai
proksi ukuran perusahaan karena tujuan Pengambilan Sampel
penelitian mengukur ukuran ekonomi Populasi yang digunakan untuk penelitian
perusahaan. Untuk perhitungannya ini yaitu seluruh perusahaan transportasi
menggunakan logaritma natural dari total yang terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia
aset perusahaan, agar tidak terjadi (BEI) Pada Periode 2013-2015. Sampel

5
yang digunakan pada penelitian ini dengan simultan (F) dan parsial (T). Perhitungan
menggunakan metode purposive Statistik akan menggunakan SPSS
sampling,. Berikut beberapa kriteria yang
harus dipenuhi agar sampel yang Analisis Regresi Linier Berganda
digunakan dapat dipertanggung jawabkan, Teknik analisis yang digunakan dalam
yaitu : penelitian ini ialah analisis regresi linier
1. Perusahaan transportasi yang terdaftar berganda.Dalam pengolahan datanya,
harus menerbitkan laporan tahunannya peneliti menggunakan SPSS for windows.
di BEI secara berturut-turut selama Analisis regresi pada dasarnya adalah studi
2013-2015. mengenai ketergangtungan variabel
2. Perusahaan harus jelas dependen (terikat) dengan satu atau lebih
mengungkapkan Ukuran perusahaan, variabel independen (variabel
Pertumbuhan Perusahaan, Leverage penjelas/bebas), dengan tujuan untuk
selama tiga tahun berturut turut mengestimasi dan/atau memprediksi rata-
selama 2013-2015 rata populasi atau nilai rata-rata variabel
3. Perusahaan yang sahamnya masih dependen berdasarkan nilai variabel
aktif diperdagangkan selama tahun independen yang diketahui (Gujarati, 2003
2013-2015. dalam Imam, 2013).
4. Laporan tahunan yang
mengungkapkan data secara lengkap. ANALISIS DATA DAN
5. Perusahaan yang mencantumkan PEMBAHASAN
tanggal publikasi
Analisis Statistik Deskriptif
Teknik Analisis Data Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk
Teknik analisis data akan menguji validitas memberikan gambaran atau deskripsi agar
dari data. Selanjutnya, ketika semua data data mudah dipahami. Menurut Imam
sudah terkumpul maka peneliti akan (2012:19) statistik deskriptif memberikan
melakukan analisis deskriptif menghitung gambaran dan penjelasan mengenai nilai
variabel bebas dan variabel terikat, analisis rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
regresi berganda, uji asumsi klasik, maksimum, minimum, sum, range.
koefisien determinasi , dan uji hipotesis

Tabel 1
Analisis Statistik Deskriptif
Std.
N Min Max Mean Deviation
LEV 1,9625
43 ,0113 7,4035 1,82538
0
GRO
43 -,5721 ,6660 -,02376 ,26182
WTH
SIZE 21,05 30,381 27,338
43 2,33092
5 2 95
ERC 43 -,094 ,113 -,00777 ,044908

6
1. Earnings Response Coefficient (ERC) satu dengan data yang lain pada nilai ERC
ERC merupakan koefisien yang diperoleh ialah sebesar 0,044908. Sedangkan untuk
dari regresi antara proksi harga saham nilai rata-rata ERC pada penelitian ini
dengan laba akuntansi.Proksi harga saham ialah sebesar -0,00777,
yang digunakan adalah Cummulative
Abnormal Return (CAR), sedangkan 2. Pertumbuhan Perusahaan
proksi laba akuntansi yang digunakan Berdasarkan tabel 1 dapat ditunjukkan
adalah Unexpected Earnings (UE). bahwa sampel penelitian ini ialah
Cummulative Abnormal Return (CAR) sebanyak 43 sampel. Nilai minimum
yang digunakan dalam penelitian ini Pertumbuhan sebesar -0,5721 dari 43
diperoleh dari closing price (harga saham sampel tersebut dimiliki oleh perusahaan
penutupan) dan juga IHSG (Indeks Harga INDX (Tanah Laut Tbk) pada tahun 2013,
Saham Gabungan) yang dilihat dari 5 hari hal ini dapat diindikasikan bahwa
sebelum tanggal publikasi, tanggal kandungan informasi yang diberikan oleh
publikasi, dan 5 hari setelah tanggal kedua perusahaan kepada investor kurang
publikasi. Sedangkan Unexpected baik sehingga kurang relevan dan handal
Earnings diperoleh dari laba setelah pajak dalam hal pengambilan keputusan untuk
per periode.Nilai Earnings Response berinvestasi. Indikasi dalam Pertumbuhan
Coefficient (ERC) pada penelitian ini Perusahaan yang makin lama makin
dijadikan menjadi satu periode selama menurun yang berakibat pada kurangnya
2013-2015. kepercayaan dari investor. Nilai
Berdasarkan tabel 1 dapat ditunjukkan maksimum Pertumbuhan sebesar 0,6660
bahwa sampel penelitian ini ialah dimiliki oleh perusahaan INDX (Tanah
sebanyak 43 sampel. Nilai minimum ERC Laut Tbk) pada tahun 2014. Hal ini
sebesar -0,094 dari 43 sampel tersebut disebabkan karena perusahaan tersebut
dimiliki oleh perusahaan BULL (Buana diindikasikan memiliki laba yang yang
Listya Tama Tbk), hal ini disebabkan lebih direspon oleh investor dibanding
karena tersebut diindikasikan bahwa dengan perusahaan Transportasi lainnya.
kandungan informasi yang diberikan oleh Perusahaan ini memiliki nilai
kedua perusahaan kepada investor kurang Pertumbuhan perusahaan positif yang
baik sehingga kurang relevan dan handal dapat diartikan bahwa perusahaan ini
dalam hal pengambilan keputusan untuk memiliki keunggulan dari perusahaan
berinvestasi.. Nilai maksimum ERC lainnya dari segi pertumbuhan yang
sebesar 0,113 dimiliki oleh perusahaan menimbulkan reaksi investor, sehingga
MBSS (Mitra Bantera Segara Sejati Tbk). investor menjadi yakin untuk menanamkan
Nilai maksimum ERC sebesar 0,113 sahamnya pada perusahaan tersebut.
dimiliki oleh perusahaan MBSS (Mitra Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
Bantera Segara Sejati Tbk). Hal tersebut bahwa nilai standar deviasi Pertumbuhan
disebabkan karena perusahaan tersebut Perusahaan ialah sebesar 0,261824 yang
diindikasikan memiliki laba yang yang menunjukkan besarnya variasi atau
lebih direspon oleh investor dibanding rentang jarak data satu dengan data yang
dengan perusahaan Transportasi lainnya. lain pada nilai Pertumbuhan Perusahaan
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat ialah sebesar 0,261824. Sedangkan untuk
bahwa nilai standar deviasi ERC ialah nilai rata-rata Pertumbuhan Perusahaan
sebesar 0,044908 yang menunjukkan pada penelitian ini ialah sebesar -
besarnya variasi atau rentang jarak data 0,023763. Perbandingan antara nilai

7
standar deviasi dengan nilai rata-rata dikarenakan total aset perusahaan tersebut
menujukkan bahwa nilai standar deviasi meningkat setiap tahunnya. Nilai
lebih besar atau berada diatas nilai rata- maksimum dari Leverage ialah sebesar
rata yang berarti tingkat variasi data dari 7,4035 yang diperoleh oleh perusahaan
pertumbuhan perusahaan terbilang besar BULL (Buana Listya Tama Tbk.). Hal ini
atau bersifat heterogen. dapat diindikasikan bahwa perusahaan
tersebut memiliki risiko yang tinggi.
3. Ukuran Perusahaan Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
Berdasarkan tabel 4.2 dapat ditunjukkan bahwa nilai standar deviasi leverage ialah
bahwa sampel penelitian ini ialah sebesar 1,82538 yang menunjukkan
sebanyak 43 sampel. Nilai minimum besarnya variasi atau rentang jarak data
Ukuran perusahaan sebesar 21,0559 dari 1,82538. untuk nilai rata-rata leverage
43 sampel tersebut dimiliki oleh pada penelitian ini ialah sebesar 1,96250,
perusahaan BLTA (Berlian Laju Tanker
Tbk), hal ini dapat diiIndikasikan dalam Uji Asumsi Klasik
Ukuran Perusahaan yang dilihat Uji asumsi klasik bertujuan untuk
berdasarkan total aset yang makin lama memastikan bahwa persamaan regresi
makin menurun yang berakibat pada yang didapatkan memiliki ketepatan dalam
kurangnya kepercayaan dari investor. Nilai estimasi, tidak bias dan konsisten.
maksimum Ukuran sebesar 30,3812 Pengujian hipotesis dapat dilakukan
dimiliki oleh perusahaan BBRM apabila model regresi lolos dari uji asumsi
(Pelayaran Nasional Bina Buana Raya klasik, yaitu data terdistribusi secara
Tbk), karena perusahaan tersebut memiliki normal.Uji asumsi klasik yang digunakan
nilai Ukuran perusahaan positif yang dapat dalam penelitian ini ialah uji normalitas.
diartikan bahwa perusahaan ini memiliki
keunggulan dari perusahaan lainnya dari 1. Uji Normalitas
Ukuran Perusahaan yang menimbulkan Uji normalitas ialah pengujian yang
reaksi investor, sehingga investor menjadi bertujuan untuk menguji apakah dalam
yakin untuk menanamkan sahamnya pada model regresi variabel telah terdistribusi
perusahaan tersebut. normal.Pada uji normalitas penelitian ini
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat menggunakan uji statistik non parametrik
bahwa nilai standar deviasi Ukuran Kolmogorov Smirnov (K-S). Jika nilai
Perusahaan ialah sebesar 2,33092 yang signifikan ≥ 0,05 maka data yang
menunjukkan besarnya variasi atau ditunjukkan telah terdistribusi normal.
rentang jarak data satu dengan data yang
lain pada nilai Ukuran Perusahaan ialah Tabel 2
sebesar 2,33092. Sedangkan untuk nilai Hasil Uji Normalitas Sektor
rata-rata Ukuran Perusahaan pada Transportasi
penelitian ini ialah sebesar 27,33895. Unstandardized
Residual
4. Leverage N 43
Berdasarkan tabel 4.2 dapat ditunjukkan Asymp. Sig. (2-
bahwa sampel penelitian ini ialah ,200c,d
tailed)
sebanyak 33 sampel. Pada penelitian ini
diperoleh nilai minimum Leverage sebesar Hasil uji normalitas nilai Asymp.Sig.
0,01133 yang dimiliki oleh perusahaan (2-tailed) sektor Transportasi sebesar
INDX (Tanah Laut Tbk.). Hal ini 0,200.Sig. yang dihasilkan tersebut lebih
disebabkan karena perusahaan tersebut besar dari 0,05. Jadi berdasarkan hasil
diindikasikan memiliki risiko yang rendah. tersebut maka H0 diterima yang artinya
Leverage perusahaan tersebut menurun data telah terdistribusi normal.

8
tingkat signifikan yang dimiliki yaitu
2. Uji Multikolonieritas leverage (LEV), pertumbuhan
Ghazali (2013: 105) mengatakan bahwa (GROWTH), Ukuran (SIZE) mempunyai
tujuan dilakukannya uji multikolonieritas nilai lebih dari 0,05 sehingga dapat
yaitu guna menguji apakah dalam model disimpulkan bahwa model regresi terbebas
regresi ditemukan adanya korelasi antar dari asumsi heterokedastisitas.
variabel independen.
4. Uji Auto Korelasi
Tabel 3 Uji autokorelasi adalah salah satu uji
Hasil Uji Multikolonieritas Sektor asumsi klasik yang memiliki tujuan untuk
Transportasi menguji apakah persamaan regresi yang
Collinearity ada terbebas dari korelasi antara kesalahan
Statistics pengganggu periode t dan periode
Model Tolerance VIF sebelumnya (t-1). Persamaan regresi yang
baik adalah persamaan yang bebas dari
(Constant) gejala autokorelasi. Pada penelitian ini,
LEV ,971 1,030 peneliti menggunakan Run Test dalam
GROWTH ,977 1,023 mendeteksi autokorelasi. Ketika nilai
SIZE ,990 1,011 residual diuji menggunakan Run Test dan
tingkat signifikan yang tertera > 0,05 maka
berdasarkan tabel 3 dari hasil uji dapat dikatakan residual random atau
multikolonieritas variabel independen terbebas dari asumsi autokorelasi.
penelitian yaitu leverage (LEV),
Tabel 5
pertumbuhan (GROWTH), Ukuran (SIZE)
Hasil Auto Korelasi
mempunyai nilai tolerance lebih dari 0,10
Durbin-
dan nilai VIF kurang dari 10 (sepuluh),
Model R Watson
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak a
1 ,493 2,099
ada multikolonieritas antar variabel
independen penelitian dalam model regresi
Pada tabel 5 hasil dari uji Auto
Korelasi menunjukkan bahwa tingkat
3. Uji Heterokedastisitas
signifikan yang dimiliki yaitu leverage
Menurut Ghazali (2013: 139) mengatakan
(LEV), pertumbuhan (GROWTH), Ukuran
bahwa pengujian heterokedastisitas
(SIZE) mempunyai nilai Hasil pengolahan
digunakan untuk menguji apakah dalam
data diperoleh nilai Durbin-Watson hitung
model regresi terjadi ketidaksamaan
sebesar 0,185. Nilai tersebut selanjutnya
variance dari residual satu pengamatan ke
akan dibandingkan dengan nilai Durbin-
pengamatan yang lain. Penelitian yang
Watson tabel untukn=43 dan k=3
baik yaitu penelitian yang tidak terjadi
diperoleh dL = 1,3663 dandU = 1,663.
asumsi heterokedastisitas.
Dan menurut kriteria (dU < dw< 4- dU)
nilai d’hitung terletak antara 1,663
Tabel 4
<0,10495 < 4 – 1,663 maka dapat
Hasil Uji Heterokedastisitas
disimpulkan dalam model tidak terdapat
Model Sig.
gejala autokorelasi.
(Constant) ,873
LEV ,626
Analisis Regresi Linier Berganda
GROWTH ,630 Analisis regresi linier berganda ini
SIZE ,395 merupakan studi mengenai
ketergangtungan variabel dependen
Pada tabel 4 hasil dari uji (terikat) dengan satu atau lebih variabel
heterokedastisitas menunjukkan bahwa

9
independen (variabel penjelas/bebas), Uji Koefisien Determinasi (R2)
dengan tujuan untuk mengestimasi Koefisien determinasi (R2) pada intinya
dan/atau memprediksi rata-rata populasi mengukur seberapa jauh kemampuan
atau nilai rata-rata variabel dependen model (pengaruh variabel independen)
berdasarkan nilai variabel independen dalam menerangkan variasi variabel
yang diketahui (Gujarati, 2003 dalam dependen.Nilai koefisien determinasi
Imam, 2013). Persamaan regresi adalah antara nol dan satu.
bergandanya ialah sebagai berikut :
Tabel 7
Y = -0,004 + -,009LEV+- Hasil Uji R2
0,045GROWTH+0,000SIZE+e Model R R Square
Dimana : 1 ,493a ,243
Y = Koefisien respon laba akuntansi
perusahaan. Berdasarkan tabel diatas nilai R atau
A = Konstanta koefisien korelasi ialah sebesar 0,493 atau
b1,b2 = Koefisien regresi linier yang 49,3%. Nilai Adjusted R Square digunakan
dapat ditaksir adalah n buah untuk melihat kemampuan variabel
pasang data independen (bebas) dalam menjelaskan
X1 = Leverage variabel dependennya (terikat). Tabel
X2 = Pertumbuhan Perusahaan diatas menunjukkan bahwa Adjusted R
X3 = Ukuran Perusahaan Square yang dihasilkan sebesar 0,185 atau
e = Error 18,5% yang berarti Konservatisme Laba
dan Levergae mampu mempengaruhi
Uji Hipotesis Earnings Response Coefficient sebesar
Uji Signifikansi Simultan (Statistik F) 18,5% sedangkan 81,5% sisanya
Uji statistik F bertujuan untuk dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel
menunjukkan apakah semua variabel bebas yang diteliti.
independen (Ukuran, Pertumbuhan dan
leverage) yang dimasukkan dalam model Uji Signifikansi Parameter Individual
mempunyai pengaruh secara bersama- (Uji Statistik T)
sama terhadap variabel dependen Uji statistik t bertujuan untuk
(Earnings Response Coefficient). menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
Pengujian dengan menggunakan uji (setiap) variabel independen (Ukuran
statistik F ini digunakan untuk mengetahui Perusahaan, pertumbuhan dan Leverage)
apakah model regresi fit atau tidak fit. secara individual dalam menjelaskan
variasi variabel dependen (Earnings
Tabel 6 Response Coefficient). Jika tingkat
Hasil Uji F signifikansi yang dihasilkan lebih kecil
Model F Sig. sama dengan 0,05 maka terdapat pengaruh
Regression 4,174 ,012b antara variabel independen dengan
Residual dependennya.
Total
Tabel 8
Berdasarkan tabel diatas diperoleh Hasil Uji t
nilai F sebesar 4,174 dengan tingkat Model T Sig.
signifikan 0,012 dan nilai probabilitas (Constant) -,048 ,962
lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan LEV -2,695 ,010
bahwa model yang fit, maka H0 ditolak GROWTH -1,845 ,073
SIZE ,179 ,859

10
Hipotesis pertama dilakukan untuk Pengaruh Ukuran Perusahaan
menguji pengaruh Ukuran perusahaan Terhadap Earnings Response Coefficient
terhadap earnings response coefficient. Ukuran perusahaan merupakan salah satu
Berdasarkan tabel diatas nilai t sebesar informasi yang dapat digunakan oleh
0,179 dengan signifikansi 0,859. Tingkat investor untuk menilai laba yang
signifikansi sebesar 0,073 lebih besar dari dihasilkan perusahaan guna mengambil
0,05 yang berarti Ukuran Perusahaan keputusan investasi. Perusahaan besar
berpengaruh negatif terhadap earnings dapat ditunjukkan dengan aktiva yang
response coefficient, sehingga H0 besar pula. Banyaknya inovasi baru yang
diterima. dilakukan perusahaan nantinya akan
Hipotesis kedua dilakukan untuk berpengaruh pada kemampuan perusahaan
menguji pengaruh Pertumbuhan untuk menghasilkan laba. Investor
perusahaan terhadap earnings response tentunya akan lebih merespon perusahaan
coefficient. Berdasarkan tabel diatas nilai t yang memiliki laba lebih besar, yang
sebesar -1,845 dengan signifikansi 0,073. dilihat dari koefisien respon laba yang
Tingkat signifikansi sebesar 0,073 lebih tinggi.
besar dari 0,05 yang berarti Pertumbuhan Hal ini mengindikasikan bahwa laba
Perusahaan berpengaruh negatif terhadap perusahaan semakin berkualitas. Pengujian
earnings response coefficient, sehingga H0 hipotesis pertama pada penelitian ini
diterima. adalah untuk membuktikan apakah ukuran
Hipotesis ketiga dilakukan untuk perusahaan berpengaruh signifikan
menguji pengaruh leverage terhadap terhadap Earnings Response Coeffiient
earnings response coefficient. Berdasarkan (ERC). Hasil hipotesis pertama
tabel diatas nilai t sebesar -2,695 dengan menyatakan bahwa Ukuran Perusahaan
signifikansi 0,010. Tingkat signifikansi tidak berpengaruh terhadap earnings
sebesar 0,010 lebih kecil dari 0,05 yang response coefficient (ERC). Hal tersebut
berarti leverage berpengaruh Positif terlihat pada tabel 4.12 yang menyatakan
terhadap earnings response coefficient, bahwa hasil dari uji t lebih besar dari nilai
sehingga H0 ditolak. signifikannya (0,000<0,05).
Berdasarkan dengan teori Signalling
Pembahasan dimana sinyal berupa kabar baik atau
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kabar buruk yang diberikan perusahaan
apakah Ukuran Perusahaan,Pertumbuhan kepada investor. Sinyal tersebut berupa
Perusahaan dan leverage berpengaruh informasi laba perusahaan, karena laba
terhadap earnings response coefficient yang dihasilkan dari perusahaan yang
(ERC). Sampel yang digunakan ialah memiliki tingkat leverage tinggi akan
perusahaan di sektor Transportasi yang menurunkan respon investor dalam
tercatat di BEI dengan jumlah 43 menerima sinyal berupa good news.
perusahaan. . Berdasar hasil dari uji F Namun bertolak belakang dengan hasil uji
menunjukkan bahwa model regresi fit serta analisis yang dilakukan, diketahui bahwa
hasil dari uji parsial t menunjukkan bahwa variabel Ukuran Perusahaan tidak
Ukuran dan Pertumbuhan Perusahaan memiliki pengaruh terhadap Earnings
tidak berpengaruh berpengaruh terhadap Response Coefficient, hal ini dapat
earnings response coefficient (ERC), diartikan bahwa rendahnya nilai ukuran
sedangkan leverage berpengaruh terhadap Perusahaan yang tidak akan
Earnings response coefficient (ERC). mempengaruhi tingginya ERC, karena
Pembahasan lebih lanjut dijelaskan dalam investor menganggap laba yang dihasilkan
uraian berikut ini: dari prinsip Ukuran Perusahaan belum
tentu baik. Laba yang baik akan direspon
baik pula oleh investor, sehingga secara

11
tidak langsung juga akan meningkatkan Berdasarkan hasil uji analisis yang
harga saham perusahaan. dilakukan, diketahui bahwa variabel
Hasil penelitian ini sesuai dengan Pertumbuhan Perusahaan tidak memiliki
penelitian Easton dan Zmijewski (1989) pengaruh terhadap Earnings Response
dalam Syafrudin (2004) menemukan Coefficient. Tidak berpengaruhnya
bahwa ukuran perusahaan tidak Pertumbuhan Perusahaan terhadap ERC
berpengaruh signifikan dalam menjelaskan dapat diartikan bahwa rendahnya nilai
ERC. Begitu juga dengan penelitian Collin Pertumbuhan Perusahaan yang tidak akan
dan Kothari (1989), dan Martini (2007) mempengaruhi tingginya ERC, Namun
yang menunjukkan bahwa tidak ada hasil penelitian ini bertolak belakang
pengaruh yang signifikan antara ukuran dengan teori signaling, yang menyatakan
perusahaan dan ERC. Sedangkan Baginski bahwa sinyal berupa kabar baik atau kabar
(1999) menyatakan ukuran perusahaan buruk yang diberikan perusahaan kepada
berhubungan negatif dengan ERC investor. Hasil dari penelitian ini sejalan
sehingga semakin besar ukuran perusahaan dengan penelitian Freeman, et al., (2002),
maka ERC akan semakin rendah. yang menunjukkan bahwa penelitian pada
perusahaan dengan karakteristik tertentu
Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan akan menunjukkan hasil yang lebih
Terhadap Earnings Response Coefficient spesifik daripada penelitian yang
Pertumbuhan Perusahaan menurut Porter dilakukan pada objek yang memiliki
(1980) dalam Fijrijanti dan Hartono (2001) karakteristik yang berbeda. Penelitian
menyatakan bahwa perusahaan bertumbuh Freeman, et al., (2002) menemukan bahwa
memiliki pertumbuhan margin, laba, dan penelitian tentang ERC yang dilakukan
penjualan yang tinggi. Perusahaan pada perusahaan dengan karakteristik yang
bertumbuh cendrung memiliki leverage berbeda menunjukkan R2 yang lebih
dan kebijakan deviden yang lebih rendah rendah daripada perusahaan yang memiliki
dibandingkan dengan perusahaan tidak karakteristik yang sama.
bertumbuh, dan kelompok perusahaan
yang bertumbuh secara signifikan Pengaruh Leverage Terhadap Earnings
merupakan perusahaan yang lebih besar Response Coefficient
(Gaver & Gaver, 1993 dalam Fijrijanti dan Leverage adalah proporsi hutang yang
Hartono, 2001). digunakan untuk membiayai asetnya.
Berdasarkan teori signaling bahwa Perusahaan yang menggunakan utang yang
sinyal berupa kabar baik atau kabar buruk tinggi untuk mendanai asetnya dianggap
yang diberikan perusahaan kepada berisiko tinggi, karena akan memberikan
investor. Sinyal tersebut berupa informasi beban bunga yang tinggi pula kepada
laba perusahaan, karena laba yang perusahaan, tetapi didalam kondisi
dihasilkan dari perusahaan yang memiliki ekonomi yang baik tingginya hutang yang
tingkat leverage tinggi akan menurunkan digunakan untuk mendanai asetnya dapat
respon investor dalam menerima sinyal juga menghasilkan laba yang baik.
berupa good news dari perusahaan, begitu Pengujian hipotesis kedua pada penelitian
juga sebaliknya jika perusahaan tersebut ini bertujuan untuk membuktikan apakah
memiliki tingkat leverage yang rendah leverage berpengaruh terhadap Earnings
maka akan meningkatkan respon investor Response Coeffiient (ERC).
dalam menerima sinyal berupa good news Sesuai dengan teori Agency, yang
dari perusahaan. Laba yang baik menyatakan bahwa hubungan dari investor
mencerminkan kinerja perusahaan yang dengan manajemen dimana manajemen
baik. Maka dengan rendahnya leverage berusaha sebaik mungkin agar respon
(rasio hutang) dapat meningkatkan ERC. terhadap laba perusahaan tetap baik. Selain
itu juga investor beranggapkan bahwa

12
yang diuntungkan dengan tingginya Keterbatasan
tingkat leverage ini tidak hanya Peneliti telah berusaha untuk sebaik
debtholders saja melainkan juga mungkin dalam melakukan penelitian ini,
tetapi masih banyak terdapat keterbatasan-
KESIMPULAN, KETERBATASAN keterbatasan yang ada dalam penelitian ini,
DAN SARAN antara lain :
Kesimpulan 1. Penelitian ini hanya menggunakan 3
Penelitian ini dilakukan untuk menguji tahun penelitian, tahun penelitian ini
pengaruh Ukuran Perusahaan, masih relatif pendek.
Pertumbuhan Laba dan leverage terhadap 2. Variabel dalam penelitian ini dikatakan
earnings response coefficient (ERC). kurang untuk mengetahui faktor-faktor
Penelitian menggunakan variabel sekunder yang dapat mempengaruhi earnings
yang didapat dari Indonesian Stock response coefficient.
Exchange atau www.idx.co.id. Sampel 3. Terdapat data outlier didalam penelitian
penelitian didapat dengan menggunakan ini sehingga hasil yang dicapai kurang
metode purposive sampling dan dilakukan maksimal untuk melihat hasil yang
pembuangan data (outlier). Jumlah data diharapkan oleh peneliti.
dari penelitian ini ialah sebanyak 43 data 4. Beberapa Laporan Keuangan
perusahaan sektor Transportasi yang Perusahaan Transportasi rata rata
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). menggunakan mata uang asing (USD).
Alat uji yang digunakan dalam penelitian
ini ialah SPSS 23.Pengujian dalam Saran
penelitian ini menggunakan uji analisis Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan
deskriptif, uji normalitas, uji yang telah dijelaskan oleh peneliti, adapun
Multikolonieritas, uji Heterokedastisitas, saran yang dapat dipertimbangkan untuk
analisis regresi linier berganda, dan uji peneliti selanjutnya antara lain:
hipotesis. Berdasarkan pengujian terhadap 1. Peneliti selanjutnya diharapkan untuk
hipotesis penelitian dan pembahasan hasil, mempertimbangkan menambah variabel
maka dapat disimpulkan sebagai berikut : independen dalam penelitian seperti:
1. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh Struktur Modal, Risiko.
terhadap Earning Response Efficient. 2. Peneliti selanjutnya dapat menambah
Hal ini disebabkan karena ukuran sampel penelitian tidak hanya
perusahaan tidak menjadi acuan perusahaan Transportasi seperti
investor untuk berinvestasi. perusahaan real estate, mengingat
2. Pertumbuhan perusahaan tidak banyaknya perusahaan yang tidak
berpengaruh terhadap Earning melaporkan laporan keuangan dalam
Response Efficient. Hal ini disebabkan mata uang rupiah.
karena investor tidak hanya melihat dari
segi pertumbuhan perusahaan saja DAFTAR RUJUKAN
melainkan konsistensi perusahaan
tersebut dari tahun ke tahun. Agnes Sawir. 2003. Analisis Kinerja
3. Leverage berpengaruh negatif terhadap Keuangan dan Perencanaan
Earning Response Efficient. Hal ini Keuangan Perusahaan. Jakarta : PT.
disebabkan karena jika tingkat hutang Gramedia Pustaka Utama
sebuah perusahaan itu tinggi maka
investor akan berpikir ulang untuk Cahyani, N. (2009). Pengungkapan
berinvestasi di perusahaan tersebut. pelaporan keuangan dalam
perspektif signalling theory. Jurnal
Ilmiah Kajian Akuntansi, 1(1).

13
Chen, S. P., Lin, Y. C., & Fu, C. J. (2015). In Asean Countries. Jurnal Ilmiah
The Effects of Unrecorded Assets Mahasiswa FEB, 4(1).
and Information Disclosure on
Future Earnings Response Imam Ghozali. 2013. Aplikasi Analisis
Coefficients. Journal of Global Multivariate dengan Program IBM
Business Management, 11(1), 27-35. SPSS 21. Edisi Keenam.
Semarang:Badan Penerbit
Dewi, D. M. (2015). The Role of CSRD Universitas Diponegoro.
on Company's Financial
Performance and Earnings Response Imroatussolihah, E. (2013). Pengaruh
Coefficient (ERC). Procedia-Social Risiko, Leverage, Peluang
and Behavioral Sciences, 211, 541- Pertumbuhan Persistensi Laba Dan
549. Kualitas Tanggungjawab Sosial
Perusahaan Terhadap Earning
Dewi, U.,Ari, P., dan Darsono, P. 2014. Response Coefficient Pada
Manajemen Keuangan Kajian Perusahaan High Profile. Jurnal
Praktik dan Teori dalam Mengelola Ilmiah Manajemen, 1(1), 75-87.
Keuangan Organisasi Perusahaan.
Edisi Revisi, Jakarta : Mitra Wacana Kasmir. 2014. Analisis Laporan
Media Keuangan. Jakarta : Rajawali Pres.
Keown, et al. 2015. Financial
Dini, M., & Syafruddin, S. (2012). Management : Principles and
Analisis Pengaruh Kandungan Applications. Eleventh Edition. New
Informasi Komponen Laba dan Rugi Jersey : Pearson Prentice Hall.
terhadap Koefisien Respon Laba
(ERC)(Doctoral dissertation, Murwaningsari, Etty. "Pengujian Simultan:
Fakultas Ekonomika dan Bisnis). Beberapa Faktor yang
mempengaruhi Earning Response
Diantimala, Yossi. "Pengaruh Akuntansi Coefficient (ERC)." Simposium
Konservatif, Ukuran Perusahaan, Nasional Akuntansi 11 (2008).
dan Default Risk Terhadap Koefisien
Respon laba (ERC)." Jurnal Telaah Paramita, R. W. D., & Hidayanti, E.
dan Riset Akuntansi 1.1 (2008): 102- (2013). Pengaruh Earnings Response
122. Coefficient (ERC) Terhadap Harga
Saham (Studi Pada Perusahaan
Dwitayanti, Y. (2015). Analisis Pengaruh Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Kualitas Auditor terhadap Earnings Efek Indonesia). Jurnal Penelitian
Response Coefficient (ERC) Pada Ilmu Ekonomi WIGA, 3(1), 13-20.
Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Paramita, R. W. D. (2014). Pengaruh
(BEI). Jurnal Manajemen dan Ketepatwaktuan Penyampaian
Keuangan, 9(1), 52-63 Laporan Keuangan Terhadap Respon
Laba Akuntansi. Jurnal Penelitian
Haryono Subiyakto. 2001. Statistika 2. Ilmu Ekonomi Wiga, 4(2), 39-44.
Jakarta : Universitas Gunadarma.
Pujiati, L. (2016). Pengaruh
Huda, M. E. (2016). The Comparative Konservatisme Dalam Laporan
Analysis Of Ifrs Adoption Through Keuangan Terhadap Earnings
Earnings Response Coefficient And Response Coefficient. Jurnal Ilmu &
Conservative Principle: Case Study Riset Akuntansi, 2(11), 1-19

14
Sayekti, Y., & Wondabio, L. S. (2007).
Pengaruh CSR disclosure terhadap
earning response
coefficient. Simposium Nasional
Akuntansi X, 1-35.

Triastuti, F. (2014). Pengaruh


Pengungkapan Informasi Corporate
Social Responsibility Terhadap
Earnings Response Coefficient Pada
Perusahaan High Profile Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
2010-2012. CALYPTRA: Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya, 3(1), 1-20.

Sugiarto. 2009. Struktur Modal, Struktur


Kepemilikan Perusahaan,
Permasalahan Keagenan dan
Informasi Asimetri. Edisi Pertama,
Yogyakarta : Graha Ilmu.

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi:


Perekayasaan Pelaporan Keuangan.
Edisi Ketiga, Yogyakarta : BPFE.

www.idx.co.id
www.Sahamok.com
www.Yahoofinance.com

15

Вам также может понравиться